Aturan Bersama Desa Ciledugtengah Nur
USULAN ATURAN BERSAMA
A. PENGANTAR
Aturan bersama adalah sebuah hasil dari kesepakatan masyarakat sebagai pengendalian, pengawasan, dan evaluasi bagi hasil perencanaan
yang telah direncanakan bersama- sama, sehingga perancanaan yang dibuat dalam Rencana Penataan Lingkungan Permukiman desa ciledug tengah
menjadi berlanjut dan memberikan hasil yang efektif untuk pengembangan secara keseluruhan.
Kesepakatan-kesepakatan yang akan diatur dalam bentuk Aturan Bersama (AB) diantaranya adalah esepakatan tentang aturan pembangunan
dilihat dari enam aspek
1. Kesepakatan dari sisi tata ruang
2. Kesepakatan dari sisi perumahan bangunan
3. Kesepakatan dari sisi Sarana & prasarana
4. . Kesepakatan dari sisi Ekonomi
5. Kesepakatan dari sisi Pelayanan publik
6. Kesepakatan dari sisi Kelembagaan
Hasil kesepakatan ini bersumber dari hasil rembug yang diambil di tingkatan basis oleh TIPP/BKM/Pokja-Pokja. Hal ini dilakukan agar
masyarakat yang nantinya melaksanakan dapat mematuhi, aturan yang dibuat sendiri.
Seringkali proses-proses perencanaan yang partisipatif dan baik, tidak serta merta menjamin proses pelaksanaan akan baik pula. Tak jarang
proses perencanaan yang baik dan partisipatif berhenti menjadi dokumen yang tidak implemenatatif/sulit diterapkan. Hal tersebut seringkali
disebabkan karena kegagalan dalam membangun kesepakatan-kesepakatan operasional, (termasuk di dalamnya kesepakatan pengorganisasian
pengelolaan).
Seringkali terjadi, proses perencanaan partisipatif menyepakati pembangunan sebuah jaringan infrastruktur tertentu (air bersih yang diambil
dari sumber mata air terdekat, jalan, jembatan, irigasi dll). Program tersebut amat dibutuhkan oleh masyarakat setempat, sehingga hampir tidak ada
penolakan tehadap program, namun pada tataran operasinalisasi, kegiatan menemui banyak kendala diantaranya misalnya:
1. Tidak disepakati siapa-siapa saja bertindak sebagai pelaksana (kontraktor) pekerjaan tersebut.
2. Siapa pihak-pihak yang bertugas memonitor proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standart dan mandat yang diinginkan.
3. Apa timbal balik yang diberikan oleh pihak-pihak yang diuntungkan namun tidak terlibat dalam proses pelaksanaan/pengadaan.
4. Siapa yang akan mengelola dan merawat jaringan pasca dibangun,
5. Siapa yang akan bertanggungjawab jika terjadi kerusakan.
6. Dari mana dana mesti di dapatkan untuk pemeliharaan dan perbaikan, serta sejumlah masalah yang lain.
Kegagalan membangun kesepakatan-kesepakatan ini mampu menimbulkan permasalahan krusial terutama terkait dengan terjaminnya
keberlangsungan/ sustainabilitas. Jika kegagalan pengelolaan tersebut terjadi maka akan mengakibatkan penurunan kepercayaan publik/masyarakat
terhadap proses-proses partisipatif yang telah dikembangkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk kegiatan pembangunan di Desa CILEDUGTENGAH , Kecamatan CILEDUG , KABUPATEN CIREBON,
JAWA BARAT, disepakati usulan acuan untuk menjadi Aturan Bersama, dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: Lingkungan Hidup & Tata Ruang, PENATAAN
Ekonomi dan Sosial-Budaya. Dalam masing-masing pembagian tersebut diuraikan lebih detil lagi kegiatan-kegiatan yang akan diatur.
Dalam bagian Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, tema-tema yang diatur yaitu mengenai Penataan bantaran sungai, Penghijauan desa dan ruang
terbuka, Perumahan dan bangunan, Mitigasi bencana, Pengelolaan limbah dan pencemaran lingkungan dan akses jalan lingkungan
Dalam bagian PENATAAN Ekonomi, detil tema-tema yang diatur yaitu: Pengairan & pertanian, Pengaturan pro ekonomi lokal, Pengaturan PKL,
Pengaturan sentra-sentra ekonomi dan home industri, Pengaturan investasi lahan dan Pemasaran program-program pembangunan.
2
Dalam bagian Sosial dan Budaya, detil tema yang akan diatur, yaitu : Jam belajar masyarakat, Pemberantasan Mabuk, maling, madat, main judi,
selingkuh, Memaksinalkan dunia pendidikan, Proteksi budaya khas CILEDUGTENGAH dan Memaksimalkan kelembagaan desa dan pengaturan
organisasi-organisasi baru.
Uraian detil tema di atas akan diuraikan pada bagian di bawah ini.
B. SUBSTANSI ATURAN BERSAMA
TABEL ARAHAN ATURAN BERSAMA DESA CILEDUGTENGAH
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
TATA RUANG
Lapangan bola digunakan
sebagai sarana olahraga
Kurangnya sarana bermain bagi
anak-anak
Banyaknya lahan yang belum
dimanfaatkan
Tidak adanya lahan makam
Kurangnya penataan bangunan di
sebagian Rw yang nyebabkan alur
Pemanfaatan lapangan olah raga sebagai
open space kawasan (Sumber : Peraturan
pemerintah no 15 tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan penataan Ruang)
Pemanfaatan ruang yang belum
dimanfaatkan sebagai ruang terbuka
pribadi.
Salah satu cara menciptakan ruang
terbuka hijau adalah dengan
menyediakan ruang ruang publik yang
berguna juga bagi interaksi sosial
a) Lapangan bola/Tempat bermain dilarang digunakan
untuk hal negatif
b) Pembuatan aturan penggunaan sarana bermain
c) Pemeliharaan di kelola oleh RW setempat
d) Pemanfaatan lahan kosong dengan tanaman/apotik
hidup.
-------------------Setiap Perumahan harus menyediakan
lahan pemakaman
(Sumber perda Kab. Cirebon no 07 Tahun
1995 tentang Penyediaan Tanah Untuk
Pemakaman Bagi Perusahaan
PembangunanPerumahan)
Setiap bangunan yang akan di bangun
harus mempunyai Ijin Mendirikan
Bangunan yang mau akan berdiri dikoordinasikan dengan
pemerintahan desa agar tidak menjadi masalah kedepannya
3
KODISI FAKTUAL
jaringan jalan berkelok-kolok serta
saluran air kurang lancer berkelokkelok
IMB yang belum terjalani dengan
baik
Status Perbatasan yang kurang
jelas pada daerah
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Bangunan (sumber : Perda kab. Cirebon
no.8 thn 2005)
-------------------Pihak desa harus mengidentifikasi batas2
desa sesuai peraturan mentri terhadap
desa Ciledug tengah (sumber : PP no 72
th 2005 tentang Desa)
a) Garis sepadan bangunan berjarak 3 m dari bibir
Garis Sepadan sungai berjarak 3 m
sungai/saluran induk
dari bibir saluran/sungai (sumber :
Tidak
boleh mendirikan bangunan diatas saluran air maupun
Perda Kab. Cirebon No.02 Tahun 1987
di
atas
senderan saluran
tentang Garis Sempadan;
Peran serta masyarakat sangat
dibutuhkan dalam pengelolaan Air , baik
air bersih maupun air kotor,
(sumber : Perda Kab. Cirebon no. 81
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Air
Bawah Tanah ; No.03 Tahun 2000 tentang
Izin Mendirikan Bangunan; No. 40 Tahun
2002 tentang Retribusi Pelayanan
Persampahan & Penyedotan Kakus; no.
03 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Ibu,Bayi baru Lahir,Bayi & Anak Balita Di
Kab.Cirebon
a. Pemakai MCK komunal wajib menjaga kebersihan
b. Berswadaya dalam pemeliharaan peralatan &
bangunannya
c. Setiap rumah yang memiliki mck harus dilengkapi
dengan septictank & sumur resapan
a) MCK harus ada sapticktank sehingga air tidak langsung
meresap kedalam tanah yang menyebabkan air tanah
kotor
b) Penyediaan biopori minimal satu titik ditiap rumah agar
air segera meresap kedalam tanah
Limbah ternak tidak boleh di buang
sembarangan, keberadaanya dapat
dimanfaatkan sebagai kompos,
(sumber : Perda Kab. Cirebon No.03
Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan; no. 04 Tahun
a) Setiap Pemilik ternak tidak boleh langsung membuang
limbah ternaknya ke saluran
b) Binatang ternak kambing sebaiknya diberi kandang dan
tidak berkeliaran di lingkungan permukiman
perbatas Penyempitan saluran
akibat sediment& adanya
bangunan yang mempersempil
lebar sungai antar desa
PERUMAHAN &
BANGUNAN
MCK umum yang kurang terawat
& belum tersedia di tiap RW.
Pada kandang ternak kambing
terdapat limbah ternak yang dibuang
sembarangan
4
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
2003 tentang Penyelenggaraan Izin
Usaha Peternakan
Adanya Rumah Tidak layak Huni
Setiap rumah harus sesuai standar
kesehatan,
(sumber : Perda Kab. Cirebon no. 03
Tahun 2009 tentang Kesehatan Ibu,Bayi
baru Lahir,Bayi & Anak Balita Di
Kab.Cirebon)
Setiap usaha yang berkaitan dengan
terganggunya kondisi sekitar wajib
membuat ijin ke pemerintah desa
(Sumber : Perda Kab. Cirebon no. 60 9
Tahun 2005 tentang izin gangguan)
Dilarang pembangunan bangunan baru
di bantaran sungai
(Sumber : Perda Kab. Cirebon no. 02
Tahun 1987 tentang Garis Sempadan
03 Tahun 2000 tentang Izin Mendirikan
Bangunan)
Panjang tritis disarankan berjarak maksimal 1 meter dari
rumah dan tidak melebihi batas tanah yang dimiliki
Setiap Kegiatan Usaha harus diketahui Dari Pemerintah
desa
SARANA & PRASARANA
Daerah banjir ketika musim
penghujan di sekitar saluran ciberu
(RW 03 & RW 04)
Pembuangan Sampah Akhir tidak
tersedia sehingga banyak yang
membuang sampah di sungai,lahan
kosong,dibakar.
Pengelolaan sampah di kelola oleh
lembaga otoritas yang bergerak
menangani sampah agar tidak
menyebabkan penyebaran kuman
sehingga menimbulkan penyakit
(sumber : Perda no 40 Tahun 2002
tentang Retribusi Pelayanan
Persampahan & Penyedotan Kakus
No. 03 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Ibu,Bayi baru Lahir,Bayi & Anak Balita
a) Tidak membuang sampah kesungai/Saluran
b) Setiap akan musim penghujan di adakan kerja bakti
kebersihan
c) Tidak boleh mendirikan bangunan diatas saluran air
maupun di atas senderan saluran ciberu
a) Tiap rumah tangga membuang sampah di tong
sampah/ ditimbun/diolah
b) Setiap rumah Sejahtera I harus menyediakan tempat
sampah
c) Diadakan iuran sampah bagi pertokoan dan
pedagang,perumahan
d) Memisahkan sampah antara organik & anorganik
e) Tidak membuang sampah tidak ke saluran/sungai
ataupun lahan kosong
5
KODISI FAKTUAL
Saluran yg kurang mengalir
dengan baik akibat kurangnya
kemiringan saluran & terhalang
bangunan yg kurang tertata baik.
KONDISI IDEAL
Saluran irigasi RW 01-02 yang
mengalami kerusakan serta aliran
kurang lancar akibat sedimentasi
Sebagian jalan desa/lingkungan
& trotoar sebagian mengalami
rusak
Masih ada akses jalan tanah yang
becek/krng layak
Daerah rawan gelap di beberapa
jalan lingkungan/desa
Di Kab.Cirebon
No. 24 Tahun 2009 tentang Irigasi)
Perawatan berkalah pada saluran
lingkungan menjadi tanggung jawab
bersama.
24 Tahun 2009 tentang Irigasi
02 Tahun 1987 tentang Garis
Sempadan
03 Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan
Dilarang membuang sampah di saluran
drainase,
Mengadakan jumsih secara berkala dengan melibatkan
seluruh masyarakat desa ciledugtengah,dng diberlakukan
sanksi pada yang tidak berpartisipasi berupa denda.
Setiap akan musim penghujan di adakan kerja bakti
kebersihan
24 Tahun 2009 tentang Irigasi
02 Tahun 1987 tentang Garis
Sempadan
03 Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan
Diadakan organisasi otoritas tentang
pengelolaan dan opeasi perbaikan
jalan
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
03 Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan
a) Perbaikan kerusakan paving blok max 2 m2 harus di
danai swadaya oleh warga lingkup RT
b) Setiap rumah memberi sumbangan Rp.1000,-/bulan
untuk kas rt yang difungsikan untuk kegiatan
mastarakat dilingkungannya
c) Masyarakat yang dekat dengan sepanjang jalan ikut
serta dalam pemeliharaannya.
Penerangan di sepanjang jalan pada malam hari
Penerangan jalan memiliki kuat penerangan 500lux
dengan tinggi >5 meter dari muka tanah (sumber:
SNI 03-1733-2004)
Masyarakat Sejatera II & III yang didepannya jika dipasang
penerangan dengan max 20 watt,listriknya berasal dari6
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
rumah tersebut
Pendidkan anak-anak dalam
keagamaan yang dirasa kurang
karena fasilitas yang tidak
mendukung
keberadaan Taman Kanak-Kanak AlQur’an, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Ta’limul
Qur’an Lil Aulad kegiatan operasionalnya perlu
dioptimalkan;
Anak-anak yang bermain dijalan
lingkungan/desa yang berbahaya dari
lalu lalang kendaraan,
01 Tahun 2009 tentang Taman KanakKanak Al-Quran,Taman Pendidikan AlQuran & Ta'limulQuran Lil Audad
02 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Diniyah Takmiliyah Awwaliyah
62 Tahun 2004 tentang Pendidikan
Madrasah Diniyah Awaliyah
PEmberian Rambu Zona berbahaya
bagi anak- anak, dan berhati-hati bagi
kendaraan
Keamanan lingkungan yang perlu
ditingkatkan lagi kewaspadaaannya
Orang tua dianjurkan memberi bimbingan kepada anakanaknya tentang pentingnya pendidikan,kesehatan dan
kebersihan lingkungan
20 Tahun 1993 tentang Ketentuan
Penempatan Rambu-Rambu Lalu Lintas
Jalan
Setiap Rw mempunyai Sitem
pengamanan & keamanan lingkungan,
di atur dan disesuaikan dengan
kesepakatan bersama.
Anak usia SD yang beragama islam wajib ikut
madrasah
02 Tahun 1999 tentang Retribusi Ijin
Gangguan
04 Tahun 2000 ( Diubah No.9 Tahun
2005 ) tentang Izin Gangguan
01 Tahun 2002 tentang Larangan
Perjudian Prostitusi & Minuman Keras
Setiap warga diatas 25th wajib giliran jaga berdasar
kesepakatan ditingkatan RT.
7
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
EKONOMI
Akses simpan pinjam yang
kurang bagi masyarakat
kecil,sehingga meminjam ke Bank
keliling dengan bunga yang besar
Perputaran uang simpanpinjam
UPK yang lambat & banyaknya
rentenir
Pembentukan BUMDES dan koperasi
bagi masyarakat di optimalkan sesuai
dengan kebutuhan dan potensi desa.
03 Tahun 1989 tentang Penyertaan
Modal Daerah Pada Pihak Ketiga
58 Tahun 2001 tentang Sumber
Pendapatan Desa
10 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perindustrian
& Perdagangan
14 Tahun 2003 tentang Perusahaan
Bank Perkreditan Rakyat
17 Tahun 2007 tentang Kredit Modal
Bantuan Lunak
10 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pembentukan BUM Desa
11 Tahun 2009 tentang PD.BPR Di
Kab.Cirebon
17 Tahun 2007 tentang Kredit Modal
Bantuan Lunak
Simpan pinjam di fasilitasi akses,info & lain-lain oleh
lembaga BKM Ki Bledug Jaya
8
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
Banyaknya penganguran,kurangnya
lapangan pekerjaan
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Lembaga dan masarakat berupaya
mengadakan pelatihan bagi
peningkatan keterampilan masyarakat.
Akses pejalan kaki terabaikan akibat
bayaknya pedagang yang berjualan di
trotoar
75 Tahun 2001 tentang Pembentukan
UPTD Loka Latihan Kerja
76 Tahun 2001 tentang Organisasi &
Tata Kerja UPTD Loka Latihan Kerja
13 Tahun 2009 tentang RPJMD
Kab.Cirebon
14 Tahun 2009 tentang RPJPD
Kab.Cirebon
a)
para pelaku industri rumah tangga harus kegiatan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan Pekerjanya
b) Untuk kegiatan industri yang letaknya di desa Ciledug
Tengah Tenaga kerja dianjurkan Berasal dari
masyarakat local sesuai keahliannya
Pedagang kaki lima di larang berjualan
di tempat tempat umum yang
mengganggu aktivitas pejalan kaki
04 Tahun 2005 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon
03 Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan
Pedagang kecil dianjurkan tidak berjualan di trotoar
maupun bahu jalan
PELAYANAN PUBLIK
Pemuda yang tidak ada peyaluran
bakat,mabuk,dll
Peningkatan kemampuan dan
a)
Dilarang keras pemuda/i memakai narkoba,minum
9
minuman keras,
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
keterampilan oleh lembaga lembaga
terkait dengan bekerja sama dengan
dinas sosial guna meningkatkan nilai
keterampilan para pemuda.
Pelayanan kesehatan kepada balita
yang belum memadai
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
b) Segala tindakan kriminal wajib dilaporkan ke pihak
yang berwajib
01 Tahun 2002 tentang Larangan
Perjudian Prostitusi & Minuman Keras
75 Tahun 2001 tentang Pembentukan
UPTD Loka Latihan Kerja
76 Tahun 2001 tentang Organisasi &
Tata Kerja UPTD Loka Latihan Kerja
Sosialisasi kesehatan ibu dan anak di
posyandu dan peningkatan pelayanan
posyandu
Banyaknya anak putus sekolah akibat
ekonomi
78 tahun 2001 tentang Larangan
Peredaran Garam Tidak Beryodium
03 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Ibu,Bayi baru Lahir,Bayi & Anak Balita
Di Kab.Cirebon
Penyadaran masyarakat tentang
pentingnya pendidikan dilakukan oleh
pemdes dan lembaga-lembaga terkait,
Pemberian beasiwa dan peningkatan
pendidikan gratis merupakan salah
satu cara terbaik meningkatkan mutu
pendidikan di masyarakat
60 Tahun 2004 tentang
Pembentukan,Pengelolaan &
Penyaluran dana Abadi Di Bidang
Pendidikan
Orang tua yang memiliki anak 0 bln – 5 th diharuskan
menimbang anaknya ke posyandu
Masyarakat buta huruf harus ikut program kejar paket
10
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
Kemudahan pelayanan kesehatan
kepada orang dewasa dan manula
untuk berobat ke rumah sakit
KELEMBAGAAN
62 Tahun 2004 tentang Pendidikan
Madrasah Diniyah Awaliyah
Penyediaan mobil siaga oleh desa dan
masyarakat ikut berparisipatip di
dalamnya.
Sebagian lembaga non
pemerintahan hanya formalitas
dan berjalan jika ada dananya
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
a)
Setiap warga yang memiliki
kedaraan/mobil agar bersedia dijadikan ambulance
desa,dlm keadaan darurat menolong warga dilingkup
RT-nya.
b)
Pendonor darah tercatat 7
bersedia mendonorkan sesuai kondisi
Keterlibatan masyarakat dalam setiap
kegiatan desa dan transparansi disetiap
kegiatan desa
75 Tahun 2001 tentang Pembentukan
UPTD Loka Latihan
Kerja
76 Tahun 2001 tentang Organisasi &
Tata Kerja UPTD Loka Latihan Kerja
15 Tahun 2006 tentang Organisasi &
Tata Kerja Pemerintahan Desa
03 Tahun 1989 tentang Penyertaan
Modal Daerah Pada Pihak Ketiga
Lembaga – lembaga desa pro aktif
vercheneling dengan dinas dinas
terkait dalam pelatihan
penanggulangan bencana.
a) Setiap program pemerintah harus lewat pemerintahan
desa dan melibatkan BKM Ki Bledug Jaya
b) Memfungsikan papan info sebagai media
informasi/transparasi pembangunan desa,baik oleh
lembaga non pemerintah maupun pemerintahan desa
c) Setiap perencannaan pembangunan harus dilibatkan
masyarakatnya
Dibentuk tim evakuasi desa dan dibuat pelatihan dengan
didampingi dari pemda kabupaten dalam tanggap darurat
bencanan
Perihal tanggap darurat
bencana yang belum
11
TATA RUANG
Pemanfaatan lahan kosong dengan tanaman/apotik hidup.
Tidak membuang sampah tidak ke saluran/sungai ataupun lahan kosong
Melarang Keras Penggunaan Lahan Digunakan Untuk Hal Maksiat
PERUMAHAN &BANGUNAN
Tidak boleh mendirikan bangunan diatas saluran air maupun di atas senderan saluran
Tiap rumah tangga membuang sampah di tong sampah/ditimbun
Setiap rumah Sejahtera I harus menyediakan tempat sampah
Depan halaman rumah ditanami tanaman/pot bunga
Panjang tritis disarankan berjarak maksimal 1 meter dari rumah dan tidak melebihi batas tanah yang dimiliki
Setiap pembangunan rumah harus ada MCK yang dilengkapi dengan septictank & sumur resapan
Garis sepadan bangunan berjarak 2,2 m dari bibir sungai/saluran induk
SARANA & PRASARANA
12
Memisahkan sampah antara organik & anorganik
Setiap akan musim penghujan di adakan kerja bakti kebersihan
Mengadakan petugas pengangkut sampah yang iurannya dari warga masyarakat
Perbaikan kerusakan paving blok max 2 m2 harus di danai swadaya oleh warga lingkup RT
Menggalang dana swadaya masyarakat untuk pembangunan sarana & Prasarana.
Dilarang membuang sampah ke sungai/saluran air
EKONOMI
Simpan pinjam di fasilitasi akses,info & lain-lain oleh lembaga bkm
Ijin usaha tingkat desa
Tenaga kerja masyarakat lokal
Dibuatkan aturan main di sentra-sentra
Penyelenggaraan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pelaku industri rumah tangga
PELAYAAN PUBLIK
Adanya siskamling dari masyarakat
Mengadakan jumsih secara berkala dengan melibatkan seluruh masyarakat desa ciledugtengah,dengan diberlakukan sanksi pada yang tidak
berpartisipasi berupa denda.
Binatang ternak kambing sebaiknya diberi kandang dan tidak berkeliaran di lingkungan permukiman
Setiap rumah memberi sumbangan Rp.1000,-/minggu untuk ronda dan kas rt
Anak usia SD wajib ikut madrasah
Orang tua yang memiliki anak 0 -60bln diharuskan menimbang anaknya ke posyandu
Diadakan iuran sampah bagi pertokoan dan pedagang
13
Setiap perencannaan pembangunan harus dilibatkan masyarakatnya
Masyarakat buta huruf harus ikut program kejar paket
Orang tua dianjurkan memberi bimbingan kepada anak-anaknya tentang pentingnya pendidikan,kesehatan dan kebersihan lingkungan
KELEMBAGAAN
Memfungsikan papan info sebagai media informasi pembangunan desa baik oleh lembaga non pemerintah maupun pemerintahan desa.
Setiap program pemerintah harus lewat BKM KI BLEDUG JAYA dan pemerintahan desa
Dibentuk tim evakuasi desa dan dibuat pelatihan dengan didampingi dari pemda kabupaten dalam tanggap darurat bencanan
14
KESEPAKATAN MASYARAKAT
TERKAIT ATURAN BERSAMA UNTUK RPLP
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa
Kami warga Masyarakat DESA CILEDUGTENGAH menyatakan:
1. Setuju menerima hasil RPLP dan akan melaksanakan program kegiatan pembangunan sesuai dengan prioritas yang telah disebutkan di dalam RPLP
dengan bantuan program PLPBK/ND maupun secara mandiri.
2. Berkehendak menjalankan proses pembangunan di Desa/Kelurahan tersebut melalui (gotong-royong desa) yang (pembentukan panitia
pembangunan akan diatur kemudian atau panitia terdiri dari bapak-bapak berikut);
3. Berkehendak menjalankan proses persiapan pembangunan yaitu tindak rembug pentahapan, pembagian pekerjaan, survei material, proses
pembangunan dan pemeliharaan yaitu pencatatan, pemantauan, pendokumentasian, ataupun tindak lain yang diperlukan;
4. Bersedia memberikan dukungan keuangan dan/atau pendampingan kepada proses pembangunan maupun panitia pembangunan dalam upaya
pembangunan tersebut melalui (sumbangan sukarela atau sumbangan tenaga atau sumbangan terkait);
5. Bertekad untuk tidak menelantarkan, ikut menjaga, memelihara, menanggung biaya operasional fasilias yang menjadi Aset Desa termasuk dalam
hal pengadaan biaya pemeliharaan dengan cara (iuran rutin, anggaran desa);
6. Akan mengaktifkan dan memberdayakan peran lembaga (Organisasi Lokal) dalam urusan pemeliharaan fasilitas dimaksud.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sepenuh hati agar dapat memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya.
Perwakilan Masyarakat
CILEDUGTENGAH , 30 Oktober 2010
Menyepakati,
Koordinator BKM
Mengetahui
an. Kepala Desa
1. …………………………………(…………………………)
15
2. …………………………………(…………………………)
3. …………………………………(…………………………)
4. …………………………………(…………………………)
(.......................................)
(.......................................)
5. …………………………………(…………………………)
Saksi-saksi,
Peserta Rembug Warga (daftar terlampir)
16
A. PENGANTAR
Aturan bersama adalah sebuah hasil dari kesepakatan masyarakat sebagai pengendalian, pengawasan, dan evaluasi bagi hasil perencanaan
yang telah direncanakan bersama- sama, sehingga perancanaan yang dibuat dalam Rencana Penataan Lingkungan Permukiman desa ciledug tengah
menjadi berlanjut dan memberikan hasil yang efektif untuk pengembangan secara keseluruhan.
Kesepakatan-kesepakatan yang akan diatur dalam bentuk Aturan Bersama (AB) diantaranya adalah esepakatan tentang aturan pembangunan
dilihat dari enam aspek
1. Kesepakatan dari sisi tata ruang
2. Kesepakatan dari sisi perumahan bangunan
3. Kesepakatan dari sisi Sarana & prasarana
4. . Kesepakatan dari sisi Ekonomi
5. Kesepakatan dari sisi Pelayanan publik
6. Kesepakatan dari sisi Kelembagaan
Hasil kesepakatan ini bersumber dari hasil rembug yang diambil di tingkatan basis oleh TIPP/BKM/Pokja-Pokja. Hal ini dilakukan agar
masyarakat yang nantinya melaksanakan dapat mematuhi, aturan yang dibuat sendiri.
Seringkali proses-proses perencanaan yang partisipatif dan baik, tidak serta merta menjamin proses pelaksanaan akan baik pula. Tak jarang
proses perencanaan yang baik dan partisipatif berhenti menjadi dokumen yang tidak implemenatatif/sulit diterapkan. Hal tersebut seringkali
disebabkan karena kegagalan dalam membangun kesepakatan-kesepakatan operasional, (termasuk di dalamnya kesepakatan pengorganisasian
pengelolaan).
Seringkali terjadi, proses perencanaan partisipatif menyepakati pembangunan sebuah jaringan infrastruktur tertentu (air bersih yang diambil
dari sumber mata air terdekat, jalan, jembatan, irigasi dll). Program tersebut amat dibutuhkan oleh masyarakat setempat, sehingga hampir tidak ada
penolakan tehadap program, namun pada tataran operasinalisasi, kegiatan menemui banyak kendala diantaranya misalnya:
1. Tidak disepakati siapa-siapa saja bertindak sebagai pelaksana (kontraktor) pekerjaan tersebut.
2. Siapa pihak-pihak yang bertugas memonitor proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standart dan mandat yang diinginkan.
3. Apa timbal balik yang diberikan oleh pihak-pihak yang diuntungkan namun tidak terlibat dalam proses pelaksanaan/pengadaan.
4. Siapa yang akan mengelola dan merawat jaringan pasca dibangun,
5. Siapa yang akan bertanggungjawab jika terjadi kerusakan.
6. Dari mana dana mesti di dapatkan untuk pemeliharaan dan perbaikan, serta sejumlah masalah yang lain.
Kegagalan membangun kesepakatan-kesepakatan ini mampu menimbulkan permasalahan krusial terutama terkait dengan terjaminnya
keberlangsungan/ sustainabilitas. Jika kegagalan pengelolaan tersebut terjadi maka akan mengakibatkan penurunan kepercayaan publik/masyarakat
terhadap proses-proses partisipatif yang telah dikembangkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk kegiatan pembangunan di Desa CILEDUGTENGAH , Kecamatan CILEDUG , KABUPATEN CIREBON,
JAWA BARAT, disepakati usulan acuan untuk menjadi Aturan Bersama, dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: Lingkungan Hidup & Tata Ruang, PENATAAN
Ekonomi dan Sosial-Budaya. Dalam masing-masing pembagian tersebut diuraikan lebih detil lagi kegiatan-kegiatan yang akan diatur.
Dalam bagian Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, tema-tema yang diatur yaitu mengenai Penataan bantaran sungai, Penghijauan desa dan ruang
terbuka, Perumahan dan bangunan, Mitigasi bencana, Pengelolaan limbah dan pencemaran lingkungan dan akses jalan lingkungan
Dalam bagian PENATAAN Ekonomi, detil tema-tema yang diatur yaitu: Pengairan & pertanian, Pengaturan pro ekonomi lokal, Pengaturan PKL,
Pengaturan sentra-sentra ekonomi dan home industri, Pengaturan investasi lahan dan Pemasaran program-program pembangunan.
2
Dalam bagian Sosial dan Budaya, detil tema yang akan diatur, yaitu : Jam belajar masyarakat, Pemberantasan Mabuk, maling, madat, main judi,
selingkuh, Memaksinalkan dunia pendidikan, Proteksi budaya khas CILEDUGTENGAH dan Memaksimalkan kelembagaan desa dan pengaturan
organisasi-organisasi baru.
Uraian detil tema di atas akan diuraikan pada bagian di bawah ini.
B. SUBSTANSI ATURAN BERSAMA
TABEL ARAHAN ATURAN BERSAMA DESA CILEDUGTENGAH
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
TATA RUANG
Lapangan bola digunakan
sebagai sarana olahraga
Kurangnya sarana bermain bagi
anak-anak
Banyaknya lahan yang belum
dimanfaatkan
Tidak adanya lahan makam
Kurangnya penataan bangunan di
sebagian Rw yang nyebabkan alur
Pemanfaatan lapangan olah raga sebagai
open space kawasan (Sumber : Peraturan
pemerintah no 15 tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan penataan Ruang)
Pemanfaatan ruang yang belum
dimanfaatkan sebagai ruang terbuka
pribadi.
Salah satu cara menciptakan ruang
terbuka hijau adalah dengan
menyediakan ruang ruang publik yang
berguna juga bagi interaksi sosial
a) Lapangan bola/Tempat bermain dilarang digunakan
untuk hal negatif
b) Pembuatan aturan penggunaan sarana bermain
c) Pemeliharaan di kelola oleh RW setempat
d) Pemanfaatan lahan kosong dengan tanaman/apotik
hidup.
-------------------Setiap Perumahan harus menyediakan
lahan pemakaman
(Sumber perda Kab. Cirebon no 07 Tahun
1995 tentang Penyediaan Tanah Untuk
Pemakaman Bagi Perusahaan
PembangunanPerumahan)
Setiap bangunan yang akan di bangun
harus mempunyai Ijin Mendirikan
Bangunan yang mau akan berdiri dikoordinasikan dengan
pemerintahan desa agar tidak menjadi masalah kedepannya
3
KODISI FAKTUAL
jaringan jalan berkelok-kolok serta
saluran air kurang lancer berkelokkelok
IMB yang belum terjalani dengan
baik
Status Perbatasan yang kurang
jelas pada daerah
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Bangunan (sumber : Perda kab. Cirebon
no.8 thn 2005)
-------------------Pihak desa harus mengidentifikasi batas2
desa sesuai peraturan mentri terhadap
desa Ciledug tengah (sumber : PP no 72
th 2005 tentang Desa)
a) Garis sepadan bangunan berjarak 3 m dari bibir
Garis Sepadan sungai berjarak 3 m
sungai/saluran induk
dari bibir saluran/sungai (sumber :
Tidak
boleh mendirikan bangunan diatas saluran air maupun
Perda Kab. Cirebon No.02 Tahun 1987
di
atas
senderan saluran
tentang Garis Sempadan;
Peran serta masyarakat sangat
dibutuhkan dalam pengelolaan Air , baik
air bersih maupun air kotor,
(sumber : Perda Kab. Cirebon no. 81
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Air
Bawah Tanah ; No.03 Tahun 2000 tentang
Izin Mendirikan Bangunan; No. 40 Tahun
2002 tentang Retribusi Pelayanan
Persampahan & Penyedotan Kakus; no.
03 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Ibu,Bayi baru Lahir,Bayi & Anak Balita Di
Kab.Cirebon
a. Pemakai MCK komunal wajib menjaga kebersihan
b. Berswadaya dalam pemeliharaan peralatan &
bangunannya
c. Setiap rumah yang memiliki mck harus dilengkapi
dengan septictank & sumur resapan
a) MCK harus ada sapticktank sehingga air tidak langsung
meresap kedalam tanah yang menyebabkan air tanah
kotor
b) Penyediaan biopori minimal satu titik ditiap rumah agar
air segera meresap kedalam tanah
Limbah ternak tidak boleh di buang
sembarangan, keberadaanya dapat
dimanfaatkan sebagai kompos,
(sumber : Perda Kab. Cirebon No.03
Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan; no. 04 Tahun
a) Setiap Pemilik ternak tidak boleh langsung membuang
limbah ternaknya ke saluran
b) Binatang ternak kambing sebaiknya diberi kandang dan
tidak berkeliaran di lingkungan permukiman
perbatas Penyempitan saluran
akibat sediment& adanya
bangunan yang mempersempil
lebar sungai antar desa
PERUMAHAN &
BANGUNAN
MCK umum yang kurang terawat
& belum tersedia di tiap RW.
Pada kandang ternak kambing
terdapat limbah ternak yang dibuang
sembarangan
4
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
2003 tentang Penyelenggaraan Izin
Usaha Peternakan
Adanya Rumah Tidak layak Huni
Setiap rumah harus sesuai standar
kesehatan,
(sumber : Perda Kab. Cirebon no. 03
Tahun 2009 tentang Kesehatan Ibu,Bayi
baru Lahir,Bayi & Anak Balita Di
Kab.Cirebon)
Setiap usaha yang berkaitan dengan
terganggunya kondisi sekitar wajib
membuat ijin ke pemerintah desa
(Sumber : Perda Kab. Cirebon no. 60 9
Tahun 2005 tentang izin gangguan)
Dilarang pembangunan bangunan baru
di bantaran sungai
(Sumber : Perda Kab. Cirebon no. 02
Tahun 1987 tentang Garis Sempadan
03 Tahun 2000 tentang Izin Mendirikan
Bangunan)
Panjang tritis disarankan berjarak maksimal 1 meter dari
rumah dan tidak melebihi batas tanah yang dimiliki
Setiap Kegiatan Usaha harus diketahui Dari Pemerintah
desa
SARANA & PRASARANA
Daerah banjir ketika musim
penghujan di sekitar saluran ciberu
(RW 03 & RW 04)
Pembuangan Sampah Akhir tidak
tersedia sehingga banyak yang
membuang sampah di sungai,lahan
kosong,dibakar.
Pengelolaan sampah di kelola oleh
lembaga otoritas yang bergerak
menangani sampah agar tidak
menyebabkan penyebaran kuman
sehingga menimbulkan penyakit
(sumber : Perda no 40 Tahun 2002
tentang Retribusi Pelayanan
Persampahan & Penyedotan Kakus
No. 03 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Ibu,Bayi baru Lahir,Bayi & Anak Balita
a) Tidak membuang sampah kesungai/Saluran
b) Setiap akan musim penghujan di adakan kerja bakti
kebersihan
c) Tidak boleh mendirikan bangunan diatas saluran air
maupun di atas senderan saluran ciberu
a) Tiap rumah tangga membuang sampah di tong
sampah/ ditimbun/diolah
b) Setiap rumah Sejahtera I harus menyediakan tempat
sampah
c) Diadakan iuran sampah bagi pertokoan dan
pedagang,perumahan
d) Memisahkan sampah antara organik & anorganik
e) Tidak membuang sampah tidak ke saluran/sungai
ataupun lahan kosong
5
KODISI FAKTUAL
Saluran yg kurang mengalir
dengan baik akibat kurangnya
kemiringan saluran & terhalang
bangunan yg kurang tertata baik.
KONDISI IDEAL
Saluran irigasi RW 01-02 yang
mengalami kerusakan serta aliran
kurang lancar akibat sedimentasi
Sebagian jalan desa/lingkungan
& trotoar sebagian mengalami
rusak
Masih ada akses jalan tanah yang
becek/krng layak
Daerah rawan gelap di beberapa
jalan lingkungan/desa
Di Kab.Cirebon
No. 24 Tahun 2009 tentang Irigasi)
Perawatan berkalah pada saluran
lingkungan menjadi tanggung jawab
bersama.
24 Tahun 2009 tentang Irigasi
02 Tahun 1987 tentang Garis
Sempadan
03 Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan
Dilarang membuang sampah di saluran
drainase,
Mengadakan jumsih secara berkala dengan melibatkan
seluruh masyarakat desa ciledugtengah,dng diberlakukan
sanksi pada yang tidak berpartisipasi berupa denda.
Setiap akan musim penghujan di adakan kerja bakti
kebersihan
24 Tahun 2009 tentang Irigasi
02 Tahun 1987 tentang Garis
Sempadan
03 Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan
Diadakan organisasi otoritas tentang
pengelolaan dan opeasi perbaikan
jalan
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
03 Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan
a) Perbaikan kerusakan paving blok max 2 m2 harus di
danai swadaya oleh warga lingkup RT
b) Setiap rumah memberi sumbangan Rp.1000,-/bulan
untuk kas rt yang difungsikan untuk kegiatan
mastarakat dilingkungannya
c) Masyarakat yang dekat dengan sepanjang jalan ikut
serta dalam pemeliharaannya.
Penerangan di sepanjang jalan pada malam hari
Penerangan jalan memiliki kuat penerangan 500lux
dengan tinggi >5 meter dari muka tanah (sumber:
SNI 03-1733-2004)
Masyarakat Sejatera II & III yang didepannya jika dipasang
penerangan dengan max 20 watt,listriknya berasal dari6
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
rumah tersebut
Pendidkan anak-anak dalam
keagamaan yang dirasa kurang
karena fasilitas yang tidak
mendukung
keberadaan Taman Kanak-Kanak AlQur’an, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Ta’limul
Qur’an Lil Aulad kegiatan operasionalnya perlu
dioptimalkan;
Anak-anak yang bermain dijalan
lingkungan/desa yang berbahaya dari
lalu lalang kendaraan,
01 Tahun 2009 tentang Taman KanakKanak Al-Quran,Taman Pendidikan AlQuran & Ta'limulQuran Lil Audad
02 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Diniyah Takmiliyah Awwaliyah
62 Tahun 2004 tentang Pendidikan
Madrasah Diniyah Awaliyah
PEmberian Rambu Zona berbahaya
bagi anak- anak, dan berhati-hati bagi
kendaraan
Keamanan lingkungan yang perlu
ditingkatkan lagi kewaspadaaannya
Orang tua dianjurkan memberi bimbingan kepada anakanaknya tentang pentingnya pendidikan,kesehatan dan
kebersihan lingkungan
20 Tahun 1993 tentang Ketentuan
Penempatan Rambu-Rambu Lalu Lintas
Jalan
Setiap Rw mempunyai Sitem
pengamanan & keamanan lingkungan,
di atur dan disesuaikan dengan
kesepakatan bersama.
Anak usia SD yang beragama islam wajib ikut
madrasah
02 Tahun 1999 tentang Retribusi Ijin
Gangguan
04 Tahun 2000 ( Diubah No.9 Tahun
2005 ) tentang Izin Gangguan
01 Tahun 2002 tentang Larangan
Perjudian Prostitusi & Minuman Keras
Setiap warga diatas 25th wajib giliran jaga berdasar
kesepakatan ditingkatan RT.
7
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
EKONOMI
Akses simpan pinjam yang
kurang bagi masyarakat
kecil,sehingga meminjam ke Bank
keliling dengan bunga yang besar
Perputaran uang simpanpinjam
UPK yang lambat & banyaknya
rentenir
Pembentukan BUMDES dan koperasi
bagi masyarakat di optimalkan sesuai
dengan kebutuhan dan potensi desa.
03 Tahun 1989 tentang Penyertaan
Modal Daerah Pada Pihak Ketiga
58 Tahun 2001 tentang Sumber
Pendapatan Desa
10 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perindustrian
& Perdagangan
14 Tahun 2003 tentang Perusahaan
Bank Perkreditan Rakyat
17 Tahun 2007 tentang Kredit Modal
Bantuan Lunak
10 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pembentukan BUM Desa
11 Tahun 2009 tentang PD.BPR Di
Kab.Cirebon
17 Tahun 2007 tentang Kredit Modal
Bantuan Lunak
Simpan pinjam di fasilitasi akses,info & lain-lain oleh
lembaga BKM Ki Bledug Jaya
8
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
Banyaknya penganguran,kurangnya
lapangan pekerjaan
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Lembaga dan masarakat berupaya
mengadakan pelatihan bagi
peningkatan keterampilan masyarakat.
Akses pejalan kaki terabaikan akibat
bayaknya pedagang yang berjualan di
trotoar
75 Tahun 2001 tentang Pembentukan
UPTD Loka Latihan Kerja
76 Tahun 2001 tentang Organisasi &
Tata Kerja UPTD Loka Latihan Kerja
13 Tahun 2009 tentang RPJMD
Kab.Cirebon
14 Tahun 2009 tentang RPJPD
Kab.Cirebon
a)
para pelaku industri rumah tangga harus kegiatan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan Pekerjanya
b) Untuk kegiatan industri yang letaknya di desa Ciledug
Tengah Tenaga kerja dianjurkan Berasal dari
masyarakat local sesuai keahliannya
Pedagang kaki lima di larang berjualan
di tempat tempat umum yang
mengganggu aktivitas pejalan kaki
04 Tahun 2005 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon
03 Tahun 1987 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan
Pedagang kecil dianjurkan tidak berjualan di trotoar
maupun bahu jalan
PELAYANAN PUBLIK
Pemuda yang tidak ada peyaluran
bakat,mabuk,dll
Peningkatan kemampuan dan
a)
Dilarang keras pemuda/i memakai narkoba,minum
9
minuman keras,
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
keterampilan oleh lembaga lembaga
terkait dengan bekerja sama dengan
dinas sosial guna meningkatkan nilai
keterampilan para pemuda.
Pelayanan kesehatan kepada balita
yang belum memadai
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
b) Segala tindakan kriminal wajib dilaporkan ke pihak
yang berwajib
01 Tahun 2002 tentang Larangan
Perjudian Prostitusi & Minuman Keras
75 Tahun 2001 tentang Pembentukan
UPTD Loka Latihan Kerja
76 Tahun 2001 tentang Organisasi &
Tata Kerja UPTD Loka Latihan Kerja
Sosialisasi kesehatan ibu dan anak di
posyandu dan peningkatan pelayanan
posyandu
Banyaknya anak putus sekolah akibat
ekonomi
78 tahun 2001 tentang Larangan
Peredaran Garam Tidak Beryodium
03 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Ibu,Bayi baru Lahir,Bayi & Anak Balita
Di Kab.Cirebon
Penyadaran masyarakat tentang
pentingnya pendidikan dilakukan oleh
pemdes dan lembaga-lembaga terkait,
Pemberian beasiwa dan peningkatan
pendidikan gratis merupakan salah
satu cara terbaik meningkatkan mutu
pendidikan di masyarakat
60 Tahun 2004 tentang
Pembentukan,Pengelolaan &
Penyaluran dana Abadi Di Bidang
Pendidikan
Orang tua yang memiliki anak 0 bln – 5 th diharuskan
menimbang anaknya ke posyandu
Masyarakat buta huruf harus ikut program kejar paket
10
KODISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
Kemudahan pelayanan kesehatan
kepada orang dewasa dan manula
untuk berobat ke rumah sakit
KELEMBAGAAN
62 Tahun 2004 tentang Pendidikan
Madrasah Diniyah Awaliyah
Penyediaan mobil siaga oleh desa dan
masyarakat ikut berparisipatip di
dalamnya.
Sebagian lembaga non
pemerintahan hanya formalitas
dan berjalan jika ada dananya
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
a)
Setiap warga yang memiliki
kedaraan/mobil agar bersedia dijadikan ambulance
desa,dlm keadaan darurat menolong warga dilingkup
RT-nya.
b)
Pendonor darah tercatat 7
bersedia mendonorkan sesuai kondisi
Keterlibatan masyarakat dalam setiap
kegiatan desa dan transparansi disetiap
kegiatan desa
75 Tahun 2001 tentang Pembentukan
UPTD Loka Latihan
Kerja
76 Tahun 2001 tentang Organisasi &
Tata Kerja UPTD Loka Latihan Kerja
15 Tahun 2006 tentang Organisasi &
Tata Kerja Pemerintahan Desa
03 Tahun 1989 tentang Penyertaan
Modal Daerah Pada Pihak Ketiga
Lembaga – lembaga desa pro aktif
vercheneling dengan dinas dinas
terkait dalam pelatihan
penanggulangan bencana.
a) Setiap program pemerintah harus lewat pemerintahan
desa dan melibatkan BKM Ki Bledug Jaya
b) Memfungsikan papan info sebagai media
informasi/transparasi pembangunan desa,baik oleh
lembaga non pemerintah maupun pemerintahan desa
c) Setiap perencannaan pembangunan harus dilibatkan
masyarakatnya
Dibentuk tim evakuasi desa dan dibuat pelatihan dengan
didampingi dari pemda kabupaten dalam tanggap darurat
bencanan
Perihal tanggap darurat
bencana yang belum
11
TATA RUANG
Pemanfaatan lahan kosong dengan tanaman/apotik hidup.
Tidak membuang sampah tidak ke saluran/sungai ataupun lahan kosong
Melarang Keras Penggunaan Lahan Digunakan Untuk Hal Maksiat
PERUMAHAN &BANGUNAN
Tidak boleh mendirikan bangunan diatas saluran air maupun di atas senderan saluran
Tiap rumah tangga membuang sampah di tong sampah/ditimbun
Setiap rumah Sejahtera I harus menyediakan tempat sampah
Depan halaman rumah ditanami tanaman/pot bunga
Panjang tritis disarankan berjarak maksimal 1 meter dari rumah dan tidak melebihi batas tanah yang dimiliki
Setiap pembangunan rumah harus ada MCK yang dilengkapi dengan septictank & sumur resapan
Garis sepadan bangunan berjarak 2,2 m dari bibir sungai/saluran induk
SARANA & PRASARANA
12
Memisahkan sampah antara organik & anorganik
Setiap akan musim penghujan di adakan kerja bakti kebersihan
Mengadakan petugas pengangkut sampah yang iurannya dari warga masyarakat
Perbaikan kerusakan paving blok max 2 m2 harus di danai swadaya oleh warga lingkup RT
Menggalang dana swadaya masyarakat untuk pembangunan sarana & Prasarana.
Dilarang membuang sampah ke sungai/saluran air
EKONOMI
Simpan pinjam di fasilitasi akses,info & lain-lain oleh lembaga bkm
Ijin usaha tingkat desa
Tenaga kerja masyarakat lokal
Dibuatkan aturan main di sentra-sentra
Penyelenggaraan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pelaku industri rumah tangga
PELAYAAN PUBLIK
Adanya siskamling dari masyarakat
Mengadakan jumsih secara berkala dengan melibatkan seluruh masyarakat desa ciledugtengah,dengan diberlakukan sanksi pada yang tidak
berpartisipasi berupa denda.
Binatang ternak kambing sebaiknya diberi kandang dan tidak berkeliaran di lingkungan permukiman
Setiap rumah memberi sumbangan Rp.1000,-/minggu untuk ronda dan kas rt
Anak usia SD wajib ikut madrasah
Orang tua yang memiliki anak 0 -60bln diharuskan menimbang anaknya ke posyandu
Diadakan iuran sampah bagi pertokoan dan pedagang
13
Setiap perencannaan pembangunan harus dilibatkan masyarakatnya
Masyarakat buta huruf harus ikut program kejar paket
Orang tua dianjurkan memberi bimbingan kepada anak-anaknya tentang pentingnya pendidikan,kesehatan dan kebersihan lingkungan
KELEMBAGAAN
Memfungsikan papan info sebagai media informasi pembangunan desa baik oleh lembaga non pemerintah maupun pemerintahan desa.
Setiap program pemerintah harus lewat BKM KI BLEDUG JAYA dan pemerintahan desa
Dibentuk tim evakuasi desa dan dibuat pelatihan dengan didampingi dari pemda kabupaten dalam tanggap darurat bencanan
14
KESEPAKATAN MASYARAKAT
TERKAIT ATURAN BERSAMA UNTUK RPLP
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa
Kami warga Masyarakat DESA CILEDUGTENGAH menyatakan:
1. Setuju menerima hasil RPLP dan akan melaksanakan program kegiatan pembangunan sesuai dengan prioritas yang telah disebutkan di dalam RPLP
dengan bantuan program PLPBK/ND maupun secara mandiri.
2. Berkehendak menjalankan proses pembangunan di Desa/Kelurahan tersebut melalui (gotong-royong desa) yang (pembentukan panitia
pembangunan akan diatur kemudian atau panitia terdiri dari bapak-bapak berikut);
3. Berkehendak menjalankan proses persiapan pembangunan yaitu tindak rembug pentahapan, pembagian pekerjaan, survei material, proses
pembangunan dan pemeliharaan yaitu pencatatan, pemantauan, pendokumentasian, ataupun tindak lain yang diperlukan;
4. Bersedia memberikan dukungan keuangan dan/atau pendampingan kepada proses pembangunan maupun panitia pembangunan dalam upaya
pembangunan tersebut melalui (sumbangan sukarela atau sumbangan tenaga atau sumbangan terkait);
5. Bertekad untuk tidak menelantarkan, ikut menjaga, memelihara, menanggung biaya operasional fasilias yang menjadi Aset Desa termasuk dalam
hal pengadaan biaya pemeliharaan dengan cara (iuran rutin, anggaran desa);
6. Akan mengaktifkan dan memberdayakan peran lembaga (Organisasi Lokal) dalam urusan pemeliharaan fasilitas dimaksud.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sepenuh hati agar dapat memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya.
Perwakilan Masyarakat
CILEDUGTENGAH , 30 Oktober 2010
Menyepakati,
Koordinator BKM
Mengetahui
an. Kepala Desa
1. …………………………………(…………………………)
15
2. …………………………………(…………………………)
3. …………………………………(…………………………)
4. …………………………………(…………………………)
(.......................................)
(.......................................)
5. …………………………………(…………………………)
Saksi-saksi,
Peserta Rembug Warga (daftar terlampir)
16