Tugas Mata Kuliah final akhir 210414

ANALISIS EKSTERNAL DAN ANALISIS
INDUSTRI
(Studi Kasus ITB dan IPB)

Oleh:
1. Aris Solikhah
P056132493.16EK
2. Widaryanti
P056132463.16EK

sebagai salah satu tugas
Mata Kuliah Manajemen Strategik
Dosen : Dr.Ir. Arief Daryanto
pada
Program Manajemen Pendidikan Tinggi

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014


A. PENDAHULUAN
Proses perumusan strategik suatu perusahaan atau organisasi, diawali
dengan pengkajian dan analisis faktor eksternal serta analisis
lingkungan industri, kemudian dilanjutkan dengan pengkajian dan
analisis faktor internal.
Pembahasan ini terbatas pada pengkajian dan analisis faktor eksternal
dan analisis industri suatu perusahaan atau organisasi, dalam hal ini
kami memilih studi kasus ITB dan IPB. Alasan kami memilih dua
perguruan tinggi tersebut karena keduanya perguruan tinggi terbaik di
Indonesia, memiliki core khusus (institut) dan statusnya PT BHP.
B. TUJUAN
Tujuan pengkajian dan analisis analisis faktor eksternal adalah untuk
mengembangkan sebuah daftar terbatas dari peluang yang dapat
menguntungkan sebuah perusahaan dan ancaman yang harus
dihindarinya. Maksud dari mengembangkan sebuah daftar terbatas
adalah mengidentifkasi faktor-faktor eksternal penting yang menjadi
keuntungan dari peluang eksternal dan meminimalkan dampak dari
ancaman bagi perusahaan atau organisasi untuk mencapai
keunggulan strategik bersaingnya.
C. PEMBAHASAN

Identifkasi faktor-faktor eksternal penting yang mempengaruhi
jalannya kegiatan opersional perusahaan dalam suatu industri adalah:
1.
2.
3.
4.

Faktor
Faktor
Faktor
Faktor

politik
ekonomi
Sosial Budaya
Teknologi

Untuk menganalisis lingkungan eksternal perusahaan, pertama-tama
harus dapat mengetahui atau menentukan dalam industri apa
perusahaan atau organisasi berada. Dengan demikian, dapat

ditentukan,
bagaimana
kemampuan
perusahan
untuk
mengimplementasikan
strateginya
dengan
sukses.
Setelah
mengetahuinya, maka manajer strategi dapat mengkaji karakteristik
dari industri tersebut dan tren perkembangannya secara rinci dan
mendalam dengan dibantu pakar yang benar-benar bisa memahami
lingkungan eksternal suatu perusahaan.
Berikut adalah hasil diskusi implementasi pengkajian dan analisis
faktor eksternal dan analisis industri suatu perusahaan atau
organisasi, dalam hal ini ITB dan IPB yang kami jadikan studi kasus.
Pertanyaan:
1. Perubahan faktor eksternal apa yang berpengaruh terhadap
perusahaan atau organisasi (ITB dan IPB) dan apa dampak

dari perubahan tersebut?

Jawaban:
Faktor-faktor eksternal yang berpengaruh adalah PEST: Political,
Economic, Social, dan
Technology. Berikut adalah rangkuman dari faktor-faktor eksternal yang
dampaknya pada
industri pendidikan tinggi (Studi kasus pada IPB dan ITB) :
PEST Analysis Faktor Eksternal dan Dampaknya
N
o
A.

Faktor Eksternal
Politik
1. Dinamika regulasi perguruan tinggi
(Perubahan Peraturan Perundangan dan
Kebijakan Pemerintah tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
khususnya PTN BH)


2. Globalisasi pendidikan tinggi (AFTA, GATS,
beasiswa studi luar negeri)

3. Kebijakan pemerintahan baru pasca pemilu
terhadap pendidikan tinggi belum jelas

B.

1. Perubahan status,
pengelolaan keuangan,
penyelenggaran pendidikan
tinggi

1. Meningkatkan daya saing
2. Penetrasi perguruan tinggi
dengan tawaran beasiswa
3. Mengurangi pasar pendidikan
tinggi dalam negeri
4. Peluang kerjasama

internasional antar perguruan
tinggi
1. Menunggu kebijakan
pendidikan tinggi
pemerintahan baru

Ekonomi
1. Perlambatan pertumbuhan ekonomi
internasional

1. Menurunnya permintaan
tenaga kerja terdidik

2. Alokasi dana pendidikan tinggi dari
pemerintah meningkat

1. Pengembangan dan penataan
PTN yang lebih baik

3. Perlambatan ekonomi dunia mengurangi

jumlah permintaan tenaga kerja

1. Lulusan perguruan tinggi
kurang terserap pasar

5. Kemampuan ekonomi masyarakat

1. Lulusan dituntut menguasai
multisiplin ilmu
2. Perubahan kurikulum
pendidikan tinggi menjadi
multidisiplin ilmu
1. Keterbatasan masyarakat
dalam mengenyam pendidikan

Sosial
1. Biaya pendidikan tinggi meningkat

1. Banyak siswa yang tidak


4. Sektor baru yang muncul yang
membutuhkan basis pengetahuan multidisiplin

C.

Dampaknya

melanjutkan kuliah

D
.

2. Budaya dan persepsi melanjutkan di
pendidikan tinggi

1. Tergantung prioritas keluarga
dalam menyekolahkan
anggota keluarganya

3. Reputasi beberapa PTS dan PTN meningkat


1. Mengurangi pasar ITB dan IPB

4. Peningkatan keragaman dan mobilitas
masyarakat

1. Penyesuaian kurikulum dan
peningkatan kualitas
2. Mempersiapkan lulusan
berdaya saing internasional

5. Usia produktif masyarakat Indonesia tinggi

1. Permintaan pendidikan tinggi
yang berkualitas tinggi

Teknologi
1. Masyarakat berbasis web dan jejaring sosial
2. Penggunaan teknologi informasi berbasis
internet untuk layanan akademik, keuangan,

kemahasiswaan, pendidikan, kepegawaian,
administrasi, penelitian dan sebagainya

3. Teknologi ramah lingkungan dan
keberlanjutan (Go Green)

1. Permintaan pendidikan tinggi
jarak jauh berbasis web/online
1. Layanan pendidikan tinggi
harus berbasis internet
2. Pelayanan dilaksanakan
secara cepat, tepat waktu,
sesuai kualitas berdasarkan
tingkat keunikan dan
kompleksitas tugas yang harus
diselesaikan dengan tingkat
kekeliruan rendah, karena
mampu mengadaptasi
perkembangan dan kemajuan
teknologi mutahir

3. Meningkatkan efsiensi dan
efektivitas kinerja,
4. High potensial: menciptakan
competitive advantage bagi
perguruan tinggi di masa yang
akan datang
1. Implementasi konsep green
campus
2. Manjadi tema penelitian
strategis perguruan tinggi

Pertanyaan:
2. Peluang dan ancaman apa yang dihadapi perusahaan serta
bagaimana probability-nya?
Jawaban:

Menurut Wheelen (2010), metode analisis yang dapat digunakan dalam
merespon peluang
dan ancaman yang dihadapi perusahaan adalah dengan menggunakan
External Factor
Analysis Summary (EFAS).
Langkah-langkah dalam melakukan EFAS ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat daftar 5 (lima) faktor eksernal utama untuk peluang dan
ancaman.
b. Memberikan bobot pada setiap faktor tersebut yang berkisar dari
0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Bobot ini
mengindikasikan signifkasinrelatif dari suatu faktor terhadap
keberhasilan perusahaa atau organisasi. Bobot tersebut ditentukan
melalui diskusi untuk mencapai konsensus kelompok. Jumlah total
dari seluruh bobot yang diberikan pada faktor tersebut harus sama
dengan 1,0.
c. Memberikan peringkat antara 1 samapai 5 pada setiap faktor
eksternal utama untuk menunjkkan seberapa efektif atau siap
perusahaan atau organisasi saat ini dalam merespon faktor
tersebut, dimana 1 adalah rangking terendah dan 5 adalah rengking
tertinggi.
d. Kemudian mengalikan bobot dengan rangking setiap faktor untuk
menentukan skor bobot.
e. Terakhir adalah menjumlah skor untuk setiap variabel untuk
menentukan skor bobot total untuk perusahaan atau organisasi
tersebut.

Analisis EFAS (External Factor Analysis Summary) yang kami lakukan
untuk mengetahui
peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi perusahaan (ITB dan IPB)
adalah sebagai

berikut :
External Factor Analysis Summary (EFAS) IPB VS ITB
Ratin
Weight
Eksternal Factors
Weight
g
Score
Comment
IP
IT
IP IT IP
A. Peluang
B
B
B
B B
ITB
1. Usia produktif masyarakat 0,1 0,1 4
2 0,4 0,2 Tingginya
Indonesia tinggi
kesadaran
untuk
melanjutkan
pendidikan
tinggi
berkualitas
2. Dinamika regulasi
0,1 0,1 5
5 0,5 0,5 UU No 12
perguruan tinggi
Tahun 2012,
(Perubahan Peraturan
UU No. 58
Perundangan dan
tahun 2013
Kebijakan Pemerintah
(pendanaan)
tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi
khususnya PT BHP)
3. Penggunaan teknologi
informasi berbasis
internet untuk layanan
akademik, keuangan,
kemahasiswaan,
pendidikan, kepegawaian,
administrasi, penelitian
dan sebagainya

0,1

4. Kebijakan pemerintahan
baru pasca pemilu
terhadap pendidikan
tinggi belum jelas
5. Alokasi dana pendidikan
tinggi dari pemerintah
meningkat
B. Ancaman
1. Globalisasi pendidikan
tinggi (AFTA, GATS,
beasiswa studi luar
negeri)
2. Perlambatan ekonomi

0,1
5

3

4

0,3

0,6

0,0
5

0,0
5

2

3

0,1

0,15 Lihat dan
tunggu

0,0
5

0,0
5

1

1

0,0
5

0,05

0,2

0,2

5

5

1

1

2015 sudah
dimulai

0,1

0,0

2

2

0,2

0,1

Peningkatan

Belum
optimal

Peluang
pengembang
an institusi

5
dunia mengurangi jumlah
permintaan tenaga kerja
0,1

0,1

4

3

0,4

0,0
5

0,0
5

1

1

0,1

0,1
5

0,1
5

3

4

0,5

0,6

1

1

3,4
5

3,5
5

3. Reputasi beberapa PTS
dan PTN meningkat
4. Peningkatan keragaman
dan mobilitas masyarakat
5. Sektor baru yang muncul
yang membutuhkan basis
pengetahuan multidisiplin
Total Score

kerjasama
internasional
dengan pihak
swasta/indust
ri
0,3 Meningkatka
n kualitas
dan reputasi
diri
0,05 Adaptasi
terhadap
perubahan
Penyesuaian
kurikulum
dan evaluasi
program
studi

Dari hasil EFAS tersebut menunjukkan skor bobot ITB lebih besar
dibanding IPB.
Hal ini menunjukkan bahwa ITB lebih baik atau siap menanggapi faktor faktor eksternal dalam proses bisnis perguruan tinggi di Indonesia.

Pertanyaan
3. Bagaimana Anda menganalisis industri dimana perusahaan
Anda berada menurut M. Porter?
Jawaban:
Menurut kami menganalisis industri dimana perusahaan tersebut berada
adalah dengan menganalisis struktur kekuatan persaingan: “five
forces model” (Porter, 1985) seperti yang tertera berikut ini :



Persaingan antar perusahaan/organisasi dalam industri
yang sama
Persaingan ini adalah persaingan yang ditimbulkan oleh
keberadaan
peruasahaan
yang menjalankan
bisnis
yang
sama. Jumlah pesaing dan posisinya di pasar akan
menentukan
tingkat
persaingan
ini.
Tingkat persaingan ini ditentukan oleh :
1. Jumlah pesaing seimbang yang terdapat di dalam industri.
2. Pertumbuhan industri yang lambat.
3. Kharakteristik produk yang kurang terdifferensiasi.
4. Kapasistas keseluruhan perusahaan yang semakin bertamba
h.
5. Fixed cost dan swithing cost yang tinggi.
6. Tingkat perbedaan antar pesaing.
7. Hambatan untuk keluar industri yang tinggi.
Semakin semua faktor di atas mengalami kenaikan kondisi
akan
meningkatkan
tingkat persaingan dan ancaman bagi perusahaan.



Ancaman pendatang baru untuk memasuki pasar
Masuknya pendatang baru akan menambah tingkat
persaingan perusahaan dalam industri karena telah
menambah jumlah dan kapasitas yang terdapat dalam
industri tersebut.
Tingkat ancaman pendatang baru ini semakin meningkat jika :
1. Skala ekonomi (economies of scale) yang menurun dan
belum dicapai perusahaan sebelumnya.
2. Differensiasi produk yang ada sekarang masih rendah.
3. Persyaratan modal yang tidak terlalu menyulitkan.
4. Biaya peralihan (swithing cost) yang rendah.
5. Akses ke saluran distribusi yang tinggi.
6. Kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan
yang
luas pada setiap pengusaha untuk dapat ikut serta dalam
industri.
Apabila kondisi di atas dapat dikurangi maka ancaman
pendatang baru akan dapat menurunkan dan akan menjadi
suatu peluang bagi perusahaan.



Ancaman produk pengganti/substitusi
Perusahaan dalam suatu industri akan menghadapi ancaman data
ngnya

produk pengganti. Ancaman produk pengganti dapat dilihat
dari
perkembangan
teknologi
dan
perubahaan perilaku
konsumen dalam pemenuhan kebutuhannya.


Daya tawar pembeli
Peran di pasar juga ditentukan kekuatan tawar pembeli.
Apabila kekuatan tawar pembeli tinggi maka upayaupaya
yang harus dilakukan perusahaan untuk bersaing juga akan
semakin
tinggi
karena
tingkat
persaingan
untuk
mendapatkan konsumen juga semakin tinggi. Kekuatan tawar ini
akan semakin meningkat jika :
1. Jumlah pembelian konsumen dalam jumlah besar.
2. Produk yang diinginkan adalah produk yang bersifat
standar dan tidak terdifferensiasi.
3. Pembeli memperoleh laba/keuntungan yang rendah.
4. Produk yang ditawarkan bukan produk yang terpenting bagi
pembeli
5. Pembeli industri melakukan kebijakan strategi integrasi.
Semakin faktor di atas meningkat, maka posisi tawar
pembeli menjadi kuat dan pada gilirannya akan memperbesar
tingkat persaingan di dalam industri.



Daya tawar penjual
Sama dengan kekuatan tawar pembeli, kekuatan tawar menawar
pemasok yang meningkat juga akan meningkatkan tingkat
persaingan
dalam
industri.
Tingkat
persaingan
ini
akan semakin tinggi jika :
1. Terdapat dominasi pasokan oleh perusahaan suplier.
2. Terdapat sedikit perusahaan pemasok.
3. Produk yang dijual bersifat unik.
4. Industri bukan pasar utama atau bukan pelanggan penting ba
gi
pemasok.
5. Adanya kebijakan strategi integrasi oleh perusahaan pemasok
.
Semakin faktor di atas semakin menguat maka perusahaan
yang terdapat dalam industri ini akan menghadapi ancaman.

Berdasarkan bagan analisis fve forces Michael Porter tersebut di atas,
berikut hasil analisis industri pendidikan tinggi (ITB dan IPB) yang kami
lakukan :
A. ITB
1. Ancaman Pendatang Baru
ITB harus selalu memperhatikan dan mewaspadai pertumbuhan
perguruan tinggi baru asing dan lokal khususnya yang memiliki
core competence sama dengan ITB.

2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
Adanya academic community di daerah, pendirian sekolah vokasi,
program dual degree antara perguruan tinggi negeri dalam negeri
dengan perguruan tinggi luar negeri terkenal, dibukanya program
fast track pendidikan sarjana di perguruan tinggi negeri/swasta dan
tersebarnya perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang
sudah menerapkan e-learning dan berbagai fasilitas TIK menjadi
ancaman ITB. ITB harus mempunyai terobosan baru untuk tetap
memenangkan pasar jasa pendidikan tinggi.
3. Kekuatan Tawar-Menawar Pelanggan
ITB mempunyai ikatan alumni yang kuat. Banyak alumni dan
dosennya yang berkiprah di tingkat nasional maupun lembaga
internasional. Banyak diantaranya menjabat di lembaga
pemerintahan, menjadi konsultan/tenaga ahli diperusahaan. Karya
ilmiahnya banyak dimuat di jurnal nasional ataupun internasional
ini tampak dari peringkat webometric-nya ke-636 dunia, lebih
tinggi dari IPB (1156) dan UI (696). Mahasiswanya dibekali softskill
dan hardskill IT yang mumpuni sehingga lebih mudah diserap
pasar tenaga kerja.
4. Kekuatan Pemasok
Kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi
(status perguruan tinggi negeri, pengelolaan keuangan, kebijakan
pendidikan afrmatif penerimaan mahasiswa baru terdepan, terluar
dan tertinggal, dsb) sangat mempengaruhi pengelolaan ITB.
5. Persaingan dengan Perusahaan Sejenis
Pemberian beasiswa kuliah ke luar negeri, tawaran bagi dosen
yang high quality untuk pindah mengajar atau pindah ke
perguruan tinggi luar negeri.
B. IPB
1. Ancaman Pendatang Baru
IPB harus selalu memperhatikan dan mewaspadai pertumbuhan
perguruan tinggi baru asing dan negeri khususnya yang memiliki
core competence sama dengan IPB atau di bidang pertanian.
2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
Adanya academic community di daerah, pendirian sekolah vokasi,
program dual degree antara perguruan tinggi negeri dalam negeri
dengan perguruan tinggi luar negeri terkenal, tersebarnya
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang sudah
menerapkan e-learning dan berbagai fasilitas TIK menjadi ancaman
IPB.
3. Kekuatan Tawar-Menawar Pelanggan
Sayangnya ikatan alumni IPB kurang kuat. Banyak alumni dan
dosennya yang berkiprah di tingkat nasional maupun lembaga

internasional. Banyak diantaranya menjabat di lembaga
pemerintahan, menjadi konsultan/tenaga ahli di perusahaan.
Beberapa karya ilmiahnya banyak dimuat di jurnal nasional
ataupun internasional ini, namun lebih sedikit di banding ITB. Daya
tawar dan penyerapan lulusannya di pasar tenaga kerja sedikit
lebih rendah di banding ITB. Banyak diantaranya bekerja di bidang
pertanian dalam arti luas (agak menyimpang dari kompetensi
utamanya).
4. Kekuatan Pemasok
Kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi
(status perguruan tinggi negeri, pengelolaan keuangan, kebijakan
pendidikan afrmatif penerimaan mahasiswa baru terdepan, terluar
dan tertinggal, dsb) sangat mempengaruhi pengelolaan IPB. Di
tambah political will pemerintah terhadap bidang pertanian kurang
sehingga ini mempengaruhi daya tawar lulusan IPB.
5. Persaingan dengan Perusahaan Sejenis
Pemberian beasiswa kuliah ke luar negeri dan pembukaan program
studi bidang pertanian di perguruan tinggi negeri nasional (ITB, UI
dan UGM) menjadi pesaing baru program studi di IPB.
Pertanyaan:
4. Model-model penelitian seperti apa yang dapat Anda
kembangkan berdasarkan faktor – faktor yang Anda analisis
dari faktor eksternal ini?
Jawaban:
Menurut kami beberapa contoh model – model penelitian yang dapat
dikembangkan berdasarkan faktor – faktor eksternal industri pendidikan
tinggi adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Keunggulan Kompetitif
Analisis Struktur Industri Porter

Perguruan

Tinggi

melalui

2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Masuk IPB
3. Identifkasi Faktor Lingkungan Eksternal Suatu Perguruan Tinggi
(Studi Kasus ITB)
4. Analisis Faktor Eksternal Penerapan Total Quality Manajemen (TQM)
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK IPB
5. Peningkatan Keunggulan Kantor Hukum, Promosi dan Humas IPB
melalui Analisis Industri Porter, EFAS dan Pest Analysis

6. Analisis Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Daya Saing Lulusan
Perguruan Tinggi di Indonesia
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa SMK Melanjutkan
Studi di Perguruan Tinggi
8. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Lamanya Studi di Perguruan
Tinggi (Studi Kasus Sekolah Pascasarjana IPB)
9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa di Perguruan
Tinggi ( Studi Kasus Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta
IPB)
10.
Faktor-Faktor Eksternal
Melanjutkan Pendidikan Tinggi

Penyebab

Lulusan

SMA

Tidak

LAMPIRAN