Makalah Shofi PENDIDIKAN MENURUT PANDANG

PENDIDIKAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan hak hidup bagi semua orang pada setiap tahap umur (anakanak, remaja, dan dewasa), yang dapat diperoleh baik dalam keluarga, lingkungan,
maupun disekolah. Semenjak dalam kandungan, seorang anak sudah mendapat ajaran
dan pendidikan dasar dari keluarganya, terutama dari seorang ibu. Dari ibu pendidikan
pertama berasal, karena beliaulah yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama
anaknya. Segala tingkah laku/ perbuatan dan sifat-sifat seorang anak ditiru dan
diperoleh dari kedua orangtuanya, dia akan menyerap serta mengingat apa yang
dilihatnya tanpa mengetahui apakah yang dilihatnya itu baik atau buruk baginya kelak.
Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi masa depan
anaknya. Sejak anak lahir ke dunia, ia memiliki banyak potensi dan harapan untuk
berhasil di kemudian hari. Pendidikanlah yang menjadi jembatan penghubung anak
dengan masa depannya itu. Dapat dikatakan, pendidikan merupakan salah satu
pembentuk pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya seorang anak untuk memperoleh
masa depan yang lebih baik.
Dalam Islam pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu
saja, melainkan dilakukan sepanjang usia (long life education), dan juga menekankan
akan pentingnya membaca, menelaah, meneliti segala sesuatu yang terjadi di alam raya
ini. Membaca, menelaah, meneliti hanya bisa dilakukan oleh manusia, karena hanya
manusia makhluk yang memiliki akal dan hati. Selanjutnya dengan kelebihan akal dan
hati, manusia mampu memahami fenomena-fenomena yang ada di sekitarnya, termasuk

pengetahuan. Dan sebagai implikasinya kelestarian dan keseimbangan alam harus dijaga
sebagai bentuk pengejawantahan tugas manusia sebagai khalifah fil ardh.
B. Rumusan Masalah.
1. Pengertian Pendidikan dalam islam
2. Prinsip Pendidikan Islam
3. Konsep Pendidikan Seumur hidup
4. Tujuan dan Urgensi Pendidikan Seumur hidup

1

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

C. Pembahasan
1. Pengertian pendidikan
a.

Secara Etimologi

Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam

berhubungan erat dengan konotasi istilah “At-Tarbiyah, At-Ta’lim, dan Atta’dib”. Kata tarbiyah berasal berasal dari kata rabba, yarubbu, rabban1 yang
berarti mengasuh, memimpin, mengasuh (anak). Penjelasan atas kata AtTarbiyah ini lebih lanjut dapat dikemukakan sebagai berikut. rabba, yarubbu
tarbiyatan yang mengandung arti memperbaiki (ashlaha), menguasai urusan,
memelihara dan merawat, memperindah, memberi makna, mengasuh, memiliki,
mengatur,

dan

menjaga

kelestarian

maupun

eksistensinya.

Dengan

menggunakan kata yang ketiga ini, meka terbiyah berarti usaha memelihara,
mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengatur kehidupan peserta didik, agar

dapat survive lebih baik dalam kehidupannya.2 Dengan demikian, pada kata AtTarbiyah tersebut mengandung cakupan tujuan pendidikan, yaitu menumbuhkan
dan mengembangkan potensi; dan proses pendidikan, yaitu memelihara,
mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengaturnya.
Sedangkan At-Ta’lim menurut Mahmud Yunus dengan singkat mengartikan hal
yang berkaitan dengan mengajar dan melatih.3 Sementara itu Muhammad Rasyid
Ridha mengartiakan At-Ta'lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu
pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. 4
Adapun H.M Quraisy Shihab, ketika mengartikan kata yu’allimu sebagaimana
terdapat pada surah al-Jumu'ah (62) ayat 2, dengan arti mengajar yang intinya
tidak lain kecuali mengisi benak anak didik dengan pengetahuan yang berkaitan
dengan alam metafisika serta fisika.5

1. Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta : PT Mahmud Yunus Wa
Dzuriyyah, 2007, hal 136
2. Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir,Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media,2010, hal 11
3. Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, hal 278
4. Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir,Ilmu Pendidikan Islam, hal 19
5. Abudddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Kencana Prenada Media,2012, hal
11


2

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

Kata At-Ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta'diban yang berarti
pendidikan. Kata At-Ta’dib berasal dari kata adab yang berarti beradab.
Bersopan santun, tata krama, adab, budi pekerti, akhlak, moral, dan etika.6
b. Secara Terminologi7
Istilah atau terminologi pada dasarnya merupakan kesepakatan yang dibuat
para ahli dalam bidangnya masing-masing terhadap pengertian tentang sesuatu.
Dengan demikian dalam istilah tersebut terdapat visi, misi, tujuan yang
diinginkan oleh yang merumuskannya, sesuai dengan latar belakang pendidikan,
keahlian, kecenderungan, kepentingan, kesenangan dan sebagainya. Berikut
pengertian menurut para ahli ;
Menurut Ahmad Fuad al Ahwaniy : “Pendidikan adalah pranata yang
bersifat sosial yang tumbuh dari pandangan hidup tiap masyarakat. Pendidikan
senantiasa sejalan dengan pandangan falsafah hidup masyarakat tersebut, atau
pendidikan itu pada hakikatnya mengaktualisasikan falsafah dalam kehidupan

nyata.”
Menurut Muhammad Athiyah al Abrasyi : “Pendidikan Islam tidak
seluruhnya bersifat keagamaan, akhlak, dan spiritual, namun tujuan ini
merupakan landasan bagi tercapainya tujuan yang bermanfaat. Dalam asas
pendidikan Islam tidak terdapat pandangan yang bersifat materialistis, namun
pendidikan Islam memandang materi, atau usaha mencari rezeki sebagai
masalah temporer dalam kehidupan, dan bukan ditujukan untuk mendapatkan
materi semata-mata, melainkan untuk mendapatkan manfaat yang seimbang. Di
dalam pemikiraan al Farabi, Ibnu Sina, Ikhwanul as Shafa terdapat pemikiran,
bahwa

kesempurnaan

seseorang

tidak

akan

tercapai,


kecuali

dengan

mensinergikan antara agama dan ilmu.”
Menurut rumusan Konferensi Pendidikan Islam sedunia yang ke-2, pada
tahun 1980 di Islamabad: “Pendidikan harus ditujukan untuk mencapai
keseimbangan pertumbuhan personalitas manusia secara menyeluruh, dengan
cara melatih jiwa, akal, perasaan, dan fisik manusia. Dengan demikain
6. Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, hal 37
7. Abudddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,hal 28-31

3

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia pada seluruh aspeknya ;
spiritual, intelektual, daya imajinasi, fisik, keilmuan dan bahasa, baik secara

individual maupun kelompok serta dorongan seluruh aspek tersebut untuk
mencapai kebaikan dan kesempurnaan. tujuan akhir pendidikan diarahkan pada
upaya merealisasikan pengabdian manusi kepada Allah ta’ala, baik pada tingkat
individual, maupun masyarakat dan kemanusiaan secara luas.”
2. Prinsip Pendidikan Islam
Pendidikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS memiliki
arti yaitu: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Pendidikan dalam Islam dilaksanakan berdasarkan beberapa prinsip, antara lain:8
1. Berlangsung seumur hidup
Menuntut ilmu itu hukumnya fardhu ‘ain, yaitu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap muslim selama hidupnya, karena itulah mencari ilmu
atau pendidikan itu berlangsung seumur hidup, yakni semenjak dilahirkan
sampai meninggal.
2. Tidak dibatasi ruang dan jarak
Pendidikan dalam Islam dapat dilaksanakan dimana saja, tidak hanya di dalam
ruang kelas saja, tapi juga bisa di alam terbuka. Bukan hanya di dalam negeri

bahkan kalau mau ke luar negeri juga bisa. Sabda Rasulullah Saw ;
”Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China, karena sesungguhnya menuntut
ilmu itu diwajibkan atas tiap orang Islam, dan bahwasanya malaikat itu akan
merendahkan sayapnya kepada orang yng menuntut ilmu karena rela (senang)
pada orang-orang yang menuntut ilmu” (HR. Ibnu Barri).
3. Berakhlakul karimah
Menuntut ilmu haruslah memperhatikan adab atau tata tertib, baik ketika
berlangsung proses pembelajaran, maupun sebelum dan sesudahnya; misalnya
8. Heri Jauhar Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 131-133

4

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

murid/peserta didik menghormati gurunya, dan guru juga menghargai serta
mengasihi muridnya.
4. Bersungguh-sungguh dan rajin
Setiap pengalaman ibadah dalam Islam (termasuk pendidikan) harus dikerjakan
dengan sungguh-sungguh dan rajin (berkesinambungan) karena hanya dengan

demikian akan terwujud harapan serta akan diridhai Allah Swt.
5. Harus diamalkan
Setiap ilmu yang telah dimiliki, dipahami dan diyakini kebenarannya haruslah
diamalkan. Manfaat ilmu baru dirasakan dan lebih berkah setelah diamalkan.
Orang yang mempunyai banyak ilmu tapi tidak pernah diamalkan ibarat pohon
rindang tapi tak berbuah, jadi kurang atau tidak bermanfaat, akibatnya mereka
juga akan sangat menyesal di akhirat kelak. Sabda Rasulullah Saw.:
“Perumpamaan

orang

yang

menuntut

ilmu,

lalu

tidak


mengajarkan,

menyebarkan, dan mengamalkannya adalah seperti orang yang menyimpan
(menimbun) hartanya tapi tidak pernah membelanjakannya” (HR. Thabrani).
6. Guna mewujudkan kemaslahatan/kebaikan hidup
Setiap ilmu yang didapat selain harus diamalkan juga harus membawa manfaat,
baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Misalnya ada perubahan
perilaku dirinya menuju ke arah yang lebih baik, setelah ia mendapatkan ilmu.
Sabda Rasulullah Saw.:
“Orang yang paling berat penderitaannya di hari kiamat ialah orang pandai yang
pengetahuannya tak memberi manfaat baginya” (HR. Thabrani).
3. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
Istilah konsep berasal dari bahasa latin yaitu conceptum, artinya sesuatu
yang dipahami.9 Di dalam memahami konsep pendidikan seumur hidup, harus
dipahami dulu bahwa setiap individu selalu berusaha untuk dapat menyesuaikan
diri terhadap lingkungan di sekitarnya. Proses penyesuaian diri ini dilakukan
dengan cara mengubah dirinya, dalam arti berusaha memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan atau mengubah lingkungannya. Karena
lingkungan tempat hidup individu tersebut selalu dan terus berubah serta

9. https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep

5

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

berlangsung dengan cepat, sehingga proses penyesuaian diri ini juga akan
berlangsung terus selama individu tersebut hidup.
Berdasarkan proses tersebut diatas, maka pendidikan tidak dipandang
sebagai persiapan untuk hidup di dalam masyarakat yang berlangsung hanya
sementara, melainkan suatu bagian dari hidup manusia. Karena itulah proses
pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu sejak manusia
lahir sampai meninggal dan berlangsung di lingkungan keluarga, masyarakat,
sekolah, maupun di lingkungan pekerjaan. Sehingga dapat dimengerti bahwa
sekolah hanyalah salah satu sumber pendidikan dalam pendidikan seumur hidup.
Jadi pendidikan erat sekali hubungannya dengan belajar. Belajar ialah suatu
proses, dan melalui proses ini terjadi pendidikan. Konsep pendidikan seumur
hidup sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan. Jauh
sebelum PBB pada tahun 1970-an memprakarsai “Pendidikan Seumur Hidup /
PSH” (Life Long Integrated Education), apalagi bagi umat Islam, sebelum orang
barat mengusungnya, pada abad ketujuh Islam sudah mengenalnya seperti yang
dinyatakan oleh Nabi Muhammad Saw.:
ْ ُ‫ا‬
‫طلُبُ ْال ِع ْل َم ِمنَ ْال َم ْه ِد إِلَى الّحْ ِد‬
Artinya:
“ Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia”
Sayangnya, kepopuleran ajaran pendidikan seumur hidup dari Rasulullah
SAW itu tidak sempat menggugah perhatian kita untuk memprakarsainya
menjadi world program. Dalam Al-Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa
permasalahan pendidikan sangat penting, jika Al-Qur’an dikaji lebih mendalam
maka kita akan menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang selanjutnya
bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun
pendidikan yang bermutu. Ada beberapa indikasi yang terdapat dalam Al-Qur’an
yang berkaitan dengan pendidikan, antara lain; menghormati akal manusia,
bimbingan ilmiah, fitrah manusia, penggunaan cerita (kisah) untuk tujuan
pendidikan dan memelihara keperluan sosial masyarakat.10
10. http://www.rangga.web.id/2013/04/konsep-pendidikan-seumur-hidup-dalamIslam.html

6

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

Salah satu ayat Al-Qur’an yang membicarakan hal ini yaitu dalam surat
Al-Mujaadilah ayat 11;
َ ‫اُ لَ ُك ْم َوأِ َذاقِيْل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع ا‬
َ‫ح ا‬
‫ا‬
ِ ِ‫يَا اَيهها َ الا ِذيْن آ َمنُوْ ا اِ َذا قِيْل لَ ُك ْم تَفَ ّسحُوْ ا فِي ْال َم َجال‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬
‫ت َو ّاُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َخبِيْر‬
ِ ‫الا ِذ ْينَ آَ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالا ِذ ْينَ أُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬.
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Menurut konsep life long education, pendidikan tidak terbatas oleh ruang
dan waktu. Pendidikan akan selalu berlangsung dalam totalitas kehidupan, di
dalam keluarga, suku bangsa, melalui agma, mesjid, gereja, sekolah formal,
organisasi-organisasi kerja, organisasi pemuda, dan organisasi masyarakat pada
umumnya, dengan membaca buku, mendengarkan radio, memperhatikan
televisi, dan sebagainya.11
4. Tujuan dan Urgensi Pendidikan Seumur hidup
a. Tujuan
Ada dua tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup,
yaitu:12
 Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat
dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal
mungkin. Sehingga secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi
kebutuhannya agar berkembang secara wajar.

11. Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Dasar-dasar Ilmu Mendidik), cet. I, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1997), hal. 217.
12. Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam). Edisi
Revisi 6. Jakarta: PT. Raja Grafndo Persadahal. hal. 65-67.

7

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG



Dengan

mengingat

proses

pertumbuhan

dan

perkembangan

kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan
wajib belajar berlangsung selama manusia hidup.
Di dalam UU nomor 2 tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur
hidup dikemukakan dalam pasal 10 ayat (1) yang berbunyi:
“Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur
pendidikan sekolah dan luar sekolah. Jalur pendidikan luar sekolah dalam
hal ini termasuk di dalamnya pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga
merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan
dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai
moral, dan
keterampilan.”
Sementara dalam Pasal 26 dinyatakan bahwa peserta didik berkesempatan
untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar pada setiap saat
dalam perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan
masing-masing.
Dasar pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan bahwa proses
pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik di dalam maupun
di luar sekolah
b. Urgensi
Islam menekankan akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan
manusia. Karena tanpa pendidikan niscaya manusia akan berjalan
mengarungi kehidupan ini bagaikan orang tersesat, yang implikasinya akan
membuat manusia semakin terlunta-lunta kelak di hari akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
‫رواه الطبرانى‬. ‫َم ْن أَ َرا َد اله ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِا ْال ِع ْل ِم َو َم ْن أَ َرا َد الَ ِخ َر ْة فَ َعلَ ْي ِه بِا ْال ِع ْل ِم َو َم ْن أَ َرا َدهُ َما فَ َعلَ ْي ِه بِا ْال ِع ْل ِم‬
“Barangsiapa menginginkan dunia, maka harus dengan ilmu. Barangsiapa
menginginkan akhirat, maka harus dengan ilmu. Dan barangsiapa
menginginkan keduanya, maka harus dengan ilmu”.(HR. Thabrani)

8

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

Dari sini, sudah seyogyanya manusia selalu berusaha untuk menambah
kualitas ilmu pengetahuan dengan terus berusaha mencarinya hingga akhir
hayat.
Fuad Ihsan13 menulis beberapa dasar pemikiran,

ditinjau dari beberapa

aspek- tentang urgensi pendidikan seumur hidup, antara lain:


Aspek ideologis, setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini
memiliki

hak

meningkatkan

yang

sama

pengetahuan

untuk
dan

memperoleh

menambah

pendidikan,

keterampilannya.

Pendidikan seumur hidup akan membuka jalan bagi seseorang untuk
mengembangkan potensi diri sesuai dengan kebutuhan hidupnya.


Aspek ekonomis, pendidikan merupakan cara yang paling efektif
untuk dapat keluar dari “lingkungan setan kemelaratan” akibat
kebodohan, pendidikan seumur hidup akan memberi peluang bagi
seseorang untuk meningkatkan

produktivitas, memelihara dan

mengembangkan

yang

sumber-sumber

dimilikinya,

hidup

di

lingkungan yang sehat dan menyenangkan, serta memiliki motivasi
dalam mendidik anak-anak secara tepat sehingga

pendidikan

keluarga menjadi penting.


Aspek sosiologis, di negara berkembang banyak orang tua yang
kurang menyadari pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya,
ada yang putus sekolah bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali.
Pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan problem solving
terhadap fenomena tersebut.



Aspek teknologis, pendidikan seumur hidup sebagai alternatif bagi
para sarjana, teknisi dan pemimpin di negara berkembang untuk
memperbaharui pengetahuan dan keterampilan seperti dilakukan
negara-negara maju.



Aspek Politis, tugas pendidikan seumur hidup menjadikan seluruh
rakyat menyadari pentingnya hak-hak pada negara demokrasi. Selain
itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada seluruh

13. Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal. 44-45.

9

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

rakyat untuk memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR, dan
lembaga-lembaga negara lainnya. Tugas pendidikan seumur hidup
menjadikan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak-hak pada
negara demokrasi.


Aspek Psikologis dan Pedagogis, untuk memberikan keterampilan
secara cepat dan mengembangkan daya adaptasi maka pendidikan
seumur hidup memerlukan suasana yang kondusif.

D. Penutup
a. Kesimpulan
Proses pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur
hidup, yaitu sejak manusia lahir sampai meninggal dunia dan
berlangsung di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, serta di
lingkungan pekerjaan.
Benih-benih pandangan tentang proses pendidikan seumur hidup
ini telah lama ada dalam sejarah pemikiran tentang pendidikan, bahkan
waktu Nabi Muhammad Saw. masih hidup, namun penerapannya baru
muncul sebagai asas pelaksanaan pendidikan pada abad 20.
Penerapan konsep pendidikan seumur hidup pada isi program
pendidikan dimasyarakat ada berbagai macam dengan berbagai variasi,
antara lain dengan cara: pendidikan baca tulis fungsional, pendidikan
vokasional, pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan dan
perkembangan, pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik,
serta pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang.
Ada dua tujuan untuk pendidikan seumur hidup, yaitu
mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan
hakikatnya, serta untuk

proses pertumbuhan dan perkembangan

kepribadian manusia yang bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan
wajib belajar berlangsung selama manusia hidup.

10

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

Urgensi pendidikan seumur hidup ini dapat mempengaruhi
berbagai aspek, yaitu dari aspek ideologis, aspek ekonomis, aspek
sosiologis, aspek teknologis, aspek politis, serta aspek psikologis dan
pedagogis.

11

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG

Daftar Pustaka
 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta : PT Mahmud Yunus Wa
Dzuriyyah, 2007
 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir,Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media,2010
 Abudddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Kencana Prenada Media,2012
 Heri Jauhar Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005)
 Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Dasar-dasar Ilmu Mendidik), cet. I,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997)
 Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam). Edisi
Revisi 6. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996)
 https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep
 http://www.rangga.web.id/2013/04/konsep-pendidikan-seumur-hidup-dalam-

Islam.html

12

Tugas Individu, Pendidikan Menurut Pandangan Islam.IKIP
VETERAN SEMARANG