Kualitas Hidup Kerja QWL Karyawan

NAMA

: ELSANDRA JUWANA

NRP / KP

: 3132113 / A

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kualitas kehidupan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja dari
karyawan. Bagi perusahaan yang kurang memperhatikan Kualitas
Kehidupan Kerja biasanya akan sulit mendapatkan dan mempertahankan
karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan akan sulit
dalam membangkitkan kinerja dari karyawan. Hal tersebut akan
menyebabkan meningkatnya perpindahan karyawan ke perusahaan lain
yang kualitas kehidupan kerjanya lebih menjanjikan. Maka dari itu
penting untuk membahas lebih dalam tentang Kualitas Kehidupan Kerja.
B. URAIAN SINGKAT
Kualitas Kehidupan Kerja merupakan upaya dari perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan karyawan dalam suatu lingkungan kerja untuk

dapat tercapainya kepuasan kerja sehingga dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan. Bukan hanya karyawan saja yang dipuaskan,
tetapi karyawan juga harus dapat memuaskan perusahaan dengan
kinerjanya. Faktor yang mempengaruhi Kualitas Kehidupan Kerja :
employee pay, benefit, shcedule flexibility, working condition.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perusahaan menciptakan Kualitas Kehidupan Kerja yang
baik?
-

Kualitas Kehidupan Kerja sangatlah penting dalam mencapai
tujuan perusahaan. Perusahaan harus mampu menciptakan
Kualitas Kehidupan Kerja yang baik sesuai dengan kriterianya
agar dapat mempertahankan karyawan yang dibutuhkan oleh
perusahaan serta agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.

2. Bagaimana

perusahaan menciptakan rasa aman dalam pekerjaan


pada karyawan?
-

Di segala kondisi semua orang selalu ingin merasakan
keamanan, begitu juga dalam pekerjaan. Rasa aman dalam
pekerjaan tidak hanya aman dari kecelakaan saat kerja atau pun
aman dari tindakan sewenang-wenang dari atasan, tetapi juga
rasa aman dari pengangguran. Dengan adanya rasa aman
karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja dan pada akhirnya
perusahaan yang akan merasakan keuntungannya.

3. Cara perusahaan untuk menentukan konpensasi yang adil agar
karyawan merasa diperlakukan dengan adil
-

Kompensasi yang baik merupakam salah satu indikator bahwa
suatu perusahaan mempunyai Kualitas Kehidupan Kerja yang
baik. Kompensasi penting karena merupakan dorongan utama
semangat dari karyawan. Maka dari itu perusahaan harus dapat
secara tepat menentukan kompensasi agar karyawan merasa

mendapatkan keadilan dan menjadi betah untuk bekerja di
perusahaan.

4. Lingkungan kerja yang tidak nyaman membuat karyawan tidak
semangat
-

Faktor lingkungan kerja yang dapat meningkatkan semangat dan
kegairahan kerja sangat penting untuk efektivitas dan efisiensi
dalam pelaksanaan tugas. Karena hal tersebut dapat mengurangi
kelelahan dan tingkat kestressan dari karyawan.

5. Apakah perbaikan Kualitas Kehidupan Kerja dapat meningkatkan
komitmen kerja karyawan terhadap pekerjaan dan karirnya, serta
kepuasan kerja?
-

Bisa saja dengan adanya perbaikan Kualitas Kehidupan Kerja
tidak berpengaruh pada komitmen kerja karyawan serta kepuasan
kerjanya. Sehingga upaya perusahaan menjadi sia-sia dan tidak

terjadi peningkatan pada produktivitas kerja.

PEMBAHASAN TOPIK
A. KEBUTUHAN

PERUSAHAAN

UNTUK

MENYELESAIKAN

MASALAH
1. Menciptakan Kualitas Kehidupan Kerja yang baik
Untuk dapat menciptakan Kualitas Kehidupan Kerja yang baik
perusahaan harus memiliki sistem kompensasi dan insentif yang
baik, fleksibilitas jadwal kerja, kondisi lingkungan kerja yang baik.
Kondisi lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk fisik dan
psikologis. Dari situ jika semua aspek yang menjadi indikator
Kualitas Kehidupan Kerja sudah terpenuhi dengan baik makan dapat
dikatakan Kualitas Kehidupan Kerja perusahaan itu baik.

2. Perusahaan menciptakan rasa aman dalam pekerjaan pada karyawan
Perusahaan membutuhkan asuransi bagi karyawan, tunjangan,
kompensasi, benefit bagi karyawan, perjanjian kontrak kerja yang
jelas.
3. Menentukan konpensasi yang adil
Perusahaan harus mempunyai sistem kompensasi yang baik dengan
memperhatikan semua faktor yang ada, seperti kompetensi SDM,
tingkat kompetitif dari sistem kompensasi, kemampuan finansial
organisasi, daya tarik yang terdapat dalam sistem kompensasi,
kepraktisan dalam implementasi, mencerminkan keadilan.
4. Lingkungan kerja yang nyaman
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang dibebankan misalnya kebersihan, musik, dll. Perusahaan
harus

memperhatikan

semua

faktor


yang

termasuk

dalam

lingkuingan kerja. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi anatara
lain : pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, musik,
keamanan.
5. Dengan adanya perbaikan Kualitas Kehidupan Kerja dapat
meningkatkan komitmen kerja karyawan terhadap pekerjaan dan
karirnya, serta kepuasan kerja itu perlu diuji dengan cara mengukur

produktivitas perusahaan, apakah meningkat atau tidak, juga dengan
mengukur respon afektif seseorang terhadap pekerjaannya.
B. TELAAH PUSTAKA
1

John & Louis (1997), dan Wayne (2003) mengemukakan beberapa


aspek untuk mengetahui kualitas kehidupan kerja pada karyawan
sebagai bagian dari performa manajemen perusahaan, yang meliputi.
-

Manajemen partisipatif (participatory of management), yakni
karyawan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam
organisasi, dapat melakukan berbagai aktivitas yang relevan
dengan aktivitas kerja pokok maupun di luar pekerjaan di
lingkungan perusahaan.

-

Lingkungan kerja yang baik, sehat dan aman (safety, health &
work environment). Karyawan merasa nyaman bekerja di
lingkungan yang tidak termasuk kategori sick environmental
(building)

meskipun


dengan

pekerjaan

berisiko

karena

perusahaan memberikan sarana dan jaminan, sehingga karyawan
merasa aman dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
-

Desain pekerjaan memiliki spesifikasi, yaitu;
 Skill variety, yaitu karyawan lebih ditekankan pada
keahliannya, yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan;
 Task identity, yaitu karyawan melakukan pekerjaan secara
bertahap sesuai prosedur kerja;
 Task significance, yaitu pekerjaan dipandang sebagai suatu
hal yang penting bagi kehidupan bagi pekerjaan orang lain;

 Autonomy, yaitu karyawan memiliki keleluasaan untuk dapat
mempertanggungjawabkan rancangan pekerjaan sampai pada
hasil pekerjaan;
Feedback, yaitu karyawan memperoleh umpan balik informasi
mengenai kinerjanya.

1

http://e-journal.stie-aub.ac.id/e-journal/index.php/probank/article/download/10/11

-

Kesempatan memperoleh pengembangan potensi diri (human
resources development), yaitu kesempatan mengikuti pelatihan
(training), pemahaman nilai (value) pekerjaan, disain kerja
sebagai pertimbangan untuk penyelesaian tugas (reason for
effort), dll

-


Penghargaan kerja (working reward), yakni karyawan mendapat
kesempatan untuk membangun atau meningkatkan performance
sehingga

akan

berusaha

menghindari

kegagalan

(value),

berusaha menunjukkan hal yang dipandang lebih berharga
(demonstrating one’s worth), dan dapat mempertimbangkan
pandangan sosial (social comparison) dalam mencapai hasil atau
prestasi dalam pekerjaan.
2


Berdasarkan hierarki kebutuhan yang ajukan oleh Abraham

Maslow, Siagian (2004) mengelompokkan aspek rasa aman menjadi
dua aspek yaitu :
a. Keamanan fisik. Keamanan fisik yang dimaksud berupa, adanya
fasilitas yang aman saat pergi dan pulang dari tempat kerja,
adanya jaminan keselamatan jiwa dan keamanan harta benda di
tempat kerja, dan adanya keamanan peralatan kerja.
b. Keamanan

psikologis.

Keamanan

psikologis

antara

lain

perlakuan yang manusiawi, seperti perlakuan yang baik dari
atasan, adanya jaminan kesehatan,adanya pensiun, adanya
asuransi jiwa, dan hubungan interpersonal yang baik ditempat
kerja.
3

Sistem kompensasi yang baik harus dapat :

-

Memenuhi kebutuhan minimal, salah satu tujuan utama
seseorang menjadi karyawan adalah karena kompensasi.
Kompensasi yang diterimanya ini diharapkan agar dapat

2

http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-02320171.pdf
Drs. ec. Alex S. Nitisemito , Manajemen Personalia , Ghalia Indonesia , Jakarta, 1983,
hlm 150-156
3

memenuhi kebutuhan secara minimal misalnya kebutuhan
makan, minum, tempat tinggal, dan pakaian.
-

Mengikat, kompensasi harus dapat mengikat seseorang untuk
dapat bertahan diperusahaan dan tidak berkeinginan untuk
pindah ke perusahaan yang lain.

-

Menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, walaupun sistem
kompensassi yang diberikan dapat mengikat belum tentu
kompensasi tersebut maampu menimbulkan kegairahan dan
semangat kerja dari karyawan. Hal ini disebabkan karena upah
pada tingkat tersebut sebenarnya dirasakan masih kurang dapat
menunjang hidup secara layak pada umumnya.

-

Harus adil, adil disini tidak berarti harus sama, tetapi adil adalah
sesuai dengan haknya

-

Kompensasi tidak boleh bersifat statis, statis disini tidak terbatas
hanya

karena

perusahaan

tersebut

tidak

mengikuti

dan

menyesuaikan dengan perubahan nilai uang, tapi statis disini
adalah dalm arti yang sangat luas. Apabila perusahaan setelah
menetapkan besarnya kompensasi tidak mau meninjau kembali,
maka

perusahaan

tersebut

dalam

penetapan

kompensasi

dikatakan statis.
-

Komposisi dari kompensasi harus diperhatikan, kompensasi
tidak hanya berupa uang saja, tetapi juga dapat berupainatura
serta fasilitas-fasilitas yang lain.

4

Faktor-faktor yang dapat dimasukkan dalam lingkungan kerja serta

pengaruhnya :
-

Pewarnaan, harus dihubungkan dengan kejiwaan dan tujuan yang
ingin dicapai. Masalah pewarna ini bukan hanya pewarnaan
dinding saja tetapi sangat luas sehingga dapat juga termasuk
pewarnaan

mesin-mesin,

pewarnaan

peralatan,

bahkan

pewarnaan dari seragam yang dipakai.
4

Drs. ec. Alex S. Nitisemito , Manajemen Personalia , Ghalia Indonesia , Jakarta, 1983,
hlm 184-196

-

Lingkungan yang bersih, dengan selalu menjaga kebersihan
lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan kejiwaan seseorang.

-

Penerangan yang cukup baik tetapi tidak menyilaukan, dalam hal
penerangan disini bukanlah terbatas pada penerangan listrik,
tetapi termasuk juga disini penerangan matahari. Dalam
melaksanakan

tugas

seringkali

karyawan

membutuhkan

penerangan yang cukup, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan
tersebut menuntuk ketelitian.
-

Pertukaran udara yang baik menyehatkan badan, pertukaran
udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat diperlukan
apalagi bila dalam ruang tersebut penuh karyawan.

-

Jaminan terhadap keamanan menimbulkan ketenangan, dalam
hal ini keamanan yang terutama adalah keamanan terhadap milik
probadi karywan misalnya kendaraan karyawan, keamanan saat
bekerja.

-

Kebisingan mengganggu konsentrasi, siapapun tidak ada yang
suka dengan kebisingan. Kebisingan merupakan gangguan
terhadap seseorang, dengan adanya kebisingan maka konsentrasi
dalam pekerjaan akan terganggu yang pada akhirnya akan
menyebabkan

banyak

timbul

kesalahan

saat

melakukan

pekerjaan.
5

Smith (dalam Robbin, 2001) menyatakan terdapat 5 (lima) dimensi

yang mempengaruhi respon afektif seseorang terhadap pekerjaannya,
yaitu :
-

Pekerjaan itu sendiri, yaitu sejauh mana pekerjaan menyediakan
kesempatan seseorang untuk belajar memperoleh tanggung
jawab dalam suatu tugas tertentu dan tantangan untuk pekerjaan
yang menarik.

5

http://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/download/797/621

-

Bayaran,yaitu upah yang diperoleh seseorang dalam sebanding
dengan usaha yang dilakukan dan sama dengan upah yang
diterima oleh orang ain dalam posisi kerja yang sama.

-

Kesempatan untuk promosi, yaitu kesempatan seseorang untuk
meraih atau dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam
organisasi.

-

Atasan, yaitu kemampuan atasan untuk memberikan bantuan
teknis dan dukungan terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab para bawahan.

-

Rekan kerja, yaitu sejauh mana rekan kerja secara teknis cakap
dan secara sosial mendukung tugas rekan kerja lainnya.

C. LANGKAH-LANGKAH SOLUSI
1. Perusahaan menciptakan Kualitas Kehidupan Kerja yang baik.
-

Perusahaan

berusahaa

untuk

meningkatkan

manajemen

partisipatif dari karyawan
-

Menciptakan lingkungan kerja yang baik, sehat dan aman
(safety, health & work environment). perusahaan harus
memperhatikan sarana dan prasarana yang diberikan kepada
karyawan.

-

Melakukan desain pekerjaan yang memiliki spesifikasi yang
jelas., yaitu;
 Memperhatikan skill variety yang dimiliki oleh karyawan.
 Task identity karyawan yang diperjelas agar karywan tidak
merasa kebingungan.
 Meningkatkan task significance karyawam
 Membiarkan karyawan untuk memiliki autonomy,
 Memberikan

feedback

kepada

karyawan

mengenai

kinerjanya.
-

Memberikan kesempatan memperoleh pengembangan potensi
diri (human resources development) pada karyawan baik on the
job maupun off the job.

-

Penghargaan

kerja

(working

reward)

terhadap

pelerjaan

karyawan seperti bonus prestasi.
2. Demi dapat mempertahankan karyawan dan memotivasi karyawan
perusahaan harus mampu memberikan keamanan kepada karyawan,
keamanan yang diberikan kepada karyawan seperti :
-

Keamanan fisik : perusahaan memasang cctv di setiap sudut
ruangan untuk dapat memantau gerak-gerik orang yang berada di
ruamgan agar dapat menghindari kejahatan, mempekerjakan
satpam untuk menjaga parkiran kendaraan karyawan, menjaga
pintu masuk dam seluruh bagian perusahaan.

-

Keamanan psikologis. : menciptakan kondisi kerja yang
kekeluargaan,

memberikan

asuransi

kesehatan,

kejiwaan,

pensiun, menjaga hubungan interpersonal yang baik ditempat
kerja.
3. Perusahaan harus menerapkan sistem kompensasi yang adil. Harus
memenuhi semua komponen dari komppensasi upah atau gaji,
tunjangan-tunjangan, insentif, fasilitas kerja.
Unuk dapat memenuhi sistem kompensasi yang baik :
-

Memenuhi kebutuhan minimal, dengan memberikan minimal
upah terendah yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Karena
pemerintah pasti sudah memperhitungkan segala aspek saat
menentukan upah terendah karyawan.

-

Agar

kompensasi

perusahaan

dapat

mengikat

sebaiknya

perusahaan meneliti terlebih dahulu besarnya kompensasi yang
diberikan oleh perusahaan lain pada umumnya untuk tugas yang
sejenis atau hampir sama. Baru setelah itu jika memungkinkan
perusahaan dapat menetapkan kompensasi yang lebih baik dari
perusahaan lain sehingga dapat mengikat.
-

Menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, bila keuangan
perusahaan

memungkinkan

hendaknya

menaikkan

jumlah

kompensasi yang diberikan jika dinilai dapat meningkatkan
semangat kerja karyawan.

-

Untuk dapat adil dalam memberikan kompensasi perusahaan
terlebih dahulu melakukan evaluasi jabatan untuk menentukan
nilai dari jabatan. Dengan adanya nilai jabatan tersebut akan
mempermudah perusahaan untuk menentukan kompensasi.

-

Perusahaan harus selalu meninjau kembali sistem kompensasi,
karena perkembangan jaman. Faktor-faktor yang menyebabkan
perlunya meninjau kembali kompensasi adalah : perubahan
undang-undang mengenai upah, perubahan tingkat hidup
penduduk, perubahan tingkat upah perusahaan lain.

-

Memperhatikan

komposisi

dari

kompensasi,

perusahaan

memutuskan apakah seluruh kompensasi diberikan dalam bentuk
uang atau tidak.
4. Memperhatikan faktor-faktor dari lingkungan kerja :
-

Pewarnaan,, untuk ruang kerja hendaknya dipilihkan warnawarna yang dingin/ lembut misal coklat muda/krem, abu-abu
muda

-

Lingkungan yang bersih, dengan selalu menjaga kebersihan
lingkungan bagi semua karyawan. Mempekerjakan cleaning
service yang selalu sigap dalam menjaga kebersihan perusahaan.

-

Memberikan kesempatan sinar matahari masuk dengan memasan
kaca-kaca pada jendela, plafon. Penerangan lampu yang cukup
dan tidak berlebihan.

-

Pertukaran udara yang baik dengan memperhatikan ventilasi.
Untuk daerah-daerah yang panas seperti Surabaya dibutuhkan
ventilasi yang cukup lebar agar udara yang masuk dapat
menyejukkan.

-

Jaminan terhadap keamanan seperti peralatan kerja yang
memadai, mempekerjakan satpam

-

Perusahaan harus mampu menghilangkan kebisingan atau
setidaknya mengurangi kebisingan.

5. Yang dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi respon afektif
seseorang terhadap pekerjaannya, yaitu :

-

Perusahaan harus menyediakan kesempatan karyawan untuk
belajar memperoleh tanggung jawab dalam suatu tugas tertentu
dan tantangan untuk pekerjaan yang menarik.

-

Memberikan bayaran yang sebanding dengan usaha yang
dilakukan dan sama dengan bayaran yang diterima oleh orang
lain dalam posisi kerja yang sama.

-

Membukan kesempatan bagi karyawan untuk promosi ke jenjang
yang lebih tinggi dalam organisasi.

-

Menghimbau para atasan untuk selalu memberikan bantuan
teknis dan dukungan terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab para bawahan.

-

Perusahaan harus saling mengakrabkan antar rekan kerja
misalnya

dengan

melakukan

liburan

bersama,

sehingga

hubungan antar karyawan akan dapat semakin kompak.

REKOMENDASI PRAKTIS DAN PENUTUP
A. Manfaat-manfaat :
-

Perusahaan

akan

Kehidupan

Kerja

mampu
yang

melakukan
pada

perbaikan

akhirnya

akan

Kualitas
dapat

mempertahankan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan
serta dapat meningkatkan produktivitas persuahaan.
-

Komitmen karyawan pada perusahaan dan kepuasan kerjanya
dapat ditingkatkan, sehingga karyawan tidak akan bertindak
yang tidak sesuai dengan komitmennya

-

Dengan adanya rasa aman karyawan akan merasa nyaman dalam
bekerja dan pada akhirnya perusahaan yang akan merasakan
keuntungannya yaitu dengan kinerja yang menjadi lebih baik.

-

Perusahaan dapat secara tepat menentukan kompensasi sehingga
karyawan merasa mendapatkan keadilan dan menjadi betah
untuk bekerja di perusahaan.

-

Faktor lingkungan kerja yang dapat ditingkatkan sehingga
semangat dan kegairahan kerja sangat penting untuk efektivitas
dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas. Dan hal tersebut
mengurangi kelelahan dan tingkat kestressan dari karyawan.

B. Jenis-jenis pelatihan :
-

Melakukan pelatihan on the job maupun pelatihan off the job

-

On the job dapat dengan : coaching, mentoring, internships, job
rotation, apprenticeship

-

Of the job meliputi : business game, case study, conference,
behavior modelling, in basket training, role playing, program
instruction,

computer

based

training,

classroom

lecture,

simulators, vestibule training
-

Melakukan pelatihan dalam melakukan penilaian pekerjaan,
analisis dari jabatan, agar tidak terjadi kesalahan dalam
menentukan kompensasi.

C. Kesimpulan
Kualitas Kehidupan Kerja sangat penting dalam menjalakan perusahaan.
Tidak hanya untuk mengejar profit saja tetapi perusahaan harus juga
memperhatikan kehidupan kerja dari karyawan. Dengan pemenuhan

berbagai faktor dalam peningkatan Kualitas Kehidupan Kerja maka
perusahaan dapat mencapai produktivitas yang efektif dan efisien.