Peran Media Sosial terhadap Fenomena Ara

Peran Media Sosial Terhadap Fenomena Arab Spring
Tugas UAS Pengantar Globalisasi
Dibuat oleh : M. Alvin Ryanda Azhari (165120401111047)
ABSTRAKSI
Peristiwa Arab Spring adalah serangkaian unjuk rasa yang terjadi di sebagian
wilayah Timur tengah dan Afrika Utara yang terjadi disebabkan oleh
ketidakpuasan masyarakat dan keinginan masyarakat untuk menggulingkan atau
mengganti rezim yang telah lama berkuasa, peristiwa bermula di Tunisia ketika
seorang pemuda penjual buah merasa sangat tertekan dengan kondisi nya dan
membakar diri, kemudian hal ini menjadi viral di seluruh dunia khusus nya di
Tunisia yang kemudian hal ini disebarkan melalui media sosial lalu mengobarkan
semangat untuk mengganti rezim yang berkuasa di Tunisia, kemudian kejadian
yang ada di Tunisia, dengan mudah menyebar melalui media sosial ke negara
negara di sampingnya, meskipun media massa dan media mainstream lainnya
dikuasi oleh pemerintah, namun berkat globalisasi yang menyebabkan hilangnya
batasan batasan informasi, maka hal hal yang terjadi Tunisia dapat tersebar ke
negara negara tetangganya.
Keywords : Arab Spring, Media Sosial, Rezim, Otoriter, Media Massa
PENDAHULUAN
Konflik Suriah adalah konflik yang terjadi di Suriah yang dimulai oleh
peristiwa “Arab Spring”1 yang terjadi di wilayah Timur Tengah, yang

dimaksud dengan peristiwa “Arab Spring” adalah kebangkitan dunia Arab
atau pemberontakan yang dimulai pada Desember 2010 di Tunisia 2, “Arab
1 Adam Roberts. 2016. The Arab Spring: why did things go so badly wrong. Diakses melalui
https://www.theguardian.com/commentisfree/2016/jan/15/arab-spring-badly-wrong-five-years-onpeople-power. Diakses pada 12 Desember 2017
2 Amnesty. 2016. The Arab Spring : Five Years on. Diakses melalui
https://www.amnesty.org/en/latest/campaigns/2016/01/arab-spring-five-years-on/. Diakses pada 12

Spring” awal nya diperkirakan hanya akan terjadi di negara negara yang
berada di sekitar Afrika Utara atau yang berbatasan langsung dengan
Tunisia namun perkiraan ini nampak nya salah dan malah pengaruh “Arab
Spring” lebih meluas, peristiwa itu ternyata lebih menjalar ke negara negara
lain seperti Libya,Mesir dan Suriah.3
Banyak negara negara yang dilanda oleh peristiwa kebangkitan arab ini
berakhir hanya dalam satu hingga 2 tahun saja ditandai dengan jatuh nya
penguasa yang selama ini berkuasa, seperti penguasa Libya yaitu Muamar
Khadafi4, lalu ada penguasa Mesir yaitu Hosni Mubarak 5, namun hal ini
nampak nya berbeda dengan apa yang terjadi di Suriah.
Konflik di Suriah sudah terjadi atau mulai terjadi sejak 2011, konflik ini
adalah konflik antara rakyat Suriah dengan pemimpin nya yang dikenal
Bashar Al-Assad, konflik ini terjadi pada 20116 akibat ketidakpuassan rakyat

Suriah atas kepemimpinan Assad, namun demostrasi yang terjadi di Suriah
pada masa itu dibalas dengan tindakan koersif oleh tentara militer, tindakan
yang diambil oleh Assad mendapat tentangan dan kutukan dari negara negara
lain khususnya negara Barat, akibat dari tindakan yang secara keras ini
rakyat Suriah melakukan pemberontakan dengan menggunakan senjata.7
Penggunaan alat militer oleh pemberontak yang dikatakan oleh Assad
didapat dari negara negara Barat menyebabkan pertempuran antara rakyat
Desember 2017
3 Erzsébet N. Rózsa. 2012. The Arab Spring Its Impact on the Region and on the middle east
conference. Diakses melalui http://library.fes.de/pdf-files/iez/09609.pdf. Diakses pada 12
Desember 2017
4 Peter Koenig. 2017. Libya why was Muammar Gaddafi Killed May We Never Forget. Diakses
melalui https://www.globalresearch.ca/libya-why-was-muammar-gaddafi-killed-may-we-neverforget/5590628. Diakses pada 12 Desember 2017
5 Ruth Michaelson. 2017. Hosni Mubarak: Egypt’s Toppled Dictator freed after six years in
custody. Diakses melalui https://www.theguardian.com/world/2017/mar/24/hosni-mubarakreturns-to-cairo-home-after-six-years-in-custody. Diakses pada 12 Desember 2017
6 BBC. 2017. Why is there a war in Syria. Diakses melalui http://www.bbc.com/news/worldmiddle-east-35806229. Diakses pada 12 Desember 2017
7 Robert Fisk. 2017. When did protest against the Assad government turn to war in Syria. Diakses
melalui http://www.independent.co.uk/voices/syria-civil-war-rebellion-isis-assad-westernintervention-arms-a7921526.html. Diakses pada 12 Desember 2017

Suriah sendiri dengan tentara Suriah, peristiwa ini bisa juga disebut sebagai

Perang Saudara.
Pertempuran antara pemerintah Suriah dengan pemberontak yang sudah
berlangsung kira kira lima tahun tentu saja berdampak terhadap rakyat
Suriah sendiri, pertempuran dengan alat militer menyebabkan banyak jutaan
nyawa pria,wanita dan anak kecil menjadi korban 8,perekonomian di suriah
juga mengalami keterpurukan yang parah9, di tambah dengan hancur nya
bangunan bangunan publik dan rumah rumah warga menambah penderitaan
rakyat Suriah.
Pertempuran antara pemerintah Suriah dengan pemberontak nampak nya
belum cukup untuk menyengsarakan rakyat Suriah, karna konflik ini
ditambah dengan munculnya gerakan terorisme di Timur Tengah yang
menyatakan dirinya sebagai “Islamic State Iraq and Syria” atau yang
dikenal sebagai ISIS.10
ISIS sendiri adalah gerakan terorisme yang menyatakan bahwa diri nya
berdiri untuk menegakan ke Khalifahan Islam yang baru, sistem Khalifah
yang dimaksud adalah sistem pemerintahan berdasarkan syariat dan hukum
Islam, namun dalam kenyataannya pemimpin pemimpin ISIS sendiri masih
banyak yang melanggar syariat syariat Islam, dan ISIS sendiri bukan nya
membawa kesejahteraan dan kedamaian malah membawa bencana dan
kesengsaraan bagi rakyat dibawah kekuasaanya.11

Negara yang menyebut dirinya ISIS ini dapat dikatakan sebagai jaringan
terorisme karna ISIS tidak beroperasi hanya di wilayah yang dikuasainya
8 Amnesty. 2016. The Arab Spring : Five Years on. Diakses melalui
https://www.amnesty.org/en/latest/campaigns/2016/01/arab-spring-five-years-on/. Diakses pada
12 Desember 2017
9 World Bank. 2017. The World Bank in Syrian Arab Republic. Diakses melalui
http://www.worldbank.org/en/country/syria/overview. Diakses pada 12 Desember 2017
10 Julia Zorthian. 2015. Who’s Fighting who in Syria. Diakses melalui
http://time.com/4059856/syria-civil-war-explainer/. Diakses pada 12 Desember 2017
11 BBC. 2015. What is “Islamic State”. Diakses melalui http://www.bbc.com/news/worldmiddle-east-29052144. Diakses pada 12 Desember 2017

melainkan sering melakukan aksi aksi terorisme di seluruh dunia, sebagai contoh
ISIS pernah melakukan aksi terorisme di Indonesia, yaitu saat peristiwa
Penembakan dan Bom bunuh diri di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Jakarta12
PEMBAHASAN
PERISTIWA ARAB SPRING
Sebuah kejadian tragis yang memulai peristiwa “Arab Spring” adalah
Mohammed Boazizi sebuah anak muda yang menjual buah, membakar diri nya
sendiri pada Desember 2010, memercikan rangkaian demonstrasi massa di
Tunisia, kesuksesan demonstrasi di Tunisia membawa negara negara Timur

Tengah lainnya mengikuti apa yang dilakukan rakyat Tunisia, menyebar ke
Yordania, Mesir dan Yaman, dan ke negara lainnya di kawasan, akibat nya
bermacam macam di berbagai negara, tapi kebanyakan berasal dari masalah
dalam negeri, seperti kurangnya Demokrasi, kekerasan terhadap Hak Asasi
Manusia, korupsi yang mendarah daging, penurunan ekonomi, pengangguran,
kemiskinan yang ekstrim, kenaikan harga pangan, ketidakpuasan masyarakat
muda, dan sentralisasi kekuasaan yang membuat rakyat diluar ibukota marah.
Di beberapa negara protestan mengarahkan demonstrasi untuk mengganti
sebuah rezim, namun disebagian negara lainnya meminta untuk pemerintah
untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan membiarkan pondasi
pemerintahannya tidak berubah,elit elit politik atau penguasa merespon tindakan
ini dengan berbagai cara dari mereformasi pejabat tingkat tinggi sampai rendah,
“membeli” kedamaian sosial hinggah kekerasan militer.
Pada Agustus 2012, pemerintahan yang telah digulingkan ada 4, yaitu Mesir,
Yaman, Libya, dan Tunisia, Presiden Tunisia Zine El Abidine bin Ali kabur dari
negaranya pada Januari 2011 setelah melihat demonstrasi besar di negaranya,
Presiden Hosni Mubarak mundur pada Januari 2011 setelah protes berlangsung
12 The Guardian. 2016. ISIS claims responsibility for Jakarta gun and bomb attacks. Diakses
melalui https://www.theguardian.com/world/2016/jan/14/jakarta-bombings-multiple-casualtiesafter-indonesian-capital-hit-by-suicide-attacks. Diakses pada 12 Desember 2017


di Alun-Alun Tahrir mengakhiri tiga putuh tahun kepemimpinannya, Pemimpin
Libya digulingkan setelah revolusi massal dan intervensi internasional, dan
dibunuh pada 20 Oktober 2011, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh
mengundurkan

diri

dan

penerusnya

Abdal-Rabah

Mansour

Al-Hadi

menggantikan posisinya pada Febuari 2012, namun demonstrasi massal masih
terjadi untuk meminta desentralisasi daerah selatan Yaman dan kesetaraan
mayoritas penduduk Yaman.

Protes di Suriah dimulai pada Maret 2011 dan berkembang menjadi nasional
dengan cepat, demostrasi yang berlangsung menghasilkan kekerasan atau
konflik kekerasan atau bisa disebut juga sebagai Perang Saudara antara Loyalis
Assad dengan pasukan Oposisi, sedangkan protestan di Bahrain mengarah pada
tujuan kebebasan politik dan kesetaraan mayoritas pemeluk sekte Syiah namun
demonstrasi ini bisa di atasi dengan bantuan militer oleh GCC atau “Gulf
Cooperation Council” dipimpin oleh Arab Saudi, Arab Saudi sendiri mengalami
demonstrasi pada Januari 2011 seperti yang terjadi di negara negra teluk lainnya,
di Yordania protes yang berlangsung sudah membuat 3 kali ganti kabinet dan
mulai menyasar pada monarki yaitu Raja Abdullah ke-2 dan keluarganya.
PERAN MEDIA SOSIAL
Media Sosial adalah “built of content, communities and Web 2.0
technologies. Social media refers to applications that are either completely based
on user generated content or in which user generated content and the actions of
users play a substantial role in increasing the value of the application or
service13” media sosial juga nampak nya memiliki karakteristik untuk
menggambarkan dirinya seperi lingkup yang besar, mudah di peroleh, sarana
komenikasi dan interaksi yang sangat efektif.14

13 Kangas. Petteri et all. 2007. “Ads by Google” and other social media business models. Diakses

melalui http://www.vtt.fi/inf/pdf/tiedotteet/2007/T2384.pdf. Diakses pada 12 Desember 2017
14 Chieh-Min. Chou. 2015. Social Media Characteristics, Customer Relationship and Brand
Equity. Diakses melalui http://m.www.na-businesspress.com/JABE/ChouC_Web16_1_.pdf.
Diakses pada 12 Desember 2017

Data Jumlah Postingan Twitter di negara negara Arab Spring
Di Tunisia sendiri media sosial membantu pemberontakan rakyat Tunisia
untuk menggulingkan pemerintahan yang berkuasa dengan 3 cara, yang pertama,
Tunisia seperti negara negara Timur Tengah dan Afrika Utara umum nya dikenal
sangat ketat untuk pengawasan media media mainstream, maka rakyat Tunisia
mengakses demonstrasi melalui Facebook15, namun pemerintah Tunisia dengan
cepat memblok website Facebook, kemudian hal ini dibalas oleh rakyat Tunisia
dengan cara meretas situs situs resmi Pemerintah Tunisia. 16 Cara yang kedua
adalah salah satu web media sosial yaitu Wikileaks saat itu ikut menyebarkan foto
foto anak Presiden Tunisia yang sedang hidup bermewah mewahan 17, memancing
15 Lister, Tim. 2011. Tunisian Protest fueled by social media networks. Diakses melalui
http://edition.cnn.com/2011/WORLD/africa/01/12/tunisia/index.html. Diakses pada 12 Desember
2017
16 Madrigal, C Alexis. 2011. The Inside Story of How Facebook Responded to Tunisian Hacks.
Diakses melalui https://www.theatlantic.com/technology/archive/2011/01/the-inside-story-of-howfacebook-responded-to-tunisian-hacks/70044/. Diakses pada 12 Desember 2017

17 Leigh, David dan Harding, Luke. 2011. Wikileaks : Tunisia knew its rulers were debauched.
But leaks still had impact. Diakses melalui
https://www.theguardian.com/media/2011/feb/02/wikileaks-exclusive-book-extract. Diakses pada
12 Desember 2017

dan menambahkan bara pada rakyat Tunisia, walaupun kemudian web ini di blokir
oleh pemerintah Tunisia namun informasi ini sudah terlanjur tersebar, kemudia
yang terakhir meskipun kondisi di Tunisia saat itu media massa dikontrol oleh
pemerintah namun warga Tunisia mengandalkan telefon genggam, facebook dan
Twitter untuk mendapatkan informasi dan menyebarkannya, pemberontakan yang
ada di jalan jalan di Tunisia diupload melalui Youtube, data mengenai korban
diupload melalui Twitter, yang mana hal hal ini tidak dilaporkan oleh media massa
Tunisia, informasi yang menyebar melalui media sosial membuat pemerintah
Tunisia kemudian memblokir situs dan aplikasi media sosial, yang mana malah
kemudian membuat semakin banyak demonstran yang turun kejalan, dan
menambah tekanan ke Pemerintah Tunisia yang kemudian meminta maaf dan
membuka kembali situs situs tersebut.

Data Jumlah Postingan Twitter di negara Mesir.


Traffic Data Internet Sebelum dan Sesudah Pemblokiran Internet
Hal ini sama seperti apa yang terjadi di Mesir, media sosial memerankan
sebagai alat propaganda, pengumpulan berita, dan sebagai alat kordinasi grup dan
individu, media sosial seperti hal nya pengganti dari peran media massa di Mesir
yang tidak mungkin menggambarkan hal hal yang sebenarnya terjadi, Facebook
dan Twitter menjadi saran komunikasi untuk berkumpul dan membahas
bagaimana melakukan perlawanan terhadap pemerintah, hal ini kemudian
membuat pemerintah Mesir pada 27 Januari 201118 melakukan pemblokiran
terhadap internet dan sistem komunikasi yang mana kemudian hal ini membuat
President Mesir dikecam oleh dunia internasional dan domestik yang kemudian
hal ini menambah tekanan bagi Mesir.

18 Williams, Christopher. 2011. How Egypt shut down the internet. Diakses melalui
http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/africaandindianocean/egypt/8288163/How-Egyptshut-down-the-internet.html. Diakses pada 12 Desember 2017

Traffic Data Internet Libya Sebelum dan Sesudah Pemutusan Internet.
Hal hal yang telah terjadi di negara negara tetangganya membuat negara
negara di Timur Tengah melakukan langkah preventif, seperti hal nya Libya yang
melakukan pemutusan internet19 pada 18 Februari 2011 langkah langkah yang
berbeda namun memiliki tujuan yang sama juga di ambil oleh pemerintah Yaman,

Syria, dan Bahrain, langkah langkah preventif ini memberikan gambaran bahwa
seberapa berpengaruhnya media sosial terhadap penyebaran informasi dan
komunikasi yang tidak dapat disebarkan oleh media massa.

19 Reuters, 2011. Libya Cuts off internet service : networks monitor. Diakses melalui
https://www.reuters.com/article/us-libya-protests-internet/libya-cuts-off-internet-service-networkmonitor-idUSTRE71I3XJ20110220. Diakses pada 12 Desember 2017

Daftar Pustaka
Graham T. Allison. 1971. Essence of Decision: Explaining Cuban Missile Crisis.
Little

Brown.

Hal

690.

Diakses

melalui

http://www3.nccu.edu.tw/~lorenzo/Allison%20Conceptual%20Models.pdf.
Adam Roberts. 2016. The Arab Spring: why did things go so badly wrong.
Diakses melalui https://www.theguardian.com/commentisfree/2016/jan/15/arabspring-badly- wrong-five-years-on-people-power.
Amnesty. 2016. The Arab Spring : Five Years on. Diakses melalui
https://www.amnesty.org/en/latest/campaigns/2016/01/arab-spring-five-years-on/.
Erzsébet N. Rózsa. 2012. The Arab Spring Its Impact on the Region and on the
middle

east

conference.

files/iez/09609.pdf.

Diakses

melalui

http://library.fes.de/pdf-

Peter Koenig. 2017. Libya why was Muammar Gaddafi Killed May We Never
Forget. Diakses melalui https://www.globalresearch.ca/libya-why-was-muammargaddafi- killed-may-we-never-forget/5590628.Ruth Michaelson. 2017. Hosni
Mubarak: Egypt’s Toppled Dictator freed after six years in custody. Diakses
melalui https://www.theguardian.com/world/2017/mar/24/hosni- mubarak-returnsto-cairo-home-after-six-years-in-custody.
BBC.

2017.

Why

is

there

a

war

in

Syria.

Diakses

melalui

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-35806229.Robert Fisk. 2017. When
did protest against the Assad government turn to war in Syria. Diakses melalui
http://www.independent.co.uk/voices/syria-civil-war-rebellion-isis-

assad-

western-intervention-arms-a7921526.html.
Amnesty. 2016. The Arab Spring : Five Years on. Diakses melalui
https://www.amnesty.org/en/latest/campaigns/2016/01/arab-spring-five-years-on/.
World Bank. 2017. The World Bank in Syrian Arab Republic. Diakses melalui
http://www.worldbank.org/en/country/syria/overview.
Julia Zorthian. 2015. Who’s Fighting who in Syria. Diakses melalui
http://time.com/4059856/syria-civil-war-explainer/.
BBC.

2015.

What

is

“Islamic

State”.

Diakses

melalui

http://www.bbc.com/news/world- middle-east-29052144.The Guardian. 2016.
ISIS claims responsibility for Jakarta gun and bomb attacks. Diakses melalui
https://www.theguardian.com/world/2016/jan/14/jakarta-bombings-

multiple-

casualties-after-indonesian-capital-hit-by-suicide-attacks.
Kangas. Petteri et all. 2007. “Ads by Google” and other social media business
models. Diakses melalui http://www.vtt.fi/inf/pdf/tiedotteet/2007/T2384.pdf.
Chieh-Min. Chou. 2015. Social Media Characteristics, Customer Relationship
and

Brand

Equity.

Diakses

businesspress.com/JABE/ChouC_Web16_1_.pdf.

melalui

http://m.www.na-

Lister, Tim. 2011. Tunisian Protest fueled by social media networks. Diakses
melalui http://edition.cnn.com/2011/WORLD/africa/01/12/tunisia/index.html.
Madrigal, C Alexis. 2011. The Inside Story of How Facebook Responded to
Tunisian

Hacks.

Diakses

melalui

https://www.theatlantic.com/technology/archive/2011/01/the-inside-story-of-howfacebook-responded-to-tunisian-hacks/70044/.
Leigh, David dan Harding, Luke. 2011. Wikileaks : Tunisia knew its rulers were
debauched.

But

leaks

still

had

impact.

Diakses

melalui

https://www.theguardian.com/media/2011/feb/02/wikileaks-exclusive-bookextract.
Williams, Christopher. 2011. How Egypt shut down the internet. Diakses melalui
http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/africaandindianocean/egypt/8288163
/How-Egypt-shut-down-the-internet.html.
Reuters, 2011. Libya Cuts off internet service : networks monitor. Diakses melalui
https://www.reuters.com/article/us-libya-protests-internet/libya-cuts-off-internetservice-network-monitor-idUSTRE71I3XJ20110220.