Apa yang Salah dengan politik

Apa yang Salah?
Sebuah kata bijak berbunyi “Barang Siapa yang Menanam Pasti Menuai“. Kata mutiara
ini menjelaskan bahwa seseorang yang berbuat sesuatu maka dialah yang akan mendapat
efeknya. Termasuk bumi ini dan kehidupan yang ada di dalamnya sekarang. Ribuan energi yang
dapat dihasilkan oleh alam semesta ini, namun hanya satu energi yang paling berpengaruh dan
dapat menentukan segalanya. Energi tersebut adalah energi “MANUSIA”.
Hal itu menegaskan segala sesuatu yang terjadi di dunia adalah hasil apa yang telah
diperbuat. Baik atau buruk yang diterima berasal dari setiap hal baik buruk yang diperbuat
sebelumnya. Begitu juga dengan bumi. Sebagai tempat kehidupan manusia,keadaan bumi saat ini
dipengaruhi oleh segala hal yang dilakukan manusia. Mengapa manusia??? Karena manusia
sebagai pelaku, aktor kehidupan di muka bumi.
Oleh karena itu, tanpa disadari sesungguhnya energi yang paling menentukan nasib baik
buruknya bumi adalah manusia. Dari ribuan energi yang dapat melakukan segala usaha di muka
bumi, manusialah penentu energi tersebut. Satu gerakan ayunan tangan manusia untuk bumi
dapat berbuah dampak positif bagi kelangsungan bumi.
Selama bersekolah, penulis mengamati banyak aturan di Indonesia yang bersifat
penghamburan. Diantaranya peraturan dilingkungan sekolah. Kerap kali guru memberi tugas
untuk membuat suatu makalah. Bayangkan, jika guru tersebut mengajar mata pelajaran yang
sama diberbagai kelas. Tugas membuat makalah yang sama pun diberikan pada sejumlah kelas.
Pendek kata, panjang makalah itu ditentukan sebanyak 10 lembar minimal. Berapa jumlah
kertas yang digunakan hanya untuk satu tugas tersebut? Andaikan dalam satu kelas berjumlah 40

orang, dan guru tersebut mengajar 10 kelas. Maka jumlah kertas yang digunakan untuk tugas
mencapai 4000 lembar. Jumlah yang cukup mencengangkan bukan? Guru memberi tugas untuk
membuat suatu makalah, lalu murid membuatnya diwarnet, setelah itu mereka print tugas mereka
itu di tempat rental, kemudian mereka beranjak ke tempat Fotocopyan untuk menjilidnya.
Bagaimana dengan Guru yang memberi tugas kepada mereka? Adakah guru-guru itu memikirkan
bagaimana proses yang telah dilakukan oleh anak didiknya itu untuk menyelesaikan tugasnya?
Praktis memang, namun bagaimana dengan energi yang sudah dikeluarkan. Lalu setelah itu, apa
yang mereka lakukan dengan makalah-makalah itu yang ternyata setiap tahun anak didiknya
diberi tugas yang sama persis. Kini, siapakah yang dirugikan dari hal tersebut? Jawabannya
adalah “BUMI”. Bumilah yang pasti dirugikan.
Penulis berpendapat bahwa energi saat ini hanya tebuang secara cuma-cuma, terutama
energi yang dikeluarkan bumi untuk menghasilkan jutaan lembar kertas. Dalam data Food and
Agriculture Organization (FAO), keseluruhan kertas yang dibutuhkan dalam satu tahun adalah
383 juta ton dan di Indonesia tercatat bahwa dalam jangka satu tahun Indonesia membutuhkan
7,9 ton. Bayangkan , berapa besar energi bumi yang dipakai cuma-cuma oleh manusia untuk
pembuatan kertas saja. Kita tahu bahwa bahan utama kayu adalah serat dari kayu, dan kayu yang

mereka ambil seratnya sudah pasti diambil dari pohon-pohan yang berada dihutan. Jadi, sudah
jutaan hektar hutan yang sudah mereka basmi untuk pembuatan kertas tersebut. Belum lagi
pembuatan bahan-bahan lain yang pasti menuju ke dalam penebangan hutan pula. Betapa

menyedihkan bumi kita ini bukan???
Baru-baru ini sudah ada orang yang berhasil menemukan suatu penemuan baru yaitu pembuatan
kertas ramah lingkungan dari nata de coco yang berasal dari air kelapa. Kertas yang terbuat dari
nata de coco ini adalah penemuan seorang Prof. Ir. Khaswar Syamsu,MSc beserta rekannya Dr.
Ir. Han Roliadi dari IPB ( Institut Pertanian Bogor ). Dia telah berhasil menciptakan kertas
ramah lingkungan dari nata/ selulosa murni yang biasanya digunakan sebagai bahan baku
pembuatan nata de coco. Produksi selulosa dengan menggunakan mikroba ini mengurangi proses
penghilangan lignin dan tidak perlu lagi menggunakan pemutihan dengan klorin sehingga tidak
mencemari lingkungan sekitar. Kertas yang terbuat dari natadecoco ini hanya menghabiskan
waktu 7 hari panen , sedangkan kertas yang terbuat dari serat kayu berjenis Akasia manium
menghabiskan waktu 16th panen agar dapat diproses lebih lanjut. Dalam hal iini secara tidak
langsung telah membantu bumi dalam melakukan proses penyerapan gas CO 2 yang sering
memicu pemanasan global di bumi ini.
Berikutnya adalah keputusan pemerintah yang mewajibkan semua kendaraan untuk
menyalakan lampu di siang hari. Apa pemerintah berfikir berapa energi yang terbuang sia-sia
untuk penyalaan lampu kendaraan disiang hari. Kini minyak bumi diIndonesia sudah mulai
langka. Penulis yakin bahwasannya Pemerintah juga masyarakat sekitar sadar akan hal itu. Tapi
kenapa Pemerintah masih memaksakan warganya untuk tetap menghidupkan lampu
kendaraannya disiang hari. Pemborosan bensin ia, pemanasan global ia, bikin mata silau ia ,
penambahan pengeluaran juga ia. Jadi menurut kalian, apa yang diharapkan Pemerintah dari

kebijakannya itu ??? Sayangkah mereka dengan bumi kita ini ??? Padahal energi yang dimiliki
bumi cukup banyak, namun energi manusia yang begitu besar mampu mengalahkan energi yang
dimiliki bumi saat ini. Salah satu pusat energi terbesar bumi adalah “HUTAN”. Namun kini
hutan dibumi sudah takberdaya dan juga sudah tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Hawa nafsu
manusia yang berkeinginan keras menguasai segalanya apa yang diinginkan membuat hutan kini
kehilangan jati dirinya. Hutan-hutan saat ini sebagian besar sudah dimusnah oleh tangan jahil
manusia. Akibatnya, terjadi bencana banjir dimana-mana, tanah longsor, pemanasn globaldan
menipisnya lapisan ozon. Ini disebabkan karena hakikat hutan yang sebenarnya sudah tidak
berfungsi lagi.
Terakhir, pembahasan tentang “SAMPAH”. Belum lama ini sampah dan limbah diketahui
dapat menghasilkan energi biogas. Biogas dihasilkan dari pencernaan yang berhubungan dengan
pemanfaatan gas metanayang dilepaskan ketika kotoran hewan membusuk. Dimanakah
kesadaran Pemerintah dan masyarakat sekarang akan keberadaan sampah saat ini ???Padahal
lumbungan sampahlah yang harusnya kita perhatikan saaat ini. Penulis yakin apabila salah satu
diantara jutaan penduduk Indonesia ada yang berhasil mengelola pemanfaatan sampah dengan
baik, berarti dia telah menginvestasikan jutaan energinnya untuk bumi. Sadarilah, bahwasannya

sampah tidak akan kemana-mana, sampah akan selalu ada dimanapun kalian berpijak. Ingatlah
bahwasannnya “ Siapapun yang berhasil menakhlukan sampah, dialah sebaik-baik dan sehebathebatnya orang karena seorang ilmuan, profesor, doctor terkemuka belum tentu mampu
memanfaatkan keberadaan sampah sekarang ini “.

Salah satu kata bijak mengatakan “ Barang siapa yang membuat lobang maka dia
sendiri yang akan masuk kedalamnya”. Sama halnya dengan manusia. Apabila kita dengan
sukarela menginvestasikan energi kita untuk bumi, maka bumi juga akan menginvestasikan
energi miliknya untuk manusia. Begitu juga sebaliknya, apabila manusia sama sekali tidak
menginvestasikan energi mereka untuk bumi, maka bumi juga tidakakan menginvestasikan
energi miliknya untuk manusia. Investasikanlah energimu untuk bumi ini yang bermanfaat untuk
masa sekarang dan masa datang.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Berburu dengan anjing terlatih_1

0 46 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Preparasi dan Karaterisasi Nanopartikel Zink Pektinat Mengandung Diltiazem Hidroklorida dengan Metode Gelasi Ionik.

7 51 92

Aplikasi keamanan informasi menggunakan teknik steganografi dengan metode Least Significant Bit (LSB) insertion dan RC4

34 174 221