Ketulusan Kasih Sayang Seorang Ibu

Ketulusan Kasih Sayang Seorang Ibu

Kudengar sayup-sayup suara ibu membangunkanku, “Yoona-Yoona..., cepat
bangun mega merah sudah muncul, segeralah mengambil air wudhu dan sholat
shubuh!!”. Berat sekali rasanya aku untuk membuka mata dan bangkit dari tidurku
yang lelap, “sebentar bu.., 5 menit lagi, masih ngantuk nih...”.
“Tidak ada 5 menit-5 menit!!, ini sudah jam berapa? nanti kamu ketelatan loh
sekolahnya..”. Begitulah setiap pagi kebiasaan ibu membangunkanku, memang sih
kedengarannya agak cerewet tapi itu semua bukti cinta ibu kepadaku.

Setelah aku bersiap-siap segalanya, aku mencium bau harum, rupanya itu masakan
ibu. Kuhampiri meja makan dan aku melihat sepiring nasi goreng dan telor mata sapi
kesukaanku, menunya sih tidak terlalu mewah tapi bumbunya itu istimewa, bumbu
kasih sayang. Akupun segera menyantap semua makanan yang telah di siapkan ibu
tadi.
Makanan telah habis tak bersisa. Saatnya aku pergi ke sekolah, “bu, Yoona
berangkat sekolah dulu ya, Assalamu’alaikum..”

“Wa’alaikumsalam,

tunggu sebentar, ini bekalnya jangan lupa.. hati-hati di jalan ya..”, sahut ibu.

Ibu snagat perhatian kepadaku dan adikku, sampai-sampai hampir setiap hari, ibu
tidak pernah lupa membawakan bekal untuk makan siangku di sekolah.

Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga yang pekerja keras dan penuh kasih
sayang, memiliki 2 anak yang sama perempuannya. Jadi aku 2 bersaudara, dia adalah
adikku yang masih belum genap 12 tahun, kita saling menyayangi satu sama lain.

Rupanya hari ini cuaca sangat panas, matahari bersinar sangat terik. Aku yang
tengah mengayuh sepeda biru, membuatku tidak tahan dengan sinar matahari yang
membuat kulitku terasa seperti dibakar.

Sesampainya di rumah, biasanya sudah terdengar suara omelan-omelan ibu saat
menonton sinetron kesukaannya. Namun sepertinya tidak lagi, yang kulihat hanya ada
Yuri adikku, “Ri dimana ibu, bukankah sekarang ibu ada di rumah? Atau ibu ada
arisan di rumah tetangga sebelah? Tanyaku kebingungan.
“ibu tidak ada di rumah dia sedang keluar, ke toko sepatu..”. sahut Yuri
“kenapa ke toko sepatu? Memangnya siapa yang akan membeli sepatu?”
Belum selesai perdebatan kita, tidak lama kemudian, terdengar suara langkah
kaki dari luar pintu.
Tokk.. tokk... rupanya itu ibu, datang, dengan membawa satu kantong plastik berwarna

hitam. “apa yang ada di dalam kantong plastik itu bu?”. Dengan tidak sabar aku segera
membuka kantong plastik itu, ternyata sekotak box berwarna coklat yang di dalamnya
berisi sepatu merah muda yang manis.
“sepatu itu untuk Yuri, karena sepatumu mungkin ibu rasa itu masih bisa di
gunakan, jadi ibu hanya membelikannya untuk adikmu..” jawab ibu dengan lembut.

“tapi , tetap saja itu tidak adil buatku bu!!” sahutku dengan nada yang sedikit
membentak ibuku.”
Aku menangis dan berlari menuju kamarku. Ibu segera menyusulku ke
kamar dan memintaku agar tidak bersikap seperti anak kecil. Namun aku masih belum
membukakan pintu kamarku untuk siapapun. Kalau dipikir-pikir sikapku ini memang
seperti anak kecil, suka merasa iri terhadap adik kandungku sendiri.

Tanpa sadar aku tertidur di atas kasurku, sepertinya hari telah bertganti
malam ,kutengok jendela yang berembun, di luar sedang hujan deras. Aku tak tahan
lagi harus berdiam diri di dalam kamarku sendiri. Dengan langkah yang tidak pasti,
aku mulai membuka pintu, terlihat ibu sedang memasak untuk makan malam kita.
Akupun segera memeluk ibu, tak perduli apa yang sedang ibu lakukan.
“bu, maafkan Yoona, Yoona tidak bermaksud buat ibu kecewa”.
“ibu tidak apa-apa nak, maafkan ibu juga ya, ibu sudah buat kamu menangis .

Tapi kamu tenang saja, sekarang ibu sudah membelikan sepatu yang sama seperti
adikmu. Kamu jangan sedih lagi ya”.
“Yoona gak mau sepatu bu, Yoona cuma mau ibu”. Sahutku.
“jangan bilang begitu, itu milikmu, ambil dan segera coba di dapan ibu! Ibu ingin
tau apa sepatunya itu cukup untuk kakimu. Kalau tidak cukup, ibu akan kembali ke
toko itu dan menukarkannya dengan yang lain...”. Pinta ibu.
Akupun menuruti perkataan ibu dan mencoba sepatu itu, ternyata sepatunya cukup
untuk kakiku.

“sepatunya cukup bu, terima kasih banyak bu”..
“sama-sama, bagus tidak?”
“ini sangat bagus bu, Yoona suka sepatunya”.
“syukurlah kalau kamu menyukainya, ya sudah ibu mau sholat dulu!”
Ibu segera meninggalkanku. Begitu juga denganku, setelah puas mencoba sepatu itu,
aku berencana menyimpan sepatu ini ke dalam lemari kamarku. Tanpa sengaja aku
melihat ke dalam kamar ibu yang setengah terbuka. Aku yang penasaran, sedikit
menghampiri pintu kamar itu, rupanya ibu tengah mendoakanku. Dalam do’anya, ibu
sebut namaku untuk mengiringi semua apa yang apa yang akan kulakukan demi
keberhasilan semua anak-anaknya. Kini aku sadar betapa besar kasih sayang ibu
terhadapku dan adikku...


The End...

Dokumen yang terkait

Hubungan Promosi Kesehatan Dengan Pengetahuan Ibu Dalam Menyediakan Makanan Bergizi Bagi Balita Di Desa Sukoanyar Kecamatan Wajak Kabupaten Malang 2013

5 56 23

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

Tingkat Stress pada Ibu Pengasuhan Anak dengan Retardasi Mental (Studi Pada Ibu – ibu kandung Anak Retardasi Mental Malang)

7 61 31

Hubungan antara Kualitas Pelayanan Poli KIA/KB dengan Derajat Kesehatan Ibu dan Anak di 2 Puskesmas di Kabupaten Jember (The Correlation between Service Quality of Maternal and Child Healthcare/Family Planning Polyclinic and Degree of Maternal and Child H

0 18 6

Hak hadhanah terhadap Ibu wanita karir: analisis putusan perkara nomor:458/pdt.g/2006/Pengadilan Agama Depok

2 91 72

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku Ibu Dalam Pemijatan Bayi Dipuskesmas Pamulang Tahun 2011

1 22 80

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 16 128

Perancangan Media Poster Calon Legislatif DPRD Partai Golkar 2009 Ibu Euis Sari Mulyani Richard

0 29 1

Perancangan Media Informasi Kehidupan Seorang Penyayi Pop Sunda (Euis Sekar Lumigar) Melalui Fotografi

0 21 1

STRATEGI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI IBU YANG BEKERJA DI KANTOR DALAM MEMBAGI WAKTU DENGAN ANAK (Studi Pada Ibu Bekerja Kecamatan Teluk Betung Selatan)

3 35 71