PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PT.INTI I

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
PT.INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia)

Disusun Oleh :
Dwima Nur Shabrina

1401154439

Rejnasah Djajilah

1401154666

M. Arie Diantoro

1401154217

M. Farryansyah Akbar

1401150047

Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika

Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Telkom University
2017

COMPANY PROFILE
Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PN Telekomunikasi dan Siemen
AG pada tahun 1966. Kerja sama ini berlanjut pada pembentukan Pabrik Telepon dan Telegraf
(PTT) sebagai Bagian dari LPP Postel pada tahun 1968. Pada tahun 1974, bagian ini dipisahkan
dari LPP Postel menjadi sebuah Perseroan Terbatas yang berada di bawah naungan Direktorat
Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No: 34 tahun 1974 tanggal 23 September 1974 tentang
Penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero)
di Bidang Industri Telekomunikasi dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No: Kep-1771/MK/IV/12/1974 tanggal 28 Desember 1974 tentang Penetapan Modal
Perusahaan Perseroan. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat oleh Akta Notaris Pengganti Warda
Sungkar Alurmei, S.H., Nomor 322 tanggal 30 Desember 1974 dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor: Y.A.5/273/10 tanggal 1 Agustus 1975, sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta Notaris Muhammad Hanafi, S.H., Nomor: 30
tanggal 19 Juli 2012, dan telah mendapat persetujuan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-40994.A.H.01.02, Tahun 2012

tanggal 27 Juli 2012. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: 036/MPBUMN/
1988, PT INTI (Persero) dimasukkan ke dalam kelompok Industri Strategis. Pada tanggal 17
Januari 1998 dikeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 12 tahun 1998
yang menghilangkan peran departemen teknis dalam mengelola BUMN. Sebagai tindak
lanjutnya, pembinaan INTI beralih ke Kementrian Negara Pendayagunaan BUMN. Pada tahun
yang sama BPIS beralih status menjadi sebuah holding company dengan nama PT Bahana
Pakarya Industri Strategis (Persero) atau PT BPIS dan sepuluh BUMN strategis di bawahnya
menjadi anak perusahaan. Kondisi ini berakhir pada tahun 2002, dimana PT BPIS dibubarkan
pada bulan Maret 2002 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun 2002. Selanjutnya
pengelolaan INTI beralih kembali ke Kementrian Negara Pendayagunaan BUMN.

PT.INTI menjadi pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional yang
dilakukan oleh PT Telekom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT. Indosat Tbk (ISAT). Selain itu,
INTI juga memiliki pelanggan tetap di industri yang sama yaitu anak usaha Telkom, PT.
Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT. XL Axiata. Dulu INTI hanya melayani bisnis
manufaktur berbagai produk telekomunikasi, namun seiring dengan berkembangnya tren
konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), INTI telah
melakukan perbahan orientasi bisnis menjadi industri berbasis solusi kesisteman, khususnya
dalam bidang sistem infokom dan integrasi teknologi.


PENEERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PT.INTI
Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara kami PT. INTI telah menerapkan
knowledge management sejak tahun 2004 namun hingga saat ini dirasakan pelaksanaannya
belum optimal. Penerapan knowledge management di PT. INTI disebut dengan Knowledge
Management Tree yang menfokuskan pada sistem informasi intranet. Infrastruktur pendukung
dalam penerapan knowledge management ini adalah intranet, internet, dan groupware.
Knowledge manajemen Tree PT. INTI memuat hal-hal internal, seperti pelaksanaan
fiungsi-fungsi manajemen, unit bisnis, kebijakan dan teori-teori manajemen maupun
pembelajaran lainnya. Data dan informasi ini dapat diakses oleh semua pihak sebagai upaya
knowledge sharing. Melalui sebuah sistem seperti blog yang bernama I- know perusahaan berupaya
meningkatkan penerapan knowledge management, blog ini merupakan upaya untuk memudahkan karyawan
dalam knowledge sharing dimana setiap karyawan maupun kepala divisi diwajibkan melakukan sharing
pengetahuan yang telah dituliskan untuk dibagikan dalam blog tersebut, informasi yang dishare biasanya berasal
dari acara seminar dan trainning yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan sendiri selalu melakukan
trainning kepada karyawannya yang dirasa kurang berkompeten, perusahaan juga biasa mengadakan seminar
khusus karyawan demi meningkatkan kinerja maupun pengetahuan karyawan. Namun akhir-akhir ini
perusahaan kurang memfokuskan kegiatan seperti itu kembali dikarenakan dana atau anggaran yang terbatas.
Selain itu, perusahaan juga memiliki sebuah sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang
disebut SAP dimana user dapat mencari ataupun mengelola data dan informasi yang telah
digunakan sebelumnya. SAP ini juga merupakan salah satu upaya perusahaan dalam

mengefektifkan pengetahuan yang telah dimilki karyawannya. Tetapi penerapan SAP ini
belum berjalan dengan optimal karena masih banyaknya karyawan yang malas dan ingin instan
sehingga karyawan lebih sering mengakses atau bertanya melalui helpdesk untuk mencari data
dan informasinya.
Knowledge ManajemenTree ini dirasakan sangat besar manfaatnya bagi setiap karyawan di tiap unit,
karena mereka dapat lebih mudah mengakses pengetahuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi
dan inovasi, baik dalam hal IT manajerial dan informasi perkembangan internal.

LANDASAN TEORI
Definisi knowledge management dari Groff and Jones (2003), Wigg (1999), penerapan
knowledgemanagement melalui SECI dari Nonaka & Tekauchi (2004) dan Amrit
Tiwana(2000). Groff & Jones (2003:2) mengemukakan definisi knowledge
management bahwa, “knowledge management is taken as tools, techniques and strategies to retain,analize,
organize, improve and share business expertise.” Knowledge management adalah alat, teknik, strategi
untuk menyimpan, menganalisis, mengorganisir,meningkatkan dan membagikan pengalaman
bisnis. Menurut Wigg dalam Liebowitz(1999:6),”KM is the systematic, explicit and deliberate
building, renewal and application of knowledge to maximize an enterprise’s knowledge-related effectiveness
and return from its knowledge assets.” Knowledge management adalah pembangunan yang
sistematis, lamban, pembaharuan dan penerapan pengetahuan untuk memaksimalkan
efektivitas pengetahuan perusahaan dan keuntungan aset pengetahuan.

Nonaka & Takeuchi (1994): KM adalah alat manajemen yang membenarkan keyakinan bahwa
pengetahuan menjadi aset untuk meningkatkan kapasitas organisasi agar mampu bekerja lebih
efektif.
Definisi KM Menurut Dalkir (2011:4), KM adalah sebuah koordinasi sitematis
dalam sebuah organisasi yang mengatur sumber daya manusia, teknologi, proses dan
struktur organisasi dalam rangka meningkatkan value melalui penggunaan ulang dan
inovasi. Koordinasi ini bisa dicapai melalui menciptakan, membagi dan
mengaplikasikan pengetahuan dengan menggunakan pengalaman dan tindakan yang
telah diambil perusahaan demi kelangsungan pembelajaran organisasi.
Menurut Turban, et al (2010:41), KM merupakan sebuah proses membantu
identitas perusahaan, memilih, mengatur, menyebarkan, dan mengirim informasi
penting serta keahlian termasuk bagian dari ingatan organisasi yang terletak secara
khas dalam organisasi di area tersusun.
Menurut Liebowitz (1999) dalam penerapan knowledge management terdapat tiga proses dasar
yaitu:
1) Penciptaan pengetahuan (knowledge creation),
2) Berbagi pengetahuan (knowledge sharing),
3) Penerapan pengetahuan (knowledgeimplementing)
Penciptaan pengetahuan, dilakukan dengan proses berikut ini:


Gambar 1 : Penciptaan Knowledge management
Sumber : Nonaka dan Takeuchi (2004:15)

Berdasarkan gambar di atas, sosialisasi adalah konversi pengetahuan tacit-tacit
terjadi pada tingkat individu dan kelompok. Sosialisasi merupakan proses penyebaran pengal
aman, dan penciptaan pengetahuan seperti penyebaran model mental dan skillteknis.
Eksternalisasi adalah konversi tacit-eksplisit pada tingkat organisasi antarorganisasi dengan
kelompok. Kombinasi merupakan proses sistemisasi konsep dalamsystem pengetahuan.
Kombinasi
pengetahuan
dapat
difasilitasi
melalui
media
sepertidokumen,
pertemuan, komunikasi telepon atau komputerisasi jaringan komunikasi.
Internalisasi
adalah,
konversi
eksplisit-tacit.Internalisasi

merupakan
proses perubahan pengetahuan eksplisit ke pengetahuan tacit. Hal ini dekat dengan konsep
learning by doing.
Pembagian Pengetahuan (Knowledge Sharing)
Menurut Subagyo (2007:3) berbagi pengetahuan merupakan salah satumetode atau salah satu
langkah dalam knowledge management yang digunakan untuk memberikan kesempatan
kepada
anggota
suatu
kelompok,
organisasi,
instansi
atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan teknik, pengalaman, ide yang merekamiliki
kepada anggota lainnya. Berbagi pengetahuan (knowledge sharing) dilakukan dengan diskusi
rutin, workshop, magang, dan pertemuan virtual dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi seperti tele-conference, email,mailing list,
web discussion-forum, web conference,wiki, blogging dan lain-lain. Sharing pengetahuan tidak dapat
dilakukan tanpa adanya komunikasi lebih dari satu arah.
Penerapan Pengetahuan (Knowledge Implementing )
Pengetahuan yang diciptakan melalui proses konversi pengetahuan SECI dan disebarkan ke

seluruh bagian dalam organisasi menjadi pengetahuan, selanjutnyaakan diimplementasikan
dalam organisasi. Menurut Liebowitz (1999:13-3) penerapan pengetahuan dapat berupa:
1.Patent, lisenses technology
2.Knowledge based customer services
3.Knowledge product and embedded technology
4.Separate KBS Application Product
5.Knowledge workers at all level

ANALISIS
Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara yang telah kami lakukan dan hasil landasan
teori yang telah dijabarkan diatas, maka menurut kelompok kami PT. INTI telah menerapkan
Knowledge Management dengan cukup baik. PT. INTI menerapkan Knowledge Management
dengan model Knowledge Tree. PT INTI melakukan program knowledge management dengan
langkah-langkah seperti yang diungkapkan oleh Liebowitz (1999) dimana terdapat tiga proses
dasar yaitu:
1) Penciptaan pengetahuan (knowledge creation),
2) Berbagi pengetahuan (knowledge sharing),
3) Penerapan pengetahuan (knowledgeimplementing)
Ini semua dapat dibuktikan melalui hasil wawancara yang telah dijabarkan dalam identifikasi penerapan
knowldegde management PT. INTI dimana perusahaan telah melalui ketiga proses diatas yaitu:

1) Penciptaan Pengetahuan (Knowledge Creation)
Kegiatan penciptaan pengetahuan dilakukan melalui kegiatan SECI(Sosialisasi,
Eksternalisasi, Kombinasi dan Internalisasi). Kegiatan sosialisasi yang diukur dengan
dilakukannya
penciptaan
pengetahuan
melalui
pembicaraan
informal, pengiriman observasi, dialog dengan pelanggan dan pengalaman pesaing.
Eksternalisasi
yang
diukur
dengan
dilakukannya
penciptaan
pengetahua
melalui perumusan konsep bisnis, perumusan prediksi, dan penyesuaian dengan
kebutuhan pelanggan.
Kombinasi
dilakukan dengan melakukan penyusunan sistem knowledgemanagement berdasarkan

pada topik, penerapan konsep dalam misi dan operasionalisasi konsep dalam fungsi
manajemen.
Internalisasi dilakukan dengan pemberlakuan kebijakan yang berorientasi konsep
baru, pendokumentasian, pelaksanaan kebijakan, dan tukar pikiran tentang pengalaman
dengan kebijakan baru. Adapun urutan kegiatan penciptaan pengetahuan yang paling
sering dilakukan adalah:
Berdasarkan hasil penelitian, penciptaan pengetahuan yang paling sering dilakukan
karyawan maupun jajaran direksi adalah melakukan tukar pikiran pengalaman baru
(best pratices Exchange) diantara karyawan dengan demikian praktik terbaik dapatterjadi
dengan mempelajarai pengalaman baru baik yang berasal dari pengalaman pribadi
maupun membandingkan dengan pihak lain. Selanjutnya adalah merumuskansuatu
konsep
bisnis
diantara
para
pengambil
keputusan
dan
menginformasikan pengalaman pesaing. Penciptaan pengetahuan yang paling jarang
dilakukan adalah mengadakan observasi kelapangan.

2) Kegiatan Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing)
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa berbagi pengetahuan difasilitasi olehsistem
knowledge
management
system
yang
memuat
dokumen
hasil
kegiatan pelatihan, rapat, seminar, workshop dan data SDM perusahaan. Dalam melak
ukan
berbagi pengetahuan, responden lebih cenderung sering menggunakan metode
interaktif daripada menuliskan dalam blog perusahaan yang bernama I- Know serta
menerapkan sistem SAP yang dapat di akses oleh semua karyawan untuk mencari data dan informasi

mengenai pekerjaan yang terkait yang telah digunakan sebelumnya guna mengefektifkan pengetahuan
yang telah dimiliki setiap karyawannya.
3) Kegiatan Penerapan Pengetahuan (Knowledge Implementing)
Yang mana setelah melalui kedua tahapan sebelumnya perusahaan mengharapkan agar karyawan
menerapkan atau mengimplementasikan pengetahuan yang telah dimilikinya.

KESIMPULAN
Model penerapan knowledge management yang diterapkan oleh PT. INTI yaitu Knowledge Tree.
Knowledge Management Tree yaitu menfokuskan pada sistem informasi intranet. Infrastruktur
pendukung dalam penerapan knowledge management ini adalah intranet, internet, dan
groupware. Sistem penerapan manajemen pengetahuan yang digunakannya yaitu sistem SAP
dan sistem I- Know yang berupa blog. Namun walaupun PT. INTI telah menerapkan
knowledge management dengan cukup baik tetapi karyawan belum bisa memanfaatkannya
secara ptimal dikarenakan banyaknya karyawan yang malas mempelajari lebih detail mengenai
sistem penerapan tersebut. Secara umum, penanggung jawab penerapan knowledge
management adalah CEO tetapi akan lebih sempurna dan agar bisa berjalan secara ptimal
diperlukan kerjasama antar seluruh staff perusahaan. Agar tujuan penerapan program
knowledge management dapat dicapai yaitu untuk efisiensi pelatihan. Penerapan knowledge
management dilakukan dengan penciptaaan pengetahuan, berbagi pengetahuan dan penerapan
pengetahuan. Penciptaan pengetahuan dilakukan dengan model SECI (socialisasi,
eksternalisasi, combination, dan internalisasi).

DAFTAR PUSTAKA
http://www.inti.co.id/index.php/id/2015-06-18-06-35-00/riwayat-singkat
https://www.academia.edu/7304457/3A_MODEL_PENERAPAN_KNOWLEDGE_MANAGEMENT
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00108-MNSI%20Bab2001.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/SUSANTI_KURNIAWATI/MAK
ALAH/KNOWLEDGE_MANAGEMENT.pdf

LAMPIRAN
Bukti Wawancara