Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

  Pelaksanaan siklus I KD 11.1 Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan yang dilaksanakan 2 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut: 1.

   Perencanaan

  Dalam tahap perencanaan, kegiatan awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah pembelajaran. Berdasarkan hasil identifikasi masalah dilakukan analisis masalah pembelajaran yang terdapat pada siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga. Dari hasil analisis masalah yang sudah diuraikan pada hasil pra siklus diketahui bahwa siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga memiliki permasalahan belajar tentang kreativitas belajar dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA guru masih mendominasi pembicaraan dan buku masih merupakan sumber belajar utama kemudian kurang terdapat pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Dalam inti pembelajaran yang nampak guru pada saat pelajaran IPA materi energi guru hanya menggunakan metode ceramah. Siswa hanya mengikuti pembelajaran yang diinginkan guru, siswa tidak ada aktivitas untuk bertanya kepada guru. Siswa hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru dan sebagian siswa cenderung mengalami kejenuhan terhadap pelajaran, tidak mendengarkan penjelasan guru, bermain dengan teman sebangkunya, saling mengganggu satu sama lain.

  Dalam mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan perbaikan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Langkah pertama diawali diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi sumber daya alam. Diskusi dilakukan untuk menyiapkan bahan yang perlu disajikan serta sebagai penunjang pelaksanaan. Kegiatan yang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat mengenai KD 11.1 Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan (Lampiran1), dengan indikator menghasilkan konsep esensial SDA dengan lingkungan, menemukan permasalahan kebenaran SDA dengan lingkungan, merumuskan masalah SDA dengan lingkungan, mencari jawaban dari masalah SDA dengan lingkungan, melakukan wawancara tentang SDA dengan lingkungan, menemukan data SDA dengan lingkungan, mengolah data SDA dengan lingkungan, memecahkan masalah SDA dengan lingkungan, menemukan jawaban permasalahan SDA dengan lingkungan, mengomunikasikan temuan pemecahan masalah SDA dengan lingkungan, buku paket IPA BSE kelas 4, materi pendukung lainnya seperti perangkat instrumen penilaian yang meliputi rubrik penilaian kreativitas belajar IPA sesuai dengan pendekatan saintifik (Lampiran3), kemudian lembar observasi pelaksanaan pendekatan saintifik untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru serta respon siswa selama proses pembelajaran (Lampiran2).

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Berdasarkan tahap perencanaan siklus I, maka pelaksanaan tindakan siklus I berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran (2x35 menit). Secara bersama-sama dilakukan observasi pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP tentang materi sumber daya alam dengan lingkungan.

  Pertemuan Pertama

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 29 April 2015. Pertemuan pertama pada siklus 1 kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi yang lebih dikhususkan yaitu sumber daya alam hayati dan non hayati.

  Pada saat pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tahu apa bahan baku papan tulis? Kayu itu merupakan contoh dari pemanfaatan apa?”. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu sumber daya alam hayati dan non hayati.

  Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan materi, siswa mengamati gambar tentang sumber daya alam, melalui mengamati gambar siswa dapat menghasilkan konsep esensial sember daya alam dengan lingkungan, setelah siswa dapat menghasilkan konsep esensial siswa dapat menemukan permasalahan kebenaran tentang sumber daya alam dengan lingkungan, kemudian siswa dapat merumuskan masalah tentang sumber daya alam dengan lingkungan, melalui merumuskan masalah tentang sumber daya alam dengan lingkungan siswa dapat mencari jawaban dari masalah sumber daya alam dengan lingkungan, kemudian siswa diminta untuk membuat kelompok, guru membagi menjadi 6 kelompok @ 6 orang, setiap kelompok diberi lembar kerja masing-masing, guru memberikan penjelasan untuk mengisi lembar kerja tersebut, kemudian siswa mengumpulkan data yang terkait dengan masalah sumber daya alam dengan lingkungan dengan melakukan wawancara dengan guru tentang sumber daya alam dengan lingkungan.

  Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, guru memberikan tugas rumah untuk mengumpulkan informasi tentang contoh kerusakan lingkungan yang dapat mengurangi mutu sumber daya alam.

  Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pertemuan pertama dilakukan pengamatan oleh observer, dengan cara mengisi rubrik kreativitas belajar siswa (Lampiran3), lembar observasi tindakan guru serta respon siswa dalam pembelajaran

  (Lampiran2). Dari hasil pengamatan dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran pertemuan pertama.

  Pertemuan Kedua

  Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 09 Mei 2013. Pada pertemuan kedua, guru melanjutkan pembelajaran dari pertemuan pertama. Pembelajaran disesuaikan dengan RPP pada materi sumber daya alam dengan lingkungan.

  Kegiatan pada pertemuan kedua meliputi guru membahas pekerjaan rumah bersama-sama, guru meminta siswa kembali dengan kelompoknya, guru bertanya dengan siswa “apakah masih ingat hasil wawancara kalian dengan guru?”, kemudian guru membagi lembar kerja siswa, masing-masing siswa diminta untuk menuliskan hasil wawancara dengan guru pada lembar kerja yang sudah dibagikan, setelah siswa mengerjakan lembar kerja, siswa dapat mengomunikasikan temuan pemecahan masalah seumber daya alam dengan lingkungan.

  Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Kegiatan selanjutnya siswa menerima umpan balik dari guru dan refleksi pembelajaran.

  Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pertemuan kedua dilakukan pengamatan oleh observer dengan cara mengisi lembar observasi tindakan guru serta respon siswa dalam pembelajaran (lampiran2). Dari hasil pengamatan dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik ini akan dilanjutkan ke siklus 2 sebagai pemantapan keberhasilan siklus 1.

3. Refleksi

  Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 2 selesei, dengan menganalisis hasil observasi dan catatan yang diisikan observer. Hasil analisis secara rinci disajikan pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tindakan Pendekatan Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo

04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1

  No Tindakan Pertemuan I Pertemuan II Kegiatan T TT T TT ∑ ∑ f % f % f % f % f % F %

  1. Kegiatan

  3

  15

  2

  10

  5

  25

  4

  20

  1

  5

  5

  25 Awal

  2. Kegiatan

  7

  35

  4

  20

  11

  55

  9

  45

  2

  10

  11

  55 Inti

  Pendekatan Saintifik

  3. Kegiatan

  2

  10

  2

  10

  4

  20

  3

  15

  1

  5

  4

  20 Akhir Jumlah

  12

  60

  8 40 20 100 16

  80

  4 20 20 100

  Sumber: Data Primer Hasil dari pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran Saintifik pada siklus 1, meliputi pengamatan terhadap kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

  Pada pertemuan pertama kegiatan awal terdiri dari kegiatan pembelajaran melakukan persiapan, menyimak apersepsi, menyimak tujuan pembelajaran sudah silakukan dengan baik oleh siswa. Tetapi dalam kegiatan awal siswa masih belum ada persiapan mengikuti pembelajaran dan tidak memperhatikan tujuan pembelajaran dikarenakan guru tidak membacakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan inti terdiri 11 kegiatan, 5 diantaranya merupakan kegiatan pendekatan Saintifik yang menjadi fokus pengamatan yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah data, mengomunikasikan. Hampir seluruh kegiatan inti pada pertemuan 1 dilakukan dengan baik oleh siswa, namun beberapa siswa masih ada yang tidak menemukan masalah, tidak fokus untuk mengumpulkan data. Di samping itu masih ada siswa yang belum memahami bagaimana cara mengolah saat pelaksanaan pembelajaran. Dalam kegiatan penutup nampak siswa tidak melakukan refleksi dikarenakan guru lupa memberikan refleksi pada akhir pembelajaran, dan guru tidak memberikan pekerjaan rumah untuk siswa.

  Pada pertemuan kedua, 90% kegiatan sudah dilakukan lebih baik oleh siswa. Disamping itu catatan observer tentang kegiatan pembelajaran siklus 1 muncul kelebihan dan pelaksanaan pada pembelajaran. Diantaranya secara keseluruhan siswa sudah mengumpulkan data dengan memperinci hasil wawancara dengan guru. Namun beberapa kekurangan masih nampak pada pertemuan kedua seperti dalam tahap mengolah data siswa mengalami kesulitan karena kurangnya bimbingan dari guru sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.

  25

  20 akan

  15 d n Ti lah

  10 m

  Terlaksana Ju

5 Kegiatan Kegiatan Kegiatan

  Awal Inti Akhir

   Siklus 1

Gambar 4.1 Grafik Garis Distribusi Frekuensi Tindakan Pendekatan Saintifik Siswa Siklus 1 Dari gambar 4.1 nampak bahwa tindakan pendekatan saintifik yang dilakukan siswa pada kegiatan awal pertemuan 1 hanya 3 tindakan yang dilakukan, dan 2 tindakan tidak dilakukan, dan pada pertemuan 2 ada 4 tindakan yang dilakukan dan 1 tindakan tidak dilakukan. Pada kegiatan inti pertemuan 1 hanya 7 tindakan yang dilakukan, dan 4 tindakan tidak dilakukan, pada pertemuan 2 ada 9 tindakan yang dilakukan, dan 2 tindakan tidak dilakukan. Pada kegiatan akhir pertemuan 1 ada 2 tindakan yang dilakukan dan 2 tindakan tidak dilakukan, dan pada pertemuan 2 ada 3 tindakan yang dilakukan dan 1 tindakan tidak dilakukan.

  Aktivitas pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik yang dilakukan oleh guru, secara rinci disajikan melalui tabel 4.2 yaitu Distribusi Tindakan Pendekatan Saintifik Guru Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1, berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tindakan Pendekatan Saintifik Guru Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo

04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

  No Tindakan Pertemuan I Pertemuan II Kegiatan T TT T TT ∑ ∑ f % f % f % f % f % f %

  15

  2

  10

  20

  1

  5

  1. Kegiatan

  3

  5

  25

  4

  5

  25 Awal

  2. Kegiatan

  7

  35

  4

  20

  11

  55

  9

  45

  2

  10

  11

  55 Inti

  Pendekatan Saintifik

  3. Kegiatan

  2

  10

  2

  10

  4

  20

  3

  15

  1

  5

  4

  20 Akhir Jumlah

  12

  60

  8 40 20 100 16

  80

  4 20 20 100 Sumber: Data Primer

  Berdasarkan tabel 4.2, tindakan pendekatan Saintifik guru pada pertemuan 1 nampak guru sudah menyiapkan siswa untuk memulai pelajaran, melakukan apersepsi, dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran, tetapi ada kekurangan inti pertemuan 1 guru memiliki beberapa kekurangan yaitu belum membimbing siswa dalam mengolah informasi, sehingga siswa masih belum jelas bagaimana cara mengumpulkan data dan mengolah data dari hasil penemuan wawancara yang dilakukan oleh siswa kepada guru. Guru tidak memantau siswa dalam mengumpulkan data. Pemantauan guru pada siswa tidak menyeluruh sehingga ada beberapa siswa yang nampak diam tidak mengumpulkan data. Guru juga tidak melakukan refleksi dan tidak memberikan tugas pada akhir pembelajaran karena pengelolaan waktu yang belum optimal. Sedangkan kelebihan guru yaitu guru menimbulkan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran, sehingga siswa senang dalam mengikuti pembelajaran dan tidak malu untuk mengemukakan pendapat.

  Pada pertemuan kedua guru memiliki kekurangan yaitu tidak memberikan bimbingan kepada siswa pada saat mengolah data hasil dari wawancara, sehingga siswa merasa kesulitan. Kelebihan guru pada pertemuan kedua adalah guru mampu menumbuhkan rasa ketertarikan siswa dalam memecahkan masalah dan menciptakan pembelajaran yang aktif dan kreatif.

  25

  20 akan

  15 d n Ti lah

10 Terlaksana

  m Ju

5 Kegiatan Kegiatan

  Kegiatan Inti Akhir

   Siklus 1

Gambar 4.2 Grafik Garis Distribusi FrekuensiTindakan Pendekatan Saintifik Guru Siklus 1 Dari gambar 4.2 nampak bahwa tindakan pendekatan saintifik yang dilaksanakan guru pada kegiatan awal pertemuan 1 ada 3 tindakan yang dilakukan dan 2 tindakan tidak dilakukan, pada pertemuan 2 ada 4 tindakan yang dilakukan dan 1 tindakan tidak dilakukan. Pada kegiatan inti pertemuan 1 ada 7 tindakan yang dilakukan dan 4 tindakan tidak dilakukan, pertemuan 2 ada 9 tindakan dilakukan dan 2 tindakan tidak dilakukan. Pada kegiatan akhir pertemuan 1 ada 2 tindakan dilakukan dan 2 tindakan tidak dilakukan, dan pertemuan 2 ada 3 tindakan dilakukan dan 1 tindakan tidak dilakukan.

  Hasil Kreativitas Belajar IPA siklus 1

  Jumlah aktivitas kreativitas belajar IPA menggunakan Pendekatan Saintifik diperoleh dari observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 10 indikator pernyataan kreativitas belajar. kreativitas tersebut diantaranya adalah menghasilkan konsep esensial SDA dengan lingkungan, menemukan permasalahan kebenaran SDA dengan lingkungan, merumuskan masalah SDA dengan lingkungan, mencari jawaban dari masalah SDA dengan lingkungan, melakukan wawancara tentang SDA dengan lingkungan, menemukan data SDA dengan lingkungan, mengolah data SDA dengan lingkungan, memecahkan masalah SDA dengan lingkungan, menemukan jawaban permasalahan SDA dengan lingkungan, mengomunikasikan temuan pemecahan masalah SDA dengan lingkungan.

  Hasil yang diperoleh dari penelitian, kreativitas belajar IPA dalam pendekatan pembelajaran Saintifik siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Jumlah Aktivitas Kreativitas Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo

04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

  1 7-10 Tinggi 24 66,7 2 4-6 Sedang 3 8,3 3 1-3 Rendah

  10

   IPS Jumlah Siswa Siklus 1

  10 ∑ Akt iv itas Kr eativ itas Be lajar

  9

  8

  7

  

6

  5

  4

  3

  2

  1

  9

  9

  No Interval Jumlah Aktivitas Kreativitas Klasifikasi Kreativitas Frekuensi %

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  

Gambar 4.3

  Berdasarkan tabel 4.3 setelah adanya tindakan melalui pendekatan saintifik dalam pembelajaran diketahui adanya peningkatan kreativitas siswa, nampak bahwa 66,7% (24 siswa) dari 36 siswa masuk dalam kriteria tinggi, 8,3% (3 siswa) masuk dalam kriteria sedang, dan 25% (9 siswa) masuk dalam kriteria rendah. Jadi pembelajaran melalui pendekatan saintifik dapat mengembangkan kemampuan kreativitas belajar siswa. Namun, karena belum mencapai seperti target yang ditetapkan perlu dilakukan tindakan pada siklus 2. Lebih jelasnya deskripsi kreativitas pada siklus 1 akan ditunjukkan melalui gambar 4.3 dibawah ini:

  36 100 Sumber : Data Primer

  25 Jumlah

  8 Dari gambar 4.3 nampak bahwa siswa yang memiliki skor kreativitas klasifikasi rendah dengan skor 2 sebanyak 3 siswa, skor 3 sebanyak 6 siswa. Skor kreativitas klasifikasi sedang dengan skor 5 sebanyak 1 siswa, skor 6 sebanyak 2 siswa. Dan skor kreativitas klasifikasi tinggi dengan skor 7 sebanyak 12 siswa, skor 8 sebanyak 10 siswa, dan skor 9 sebanyak 2 siswa.

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

  Pelaksanaan siklus II KD 11.2 Menjelaskan hubungan antar sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut: 1.

   Perencanaan

  Perencanaan dan pelaksanaan PTK pada siklus 2, mendasarkan pada hasil refleksi pada siklus 1, yakni mengacu kelemahan dan kelebihan pada siklus 1. Persiapan yang dilakukan pada siklus 2 hampis sama seperti yang dilakukan pada siklus 1, perbedaannya terletak pada materi yang diberikan. Pada siklus 2 menggunakan materi dengan kompetensi dasar 11.2 Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan teknologi, misalnya bahan pengolahan kain, dan pengolahan bahan makanan.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Berdasarkan tahap perencanaan siklus 2, maka pelaksanaan tindakan siklus 2 berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui pendekatan saintifik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran (2x35 menit). Secara bersama-sama dilakukan observasi pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP tentang materi pengolahan kain dan pengolahan bahan makanan.

  Pertemuan Pertama

  Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2015 dengan waktu 2x35 menit. Pertemuan pertama terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

  Kegiatan awal pada pertemuan pertama yaitu guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, guru memeriksa kehadiran siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan “seragam yang kalian pakai terbuat dari apa? (kain) kain itu dibuat dari proses apa? (pengolahan kayu), siswa antusias saat guru memberikan pertanyaan, nampak seluruh siswa mengajukan diri dengan mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru. Setelah itu siswa menyimak tujuan pembelajaran dari guru.

  Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan materi dengan menggunakan pendekatan saintifik untuk mempermudah siswa memahami materi dan sekaligus untuk menarik kreativitas belajar siswa. Kemudian siswa mengamati gambar pengolahan kayu. Setelah mengamati gambar pengolahan kayu nampak seluruh siswa menghasilkan konsep esensial pengolahan kayu untuk menemukan permasalahan kebenaran tentang pengolahan kayu. Setelah itu siswa merumuskan masalah tentang pengolahan kayu dan mencari jawaban dari masalah pengolahan kayu. Nampak siswa merumuskan masalah dan memberikan jawaban dari masalah pengolahan kayu. Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok setiap kelompok 6 orang. Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok. Guru memberikan penjelasan cara mengisi lembar kerja yang diberikan. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan data yang terkait dengan masalah hubungan sumber daya alam dengan teknologi. Nampak siswa mengumpulkan data melalui wawancara dengan guru tentang hubungan sumber daya alam dengan teknologi.

  Guru dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

  Pertemuan Kedua

  Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015. Kegiatan kedua terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua yaitu melanjutkan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama.

  Pada kegiatan awal guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, guru memeriksa kehadiran siswa. Guru mengulas kembali materi pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Kegiatan inti diawali dengan guru meminta siswa kembali dengan kelompok yang sudah dibentuk kemarin. Guru bertanya dengan siswa “apakah masih ingat hasil wawancara kalian dengan guru?”. Nampak siswa antusian menjawab pertanyaan dari guru. Kemudian guru membagi lembar kerja siswa, masing-masing siswa diminta untuk menuliskan hasil wawancara dengan guru pada lembar kerja yang sudah diberikan, setelah siswa mengerjakan lembar kerja, siswa dapat mengomunikasikan temuan pemecahan masalah hubungan sumber daya alam dengan lingkungan.

  Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pertemuan kedua dilakukan pengamatan oleh observer dengan cara mengisi lembar observasi kreativitas belajar siswa, lembar observasi tindakan guru serta respon siswa dalam pembelajaran (lampiran2). Dari hasil pengamatan dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua.

3. Refleksi

  Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 2 selesei, dengan menganalisis hasil observasi dan catatan yang diisikan observer. Hasil analisis secara rinci disajikan pada tabel 4.4:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Pendekatan Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo

04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 2

  No Tindakan Pertemuan I Pertemuan II Kegiatan T TT T TT ∑ ∑ f % f % f % f % f % F %

  1. Kegiatan

  5

  25

  5

  25

  5

  25

  5

  25 Awal

  2. Kegiatan

  11

  55

  11

  55

  11

  55

  11

  55 Inti

  Pendekatan Saintifik

  3. Kegiatan

  4

  20

  4

  20

  4

  20

  4

  20 Akhir Jumlah 20 100 20 100 20 100 20 100

  Sumber: Data Primer Hasil dari pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pendekatan Saintifik pada siklus 2 yang dilaksanakan melalui 2 pertemuan, meliputi pengamatan terhadap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Pada pertemuan pertama kegiatan awal terdiri dari kegiatan pembelajaran melakukan persiapan, menyimak apersepsi dan absensi, dan menyimak tujuan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik oleh siswa. Langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru juga telah disimak dan dilaksanakan dengan baik oleh siswa sampai akhir kegiatan. Dalam kegiatan inti terdiri dari 11 kegiatan, 5 diantaranya merupakan kegiatan pendekatan Saintifik yang menjdai fokus pengamatan yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah data, mengomunikasikan. Seluruh kegiatan inti pada pertemuan pertama dilakukan dengan baik oleh siswa. Dalam kegiatan penutup nampak semua kegiatan sudah dilakukan dengan baik oleh siswa.

  Pada pertemuan kedua, 100% kegiatan sudah dilakukan lebih baik oleh siswa. Saintifik yang menjadi fokus pengamatan yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah data, dan mengomunikasikan. Siswa nampak sangat antusias dan fokus mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Di samping itu catatan observer tentang kegiatan pembelajaran pada siklus 2 muncul kelebihan dalam pelaksanaan diantaranya siswa sudah lebih tertarik pada kegiatan pembelajaran, mampu bekerja sama dengan anggota kelompoknya, serta keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mengemukakan pendapat baik dalam diskusi kelompok, maupun diskusi kelas. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran pun sudah tumbuh pada siklus 2.

  25

  20 an ak

  15 d Tin lah

  10 m

  Terlaksana Ju

5 Kegiatan Kegiatan Kegiatan

  Inti Akhir Awal

   Siklus 2

Gambar 4.4 Grafik Garis Distribusi Frekuensi Tindakan Pendekatan Saintifik Siswa Siklus 2

  Tindakan pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik yang dilakukan oleh guru, secara rinci disajikan melalui tabel 4.5 yaitu Distribusi Tindakan Belajar IPA melalui Pendekatan Saintifik Guru Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II, berikut ini:

Tabel 4.5 Distribusi Tindakan Pendekatan Saintifik Guru Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota

  

Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

No Tindakan Pertemuan I Pertemuan II Kegiatan T TT T TT ∑ ∑ f % f % f % f % f % f %

  1. Kegiatan

  5

  25

  5

  25

  5

  25

  5

  25 Awal

  2. Kegiatan

  11

  55

  11

  55

  11

  55

  11

  55 Inti

  Pendekatan Saintifik

  3. Kegiatan

  4

  20

  4

  20

  4

  20

  4

  20 Akhir Jumlah 20 100 20 100 20 100 20 100

  Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 4.5, aktivitas tindakan pendekatan Saintifik guru pada pertemuan pertama nampak kelebihan guru yaitu guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik secara optimal. Observer memberikan catatan terhadap tindakan guru.

  Kegiatan pada pertemuan kedua, sudah dilaksanakan lebih baik dibandingkan pertemuan pertama oleh guru dan siswa. Guru melaksanakan pembelajaran dengan tepat waktu dan menimbulkan keaktifan siswa secara optimal. Kelebihan guru pada pertemuan kedua adalah pemantauan dan bimbingan guru dalam mengumpulkan dan mengolah data sudah menyeluruh dan rata kepada semua kelompok. Keseluruhan pembelajaran pada pertemuan kedua sudah dilaksanakan dengan baik.

25 Ju

Gambar 4.5 Grafik Garis Distribusi Frekuensi Tindakan Pendekatan Saintifik Guru Siklus 2

  Dari gambar 4.5 nampak bahwa tindakan pendekatan saintifik yang dilaksanakan guru pada kegaiatan awal

  Hasil Kreativitas Belajar IPA Siklus 2

  Hasil skor kreativitas belajar IPA melalui pendekatan saintifik diperoleh dari observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 10 indikator pernyataan kreativitas belajar. kreativitas belajar tersebut diantaranya menghasilkan konsep esensial tentang hubungan sumber daya alam dengan teknologi, menemukan permasalahan kebenaran tentang hubungan sumber daya alam dengan teknologi, merumuskan masalah dumber daya alam dengan teknologi, mencari jawaban dari masalah dumber daya alam dengan teknologi, melakukan wawancara tentang

  5

  10

  15

  20

  m lah Ti n d akan Siklus 2 Terlaksana

  Kegiatan Awal

  Kegiatan Inti

  Kegiatan Akhir hubungan sumber daya alam dengan teknologi, menemukan data sumber daya alam dengan teknologi, mengolah data sumber daya alam dengan teknologi, memecahkan masalah sumber daya alam dengan teknologi, menemukan jawaban permasalahan sumber daya alam dengan teknologi, dan mengomunikasikan temuan pemecahan masalah sumber daya alam dengan teknologi.

  Hasil yang diperoleh dari penelitian, kreativitas belajar IPA dalam pendekatan pembelajaran saintifik siswa kelas 4 pada siklus 2 disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Jumlah Aktivitas Kreativitas Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo

04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 2

  Proses Pembelajaran Interval Jumlah Klasifikasi Siklus II No Aktivitas Kreativitas Kreativitas Frekuensi %

  1 7-10 Tinggi 32 88,9 2 4-6 Sedang 4 11,1 3 1-3 Rendah

  Jumlah 36 100

  Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 4.6, nampak bahwa 88,9% (32 siswa) dari 36 siswa masuk dalam kriteria kreativitas belajar yang tinggi, 11,1% (4 siswa) masuk dalam kriteria kreativitas belajar sedang, dan 0% untuk kriteria kreativitas belajar rendah. Hasil yang diperoleh dari penelitian kreativitas belajar IPA dalam pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Negeri Tegalrejo 04 Salatiga, dapat juga disajikan secara rinci melalui gambar 4.6 yaitu grafik garis distribusi jumlah aktivitas kreativitas belajar

  IPA melalui pendekatan pembelajaran saintifik siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatigas siklus 2, berikut ini:

Gambar 4.6 Grafik Garis Distribusi Jumlah Aktivitas Kreativitas Belajar IPA Siklus 2

  2

   IP A Jumlah Siswa Siklus 2

  12 ∑ Akt iv itas Kr eativ itas Be lajar

  11

  10

  9

  8

  

7

  6

  5

  4

  3

  1

  Dari gambar 4.6 diagram garis nampak bahwa siswa yang memperoleh skor kreativitas klasifikasi rendah dengan skor 5 sebanyak 2 siswa, skor 6 sebanyak 2 siswa. Dan skor kreativitas klasifikasi tinggi dengan skor 7 sebanyak 12 siswa, skor 8 sebanyak 12 siswa, skor 9 sebanyak 4 siswa, dan skor 10 sebanyak 4 siswa. Dengan demikian, pencapaian kreativitas belajar IPA siklus 2 telah mencapai peningkatan 80%, atau dapat dikatakan kreativitas belajar IPA seluruh siswa (36 siswa) kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga meningkat.

  10

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

  Hasil penelitian tindakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik yang diberikan kepada siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas tindakan Saintifik yang dilakukan oleh siswa, dari siklus 1 ke siklus 2, ditunjukkan melalui tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Perbandingan Jumlah Aktivitas Tindakan Pendekatan Saintifik Siswa Kelas 4 SD

  

Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus 1 dan Siklus 2

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

  

Aktivitas S1 S2 S1 S2 S1 S2

F % F % F % F % F % F % Aktivitas Tindakan

  7

  70 10 100 16 72,73 22 100 5 62,5 8 100 Saintifik yang dilakukan Aktivitas Tindakan

  3

  30 6 27,27 3 37,5 Saintifik yang tidak dilakukan Jumlah Aktivitas 10 100 10 100 22 100 22 100 8 100 8 100

  Keterang: S: Siklus Sumber: Data Primer Dari tabel 4.7 nampak bahwa, dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik yang diberikan, ada peningkatan jumlah tindakan yang dilakukan siswa dari siklus 1 ke siklus 2, baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.

  Hal ini sejalan dengan langkah-langkah pendekatan saintifik yang dikemukakan oleh Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2014: 53) mengatakan bahwa langkah-langkah pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah data, dan mengomunikasikan.

  Peningkatan jumlah tindakan yang dilakukan siswa secara lebih rinci akan disajikan melalui gambar 4.7 yaitu grafik garis perbandingan jumlah tindakan yang dilakukan siswa melalui pendekatan saintifik siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 siklus 1 dan siklus 2, berikut ini:

Gambar 4.7 Grafik Garis Perbandingan Jumlah Aktivitas Tindakan Yang Dilakukan Siswa Melalui

  

Pendekatan Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II

Tahun Pelajaran 2014/205 Siklus 1 dan Siklus 2

  Berdasarkan gambae 4.7 yaitu grafik perbandingan jumlah tindakan yang dilakukan siswa melalui pendekatan saintifik siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2 menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah tindakan yang dilakukan siswa dari siklus 1 ke siklus 2.

  Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik, ditunjukkan melalui tabel 4.8 perbandingan aktivitas tindakan pendekatan Saintifik yang dilakukan guru dalam siklus 1 dan siklus 2 berikut ini:

  2

  4

  6

  8

  10

  12

  14

  16

  18

  20

  22 Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Ju m lah Aktivi tas Perbandingan Jumlah Aktivitas Pendekatan Saintifik Siswa

  Terlaksana

Tabel 4.8 Perbandingan Jumlah Aktivitas Tindakan Pendekatan Saintifik Guru Kelas 4 SD

  

Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus 1 dan Siklus 2

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

  

Aktivitas S1 S2 S1 S2 S1 S2

F % F % F % F % F % F % Aktivitas Tindakan

  7 70 10 100 16 72,73 22 100 5 62,5 8 100 Saintifik yang dilakukan Aktivitas Tindakan

  3

  30 6 27,27 3 37,5 Saintifik yang belum dilakukan Jumlah Aktivitas 10 100 10 100 22 100 22 100 8 100 8 100

  Keterangan: S: Siklus Sumber: Data Primer Dari tabel 4.8 nampak bahwa, dalam kegiatan awal, jumlah tindakan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan pendekatan Saintifik dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami penambahan jumlah aktivitas, yakni jumlah kegiatan yang dilakukan dalam siklus I, hanya 7 dari 10 kegiatan, dan dalam siklus 2, jumlah kegiatan yang dilakukan sebanyak 10 kegiatan atau seluruh kegiatan awal. Hal ini nampak, pada saat guru memberikan penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan inti, jumlah tindakan pendekatan Saintifik yang dilakukan guru nampak ada peningkatan, yang semula hanya 16 kegiatan yang dilakukan pada siklus 1, meningkat menjadi 22 kegiatan atau seluruh kegiatan dilakukan dalam siklus

  2. Hal yang sama terjadi pula pada kegiatan akhir, yang pada siklus 1 dilakukan 5 kegiatan saja, dan dalam siklus 2 melakukan seluruh aktivitas atau 8 aktivitas tindakan Saintifik.

  Hal ini sejalan dengan langkah-langkah pendekatan saintifik yang dikemukakan oleh Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2014: 53) mengatakan bahwa langkah-langkah pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah data, dan mengomunikasikan.

  Peningkatan jumlah tindakan yang dilakukan guru secara lebih rinci akan disajikan melalui gambar 4.8 yaitu grafik garis perbandingan jumlah tindakan yang dilakukan siswa melalui pendekatan saintifik guru kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 siklus 1 dan siklus 2, berikut ini:

  22

  20

  18

  16 tas

  14

12 Aktivi

  10 lah

  8 m

  6 Ju

  4 Terlaksana

  2 Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Perbandingan Jumlah Aktivitas Pendekatan Saintifik Guru

Gambar 4.8 Grafik Garis Perbandingan Jumlah Aktivitas Tindakan Yang Dilakukan Siswa Melalui

  

Pendekatan Saintifik Guru Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2

  Berdasarkan gambar 4.8 yaitu Grafik Perbandingan Jumlah Tindakan Yang Dilakukan Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo

  04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah tindakan yang dilakukan guru dari siklus 1 ke siklus 2.

  Selanjutnya perbandingan jumlah aktivitas kreativitas belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Perbandingan Jumlah Aktivitas Kreativitas Belajar Melalui Pendekatan Saintifik Siswa

  

kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus I dan Siklus II

Kreativitas Siswa Skor Siklus I Kriteria Siklus II Kreativitas F % F %

  7-10 Tinggi 24 66,7 32 88,9 4-6 Sedang 3 8,3 4 11,1 1-3 Rendah

  9

  25 Jumlah

  36 100 36 100 Sumber: Data Primer

  Berdasarkan tabel perbandingan kreativitas belajar IPA pada siklus 1 dan siklus 2 tersebut yang menduduki kreiteria kreativitas tinggi pada siklus 1 yaitu 20 siswa atau 66,7%, dan pada siklus 2 yaitu 32 siswa atau 88,9%. Disini terdapat kenaikan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu 22,2%.

  Sedangkan kriteria sedang pada siklus 1 mengalami kenaikan yang semula 3 siswa atau 8,3% menjadi 4 siswa atau 11,1%. Selanjutnya pada kriteria rendah pada siklus 1 terdapat 9 siswa atau 25% dan pada siklus 2 0% atau tidak ada siswa yang berada pada kondisi kreativitas rendah. 80% siswa sudah menduduki kriteria kreativitas tinggi sehingga penelitian yang dilakukan berhasil meningkatkan kreativitas belajar siswa. Berikut disajikan grafik perbandingan kreativitas belajar antara siklus 1 dan siklus 2.

  10 A

  9 IP

  8 lajar e

  7 B

  6 itas

  5 ativ

  Siklus 1 re

  4 K Siklus 2

  3 itas iv

  2 kt A

  1

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  

7

  8

  9

  10

  11

  12 jumlah siswa

Gambar 4.9 Grafik Garis Perbandingan Jumlah Aktivitas Kreativitas Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD

  

Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus 1 dan Siklus 2

  Berdasarkan gambar 4.9 yaitu grafik perbandingan jumlah skor kreativitas belajar IPA melalui pendekatan saintifik siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah skor kreativitas belajar IPA terjadi setelah diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik.

  Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwiji Budi (2012) yang berjudul “Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA tentang Perubahan

  

Energi Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas IV SD Tumbrep 02 Bandar Batang

Semester 2 Tahun 2011/2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan

  kreativitas siswa pada siklus 1 aspek rasa ingin tahu tercapai 80%, di siklus 2 naik menjadi 90%. Aspek toleransi terhadap resiko di siklus 1 mencapai 75%, siklus 2 90%, dan pada aspek keterbukaan terhadap pengalaman dan pengetahuan dari 85% di sebesar 80%, maka pemberian tindakan yang berupa penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPA kelas IV SD berhasil.

  Pendekatan saintifik dapat meningkatkan kreativitas belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Nampak bahwa kreativitas belajar IPA siswa kelas IV pada siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan mencapai 80%, sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan saintifik dapat mengurangi kesenjangan antara apa yang diharapkan guru terhadap siswa, dan realita yang dihasilkan siswa, yaitu kreativitas belajar IPA.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigaton Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigaton Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigaton Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigaton Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 63

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kinerja Wireless ZigBee terhadap Delay, Jitter, Packet Loss dan Throughput pada Sistem Sensor Parkir Kendaraan Bermotor

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kinerja Komunikasi Voice pada Jaringan Virtual Local Area Network

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 Bit Berbasis Pola Pulau Ambon

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis Pola Notasi Balok 1/8

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 8