PENGARUH RISIKO BISNIS DAN RISIKO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN Perusahaan Makanan dan Minuman di Indonesia

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

ISSN 2302-0164
pp. 63- 72

10 Pages

PENGARUH RISIKO BISNIS DAN RISIKO KEUANGAN
TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN
Perusahaan Makanan dan Minuman di Indonesia
1

1)

2

2

Zainuddin , Muhammad Arfan , M. Shabri, Abd Majid
Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2)
Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala

Abstract: This research was aimed to examine the influence of business risk and financial risk
against profit rate of food and beverage company in Indonesia. Profit rate is measured by
return on investment (ROI) and return on equity (ROE). Observation period in the research
from 2008 to 2011 financial statements have been audited food and beverage company listed
on the Indonesia Stock Exchange, and the company reports its financial statements during
period of research a total of 17 companies, and a the amount of observations were 68. Data
analysis techniques used multiple linear regression. The results showed that the business risk
and financial risk are jointly or partial effect on the rate of profit, both the rate of profit is
measured by ROI and ROE in the food and beverage company in Indonesia.
Keywords: Rate of return, return on investment, return on equity, business risk and financial
risk.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh risiko bisnis dan risiko keuangan
terhadap tingkat keuntungan perusahaan makanan dan minuman di Indonesia. Tingkat
keuntungan diukur dengan return on investment (ROI) dan return on equity (ROE). Periode
pengamatan dalam penelitian ini mulai tahun 2008 sampai dengan 2011 atas laporan keungaan
yan telah di audit perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,
dan perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya selama periode penelitian sebanyak 17

perusahaan, dan jumlah pengamatan sebanyak 68. Teknik sanalisis data dipergunakan regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkaan bahwa risiko bisnis dan risiko keuangan secara
bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap tingkat keuntungan, baik tingkat
keuntungan diukur dengan ROI maupun ROE pada perusahaan makanan dana minuman di
Indonesia.
Kata Kunci: Tingkat keuntungan, return on investment, return on equity, risikobisnis, dan
risiko keuangan.

PENDAHULUAN

Investor

dan

periode akan berfluktuasi (naik atau turun) dari
kreditor

bagi

sebuah


perusahaan pada saat akhir periode akuntansi

periode sebelumnya.
Laba perusahaan akhir periode akuntunsi

sangat mengahapkan informasi yang dilaporkan

tersebut

melalui laporan keuangan adalah perusahaan

keuntungan, baik tingkat keuntungan diukur

memperoleh laba yang maksimal. Namun, laba

dengan total aset atau Return on Investmen

yang diperoleh setiap perusahaan termasuk


(ROI), maupun tingkat keuntungan diukur

perusahaan kelompok manufaktur sub sektor

modal sendiri/ekuitas atau Return on Equity

perusahaan makanan dan minuman pada setiap

(ROE). Tingkat keuntungan (profitabilitas)
merupakan

63 -

Volume 3, No. 1, Februari 2014

akan

berdampak

kemampuan


pada

perusahaan

tingkat

untuk

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
menghasilkan

laba

sumber-sumber

dengan

yang


Risiko bisnis terjadi apabila perusahaan

menggunakan

dimiliki

perusahaan

tidak

cukup

dana

dalam

pembiayaan

operasional bisnisnya seperti upah buruh, uang


(Sudana, 2009:25).
ROI merupakan pengukuran kemampuan

muka pembelian bahan baku, beban utiliti, dan

dalam

lain-lain. Hal tersebut disebabkan karena

menghasilkan laba dengan jumlah aktiva yang

ketidakpastian return atau arus kas masuk dari

tersedia di dalam perusahaan, sedangkan ROE

produk-produk yang dihasilkan, karena produk-

merupakan suatu pengukuran dari penghasilan


produk dari perusahaan makanan dan minuman

dengan jumlah modal yang ada, baik yang

merupakan produk yang di pasarkan pada pasar

berasal dari pemegang saham biasa maupun

persaingan sempurna (market power). Ciri-ciri

pemegang

pasar persaingan sempurna (1) jumlah produsen

perusahaan

secara

keseluruhan


saham

preferen

di

(Syamsuddin,

banyak sekali, (2) produknya homogen, (3)

2007:63-64).
Tingkat

keuntungan

yang

diperoleh

bebas untuk masuk dan keluar dalam industri,


perusahaan berkaitan dengan beberapa faktor

dan

yang mempengaruhiny. Jang, Sugiarto, &

2008:344).

Siagian

(2007)

menyatkan

faktor

yang

(4)


informasi

Produk

yang

mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan

persaingan

diantaranya

atau

langsung

dengan

umur

sehingga

risiko

(1)

besar/kecilnya

ukuran

perusahaan

perusahaan,

(2)

sempurna

berada

sempurna

(Nopirin,

pada

pasar

umunya

bersentuhan

kebutuhan

konsumen,

kegagalan

pasar

sangat

perusahaan, (3) siklus operasi, (4) sales

mungkin terjadi yang diakibatkan oleh risiko

volatility, dan (5) klasifikasi/kelompok industri.

ekonomi. Risiko ekonomi adalah berupa inflasi,

yang

fluktuasi lokal dan ketidakstabilan ekonomi

mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan

(Darmawi, 2010:30). Sehingga dapat dikatakan

diatas, ada faktor lain yang harus diperhatikan

bahwa perusahaan makanan dan minuman tidak

untuk mencapai tingkat keuntungan perusahaan

terbebas dari risiko bisnis.

Di

samping

beberapa

faktor

yang diingikan yaitu risiko, baik risiko bisnis

Risiko

keuangan

merupakan

perusahaan

memenuhi

maupun risiko keuangan (Sinuraya, 2001,

ketidakmampuan

Mulyadi, 2001:350, Normal, 2006, Bringham

kewajiban keuanganya pada sata jatuh tempo.

dan

Syamsuddin,

Risiko keuangan (financial risk) perusahaan

2007:111-119, Marwanto, 2009, dan Anwar,

adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak

2009).

mampu

Houston,

2007:141-143,

Perusahaan

dalam

rangka

untuk

menutup

kewajiban

keuanganya

mencapai tingkat tingkat keuntungan yang

(Syamsuddin, 2007:119). Risiko ini berkaitan

diinginkan harus mempertimbangkan risiko

dengan pendanaan perusahaan melalui utang

bisnis dan risiko keuangan.

(financial

leverage).

Utang

merupakan

kewajiban perusahaan yang harus dilunasi pada
Volume 3, No. 1, Februari 2014

- 64

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
waktu yang telah disepakati/jatuh tempo, dan

kesalahan manusia, dan risiko ekonomi berupa

utang baik jangka pendek maupun jangka

inflasi, fluktuasi lokal, kestabilan perusahaan

panjang akan menimbulkan beban tetap (beban

(Darmawi, 2010:30). Risiko-risiko tersebut

bunga

akhirnya akan muncul risiko bisnis dan risiko

pinjaman)

yang

harus

ditanggung

perusahaan.

keuangan yang akan dihadapi perusahaan.

Penggunaan

utang

dalam pendanaan

Penelitian

ini

mengangkat

fenomena

bisnis perusahaan bisa berdampak positif dalam

tentang bagaimana sebenarnya pengaruh risiko

pendanaan, Brigham dan Houston (2010:140)

bisnis dan risiko keuangan dalam rangka

bahwa

akan

memperoleh tingkat keuntungan baik ROI

memberikan tiga dampak penting, yaitu (1)

maupun ROE pada perusahaan makanan dan

menghimpun

minuman.

pendanaan

pemegang

dana
saham

melalui

melalui
dapat

utang

utang,

maka

mengendalikan

perusahaan dengan jumlah investasi yang

KAJIAN KEPUSTAKAAN

terbatas, (2) kreditor melihat ekuitas sebagai

Laporan Keuangan

batas pengaman, makin tinggi proporsi total

Laporan keuangan adalah hasil dari

modal makin kecil risiko yang dihadapi

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

kreditor, dan (3) jika hasil yang diperoleh dari

alat untuk mengkomunikasikan data keuangan

aset perusahaan lebih tinggi dari tingkat bunga

atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak

yang dibayarkan, maka penggunaan utang akan

yang berkepentingan (Hery, 2009:6). Laporan

mengungkit/memperbesar pengembalian atas

keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan

ekuitas.

ringkasan data keuangan perusahaan (Jumingan,

Besar atau kecilnya risiko yang akan

2009:4). Unsur utama dalam laporan keuangan

dihadapi perusahaan merupakan seberapa besar

adalah neraca, laporan rugi-laba, laporan arus

harapan atau keinginan keuntungan yang

kas, catatan atas laporan keuangan, dan opini

diperoleh. Hubungan antara risiko (risiko

auditor (Stice, Stice, & Skousen, 2009:9).

bisinis dan risiko keuangan) dan return atau
keuntungan bersifat searah, dimana semakin
besar keinginan untuk memperoleh keuntungan
akan diikuti oleh risiko yang besar pula.

Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah metode
analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-

Tingkat risiko yang dihadapi perusahaan

pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi-laba

makanan dan minuman yang relatif besar mulai

secara individu atau kombinasi dari keduanya

dari risiko sosial, risiko fisik dan risiko

(Munawir, 2007:37). Jumingan (2009:242)

ekonomi. Risiko sosial adalah bersumber dari

menyatakan bahwa analisis rasio keuangan

masyarakat atau konsumen, risiko fisik adalah

merupakan analisis membandingkan satu pos

yang bersumber dari fenomena alam dan

dengan pos laporan keuangan lainya baik secara

65 -

Volume 3, No. 1, Februari 2014

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
guna

keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva

mengetahui hubungan di antara pos tertentu,

yang tersedia didalam perusahaan, dimana

baik dalam neraca maupun laporan laba rugi.

semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan

Rasio keuangan meliputi rasio likuiditas, rasio

perusahaan. ROI juga sering disebut sebagai

aktivitas, rasio utang, dan rasio profitabilitas

ROA (return on asset) (Hanafi dan Halim,

(Syamsuddin, 2007:40). Kegunaan analisis

2009:84). ROA merupakan rasio profabilitas

rasio keuangan seperti yang dikemukakan oleh

yang menghubungkan laba dengan investasi

Horngen, Sundem, & Elliott (1999:272) para

(Horne dan Wachowicz, 2005:224). Selanjutnya,

pihak investor dan pihak kreditor menggunakan

Brigham dan Houston (2010:148), menyatakan

analisis

ROA adalah rasio laba bersih atas total asset.

individu

maupun

rasio

bersama-sama

keuangan

untuk

(1)

memperkirakan jumlah pengembalian yang
diharapkan, dan (2) memperhitungkan risiko

Return On Equity
Rreturn On Equity (ROE) merupakan

yang terkait dengan pengembalian.

ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang
pemegang

Keuntungan atau Laba
Laba adalah jumlah yang dapat diberikan

saham

(Hanafi,

2008:42).

Syamsuddin (2007:64) menyatakan

bahwa

kepada investor (sebagai hasil investasi) dan

ROE adalah suatu pengukuran dari penghasilan

kondisi perusahaan diakhir periode masih sama

(income) yang tersedia bagi para pemegang

baiknya atau kayanya (well-off) dengan diawal

saham atas modal yang mereka investasikan di

periode (Stice, Stice, & Skousen, 2009:200).

dalam perusahaan. Rasio laba bersih terhadap

yang

ekuitas saham biasa atau Return on common

diperoleh semata-mata dari kegiatan utama

equity adalah mengukur tingkat pengembalian

perusahaan, laba bruto adalah pendapatan

atas investasi dari pemegang saham biasa

dikurangi harga pokok, dan laba bersih adalah

(Brigham dan Houston, 2006:109).

Laba

usaha

adalah

laba

selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan
terhadap semua beban dan kerugian, jumlah

Faktor-faktor

laba bersih merupakan kenaikan bersih terhadap

keuntungan atau laba

modal

(Soemarso,

ummumnya,

untuk

2009:234-235).
mengukur

yang

mempengaruhi

Pada

Mulyadi (2001) menyatakan bahwa laba

tingkat

atau keuntungan dipengaruhi oleh tiga faktor

keuntungan dapat dilihat pada ROI dan ROE.

yaitu volume produk yang dijual, harga jual
produk, dan biaya. Selain faktor-faktor tersebut,

Return On Investment

laba perusahaan juga dipengaruhi oleh risiko

Syamsuddin (2007:63) menyatakan ROI

baik risiko bisnis maupun risiko keuangan.

adalah pengukuran kemampuan perusahaan

Semakin besar risiko bisnis yang dihadapi

secara keseluruhan didalam mengahasilkan

perusahaan,

maka

persentase

laba

Volume 3, No. 1, Februari 2014

yang
- 66

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ditambahkan pada cost of capital (biaya yang

risiko keuangan disebabkan oleh bunga atas

dikeluarkan

besar

utang, dan dividen saham preferen (Ahmad,

dibandingkan dengan usaha bersiko rendah

2009:78). Semakin tinggi rasio debt-to-total-

(Mulyadi, 2001:350). Semakin besar risiko

asset maka semakin besar pula risiko keuangan,

yang harus ditanggung, maka semakin besar

dan semakin rendah rasio debt-to-total-asset

return yang harus dikomposisikan (Jogiyanto,

maka akan semakin kecil risiko keuangan

2000:124).

(Horne dan Wachowicz, 2005:210).

Risiko

METODE PENELITIAN

untuk

investasi)

lebih

potensi

Populasi penelitian adalah perusahaan

variabilitas dalam arus kas masa depan (Keown

kelompok manufaktur sub sektor perusahaan

et al., 2011:384).

makanan dan minuman yang tercatat pada

Risiko

didefisikan

sebagai

Risiko dapat dikelompokan ke dalam dua

Bursa Efek Indonesia periode 2008 hingga 2011

tipe yakni risiko murni dan risiko spekulatif,

yang mempublikasikan laporan keuanganya

dimana risiko murni adalah hanya mempunyai

yang

satu

pengamatan. Apabila populasi kurang dari 100

kemungkinan

kerugian

dan

tidak

telah

diaudit

risiko spekulatif adalah suatu kemungkinan

penelitian disebut penelitian populasi (Arikunto,

terjadi

ada

2006:126). Populasi penelitian sebanyak 17

keuntungan

perusahaan, dan untuk lebih jelas tentang

kemungkinan

samping

mendapatkan

itu

(Darmawi, 2010:27). Risiko bisnis dan risiko
keuangan

merupakan

risiko

yang

harus

dipertimbangkan oleh perusahaan.

operasional

Tabel 1. Kriteria Objek Penelitian
No.
1.

(operating

risk)

cost (Syamsuddin, 2007:107).

Risiko Keuangan
Syamsuddin

(2007:119)

menyatakan

bahwa financial risk adalah suatu keadaan
dimana perusahaan tidak mampu menutup
biaya-biaya finansialnya. Tingginya tingkat
67 -

Volume 3, No. 1, Februari 2014

Kriteria
Perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di
BEI tahun 2008 hingga
2011.

Jumlah
18

(1)

2.

dimaksudkan dengan suatu keadaan dimana
perusahaan tidak mampu menutupi operating

sehingga

kriteria penelitiaan dapat dilihat pada Tabel 1.

Risiko Bisnis
Risiko

semuanya,

priode

sebaiknya

di

ambil

tahun

mempunyai kemungkinan untung, sedangkan

kerugian

di

setiap

3.

Perusahaan yang tidak
mempublikasikan laporan
keuangan tahunan secara
berturut-turut
selama
periode tahun 2008 hingga
2011.

17

Perusahaan
yang
memenuhi kriteria yang
dijadikan objek penelitian.
Jumlah pengamatan 4 x 17 = 68

Variabel dalam penelitian ini adalahsebagai
berikut :

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
1. Risiko bisnis ( 𝑋1 ) adalah kemungkinan

(ketidakpastian) perusahaan tidak dapat

Metode Analisis
Pengujian pengaruh variabel independent

menutupi biaya opersionalnya. Risiko ini
dapat diukur dengan standar deviasi, sebagai

terhadap

variabel

berikut:

keuntungan diukur dengan ROI dan ROE)
dipergunakan
(π‘₯βˆ’Β΅)Β²
π‘›βˆ’1

SD =

………… (1)

(tingkat

dependen

persamaan

regresi

linear

berganda, yaitu:
Y = Ξ± + 𝛽1 π‘ΏπŸ + 𝛽2 π‘ΏπŸ + Ξ΅

Keterangan :

Keterangan:

SD = Standar Deviasi (tingkat risiko)
x

= Laba

Β΅

= Rata – rata laba

n

= Jumlah

Y
= Tingkat keuntungan
Ξ±
= Konstanta
𝑋1
= Risiko Bisnis
𝑋2
= Risiko Keuangan
𝛽1 , 𝛽2 = Koefisien 𝑋1 , 𝑋2
Ξ΅
= Error term
HASIL PEMBAHASAN

2. Risiko keuangan (𝑋2 ) adalah kemungkinan

Diskripsi Statistik Variabel Penelitian

(ketidakpastian) perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajibanya pada waktu jatuh

Untuk memberikan gambaran data variabel
penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.

tempo. Risiko ini dapat diukur dengan
Tabel 2. Diskripsi Variabel Penelitian

persamaan berikut ini:

ROI

Risiko Keuangan =

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘›π‘”
π‘€π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘–π‘Ÿπ‘–

.... (2)

Risiko Bisnis
Risiko
Keuangan

3. Tingkat keuntungan (Y) adalah tingkat
kemampuan

menghasilkan

ROE

laba

MinimumMaximum Mean Std. Deviatio
41,
10,
8,51
8,22
56
14
32
27,
42,32
29,30
3,59
69
3,7
6,6
5,1
0,75
3
5
7
0,2
15,
1,6
2,14
0
28
3

Sumber: Data Sekunder, diolah (2013)

setelah

pajak atau seberapa besar keuntungan yang

Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa tingkat

diukur

keuntungan (ROI) minimum yang diperoleh

Tingkat

perusahaan sebesar nilai -8,22 berarti bahwa

keuntungan ROI dan ROE dapat diukur

kerugian yang terjadi sebesar 8,22 persen dari

dengan persamaan berikut ini:

total asset dan tingkat keuntungan (ROE)

disumbangkan

perusahaan,

dengan

maupun

ROI

baik

ROE.

minimum sebesar nilai -29,30 berarti bahwa
ROI

𝑁𝑒𝑑 π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘“π‘–π‘‘ π΄π‘“π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‡π‘Žπ‘₯
=
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑

ROE =

𝑁𝑒𝑑 π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘“π‘–π‘‘ π΄π‘“π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‡π‘Žπ‘₯
π‘†π‘‘π‘œπ‘π‘˜ π‘•π‘œπ‘™π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘  πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦

…….... (3)

kerugian yang terjadi sebesar 29,3 persen dari
total ekuitas,

.......... (4)

Nilai sebesar 41,56 yang berarti tingkat
keuntungan

(ROI)

maksimum

dan

Volume 3, No. 1, Februari 2014

dapat
- 68

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
perusahaan

Nilai rata-rata sebesar 5,17, merupakan

memperoleh keuntungan sebesar 41,56 persen

rata-rata tingkat risiko bisnis yang dihadapi

dari total asetnya, dan nilai 323,59 berarti

perusahaan, dan nilai standar deviasi sebesar

tingkat maksimum keuntungan (ROE), dapat

0,75 merupakan ukuran penyebaran variabel

diartikan

perusahaan

risiko bisnis selama periode penelitian dari 68

mendapatkan keuntungan sebesar 323,59 persen

observasi. Nilai rata-rata sebesar 1,63 adalah

dari total ekuitasnya.

tingkat rata-rata risiko keuangan yang dihadapi

dikatakan

bahwa

bahwa

kemampuan

kemampuan

Nilai sebesar 10,14 merupakan tingkat

oleh perusahaan, dan nilai standar deviasi

rata-rata keuntungan (ROI) yang berarti rata-

sebesar 2,14 merupakan ukuran penyebaran dari

rata ROI yang diperoleh perusahaan sebesar

variabel risiko keuangan dari 68 observasi

10,14 persen dari total asset nya. Nilai sebesar
27,69 merupakan tingkat rata-rata keuntungan

Hasil Pengujian Hipotesis

(ROE), berarti rata-rata ROE yang diperoleh

Pengujian pengaruh risiko bisnis dan

perusahaan sebesar 27,69 persen dari total

risiko keuangan terhadap tingkat keuntungan

ekuitasnya. Nilai standar deviasi sebesar 8,51

perusahaan makanan dan minuman di Indonesia,

merupakan ukuran penyebaran variabel tingkat

dimana tingkat keuntungan diukur dengan ROI

keuntungan

dapat dilihat pada Tabel 3.

(ROI)

sebesar

8,51 dari

68

observasi, dan nilai standar deviasi sebesar
42,32 merupakan ukuran penyebaran variabel
tingkat keuntungan (ROE) sebesar 42,32 dari

Tabel 3. Hasil Regresi Pengaruh Risiko Bisnis dan
Risiko
KeuanganTerhadap
Tingkat
Keuntungan

68 observasi.
Nilai minimum sebesar 3,73 berarti

Model
1

perusahaan akan menghadapi risiko bisnis pada
tingkat minimum sebesar 3,73 satuan dari total
biaya operasionalnya. Nilai sebesar 6,65 berarti
perusahaan akan menghadapi risiko bisnis yang
maksimum sebesar 6,65 satuan dari total biaya
operasionalnya.

(Constant)

Coefficientsa
Unstandardize Standar
d Coefficients
dized
Coeffici
ents
B
Std.
Beta
Error
7,223
1,753

Risiko
2,3 1,375
Bisnis
Risiko
0,003 0,482
Keuangan
a. Dependent Variable: ROI

t

Sig.

0,243

0,809

0,203

1,672

0,099

0,001

0,007

0,994

Nilai minimum sebesar 0,20 merupakan
tingkat terendah risiko keuangan, yang berarti
perusahaan akan menanggung risiko keuangan
sebesar

0,20

kali

dari

ekuitasnya.

Nilai

maksimum sebesar 15,28 berarti tingkat risiko
keuangan tertinggi yang dihadapi perusahaan
sebesar 15,28 kali dari ekuitasnya.
69 -

Volume 3, No. 1, Februari 2014

Tabel 3 dapat dibuat persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut:
Y = -1,753 + 2,3 π‘ΏπŸ + 0,003 π‘ΏπŸ + Ξ΅

Pengujian pengaruh risiko bisnis dan

risiko keuangan terhadap tingkat keuntungan,

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dimana tingkat keuntungan

Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai R

diukur dengan

sebesar 0,203 menunjukkan bahwa korelasi

ROE dapat dihat pada Tabel 4.

antara variabel dependen (ROI) dengan variabel
Tabel 4. Hasil Regresi Pengaruh Risiko Bisnis dan
Risiko
KeuanganTerhadap
Tingkat
Keuntungan
Coefficientsa
Model 1
UnstandardizedStandar
Coefficients
dized
Coeffici
ents
B
Std.
Beta
Error
(Constant)
29,885
31,502
Risiko
7,949 5,690 0,141
Bisnis
Risiko
11,076 1,995 0,561
Keuangan

t

Sig.

independent adalah lemah. Nilai 𝑅 2 ) sebesar
0,041 dapat diartikan bahwa 4,1 persen

variabilitas ROI dapat dijelaskan oleh variabel
independent, sisanya sebesar 95,9 persen
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.

-1,054 0,296

Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai R

1,397 0,167

sebesar 0,579 berarti bahwa korelasi antara

5,551 0,000

variabel dependent (ROE) dengan variabel

Tabel 4 dapat dibuat regresi linier

independent adalah sedang. Nilai 𝑅 2 ) sebesar

0,336 dapat diartikan bahwa 33,6 persen

berganda sebagai berikut:

perubahan ROE dapat dijelaskan oleh variabel

Y = -31,502 + 7,949 π‘ΏπŸ + 11,076 π‘ΏπŸ + Ξ΅

independent, sisanya sebesar 66,4 persen

Untuk mengetahui besarnya perubahan

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukan dalam model penelitian ini.

variabel dependent ( ROI) yang dijelaskan oleh
variabel independentdapat dilihat pada Tabel 5

Hasil Pengujian Hipotesis Secara Bersama-

dan besarnya perubahan variabel dependent

sama, yaitu: (1) Uji secara bersama-sama

(ROE)

terhadap Tingkat Keuntungan yang diukur

yang

dijelaskan

oleh

variabel

independent dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 5. Hasil Summary Variabel Risiko Bisnis dan
Risiko
Keuangan
Terhadap
Tingkat
Keutungan (ROI)

dengan ROI, bahwa hipotesis alternatif ( π»π‘Ž )

diterima dan hipotesis nol (𝐻0 ) ditolak, artinya
risiko bisnis dan risiko keuangan secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap

Model
1

R

R Square Adjusted Std. Error of
R Square the Estimate
0,203a
0,041
0,012
8,46460

Predictors:
(Constant),
Keuangan,Risiko Bisnis

Risiko

tingkat keuntungan (ROI) pada perusahaan
makanan dan minuman di Indonesia, dan (2)
Uji secara bersama-sama terhadap Tingkat
Keuntungan yang diukur dengan ROE, bahwa

Tabel 6. Hasil Summary Variabel Risiko Bisnis dan
Risiko
Keuangan
Terhadap
Tingkat
Keutungan (ROE)

hipotesis alternatif (π»π‘Ž ) diterima dan hipotesis

Model

risiko

2

R
0,579a

R Square Adjusted R Std. Error o
Square the Estimate
0,336
0,315
35,02096

nol (𝐻0 ) ditolak, artinya bahwa risiko bisnis dan
keuangan

berpengaruh

positif

secara

bersama-sama

terhadap

tingkat

keuntungan (ROE) pada perusahaan makanan
Volume 3, No. 1, Februari 2014

- 70

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dan minuman di Indonesia.

keuntungan (ROI dan ROE) pada perusahaan
makanan dan minuman di Indonesia. (3) Risiko

Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial,
yaitu: (1) Pengaruh Risiko Bisnis terhadap
Tingkat Keutungan yang diukur dengan ROI,
bahwa hipotesis alternatif ( π»π‘Ž ) diterima dan

hipotesis nol (𝐻0 ) ditolak, artinya risiko bisnis
secara parsial berpengaruh positif terhadap
tingkat keuntungan (ROI) pada perusahaan

bisnis

secara

parsial

berpengaruh

positif

terhadap tingkat keuntungan (ROI dan ROE)
pada perusahaan makanan dan minuman di
Indonesia. (2) Risiko keuangan secara parsial
berpengaruh

positif

terhadap

tingkat

keuntungan (ROI dan ROE) pada perusahaan
makanan dan minuman di Indonesia.

makanan dan minuman di Indonesia, (2)
Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Tingkat
Keuntungan yang diukur dengan ROE, bahwa
hipotesis alternatif (π»π‘Ž ) diterima dan hipotesis

nol ( 𝐻0 ) ditolak, artinya risiko bisnis secara
parsial berpengaruh positif terhadap tingkat

keuntungan (ROE) pada perusahaan makanan
dan minuman di Indonesia, (3) Pengaruh Risiko
Keuangan terhadap Tingkat Keuntungan yang
diukur dengan ROI, bahwa hipotesis alternatif
(π»π‘Ž ) diterima dan hipotesis nol (𝐻0 ) ditolak,

artinya

risiko

berpengaruh

keuangan

positif

secara

terhadap

parsial

tingkat

keuntungan, (4) Pengaruh Risiko Keuangan
terhadap Tingkat Keuntungan yang diukur
dengan ROE, bahwa hipotesis alternatif (π»π‘Ž )
diterima dan hipotesis nol (𝐻0 ) ditolak, artinya

Saran
Di sarankan bahwa kepada: (1) pihak yang
berkepentingan baik internal maupun eksternal
pada perusahaan makanan dan minuman di
Indonesia harus mempertimbangkan faktor
risiko, baik risiko bisnis maupun risiko
keuangan dalam membuat keputusan investasi
untuk mencapai tingkat keuntungan yang
diingikan, dan (2)
penelitian

pihak yang melakukan

lanjutan

sebaiknya

periode

pengamatan ditambah, dan diperluas kelompok
perusahaan yang lain sebagai populasi, dan bila
diperlukan

dimasukan

faktor-faktor

risiko

lainya seperti risiko non financial, seperti risiko
masalah sumber daya manusia, serta variabel
makroekonomi lainya.

risiko keuangan secara parsial berpengaruh
positif terhadap tingkat keuntungan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Ahmad, K., 2009. Akuntansi Manajemen. Jakarta:
Rajawali Pers.
Anwar, M., 2009. Pengaruh Antara Risiko Bisnis,
Strategi
Pertumbuhan,Struktur Modal
terhadap Kinerja Perusahaan Makanan dan
Minuman di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Aplikasi Manajemen. Vol. 7, No. 2. Hal : 305314
Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipata.

Kesimpulan
Berdasarkan uraian pengujian hipotesis
dan pembahasan sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan

sebagai

berikut:

(1)

Secara

bersama-sama risiko bisnis dan risiko keuangan
berpengaruh
71 -

positif

terhadap

Volume 3, No. 1, Februari 2014

tingkat

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Bursa Efek Indonesia. http//www.idx.co.id.
Brealey,
M.,&
Marcus
2006.
DasarDasarManajemen Keuangan Perusahaan.
Terjemahan Yelvi Andri Zaimur. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Brigham, E. F.,& Joel F. Houston. 2006. DasarDasar Manajemen Keuangan. Buku 1, Edisi
10. Jakarta: Salemba Empat
Brigham, E. F.,& Joel F. Houston, 2007. DasarDasar Manajemen Keuangan. Buku 1, Edisi
11. Jakarta: Salemba Empat.
Hery, 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Prenada Media
Group.
Hanafi, M.M.,& Abdul Halim. 2009. Analisis
Laporan Keuangan. Edisi 4. Yokyakarta:
UPP AMP YKPN.
Hanafi, M.M., 2008. Manajemen Keuangan. Edidi 1.
Yokyakarta: BPFE-UGM.
Jumingan, 2009. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Bumi
Aksara.
Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Marwanto, E., 2009. Pengaruh Risiko Terhadap
Tingkat
Keuntungan
PadaPerusahaan
Perbankan Yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Kajian Akuntansi. Vol. 4, No. 2, Hal:

114-127.
Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen Konsep,
Mamfaat & Rekayasa. Jakarta:Salemba
Empat.
Muliadi, 2009. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap
Tingkat Profitabilitas Bank. Jurnal Ichsan
Gorontalo. Vol. 4, No. 2, Mei-Juli: 24142427.
Nopirin, 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi, Makro &
Mikro. Yogyakarta:BPFE.
Normal, I. N., 2006. Peranan Risiko Bisnis Dalam
Pengambilan Keputusan Investasi. Sarathi.
Vol. 13, No. 3. Hal: 177-183.
Syamsuddin, L., 2007. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Rajawali Grafindo
Persada.
Sinuraya, M., 2001. Analisis Leverage Dan Risiko
Keuangan Untuk meningkatkan Return Bagi
Pemegang Saham. Panutan Bisnis, Vol. 4, No.
1. Hal: 43-55
Soemarso, S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar.
Buku 1, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Sudana, I, M., 2009. Manajemen Keuangan Teori
dan Praktek. Surabaya: Airlangga University
Press.

Volume 3, No. 1, Februari 2014

- 72