4. Penetapan lokasi permukiman kumuhl.pp

Tata Cara Delineasi Lokasi
Permukiman Kumuh Perkotaan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Outline

I.
II.
III.
IV.
V.

Latar Belakang
Proses Identifkasi
Proses Penilaian
Proses Penetapan
Teknik Deliniasi


2

I. Latar Belakang

3

Family
Peraturan Perundang-Undangan terkait Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Tree
UUD 1945

UU-PR
(UU 26/2007)

PP-PPR
(PP 15/2010)

PP-RTRWN
(PP 28/2006)

PERPRES RTR
KSN
Perda RTRW
Provinsi

UU-HAM
(UU 39/1999)

UU-PKP
(UU 1/2011)

PP No. 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman

Permen PUPR No. 2 Tahun 2016 tentang
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh

Perda RTRW

Kab/Kota
Perda RDTR Kws
Perkot.

Perda tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh

SK Bupati/Walikota tentang
Penetapan Lokasi Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh

Perbup/wal tentang Rencana
Penanganan Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh

Kenapa
ini kumuh ?


Ketidakteratu
ran
bangunan

Kenapa ini
kumuh?

Kualitas
jalan yang
buruk

Kenapa ini
kumuh?

Tidak
tersedianya
sarana
pengelolaan
air limbah


Kenapa ini
kumuh?

Tidak
tersedianya
sarana
persampaha
n

Defnisi

Apa itu

Kumuh ??
Perumahan Kumuh

adalah
adalah Perumahan
Perumahan yang
yang

mengalami
mengalami penurunan
penurunan
kualitas
kualitas fungsi
fungsi
sebagai
tempat
hunian.
sebagai
tempat
hunian.
Permukiman
Kumuh
adalah
adalah permukiman
permukiman
yang
yang tidak
tidak layak

layak huni
huni
karena
karena
ketidakteraturan
ketidakteraturan
bangunan,
bangunan, tingkat
tingkat
kepadatan
kepadatan
bangunan
bangunan yang
yang tinggi
tinggi
dan
dan kualitas
kualitas
bangunan
bangunan serta

serta
sarana
sarana dan
dan
prasarana
prasarana yang
yang

1

INDIKATOR KUMUH
1

2

Kondisi Bangunan
• Keteraturan Bangunan
• Kepadatan Bangunan
• Persyaratan Teknis


Kondisi Jalan Lingkungan
• Cakupan Pelayanan
• Kondisi/Kualitas Infrastruktur

3

Kondisi Drainase Lingkungan

4

Kondisi Penyediaan AM

• Cakupan Pelayanan
• Kondisi/Kualitas Infrastruktur

• Cakupan Pelayanan
• Kondisi/Kualitas Infrastruktur

Bagaimana
mengetahui

permukiman dapat
dikatakan

5

Kumuh ?
?
Kondisi Pengelolaan
Limbah

6

Kondisi Pengelolaan Sampah

7

Kondisi Pengamanan Kebakaran

• Cakupan Pelayanan
• Kondisi/Kualitas Infrastruktur


• Cakupan Pelayanan
• Kondisi/Kualitas Infrastruktur

• Cakupan Pelayanan
• Kondisi/Kualitas Infrastruktur
10

Kriteria Permukiman Kumuh
Permen PU No.2 Tahun 2016
(Pasal 4-12)

Bangunan Gedung

••
••
••

ketidakteraturan
ketidakteraturan dalam
dalam hal
hal dimensi,
dimensi, orientasi,
orientasi, dan
dan bentuk
bentuk
kepadatan tinggi
tinggi yang
kepadatan
yang tidak
tidak sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan dalam
dalam rencana
rencana tata
tata ruang
ruang
ketidaksesuaian dengan
dengan persyaratan
persyaratan teknis
ketidaksesuaian
teknis sistem
sistem struktur,
struktur, pengamananpetir,
pengamananpetir,
penghawaan,
pencahayaan,
sanitasi
dan
bahan
bangunan
penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan

Penyediaan Air
Minum

•• kondisi
kondisi permukaan
permukaan jalan
jalan yang
yang tidak
tidak dapat
dapat dilalui
dilalui kendaraan
kendaraan dengan
dengan aman
aman dan
dan
nyaman
nyaman
•• lebar
lebar jalan
jalan yang
yang tidak
tidak memadai
memadai
•• kelengkapan
jalan
yang
kelengkapan jalan yang tidak
tidak memadai
memadai
•• ketidaktersediaan
ketidaktersediaan akses
akses air
air minum
minum
•• tidak
tidak terpenuhinya
terpenuhinya kebutuhan
kebutuhan air
air minum
minum setiap
setiap individu
individu
•• tidak
tidak terpenuhinya
terpenuhinya kualitas
kualitas air
air minum
minum sesuai
sesuai standar
standar kesehatan
kesehatan

Drainase
Lingkungan

•• ketidakmampuan
ketidakmampuan mengalirkan
mengalirkan limpasan
limpasan air
air hujan
hujan
•• menimbulkan
menimbulkan bau
bau
•• tidak
tidak terhubung
terhubung dengan
dengan sistem
sistem drainase
drainase perkotaan
perkotaan

Jalan Lingkungan

Pengelolaan Air
Limbah

••
••
••

ketidaktersediaan
ketidaktersediaan sistem
sistem pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah
ketidaktersediaan
kualitas
buangan
sesuai
ketidaktersediaan kualitas buangan sesuai standar
standar yang
yang berlaku
berlaku
tercemarnya
lingkungan
sekitar
tercemarnya lingkungan sekitar

Pengelolaan
Persampahan

•• ketidaktersediaan
ketidaktersediaan sistem
sistem pengelolaan
pengelolaan persampahan
persampahan
•• ketidaktersediaan
sarana dan
ketidaktersediaan sarana
dan prasarana
prasarana pengelolaan
pengelolaan persampahan
persampahan
•• tercemarnya
tercemarnya lingkungan
lingkungan sekitar
sekitar oleh
oleh sampah
sampah

Pengamanan
Pengamanan
Kebakaran
Kebakaran

•• ketidaktersediaan
ketidaktersediaan sistem
sistem pengamanan
pengamanan secara
secara aktif
aktif dan
dan pasif
pasif
•• ketidaktersediaan
ketidaktersediaan pasokan
pasokan air
air untuk
untuk pemadaman
pemadaman yang
yang memadai
memadai
•• ketidaktersediaan
ketidaktersediaan akses
akses untuk
untuk mobil
mobil pemadam
pemadam kebakaran
kebakaran

11

Tipologi Perumahan Kumuh &
Permukiman
Permen PU No.2 TahunKumuh
2016
(Pasal 13-14)
N
O

TIPOLOGI

BATASAN

1

Perumahan
kumuh dan
permukima
n kumuh di
atas air

2

Perumahan
kumuh dan
permukima
n kumuh di
tepi air

Perumahan
kumuh
dan
permukiman
kumuh
yang
berada di atas air, baik daerah
pasang surut, rawa, sungai
ataupun laut.
Perumahan
kumuh
dan
permukiman
kumuh
yang
berada tepi badan air (sungai,
pantai,
danau,
waduk
dan
sebagainya), namun berada di
luar Garis Sempadan Badan Air.
Perumahan
kumuh
dan
permukiman
kumuh
yang
berada di daerah dataran tinggi
dengan kemiringan lereng > 10
% dan < 40%.

3

4

5

Perumahan
kumuh dan
permukima
n kumuh di
perbukitan
Perumahan
kumuh dan
permukima
n kumuh di
daerah
rawan
bencana
Perumahan
kumuh dan
permukima
n kumuh di
dataran
rendah

Perumahan
kumuh
dan
permukiman
kumuh
yang
terletak
di
daerah
rawan
bencana
alam,
khususnya
bencana alam tanah longsor,
gempa bumi dan banjir.
Perumahan
kumuh
dan
permukiman
kumuh
yang
berada
di
daerah
dataran
rendah
dengan
kemiringan
lereng < 10%.

1

Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh Atas
Atas
Air
Banjarmasin
Air - Banjarmasin

2

Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh
Tepi
Tepi Air
Air -- Jakarta
Jakarta

3

Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh
PerbukitanPerbukitan- Jayapura
Jayapura

4

Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh
Rawan
Rawan Bencana
Bencana -Jogjakarta
Jogjakarta

5

Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh
Dataran
Dataran Rendah
Rendah -- Jakarta
Jakarta

Tipologi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh merupakan pengelompokan perumahan
kumuh dan permukiman kumuh berdasarkan
letak lokasi menurut bio-region.
12

Proses Penetapan Lokasi
Permen PU No.2 Tahun 2016
(Pasal 15-24)
PROSEDUR PENDATAAN

Dilakukan Pemda dengan melibatkan
masyarakat
IDENTIFIKASI
PENILAIAN
LOKASI
LOKASI

PENETAPAN
LOKASI

Identifikasi Satuan Perumahan dan Permukiman
Menentukan batasan atau lingkup entitias perumahan dan
permukan dari setiap lokasi

Kondisi
Kekumuhan

Identifikasi Kondisi Kekumuhan

Legalitas
Lahan

Menentukan tingkat kekumuhan pada suatu perumahan
dan permukiman dengan menemukenali permasalahan
banguan gedung, saran dan prasaran pendukungmya

Identifikasi Legalitas Lahan
Menentukan status legalitas lahan pada setiap lokasi
perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagai
dasar yang menentukan bentuk penanganan

Identifikasi Pertimbangan Lain
Identifikasi terhada beberapa hal lain yang bersifat
nonfisik untuk menentukan skala priortias penanganan
perumahan dan permukiman kumuh

Pertimbangan
Lain

SK Bupati/Walikota
(Gubernur untuk DKI)
Dilengkapi Tabel Daftar
Lokasi dan Peta Sebaran

Identifkasi Penetapan
Lokasi
Tahap Survey
1.Kondisi Bangunan Gedung 5. Kondisi Pengelolaan Air
Limbah
2.Kondisi Jalan Lingkungan
6. Kondisi Pengelolaan
3.Kondisi Penyediaan Air
Persampahan
Minum
7. Kondisi Proteksi
4.Kondisi Drainase
Kebakaran dan Ruang
Lingkungan
Terbuka Hijau (RTH)

Penyusunan Profl

Profl tentang gambaran umum, delineasi, dan kondisi
eksisting

gitimasi/SK Bupati/Walikota
SK Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh yang
ditetapkan oleh Bupati/Walikota

II. Proses Identifkasi

15

Rumah &
Perumahan

Permukiman

Rumah
Permukiman
Lingkungan Hunian
Perumahan

Lingkungan
hunian

Kawasan
Permukiman

KAWASAN PERMUKIMAN

DIIKAT OLEH
KETERPADUAN
INFRASTRUKTUR

ILUSTRASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
(UU 1/2011)

DIDUKUNG DENGAN
TEMPAT KEGIATAN
PENDUKUNG
(PEMERINTAHAN,
SOSIAL BUDAYA DAN
EKONOMI)

16

Ilustrasi

Zoning Permukiman

RTRW Kab/Kota

Indikasi
Permukima
n Kumuh

Identifk
asi
Tingkat
Kekumu
han

RKP-KP

Permukiman Kumuh

Ilustrasi
Potensi dan Permasalahan Permukiman

Survey Dan Observasi
Identifkasi
Sebaran
Permukiman
Kumuh

Identifkasi
Konstelasi
Permukiman
Kumuh Terhadap
Ruang Kota.

Identifkasi Isu-isu
Strategis

Identifkasi
Tipologi Kumuh

Identifkasi
Potensi Dan
Permasalahan
(Sosial, Ekonomi,
Budaya, Fisik, Dan
Kelembagaan)

 Sebaran permukiman kumuh
 Matriks Isu-isu strategis
permukiman kumuh
 Karakteristik permukiman
kumuh kota yang didalamnya
memuat kesimpulan mengenai
kondisi fsik, sosial budaya,
ekonomi, kelembagaan,
konstelasi terhadap ruang kota
kawasan yang disajikan dalam
peta;
 Daftar Tipologi dan peta tipologi
kumuh
perkotaan
Penyusunan
Rencana
Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

19

Ilustrasi
Potensi dan Permasalahan Infrastruktur Jalan Pada Lokasi
Kumuh Prioritas

Ilustrasi
Potensi dan Permasalahan Infrastruktur Drainase

Ilustrasi
Potensi dan Permasalahan Infrastruktur Air Bersih

Ilustrasi
Potensi dan Permasalahan Infrastruktur Sanitasi

Ilustrasi
Potensi dan Permasalahan Infrastruktur Persampahan

Pendataan

B.1

Daftar Isian Baseline
KEGIATANPENINGKATAN KUALITASLINGKUNGAN PERMUKIMANTA2016
DATA UMUM KAWASAN
Kawasan

:

Luas SK

:

Kelurahan

:

Luas Verifkasi

:

Kecamatan

:

Jumlah Bangunan:

Kab/Kota

:

Jumlah Penduduk:

Propinsi

:

Jumlah KK

DATANUMERIKPARAMETERKEKUMUHAN
1 ASPEKKONDISI BANGUNANGEDUNG
a. Ketidakteraturan bangunan
 J umlah bangunan tidak teratur
b. Tingkat Kepadatan Bangunan
Ketidaksesuaian dengan Persyaratan
c. Teknis Bangunan
2 ASPEKKONDISI JALAN LINGKUNGAN
a. Cakupan Pelayanan J alan Lingkungan
b. Kualitas Permukaan J alan lingkungan

 Luas kawasan dg kepadatan200/250 unit/ha <



J umlah bangunan tdk sesuai teknis

:

Numerik
Unit
Ha
Unit

 Panjang jalan ideal
 Panjang jalan eksisting

m'
m'

 Panjang jalan dengan permukaan rusak

Ha
25

Pendataan
Daftar Isian Baseline
3 ASPEKKONDISI PENYEDIAAN AIRMINUM
a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum

 J umlah KK tidak terakses air minumberkualitas

b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 
4 ASPEKKONDISI DRAINASELINGKUNGAN
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan
Air
b. Ketidaktersediaan Drainase

J umlah KK tidak terpenuhi air minum cukup

J iwa
Ha

 Panjang drainase ideal

m'

 Panjang saluran drainase eksisting

m'

 Panjang saluran akses ke sistemkota

m'



d.

 Panjang saluran drainase rusak

Panjang saluran drainase tidak terpelihara

5 ASPEK KONDISI PENGELOLAANAIRLIMBAH
SistemPengelolaan Air Limbah Tidak
 J umlah KK tidak terakses sistemair limbah
a. Sesuai Standar Teknis
standar
Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air
b Limbah Tidak Sesuai dengan Persyaratan
Teknis

KK

 Luas kawasan yang terkena genangan

c. Ketidakterhubungan dengan Sistem
Drainase Perkotaan
Kualitas Konstruksi Drainase

B.2

 J umlah KK dengan sarpras air limbah tdk
sesuai standar teknis

Ha
Ha

KK

KK

26

Pendataan
Daftar Isian Baseline

6 ASPEK KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak  J umlah KK dengan sarpras pengolahan sampah
a.
Sesuai dengan persyaratan Teknis
yang tdk sesuai standar teknis
b.

SistemPengelolaan Persampahan yang
tidak sesuai Standar Teknis

 J umlah KK dg sistempengolahan sampah tdk
sesuai standar teknis

Tidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana  J umlah KK dengan sarpras pengolahan sampah
c. Pengelolaan Persampahan
tdk terpelihara
7 ASPEK KONDISI PROTEKSI KEBAKARN
Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi
a.
Kebakaran
Ketidaktersediaan Sarana Proteksi
b. Kebakaran

B.3

KK

KK

KK



J umlah bangunan tidak terlayani prasarana
proteksi kebakaran

Unit



J umlah bangunan tidak terlayani sarana
proteksi kebakaran

Ha

27

III. Proses Penilaian
Permen PU No.2 Tahun 2016
(Pasal 16-24)

28

Penilaian Lokasi
(i)
ASPEK

DATA NUMERIK DAN RUMUSPERHITUNGAN

KRITERIA

Tahap I
a. Ketidakteraturan
Bangunan

Tahap II

NILAI

76%-100%bangunan pada lokasi
tidak memiliki keteraturan

5

51%-75%bangunan pada lokasi
tidak memiliki keteraturan

3

J umlah bangunan tidak teratur (unit)
x 100%
J umlah bangunan keseluruhan (unit)

Luas kawasan 200/250 unit/ha <
1. KONDISI BANGUNAN
b. Tingkat Kepadatan
GEDUNG
Bangunan

PARAMETER

x 100%

25%-50%bangunan pada lokasi
tidak memiliki keteraturan
76%- 100%bangunan memiliki
kepadatan tidak sesuai
ketentuan
51%-75%bangunan memiliki
kepadatan tidak sesuai
ketentuan

5

3

Luas kawasan Kumuh (Ha)
25%-50%bangunan memiliki
kepadatan tidak sesuai
ketentuan

C. Ketidaksesuaian
dengan Persyaratan
Teknis Bangunan

1

Jml bangunan tdk sesuai teknis
(unit)
x 100%
J umlah bangunan keseluruhan
(unit)

76%- 100%bangunan pada lokasi
tidak memenuhi persyaratan
teknis
51%- 75%bangunan pada lokasi
tidak memenuhi persyaratan
teknis

25%- 50%bangunan pada lokasi
tidak memenuhi persyaratan
teknis

1

5

3

1

29

Penilaian Lokasi
(ii)
ASPEK

KRITERIA

a. Cakupan Pelayanan
Jalan Lingkungan

Tahap I
Panjang Jalan Ideal (m)- Panjang
J alan Eksisting (m)
Total Panjang Jalan Ideal (m)

Tahap II
Luas
Kawasan
X Kumuh

PARAMETER

Luas kawasan tidak terlayani
jalan (ha)
X100%
Luas kawasan keseluruhan (ha)

2. Kondisi Jalan
Lingkungan

b. Kualitas Permukaan
Jalan lingkungan

Panjang Jalan Rusak
(m)
X
Panjang Jalan Eksisting (m)

Luas
Kawasan
Kumuh

Luas kawasan denganjalan rusak
(ha)
X100%
Luas kawasan keseluruhan (ha)

Jumlah KK tidak terakses air
minumberkualitas
a. Ketersediaan Akses
Aman Air Minum

x 100%
J umlah KK keseluruhan

3. Kondisi Penyediaan
Air Minum

b. Tidak terpenuhinya
Kebutuhan Air Minum

Jumlah KK tidak terakses air
minum cukup
x 100%
Jumlah KK keseluruhan

NILAI

76%- 100%area tidak terlayani
oleh jaringan jalan lingkungan
51%- 75%area tidak terlayani
oleh jaringan jalan lingkungan
25%- 50%area tidak terlayani
oleh jaringan jalan lingkungan

76%- 100%area memiliki kualitas
permukaan jalan yang buruk
51%- 75%area memiliki kualitas
permukaan jalan yang buruk
25%- 50%area memiliki kualitas
permukaan jalan yang buruk

76%- 100%Populasi tidak dapat
mengakses air minumyang
aman
51%- 75%Populasi tidak dapat
mengakses air minumyang
aman
25%- 50%Populasi tidak dapat
mengakses air minumyang
aman
76%- 100%Populasi tidak
terpenuhi kebutuhan air minum
minimalnya
51%- 75%Populasi tidak
terpenuhi kebutuhan air minum
minimalnya
25%- 50%Populasi tidak
terpenuhi kebutuhan air minum
minimalnya

5

3
1

5

3
1

5

3

1

5

3

1

30

Penilaian Lokasi
(iii)
ASPEK

KRITERIA

Tahap I

Tahap II

PARAMETER

Luas kawasan yang terkena
genangan (ha)

a. Ketidakmampuan
Mengalirkan Limpasan Air

x 100%
Luas kawasan keseluruhan (ha)

NILAI
76%- 100%area terjadi
genangan >30 cm, >2jam>2x
setahun
51%- 75%area terjadi genangan
>30 cm, >2jam>2x setahun
25%- 50%area terjadi genangan
>30 cm, >2jam>2x setahun

Panjang Drainase Ideal (m) Panjang Drainase Eksisting (m)
b. Ketidaktersediaan
Drainase

4. Kondisi Drainase
Lingkungan

c. Ketidakterhubungan
dengan SistemDrainase
Perkotaan

X
Panjang Drainase Ideal

Panjang Drainase yang Tidak
terhubung (m)

Panjang Drainase Ideal

Panjang sistemdrainase tidak
terpelihara (m)
d. Tidak terpeliharanya
Drainase
Panjang Drainase Ideal (m)

Luas
Kawasan
Genangan

Luas
X Kawasan
Genangan
(ha)

Luas
X Kawasan
Genangan
(ha)

Panjang Drainase yang buruk (m)
e. Kualitas Konstruksi
Drainase

Panjang Drainase Ideal (m)

Luas
X Kawasan
Genangan
(ha)

Luas kawasan tidak terlayani
sistemdrainase (ha)
x 100%
Luas kawasan keseluruhan(ha)

Luas kawasan tidak terhubung
ke sistemdrainase makro (ha)
x 100%
Luas kawasan keseluruhan (ha)

Luas kawasan dengan drainase
tidak terpelihara (ha)
x 100%
Luas kawasan keseluruhan (ha)

Luas kawasan dengan drainase
buruk(ha)
x 100%
Luas kawasan keseluruhan(ha)

76%- 100%area tidak tersedia
drainase lingkungan
51%- 75%area tidak tersedia
drainase lingkungan
25%- 50%area tidak tersedia
drainase lingkungan
76%- 100%drainase lingkungan
tidak terhubung dengan hirarki
di atasnya
51%- 75%drainase lingkungan
tidak terhubung dengan hirarki
di atasnya
25%- 50%drainase lingkungan
tidak terhubung dengan hirarki
di atasnya
76%- 100%area memiliki
drainase lingkungan yang kotor
dan berbau
51%- 75%area memiliki drainase
lingkungan yang kotor dan
berbau
25%- 50%area memiliki drainase
lingkungan yang kotor dan
berbau
76%- 100%area memiliki kualitas
konstruksi drainase lingkungan
buruk
51%- 75%area memiliki kualitas
konstruksi drainase lingkungan
buruk
25%- 50%area memiliki kualitas
konstruksi drainase lingkungan
buruk

5

3
1

5

3
1

5

3

1

5

3

1

5

3

1

31

Penilaian Lokasi
(iv)
ASPEK

KRITERIA

a. SistemPengelolaan Air
Limbah Tidak Sesuai
Standar Teknis

Tahap I
Jumlah KK dg sistemair limbah
tdk sesuai standar teknis
Luas KK keseluruhan

Tahap II

Luas
X Kawasan
Kumuh (ha)

PARAMETER

Luas kawasan dengan sistemair
limbah tidak sesuai teknis (ha)
x 100%
Luas kawasan keseluruhan(ha)

5. Kondisi Pengelolaan
Air Limbah
b. Prasarana dan Sarana
Pengelolaan Air Limbah
Tidak Sesuai dengan
Persyaratan Teknis

Jumlah KK dg sarpras air limbah
tdk sesuai standar teknis

Jumlah KK keseluruhan

Luas
X Kawasan
Kumuh (ha)

Luas kawasan dengan sarpras
air limbah tidak sesuai teknis (ha)
x 100%
Luas kawasan keseluruhan(ha)

NILAI
76%- 100%area memiliki sistem
air limbah yang tidak sesuai
standar teknis
51%- 75%area memiliki sistemair
limbah yang tidak sesuai standar
teknis
25%- 50%area memiliki sistem
air limbah yang tidak sesuai
standar teknis
76%- 100%area memiliki sarpras
air limbah tidak sesuai dengan
persyaratan teknis
51%- 75%area memiliki sarpras
air limbah tidak sesuai dengan
persyaratan teknis
25%- 50%area memiliki sarpras
air limbah tidak sesuai dengan
persyaratan teknis

5

3

1

5

3

1

32

Penilaian Lokasi
(v)
ASPEK

KRITERIA

a. Prasarana dan Sarana
Persampahan Tidak
Sesuai dengan
persyaratan Teknis

Tahap I
J umlah KK dengan sarpras
pengolahan sampah yang tdk
sesuai standar teknis
J umlah KK Keseluruhan

Tahap II

PARAMETER

Luas kawasan dengan sarpras
pengolahan sampah tidak sesuai
teknis (ha)
Luas
X Kawasan
Kumuh

x 100%
Luas kawasan keseluruhan (ha)

NILAI
76%- 100%area memiliki sarpras
pengelolaan persampahan yang
tidak memenuhi persyaratan
teknis
51%- 75%area memiliki sarpras
pengelolaan persampahan yang
tidak memenuhi persyaratan
teknis
25%- 50%area memiliki sarpras
pengelolaan persampahan yang
tidak memenuhi persyaratan
teknis

6. Kondisi Pengelolaan
Persampahan
b. SistemPengelolaan
Persampahan yang tidak
sesuai Standar Teknis

c. Tidak terpeliharanya
Sarana dan Prasarana
Pengelolaan
Persampahan

Jumlah KK dg sistem
pengolahan sampah tdk sesuai
standar teknis
Jumlah KK keseluruhan

J umlah KK dengan sarpras
pengolahan sampah tdk
terpelihara
Jumlah KK keseluruhan

Luas
X Kawasan
Kumuh
(ha)

Luas
X Kawasan
Kumuh
(ha)

Luas kawasan dengan sistem
pengolahan sampah tidak sesuai
teknis (ha)
x 100%
Luas kawasan keseluruhan (ha)

Luas kawasan dengan sarpras
pengolahan sampah tidak tidak
terpelihara (ha)
x 100%
Luas kawasan keseluruhan (ha)

76%- 100%area memiliki sistem
persampahan tidak sesuai
standar
51%- 75%area memiliki sistem
persampahan tidak sesuai
standar
25%- 50%area memiliki sistem
persampahan tidak sesuai
standar
76%- 100%area memiliki sarpras
persampahan yang tidak
terpelihara
51%- 75%area memiliki sarpras
persampahan yang tidak
terpelihara
25%- 50%area memiliki sarpras
persampahan yang tidak
terpelihara

5

3

1

5

3

1

5

3

1

33

Penilaian Lokasi
(vi)
ASPEK

KRITERIA

a. Ketidaktersediaan
Prasarana Proteksi
Kebakaran

Tahap I

Jumlah bangunan tidak terlayani
prasarana proteksi kebakaran

Jumlah bangunan Keseluruhan

Tahap II

Luas
X Kawasan
Kumuh
(ha)

PARAMETER

Luas kawasan tidak tersedia
prasarana proteksi kebakaran (ha)

b. Ketidaktersediaan
Sarana Proteksi
Kebakaran

JumlahBangunanKeseluruhan

Luas
X Kawasan
Kumuh
(ha)

76%- 100%area tidak memiliki
prasarana proteksi kebakaran

5

51%- 75%area tidak memiliki
prasarana proteksi kebakaran

3

x 100%
Luas kawasan keseluruhan(ha)

25%- 50%area tidak memiliki
prasarana proteksi kebakaran

7. Kondisi Proteksi
Kebakaran

Jumlah bangunantidak terlayani
sarana proteksi kebakaran

NILAI

76%- 100%area tidak memiliki
sarana proteksi kebakaran
51%- 75%area tidak memiliki
sarana proteksi kebakaran

Luas kawasan tidak tersedia sarana
proteksi kebakaran (ha)

1

5
3

x 100%
Luas kawasan keseluruhan(ha)

25%- 50%area tidak memiliki
sarana proteksi kebakaran

1

34

Penentuan Klasisfkasi dan Skala
Penanganan (1)
Formulasi Hasil Penilaian Penentuan Klasisfkasi dan Skala
Prioritas Penanganan

Keterangan :
1. Berdasarkan kondisi
kekumuhan
a. Kumuh Berat, nilai 71 –
95
b. Kumuh Sedang, nilai 45 –
70
c. Kumuh Ringan, nilai 19 –
44

2. Berdasarkan pertimbangan lain :
a. Pertimbangan lain tinggi , nilai 3. Berdasarkan pertimbangan lain :
11 -15
a. Status tanah legal, nilai posistif
b. Pertimbangan lain sedang, nilai (+) b. Status tanah tidak legal,
6 - 10
nilai negatif (-)
c. Pertimbangan lain rendah, nilai
1-5

Penentuan Klasifkasi dan Skala
Penanganan (2)
Berdasarkan penilaian, terdapat 18 kemungkinan klasifkasi
perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Klasifkas
No.
i

Berdasarkan
Kondisi
Kekumuhan
Berat

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

A1
A2
A3
A4
A5
A6
B1
B2
B3
B4
B5
B6
C1
C2
C3
C4
C5
C6







 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Berdasarkan
Pertimbangan Lain

Berdasarkan
Kondisi
Kekumuhan

Seda Ringa
Sedan Renda
Tinggi
Legal
ng
n
g
h
 
 
 
 
 
 






 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 









 
 
 
 


 
 
 
 


 
 
 
 

 
 


 
 
 
 


 
 
 
 


 
 

 
 
 
 


 
 
 
 


 
 
 
 




 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak
Legal
 

 

 

 

 

 

 

 

 


Skala
Prioritas
Penanganan
I
IV
VII
II
V
VIII
III
VI
IX

IV. Proses Penetapan

37

Penetapan Lokasi

Peninjauan ulang min 1x dlm
5 thn

Penetapan
Lokasi

Dlm bntk Keputusan Bupati/Walikota
(gubernur utk DKI)

Dilengkapi Tabel Daftar Lokasi dan
Peta Sebaran

Untuk mengetahui
pengurangan jumlah lokasi
dan/atau luasan
Dilakukan melalui proses
pendataan
Hasil peninjauan ulang
ditetapkan dlm keputusan
Bup/Wal (Gub untuk DKI)

SK Bupati/Walikota tentang
Penetapan Lokasi Permukiman
Kumuh dan Lampiran Peta Profl

39

Lampiran SK Bupati/Walikota tentang
Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
(Data Detail Permukiman Kumuh)

40

Contoh SK Bupati/Walikota tentang
Penetapan Lokasi Permukiman
Kumuh

Keputusan Walikota Pekalongan No. 601/215 Tahun 2014
(Review SK Kumuh)

1.4 PENYIAPAN PROFIL

Baseline data kumuh
kota
Profl awal permukiman
kumuh
Peta-peta pendukung
SK
Bupati/Walikota
tentang
Penetapan
Lokasi
Permukiman
Kumuh
Kriteria dan indikator
permukiman
kumuh
yang ditetapkan oleh
Bupati/Walikota.
Peta
deliniasi
permukiman kumuh.
Berita
Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

42
42

Pengertian

Deliniasi
Penarikan garis
batas sementara
suatu objek atau
wilayah

43

Ilustrasi Deliniasi
Permukiman Kumuh

44

Menghidupkan GPS

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

Ilustrasi

8 Ha
6 Ha
7 Ha

Total Luas
Permukiman
Kumuh: 21 Ha
Tipologi sama
Tingkat Kekumuhan sama

55

TERIMA KASIH

PERMEN PUPR NOMOR 2/PRT/M/2016 TENTANG
PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN
PERMUKIMAN KUMUH
DAN
PENINGKATAN
PENCEGAHAN
DAN(Pasal
PENINGKATAN
(Penjabaran PENCEGAHAN
UU No.1/2011
94-104)
KUALITAS
KUALITAS
Terhadap
Terhadap Perumahan
Perumahan Kumuh
Kumuh
dan
dan Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh
Ketentuan lebih lanjut dengan Peraturan
Menteri

Indikator
Indikator Permukiman
Permukiman
Kumuh
Kumuh

1
2
3

Kriteria
Kriteria Bangunan
Bangunan
Gedung
Gedung
Kriteria
Kriteria Jalan
Jalan
Lingkungan
Lingkungan
Kriteria
Kriteria Penyediaan
Penyediaan Air
Air
Minum
Minum

4

Kriteria
Kriteria Drainase
Drainase
Lingkungan
Lingkungan

5

Kriteria
Kriteria Pengelolaan
Pengelolaan Air
Air
Limbah
Limbah

6

Kriteria
Kriteria Pengelolaan
Pengelolaan
Persampahan
Persampahan

7

Kriteria
Kriteria Pengamanan
Pengamanan
Kebakaran
Kebakaran

8

Ruang
Ruang Terbuka
Terbuka Publik
Publik

Pencegahan
Pencegahan Terhadap
Terhadap
Perumahan
Perumahan Kumuh
Kumuh
dan
Permukiman
dan Permukiman Kumuh
Kumuh

PENGAWASAN
PENGAWASAN
DAN
DAN
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
Perizinan

PEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
MASYARAKAT

Standar Teknis

Pelayanan
Informasi

Kelaikan Fungsi

Pendampingan

Peningkatan
Peningkatan Kualitas
Kualitas
Terhadap
Terhadap
Perumahan
Perumahan Kumuh
Kumuh dan
dan
Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh

1) Penetapan
Penetapan Lokasi
Lokasi
2) Pola
Pola Penanganan
Penanganan
a. Pemugaran
Pemugaran
b Peremajaan
Peremajaan
c Pemukiman
Pemukiman Kembali
Kembali
3)

Pengelolaan
Pengelolaan

57

Kriteria Perumahan Kumuh &
Permukiman Kumuh (1)
Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Bangunan
Gedung
Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari
Jalan
Lingkungan
dari Jalan Lingkungan

Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh

Kekumuhan Ditinjau
dari Penyediaan Air
Minum
Minum
Kekumuhan Ditinjau
dari Drainase
Lingkungan
Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Pengelolaan Air
Limbah
Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Pengelolaan
Persampahan
Kekumuhan Ditinjau
dari Proteksi
Kebakaran

a. ketidakteraturan
bangunan;
b. tingkat kepadatan
bangunan yang tinggi
yang
yang tidak
tidak sesuai
sesuai
dengan ketentuan
rencana
rencana tata
tata ruang;
ruang;
dan/atau
c. kualitas bangunan
yang tidak memenuhi
syarat.

a. tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam
RDTR; dan/atau
b.
b. tidak
tidak memenuhi
memenuhi ketentuan
ketentuan tata
tata bangunan
bangunan dan
dan tata
tata
kualitas lingkungan dalam RTBL
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang melebihi
ketentuan RDTR, dan/atau RTBL; dan/atau
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang melebihi
ketentuan
ketentuan dalam
dalam RDTR,
RDTR, dan/atau
dan/atau RTBL;
RTBL;
kondisi bangunan gedung pada perumahan dan
permukiman yang tidak sesuai dengan persyaratan
teknis,
teknis, sbb:
sbb:
a. pengendalian dampak lingkungan;
b. pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau
di bawah tanah, di atas dan/atau di bawah air, di
atas
atas dan/atau
dan/atau di
di bawah
bawah prasarana/sarana
prasarana/sarana umum
umum
c. keselamatan bangunan gedung;
d. kesehatan bangunan gedung;
e. kenyamanan bangunan gedung; dan
f.f. kemudahan
kemudahan bangunan
bangunan gedung.
gedung.

 kabupaten/kota belum memiliki RDTR dan/atau RTBL, maka penilaian
ketidakteraturan dan kepadatan bangunan merujuk pada persetujuan sementara
mendirikan bangunan.
 bangunan gedung tidak memiliki IMB dan persetujuan sementara mendirikan
bangunan, penilaian ketidakteraturan dan kepadatan bangunan dilakukan oleh
pemerintah daerah dengan mendapatkan pertimbangan dari Tim Ahli Bangunan
Gedung (TABG).

Kriteria Perumahan Kumuh &
Permukiman Kumuh (2)
Kekumuhan Ditinjau
dari Bangunan
Bangunan
dari
Gedung
Gedung
Kekumuhan Ditinjau
dari Jalan
Lingkungan
Lingkungan

Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh

Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Penyediaan Air
Minum
Kekumuhan Ditinjau
dari Drainase
Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Pengelolaan Air
dari
Air
Limbah
Limbah
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Persampahan
Persampahan
Kekumuhan Ditinjau
dari Proteksi
Kebakaran

a.
a. jaringan
jaringan jalan
jalan lingkungan
lingkungan tidak
tidak
melayani seluruh lingkungan
perumahan atau permukiman;
dan/atau

sebagian
sebagian lingkungan
lingkungan perumahan
perumahan
atau permukiman tidak terlayani
dengan jalan
jalan lingkungan
lingkungan
dengan

b.
b. kualitas
kualitas permukaan
permukaan jalan
jalan
lingkungan buruk.

sebagian atau seluruh jalan
lingkungan terjadi kerusakan
permukaan
permukaan jalan
jalan

Kriteria Perumahan Kumuh &
Permukiman Kumuh (3)
Kekumuhan Ditinjau
dari Bangunan
Bangunan
dari
Gedung
Gedung
Kekumuhan Ditinjau
dari Jalan Lingkungan

Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh

Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Penyediaan Air
Minum
Kekumuhan Ditinjau
dari Drainase
Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Pengelolaan Air
dari
Air
Limbah
Limbah
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Persampahan
Persampahan
Kekumuhan Ditinjau
dari Proteksi
Kebakaran

a. ketidaktersediaan akses
aman
aman air
air minum;
minum; dan/atau
dan/atau

masyarakat tidak dapat mengakses air
minum yang memenuhi syarat kesehatan.

b. tidak terpenuhinya
kebutuhan air minum
setiap individu sesuai
standar
standar yang
yang berlaku.
berlaku.

kebutuhan air minum masyarakat dalam
lingkungan
lingkungan perumahan
perumahan atau
atau permukiman
permukiman
tidak mencapai minimal sebanyak 60
liter/orang/hari.

Kriteria Perumahan Kumuh &
Permukiman Kumuh (4)
Kekumuhan Ditinjau
dari Bangunan
Bangunan
dari
Gedung
Gedung
Kekumuhan Ditinjau
dari Jalan Lingkungan

Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh

Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Penyediaan Air
Minum
Kekumuhan Ditinjau
dari Drainase
Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Pengelolaan Air
dari
Air
Limbah
Limbah
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Persampahan
Persampahan
Kekumuhan Ditinjau
dari Proteksi
Kebakaran

a. drainase lingkungan tidak
mampu mengalirkan
limpasan air hujan sehingga
menimbulkan genangan;

menimbulkan genangan dengan tinggi
lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam
dan terjadi lebih dari 2 kali setahun.

b. ketidaktersediaan drainase;

saluran tersier, dan/atau saluran lokal tidak
tersedia.

c. tidak terhubung dengan
sistem drainase perkotaan;

saluran lokal tidak terhubung dengan
saluran pada hirarki di atasnya sehingga
menyebabkan air tidak dapat mengalir dan
menimbulkan genangan.

d. tidak dipelihara sehingga
terjadi akumulasi limbah
padat dan cair di dalamnya;
dan/atau

pemeliharaan saluran drainase tidak
dilaksanakan, baik pemeliharaan rutin dan/
atau pemeliharaan berkala.

e. kualitas konstruksi drainase
lingkungan buruk.

kualitas konstruksi drainase buruk, karena
berupa galian tanah tanpa material pelapis
atau penutup atau telah terjadi kerusakan.

Kriteria Perumahan Kumuh &
Permukiman Kumuh (5)
Kekumuhan Ditinjau
dari Bangunan
Bangunan
dari
Gedung
Gedung
Kekumuhan Ditinjau
dari Jalan Lingkungan

Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh

Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Penyediaan Air
Minum
Kekumuhan Ditinjau
dari Drainase
Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Pengelolaan Air
dari
Air
Limbah
Limbah
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Persampahan
Persampahan
Kekumuhan Ditinjau
dari Proteksi
Kebakaran

a.
a. sistem
sistem pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah
tidak sesuai dengan standar
teknis yang berlaku; dan/atau
b. prasarana dan sarana
pengelolaan air limbah tidak
memenuhi persyaratan teknis.

tidak memiliki sistem:
a. pengelolaan limbah domestik;
b. pengelolaan limbah komunal; atau
c. pengelolaan limbah terpusat.
a.
b.

kloset leher angsa tidak terhubung
dengan tangki septik;atau
tidak tersedianya sistem pengolahan
limbah
limbah setempat
setempat atau
atau terpusat.
terpusat.

Kriteria Perumahan Kumuh &
Permukiman Kumuh (6)
Kekumuhan Ditinjau
dari Bangunan
Bangunan
dari
Gedung
Gedung
Kekumuhan Ditinjau
dari Jalan Lingkungan

Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh

Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Penyediaan Air
Minum
Kekumuhan Ditinjau
dari Drainase
Lingkungan
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Pengelolaan Air
dari
Air
Limbah
Limbah
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Persampahan
Persampahan
Kekumuhan Ditinjau
dari Proteksi
Kebakaran

a. prasarana dan sarana
persampahan tidak
sesuai dengan
persyaratan teknis;

b. sistem pengelolaan
persampahan tidak
memenuhi persyaratan
teknis; dan/atau
c. Tidak terpeliharanya
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan sehingga
terjadi pencemaran
lingkungan sekitar.

tidak tersedianya:
a. tempat sampah dengan pemilahan sampah
pada skala domestik atau rumah tangga;
b. tempat pengumpulan sampah (TPS) atau
TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pada skala
lingkungan;
c. gerobak sampah dan/atau truk sampah
pada skala lingkungan; dan
d. tempat pengolahan sampah terpadu
(TPST) pada skala lingkungan.
tidak tersedianya:
a. sistem pewadahan dan pemilahan
domestik;
b. sistem pengumpulan skala lingkungan;
c. sistem pengangkutan skala lingkungan;
d. sistem pengolahan skala lingkungan.
pemeliharaan sarana dan prasarana
pengelolaan persampahan tidak
dilaksanakan, baik pemeliharaan rutin
dan/atau pemeliharaan berkala.

Kriteria Perumahan Kumuh &
Permukiman Kumuh (7)
Kekumuhan Ditinjau
dari Bangunan
Bangunan
dari
Gedung
Gedung
Kekumuhan Ditinjau
dari Jalan Lingkungan

Kriteria
perumahan
kumuh dan
permukiman
kumuh

Kekumuhan
Kekumuhan Ditinjau
Ditinjau
dari Penyediaan Air
Minum
Kekumuhan Ditinjau
dari Drainase
Lingkungan

a. Prasarana proteksi
kebakaran; dan

Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Pengelolaan Air
dari
Air
Limbah
Limbah
Kekumuhan Ditinjau
dari Pengelolaan
Persampahan
Persampahan
Kekumuhan Ditinjau
dari Proteksi
Kebakaran

b. Sarana proteksi kebakaran.

Tidak tersedianya:
a. pasokan
pasokan air
a.
air yang
yang diperoleh
diperoleh dari
dari sumber
sumber
alam maupun buatan;
b. jalan lingkungan yang memudahkan
masuk keluarnya kendaraan pemadam
kebakaran;
c.
c. sarana
sarana komunikasi
komunikasi untuk
untuk pemberitahuan
pemberitahuan
terjadinya kebakaran kepada Instansi
Pemadam
Pemadam Kebakaran;
Kebakaran; dan/atau
dan/atau
d. data tentang sistem proteksi kebakaran
lingkungan yang mudah diakses.
Tidak
Tidak tersedianya:
tersedianya:
a.
Alat Pemadam Kebakaran Ringan
(APAR)
b.
Kendaraan pemadam kebakaran
c.
Mobil tangga sesuai kebutuhan;
dan/atau
d.
Peralatan pendukung lainnya.

Tahapan Penetapan Lokasi
Permen PU No.2 Tahun 2016
(Pasal 16-24)

IDENTIFIKASI
LOKASI

Identifkasi lokasi didahului dengan
mengidentifkasi satuan perumahan dan
permukiman
Identifkasi Kondisi Kekumuhan

PROSEDUR
PENDATAAN
dilakukan oleh
pemerintah
daerahperan
melibatkan
masyarakat pada
lokasi
Pemda
menyiapkan
format isian dan
prosedur
pendataan

menentukan tingkat kekumuhan pd satuan
perumahan &permukiman dgn menemukenali
permasalahan kondisi bangunan gedung beserta
sarana&prasarana pendukungnya.

Identifkasi Legalitas Tanah
menentukan status legalitas Tanah pada setiap
lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh
sebagai dasar untuk menentukan pola
penanganan.

Identifkasi Pertimbangan Lain

identifkasi terhadap beberapa hal lain yang
bersifat non fsik untuk menentukan skala
prioritas penanganan perumahan kumuh dan
permukiman kumuh
Kumuh Kategori
Ringan
Kumuh
Kategori
Kondisi

Kekumuhan
PENILAIAN
LOKASI

Legalitas Tanah

Pertimbangan
Lain
PENETAPAN
LOKASI

Perumahan dan
Permukiman Formal
Perumahan dan
Permukiman
Swadaya
dilakukan berdasarkan
kriteria perumahan
kumuh dan
permukiman kumuh
status penguasaan
Tanah
kesesuaian dengan
rencana tata ruang
nilai strategis lokasi

Pendekatan Fungsional  Identifkasi
Deliniasi
Pendekatan  Perumahan = RW
Administratif  Permukiman = kel /
desa

kepemilikan
sendiri

bukti dokumen sertifkat
hak atas tanah

kepemilikan
pihak lain

bukti izin pemanfaatan
tanah dari pemilik tanah

kesesuaian
peruntukan

bukti Surat Keterangan
Rencana Kab/Kota

lokasi pada fungsi strategis kab/kota
lokasi bukan pada fungsi strategis kab/kota
rendah: kepadatan < 150 jiwa/ha

kepadatan penduduk

sedang: kepadatan 151-200 jiwa/ha
tinggi: kepadatan 201-400 jiwa/ha
sangat padat: kepadatan > 401 jiwa/ha

Kumuh Sedang
Kategori Berat
Status Tanah Legal
Status Tanah Tidak
Legal
Kategori Rendah
Kategori Sedang

kondisi
sosial,
ekonomi,
dan budaya

potensi sosial  tingk partisipasi masy dlm
pembangunan
potensi
ekonomi  keg ekonomi tertentu yg strategis
bg
masy budaya adanya kegiatan / warisan budaya
potensi

Kategori Tinggi

Dlm bntk Keputusan Bup/Wal (gubernur
utk DKI)
Berdasarkan Pertimbangan Lain

Dilengkapi Tabel Daftar Lokasi & Peta
Sebaran
Menentukan Prioritas Penanganan

tertentu
Peninjauan ulang min 1x dlm 5
thn
Untuk mengetahui
pengurangan jumlah lokasi
dan/atau
luasan
Dilakukan
melalui
proses
pendataan ulang
Hasil peninjauan
ditetapkan dlm keputusan
Bup/Wal (Gub untuk DKI)

Ilustrasi
Peta Sebaran Kumuh

Peta Lokasi
Kumuh Prioritas

Peta Usulan DED

Gambar DED

Peta Kebutuhan
Infrastruktur

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

66