SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM id. docx

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan studi islam di tiga wilayah, yakni: 1. di dunia islam (timur) , 2. di
dunia barat, 3. Di indonesia.perkembangan studi islam berkembang dari sorogan dan halaqah
di rumah-rumah para’alim kesistem kuttab kemudian kemasjid dan masjid kahn, dan
kemudian berlanjut menjadi sistem madrasah. Dari tingkatan di masjid ini sebagai murid
melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi, madrasah. Madrasah disini berarti jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, namun demikian, ada juga ilmuwan yang menyebut bahwa
bentuk awal lembaga pendidikan tinggi islam adalah al-jama’ah, dari masjid jami’, tempat
berkumpul orang banyak.1 Sementara kuttab ada dua jenis, yakni kuttab yang berfungsi
sebagai tempat untuk mengajarkan baca-tulis, dan kuttab sebagai tempat untuk mengajarkan
Al-qur’an dan dasar-dasar agama islam.2 Ada juga yang membagi kuttab menjadi dua jenis
lain, yakni: 1. Kuttab sekuler, dimana diajarkan tata bahasa, sastra dan aritmatika, dan 2.
Kuttab agama, yang khusus mempelajari materi agama.3 Adapun lembaga masjid menjadi
pusat pendidikaan dengan sistem halaqah. Dapat disebutkan pada tingkatan ini merupakan
lanjutan dari kuttab. Kemudian dilihat dari perkembangannya, mulai tahun 750-1258 M
merupakan masa kejayaan muslim. Tetapi pasca itu malah menjadi masa keruntuhan muslim
sekaligus masa kejayaan eropa.
Karena itu, untuk mengetahui perkembangan studi islam di dunia barat perlu
diuraikan lebih dahulu sejarah peruntuhan islam dengan barat, yang secara umum dapat

dikelompokan menjadi dua fase, yakni 1. Ketika islam memegang kejayaan dan menjadi
pusat pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, dan 2. Fase ketika islam jatuh dan runtuh,
sementara dunia barat mulai jaya dan menjadi pusat ilmu, teknologi dan kebudayaan.
Sebelum menjelaskan seejarah perkembangan pendidikan (studi) islam di dunia
muslim, lebih dahulu dituliskan apa yang dikemukakan goerge stanton, yang membagi
sejarah prestasi umat manusia dalam bidang ilmu pengetahuan sebagai berikut. Pertama,fase
450-700 SM, yang zaman platon, yang kemudian oleh Aristoteles Euclides,Archimides, dan
seterusnya. Kedua, tahun 600-700 M, disebut sebagai zaman china, dengan tukuh hsin dan I
Ching. Ketiga, 750-1258, yang disebut zaman kejayaan muslim.selama 350 pertama
1 Azyumardi azra, ‘pendidikan tinggi islam dan kemajuan sains (sebuah pengantar)‘ dalam charles michael
stanton , pendidikan tinggi dalam islam , terj. Afandi ndan hasan asari’ (jakarta : PT Logos publishing House,
1994) hml Vi.
2 Hasan asari, menyingkap Zaman Keemasan Islam. (bandung mizagn, 1994). Hml 24-25
3 Charles Michael Stantoun, Pendidikan Tinggi Dalam Islam,hml 20-21

1

(750-1100M) kejayaan tersebut didominasi dan secara mutlak dikuasai Biruni, Ibnu Sina,
Ibnu Haitam, Umar ai-Khayyam. Setelah itu muncul nama-nama non-Muslim, tetapi tetap
bersaing dengan Muslim. Nama-nama yang muncul dari non-Muslim adalah Gerando di

Cremona dan Roger Bacon. Sementara tokoh-tokoh dari Muslim adalah Ibnu Rushd,
Nasiruddin, al-Tusi, Ibnu Nafis.4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan studi Islam di Timur?
2. Kota apa saja yang menjadi pusat kajian islam di Timur?
3. Bagaimana perkembangan studi Islam di Barat?
4. Ilmu atau studi apa saja yang menjadikan Muslim bisa jaya pada zamanya?
5. Apa penyebab sehingga Muslim mengalami keruntuhan atau kemunduran?
6. Bagaimana perkembangan studi Islam di Indonesia?

C. Tujuan
1. Memahami sejarah-sejarah perkembangan Islam di Dunia.
2. Mengetahui kota-kota mana saja yang menjadi pusat utama dalam kajian Islam di
Timur.
3. Agar mengetahui mengapa dan apa penyebab Muslim bisa mengalami fase
kejayaan dan mengalami juga fase keruntuhan atau kemunduran.

BAB II
4 Sebagaimana dikutip Khozin, Jejak-Jejak Pendidikan Islam di Indonesia (Malang: Penerbit Universitas
Muhammadiyah Malang,2001) hml 52-53


2

PEMBAHASAN
A. Perkembangan Studi Islam di Dunia Muslim (Timur)
Dalam sejarah muslim dicatat sejumlah lembaga kajian islam di sejumlah kota. Akhir
periode madinah sampai dengan 4 H,fase pertama pendidikan Islam sekolah masih di masjimasjid dan rumah-rumah dengan ciri hafalan, namun sudah dikenal logika, matematika, ilmu
alam, kedokteran, dan lain-lain. Selama abad ke 5 H, selama periode khalifah ‘Abbasiyah,
sekolah-sekolah didirikan di kota-kota dan mulai menepati gedung-gedung besar,bukan lagi
masjid, dan mulai bergeser dari mata kuliah yang bersifat spiritual ke mata kuliah yang
bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu sosial.5

Namun disebutakan, berdirinya sistem

madrasah adalah di abad 5 H/ akhir abad 11 M, justru menjadi titik balik kejayaan. Sebab
madrasah dibiayai dan diprakasari negara. Kemudian madrasah menjadi alat penguasa untuk
mempertahankan doktrin-doktrin terutama oleh kerajaan Fatimah di kairo. Sebelumnya
disekolah ini diajarkan kimia,kedokteran, filsafat, diganti hanya mempelajari tafsir, kalam,
fiqih, dan bahasa.6 Matematika hilang dari kurikulum al-Azhar tahun 1748.7 Memang pada
masa kekhalifahan Abbasiyah, al-Ma’mun (198-218/813-833), sebelum hancurnya aliran

Mu’tazilah,ilmu-ilmu umun yang bertitik dari nalar dan kajian-kajian empiris dipelajari di
madrasah.8
Pengaruh al-Ghozali (1058-1111 M) disebut sebagai awal terjadi pemisahan ilmu
agama denag ilmu umum, bahkan terkesan terjadi dikotomi. Dia menyebut bahwa menuntut
ilmu agama wajib bagi setiap muslim, sementara menuntut ilmu umum adalah wajib khifaya.
Meskipun perlu dicatat bahwa hasil kejayaan muslim di bidang sains dan teknologi bukanlah
capaiaan kelembagaan, melainkan bersifat individu ilmuan muslim yang didorong semangat
penyelidikan ilmiah.9
Ada beberapa pusat kota yang menjadi kajian Islam di zamannya, yakni Nisyapur,
Baghdad, Kairo, Damaskus, dan Jerussalam. Di Nisyapur di temukan madrasah Nizhamiyah.
Di Baghdad ditemukan madrasah Nizhamiyah, madrasah Imam Abu Hanifah, madrasah alMustanshiryah. Di Kairo ditemukan madrasah al-Manshuriah. Di Damaskus ditemukan Dar
al-Qur’an al-Dilamiyah, Dar al-Qur’an al-Shabuniyah, Dar al-Hadis al-Nuriyah. Kemudian

5Ibid, hml 54.
6 Khozin, Jejak-JejakPendidikan Islam di Indonesia, hml 56
7 Ibid
8 Azyumardi Azra, “Pendidikan Tinggi Islam”hlm Vii.
9 Ibid, hml Viii.

3


masih

Damaskus

ditemukan

lembaga

sufi,Zawiyah

al-Wafa’iyah,

Zawiyah

al-

Naqshabandiyah, dan Khanqah al-Shalahiyah.10
Madrasah pertama didirikan oleh Wazir Nizhamiyyah pada 1064, madrasah ini
kemudian terkenal sebagai madrasah Nizham al-Mulk. Tetapi ada penelitian lain dari Richard

Bullier mengungkapkan eksistensi madrasah-madrasa lebih tua dikawasan Nishapur, Iran.
Pada sekitar tahun 400 H/1009M terdapat madrasah al-Bayhaqiyyah yang didirikan
Abu Hasan ‘Al al-Bayhaqih (w. 414/1023M). Bulliet bahkan lebih jauh menyebut 39
madrasah diwilayah Persia, yang berkembang dua abad sebelum madrasah Nizhamiyyah
yang tertua adalah madrasah Miyan Dahiyayang didirikan Abu Ishaq Ibrahim Ibn Mahmud
di Nishapur. Pendapat ini didukung oleh sejarahwan pendidikan islam, Naji Ma’ruf, yang
menyatakan bahwa Khurasan telah berkembang madrasah 165 tahun sebelum kemunculan
madrasah Nizhamiyyah. Selanjutnya, ‘abd al-‘Al mengemukakan, pada masa Sultan Mahmud
al-Ghaznawi (berkuasa 388-421/998-1030) juda terdapat madrasah Sa’idiyyah.
Ada empat perguruan tinggi didunia muslim yakni : 1. Nizhamiyyah di Baghdad 2.
Al-Azhar di kairo mesir 3. Cordova, dan 4. Kairwan Amir Nizam al-Muluk di Maruko.
Sejarah singkatnya seperti berikut.
a. Nisyapur
Perguruan tinggi Nizamiyyah Naisyapur dibangun nizham al-mulk untuk alJuwayni, dan al-juwayni menjadi mudarris (guru besar) disiini sampai tiga
dekade, yang berakhir dengan wafatnya tahun 478/1083. Dari sini dapat
dihitung bahwa lembaga ini dibangun sekitar 440-an/1050-an. Di lembaga ini
ada empay unsur pokok, yakni (1) seorang mudarris (guru besar) yang
bertanggung jawab terhadap pengajaran di lembaga pendidikan, muqri’ (ahli
al-Qur’an) yang mengajar al-Qur’an di masjid, muhaddis (ahli hadis) yang
mengajar hadis lembaga pendidikan, dan seseorang pustakawan (bait almakrub) yang bertanggungjawab terhadap perpustakaan, mengejar bahasa dan

hal-hal terkait. Tokoh-tokoh yang pernah menjadi staf lembaga ini adalah aljuwayni, Abu al-Qasim, al-Qasim, al-Kiya al-Harris,al-Ghazalli, dan Abu
Sa’id (mudarris). Abu al-Qasim al-Hudzali dan Abu Nasyr al-Ramsyi
(muqri’). Abu Muhammad al-Samarqandi (muhaddis). Abu ‘Amir al-Jurjani
(pustakawan). Di samping itu, al-ghazali pernah menjadi asisten (mu’id) bagi
al-Juwayni.11
b. Baghdad
10 Lihat Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam, khususnya nama-nama kota pusat kajian islam
11 Hasan Asari, Menyingkapi, hml 57-58

4

Perguruan Tinggi Nizhamiyah
Perguruan tinggi Nizhamiyah di Baghdad ini berdiri pada tahun 455/1063. 12 Di
Perguruan tinggi ini dilengkapi dengan perpustakaan yang terpandang kaya
raya di Baghdad, yakni Bait-al-Hikmat, yang dibangun oleh Khalif AlMakmun (813-833 M). Salah seorang ulama besar yang pernah mengajar di
sana, adalah ahli pikir Islam terbesar, Abu Hamid al-Ghazali (1058-1111 M),
yang kemudian terkenal dengan sebutan imam Ghazali.
Perguruan tinggi tertua di Baghdad itu hanya sempat hidup selama hampir dua
abad. Menjelang tahun 656 H (1258M) berlangsunglah penyerbuan bangsa
Mongol dari Asia Tengah ke arah barat di bawah pimpinan Hulagu Khan

(1256-1349 M), cucu Jenghiz Khan (1162-1227M). Pada tahun 1258 M itu
pula mereka merebut dan menguasai ibukota Baghdad, dan berakhirlah sejarah
Daulat Abbasiah.13
c. Perguruan tinggi al-azhar di kairoh mesir
Adapun gambaran singkat perguruan tinggi al-azhar adalah, ketika
kekuasan syiah tumbang di baghdad, maka kekuasan syiah pun bangkit di
tunisyiah, yakni daulat fathimiah (909-1171 M), yang dibangun oleh amir
ubaidillah almahdi yang menyebut dirinya khalif ubaidillah (909-934 M). pada
masa pemerintahan kholif muizlidinillah (952-975 M), kholif ke-4 dari daulat
fathimiah, wilayah libya dan mesir berhasil direbut oleh panglima besar jauhar
al-siqili dari daulat abbasiyah. Tokoh ini lah yang pada tahun 362 H/972 M
membangun ibukota yang baru di mesir, yakni ibukota al-Qahirah (kairoh),
untuk menggantikan ibukota fusthat., dan kemudian memindahkan ibukota
daulat fathimiah dari tunis ke al-Qahirah. Khalif muiz lidinallah pindah ke
mesir dan menetap di ibukota yang baru itu.
Panglima besar Juhari al-siqili ini pula yang pada tahun 365H/972M
membangun perguruan tinggi al-azhar dengan kurikulum berdasar ajaran sekte
syiah. Pada masa pemerintahan khalif al-hakim biamrillah (996-1020M),
khalim keenam dari daulat fathimiah ia pun membangun perpustakaan terbesar
al-Qahirah untuk mendampingi perguruan tinggi al-azhar, yang diberi

nama”bait-al-hikmat” (balai ilmu pengetahuan), seperti nama perpustakaan di
baghdad.
Pada tahun 567H/1171M daulat fathimiah ditumbangkan oleh sultan
salahuddin al-ayyubi (1171-1269M), dan menyatakan tunduk kembali kepada
12 Joesoef Sou’yb, Orientalisme dan Islam (Jakarta : Bulan Bintang, 1985), hlm 37-38.
13 Ibid

5

daulat abbasiyah di baghdad. Kurikulum pada perguruan tinggi al-azhar lantas
mengalami perombakan total, dan aliran syiah kepada aliran sunni. Ternyata
perguruan tinggi al-azhar itu mampu hidup terus sampai kini, yakni sejak
abad-10 Masehi sampai abad ke-20 dan tampaknya akan tetap selamanya
hidup.14
d. Perguruan tinggi cordova
Adapun sejarah singkat cordova dapat digambarkan demikian, bahwa
ditangan daulat umayyah, semenanjung Iberia yang sejak berabad-abad
sebelumnya terpandang daerah minus, berubah bagaikan disulap menjadi
daerah yang makmur dan kaya raya dengan pembangunan bendunganbendungan irigasi disana-sini menuruti contoh lembah Nil dan lembah
Ephrate. Bahkan pada masa berikutnya, Cordova menjadi pisat ilmu dan

kebudayaan yang gilang gemilang sepanjang zaman Tengah. The Historian’s
history of the world, menulis tentang perikeadaan pada masa pemerintahan
Amir Abdurrahman I (756-788M). Demikian tulis buku sejarah terbesar
tersebut tentang perikeadaan andalusia waktu itu, yang merupakan pusat
intelektual di Eropa dan dikagumi kemakmuranya. Sejarah mencatat, sebagai
contoh, bahwa Aelhoud dari Bath (inggris) belajar ke Cordova pada tahun
1120M, dan pelajaran yang dituntutnya ialah gometri, algebra (aljabar),
matematik. Gerard dari Cremona belajar ke toledo seperti halnya Adelhoud ke
Cordova. Begitu pula tokoh-tokoh lainnya.
Roger Bacon (1214-1294),ahli pikir inggris terkenal, menurut
encyclopedia britannica jilid II halaman 191-197 (“Arabic Philosophy”),
menepatkan Averroes (Ibnu Sina), dan menganjurkan supaya mempelajari
bahasa arab sebagai jalan satu-satunya untuk memperoleh pengetahuan yang
dibuat kabur oleh salinan-salinan yang jelek. (“Roger Bacon, Placing him
(Averrous) beside aristotle and avicenna, recommends the study of Arabic as
the only way of getting the knowledge which bad versions obscured”).15
e. Perguruan tinggi Kairwan
Perguruan tinggi kairwan dikota Fez (afrika barat) dikenal dalam
leteratur dibarat dengan ejaan Karaouine. Perguruan tinggi ini bermula
dibangun pada tahun 859M oleh putri seorang saudagar hartawan di kota Fez,

yang berasal dari kairwan (Tunisia), Afrika Barat sampai ke senegaldan
14 Ibid ,hlm 38-39
15 Ibid , hlm 39 dst.

6

Guinea. Pada tahun 305H (918M), perguruan tinggi itu diserahkan kepada
pemerintahan dan sejak itu menjadi perguruan tinggi resmi, yang perluasan
dan perkembangannya berada dibawah pengawasan dan pembiyaan negara.
Seperti halnya perguruan tinggi al-azhar di kairo (mesir), perguruan
tinggi kairwan dikota Fez (maroko) itu pun masih tetap hidup sampai kini. Di
antara sekian banyak alumninya, adalah pejuang nasionalis muslim terkenal
,allal al-fasi, dan mahdi ben barka, yang berhasil mencapai kemerdekaan
maroko dari penjajahan prancis setelah perang dunia kedua, lalu penjabat PM
maroko dibawah sultan muhammad V, sedangkan ilmuan termasyur yang
pernah menjadi mahagurunya, antara lain ibnu thufail (1106-1185M) dan Ibnu
rushd (1126-1198M), pada masa daulat al muwahhidin (1120-1231M). berkat
banyaknya mahasiswa yang berdatangan dieropa, maka nama Avenbacer (abu
bakar ibnu thufail) dan averroes (ibnu rushd) dan avempas (ibnu bajah) dan
alhazem (imnu hazmi) dan lainya, sangat populer dan harum di Eropa.16
Sebagai catatan, perguruan tinggi al-azhar (972M) di Mesir, dan
perguruan tinggi Kairwan (859M)di Maroko, adalah lebih tua dibandingkan
dengan perguruan tinggi Oxford (1163M) dan perguruan tinggi Cambridge
(1209M) di Inggris, dan perguruan tinggi Sorbonne (1253M) di Prancis,
perguruan tinggi Tubingen (1477M) di jerman dan perguruan tinggi Edinburgh
(1582M) di Skotlandia.17
Penyebab utama kemunduran dunia muslim, khususnya di bidang ilmu
pengetahuan adalah terpecahnya kekuatan politik yang digoyahkan oleh
tentara bayaran Turki. Kemudian dalam kondisi demikian datang musuh
dengan membawa bendera perang salib. Akhirnya, baghdad sebagai pusat ilmu
pengetahuan ketika itu dihancurkan hulaghu khan tahun 1258 M. Pusat-pusat
studi termasuk yang dihancurkan Hulaghu.18
Apa yang dijelaskan diatas merupakan rekaman sejarah masa lalu,
yang mungkin masih eksis sampai sekarang, tetapi tidak menutupi
kemungkinan itu sudah tinggal nama, atau namanya masih eksis sampai
sekarang tetapi kelasnya tidak sehebat masa lalu. Nama al-Azhar misalnya
memang jelas masih eksis sampai sekarang, tetapi sudah ada minimal dua
universitas besar sebagai saingannya, yakni (1) Universitas Fu’ad I, yang
sekarang bernama Universitas Kairo, dan (2) Universitas ‘Ainusy-Syams,
16 Ibid ,hlm 44.
17 Ibid hml 45
18 Khozin,jejak-jejak pendidikan islam di indonesia, hml 55-56

7

yang merupakan pengembangan dari Darul ‘ulum. Kedua Universitas ini
mengadopsi ide-ide muhammad ‘Abduh sementara Universitas al-azhar
dikenal banyak menolak pemikiran ‘Abduh.19 Bahkan ada pula the american
university di kairo meskipun universitas ini bukan universitas islam tetapi di
universitas itu ada fasilitas untuk studi tentang Islam.
Penting untuk dicatat, al-azhar cukup ketat menyaring pemikiranpemikiran moderen. Ulama-ulama al-azhar sipa menyerang ide-ide yang
dianggap melenceng dari pemikiran ‘Abduh. Dapat dicatat misalnya, bahwa
tahun 1925 Dewan Ulama al-azhar menetapkan syaikh ‘Ali ‘abdu al-Raziq
sebagai ulama yang melanggar ajaran islam, yang karenanya tidak berhak lagi
memangku jabatan keagamaan apapun. Sebab al-Raziq mengusulkan
penghapusan jabatan khalifa dan memisahkan persoalan kemasyarakataan dari
masalah-maslah agama, dalam bukunya al-islam wa usal al-hukum yang terbit
tahun 1925. Demikian pula muhammadAbu Zaid tahun 1930, karena
mengkritik tafsir lama dan menawarkan tawaran baru yang bersifat tafsiran
ilmu alam sederhana terhadap ayat-ayat yang bicara alam semesta. Tujuan
penafsiran ini sesungguhnya adalah untuk mendorong generasi muda agar
gemar menafsirkan al-qur’an. Syaikh berikutnya dikenai hukum oleh ulama
al-Azhar adalah Dr. Toha husein yang memberikan kritik terhadap sastra arab
pra-Islam.20sejalan dengan perjalanan sejarah muslim, ditemukan sejumlah
perguruan tinggi disejumlah negara Muslim yang menawarkan program studi
islam dengan spesifikasi dan nama masing-masing. Berdasarkan lokasi
perguruan tinggi tersebut dikelompokkan sebagai berikut, (1) perguruan tinggi
yang ada di mesir, Universitas Teheran di Iran, Universitas Damaskus di Syria,
Universitas Aligarch di India, Universitas Islam Internasional di Malaysia.
Di india ditemukan universitas yang mencontoh model universitas alazhar, yakni Darul’Ulum di Deoband dan lembaga pendidikan sejenis di
bereilly. Darul ‘ulum ini didirikan tahun 1967 oleh para ulama pengikut syah
waliyullah. Salah satu ciri khas lembaga yang didirikan syah waliyullah ini
adalah menggunakan bahasa arab sebagai bahasa pengantar dan tidak
diajarkan bahasa inggris. Ciri lain adalah disamping mengikuti paham
tradisional sebagaimana al-azhar, madrasah ini menolak berkompromi dengan
19 H.A.R Gibb, Aliran-Aliran Moderen dalam Islam, terj.Machnun Husein,(Jakarta:Rajawali Pers, 1990)hlm 72
dst.
20 Ibid , hlm 91-92.

8

adat istiadat hindu maupun barat. Karena itu kelompok ini menantang sikap
kompromistik akhmad khan yang ingin memadukan sistem pendidikan islam
tradisional dengan sistem pendidikan barat (inggris). Adapun tujuan
didirikanya adalah untuk menyelamatkan Islam dari kepunahan di india dan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup agama islam di tengah-tengah
masyarakat mayoritas agama Hindu.21

B. Perkembangan Studi Islam di Barat
Untuk menjelaskan perkembangan studi islam di dunia barat perlu dijelaskan lebih
dahulu sejarah kontrak islam dengan dunia barat (eropa). Kontak islam dengan barat (eropa)
dapat dikelompakan menjadi dua fase, yakni (1) dimasa kajayaan muslim, dan (2) fase
runtuhnya muslim.
a. Fase Kejayaan Muslim
Seperti terungkap ketika membahas sejarah perkembangan studi islam di
dunia muslim, bahwa kontak pertama antara dunia barat dengan dunia muslim
adalah lewat kontak perguruan tinggi. Bahwa sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh
barat datang kesejumlah perguruan tinggi muslim untuk memperdalam ilmu
pengetahuan dan teknologi. Di dunia Islam belahan timur, perguruan tinggi
tersebut berkedudukan di Baghdad (irak) dan kairo (Mesir), sementara di belahan
barat ada di Cordova.
Bentuk lain dari kontak dengan dunia barat pada fase pertama adalah
penyalinan manuskrip-manuskrip kedalam bahasa Latin sejak abadke-13 M
hingga bangkintnya zaman kebangunan (Renaissance) di Eropa pada abad ke-14.
Kegiatan penyalinan manuskrip ini bermula atas restu King Frederick H dari
Sicily (1198-1212),yang belakangan menjabat Kaisar Holy Roman Empire (12151250).
Sekalipun memperoleh tantangan dari paus di vatikan, namun kegiatan itu
tetap

berlangsung

sehingga

terbangun

perguruan-perguruan

tinggi

di

semenanjung italia, padua, florence, milano, venezia, disusul oleh oxford dan
cambridge di inggris, sorbonne di prancis, dan tubingen di jerman. Manuskripmanuskrip karya para ilmuan muslim dari berbagai cabang ilmu itu disalin
kedalam bahasa latin, dan terlebih-lebih dalam bidang filsafat hingga lahir aliran
skolastik, aliran Rasionalisme, aliran Empirisme, dan seterusnaya.
21 Ibid .hlm 94.

9

Berkat penyalinan-penyalinan karya-karya ilmiah manuskrip –manuskirp arab
itu, terbukalah jalan bagi perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut dibarat.
Apalagi sesudah aliran Empirisme yang dikumandangkan oleh francir bacon
(1561-1626) melalui karyanya Novum Organon menguasai alam pikiran di barat
dan berkembangannya observasi dan eksperimen. Tetapi penyalinan karya-karya
filsafat itu juga membangkitkan pro dan kontara yang sangat tajam pada masamasa permulaan. Encyclopedia Britannica jilid II halaman 191-197 arabic
philosopy) mengungkapkan pengaruh penyalinan karya-karya filsafat itu dengan
panjang lebar dan terprinci.22
Tokoh-tokoh yang mula0mula memperkenalkan ilmu pengetahuan bangsa
arab itu, terutama dalam bidang ketabiban (medical science) dan dibang
matematika (mathmatich) pada abad ke 11 Masehi adalah : gerbert pope sylvester
II (999-1003 M), constantine the african, dan adelard (adelboud) of bath.
Pada pertengahan abad ke-12 masehi barulah Raymund archbishopof toledo,
membentuk society of translators yang diketahui oleh Arcbdeacon Dominicus
Gundasalvi, dan buat pertama kalinya muncul versi dalam bahasa latin mengenai
himpunan komputer Avicenna (ibnu sina) dan Agazales (Al-Ghazali) juga Vons
Vitae karya Ben Gebirol. Yang diperkerjakan sebagai penerjemah itu adalah
tokoh-tokoh Yahudi yang telah dipaksa memeluk agama kristen setelah ibukota
Toledo dirubut oleh kekuasaan islam, dan seorang tookoh terkenal : Joannes
Avendeath. Dengan demikian mulailah berlangsung kegiatan penyalinan naskahnaskah arab. Karya ibnu sina (Avicienna) dalam bidang ketabiban, yaitu Canon of
Medicine, disalin buat pertama kalinya oleh Gerard of Cremona (wafat 1187 M).
tetapi penyalinan itu berulah berlangsung secara intensif setelah berada dibawah
naungan Kaisar Frederick II (1212-1250), kaisar holy roman empire, yang
menjabat king of sicily dan lebih banyak menetap dipulau sicily itu di ibukota
Plermo.
Kaisar itu dijatuhkan hukuman kucil (exommunicated)dari gereja oleh paus
Innocent III (1198-1216) dan paus Honorius III (1216-1227) karena aktivitasnya
yang dipandang membahayakan gereja itu. Tetapi kaisar tersebut tampaknya tidak
mempedulikan hukuman kucil tersebut bahkan akhirnya terpandang sebagai tokoh
yang menggerakan zaman kebangunan(renaissance) di eropa. Di plermo dia
mengumpulkan tokoh-tokoh Muslim danYahudi untuk kepentingan penyalinan

22 Ibid hlm 46.

10

naskah-naskah Arab ke bahasa Latin, baru disusul oleh tokoh-tokoh Kristen yang
mempelajari dan memahami bahasa Arab.
Kaisar Frederick II memberikan fasilatas tidak terhingga kepada Michael Scot
(1175-1234), tokoh yang pertama-tama dalam sejarah yang menyalin karya-karya
Averroes (Ibnu Rurhd). Pada tahun 1217 M Michael melawat ke toledo dan
membawa pulang sekian banyaknya naskah-naskah arab dalam bidang astronomi
dan bidanh-bidang fisika lainya. Seorang tokoh lagi yang diberi fasilatas oleh
kaisar fredrick II adalah Hermanus Allemanus, yang antara tahun 1234 M sampai
dengan 1256 M menyalin karya-karya Al-Farabes (Al-Farabi). Disamping itu dia
pun menyalin Rbetorica, salianan karya Aristoteles (384-322M) di dalam bahasa
Arab, serta menyalin poetic dan Etbica, karya Averroes (Ibnu Rushd) yang
merupakan salinan karya Aristoteles.23
Namun setelah ilmu-ilmu yang dahulunya dikembangkan muslim masuk ke
eropa dan dikembangkan oleh sarjana-sarjana barat, dirasakan banyak yang tidak
sejalan dengan Islam. Misalnya dirasakan dan dirasuki oleh paham seculer dan
sejenisnya. Karena itu, beberapa ilmuwan melakukan usaha pembersihan. Untuk
menggambarkan hal ini berikut dikutipkan tulisan Hasan Asari :
Beberapa ilmuwan, misalnaya Isma’il R. Al-Faruqi, M, Niquib Al-Attas, H.
Hasan Bilgrami,S. Al Asyraf, Zianuddin Sardar dan lainnya, menumpahkan
pikiran mereka terhadap persoalan ini. secara garis besar, upaya yang dilakukan
mencangkup dua hal. Pertama, mencoba menumbuhkan kesadaran akan persoalan
yang ada, dengan menunjukan kekurangan-kekurangan sistem barat dan
produknya di dunia Islam, kelemahan buku-buku produk Barat, lalu kemudian
menawarkan kemungkinan-kemungkinan penyelesaian yang dapat ditempuh,
misalnya propaganda penulisan ulang ilmu-ilmu modern dengan meninggalkan
ciri-ciri Barat (terutama sekularisme) yang terkandung didalamnya, lalu
mengisinya dengan nilai-nilai Islam.
Dengan istilah singkat upaya ini terkenal dengan nama Islamisasi
pengetahuan, kedua, pada level yang lebih praktis, upaya pendirian universitasuniversitas Islam(atau, lebih tepatnya,universitas yang islami) sebagai alternatif
terhadap universitas model Barat yang sejauh ini dominan. Ujud dari upaya ini,
antara lain, adalah dibangunya universitas islam internasional (International
Islamic University) diPakistan dan malaysia dengan dukungan Organisasi
Konferensi Islam (OKI), atau institut islam untuk kajian-kajian tingkat tinggi
23 Ibid hlm 47.

11

(Islamic Institute of Advaced Studies) di Wasington, D.C. tidak kalah menarik
lembaga yang baru saja (Oktober 1991) didirikan di kuala lumpur malaysia
dimana Al-Attas merupakan tokoh sentral. Lembaga ini diberi nama The
International Institute of Islamic Thoght and Civily Zation (institut internasional
pemikiran dan peradaban islam).24
b. Fase Runtuhnya Muslim
Uraian berikut adalah gambaran kontak muslim dengan dunia barat pada
periode kedua yang berlangsung selama abad renaisanse. Selama abad renaisan
Eropa menguasai dunia untuk mencari mata dagangan, komersial dan penyebaran
agama. Ke barat sampai ke Amerika, ke Timur melampai Afrika, Asia Selatan,
Asia Tenggara, dan Asia Timur. Dalam abad ke-16 hampir suluruh dunia mereka
kuasai. Ekspedisi bangsa-bangsa Eropa, terutama Spanyol, Portugal, Inggris,
Belanda, Perancis, dan Italia, yang awalnya hanya berlomba menguasai dan
mengamankan sumber komoditas dan monopoli, lama kelamaan menjadi
kolonialisasi melalui rekayasa kekuasan. Ada kalanya terjadi rebutan di antara
mereka sendiri. Akhirnya nasib belahan bumi ditentukan oleh penjajah.25
Kedatangan Muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya eropa barat
dilatarbelakangai oleh dua alasan pokok, yakni, (1) alasan politik, dan (2) alasan
ekonomi. Alasan politik adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai
bekas penjajah, sementara yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Prancis
mempunyai kesepakatan dengan bekas-bekas negara jajahannya, bahwa penduduk
negara-negara jajahannya boleh masuk ke Prancis tanpa pembantasan. Maka
berdatanganlah Muslim dari Afrika Barat dan Afrika Utara, khususnya dari
Algeria ke Prancis. Kebijaksanaan yang hampir sama dilakukan Belanda terhadap
penduduk Suriname, Inggris terhadap Pakistan, India, dan Afrika Timur.
Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang
dibutuhkan negara-negara eropa barat. Untuk menutupi kebutuhan ini belgia,
jerman, belanda merekrut buruh dari Turki, Maroko, dan beberapa negara Timur
Tengah lainya. Sementara inggris mendatangankan dari negara-negara bekas
jajahanya, negara persemakmuran (commonwealth countries). Adapun Itali,

24 Hasan Asari, Menyingkapi Zaman Keemasan Islam ,hlm 127,
25 W.A.R Shadid dan P.S. van Koningsveld,Religeous Freedom and the Posittion of Islam in Western
Europe:Opportuniities and Obstacles in the Acquisition of Equal Rights (with an extensive bibliography) (Den
Haag: Kok Pharos Pubishing House, 1995), hlm 7

12

Spanyol, Portugal, dan Yunani tidak masuk katagori yang mendatangkan buruh
dari negara-negara lain, tetapi dari dalam negerinya sendiri.26
Adapun katagori Muslim yang ada di Eropa Barat ada dua, yakni (1)
pendatang (migrant), dan (2) penduduk asli. Katagori lebih jauh dari penduduk
asli dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok. Pertama, orang asli yang masuk
islam (Muslim) (convertion). Kedua, keturunan dari Muslim asli yang sudah lama,
bahkan beberapa abad yang lalu ditinggal di negara-negara Eropa Barat yang
dulunya mereka masuk islam akibat pengaruh kekuasaan Turki. Kategori ini
hanya ditemukan di Yunani. Ketiga, Muslim yang kembali menemukan agama
aslinya (rediscovery Isalm of original roots). Untuk kategori ini adalah Muslim
yang ada di Spanyol, dimana ketika dahulu Islam menguasai daerah tersebut
bapak-bapak atau kakek mereka Muslim. Dengan proses waktu yang demikian
lama, mereka menjadi keluar dari islam, kemudian sekarang menemukan lagi
agama aslinya. Maka disebut rediscovery Islam of original roots.27
Muslim yang tinggal Eropa barat dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok. Pertama, konfessionals, yakni mereka yang melaksanakan ajaran
agama islam, dan menjadikannya bukan sekedar agama, tetapi juga cara hidup,
kehidupan sosial dan budaya. Kedua belivers, yakni mereka yang menerima Islam
sebagai agama dan menjadikan ajaran-ajaran yang bersifat prinsip sebagai dasar
dalam kehidupan sosial dan budaya, tanpa melaksanakan kewajiban-kewajiban
agama Islam. Ketiga, liberals, yakni mereka yang attach great value dalam
sejumlah aspek dari nilai-nilai etik dan filosofi Islam, tetapi dalam waktu yang
bersamaan mereka kritis, bahkan menolak sejumlah aspek dari agama, khususnya
dalam kehidupan sosial dan politik. Keempat, agnosticists, yakni mereka yang
tidak percaya dengan keimanan dan menolak agama sebagai dasar kehidupan
sosial dan budaya pada umumnya.28
Adapun kondisi muslim di belanda, menurut data statistik tahun 1994, jumlah
penduduk Netherlan (Belanda) adalah 15.341.553 jiwa. Dari segi kepemelukan
agama, dari 18 tahun ke atas dapat digambarkan sebagai berikut. 22% kristen
protistan, 32% Rooms katolik, 3,7% Islam, 0,5% Hindu, dan 40% tidak beragama.
Jumlah orang islam sejak tahun 1971 sampai dengan 1993, bertambah dari 54.300
jiwa menjadi 566.300 jiwa. Dilihat dari komposisi jumlah tersebut dapat
digambarkan, muslim turki 46%, maroko 38,3% suriname 6,2% pakistan 2,2%
26 Ibid hlm 1
27 Ibid hlm 1-2
28 Ibid hlm 3.

13

Indonesia 1,6% mesir 0,7% Tunisia 0,9%, dan lainnya, 3,9%. Kemungkinan
lainya ini adalah orang asli Belanda yang masuk Islam. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Muslim yang ada di Belanda adalah Imigran.29
Kontak awal belanda dengan indonesia dapat digambarkan sebagai berikut.
Ketika utusan kesultanan Aceh datang ke Belanda di tahun 1602, yang dipimpin
oleh abdu zamad, dan terdiri dari empat orang, mereka ini disebut oleh orang
belanda dengan moren berkulit kuning. Tidak dapat dipastikan kapan pertama kali
orang Indonesia ke belanda, apakah dengan kedatangan utusan dari kesultanan
Aceh atau ada sebelumnya. Yang pasti kedatangan mereka di belanda ini tidak
dimasukan sebagai awal dakwa Islam di belanda. Harus diingat sebelum belanda
datang ke Indonesia, satu abad sebelumnya portugis sudah ada dan bermitra
dengan kesultanan Aceh untuk mendapatkan bahan dagangan dan komoditas
lainya.
Dapat disimpulkan bahwa hubungan portugis dan kesultanan aceh, adalah
hubungan bilateral yang sederajat. Demikian juga dengan hubungan Indonesia dan
belanda adalah juga hubungan dagangan. Lama kelamaan hubungan ini berganti
dengan hubungan penjajah dan yang dijajah. Penjajah belanda mensekolahkan
sejumlah orang indonesia ke belanda tentang teologi untuk kemudian menjalankan
misionaris di Indonesia.30
Menjelang abad ke-19 muncul kebijaksanaan belanda untuk mengubah
politiknya menjadi pilitik balas jasa. Hal ini dilakukan sebab mereka merasa sudah
banyak sekali mengambil sumber alam Indonesia.maka semakin banyaklah orang
indonesia yang datang ke belanda. Demikian sekolah-sekolah yang didirikan
indonesia.31
Daswarsa 1970-an industri manufakture, industri dan jasa di belanda semakin
berkembang, yang membutuhkan tenaga-tenaga ahli (putih) dan kasar. Untuk
mengisi lapangan kerja putih ini umumnya di isi oleh orang-orang belanda sendiri
karena mereka ini yang mempunyai keterampilan. Sebaliknaya, untuk lapangan
kerja kasar didatangkan dari sejumlah negara muslim , maroko, tunisia, mesir,
turki, indonesia dan sejenisnya.32
Pada masa ini banyak juga pelajar-pelajar indonesia yang sekolah di timur
tengah yang datang ke Eropa. Umumnya mereka datang ke Eropa untuk berlibur
29 Muhamad Hisyam, Persatuan Pemuda Muslim Se-Eropa: Sekilas Sejarah dan Peranannya Dalam Dakwa
Islam di Nederland, cet. 1 (Den Haag:PPME / YMAE, 1996)hlm 1
30 Ibid hlm 9
31 Ibid hlm 10
32 Ibid

14

sambil mencari kerja untuk belanja sekolah di Timur Tengah, khususnya pada
musim panas. Mereka ini umumnya bekerja di pabrik-pabrik, pelabuhanpelabuhan, dan pelayan pembersih, meskipun ada juga beberapa yang
mendapatkan pekerjaan putih.33
Sebagai tambahan ada istilah yang penting dipahami, yakni moor atau moren,
kedua istilah moor atau moren adalah sebutan portugis dan spanyol untuk orangorang Islam maroko, yang berarti hitam. Dalam sejarah Eropa kata moor dipakai
untuk menyebut orang islam pada umumnya.34
Di australia juga mempunyai kreteria yang mirip dengan di belanda, dimana
kedatangan muslim di australia juga diawali dengan kebutuhan tenaga kasar. Pada
waktu tenaga transportasi adalah unta dan kuda, maka kedatangan hewan-hewan
ini didatangkan dari Afghanistan, tentu dengan supir atau dengan adanya
pertukaran alat kendaraan, dari yang bersifat kendaraan non-mesin berupa
binatang ke alat transportasi mesin, tenaga mereka ini tidak dibutuhkan lagi,
sementara mereka sudah tinggal disana cukup lama. Akibatnya, mereka
mempunyai anak dan keturunan. Belakangan melihat jumlah penduduk muslim
yang semakin banyak maka munculah kebijaksanan dari pemerintah australia
untuk membatasi jumlah muslim. Tenaga lain datang dari turki, lebanon dan
daerah timur tengah lainya. Dengan singkat ada sekian kelompok muslim yang
datang ke australia.35
Pembahasan tentang bagaimana studi islam di negara-negara non muslim
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : (1) berdasarkan dosen yang
mengajarkan, dan (2) bedasarkan institusi. Berdasarkan dosen yang mengajar
dikelompokan menjadi dua, yakni: (1) tenaga pengajar yang menganut agama
islam (muslim) dan (2) tenaga pengajar non muslim. Mereka non muslim ini lebih
dikenal dengan sebutan orientalist, dari kata orient yang berarti timur dan list yang
berarti ahli. Maka secara bahasa orientalist adalah ahli ketimuran. Maksud timur
disini berarti islam. Maka ringkasnya, orientalis adalah ahli keislaman.
Sebelum muslim memasuki universitas-universitas di barat (khususunya Eropa
dan Amerika), dan belum ada muslim yang menulis dalam bahasa inggris dan
beberapa bahasa Eropa, seperti bahasa prancis, bahasa jerman, dan bahasa
belanda, ahli islam di barat di dominasi oleh para orientalist. Kemudian dengan

33 Ibid hlm 18
34 Ibid hlm 20
35 Ibid

15

adanya sarjana muslim yang sekolah dibarat dan menulis dalam bahasa barat, ahli
keislaman muncul dari sejumlah muslim.
Para orientalis ini dapat dikelompokan berdasarkan bidang keilmuan dan
ditekuni. Studi dalam bidang al-qur’an oleh fazlur rohman, dikelompokan menjadi
dua kelompok besar, yakni : (1) missionaris dan (2) akademik. 36 Maksud
kelompok missionaris, dalam ungkapan yang sederhana, adalah para sarjana barat
yang ketika mengkaji al-qur’an memakai kaca mata ajaran kristen, bahkan
mempunyai misi tertentu. Dengan tujuan misi tertentu tersebut, mereka ini,
dengan kajiannya berusaha memperlihatkan kelemahan al-qu’ran. Ilmuan yang
masuk pada kelompok ini, menurut rahman adalah (johan bouman, dengan
karyanya gott und mensch im koran, (2) jacque jornier, dengan karyanya les grand
themes du coran (3) kenneth cragg, dengan karyanya, the event of the qur’an (4)
besetti-sani, dengan karya, mohhammad and st. Francis, dan terakhir (5) claus
scheld, dengan karya muhammad und jesus. Karya empat pertama, menurut
rahman, adalah karya kajian yang sangat teliti, sistematis, tetapi menggunakan
kaca mata ajaran kristen. Sedangkan buku terakhir, dalam memberikan argumen
agak samar-samar (rather cryptic) dan isi bukunya cukup menarik ,tetapi juga
aneh(quite accentric).37Munculnya nama-nama sarjana muslim ini sebagai hasil
dari interaksi mereka dengan tenaga-tenaga pengajar tentang studi islam di dunia
barat. Dengan lahirnya sarjana-sarjana muslim dalam bidang studi islam di dan
menggunakan bahasa barat ini (eropa dan amerika) dapat meluruskan pandanganpandangan sarjana barat yang kadang-kadang berpandangan miring terhadap islam
dan muslim. Atau minimal dengan lahirnya sarjana-sarjana muslim ini dapat
memberikan alternatif pemikiran, bukan lagi hanya murni pandangan-pandangan
sarjana non muslim
Adapun dari sisi-sisi institusi, studi islam dinegara-negara non muslim hanya
McGill university di montreal kanada yang menamakan institusinya dengan nama
islamic studies.

C. Perkembangan Studi Islam di Indonesia
Sistem pendidikan Islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan (1) langgar, (2)
pesantren (3) pendidikan di kerajaan-kerajaan (4) kelas.
36 Abdullah Saced, Islam in Australia (Crows west : Allen & Unwin, 2003) hlm 1-12
37 Fazlur rahman. “some recent books on the qur’an by western authours” sumber dari pak qadri azizy(chicago,
oleh the universitas of chicago’ tahun 1984)hlm 73-95.

16

Sistem langgar adalah pendidikan yang dijalankan di langgar, atau surau, atau
masjid, atau di rumah guru. Dimasjid atau di langgar guru dan murid-murid duduk
bersila atau tanpa bangku. Umumnya kurikulum sistem langgar adalah pada tingkat
awal hanya untuk mengenal huruf abjad arab.38 Pengajaran dengan sistem langgar ini
di lakukan dengan dua cara. Pertama, sorogan, yakni seorang murid berhadapan
langsung dengan guru dan bersifat perorangan. Kedua ,haloqah yakni guru dikelilingi
oleh murid-murid.39
Adapun sistem pendidikan dengan pesantren atau dapat diidentikan dengan
muttab, dimana sorang kiyai mengajari santri dengan sarana masjid sebagai tempat
pengajaran atau pendidikan dan didukung oleh pondok sebagai tempat tinggal santri.
Dipesantren juga berjalan dua cara yakni (1) soroggan dan (2) haloqah.hanya
saja soroggan dipesantren biasanya dengan cara si santri yang membaca kitab,
sementara kiyay mendengar sekaligus mengoreksi kalau ada kesalahan.40
Sistem pengajaran berikutnya adalah pendidikan kerajaan-kerajaan islam,
yang dimulai pertama dari kerajaan samudra pasai di aceh, kerajaan yang didirikan
malik ibrahim bin mahdun berdiri pada abad 10M. 41 adapun materi yang diajarkan di
majelis taklim dan haloqah dikerajaan pasai adalah fiqih mazhab al-syafi’i. Kedua
kerajaan perlak di selat malaka, dikerajaan ini ada lembaga pendidikan berupa majelis
tak’lim tinggi yang dihadiri oleh murid khusus yang sudah alim dan mendalam
ilmunya. Kitab yang dibaca pun kitab kuwalitas tinggi, al-umm, kitab fiqih karangan
iman syafi’i.42 Ketiga kerajaan aceh darussalam (1511-1814M) kerajaan yang berdiri
12 zulkaidah 916H (1511M) dan mengarahkan perang terhadap buta huruf dan buta
ilmu. Dikerajaan ini ada lembaga-lembaga negara yang berfungsi di bidang
pendidikan yakni (1) balai seutia huhama. Lembaga ilmu pengatahuan, tempat
berkumpul

ulama,

ahli

fikir

dan

intelektual/cendikiawan

membahas

ilmu

pengetahuan. (2) balai seutia ulama jawatan pendidikan (3) balai jama’ah himbunan
ulama. Keempat kerajaan demak dimana tempat-tempat ramai (sentral/pusat)
didirikan masjid untuk tempat belajar. Kelima kerajaan islam mataram (15751757)dimana hampir setiap desa didirikan tempat belajar al-qur’an. Demikian pula
didaerah kabupaten didirikan pusantren.43 Keenam kerajaan islam dibanjarmasin
38 Nico Kapten ‘the transformasi of the academic study of religious (jakarta & montreal:Indonesia-canada
Islamic higher education project, 2002)hlm 55-59
39 Hasbullah, sejarah pendidikan islam di indonesia,lintas sejarah petumbuhan dan perkembangan (jakarta:PT
RajaGrafindo persada.1995)hlm. 21-22
40 Ibid,hlm 23
41 Ibid hlm 23
42 Ibid hml 26
43 Ibid hlm 29

17

kalimantan lahir ulama besar dan terkenal, syeh muhammad arsyad al-banjari, setelah
pulang dari mekah untuk belajar, al-banjari mendirikan pusantren di kampung Dalam
pagar.
Kemudian mulai akhir abad ke19 perkembangan pendidikan islam di
indonesia mulai lahir sekolah model belanda, sekolah eropa, sekolah vernahuler.
Kemudian dasarwarsah ke2 abad ke20 muncul madrasah dan sekolah-sekolah model
belanda oleh organisasi islam seperti muhammadiyah, nahdtululama, jam’at al-khoir
dll.44
Tahun 1901 orang-orang arab yang tinggal dijakarta mendirikan madrasah.
Tahun 1905 dengan jam’iat al-khoir berhasil mendirikan madrasah dengan kurikulum
mengajarkan pengetahuan umum dan agama. Kemudian mamba’u al-u’lum didirikan
1906 oleh susuhunan takubuono, madrasah digabung dengan masjid. Kemudian
sekolah adabiyah oleh abdullah ahmad dipadang panjang berdiri 1907. Berukutnya
zainuddin labayaljunusi pada tahun1915 membuka sekolah guru diniyah dengan
sistem

kelas

dan

menggunakan

kurikulum

mencangkup

pengetahuaan

umun,bahasa,matematika,sejarah, dan ilmu bumi.45 Kemudian 1916 nahdatululama
membuka madrasah salafiah di tubuereng yang dalam kurikulumnya memasukan
kewajaran baca tulis huruf latin. Pada tahun 1923 ada empat sekolah muhamadiyah
didirikan diyogyakarta dan dijakarta berdiri sekolah HIS (hollands inlands school). 46
Pada bulan april 1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi islam
ulama dan cendikiawan. Dalam pertemuan itu dibentuklah panitia perencana sekolah
tinggi islam yang diketuai oleh Drs. Mohammad hatta dengan anggota-anggota antara
lain: K.H. Masmansur ,K.H.A. muzakir, K.H. R.F. Kafrawi dll. Setelah persiapan
cukup, pada tanggal 8 juli 1945 atau tanggal 27 rajab 1364 H bertepatan dengan hari
israq miqraj diadakan acara pembukaan resmi sekolah tinggi islam (STI) dijakarta. 47
Setelah proklamasi dan ibukota Republik Indonesia pindah keyogyakarat STI juga
hijrah ke kota tersebut dan berubah namanya menjadi universitas islam indonesia
(UII) dengan empat fakultas yaitu agama,hukum,ekonomi,dan pendidikan. Fakultas
agama UII ini kemudian dinegrikan dan menjelma menjadi perguruan tinggi agama
islam negeri(PTAIN) yang di atur dengan peraturan pemerintah NO 34 th1950 dan
pelaksanaanya diatur delam peraturan bersama mentri agama dan mentri pendidikan,

44 Ibid hlm 37
45 Ibid hlm 38-39
46 Khozin, jejak-jejak pendidikan islam di indonesia hlm 58-59
47 Ibid hlm 59

18

pengajaran dan kebudayaan NO.K/I/14641 tahun 1951 (Agama dan no 28665/Kab
tahun 1951 (pendidikan) tanggal 1-9-1951.48
PTAIN membuka tiga jurusan yaitu jurusan qodla,tarbbiyah,dan dakwa. Tahun
1960 PTAIN dilebur dan digabungkan dengan akademik dinas ilmu agama (ADIA)
milik departemen agama yang didirikan dijakarta dengan penetapan mentri agama no1
tahun 1957.49 IAIN al-jami’ah al-islami’ah al-hukumi’ah diresmikan berdirinya oleh
mentri agama RI pada tanggal 2 rabiull awal 1380 H bertepatan dengan tanggal 28
agustus 1960 berdasarkan PP no 11 tahun 1960 tanggal 9 mei 1960 IAIN tersebut
merupakan penggabungan antara PTAIN diyogyakarta dan ADIA dijakarta.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

48 Ibid hlm 76
49 Ibid hlm 77

19

Dapat disimpulkan bahwa perkembangan studi islam berkembang dari sorogan dan
halaqah di rumah-rumah para alim ke sistem kuttab, kemudian ke masjid berlanjut mejadi
sistem madrasah. Kemudian dilihat dari perkembangannya, mulai tahun 750-1258 M
merupakan masa kejayaan muslim, tetapi pasca itu malah menjadi masa keruntuhan muslim
sekaligus masa kejayaan Eropa. Sejarah pesentuhan islam dengan Barat dapat dikelompokkan
menjadi dua fase, (1) fase ketika islam memegang kejayaan dan menjadi pusat ilmu
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, (2) fase ketika islam jatuh dan runtuh, sementara
dunia barat mulai jaya dan menjadi pusat ilmu, teknologi dan kebudayaan. Perkembangan
studi islam di Indonesia mulai dari sistem langgar, halaqah menjadi sistem pendidikan
pesantren, pendidikan di kerajaan-kerajaan islam yang menerapkan kurikulum mencakup
pengetahuan umum, bahasa, matematika, sejarah, dan ilmu bumi.
Pada bulan April 1945 diadakn pertemuan antara berbagai tokoh organisasi
islam,ulama dan cendekiawan. Pada tanggal 8 Juli 1945 atau tanggal 27 Rajab 1364 H
bertepatan dengan Isra Mi’raj diadakan acara pembukaan resmi Sekolah Tinggi Islam (STI)
di Jakarta. Dari sinilah sekarang berkebang berbagai perguruan tinggi islam yang telah
menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Daftar Pustaka
Asari, Hasan.Menyingkap Zaman Keemasan Islam.Bandung : Mizan,1994.
Azra,Azyumardi. Pendidikan Tinggi Islam dan Kemajuan Sains.Jakarta : PT Logos
Publishing

House,1994.

Darmawan,M.Ag Andy. Pengantar Studi Islam.Yogyakarta:Pokja Akademik UIN Sunan
Kalijaga,2005.

20

H.A.R Gibb. Aliran-Aliran Moderen dalam Islam, terj.Machnun Husein.Jakarta:Rajawali
Pers,1990.
Hisyam,muhammad.Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa:Sekilas Sejarah dan Perananya
dalam Dakwa Islam di Nederland.Den Haag : PPME/YMAE,1996.
Khozin. Jejak-Jejak Pendidikan Islam di Indonesia. Malang : universitas Muhamadiyah
Malang,2001
Sou’yb,Joesoep. Orientalisme dan Islam. Jakarta : Bulan Bintang,1985.

21