Pemindahan material secara manual

ERGONOMI

BAB 9
Pemindahan material secara manual

PENDAHULUAN
Pemindahan secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis
akan menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri
( industrial accident ) yang disebut sebagai “Over exertion-lifting and
carrying” yaitu kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban
angkat yang berlebih. Rasa nyeri yang kronis( injury ) membutuhkan
penyembuhan yang cukup lama. Sementara itu faktor yang
berpengaruh terhadap timbulnya nyeri punggung ( back injury ), adalah
arah beban yang akan diangkat dan frekuensi aktivitas pemindahan.
 Resiko-resiko nyeri tersebut banyak dijumpai pada beberapa industri
berikut ini :
 industri berat
 pertambangan
 pemindahan material
 konstruksi/bangunan
 pertanian

 rumah sakit
 dan lain-lain

PENDAHULUAN
Back injury diakibatkan dari pengaruh pemindahan beban juga
banyak terdapat pada aktiftas rumah tangga dan aktivitas rekreasi
atau santai ( leisure ). Usaha-usaha untuk mengurangi hal tersebut
adalah dengan cara mengadakan pelatihan, pendidikan dan
penyuluhan tentang pengaruh negatifnya serta perhatian khusus
pada perancangan produk yang nantinya akan dikonsumsi untuk
masyarakat. Beberapa aktivitas yang dapat menimbulkan efek
sampingan negatif ( hazard ) tersebut antar lain :
 mengangkat beban berat di kantor/perusahaan,
 mengangkat pasien dirumah sakit,
 menyebar benih tanaman di kebun,
 mengoperasikan peralatan/fasilitas kerja di industri manufaktur
maupun jasa,
 dan lain-lain

BEBERAPA PARAMETER YANG HARUS DIPERHATIKAN


beban yang harus diangkat
 perbandingan antara berat badan dan
orangnya
 jarak horisontal dari beban terhadap orangnya
 ukuran beban yang akan diangkat ( beban yang
berdimensi besar akan mempunyai jarak CG
( center of gravity ) yang lebih jauh dari tubuh,
dan bisa mengganggu jarak pandangannya ).


FAKTOR RESIKO
beban berat yang harus diangkat dan perbandingannya
terhadap berat badan operator.

jarak horisontal dari beban relatif terhadap operator.
 ukuran beban yang harus diangkat ( beban yang berukuran
besar ) akan memiliki pusat massa ( centre og gravity ) yang
letaknya jauh dari badan operator, hal tersebut juga akan
menghalangi pandangan ( vision ) operator.

 ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan
beban ( mengangkat beban dari permukaan lantai akan relatif
lebih sulit dari pada mengangkat beban dari ketinggian pada
permukaan pinggang ).
 beban puntir ( twisting load ) pada badan operator selama
aktivitas angkat beban.


FAKTOR RESIKO
prediksi terhadap berat beban yang akan
diangkat. hal ini adalah untuk mengantisipasi
beban yang lebih berat dari yang diperkirakan.
 stabilitas beban yang akan diangkat.
 kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja.
 berbagai macam rintangan yang menghalangi
ataupun keterbatasan postur tubuh yang
berada pada suatu tempat kerja.
 kondisi kerja yang meliputi : pencahayaan,
temperatur, kebisingan dan kelicinan lantai.



FAKTOR RESIKO
prediksi terhadap berat beban yang akan
diangkat. hal ini adalah untuk mengantisipasi
beban yang lebih berat dari yang diperkirakan.
 stabilitas beban yang akan diangkat.
 kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja.
 berbagai macam rintangan yang menghalangi
ataupun keterbatasan postur tubuh yang
berada pada suatu tempat kerja.
 kondisi kerja yang meliputi : pencahayaan,
temperatur, kebisingan dan kelicinan lantai.


FAKTOR RESIKO
frekuensi angkat yaitu banyaknya aktivitas
angkat.
 metoda angkat yang benar ( tidak boleh
mengangkut beban secara tiba-tiba )
 tidak terkoordinasinya kelompok kerja ( lifting

team ).
 diangkatnya suatu beban dalam suatu periode. hal
ini adalah sama dengan membawa beban pada
jarak tertentu dan memberi tambahan beban
pada vertebral disc ( VD ) dan intervertebral disc (
ID) pada vertebral column di daerah punggung.


BEBERAPA PENDEKATAN UNTUK MENGURANGI RESIKO

Kebutuhan untuk mengangkat secara manual
( tanpa alat ) haruslah benar-benar diteliti secara
ergonomis. penelitian ini akan mengakibatkan
adanya standarisasi dalam aktivitas angkat
manusia.
 Standar kemampuan angkat tersebut tidak hanya
meliputi arah beban, akan tetapi berisi pula
tentang ketinggian dan jarak operator terhadap
beban yang akan diangkat. akhirnya, pelatihan
dalam mengangkat beban dan metode angkat

terbaik haruslah diimplementasikan.


PENYELESAIAN UNTUK PEMINDAHAN MATERIAL
SECARA TEKNIS
pindahlah beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah
dirancang dengan menggunakan roller ( ban berjalan ).
 gunakan meja yang dapat digerakkan naik turun untuk menjaga
agar bagian permukaan dari meja kerja dapat langsung dipakai
untuk memasukkan lembaran logam ataupun benda kerja lainnya
ke dalam mesin.
 tempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih
tinggi dan turunkan dengan bantuan gaya gravitasi.
 berikan peralatan yang dapat mengangakat, misalnya : pada
ujung belakang truk untuk memudahkan pengangkatan material,
dengan demikian tidak diperlukan lagi alat angkat ( crane ).
 rancanglah Overhead Monorail dan Hoist diutamakan yang
menggunakan power ( tenaga ) baik untuk gerakan vertikal
maupun horisontal



PENYELESAIAN UNTUK PEMINDAHAN MATERIAL
SECARA TEKNIS
rancanglah Hoist atau Fork truck yang dikeling pada
permukaan lantai, diutamakan yang menggunakan power.
 desainlah kotak ( tempat benda kerja ) dengan disertai
handel yang ergonomis sehingga mudah pada waktu
mengangakat.
 aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin
memudahkan metodologi angkat benda pada ketinggian
permukaan pinggang.
 berilah tanda atau angka pada beban sesuai dengan
beratnya.
 siapkan Trolley dan pengungkit ( lever ) untuk
mengangkat ujung dari drum ( dengan volume 200 liter ).


PENYELESAIAN UNTUK PEMINDAHAN MATERIAL
SECARA TEKNIS


bebaskan area kerja dari gerakan dan peletakan
material yang mengganggu jalur ( access ) dari
operator.
 hindarkan lantai kerja dari sesuatu yang dapat
membuat licin sehingga akan membahayakan
operator pada saat perjalanan memindahkan
material.
 buatlah suatu ruang kerja yang cukup untuk
gerakan dinamis bebas operator.
 tempatkan semua material sedekat mungkin
terhadap operator


BATASAN BEBAN YANG BOLEH
DIANGKAT
batasan legal (legal limitations)
 batasan biomekanika (biomechanical
limitations)
 batasan fsiologi (physiological
limitations)

 batasan psiko-fsik (psycho-physical
limitations)


Optimasi Metodologi Kerja
BAB 10

PROSES BELAJAR (LEARNING)
Studi empiris menunjukkan adanya
kemampuan yang luar biasa pada diri
manusia untuk meningkatkan
produktivitas kerja dengan cara praktek.
Perkembangan tingkat keahlian pada diri
manusia melibatkan pengembangan
pada gerak refeks yang ada di dalam
sistem otak sehingga pengendalian ....

PROSES BELAJAR (LEARNING)
.... dalam proses belajar (learning), suatu
umpan balik eksternal amatlah dibutuhkan

untuk pengembangan keahlian (skill). Selain
dari pada itu motivasi juga dibutuhkan
sehingga umpan balik akan berfungsi untuk
meningkatkan produktivitas sebagai hasil
akhirnya. Dilain pihak, kegelisahan
(kecemasan atau anxiety) telah terbukti
sebagai penghalang dalam peningkatan
proses belajar.

PERANCANGAN KEYBOARD
KOMPUTER


Keyboard yang lebih disederhanakan yaitu perencanaan yang
diusulkan oleh Dvorak dan teman-temannya pada tahun 1936,
keyboard ini dikenal dengan keyboard DVORAK. Keyboard ini
sekarang telah banyak kembali digemari orang dan dijadikan
alternatif lain disamping QWERTY oleh the American National
Standards Institute (ANSI) yaitu suatu institusi mengenai
standarisasi produk nasional yang berkedudukan di Amerika.




Keyboard DVORAK ini dibagi menjadi dua bagian yaitu satu
untuk tangan kanan dan yang lainnya untuk tangan kiri. Tujuan
perancangan produk tersebut adalah untuk memindahkan
huruf yang lebih sering dipakai ke bagian tengah keyboard.

PERANCANGAN KEYBOARD
KOMPUTER

BEBERAPA PRINSIP DALAM PERANCANGAN
PERKAKAS KERJA

PETUNJUK UMUM UNTUK PERANCANGAN
PERKAKAS KERJA TANGAN (HAND TOOLS)


Pertimbangan apakah perkakas kerja akan digunakan untuk
genggaman presisi.



Hindarkan adanaya deviasi ulnar maupun deviasi radial yang
terjadi pada pergelangan tangan.



Pilihlah panjang dan keliling handel yang disesuaikan dengan
ukuran tangan dari populasi yang dilibatkan dan direkomendasikan
untuk memaksimumkan luasan sentuh (contact area).



Hindarkan membukanya handel yang berlebihan dan
pertimbangan antropometri tangan dari populasi yang terlibat.



Jagalah gaya tekan atau cengkeram pada 30% dari kekuatan
genggam maksimum pada 10 presentil populasi yang terlibat.

PETUNJUK UMUM UNTUK PERANCANGAN
PERKAKAS KERJA TANGAN (HAND TOOLS)


Rancanglah handel dengan pegas pembuka



Hindarkan kemungkinan menutupnya handel yang
berakibat pada terjepitnya telapak tangan.



Rancangan handel dengan contour (bentuk permukaan)
yang sesuai.



Hindarkan segi yang terlalu tajam (sharp edges)
terutama untuk genggaman kuat (strong grip).



Hindarkan gaya gesek yang terjadi antara permukaan
telapak tangan dengan handel, dengan cara merancang
handel yang bersumbu

PETUNJUK UMUM UNTUK PERANCANGAN
PERKAKAS KERJA TANGAN (HAND TOOLS)


Kurangi kekuatan genggam tangan dengan merancang handel
perkakas kerja sedemikian rupa sehingga tangan tidak harus
memegangnya erat.



Rancanglah perkakas kerja sedemikian rupa sehingga tidak
melukai tangan.



Perkakas kerja hendaklah dirancang agar pusat massanya tidak
berat sebelah.



Rancanglah pusat pegangan handel yang tergaris dengan sumbu
pahat kerja yang harus ditekan dengan kuat.



Peralatan kerja yang berat harus ditunjang dengan peralatan
tambahan sehingga operator tidak perlu secara terus menerus
menanggung berat beban alat.

PETUNJUK UMUM UNTUK PERANCANGAN
PERKAKAS KERJA TANGAN (HAND TOOLS)


Pertimbangkan pengoperasian peralatan untuk kedua
tangan sehingga bebannya merata dan simetris.



Perancangan hendaknya dengan memperhatikan operasi
kerja dengan tangan kiri ataupun tangan kanan.



Harap pertimbangkan juga adanya reaksi gaya ataupun
momen dari perkakas kerja yang timbul sehingga perlu
adanya peralatan tambahan untuk mengeklem perkakas
kerja.



Buatlah suatu tempat penyimpanan yang aman jika
perkakas tersebut tajam, panas, mudah menggelinding
dan lain-lain.

MASALAH KHUSUS DALAM PERKAKAS KERJA
BERAT (POWER TOOLS)

Berat Perkakas Kerja
 Timbulnya Energi Kinetik
 Reaksi Gaya Momen
 Kebisingan
 Kejutan Elektris (Elektric Shock)
 Getaran (Vibration)
 Debu (Dust)


BAB 11

SISTEM MANUSIA – MESIN :
PEMAHAMAN SIMBOL - SIMBOL

“Penyesuaian kerja pada manusia” berarti penyesuaian mesin dan
lingkungan kerja terhadap manusia. Dalam banyak hal, teknologi baru telah
menyiapkan mesin-mesin secara sempurna untuk menggantikan pekerjaan
manusia. Teknologi baru tersebut juga membawa integrasi yang lebih baik
antara manusia dan mesin, mislanya, display digital dan grafk yang lebih
mudah dipahami serta kontrol-kontrol yang membutuhkan lebih sedikit usaha
daripada sebelumnya.
Dalam sistem manusia-mesin terdapat dua interface penting:
 Interface pertama, adalah display yang dapat menghubungkan kondisi
mesin pada manusia.
 Interface kedua, adalah kontrol, yang mana manusia dapat menyesuaikan
respon dengan feedback yang diperoleh dari display tadi.
Jadi, antara display dan kontrol harus terdapat interaksi yang saling
menyesuaikan.

VISI DAN PENCAHAYAAN

MATA

GLARE (SILAU)
Cahaya yang menyilaukan ini terjadi
jika cahaya yang berlebihan mencapai
mata. Dibagi menjadi 2 kategori:


Cahaya menyilaukan yang tidak
menyenangkan


Silau yang mengganggu

SUMBER-SUMBER GLARE (SILAU)
Lampu atau cahaya dengan terang yang
berlebihan
 Pantulan dari permukaan terang


Discomfort Glare dapat dideteksi dengan
membayangi mata dari sumber yang
terang yang ada di daerah periphery.
Biasanya tingkat luminance harus dibatasi
dalam daerah 45-95 derajat.

PENDENGARAN DAN SUARA
Ketidakmampuan mendengar dan
berbicara dapat menyebabkan
komunikasi yang salah. Komunikasi
dalam berbicara sering dapat
diinterpretasikan dalam cara-cara yang
berbeda tergantung pada pendapat
sebelumnya, harapan dan pengalaman
( sesuai dengan symbol visual)

KOMUNIKASI PEMBICARAAN
Komponen
Komponen pada
pada
komunikasi
komunikasi
pembicaraan,
pembicaraan, yaitu
yaitu ::
pembicara,
pembicara,

pesan
pesan itu
itu sendiri,
sendiri,

system
system transmisi,
transmisi,

pendengar
pendengar

1. PEMBICARA
Pembicaraan yang lebih dapat
dimengerti telah didapatkan dengan
menggunakan:
 Jangka waktu lamanya suku kata yang
lebih panjang
 Intensitas pembicaraan yang lebih
besar
 Lebih banyak waktu pada suara dan
sedikit saat berhenti
 Lebih banyak pembicaraan yang

2. PESAN
Meminimumkan daftar kosa kata yang
diperlukan
 Memilih komponen pembicaraan yang
lebih mudah dipakai dari masingmasing
 Menghindari kesalahan ekspresi



3. TRANSMISI SUARA
Ambang batas kebisingan
Penyampaian berita yang sederhana akan dapat
dimengerti selama tingkat pemberitaannya setinggi 10 dB
atau lebih tinggi dari ambang batas kebisingan. Akan
tetapi, untuk berita yang lebih kompleks, tingkat
pembicaraannya harus 20 dB. Adapun tingkat
pembicaraaan dikategorikan sebagai berikut:
 Percakapan biasa : 60-65 dB
 Pembicaraan disuatu seminar : 65-75 dB
 Berteriak : 80-85 dB
Disini dapat disimpulkan bahwa komunikasi akan sangat
sulit pada ambang kebisingan diatas 80 dB.

4. PENDENGAR
Berbagai macam kesulitan dalam pendengar
ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut:
 Usia
 penyakit
 Kebisingan yang menyebabkan ketulian
 Jenis bahasa
 Pendidikan
Kebisingan yang menyebabkan ketulian (Noise
Induced Deafness) ditunjukan oleh rentang
frekuensi 2000-6000 Hz.