Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran Repository UNIKAMA
Lilik Sri Hariani
08123317798
liliksrihariani@yahoo.co.id
Prosedur Penilaian dan Teknik
Penilaian
Prosedur Penilaian Kelas
Pengertian teknik Penilaian Kelas
Penilaian Tertulis/Tes
Penilaian Non Tes
Prosedur Penilaian Kelas
1. Menetapkan Tujuan Penilaian
2. Menetapkan Jenis atau Lingkup Bahan Ajar yang
3.
4.
5.
6.
Harus di Ukur
Menetapkan Teknik Pengukuran Yang digunakan
Mengembangkan Instrumen Pengukuran
Melaksanakan Pengukuran
Mengolah dan Menafsirkan hasil Pengukuran
(Mengambil Kesimpulan)
Menetapkan Tujuan Penilaian
Penetapan tujuan penilaian sangat penting
artinya untuk menetapkan sasaran penilaian
yang ingin dicapai
Hal ini juga akan membawa konsekunsi
terhadap teknik dan instrumen yang
digunakan
Menetapkan Jenis atau Lingkup
Ajar yang Harus di Ukur
Bahan
Pengambilan keputusan penilaian yang tepat
perlu didasarkan pada data kongkrit yang
relevan dengan tujuan penilaian
Menetapkan aspek-aspek perilaku yang
mnggambarkan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dan lingkup bahan ajar yang
telah dipelajari
Menetapkan Teknik
Pengukuran
Yang digunakan
Tes
Non Tes
Mengembangkan Instrumen
Pengukuran
Untuk mengukur kemampuan kognitif
digunakan tes atau tes lisan
Untuk mengukur kemampuan afektif digunakan
skala sikap
Untuk mengukur kemampuan psikomotor
digunakan tes tindakan
Melaksanakan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan
menggunakan teknik dan instrumen
pengukuran yang ditetapkan
Dalam melaksanakan pengukuran, ketertiban
dan kedisiplinan harus diperhatikan dngan
baik
Mengolah dan Menafsirkan Hasil
Pengukuran (Mengambil Kesimpulan)
Agar data hasil pengukuran mempunyai
makna sesuai dengan tujuan penilaian, maka
data tersebut perlu diolah ditafsirkan dengan
menggunakan kriteria atau standart tertentu
Teknik Penilaian Kelas
Teknik penilaian dapat dilakukan untuk
mengumpulkan informasi tentang kemajuan
peserta didik, baik yang berhubungan dengan
proses belajar maupun hasil belajar
Teknik penilaian pada dasarnya untuk
mengetahui pencapaian hasil belajar
berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
Cara yang digunakan untuk melaksanakan
penilaian
Pengertian Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang
dipergunakan dalam rangka pengukuran
dan penilaian, yang dapat berupa
pertanyaan , perintah, dan petunjuk yang
ditujukan kepada peserta didik untuk
mendapatkan respons sesuai dengan
petunjuk tersebut, dengan tujuan untuk
mengukur tingkat kemampuan seseorang
atau mengungkap aspek tertentu dari
orang yang dikenai tes
Ciri-ciri Tes Yang Baik
Validitas
Reliabilitas
Tingkat Kesulitan
Kepraktisan
Validitas
Tes yang baik akan memiliki tingkat validitas
yang tinggi
Validitas pada dasarnya menunjukkan pada
tingkat ketepatan dalam mengungkap data
yang semestinya diungkapkan
Sebelum menyusun tes perlu membuat kisi-kisi
sebagai pedoman penyusunan tes, sehingga
soal-soal yang dibuat tidak menyimpang dan
representatif terhadap keseluruhan
kompetensi dasar yang akan diungkap
Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan tingkat ketetapan,
keajegan, atau kemantapan
Suatu tes yang reliabel akan mampu
menghasilkan data yang relatif ajeg dan
konsisten, sehingga hasilnya dapat dipercaya
Tingkat Kesulitan
Tes yang baik adalah tes yang memiliki
tingkat kesukaran yang seimbang
Seimbangan dalam kaitan ini dapat dilihat
dari dua sisi
1.Berkaitan dengan proporsi penyebaran soal
sulit, sedang, dan mudah
2.Berkaitan dengan kemampuan siswa yang
dimaksud oleh tes tersebut
Kepraktisan
Kepraktisan juga merupakan salah satu ciri
yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan tingkat kebaikan tes
Kepraktisan menyangkut segi kemudahan
dalam mengadminstrasikan tes, semakin
mudah sebuah tes diadministrasikan, semakin
baik tes itu di lihat dari segi kepraktisan
Macam-macam Tes Tertulis
1. Soal dengan memilih jawaban/tes obyektif
1) dua pilihan
2) pilihan ganda
3) menjodohkan
2. Soal dengan mensuplai jawaban/tes
subyektif
1) isian singkat atau melengkapi
2) uraian terbatas
3) uraian obyektif
4) uraian terstruktur
Soal dengan dua pilihan
Biasanya bukan dalam bentuk pertanyaan
tetapi dalam bentuk pernyataan
Pernyataan benar/salah
B/S atau ya/tidak
Soal dengan dua pilihan
Pelaksanaannya:
* Tanpa pembetulan
* Dengan pembetulan
Penskorannya:
* Tanpa denda
* dengan denda
Penskoran
Tanpa denda:
S = R
Dengan denda:
S =R - W
Soal dengan memilih jawaban
Kebaikannya:
1. Representatif (validitas & reliabilitas relatif
lebih tinggi)
2. Pemeriksaan & penskoran mudah
3. Lebih objektif
Kelemahannya:
1. Penyusunannya lebih rumit
kisi-kisi soal
2. Cenderung mengungkap kognitif tingkat
rendah (ingatan/pengetahuan)
3. Spekulasi lebih tinggi
4. Terbuka kerjasama
Kaidah penyusunan soal
memilih
jawaban
1. Hindari penggunaan
kata-kata “biasanya,
2.
3.
4.
5.
kadang-kadang, semua, mungkin, sering kali”
Setiap soal hanya ada satu pokok persoalan
Pokok persoalan dirumuskan dengan kalimat
jelas, dan hanya mengandung persoalan yang
diperlukan
Setiap soal hanya ada satu alternatif jawaban
yang benar dan logis, pengecoh harus
berfungsi dengan baik
Tidak menggunakan option “semua jawaban
benar atau semua jawaban salah”, usahakan
option homogen
Lanjutan
6. Tidak ada petunjuk ke arah jawaban benar
7. Pola jawaban diacak
8. Tidak menyalin langsung kalimat yg
terdapat dlm buku teks atau catatan
10. Hindari penggunaan negatif ganda, dan kata-
kata kecuali
11. Untuk soal menjodohkan, antara pertanyaan
dan jawaban jumlahnya tidak sama, dan
menggunakan persoalan yang sejenis
12. Setelah selesai menyusun soal segera
menyusun kunci jawaban
13. Berikan petunjuk yang jelas cara
mengerjakannya
Soal Mensuplai jawaban
Soal dengan mensuplai jawaban/tes subyektif
- isian singkat atau melengkapi
- uraian terbatas
- uraian obyektif
- uraian terstruktur
Pedoman Penskoran soal uraian
terstruktur
Jawaban siswa
Benar dan lengkap
Skor
10
Benar tetapi krg lengkap
7-9
Sebagian saja yg benar
4-6
Jawaban salah
2-3
Tidak menjawab
0-1
Soal dengan mensuplai jawaban
Kebaikannya:
1. Mengukur proses mental yang tinggi
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa
3. Melatih penalaran (berfikir logis)
4. Meminimalisasi spekulasi
5. Mengembangkan ketr. pemecahan masalah
6. Mudah membuatnya
Kelemahannya:
1. Sampel sangat terbatas
2. Sangat subjektif
3. Kurang reliabel
4. Pemeriksaannya memerlukan waktu lama
5. Kemampuan mengemukakan pikiran tertulis
merupakan pembeda utama
Kaidah membuat soal dengan mensuplai
jawaban
1. Lebih baik menggunakan soal uraian yg menuntut
2.
3.
4.
5.
6.
7.
jawaban pendek dgn butir soal yg lebih banyak
daripada soal yg menuntut jawaban panjang dgn
butir soal sedikit.
Kata-kata yang digunakan bervariasi.
Rumusan kalimat sederhana dan mudah dimengerti,
sesuai kemampuan berbahasa peserta tes.
Meliputi ide-ide pokok & komprehensif
Tidak menyalin secara langsung kalimat yang
terdapat dari buku teks/catatan.
Segera membuat rambu-rambu jawaban/kunci
jawaban dan pedoman penskoran.
Petunjuk pengerjaan yang jelas.
Penilaian Non Tes
Unjuk Kerja (Performance)
Penugasan (Proyek/Project)
Hasil kerja (Produk/Product)
Portofolio (Portfolio)
Penilaian Afektif
Diri (Self Assessment)
08123317798
liliksrihariani@yahoo.co.id
Prosedur Penilaian dan Teknik
Penilaian
Prosedur Penilaian Kelas
Pengertian teknik Penilaian Kelas
Penilaian Tertulis/Tes
Penilaian Non Tes
Prosedur Penilaian Kelas
1. Menetapkan Tujuan Penilaian
2. Menetapkan Jenis atau Lingkup Bahan Ajar yang
3.
4.
5.
6.
Harus di Ukur
Menetapkan Teknik Pengukuran Yang digunakan
Mengembangkan Instrumen Pengukuran
Melaksanakan Pengukuran
Mengolah dan Menafsirkan hasil Pengukuran
(Mengambil Kesimpulan)
Menetapkan Tujuan Penilaian
Penetapan tujuan penilaian sangat penting
artinya untuk menetapkan sasaran penilaian
yang ingin dicapai
Hal ini juga akan membawa konsekunsi
terhadap teknik dan instrumen yang
digunakan
Menetapkan Jenis atau Lingkup
Ajar yang Harus di Ukur
Bahan
Pengambilan keputusan penilaian yang tepat
perlu didasarkan pada data kongkrit yang
relevan dengan tujuan penilaian
Menetapkan aspek-aspek perilaku yang
mnggambarkan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dan lingkup bahan ajar yang
telah dipelajari
Menetapkan Teknik
Pengukuran
Yang digunakan
Tes
Non Tes
Mengembangkan Instrumen
Pengukuran
Untuk mengukur kemampuan kognitif
digunakan tes atau tes lisan
Untuk mengukur kemampuan afektif digunakan
skala sikap
Untuk mengukur kemampuan psikomotor
digunakan tes tindakan
Melaksanakan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan
menggunakan teknik dan instrumen
pengukuran yang ditetapkan
Dalam melaksanakan pengukuran, ketertiban
dan kedisiplinan harus diperhatikan dngan
baik
Mengolah dan Menafsirkan Hasil
Pengukuran (Mengambil Kesimpulan)
Agar data hasil pengukuran mempunyai
makna sesuai dengan tujuan penilaian, maka
data tersebut perlu diolah ditafsirkan dengan
menggunakan kriteria atau standart tertentu
Teknik Penilaian Kelas
Teknik penilaian dapat dilakukan untuk
mengumpulkan informasi tentang kemajuan
peserta didik, baik yang berhubungan dengan
proses belajar maupun hasil belajar
Teknik penilaian pada dasarnya untuk
mengetahui pencapaian hasil belajar
berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
Cara yang digunakan untuk melaksanakan
penilaian
Pengertian Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang
dipergunakan dalam rangka pengukuran
dan penilaian, yang dapat berupa
pertanyaan , perintah, dan petunjuk yang
ditujukan kepada peserta didik untuk
mendapatkan respons sesuai dengan
petunjuk tersebut, dengan tujuan untuk
mengukur tingkat kemampuan seseorang
atau mengungkap aspek tertentu dari
orang yang dikenai tes
Ciri-ciri Tes Yang Baik
Validitas
Reliabilitas
Tingkat Kesulitan
Kepraktisan
Validitas
Tes yang baik akan memiliki tingkat validitas
yang tinggi
Validitas pada dasarnya menunjukkan pada
tingkat ketepatan dalam mengungkap data
yang semestinya diungkapkan
Sebelum menyusun tes perlu membuat kisi-kisi
sebagai pedoman penyusunan tes, sehingga
soal-soal yang dibuat tidak menyimpang dan
representatif terhadap keseluruhan
kompetensi dasar yang akan diungkap
Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan tingkat ketetapan,
keajegan, atau kemantapan
Suatu tes yang reliabel akan mampu
menghasilkan data yang relatif ajeg dan
konsisten, sehingga hasilnya dapat dipercaya
Tingkat Kesulitan
Tes yang baik adalah tes yang memiliki
tingkat kesukaran yang seimbang
Seimbangan dalam kaitan ini dapat dilihat
dari dua sisi
1.Berkaitan dengan proporsi penyebaran soal
sulit, sedang, dan mudah
2.Berkaitan dengan kemampuan siswa yang
dimaksud oleh tes tersebut
Kepraktisan
Kepraktisan juga merupakan salah satu ciri
yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan tingkat kebaikan tes
Kepraktisan menyangkut segi kemudahan
dalam mengadminstrasikan tes, semakin
mudah sebuah tes diadministrasikan, semakin
baik tes itu di lihat dari segi kepraktisan
Macam-macam Tes Tertulis
1. Soal dengan memilih jawaban/tes obyektif
1) dua pilihan
2) pilihan ganda
3) menjodohkan
2. Soal dengan mensuplai jawaban/tes
subyektif
1) isian singkat atau melengkapi
2) uraian terbatas
3) uraian obyektif
4) uraian terstruktur
Soal dengan dua pilihan
Biasanya bukan dalam bentuk pertanyaan
tetapi dalam bentuk pernyataan
Pernyataan benar/salah
B/S atau ya/tidak
Soal dengan dua pilihan
Pelaksanaannya:
* Tanpa pembetulan
* Dengan pembetulan
Penskorannya:
* Tanpa denda
* dengan denda
Penskoran
Tanpa denda:
S = R
Dengan denda:
S =R - W
Soal dengan memilih jawaban
Kebaikannya:
1. Representatif (validitas & reliabilitas relatif
lebih tinggi)
2. Pemeriksaan & penskoran mudah
3. Lebih objektif
Kelemahannya:
1. Penyusunannya lebih rumit
kisi-kisi soal
2. Cenderung mengungkap kognitif tingkat
rendah (ingatan/pengetahuan)
3. Spekulasi lebih tinggi
4. Terbuka kerjasama
Kaidah penyusunan soal
memilih
jawaban
1. Hindari penggunaan
kata-kata “biasanya,
2.
3.
4.
5.
kadang-kadang, semua, mungkin, sering kali”
Setiap soal hanya ada satu pokok persoalan
Pokok persoalan dirumuskan dengan kalimat
jelas, dan hanya mengandung persoalan yang
diperlukan
Setiap soal hanya ada satu alternatif jawaban
yang benar dan logis, pengecoh harus
berfungsi dengan baik
Tidak menggunakan option “semua jawaban
benar atau semua jawaban salah”, usahakan
option homogen
Lanjutan
6. Tidak ada petunjuk ke arah jawaban benar
7. Pola jawaban diacak
8. Tidak menyalin langsung kalimat yg
terdapat dlm buku teks atau catatan
10. Hindari penggunaan negatif ganda, dan kata-
kata kecuali
11. Untuk soal menjodohkan, antara pertanyaan
dan jawaban jumlahnya tidak sama, dan
menggunakan persoalan yang sejenis
12. Setelah selesai menyusun soal segera
menyusun kunci jawaban
13. Berikan petunjuk yang jelas cara
mengerjakannya
Soal Mensuplai jawaban
Soal dengan mensuplai jawaban/tes subyektif
- isian singkat atau melengkapi
- uraian terbatas
- uraian obyektif
- uraian terstruktur
Pedoman Penskoran soal uraian
terstruktur
Jawaban siswa
Benar dan lengkap
Skor
10
Benar tetapi krg lengkap
7-9
Sebagian saja yg benar
4-6
Jawaban salah
2-3
Tidak menjawab
0-1
Soal dengan mensuplai jawaban
Kebaikannya:
1. Mengukur proses mental yang tinggi
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa
3. Melatih penalaran (berfikir logis)
4. Meminimalisasi spekulasi
5. Mengembangkan ketr. pemecahan masalah
6. Mudah membuatnya
Kelemahannya:
1. Sampel sangat terbatas
2. Sangat subjektif
3. Kurang reliabel
4. Pemeriksaannya memerlukan waktu lama
5. Kemampuan mengemukakan pikiran tertulis
merupakan pembeda utama
Kaidah membuat soal dengan mensuplai
jawaban
1. Lebih baik menggunakan soal uraian yg menuntut
2.
3.
4.
5.
6.
7.
jawaban pendek dgn butir soal yg lebih banyak
daripada soal yg menuntut jawaban panjang dgn
butir soal sedikit.
Kata-kata yang digunakan bervariasi.
Rumusan kalimat sederhana dan mudah dimengerti,
sesuai kemampuan berbahasa peserta tes.
Meliputi ide-ide pokok & komprehensif
Tidak menyalin secara langsung kalimat yang
terdapat dari buku teks/catatan.
Segera membuat rambu-rambu jawaban/kunci
jawaban dan pedoman penskoran.
Petunjuk pengerjaan yang jelas.
Penilaian Non Tes
Unjuk Kerja (Performance)
Penugasan (Proyek/Project)
Hasil kerja (Produk/Product)
Portofolio (Portfolio)
Penilaian Afektif
Diri (Self Assessment)