Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Bangkalan Berdasarkan RTRW

  Bab VII RPI2-JM Bidang Cipta Karya berisikan keterpaduan strategi pengembangan Kabupaten Bangkalan berdasarkan arahan kebijakan Daerah yang ada, antara lain arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangkalan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangkalan, Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM), Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota, serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK).

7.1. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANGKALAN

  Penyusunan PRI2-JM Bidang Ciptakarya harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, yang meliputi penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang, ketentuan peraturan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Ciptakarya dan indikasi program.

7.1.1. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Bangkalan

  Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai dasar pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud.

  Kawasan strategis Kabupaten Bangkalan yang menjadi dasar pembangunan infrastruktur terdiri dari Kawasan Strategis Nasional dri Sudut Kepentingan Ekonomi, Kawasan Strategis Kabupaten yang meliputi Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Ekonomi, social budaya serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Lebih jelas diuraikan pada

tabel 7.1 berikut ini: Tabel 7.1

  Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Bangkalan Berdasarkan RTRW KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN BANGKALAN SUDUT KEPENTINGAN LOKASI/BATAS WILAYAH (1) (2) (3) Kawasan Strategis Nasional

  Pengembangan Kabupaten Bangkalan dalam Gerbangkertosusila Plus

Ekonomi Kabupaten Bangkalan

Kawasan Strategis Kabupaten Gudang Amunisi Batuporon Pertahanan dan keamanan

  Kecamatan Kamal Laboratorium Angkatan laut Kecamatan Labang Rencana Kawasan Kaki jembatan Suramadu

  Ekonomi Kawasan Kaki Jembatan Suramadu ( KKJS) yang meliputi sepanjang jalan tol dan akses jalan tol suramadu dan sekitarnya Rencana Kawasan Pelabuhan Peti

  Kemas Tanjung Modung - Bulupandan Ekonomi 7 desa di kecamatan Klampis dan 1 desa di kecamatan

  Arosbaya, desa – desa tersebut antara lain adalah : Desa Tengket di kecamatan Arosbaya, Desa Kool, Moarah, Tobbadung, Trogan, Mrandung , Tolbuk, dan Raas. Rencana Kawasan Koridor akses Suramadu

  Ekonomi Ruas awal dari koridor kawasan ini adalah pada interchange morkepek hingga menuju ke arah utara (interchange Burneh) dan berkembang hingga menuju gate kawasan Pelabuhan Petikemas Tanjung Modung - Bulupandan.

  Pengenbangan Kawasan sekitar jalan Sirip akses Suramadu Ekonomi Kecamatan Labang

  Kawasan Andalan Ekonomi

  • Kawasan Pengembangan Utama Komoditi KAPUK, meliputi KAPUK Mente di Kecamatan Geger, KAPUK Kapuk, Kelapa, Jagung di Kecamatan Galis, KAPUK ungags di Kecamatan Bangkalan, KAPUK Ternak Hewan di Kecamatan Tanah Merah.
  • Kawasan Pengembangan ekonomi Terintegrasi (KAPEKSI) yaitu Kawasan East Java Integrated Industrial Zone ( EJIIZ ) meliputi Kecamatan Kamal, Kecamatan Burneh, Kecamatan Kwanyar, Kecamatan Labang, Kecamatan Modung, Kecamatan Socah, Kecamatan Tanah Merah, Kecamatan Tragah, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Arosbaya.

  Kawasan konservasi bangunan bersejarah Makam Syaichona Chollil Kawasan Strategis

  Sosial Budaya Desa Mertajasah Kecamatan Bangkalang Kawasan konservasi bangunan bersejarah Makam Aer Mata Ebuh

  Kawasan Strategis Sosial Budaya Kecamatan Aros baya Kawasan wisata alam Gunung

  Geger Kawasan Strategis Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan

  Kecamatan Geger Kawasan Rawan Bencana Longsor dan Banjir Kawasan Strategis

  Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Kecamatan Konang, Kecamatan Blega, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Tragah, Kecamatan Burneh.

  KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN BANGKALAN SUDUT KEPENTINGAN LOKASI/BATAS WILAYAH (1) (2) (3) Kawasan Pengendalian Ketat (HCZ) Kawasan Kaki Jembatan Suramadu (KKJS)

  • Koridor akses Suramadu Labang – Burneh - - Wilayah aliran sungai - - Transportasi terkait area/lingkup kepentingan pelabuhan & kawasan disekitar jalan arteri/tol
  • Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
  • Kawasan pertanian Irigasi Teknis - - Sumber : RTRW Kabupaten Bangkalan Tahun 2009-2029

7.1.2. Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruang

A. Arahan Pengembangan Pola Ruang

  ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG A . Kawasan Permukiman Perdesaaan A. Air Bersih

  2

  

Arahan pengembangan pola ruang mencakup arahan pengembangan kawasan lindung

dan budidaya, serta arahan pengembangan pola ruang bidang cipta karya yang meliputi

Rencana Kawasan Permukiman, Pengembangan RTH dan Kawasan Agropolitan.

  Kawasan Permukiman Perkotaan

  B .

  peningkatan pelayanan dan pengelolaan air bersih oleh PDAM dengan peningkatan sistem jaringan air bersih hingga ke wilayah perdesaan

  3

  perluasan daerah tanggapan air

  Kecamatan Socah, Kecamatan Burneh dan Kecamatan Bangkalan

  1 Permukiman perdesaan ini berbasis

  perdesaaan penunjang Kawasan Agropolitan.

Tabel 7.2 Arahan Pola Ruang RTRW Kabupaten Bangkalan untuk Bidang Cipta Karya

  perlindungan terhadap sumber-sumber mata air dan daerah resapan air;

  1

  Kawasan Perdesaan

  perikanan tangkap dan perikanan darat memerlukan peningkatan kondisi infrastruktur dan sarana pengolahan ikan.

  2 Pengembangan permukiman

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  1 Pengembangan

  perkotaan yang terdapat bangunan lama/kuno, bangunan tersebut harus dilestarikan dan dipelihara; Selanjutnya bangunan dapat dialihfungsikan asalkan tidak merusak bentuk dan kondisi bangunannya.

  6 Pada kawasan permukiman

  Kecamatan Burneh, Kecamatan Geger, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis, Kecamatan Sepulu, Kecamatan Tanjung Bumi, Kecamatan Kokop, Kecamatan Konang, Kecamatan Kwanyar dan Kecamatan Modung.

  Saluran Udara Tenaga Ekstra Tinggi 500 KV dan saluran kabel tegangan tinggi 150 KV diperlukan untuk menyalurkan energi listrik yang dibangkitkan oleh supply dari Pulau Jawa-Bali

  2 Pengembangan Jaringan

  permukiman baru harus disertai dengan penyediaan infrastruktur yang memadai, seperti penyediaan jaringan drainase dan pematusan, pelayanan jaringan listrik, telepon, air bersih dan sistem sanitasi yang baik. Kawasan opermukiman baru harus menghindari pola enclove;

  5 Pengembangan kawasan

  Kecamatan Kamal

  Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Desa Gili Timur Kecamatan Kamal Desa Gili Timur

  1

  peningkatan kualitas permukiman melalui penyediaan infrastruktur yang memadai pada permukiman padat, penyediaan perumahan baru, dan penyediaan Kasiba-Lisiba Berdiri Sendiri.

  4 Untuk permukiman perkotaan yang

  B . Energi

  merupakan bagian dari ikukota kecamatan diarahkan untuk untuk perumahan dan fasilitas pelengkapnya sehingga menjadi permukiman yang nyaman dan layak huni.

  3 Pengembangan permukiman yang

  bersih untuk industri dan permukiman dengan memanfaatkan utilitas Jembatan Suramadu

  5 Pemenuhan kebutuhan air

  Kota Bangkalan yang termasuk bagian Metropolitan Bangkalan diarahkan untuk permukiman dengan kepadatan rata-rata tinggi, dan sebagian kawasan dapat digunakan untuk rumah susun.

  2 Pengembangan permukiman sekitar

  pemenuhan kebutuhan air bersih untuk industri dan permukiman pasca Suramadu dengan peningkatan sistem utilitas Suramadu

  4

  padat dilakukan peningkatan kualitas lingkungan permukiman perkotaan melalui perbaikan jalan lingkungan dan jalan setapak, saluran pembuangan air hujan, pengadaan sarana lingkungan, pembangunan sarana MCK (mandi, cuci, kakus) dan pelayanan air bersih;

  ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG Rencana Pengelolaan Kawasan Agropolitan Persampahan

  C

  C . .

  Pengelolaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Socah, Tempat Pemprosesan

  1 Kecamatan

  Kecamatan Burneh dan Akhir (TPA) terpadu yang

  Tanah Merah

  Kecamatan Bangkalan dikelola bersama untuk kepentingan antar wilayah Kawasan Ruang Terbuka Hijau Tempat Pemprosesan

  D

  2 Akhir (TPA) Regional .

  Proporsi RTH di wilayah Seluruh Kawasan tempat pengelolaan limbah

  3 Desa Buluh,

  Kabupaten Bangkalan adalah sudah Perkotaan industri B3 dan non B3

  Kecamatan

  melebihi 30 % dari luas kabupaten

  Socah

  (126.581 Ha), yaitu sebasar 100.510 Ha yang terdiri dari persawahan, tegalan, perkebunan, hutan rakyat, dan sebagian emplasment militer.

  Sumber : RTRW Kabupaten Bangkalan Tahun 2009-2029

7.1.3. Ketentuan Zonasi

  

Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus

diperhatikan mencakup ketentuan umum paraturan zonasi untuk kawasan lindung,

kawasan budidaya, system perkotaan, dan jaringan prasarana. Adapun ketentuan

paraturan yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Bangkalan diuraikan pada tabel

berikut:

Tabel 7.4

  

Arahan Peraturan Zonasi RTRW Kabupaten Bangkalan untuk Bidang Cipta Karya

MUATAN RENCANA KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

  (1) (2) Kawasan Lindung

  • Arahan peraturan zonasi izin pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai konservasi lingkungan,

  

kawasan Ruang Terbuka peningkatan keindahan kota, rekreasi, dan sebagai penyeimbang guna lahan

Hijau industri dan permukiman;

  • ketentuan pelarangan kegiatan yang mengubah dan/atau merusak bentang alam, keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan hidup;
  • ketentuan pendirian bangunan yang menunjang kegiatan rekreasi dan fasilitas umum lainnya; ketentuan pelarangan pendirian bangunan yang bersifat permanen. •

  Kawasan Budidaya Kawasan Permukiman ketentuan penggunaan lahan perumahan baru seluas 40-60% dari luas lahan • yang ada dan disesuaikan dengan karakteristik serta daya dukung lingkungan

MUATAN RENCANA KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

  (1) (2)

untuk kawasan perkotaan dan sekitarnya;

  • ketentuan tingkat kepadatan bangunan pada kawasan permukiman horizontal paling banyak 50 bangunan per hektar, dengan dilengkapi utilitas yang memadai;
  • ketentuan pemanfaatan ruang di kawasan permukiman perdesaan yang sehat dan aman dari bencana alam, serta kelestarian lingkungan hidup;
  • penyediaan sarana pendidikan dan kesehatan sesuai kriteria yang ditentukan;
  • penyediaan kebutuhan sarana ruang terbuka, taman dan lapangan olahraga;
  • penyediaan kebutuhan sarana perdagangan dan niaga; dan peremajaan kawasan permukiman kumuh di perkotaan. •

  Sistem Permukiman PKN pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi berskala nasional dan • regional/antar provinsi.

  • pengembangan fungsi kawasan perkotaan sebagai pusat permukiman dengan intensitas pemanfaatan ruang tingkat menengah hingga tinggi, melalui pengembangan ruang ke arah vertikal guna efisiensi lahan.
  • PKW Pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi antar Kabupaten Pengembangan fungsi kawasan perkotaan sebagai pusat permukiman dengan • intensitas pemanfaatan ruang tingkat menengah, melalui pengendalian

    pengembangan ruang ke arah horisontal.

  PKL Memperhatikan pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi berskala • Kabupaten yang didukung dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan. Sistem Jaringan Prasarana

  • Sistem Jaringan Energi pemanfaatan ruang di sekitar pembangkit listrik yang memperhitungkan jarak aman dari kegiatan lain
  • ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang bebas di sepanjang jalur transmisi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

  Sumber : RTRW Kabupaten Bangkalan 2009-2029

7.1.4. Indikasi Program

  

Indikasi program Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta

Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum paraturan zonasi untuk

kawasan lindung, kawasan budidaya, system perkotaan, dan jaringan prasarana. Adapun

ketentuan paraturan yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Bangkalan diuraikan pada

tabel berikut.

Tabel 7.5 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Bangkalan terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

MERUPAKA SUMBER

  INSTANSI NO. USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI N KSK PENDANAAN PELAKSANA (Ya/Tidak) A Sistem Perkotaan Pengembangan Fungsi Perkotaan Bangkalan · Pemantapan peranan dan fungsi IKK

  1 Perkotaan Bangkalan Ya Bappeda, Dept Bangkalan dan IKK Kamal PU

2 Perkotaan Kamal Ya

INSTANSI PELAKSANA

  NO. USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKA N KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

  Pengembangan Perkotaan Baru Bappeda, Dept PU

  · Kawasan Perkotaan KKJSM

  1 Labang Ya · Kawasan Perkotaan Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Modung-Bulupandan

  2 Klampis Tidak · Kawasan Perkotaan disekitar kawasan / cluster Industri Dakiring di Kecamatan Socah

  3 Socah Tidak Revitalisasi Pengembangan Perkotaan · Pemantapan perkotaan Tanjung bumi sebagai pusat pelayanan transportasi laut

  1 Tanjung Bumi Tidak · Pemantapan perkotaan Blega sebagai pusat pelayanan kegiatan agraris

2 Blega Ya

  Bangkalan Tidak Dept PU

· Pemantapan Jaringan Air Minum Bangkalan Tidak Dept PU

C Pengelolaan Jaringan Prasarana Energi

  Bangkalan Tidak Dept PU · Pengelolaaan Embung dan Daerah Irigasi Bangkalan Tidak Dept PU · Pemantapan Daerah Aliran Sungai Blega

  D Pengelolaan Sistem Prasarana Lingkungan

· Pengelolaan Sistem Persampahan Bangkalan Tidak Dept PU

· Pengembangan Sanitasi Umum untuk masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Bangkalan Tidak Dept PU

· Pemeliharaan Jaringan drainase Bangkalan Tidak Dept PU

  E Perwujudan Kawasan Strategis Kawasan Strategis Militer · Gudang Amunisi Batuporon Kec. Kamal Ya Dept HANKAM,

  Militer · Laboratorium Angkatan Laut Kec. Labang Ya Dept HANKAM, Militer Kawasan Strategis Ekonomi

  · Kawasan strategis ekonomi

  1. Rencana Kawasan Kaki jembatan Suramadu Suramadu

  Dept PU, Dinas Terkait berbasis sektor perekonomian

  2. Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Modung - Bulupandan Desa Tengket di

kecamatan Arosbaya,

Desa Kool, Moarah,

Tobbadung, Trogan,

Mrandung , Tolbuk, dan

Raas

  Ya Dept PU, Dinas Terkait berbasis sektor perekonomian

  B Pengelolaan Sumber Daya Air · Pengelolaan Sumber Daya Air Waduk Blega

  

· Pemantapan jaringan SUTR Bangkalan Tidak ESDM, PLN

· Pengembangan jaringan listrik SUTT Bangkalan Tidak ESDM, PLN

· Pengembangan jaringan listrik SUTET Bangkalan Tidak ESDM, PLN

INSTANSI PELAKSANA

  NO. USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKA N KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

  3. Kawasan Koridor akses Suramadu Ruas awal dari koridor

kawasan ini adalah pada

interchange morkepek

hingga menuju ke arah

utara (interchange Burneh) dan

berkembang hingga

menuju gate kawasan

Pelabuhan Petikemas

Tanjung Modung -

Bulupandan Ya Dept PU, Dinas

  Terkait berbasis sektor perekonomian

  4. Kawasan sekitar jalan Sirip akses Suramadu Kecamatan Labang Ya Dept PU, Dinas Terkait berbasis sektor perekonomian

  5. Kawasan Andalan KAPUK Mente di Kecamatan Geger, KAPUK Kapuk, Kelapa, Jagung di Kecamatan Galis,

KAPUK ungags di

Kecamatan Bangkalan,

KAPUK Ternak Hewan

di Kecamatan Tanah

Merah

  Ya Dept PU, Dinas Terkait berbasis sektor perekonomian

  KAPEKSI yaitu

Kawasan East Java

Integrated Industrial

Zone ( EJIIZ ) meliputi

Kecamatan Kamal,

Kecamatan Burneh,

Kecamatan Kwanyar,

Kecamatan Labang,

Kecamatan Modung,

Kecamatan Socah, Kecamatan Tanah

Merah, Kecamatan

Tragah, Kecamatan

Klampis dan Kecamatan Arosbaya Ya Dept PU, Dinas

  Terkait berbasis sektor perekonomian

  · Kawasan tertinggal Dept PU, Dinas Terkait berbasis sektor perekonomian

  Kawasan Strategis Sosial Budaya · Kawasan konservasi Bangunan Bersejarah Makam Syaicona Cholil Desa Mertajasah

  

Kecamatan Bangkalang

Ya Dept Budpar · Kawasan Konservasi Bangunan Bersejarah Aer Mata Ebuh

  Kecamatan Aros baya Ya Dept Budpar Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan · Kawasan Wisata Alam Kecamatan Geger Ya Dept Budpar,

  Dept LH · Kawasan Rawan Bencana Kecamatan Konang, Kecamatan Blega,

Kecamatan Arosbaya,

Kecamatan Tragah,

Kecamatan Burneh.

  Ya Dept Budpar, Dept LH

MERUPAKA SUMBER

  INSTANSI NO. USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI N KSK PENDANAAN PELAKSANA (Ya/Tidak) Sumber : RTRW Kabupaten Bangkalan 2009-2029

7.2. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN BANGKALAN (RPJMD)

  

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bangkalan Tahun 2009-

2013 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah selama 5 (lima)

tahun yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM

Nasional. Oleh karena itu visi, misi, dan arah kebijakan yang tertuang dalam RPJM

Kabupaten Bangkalan Tahun 2009-2013 diarahkan untuk dapat dicapai pada tahun 2013.

Visi, misi, dan arah kebijakan RPJM Kabupaten Bangkalan Tahun 2009-2013 ini dalam

kaitannya dengan proses penyusunan RPI2JM Kabupaten Bangkalan dapat dilihat untuk

2 (tiga) hal, yaitu: (1) visi, misi, strategi, arah kebijakan, program serta kebutuhan

anggaran, khususnya untuk pembangunan infrastruktur Bidang Ciptakarya), (2)

Kebijakan Keuangan Daerah (berupa strategi keuangan dan arah kebijakan keuangan),

dan (3) Indikator Kinerja (berupa indicator umum dan agena prioritas).

7.2.1. Kebijakan Pembangunan Daerah

  

Adapun Visi, Misi, Strategi, Arah Kebijakan, Program dan indicator kinerja Kabupaten

Bangkalan yang tercantum dalam RPJM Kabupaten Bangkalan Tahun 2013-2018 adalah

sebagai berikut: A.

VISI DAN MISI

  

Mengacu pada Visi RPJPD Kabupaten Bangkalan tersebut, maka rumusan Visi RPJMD

Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 – 2018 adalah “TERWUJUDNYA BANGKALAN

YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS”. Selanjutnya, Visi tersebut

mengandung makna :

  a. Bangkalan Makmur Mewujudkan masyarakat makmur merupakan amanah Undang–Undang Dasar (UUD) 1945, yang harus dipegang teguh dan diupayakan oleh seorang Pemimpin Daerah. Makmur adalah masyarakat yang sejahtera lahir batin, berkeadilan, bermartabat, serta bebas dari belenggu diskriminasi.

  b. Mandiri Adalah kondisi kehidupan masyarakat usia produktif yang mampu mengakses lapangan kerja (secara sosial ekonomi), sehingga mampu menopang dependency ratio (rasio ketergantungan) usia non produktif.

  c. Agamis Adalah kondisi kehidupan masyarakat yang menjaga kelestarian nilai–nilai agama. Budaya Madura yang dikenal agamis perlu ditingkatkan yang tercermin dalam peningkatan ketaatan beragama dan kehidupan masyarakat yang

  berakhlakul karimah.

Misi yang merupakan perwujudan visi pembangunan Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 -

2018 dijabarkan ke dalam 6 (enam) misi, dijalankan secara berkesinambungan dan

sinergis, serta memfokuskan pada pengembangan sektor - sektor ekonomi dan

pengembangan sumber daya manusia sebagai basis pembangunan kemakmuran

masyarakat Bangkalan yang mandiri. Adapun misi Kabupaten Bangkalan adalah sebagai

berikut :

  1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Bangkalan Yang Agamis, Produktif, Berkualitas Dan Berdaya Saing

  2. Mempercepat Peningkatan Perekonomian Berbasis Potensi Lokal

  3. Mengembangkan Peran Dunia Usaha Dan Investasi

  4. Mengelola Sumber Daya Alam Yang Berwawasan Lingkungan

  5. Mengembangkan Infrastruktur Bernilai Tambah Tinggi

  6. Mewujudkan Pemerintahan Daerah Yang Bersih, Efektif Dan Efisien Serta Berorientasi Pada Pelayanan Publik

Berdasarkan misi dalam RPJM Kabupaten Bangkalan, terdapat dua misi yang menunjang

bidang Ciptakarya yaitu Misi ke-4 dan Misi ke-5 yaitu Mengelolah infrastruktur bernilai

tambah tinggi dan mengembangkan infrastruktur bernilai tambah tinggi.

B. STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KINERJA

  

Berdasarkan misi ke-4 dan misi ke-5 yang meninjang pembangunan sector Cipta Karya

terdapat strategis, arah kebijakan, program, dan indicator kinerja yang diuraikan pada

tabel berikut:

Tabel 7.6 Identifikasi Strategi dan Kebijakan RPJM Kabupaten Bangkalan terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

INDIKATOR KINERJA

  Misi STRATEGI PEMBANGUNAN ARAH KEBIJAKAN PROGRAM

  (1) (2) (3) (4) (5)

  Misi ke-4 : Mengelola sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan Tujuan Meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup

  Pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan

  • Peningkatan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup serta terkendalinya pelanggaran penambangan liar (pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran/pengrusak an lingkungan)
  • Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.
  • Prosentase penanganan sampah.
  • >Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan
  • Program rehabilitasi hutan, lahan dan perlindungan tanaman.
  • Prosentase jumlah usaha yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis

  Misi STRATEGI PEMBANGUNAN ARAH KEBIJAKAN PROGRAM

  (1) (2) (3) (4) (5) kelestariannya serta daya dukung lingkungan

INDIKATOR KINERJA

  • Tindak lanjut pengaduan masyarakat terhadap kerusakan lingkungan
  • Rehabilitasi lahan kr>Peningkatan ketersedian ruang terbuka hijau Program perlindungan konservasi sumber daya alam.
  • Prosentase luas RTH publik terhadap luas perkotaan
  • Prosentase jumlah sumber air yang dilindungi dengan jumlah semua sumber air Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Energi • Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan energi yang berwawasan lingku>inventarisasi pengembangan dan konservasi air tanah;
  • Program inventarisasi pengembangan kelistrikan dan migas; dan
  • Program penguasaan pengembangan migas, batu bara dan energy lainnya serta aplikasi teknologi en>Jumlah sumur air tanah yang dibangun
  • Jumlah pemasangan dan pengembangan jaringan listrik pedesaan
  • Jumlah rumah tangga pengguna energi baru terbarukan Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan
  •   Misi ke-5: Mengembangkan infrastruktur bernilai tambah tinggi dengan Tujuan Optimalisasi pembangunan infrastruktur daerah.

    • Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
    • Program Pembangunan jalan dan jembatan dan Program Rehabilitasi/Pemelihar aan Jalan dan Jembatan.
    • Prosentase panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik
    • Prosentase jembatan Kabupaten dalam kondisi >Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur irigasi serta pengelolaan dan konservasi pengembangan sumber daya air
    • Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lai>Prosentase jaringan irigasi dalam kondisi baik Meningkatkan pembangunan infrastruktur irigasi dan penanggulangan banjir
    • Meningkatkan kualitas dan kuantitas sistem drainase dan saluran pemb
    • Program Pembangunan, peningkatan, rehabilitasi/pemelihara an Saluran Drainase/Gorong- Gorong • Drainase jalan Kabupaten

      IKK Kecamatan dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat

      Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

    • Meningkatkan ketersedian sarana dan prasarana pemukiman perkotaan dan Program pengembangan perumahan dan Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong.
    • Cakupan rumah layak huni
    • Prosentase jalan lingkungan (kota/desa) dalam kondisi baik

    STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM

      INDIKATOR KINERJA Misi PEMBANGUNAN (1) (2) (3) (4) (5) pemukiman pedesaan • Rumah tangga pengguna air bersih

      Prosentase penduduk • berakses air minum Drainase • kawasan permukiman dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat

      Pengembangan • Program • • Prosentase rumah tangga lingkungan sehat dan Pengembangan bersanitasi baik perilaku hidup sehat Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

      Limbah Pemenuhan • Meningkatkan fasilitas Program • Jumlah rambu yang • ketersediaan kelengkapan jalan Pembangunan sarana terpasang

    • kelengkapan jalan dan prasarana Cakupan layanan terminal

      dan angkutan perhubungan dan angkutan darat

      umum Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas.
    • Meningkatkan sarana Program peningkatan • Jumlah uji KIR angkutan • dan prasarana pelayanan angkutan, umum pelayanan angkutan tolok ukur Lama pengujian angkutan • umum keberhasilan. umum (KIR) Jumlah arus penumpang • angkutan umum Jumlah angkutan darat •

    7.2.2. Kebijakan Keuangan Daerah (berupa Strategi Keuangan dan arah kebijakan keuangan)

      

    Arah kebijakan pengelolaan pendapatan Kabupaten Bangkalan lebih difokuskan kepada upaya

    peningkatan kemampuan keuangan daerah dengan menggali sumber – sumber pendapatan daerah yang bertitik tumpu pada Dana perimbangan,khususnya pada komponen Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam.

      

    Hal ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan, diantaranya, adalah a). Dana Bagi hasil

    Sumber Daya Alam merupakan langkah arif melalui pengelolaan potensi yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan tanpa membebani masyarakat secara langsung; b). Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, secara tidak langsung memiliki implikasi terhadap penyerapan tenaga kerja melalui keterlibatan pelaku ekonomi c). Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, secara langsung mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat di sekitar produksi melalui community development (CD).

      

    Selain dari pada itu, peningkatan pendapatan Kabupaten Bangkalan juga dilakukan melalui

    intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, disamping dilakukan melalui peningkatan pendapatan yang bersumber dari Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

      Melalui langkah dimaksud, diharapkan memiliki korelasi secara signifikan terhadap kesinambungan pelayanan publik (sustainability public service) yang berorientasi pada upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas pelayanan kepada masyarakat. 800,000,000,000.00

    Diagram 6.2 Gambaran Umum Belanja Daerah

    BELANJA TDK

    7.2.2.1. Arah Kebijakan Belanja Daerah.

      

    Memperhatikan analisa di atas, maka Arah kebijakan pengelolaan belanja daerah dipetakan secara

    proporsional dengan titik berat di arahkan pada belanja langsung.

    Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa komposisi belanja langsung merupakan alokasi

    belanja yang bersentuhan langsung dengan pelaksanaan program pembangunan. Kebijakan dimaksud akan diimplementasikan dengan asumsi bahwa kondisi keuangan pemerintah Kabupaten Bangkalan pada tahun tahun yang akan datang, tidak dalam posisi force meujeure. Dalam kondisi tertentu jika ditemukan kondisi force meujeure, maka kebijakan belanja akan disesuaikan sebagaimana tuntutan situasi dan kondisi yang terjadi. 100,000,000,000.00

    Diagram 6.3 Gambaran Umum Pembiayaan Daerah

    60,000,000,000.00 80,000,000,000.00 40,000,000,000.00 Realisasi Angg. Pendapatan - (20,000,000,000.00) 20,000,000,000.00 2003 2004 2005 2006 2007 Pengeluaran Realisasi Pengeluaran Pendapatan Anggaran (60,000,000,000.00) (40,000,000,000.00) Total Realisasi Total Anggaran 7.2.2.2. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah.

      

    Kebijakan pembiayaan diarahkan pada pemanfaatan sisi penerimaan daerah yang berasal dari Sisa

    Lebih perhitungan anggaran tahun lalu serta Transfer dari dana cadangan, sedangkan sisi pengeluaran daerah tidak dilakukan pengalokasian baik ke dana cadangan, transfer ke dana depresiasi maupun pembayaran hutang.

    A. Pertimbangan Kekuatan Anggaran.

      Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dapat diketahui bahwa dalam rangka kelancaran penyelenggaraan pemerintahan bagi daerah otonom, dipandang perlu untuk didukung oleh sumber pendapatan yang meliputi:

      1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana pada komponen ini terdiri dari

      a. hasil pajak daerah

      b. hasil retribusi daerah

      c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

      d. lain-lain PAD yang sah

      2. Dana Perimbangan, dimana pada komponen ini terdiri dari :

      a. Dana Bagi Hasil

      b. Dana Alokasi Umum

      c. Dana Alokasi Khusus

      3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Dalam lingkup yang lebih spesifik, ketentuan di atas, ditindaklanjuti melalui berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk didalamnya, terkait dengan Peraturan

      Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007 tanggal 15 Mei 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

      Secara esensial, jika diperhatikan lebih jauh tentang eksistensi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007 dimaksud, dapat diketahui bahwa struktur APBD bagi daerah otonom, dipetakan atas beberapa komponen yang meliputi (1). Komponen Pendapatan, yaitu Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih ; (2). Komponen Belanja, yaitu Kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih; (3).

      Komponen pembiayaan, yaitu Semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya

      Mengacu pada hasil pemikiran tersebut diatas pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Bangkalan, telah menetapkan beberapa kebijakan pada masing-masing komponen APBD dalam rangka efektivitas pelaksanaan lebih lanjut.

      Ditinjau dari aspek pendapatan daerah, kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangkalan dititikberatkan pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), baik dari sisi pajak daerah maupun dari sisi retribusi daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi cakupan obyek pajak dan retribusi. Oleh karena itu, langkah lebih lanjut yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam lingkup pelaksanaan kebijakan dimaksud, akan dilakukan berbagai upaya yang saling mendukung satu sama lain, diantaranya dalam bentuk penerbitan maupun penyempurnaan Peraturan Daerah tentang Pajak dan retribusi daerah jika dipandang memiliki korelasi terhadap kondisi obyektif di lapangan.

      Selain dari pada itu, masih dalam konteks intensifikasi dan ekstensifikasi dimaksud, Pemerintah Kabupaten Bangkalan juga melakukan langkah-langkah peremajaan data, peningkatan intensitas penagihan, serta berbagai hal lainnya.

      Adapun dari sisi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, dititikberatkan pada upaya penyehatan BUMD yang mandiri dalam rangka memberikan dukungan peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

      Berbeda dengan informasi di atas, ditinjau dari aspek Pendapatan Dana Perimbangan, titik berat kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, diarahkan pada eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam dalam rangka memberikan kontribusi Pendapatan melalui Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Lebih dari itu, masih dalam konteks kebijakan dana perimbangan dari komponen Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus, titik berat kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, ditetapkan searah dengan kebijakan pemerintah pusat, dimana secara mendasar, berpegang pada kreteria yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

      Ditinjau dari aspek Belanja daerah, kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangkalan pada tahun 2010, menitikberatkan pada pemanfaatan anggaran Belanja Langsung yang berorientasi pada penanganan prioritas pembangunan, dimana dalam lingkup implementasi lebih lanjut, diterjemahkan melalui berbagai ketetapan program dan kegiatan yang melekat pada masing- masing tugas pokok dan fungsi SKPD di Kabupaten Bangkalan.

      Melalui kebijakan dimaksud, diharapkan mampu mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada tahun 2013, walaupun secara menyeluruh, eksistensi belanja langsung dimaksud, merupakan bagian dari komprehensivitas penanganan yang memerlukan partisipasi masyarakat dan pihak swasta.

    1. PENDAPATAN

    1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 32.235.810.503,00 32.722.860.492,08 487.049.989,08 1,51

      1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 5.544.919.846,00 6.081.699.454,04 536.779.608,04 9,68

      1.2.3 Dana Alokasi Khusus 68.906.000.000,00 68.906.000.000,00 0,00 0,00

      1.2.2 Dana Alokasi Umum 478.776.830.000,00 478.768.360.000,00 (8.470.000,00) (0,00)

      1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 80.345.641.567,00 78.706.652.567,00 (1.638.989.000,00) (2,04)

      1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan 969.683.217,00 1.147.135.661,04 177.452.444,04 18,30

      Adapun dari pemanfaatan Belanja Tidak Langsung, titik berat kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, lebih ditekankan pada pengalokasian Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Sosial, Bagi hasil Bagi Pemerintahan Desa, serta Belanja Bantuan Keuangan bagi Pemerintahan Desa.

      1.1.2 Retribusi Daerah 18.776.192.580,00 18.132.673.517,00 (643.519.063,00) (3,43)

      1.1.1 Pajak Daerah 6.945.014.860,00 7.361.351.860,00 416.337.000,00 5,99

      Perubahan Tambah/(Kurang) Kode Rekening Uraian Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Jumlah (Rp) (%)

    TABEL 7.6 RINGKASAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN ANGGARAN 2011

      Terkait dengan kebijakan sebagaimana dikemukakan di atas, tentunya memiliki korelasi terhadap kekuatan anggaran pada tahun 2012, oleh karena itu, sebelum dikemukakan proyeksi anggaran tahun 2012, berikut ini dapat dikemukakan lebih awal kekuatan APBD tahun 2011 setelah perubahan dalam bentuk tabel di bawah ini.

      Ditinjau dari aspek pembiayaan, Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, dititikberatkan pada pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA), sebagai langkah penyeimbang dari kesenjangan antara kebutuhan belanja terhadap kondisi pendapatan yang ditetapkan.

    1.2 DANA PERIMBANGAN 628.028.471.567,00 626.381.012.567,00 (1.647.459.000,00) (0,26)

    1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 40.162.734.231,00 46.878.508.144,32 6.715.773.913,32 16,72

      Kode Uraian Perubahan Tambah/(Kurang) Rekening Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Jumlah (Rp) (%)

      

    1.3.1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

      

    1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

      

    1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari 20.539.202.889,00 22.766.131.802,32 2.226.928.913,32 10,84

    Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

      

    1.3.4 Dana Penyesuaian dan 19.589.685.150,00 10.645.575.150,00 (8.944.110.000,00) (45,66)

    Otonomi Khusus

      

    1.3.5 Bantuan Keuangan dari 33.846.192,00 13.466.801.192,00 13.432.955.000,00 39.688,23

    Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

      

    1.3.6 Lain-lain penerimaan 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

    JUMLAH PENDAPATAN 700.427.016.301,00 705.982.381.203,40 5.555.364.902,40 0,79

    2 BELANJA

    2.1 BELANJA TIDAK 401.161.154.521,00 410.732.244.714,00 9.571.090.193,00 2,39 LANGSUNG

      

    2.1.1 Belanja Pegawai 357.658.180.739,00 370.601.879.622,00 12.943.698.883,00 3,62

      

    2.1.2 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

      

    2.1.3 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

      

    2.1.4 Belanja Hibah 5.700.150.000,00 4.780.150.000,00 (920.000.000,00) (16,14)

      

    2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 2.978.162.660,00 2.109.445.160,00 (868.717.500,00) (29,17)

      

    2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

    Prov./Kab./Kota dan Pemdes

      

    2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 33.824.661.122,00 32.240.769.932,00 (1.583.891.190,00) (4,68)

    Kepada Prov./Kab./Kota dan Pemdes

      

    2.1.8 BelanjaTidak Terduga 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00 0,00

    2.2 BELANJA LANGSUNG 344.560.727.780,00 328.547.258.428,66 (16.013.469.351,34) (4,65)

      

    2.2.1 Belanja Pegawai 53.434.168.400,00 54.498.117.339,00 1.063.948.939,00 1,99

      

    2.2.3 Belanja Barang dan Jasa 108.202.756.930,00 107.153.354.980,66 (1.049.401.949,34) (0,97)

      

    2.2.4 Belanja Modal 182.923.802.450,00 166.895.786.109,00 (16.028.016.341,00) (8,76)

    JUMLAH BELANJA 745.721.882.301,00 739.279.503.142,66 (6.442.379.158,34) (0,86)

      Kode Uraian Perubahan Tambah/(Kurang) Rekening Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Jumlah (Rp) (%) JUMLAH SURPLUS/(DEFISIT) (45.294.866.000,00) (33.297.121.939,26) 11.997.744.060,74 (26,49)

    3 PEMBIAYAAN

    3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

      3.1.1 Sisa lebih Perhitungan 45.394.866.000,00 32.556.724.185,26 (12.838.141.814,74) (28,28) Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA)

      3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

      3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan 0,00 0,00 0,00 #DIV/0! Daerah yang dipisahkan

      3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 1.085.397.754,00 1.085.397.754,00 #DIV/0!

      3.1.5 Penerimaan Kembali 0,00 0,00 0,00 #DIV/0! Pemberian Pinjaman

      3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

    JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 45.394.866.000,00 33.642.121.939,26 (11.752.744.060,74) (25,89)

    3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

      3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

      3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) 100.000.000,00 345.000.000,00 245.000.000,00 245,00 Pemerintah Daerah

      3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

      3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!

    JUMLAH PENGELUARAN 100.000.000,00 345.000.000,00 245.000.000,00 245,00 PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN NETTO 45.294.866.000,00 33.297.121.939,26 (11.997.744.060,74) (26,49)

    3.3 SISA LEBIH 0,00 (0,00) (0,00) #DIV/0! PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN (SILPA)

      Berangkat dari data tahun 2011 sebagaimana dikemukakan pada tabel di atas, proyeksi APBD tahun 2012 dapat dikemukakan dalam bentuk asumsi sebagai berikut :

    TABEL 7.8 PROYEKSI KEKUATAN ANGGARAN TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATAN BANGKALAN

      KODE STRUKTUR APBD PROYEKSI APBD TH 2012 REKENING

      1. PENDAPATAN

      

    1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 32.722.860.492,08

      1.1.1 Pajak Daerah 7.361.351.860,00

      1.1.2 Retribusi Daerah 18.132.673.517,00

      1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan 1.147.135.661,04

      1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 6.081.699.454,04

      1.2 DANA PERIMBANGAN 626.381.012.567,00

      1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 78.706.652.567,00

      1.2.2 Dana Alokasi Umum 478.768.360.000,00

      1.2.3 Dana Alokasi Khusus 68.906.000.000,00

      

    1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 46.878.508.144,32

      1.3.1 Pendapatan Hibah 0,00

      1.3.2 Dana Darurat 0,00

      1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah 22.766.131.802,32 Lainnya

      1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 10.645.575.150,00

      1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah 13.466.801.192,00 Lainnya

      1.3.6 Lain-lain penerimaan 0,00

      JUMLAH PENDAPATAN 705.982.381.203,40

      2 BELANJA

      

    2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 410.732.244.714,00

      2.1.1 Belanja Pegawai 370.601.879.622,00

      2.1.2 Belanja Bunga 0,00

      KODE STRUKTUR APBD PROYEKSI APBD TH 2012 REKENING

      2.1.3 Belanja Subsidi 0,00

      2.1.4 Belanja Hibah 4.780.150.000,00

      2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 2.109.445.160,00

      2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Prov./Kab./Kota dan Pemdes 0,00

      2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov./Kab./Kota dan Pemdes 32.240.769.932,00

      2.1.8 BelanjaTidak Terduga 1.000.000.000,00

      2.2 BELANJA LANGSUNG 328.547.258.428,66

      2.2.1 Belanja Pegawai 54.498.117.339,00

      2.2.3 Belanja Barang dan Jasa 107.153.354.980,66

      2.2.4 Belanja Modal 166.895.786.109,00

      JUMLAH BELANJA 739.279.503.142,66 JUMLAH SURPLUS/(DEFISIT)

      (33.297.121.939,26)

      3 PEMBIAYAAN

      3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

      3.1.1 Sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 32.556.724.185,26 (SILPA)

      3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00

      3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 0,00