MAKALAH METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME
TOURNAMENT

Oleh :

Nama

: Devi Nurul H

NIM

: 0951210149

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP SUBANG)
2012 – 2013

i


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga makalah yang berjudul “Metode
Pembelajaran Team game tournament” ini dapat selesai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maa dari itu, penulis sangat berharap adanya kritik dan saran dari
pihak manapun.
Penuh harapan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penyusun dan
bagi siapa saja pada umumnya.

Penyusun

ii

DAFTAR ISI


Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................2
1.3 Sistematika Penulisan ................................................................2

BAB II

PENJELASAN .................................................................................3
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Team game tournament ..........3
2.2 Kelebihan Metode Pembelajaran Team game tournament ...........3
2.3 Kelemahan Metode Pembelajaran Team game tournament .........4

2.4 Sintak / Langkah-langkah Metode Pembelajaran Guide Note
Taking ........................................................................................5
2.5 Teori Pendukung Metode Pembelajaran Team game tournament 5

BAB III PENUTUP .........................................................................................6
3.1 Kesimpulan ................................................................................6
3.2 Saran ..........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................7

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Teams games tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied

Devries dan Keith Edward, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari
Johns Hopkins. Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil
yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat
kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya. Pembelajaran dalam Teams

games tournament (TGT) hampir sama seperti STAD dalam setiap hal kecuali
satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu, TGT menggunakan
turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa bertanding mewakili
timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang
lalu. Nur & Wikandari (2000) menjelaskan bahwa Teams games tournament TGT
telah digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, dan paling cocok
digunakan untuk mengajar tujuan pembelajaranyang dirumuskan dengan tajam
dengan satu jawaban benar, seperti perhitungan dan penerapan berciri matematika,
dan fakta-fakta serta konsep IPA.
Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak sekali variasi. Salah
satu di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments). Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainanpermainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim
mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang
dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok
(identitas kelompok mereka).
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,melibatkan seluruh siswa tanpa
harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar


iv

dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat
belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja
sama,persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

1.2

Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, muncul rumusan masalah sebagai berikut :

a.

Apa pengertian metode pembelajaran team game tournament ?

b.

Apa kelebihan metode pembelajaran team game tournament ?


c.

Adakah kelemahan dari metode pembelajaran team game tournament ?

d.

Apa saja sintak / langkah-langkah metode pembelajaran team game
tournament?

e.

Apa teori pendukung dari metode pembelajaran team game tournament ?

1.3

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari makalah ini ialah :
Bab I


Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Sistematika Penulisan

Bab II Penjelasan
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Team Game Tournament
2.2 Kelebihan Metode Pembelajaran Team Game Tournament
2.3 Kelemahan Metode Pembelajaran Team Game Tournament
2.4 Sintak / Langkah-langkah Metode Pembelajaran Team Game
Tournament
2.5 Teori Pendukung Metode Pembelajaran Team Game
Tournament
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka

v


BAB II
PENJELASAN

2.1

Pengertian Metode Pembelajaran Team game tournament
Pembelajaran kooperatif model (Teams Games Tournaments) adalah salah

satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,melibatkan
seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa
sebagai tutor sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan
semangat belajar dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Gagasan utama dibalik model TGT adalah untuk memotivasi para siswa
untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilanketerampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar
kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman
sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus mendorong
teman meraka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa

belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga dan menyenangkan.
Ada lima komponen utama dalam TGT,yaitu:
a.

Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,

biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi
yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini , siswa harus benar-benar
memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan
membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game
karena skor game akan menentukan skor kelompok.

b.

Kelompok ( team )
Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa.

Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman


vi

kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar
bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

c.

Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji

pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa
memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan
nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.

d.

Turnamen
Untuk memulai turnamen masing-masing peserta mengambil nomor undian.


Siswa yang mendapatkan nomor terbesar sebagai reader 1, terbesar kedua sebagai
chalennger 1, terbesar ketiga sebagai chalenger 2, terbesar keempat sebagai
chalenger 3. Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang
mendapatkan nomor terendah sebagai reader2. Reader 1 tugasnya membaca soal
dan menjawab soal pada kesempatan yang pertama. Chalenger 1 tugasnya
menjawab soal yang dibacakan oleh reader1 apabila menurut chalenger 1 jawaban
reader 1 salah. Chalenger 2 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh
reader 1 tadi apabila jawaban reader 1 dan chalenger 1 menurut chalenger 2 salah.
Chalenger 3 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila
jawaban reader1, chalenger 1, chalenger 2 menurut chalenger 3 salah. Reader 2
tugasnya adalah membacakan kunci jawaban . Permainan dilanjutkan pada soal
nomor dua. Posisi peserta berubah searah jarum jam. Yang tadi menjadi chalenger
1 sekarang menjadi reader1, chalenger 2 menjadi chalenger 1, chalenger3 menjadi
chalenger 2, reader 2 menjadi chalenger 3 dan reader 1 menjadi reader2. Hal itu
terus dilakukan sebanyak jumlah soal yang disediakan guru.

vii

e.

Penghargaan kelompok (team recognise)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing

team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi
kriteria yang ditentukan.

2.2

Kelebihan Metode Pembelajaran Team game tournament

a.

Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas

b.

Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu

c.

Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam

d.

Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa

e.

Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain

f.

Motivasi belajar lebih tinggi

g.

Hasil belajar lebih baik

h.

Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

2.3

Kelemahan Metode Pembelajaran Team game tournament
Sedangkan kelemahan TGT adalah:

a.

Bagi Guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen

dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak
sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok waktu
yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu
yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai
kelas secara menyeluruh.

b.

Bagi Siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit

memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini,
tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan
akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa
yang lain.

viii

2.4

Sintak / Langkah-langkah Metode Pembelajaran Team game
Tournament
Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif mode TGT sebagai

berikut:
1.

Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga
sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen
meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi
belajar, jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda.

2.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan
pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh.
Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa
ingin tahu siswa.

3.

Pemahan konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas kelompok.
Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau saling
bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau mendiskusikan
masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran
tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban
tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu
bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua
anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut.

4.

Siswa memainkan pertandingan-pertandingan akademik dalam tournament
mingguan dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain.
Pertandingan

individual

ini

bertujuan

untuk

mengetahui

tingkat

penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal
yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep yang dimiliki
sebelumnya.
5.

Hasil pertandingan selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya
dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai
atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk
membentuk skor kelompok.

ix

6.

Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik
prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan disini
dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain.

2.5

Teori Pendukung Metode Pembelajaran Team game tournament
Ada beberapa teori dari metode pembelajaran team game tournament ini,

diantaranya :
Menurut Saco (2006), dalam TGT (Teams Games Tournaments) siswa
memainkan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk
memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru
dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan
dengan kelompok (identitas kelompok mereka).
Slavin (2008), melaporkan beberapa laporan hasil riset tentang pengaruh
pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara inplisit
mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran TGT, sebagai berikut:


Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh
teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari
pada siswa yang ada dalam kelas tradisional.



Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh
tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.



TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga
diri akademik mereka.



TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal
dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)



Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan
waktu yang lebih banyak.



TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan
gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain.

x

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Dari pembahasan materi model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) tersebut, maka dapat disimpulkan
a.

Dengan model pembelajaran TGT ( Teams Games Tournaments ) dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Karena siswa dapat belajar
lebih rileks, serta dapat menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja
sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

b.

Dengan model pembelajaran TGT ( Teams Games Tournaments ) dapat
menambah wawasan tentang berbagai model pembelajaran serta dapat
meningkatkan kompetensi guru.

3.2

Saran
Beberapa saran yang dapat saya sampaikan, yaitu: (1) Guru disarankan

untuk mencoba menerapkan pembelajaran kooperatif model Teams Games
Tournamen (TGT). (2) Guru diharapkan dalam menerapkan Teams Games
Tournament menggunakan variasi permainan. (3) Bagi peneliti selanjutnya yang
ingin mengembangkan penelitian ini disarankan untuk menerapkan model
pembelajaran Teams Games Tournament pada mata pelajaran yang berbeda.

xi

DAFTAR PUSTAKA

1. http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-gamestournaments-tgt-2/
2. http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=45318

xii