Jakarta Menuju Kota Berketahanan. Konsep
Jakarta Menuju Kota Berketahanan
Konsep – Proses - Pembelajaran
Oswar Muadzin Mungkasa,
Materi kuliah MTP Universitas Tarumanagara
10 Oktober 2017
Ragam Pengertian Ketahanan
Sumber: Trends in Urban Resilience 2017, UN Habitat
Ragam Pengertian Ketahanan Kota
Sumber: Investing in Urban Resilience, World Bank.
Ragam Pengertian Ketahanan Kota
Sumber: Investing in Urban Resilience, World Bank.
Tingkat pertumbuhan penduduk
perkotaan dan urbanisasi yang tinggi,
berdampak pada semakin tingginya
proporsi penduduk perkotaan
Pentingnya Ketahanan Kota
Kerugian akibat bencana di perkotaan
semakin meningkat seiring dengan
tingkat urbanisasi dan pertumbuhan
penduduk perkotaan yang tinggi.
Sumber: Investing in Urban Resilience, World Bank.
Karakteristik Ketahanan
Sumber: Trends in Urban Resilience 2017, UN Habitat
Program 100 Resilient
City
Ketahanan Kota/Urban Resilience
kapasitas individu, masyarakat, institusi, bisnis, dan
sistem dari sebuah kota untuk bisa bertahan,
beradaptasi, dan bertumbuh dari tekanan (stress)
kronis (terus menerus) dan guncangan (shock) akut
(besar) yang dihadapi.
GUNCANGAN
AKUT
TEKANAN
KRONIS
Ragam Bencana/Gangguan
Sumber: 100 Resilient City
Sumber: Investing
Urban
Resilience,
World
Trends in in
Urban
Resilience
2017,
UNBank.
Habitat
Ketahanan siapa?
HAZARDS
Ketahanan kepada apa?
13
Kerangka Kerja
Ketahanan Kota
4 Kerangka Kerja dan
12 penggerak
yang menentukan kemampuan
kota untuk bertahan terhadap
berbagai macam guncangan
dan tekanan
Kesehatan dan
Kesejahteraan
Kesehatan dan kesejahteraan setiap
orang yang tinggal dan bekerja di
Jakarta.
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar
Penghidupan dan
Pekerjaan yang Layak
Menjamin Pelayanan
Kesehatan
Ekonomi dan
Masyarakat
Pengorganisasian sosial dan keuangan
yang memungkinkan masyarakat
perkotaan untuk hidup damai, dan
bertindak secara kolektif.
Mendorong partisipasi
masyarakat yang
terpadu
Menjamin stabilitas
sosial, ekonomi, dan
keadilan
Mendorong kemakmuran
ekonomi
Infrastruktur dan
Lingkungan
d
Suatu keadaan dimana infrastruktur
buatan dan alami dapat memberikan
layanan yang penting, melindungi, dan
menghubungkan para penduduk kota.
Menyediakan dan
meningkatkan aset alam
dan buatan
Menjamin kelangsungan
layanan yang penting
Komunikasi dan mobilitas
yang dapat diandalkan
Kepemimpinan dan
Strategi
e
Kepemimpinan yang efektif,
pemberdayaan pemangku kepentingan,
dan perencanaan terpadu.
Meningkatkan kepemimpinan
dan pengelolaan efektif
Memberdayakan berbagai
pemangku kepentingan
Perencanaan jangka panjang
yang terpadu
Proses dan Aktiftas
Menuju Jakarta Kota
Berketahanan
Jakarta Kota Berketahanan
Perjalanan menuju Jakarta berketahanan
1
Meningkatkan
pemahaman terhadap
Konsep Ketahanan
Kota
2
Metode
Jakarta
Menuju Jakarta
berketahanan
Mengubah
paradigma &
pandangan
2
Internalisasi
Konsep
Ketahanan
Penyusunan strategi
ketahanan kota.
Sebagai metode dan
pendekatan kolaboratif
dalam menyelesaikan
masalah.
Dengan Cara
•Membentuk forum
ketahanan
•Mensosialisasikan
Konsep Ketahanan
Melalui
• Lokakarya/Workshops
• Menyelenggarakan Seminar
• Rencana Pelibatan Pemangku
Kepentingan
• Media Sosial dan Laman
Website
Intregasi ke dalam
•Masukan RPJMD
•Revisi dokumen perencanaan kota (RDTR,
RTRW)
•Penyelarasan agenda global (SDGs, LCMT,
Ambitious City)
Jakarta Kota Berketahanan
Tantanga
n
&
Kendala
Mewujudkan JAKARTA
BERKETAHANAN
Tidak
terintegrasinya
Proses Kerja Unit
Kerja Perangkat
Daerah (UKPD)
Belum ada
Panduan dan
Strategi, terkait
ketahanan di DKI
Jakarta
Tidak bisa
menyelesaikan
masalah secara
menyeluruh
DKI Jakarta perlu contoh
dan tolak ukur.
Penyusunan strategi
ketahanan kota akan
didukung oleh 100RC
Tidak ada yang mau
bertanggung jawab
menyelesaikan masalah
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentinga
n
Keluaran dan Temuan Tahap 1– Rencana Pelibatan Pemangku
Kepentingan
Metode pelibatan pemangku kepentingan dari bulan Mei sampai
Oktober 2017
Konteks Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Wawancara
dengan Bappeda
Wawancara
dengan Bappeda
dan komunitas
Pengumpulan
Data
Sesi Kerja
dengan Bappeda
FGD RPJMD
Survei
Persepsi
Ketahanan
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian Awal
Kota
Berketahanan
& Area Temuan
500 sampel
Wawancara
dengan Bappeda
Sesi Kerja
dengan Bappeda
dan pemilik aset
Sesi Kerja
dengan penentu
kebijakan
Lokakarya
Lokakarya
Seminar
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks
Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
Konteks Kota
DEMOGRAFI DAN
GEOGRAFI
5 Kota administatif
+
1Kabupaten
Data diperoleh dari rancangan RPJMD
dan diskusi dengan Bappeda dan
SKPD terkait
Materi Konteks Kota dimulai dengan
pengenalan terhadap kondisi
ketahanan Jakarta yang
dikategorikan kedalam City
Resilience Framework
(CRF)/Kerangka Ketahanan Kota
- Kesehatan dan Kesejahteraan
- Ekonomi dan Kemasyarakatan
- Infrastruktur dan LIngkungan
- Kepemimpinan dan Strategi
Peran Jakarta sebagai ibu kota negara dan sebagai
daerah otonom berkontribusi terhadap munculnya
isu-isu kompleks yang berbeda dengan provinsi
lain di Indonesia
10,177
juta penduduk
3,67
juta komuter /
hari
Jakarta merupakan
salah satu
konsentrasi urban
terbesar di dunia
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
Kekurangan
perumahan sebanyak
700,000
unit
selama 10 tahun
terakhir
7-8% kebutuhan
energi meningkat
setiap tahunnya dan
bergantung pada
pemasok air dan energi
dari luar kota
Penyediaan saluran air
bersih hanya mencakup
57% dari total
penduduk
1,205.42 ha
Hanya
tank
40%
Area perumahan
kumuh
dari total rumah tangga mengunakan septic
Setidaknya 70% polusi
udara di Jakarta berasal dari
kendaraan pribadi
58%
penyakit yang
diderita penduduk
Jakarta berkaitan
dengan polusi udara
Fenomena epidemik
lebih cenderung terjadi
di Jakarta yang
disebabkan
infrastruktur air
bersih dan sanitasi
yang buruk
Frekuensi terjadinya
banjir yang parah
juga menyebabkan
penyakit pasca
banjir
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
EKONOMI DAN MASYARAKAT
Sektor ekonomi Jakarta
didominasi oleh sektor jasa
dan perdagangan yang
berkontribusi sebesar
79.58%
Komposisi Penduduk Jakarta berdasarkan Suku
35.2%
27.8%
Jawa
Betawi
dari total perekonomian
7.9%
15.3%
lainnya
35.98%
Dari total penduduk tidak
mengenyam
pendidikan atau
sekolah dasar
Sunda
1.6%
Melayu
5.5%
3.2%
Minangkabau
Tionghoa
3.6%
Batak
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN
9.98%
Lebih dari 60%
perjalanan di Jakarta
menggunakan kendaraan
pribadi
Sejak tahun 2007, terjadi
peningkatan jumlah kendaraan
pribadi sebesar
10% per tahun
Infrastruktur yang menua terutama
pada sistem drainase memberikan
tekanan terhadap lingkungan
dari seluruh kawasan
Jakarta yang baru
dimanfaatkan sebagai
ruang terbuka hijau
Daerah aliran sungai sangat
terkontaminasi oleh limbah
domestik
Tidak ada
program
manajemen risiko bencana
yang komprehensif atau
rencana tanggap bencana
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
KEPEMIMPINAN DAN STRATEGI
Berbeda dengan provinsi lainnya di Indonesia, wali kota dan
bupati ditunjuk secara langsung oleh Gubernur, bukan
melalui pemilihan
Kurangnya ketersediaan data sebagai
landasan pengambilan keputusan –
dari studi yang ada dan data yang baru,
hal ini merupakan salah satu tantangan
terbesar
Mengurangi korupsi
merupakan fokus bagi
masyarakat dan
seringkali menjadi
isu politik pada masa
pemilihan umum
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisa
si Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aksi Kota
Hasil Aksi Kota
Daftar Aksi Kota memiliki kecenderungan
pada kategori ‘memberdayakan pemangku
kepentingan secara menyeluruh,’ yang
juga menjadi aksi prioritas.
Peningkatan mutu pendidikan
Bina gizi, kesehatan ibu dan
anak
Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan
jembatan
Pengembangan sistem drainase
Perencanaan pembangunan tatapraja dan
aparatur
Pencegahan dan penanggulangan
konfik
Proyek bersama perbaiki sanitasi dan hygiene
kota
Kampanye pelindung anak
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Persepsi Kota
Proses pengumpulan data persepsi
kota
Survei dari 460 sampel – Agustus sampai September 2017
memilih faktor
Responden survei
20%
22%
Pemerintah
lainnya
mendeskripsikan
faktor pilihan
1649
10%
faktor
akademisi
17%
Menilai faktor
organisasi
masyarakat
31%
sektor
bisnis
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Persepsi Kota
Proses pengumpulan data persepsi
kota
Lokakarya persepsi kota – 15 September 2017
Lokakarya ini bertujuan untuk Melakukan
validasi hasil online survey &
menyetujui daftar 5 teratas penggerak
berdasarkan kerangka kerja ketahanan kota.
Mencari koneksi antara
penggerak dan faktor-faktor
Identifkasi faktor-faktor
Menilai faktor-faktor
Memilih daftar 5 teratas faktor
penggerak
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Persepsi Kota
Respon terhadap persepsi kota
60
Peserta dari berbagai pemangku kepentingan hadir dalam lokakarya;
Pemerintah, sektor bisnis, akademisi, komunitas, organisasi nasional maupun
internasional,
“Konsep resilience harus
“Partisipasi masyarakat dalam
dapat mengatasi masalah
pengambilan keputusan publik
tanpa menimbulkan
merupakan faktor yang penting ”- Hasil
masalah baru di
survey dari sektor akademisi
kemudian hari”
Bambang, Universias
Trisakti
“Meningkatkan mobilitas
perkotaan dengan cara fokus
pada lalu lintas orang dan
“Faktor yang paling penting
barang bukan kendaraan.
untuk pemenuhan
Kebijakan dan pembangunan
kebutuhan dasar
infrastruktur ditunjukkan bukan
adalah air bersih, rumah
untuk mengurangi kemacetan
layak, sanitasi, dan
tetapi untuk mengubah perilaku
drainase”masyarakat dalam
Acep, Dinas Pemadam
menggunakan jalan” hasil
Kebakaran
survey dari sektor pemerintah
“Aspek
perencanaan
jangka panjang,
kepemimpinan
serta partisipasi
masyarakat
sebagai prioritas
utama”Khairul, Dewan Riset
Daerah
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Persepsi Kota
Hasil Persepsi Kota
Berdasarkan hasil online survey dan
lokakarya, “penghidupan dan
pekerjaan yang layak” merupakan
penggerak terpenting di Jakarta.
Penggerak penting lainnya meliputi
‘menjamin stabilitas ekonomi, dan
keadilan’, ‘komunikasi dan mobilitas
yang dapat diandalkan’, dan
‘meningkatkan kepemimpinan dan
pengelolaan yang efektif.’
Isu-isu yang paling banyak
diperbincangkan pada saat lokakarya
adalah :
1.Perencanaan yang terintegrasi
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan
Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan
tekanan kota
Lokakarya aset dan guncangan kota – 20 September 2017
Lokakarya ini bertujuan untuk
memvalidasi data aset yang sudah
ada, terutama dari ahli-ahli di
bidangnya
Menilai aset
Menilai guncangan (hasil online
survey)
Matrix asset dan guncangan teratas
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset dan Guncangan
Respon terhadap aset dan resiko
kota
44
4
perwakilan pemilik aset,
akademisi, komunitas, dan
organisasi nasional/
internasional
Kelompok berdasarkan kategori
aset:
•Fasilitas sosial & fasilitas umum
•Energi dan sumber
•Bangunan gedung dan lingkungan
•Transportasi
“Kegagalan infrastruktur dapat
dikorelasikan dengan
penurunan permukaan
tanah (land subsidence). Land
subsidence sendiri terjadi karena
warga lebih banyak yang memilih
menggunakan air tanah sebagai
infrastruktur utama dalam
penyediaan air bersih. Chasan,
KARINA
“Serangan cyber
juga dapat memberikan
dampak fsik;
guncangan tersebut
dapat mempengaruhi
program-program di
berbagai dinas”- Yani,
Sekretariat Jakarta
Berketahanan
“Kebakaran merupakan
guncangan yang penting
untuk diperhatikan di Jakarta
”- Khairul, Dewan Riset
Daerah
“Jaringan listrik dan air
adalah aset yang paling
penting di Jakarta. Air dan
listrik dibutuhkan pada semua
aktivitas untuk menunjang
kehidupan” Hasil diskusi
kelompok 2 : Energi dan
Sumber Daya
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Jaringan air minum
Sungai, situ, dan pesisir
Fasilitas pengelolaan sampah
Kerentanan Aset
Memburuk
Kondisi Aset
Saluran air limbah
Pelabuhan
Bandar udara
Jalur kereta api
Aset drainase
Membaik
Bangunan perumahan / rumah tinggal
Penyimpanan air baku
Jalur irigasi
Stasiun pemantauan kualitas udara
Ruang terbuka hijau
Aset drainase
Taman public & jalur rekreasi
Pemakaman
Depot BBM
Lahan asset pemerintah
Bandar udara
Pelabuhan
Terminal
Kebun pusat pengolahan benih
Jaringan IT / komputer
Penyimpanan air baku
Pembangkit listrik
Terowongan
Saluran air limbah
Jjembatan
Taman public & jalur rekreasi
Fasilitas pengelolaan sampah
Jalan utama
Jaringan air minum
Transmisi listrik
Klinik kesehatan
Rumah sakit
Fasilitas pendidikan menengah
Fasilitas pendidikan tinggi
Fasilitas pendidikan dasar
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan
tekanan kota
Sesi kerja tekanan kota – 25 September 2017
Sesi kerja ini bertujuan untuk
mengidentifkasi tekanan
terpenting dan juga hubungannya
dengan aset penting di Jakarta
Mencari koneksi antara
penggerak dan faktor-faktor
Identifkasi faktor-faktor
Menilai faktor-faktor
Memilih daftar 5 teratas faktor
penggerak
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan
tekanan kota
“Jakarta menghasilkan
3
0
Partisipan
19
Perwakilan
dari SKPD
3
Kelompok Badan
Usaha (PD
Pasar Jaya,
PDAM DKI, PD
PAM Jaya)
“Kapasitas dan kredibilitas
pemimpin kota atau pembuat keputusan
adalah hal yang krusial dalam
menghadapi guncangan dan tekanan”
Komara Djaya, Universitas Indonesia
“Keamanan,
kualitas, dan
kehigenisan
pangan merupakan hal
7,000 ton sampah
perhari dan masih
bergantung pada TPS
Bantar Gebang. Isu
pengelolaan sampah perlu
diperhatikan agar tidak
menyebabkan degradasi
lingkungan”- Hana,
Greeneration
“Kesehatan mental
yang disebabkan oleh
kesenjangan sosial dapat
menjadi tekanan di masa
depan. Saat ini, Dinas
Sosial menemukan 5-10
orang dengan gangguan
kejiwaan setiap harinya.”
Miftah, Dinas Sosial
yang lebih menjadi
tekanan bagi Jakarta
dibandingkan dengan
ketidakstabilan pasokan
pangan”- Martin, Dinas
Perindustrian dan Energi
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Hasil penilaian tekanan kota
5 Tekanan tertinggi sekarang
1.Keamanan, mutu, dan kebersihan
pangan
5 Tekanan tertinggi di masa
depan
1.Tingginya tingkat kompetisi hidup
2.Pergantian populasi / migrasi
2.Kemiskinan / ketimpangan
3.Degradasi lingkungan
3.Penyediaan air bersih yang belum
berkelanjutan
4.Management capacity yang
berhubungan dengan kredibilitas
pemimpin dan perlunya integrated
planning
5.Critical thinking terhadap informasi
cyber
4.Increased mobility
5.Kualitas pendidikan dan karakter
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1
– Penilaian Awal Ketahanan dan Area
Temuan
Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Sesi kerja Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan – 26 September 2017
Sesi kerja ini bertujuan untuk mengidentifkasi fokus area
yang paling berharga untuk ketahanan kota Jakarta di
masa yang akan datang
Presentasi seluruh hasil keluaran tahap 1
v
Identifkasi daftar panjang area temuan
Memiilih 5 area temuan teratas
Mengidentifkasi daftar pertanyaan diagnostik
Keluaran dan Temuan Tahap 1
– Penilaian Awal Ketahanan dan Area
Temuan
Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Partisipan dari
berbagai macam
pemangku
kepentingan yang
terkait
Perwakilan dari Pemerintah DKI
Jakarta (Dinas Damkar,
Dinas Kesehatan, BPBD,
DKPKP, Distarcip, Dinas
kesehatan, DPPAPP, Dinas
Pendidikan, Dinas
Perhubungan, Dinas
Perindustrian dan Energi,
Dinas LH, Biro
Perekonomian, Biro PKLH,
Biro Kesos)
Perwakilan dari Badan Usaha
(PD Pasar Jaya, PDAM DKI, PD
PAM Jaya)
3
4
“Walaupun Jakarta tidak berada pada
patahan bumi, gempa bumi dapat
memberikan dampak yang cukup besar
bagi Jakarta; 700+ gedung
pencakar langit di Jakarta
dapat memperburuk dampak
gempa bumi. Untuk itu perlu adanya
kesiapsiagaan dalam upaya pengurangan
risiko bencana” Endang, Dinas
Perindustrian dan Energi
v
“Isu keresahan sosial perlu
menjadi salah satu area temuan kita.
Hal ini dikarenakan isu keresahan
sosial mengandung berbagai macam
isu sosial-politik. Keresahan sosial
juga menyebabkan risiko – risiko yang
cukup krusial khususnya di Jakarta
sebagai Ibu Kota, dimana demonstrasi
dilakukan walaupun isunya
merupakan isu nusantara dan
lainnya.” Wicaksono Sarosa
“Isu keterjangkauan
perumahan memiliki kaitan
yang erat dengan mobilitas di
Jakarta. Kurangnya perumahan
yang terjangkau memaksa
penduduk untuk tinggal di luar
Jakarta, sehingga memberikan
beban pada arus lalu lintas
komuter” Basuki BPBD
Area Temuan (Discovery Areas) Jakarta
1
Bagaimana Jakarta
bisa meningkatkan
kapasitas tata
kelola
pemerintahan
dan Manajemen
Kota?
2
Bagaimana Jakarta
bisa membangun
‘budaya’ siap
siaga dalam
menghadapi
berbagai masalah?
3
Bagaimana
kesehatan dan
kesejahteraan di
Jakarta bisa
ditingkatkan
melalui
pengelolaan air
dan limbah yang
lebih baik?
Source: Antara Bengkulu
Source: Antara Bengkulu
Source: Tirto
http://www.antarabengkulu.com/berita/6763/
kemarau-pdam-bagikan-air-gratis-pada-
https://tirto.id/sosialisasi-tanggapbencana-chub
http://www.antarabengkulu.com/berita/
6763/kemarau-pdam-bagikan-air-gratispada-masyarakat
4
5
Source: City Metric
Source: Rappler
Bagaimana
meningkatkan
mobilitas dan
konektivitas
warga Jakarta?
http://www.citymetric.com/politics/
crowded-city-sign-good-thing-indonesians-
Bagaimana Jakarta
mampu
mengurangi
dampak dari
keresahan sosial?
https://www.rappler.com/indonesia/
103243-foto-kerusuhan-kampung-pulo
Kita tidak mulai dari NOL.
Apa saja yang Jakarta
telah lakukan?
Kepemimpinan dan Strategi
Promotes
leadership &
effective
engagement
Kerangka
Ketahanan
Kota
Empowers a
broad range of
stakeholders
Fosters longterm &
integrated
planning
Kesehatan dan Kesejahteraan
Meets basic
needs
Supports,
livelihoods &
employment
Ensure public
health services
Perekonomian dan Kemasyarakatan
Meningkatkan kualitas
hidup dan mendorong
pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas
Ensures social
Fosters economic
stability, security
prosperity
and justice
Promotes
cohesive &
engaged
communities
Infrastruktur dan Lingkungan
Provides reliable
communication &
mobility
Ensures
continuity of
critical services
Provides &
enhances natural
and manmade
assets
Jakarta Kota Berketahanan
Peluang dan Potensi Jakarta dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan
Grand Design Jakarta:
Bangunan Gedung Hijau (BGH),
Persampahan, Air dan Sanitasi, Air
Tanah, Pengurangan Resiko
Bencana Berbasis Komunitas,
Pertanian Perkotaan, dan Kota
Layak Anak
Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah
Daerah- RPJMD
Rencana Aksi
Nasional – Gas
Rumah Kaca
Rencana Aksi
Daerah – Gas
Rumah Kaca
Strategi Ketahanan
Kota sebagai sarana
untuk
mengintegrasikan
(payung besar) segala
upaya mewujudkan
jakarta yang lebih baik.
Improving people’s quality of life
& fostering equitable growth
Before
KALIJODO was a slum area where
many illegal transactions happened.
After
Activities at RPTRA:
• Public park
• Social activity
centre
• Economic activity
centre
• Evacuation area
Improving people’s quality of life
& fostering equitable growth
Jakarta Smart Card
Jakarta Healthy Card
Low Strata-Title
Housing
Improving people’s quality of life
& fostering equitable growth
Door-to-door
Health Service
Free Ambulance
Service
Free Corpse
Delivery
Transportation
Service for
People with
Disabilities
Free School Bus Service for
Students
Improving people’s quality of life
& fostering equitable growth
Cheap Food Program
Red Task Force
for Free Roof Renovation
Service
Orange Task Force
for Flood Fast-Response
Service
Making JAKARTA
more INCLUSIVE
Citizen’s Report App - QLUE
Making it easy for the citizens to
report problems to the government
1
2
3
“Each of us as a citizens,
has a role to play in creating
a better world to our children”
-Nelson Mandela-
Terima kasih
Konsep – Proses - Pembelajaran
Oswar Muadzin Mungkasa,
Materi kuliah MTP Universitas Tarumanagara
10 Oktober 2017
Ragam Pengertian Ketahanan
Sumber: Trends in Urban Resilience 2017, UN Habitat
Ragam Pengertian Ketahanan Kota
Sumber: Investing in Urban Resilience, World Bank.
Ragam Pengertian Ketahanan Kota
Sumber: Investing in Urban Resilience, World Bank.
Tingkat pertumbuhan penduduk
perkotaan dan urbanisasi yang tinggi,
berdampak pada semakin tingginya
proporsi penduduk perkotaan
Pentingnya Ketahanan Kota
Kerugian akibat bencana di perkotaan
semakin meningkat seiring dengan
tingkat urbanisasi dan pertumbuhan
penduduk perkotaan yang tinggi.
Sumber: Investing in Urban Resilience, World Bank.
Karakteristik Ketahanan
Sumber: Trends in Urban Resilience 2017, UN Habitat
Program 100 Resilient
City
Ketahanan Kota/Urban Resilience
kapasitas individu, masyarakat, institusi, bisnis, dan
sistem dari sebuah kota untuk bisa bertahan,
beradaptasi, dan bertumbuh dari tekanan (stress)
kronis (terus menerus) dan guncangan (shock) akut
(besar) yang dihadapi.
GUNCANGAN
AKUT
TEKANAN
KRONIS
Ragam Bencana/Gangguan
Sumber: 100 Resilient City
Sumber: Investing
Urban
Resilience,
World
Trends in in
Urban
Resilience
2017,
UNBank.
Habitat
Ketahanan siapa?
HAZARDS
Ketahanan kepada apa?
13
Kerangka Kerja
Ketahanan Kota
4 Kerangka Kerja dan
12 penggerak
yang menentukan kemampuan
kota untuk bertahan terhadap
berbagai macam guncangan
dan tekanan
Kesehatan dan
Kesejahteraan
Kesehatan dan kesejahteraan setiap
orang yang tinggal dan bekerja di
Jakarta.
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar
Penghidupan dan
Pekerjaan yang Layak
Menjamin Pelayanan
Kesehatan
Ekonomi dan
Masyarakat
Pengorganisasian sosial dan keuangan
yang memungkinkan masyarakat
perkotaan untuk hidup damai, dan
bertindak secara kolektif.
Mendorong partisipasi
masyarakat yang
terpadu
Menjamin stabilitas
sosial, ekonomi, dan
keadilan
Mendorong kemakmuran
ekonomi
Infrastruktur dan
Lingkungan
d
Suatu keadaan dimana infrastruktur
buatan dan alami dapat memberikan
layanan yang penting, melindungi, dan
menghubungkan para penduduk kota.
Menyediakan dan
meningkatkan aset alam
dan buatan
Menjamin kelangsungan
layanan yang penting
Komunikasi dan mobilitas
yang dapat diandalkan
Kepemimpinan dan
Strategi
e
Kepemimpinan yang efektif,
pemberdayaan pemangku kepentingan,
dan perencanaan terpadu.
Meningkatkan kepemimpinan
dan pengelolaan efektif
Memberdayakan berbagai
pemangku kepentingan
Perencanaan jangka panjang
yang terpadu
Proses dan Aktiftas
Menuju Jakarta Kota
Berketahanan
Jakarta Kota Berketahanan
Perjalanan menuju Jakarta berketahanan
1
Meningkatkan
pemahaman terhadap
Konsep Ketahanan
Kota
2
Metode
Jakarta
Menuju Jakarta
berketahanan
Mengubah
paradigma &
pandangan
2
Internalisasi
Konsep
Ketahanan
Penyusunan strategi
ketahanan kota.
Sebagai metode dan
pendekatan kolaboratif
dalam menyelesaikan
masalah.
Dengan Cara
•Membentuk forum
ketahanan
•Mensosialisasikan
Konsep Ketahanan
Melalui
• Lokakarya/Workshops
• Menyelenggarakan Seminar
• Rencana Pelibatan Pemangku
Kepentingan
• Media Sosial dan Laman
Website
Intregasi ke dalam
•Masukan RPJMD
•Revisi dokumen perencanaan kota (RDTR,
RTRW)
•Penyelarasan agenda global (SDGs, LCMT,
Ambitious City)
Jakarta Kota Berketahanan
Tantanga
n
&
Kendala
Mewujudkan JAKARTA
BERKETAHANAN
Tidak
terintegrasinya
Proses Kerja Unit
Kerja Perangkat
Daerah (UKPD)
Belum ada
Panduan dan
Strategi, terkait
ketahanan di DKI
Jakarta
Tidak bisa
menyelesaikan
masalah secara
menyeluruh
DKI Jakarta perlu contoh
dan tolak ukur.
Penyusunan strategi
ketahanan kota akan
didukung oleh 100RC
Tidak ada yang mau
bertanggung jawab
menyelesaikan masalah
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentinga
n
Keluaran dan Temuan Tahap 1– Rencana Pelibatan Pemangku
Kepentingan
Metode pelibatan pemangku kepentingan dari bulan Mei sampai
Oktober 2017
Konteks Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Wawancara
dengan Bappeda
Wawancara
dengan Bappeda
dan komunitas
Pengumpulan
Data
Sesi Kerja
dengan Bappeda
FGD RPJMD
Survei
Persepsi
Ketahanan
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian Awal
Kota
Berketahanan
& Area Temuan
500 sampel
Wawancara
dengan Bappeda
Sesi Kerja
dengan Bappeda
dan pemilik aset
Sesi Kerja
dengan penentu
kebijakan
Lokakarya
Lokakarya
Seminar
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks
Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
Konteks Kota
DEMOGRAFI DAN
GEOGRAFI
5 Kota administatif
+
1Kabupaten
Data diperoleh dari rancangan RPJMD
dan diskusi dengan Bappeda dan
SKPD terkait
Materi Konteks Kota dimulai dengan
pengenalan terhadap kondisi
ketahanan Jakarta yang
dikategorikan kedalam City
Resilience Framework
(CRF)/Kerangka Ketahanan Kota
- Kesehatan dan Kesejahteraan
- Ekonomi dan Kemasyarakatan
- Infrastruktur dan LIngkungan
- Kepemimpinan dan Strategi
Peran Jakarta sebagai ibu kota negara dan sebagai
daerah otonom berkontribusi terhadap munculnya
isu-isu kompleks yang berbeda dengan provinsi
lain di Indonesia
10,177
juta penduduk
3,67
juta komuter /
hari
Jakarta merupakan
salah satu
konsentrasi urban
terbesar di dunia
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
Kekurangan
perumahan sebanyak
700,000
unit
selama 10 tahun
terakhir
7-8% kebutuhan
energi meningkat
setiap tahunnya dan
bergantung pada
pemasok air dan energi
dari luar kota
Penyediaan saluran air
bersih hanya mencakup
57% dari total
penduduk
1,205.42 ha
Hanya
tank
40%
Area perumahan
kumuh
dari total rumah tangga mengunakan septic
Setidaknya 70% polusi
udara di Jakarta berasal dari
kendaraan pribadi
58%
penyakit yang
diderita penduduk
Jakarta berkaitan
dengan polusi udara
Fenomena epidemik
lebih cenderung terjadi
di Jakarta yang
disebabkan
infrastruktur air
bersih dan sanitasi
yang buruk
Frekuensi terjadinya
banjir yang parah
juga menyebabkan
penyakit pasca
banjir
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
EKONOMI DAN MASYARAKAT
Sektor ekonomi Jakarta
didominasi oleh sektor jasa
dan perdagangan yang
berkontribusi sebesar
79.58%
Komposisi Penduduk Jakarta berdasarkan Suku
35.2%
27.8%
Jawa
Betawi
dari total perekonomian
7.9%
15.3%
lainnya
35.98%
Dari total penduduk tidak
mengenyam
pendidikan atau
sekolah dasar
Sunda
1.6%
Melayu
5.5%
3.2%
Minangkabau
Tionghoa
3.6%
Batak
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN
9.98%
Lebih dari 60%
perjalanan di Jakarta
menggunakan kendaraan
pribadi
Sejak tahun 2007, terjadi
peningkatan jumlah kendaraan
pribadi sebesar
10% per tahun
Infrastruktur yang menua terutama
pada sistem drainase memberikan
tekanan terhadap lingkungan
dari seluruh kawasan
Jakarta yang baru
dimanfaatkan sebagai
ruang terbuka hijau
Daerah aliran sungai sangat
terkontaminasi oleh limbah
domestik
Tidak ada
program
manajemen risiko bencana
yang komprehensif atau
rencana tanggap bencana
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Konteks Kota
KEPEMIMPINAN DAN STRATEGI
Berbeda dengan provinsi lainnya di Indonesia, wali kota dan
bupati ditunjuk secara langsung oleh Gubernur, bukan
melalui pemilihan
Kurangnya ketersediaan data sebagai
landasan pengambilan keputusan –
dari studi yang ada dan data yang baru,
hal ini merupakan salah satu tantangan
terbesar
Mengurangi korupsi
merupakan fokus bagi
masyarakat dan
seringkali menjadi
isu politik pada masa
pemilihan umum
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisa
si Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aksi Kota
Hasil Aksi Kota
Daftar Aksi Kota memiliki kecenderungan
pada kategori ‘memberdayakan pemangku
kepentingan secara menyeluruh,’ yang
juga menjadi aksi prioritas.
Peningkatan mutu pendidikan
Bina gizi, kesehatan ibu dan
anak
Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan
jembatan
Pengembangan sistem drainase
Perencanaan pembangunan tatapraja dan
aparatur
Pencegahan dan penanggulangan
konfik
Proyek bersama perbaiki sanitasi dan hygiene
kota
Kampanye pelindung anak
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Persepsi Kota
Proses pengumpulan data persepsi
kota
Survei dari 460 sampel – Agustus sampai September 2017
memilih faktor
Responden survei
20%
22%
Pemerintah
lainnya
mendeskripsikan
faktor pilihan
1649
10%
faktor
akademisi
17%
Menilai faktor
organisasi
masyarakat
31%
sektor
bisnis
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Persepsi Kota
Proses pengumpulan data persepsi
kota
Lokakarya persepsi kota – 15 September 2017
Lokakarya ini bertujuan untuk Melakukan
validasi hasil online survey &
menyetujui daftar 5 teratas penggerak
berdasarkan kerangka kerja ketahanan kota.
Mencari koneksi antara
penggerak dan faktor-faktor
Identifkasi faktor-faktor
Menilai faktor-faktor
Memilih daftar 5 teratas faktor
penggerak
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Persepsi Kota
Respon terhadap persepsi kota
60
Peserta dari berbagai pemangku kepentingan hadir dalam lokakarya;
Pemerintah, sektor bisnis, akademisi, komunitas, organisasi nasional maupun
internasional,
“Konsep resilience harus
“Partisipasi masyarakat dalam
dapat mengatasi masalah
pengambilan keputusan publik
tanpa menimbulkan
merupakan faktor yang penting ”- Hasil
masalah baru di
survey dari sektor akademisi
kemudian hari”
Bambang, Universias
Trisakti
“Meningkatkan mobilitas
perkotaan dengan cara fokus
pada lalu lintas orang dan
“Faktor yang paling penting
barang bukan kendaraan.
untuk pemenuhan
Kebijakan dan pembangunan
kebutuhan dasar
infrastruktur ditunjukkan bukan
adalah air bersih, rumah
untuk mengurangi kemacetan
layak, sanitasi, dan
tetapi untuk mengubah perilaku
drainase”masyarakat dalam
Acep, Dinas Pemadam
menggunakan jalan” hasil
Kebakaran
survey dari sektor pemerintah
“Aspek
perencanaan
jangka panjang,
kepemimpinan
serta partisipasi
masyarakat
sebagai prioritas
utama”Khairul, Dewan Riset
Daerah
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Persepsi Kota
Hasil Persepsi Kota
Berdasarkan hasil online survey dan
lokakarya, “penghidupan dan
pekerjaan yang layak” merupakan
penggerak terpenting di Jakarta.
Penggerak penting lainnya meliputi
‘menjamin stabilitas ekonomi, dan
keadilan’, ‘komunikasi dan mobilitas
yang dapat diandalkan’, dan
‘meningkatkan kepemimpinan dan
pengelolaan yang efektif.’
Isu-isu yang paling banyak
diperbincangkan pada saat lokakarya
adalah :
1.Perencanaan yang terintegrasi
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan
Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan
tekanan kota
Lokakarya aset dan guncangan kota – 20 September 2017
Lokakarya ini bertujuan untuk
memvalidasi data aset yang sudah
ada, terutama dari ahli-ahli di
bidangnya
Menilai aset
Menilai guncangan (hasil online
survey)
Matrix asset dan guncangan teratas
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset dan Guncangan
Respon terhadap aset dan resiko
kota
44
4
perwakilan pemilik aset,
akademisi, komunitas, dan
organisasi nasional/
internasional
Kelompok berdasarkan kategori
aset:
•Fasilitas sosial & fasilitas umum
•Energi dan sumber
•Bangunan gedung dan lingkungan
•Transportasi
“Kegagalan infrastruktur dapat
dikorelasikan dengan
penurunan permukaan
tanah (land subsidence). Land
subsidence sendiri terjadi karena
warga lebih banyak yang memilih
menggunakan air tanah sebagai
infrastruktur utama dalam
penyediaan air bersih. Chasan,
KARINA
“Serangan cyber
juga dapat memberikan
dampak fsik;
guncangan tersebut
dapat mempengaruhi
program-program di
berbagai dinas”- Yani,
Sekretariat Jakarta
Berketahanan
“Kebakaran merupakan
guncangan yang penting
untuk diperhatikan di Jakarta
”- Khairul, Dewan Riset
Daerah
“Jaringan listrik dan air
adalah aset yang paling
penting di Jakarta. Air dan
listrik dibutuhkan pada semua
aktivitas untuk menunjang
kehidupan” Hasil diskusi
kelompok 2 : Energi dan
Sumber Daya
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Jaringan air minum
Sungai, situ, dan pesisir
Fasilitas pengelolaan sampah
Kerentanan Aset
Memburuk
Kondisi Aset
Saluran air limbah
Pelabuhan
Bandar udara
Jalur kereta api
Aset drainase
Membaik
Bangunan perumahan / rumah tinggal
Penyimpanan air baku
Jalur irigasi
Stasiun pemantauan kualitas udara
Ruang terbuka hijau
Aset drainase
Taman public & jalur rekreasi
Pemakaman
Depot BBM
Lahan asset pemerintah
Bandar udara
Pelabuhan
Terminal
Kebun pusat pengolahan benih
Jaringan IT / komputer
Penyimpanan air baku
Pembangkit listrik
Terowongan
Saluran air limbah
Jjembatan
Taman public & jalur rekreasi
Fasilitas pengelolaan sampah
Jalan utama
Jaringan air minum
Transmisi listrik
Klinik kesehatan
Rumah sakit
Fasilitas pendidikan menengah
Fasilitas pendidikan tinggi
Fasilitas pendidikan dasar
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan
tekanan kota
Sesi kerja tekanan kota – 25 September 2017
Sesi kerja ini bertujuan untuk
mengidentifkasi tekanan
terpenting dan juga hubungannya
dengan aset penting di Jakarta
Mencari koneksi antara
penggerak dan faktor-faktor
Identifkasi faktor-faktor
Menilai faktor-faktor
Memilih daftar 5 teratas faktor
penggerak
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan
tekanan kota
“Jakarta menghasilkan
3
0
Partisipan
19
Perwakilan
dari SKPD
3
Kelompok Badan
Usaha (PD
Pasar Jaya,
PDAM DKI, PD
PAM Jaya)
“Kapasitas dan kredibilitas
pemimpin kota atau pembuat keputusan
adalah hal yang krusial dalam
menghadapi guncangan dan tekanan”
Komara Djaya, Universitas Indonesia
“Keamanan,
kualitas, dan
kehigenisan
pangan merupakan hal
7,000 ton sampah
perhari dan masih
bergantung pada TPS
Bantar Gebang. Isu
pengelolaan sampah perlu
diperhatikan agar tidak
menyebabkan degradasi
lingkungan”- Hana,
Greeneration
“Kesehatan mental
yang disebabkan oleh
kesenjangan sosial dapat
menjadi tekanan di masa
depan. Saat ini, Dinas
Sosial menemukan 5-10
orang dengan gangguan
kejiwaan setiap harinya.”
Miftah, Dinas Sosial
yang lebih menjadi
tekanan bagi Jakarta
dibandingkan dengan
ketidakstabilan pasokan
pangan”- Martin, Dinas
Perindustrian dan Energi
Keluaran dan Temuan Tahap 1 – Aset, Guncangan, dan
Tekanan
Hasil penilaian tekanan kota
5 Tekanan tertinggi sekarang
1.Keamanan, mutu, dan kebersihan
pangan
5 Tekanan tertinggi di masa
depan
1.Tingginya tingkat kompetisi hidup
2.Pergantian populasi / migrasi
2.Kemiskinan / ketimpangan
3.Degradasi lingkungan
3.Penyediaan air bersih yang belum
berkelanjutan
4.Management capacity yang
berhubungan dengan kredibilitas
pemimpin dan perlunya integrated
planning
5.Critical thinking terhadap informasi
cyber
4.Increased mobility
5.Kualitas pendidikan dan karakter
Proses Strategi Ketahanan Kota
Tahap I : 2-3 bulan
Tahap II : 4-6 bulan
v
Inventarisasi
Aksi Kota
Persepsi
Ketahanan
Komite
Pengarah
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Penilaian
Awal
Ketahana
n
Area Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Analisis
Area
Temuan
Penilaian
Peluang
Analisis
Area
Temuan
Analisis
Area
Temuan
Pembentukan institusi dan implementasi
Tim Kerja
Analisis
Area
Temuan
Konteks Kota
Rapat perdana
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Keluaran dan Temuan Tahap 1
– Penilaian Awal Ketahanan dan Area
Temuan
Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Sesi kerja Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan – 26 September 2017
Sesi kerja ini bertujuan untuk mengidentifkasi fokus area
yang paling berharga untuk ketahanan kota Jakarta di
masa yang akan datang
Presentasi seluruh hasil keluaran tahap 1
v
Identifkasi daftar panjang area temuan
Memiilih 5 area temuan teratas
Mengidentifkasi daftar pertanyaan diagnostik
Keluaran dan Temuan Tahap 1
– Penilaian Awal Ketahanan dan Area
Temuan
Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Partisipan dari
berbagai macam
pemangku
kepentingan yang
terkait
Perwakilan dari Pemerintah DKI
Jakarta (Dinas Damkar,
Dinas Kesehatan, BPBD,
DKPKP, Distarcip, Dinas
kesehatan, DPPAPP, Dinas
Pendidikan, Dinas
Perhubungan, Dinas
Perindustrian dan Energi,
Dinas LH, Biro
Perekonomian, Biro PKLH,
Biro Kesos)
Perwakilan dari Badan Usaha
(PD Pasar Jaya, PDAM DKI, PD
PAM Jaya)
3
4
“Walaupun Jakarta tidak berada pada
patahan bumi, gempa bumi dapat
memberikan dampak yang cukup besar
bagi Jakarta; 700+ gedung
pencakar langit di Jakarta
dapat memperburuk dampak
gempa bumi. Untuk itu perlu adanya
kesiapsiagaan dalam upaya pengurangan
risiko bencana” Endang, Dinas
Perindustrian dan Energi
v
“Isu keresahan sosial perlu
menjadi salah satu area temuan kita.
Hal ini dikarenakan isu keresahan
sosial mengandung berbagai macam
isu sosial-politik. Keresahan sosial
juga menyebabkan risiko – risiko yang
cukup krusial khususnya di Jakarta
sebagai Ibu Kota, dimana demonstrasi
dilakukan walaupun isunya
merupakan isu nusantara dan
lainnya.” Wicaksono Sarosa
“Isu keterjangkauan
perumahan memiliki kaitan
yang erat dengan mobilitas di
Jakarta. Kurangnya perumahan
yang terjangkau memaksa
penduduk untuk tinggal di luar
Jakarta, sehingga memberikan
beban pada arus lalu lintas
komuter” Basuki BPBD
Area Temuan (Discovery Areas) Jakarta
1
Bagaimana Jakarta
bisa meningkatkan
kapasitas tata
kelola
pemerintahan
dan Manajemen
Kota?
2
Bagaimana Jakarta
bisa membangun
‘budaya’ siap
siaga dalam
menghadapi
berbagai masalah?
3
Bagaimana
kesehatan dan
kesejahteraan di
Jakarta bisa
ditingkatkan
melalui
pengelolaan air
dan limbah yang
lebih baik?
Source: Antara Bengkulu
Source: Antara Bengkulu
Source: Tirto
http://www.antarabengkulu.com/berita/6763/
kemarau-pdam-bagikan-air-gratis-pada-
https://tirto.id/sosialisasi-tanggapbencana-chub
http://www.antarabengkulu.com/berita/
6763/kemarau-pdam-bagikan-air-gratispada-masyarakat
4
5
Source: City Metric
Source: Rappler
Bagaimana
meningkatkan
mobilitas dan
konektivitas
warga Jakarta?
http://www.citymetric.com/politics/
crowded-city-sign-good-thing-indonesians-
Bagaimana Jakarta
mampu
mengurangi
dampak dari
keresahan sosial?
https://www.rappler.com/indonesia/
103243-foto-kerusuhan-kampung-pulo
Kita tidak mulai dari NOL.
Apa saja yang Jakarta
telah lakukan?
Kepemimpinan dan Strategi
Promotes
leadership &
effective
engagement
Kerangka
Ketahanan
Kota
Empowers a
broad range of
stakeholders
Fosters longterm &
integrated
planning
Kesehatan dan Kesejahteraan
Meets basic
needs
Supports,
livelihoods &
employment
Ensure public
health services
Perekonomian dan Kemasyarakatan
Meningkatkan kualitas
hidup dan mendorong
pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas
Ensures social
Fosters economic
stability, security
prosperity
and justice
Promotes
cohesive &
engaged
communities
Infrastruktur dan Lingkungan
Provides reliable
communication &
mobility
Ensures
continuity of
critical services
Provides &
enhances natural
and manmade
assets
Jakarta Kota Berketahanan
Peluang dan Potensi Jakarta dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan
Grand Design Jakarta:
Bangunan Gedung Hijau (BGH),
Persampahan, Air dan Sanitasi, Air
Tanah, Pengurangan Resiko
Bencana Berbasis Komunitas,
Pertanian Perkotaan, dan Kota
Layak Anak
Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah
Daerah- RPJMD
Rencana Aksi
Nasional – Gas
Rumah Kaca
Rencana Aksi
Daerah – Gas
Rumah Kaca
Strategi Ketahanan
Kota sebagai sarana
untuk
mengintegrasikan
(payung besar) segala
upaya mewujudkan
jakarta yang lebih baik.
Improving people’s quality of life
& fostering equitable growth
Before
KALIJODO was a slum area where
many illegal transactions happened.
After
Activities at RPTRA:
• Public park
• Social activity
centre
• Economic activity
centre
• Evacuation area
Improving people’s quality of life
& fostering equitable growth
Jakarta Smart Card
Jakarta Healthy Card
Low Strata-Title
Housing
Improving people’s quality of life
& fostering equitable growth
Door-to-door
Health Service
Free Ambulance
Service
Free Corpse
Delivery
Transportation
Service for
People with
Disabilities
Free School Bus Service for
Students
Improving people’s quality of life
& fostering equitable growth
Cheap Food Program
Red Task Force
for Free Roof Renovation
Service
Orange Task Force
for Flood Fast-Response
Service
Making JAKARTA
more INCLUSIVE
Citizen’s Report App - QLUE
Making it easy for the citizens to
report problems to the government
1
2
3
“Each of us as a citizens,
has a role to play in creating
a better world to our children”
-Nelson Mandela-
Terima kasih