Metode pelaksanaan pier head Menggu
TUGAS METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS FLYOVER
(PIER HEAD) BALANCED CANTILEVER
Disusun oleh:
Adam jaya
41113010001
Andrew w sibarani 41113010083
Nama Dosen:
Ir.Mawardi Amin,MT.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya lah Tugas Metode
Pelaksanaan dan Alat Berat ini dapat terselesaikan dengan baik dan berjalan dengan lancar.
Laporan Tugas Metode Pelaksanaan dan Alat Berat ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat . Selain itu, tujuan saya dalam pembuatan Tugas
ini adalah untuk dapat mempelajari mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Struktur Atas
Fly Overyang sesuai dengan materi yang harus dikerjakan ini. Mudah-mudahan Tugas Metode
Pelaksanaan dan Alat Berat ini dapat diterima oleh mahasiswa Tekinik Sipil khusus nya.
Saya menyadari bagi seorang mahasiswa yang pengetahuaan nya belum seberapa dan perlu masih
banyak belajar dalam pembuatan Tugas ini, bahwa Tugas ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
sebab itu, Saya masih memerlukan kritik dan saran positif agar Tugas ini dapat menjadi lebih baik dimasa
yang akan datang.
Harapan saya menulis Tugas Metode Pelaksanaan dan Alat Berat yang sederhana ini dapat
membuktikan bahwa mahasiswa (khusus nya mahasiswa teknik sipil) dapat juga berperan aktif dalam
menerapkan semua teori dan perhitungan dalam mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat
untuk dapat mendesain secara benar, kokoh, stabil, ekonomis, dan memiliki nilai estetika tentunya.
Jakarta,17 November 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
TAHAPAN PEKERJAAN FABRIKASI......................................................................2
PEMASANGAN PORTAL HOISE..............................................................................4
PENGANGKATAN GIRDER MEMAKAI GANTRY CRANE..................................5
MENGGESER GIRDE dan MENEMPATKAN POSISI TEMPATNYA....................6
FINISHING dengan MEMASANG BRUSSING PENGAMAN GIRDER...................7
PEMINDAHAN ALAT KE PIER..................................................................................7
BOX GIEDER.................................................................................................................8
MOBILE CRANE............................................................................................................9
LAUNCER TRUSS........................................................................................................11
KAPASITAS ALAT PRODUKSI..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..…………………………………………………………………13
VIDEO………………………………………………………………………………….14
iii
METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS FLYOVER (PIER HEAD)
BALANCED CANTILEVER
•
Metode konstruksi balanced cantilever adalah metode pembangunan jembatan
dimana dengan memanfaatkan efek kantilever seimbangnya maka struktur
dapat berdiri sendiri, mendukung berat sendirinya tanpa bantuan sokongan lain
(perancah/falsework ). Metode ini dilakukan dari atas struktur sehingga tidak
diperlukan sokongan di bawahnya yang mungkin dapat mengganggu aktivitas
di bawah jembatan.
•
Metode balanced cantilever dapat dilakukan secara cor setempat (cast in situ)
atau secara segmen pracetak (precast segmental). Konsep utamanya adalah
struktur jembatan dibangun dengan pertama kali membangun struktur-struktur
kantilever seimbang.
•
Secara umum urutan pekerjaan erection precast balanced cantilever untuk satu
kantilever setelah segmen pracetak ditransportasi dari casting yard ke lapangan
adalah:
1
Tahapan Pekerjaan Fabrikasi :
1.
Pemasangan tulangan memanjang dan melintang girder.
2.
Menentukan ordinat tendon prestress sesuai gambar kerja. Ordinat diukur dari
bottom rebar girder ke as tendon (Y1) atau bagian bawah tendon (Y2). Titik ordinat
tersebut ditandai (marking) dengan menggunakan cat , spidol atau sejenisnya.
Gambar Penentuan koordinat titik duct tendon
3.
Memasang Support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan
geser/sengkang berdasarkan posisi yang telah di marking.
4.
Menyambung duct sesuai dengan Tipe dan panjang tendon yang direncanakan
dengan menggunakan coupler duct dan masking tape / clotch tape.
5.
Memasukkan duct kedalam tulangan balok, kemudian duct diikat ke suport bar
dengan menggunakan kawat ikat.
6.
Memasukkan duct kedalam tulangan girder, kemudian duct diikat ke support bar
dengan menggunakan kawat ikat.
Gambar Instalasi duct
7.
Memasang Casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting dipasang
terlebih dahulu pada box casting yang terbuat dari multiplek.
8.
2
Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting
steel merupakan tambahan penulangan yang berfungsi sebagai penahan gaya radial untuk
mencegah terjadinya retak / pecah pada saat stressing.
9.
Menyambung duct ke casting dengan menggunakan masking tape/ clotch tape.
Masking tape berfungsi untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct.
10.
Memasang PE grout untuk lubang inlet/outlet saat grouting.
11.
Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon
prestress dan kelengkapan aksesorisnya.
Gambar Girder siap untuk dicor
12. Pemasangan formwork girder
13.Pengecoran.
Gambar Girder yang telah dicor dan akan dipindahkan
3
Balok girder yang telah cukup umur kemudian dibawa menuju lokasi penggunaan
girder yaitu dilokasi proyek. Girder dipindahkan dengan menggunakan truk container dan
setibanya dilokasi proyek girder tersebut diturunkan dengan menggunakan gentri angkat.
Gambar Penurunan PCU girder dari truk container
•
1
Pemasangan Portal Hoise
Memasang kaki portal diaspal atau ditanah dengan diberi alas pondasi dengan tinggi
serta lebar portal disesuaikan dengan ukuran jembatan layang
2
Mesin gantry pengangkat memakai roda trolly dipasang diatas portal untuk
pengangkatan dan penggeseran girder
3
Pemasangan portal dilakukan oleh subkon pembuat portal hoise, hingga siap
difungsikan.
4
Portal hoise crane bisa bergerak ke arah memanjang dan arah melintang jalan.
5
Jarak Hoise crane terhadap pilar menyesuaikan titik angkat girder. Posisi portal
masing-masing berada diatas titik angkat girder.
4
Gambar Skets erection PC U girder metode portal hoise
•
1
Pengangkatan girder memakai gantry crane
Sling angkat mesin gantry crane dikaitkan ke titik angkat girder
2
Mesin gantry crane dengan tenaga motor elektrik mengangkat girder keatas pier
sampai posisi girder sejajar dengan tinggi pier
3
Pengangkatan girder dilakukan pelan-pelan, dilihat ketepatan posisinya.
4
Pengangkatan ujung-ujung girder secara bersamaan.
5
5
Pengangkatan girder sesuai urutan pengangkatan.
•
1
Menggeser girder dan menempatkan ke posisi dudukannya
Trolly Gantry crane dengan tenaga motor elektrik berjalan membawa girder keatas
pier
2
Girder digeser sampai pada posisi letaknya
3
Memastikan posisi girder sudah tepat pada letaknya
4
Lantai dudukan bearing harus benar-benar rata
5
Memasang bearing pad harus sesuai dengan tanda yang telah dibuat
6
Girder diturunkan pelan-pelan dan dilihat ketepatan posisinya
Gambar Proses penggeseran balok PC U girder ketempatnya
6
•
1
Finishing dengan memasang brussing pengaman girder
Mengontrol ulang untuk memastikan letak serta posisi girder terpasang dengan
sempurna
2
Jika dirasa pemasangan girder sudah benar-benar sempurna maka dapat dipasang
pengaman brussing dengan menggunakan besi beton dilas antara back wall dengan
shear konektor.
•
1
Pemindahan alat ke pier / pilar selanjutnya
Menggeser portal hoise ke posisi antar pilar yang selanjutnya akan dilakukan
pekerjaan erection
2
Melakukan proses erection dari awal kembali untuk pekerjaan erection pilar
selanjutnya
Pelaksanaan pekerjaan erection harus direncanakan dengan baik sehingga berjalan
dengan lancar dan aman. Dari step pekerjaan yang telah dijelaskan diatas, maka
pekerjaan erection PC U Girder pada proyek dilaksanakan secara 2 tahap, yaitu :
1
Pengangkatan PC U Girder sebelah Utara
2
Pengangkatan PC U Girder sebelah Selatan
Pelaksanaan erection yang dilakukan dengan 2 tahap berfungsi agar lalu lintas
kendaraan tidak terganggu, oleh karena bentang portal hoise crane yang besar dan
menggunakan jalan sebagai tumpuannya.
Gambar Perletakan portal hoise crane sesuai kondisi aktual
a
7
Box girder
Box girder merupakan bentuk girder yang paling baik untuk pekerjaan flyover,
karena box girder memiliki keuntungan unik tersendiri dari bentuk girder lainnya.
Box girder dalam spesifikasi produksi tidak memiliki batasan panjang bentang.
Dalam proses tahapan pekerjaan, box girder terlebih dahulu mengalami proses
erection, dan diangkat per-segmental.
Proses stressing dilakukan setelah tahapan erection. Stressing dibagi dalam tiga
tahapan:
a). Tahapan pertama adalah stressing pengikatan, tujuannya agar girder tidak terlepas
dari pier head setelah proses erection.
b). Tahapan kedua adalah stressing pemberian beban kerja pada beban prategang.
Pada tahapan ini proses stressing berfungsi juga sebagai pengikat antar segmen
box girder, dan beban kerja yang diberikan merupakan beban kerja sebagian.
c). Tahapan ketiga adalah stressing pemberian beban kerja penuh. Pada tahap inilah
beban kerja penuh diperhitungkan sekaligus mengikat seluruh segmen box
girder per delatasi rencana.
Box girder sengaja dirancang mampu memikul lebar slab hingga 3 (tiga) kali
lebar pier head. Sayap atas box girder mampu memiliki lebar hingga 2 (dua) kali
lebar tutup box. Kondisi ini membuat pekerjaan pengecoran slab tidak
memerlukan perancah sehingga tidak mengganggu lalu-lintas dibawahnya.
Bentuk box girder cukup memenuhi nilai estetika pada bangunan flyover sehingga
penggunaannya mampu menambah keindahan kota, bahkan pada satu kota di
Indonesia telah menjadikan flyover dengan girder ini menjadi icon baru kota
tersebut.
Namun bentuk box girder yang sangat besar membuat pekerjaan pemindahan
girder dari pabrik (tidak mungkin cast in place) menjadi sangat rumit. Diperlukan
suatu kendaraan khusus pengangkatgirder yang kendaraan tersebut tidak tersedia
dikota Medan. Jika-pun ada, maka proses pemindahan saat girder dalam perjalanan
juga akan membuat masalah lalu-lintas (macet) dikarenakan kendaraan tersebut
sangat panjang dan lambat.
8
Selai itu pekerjaan erection box girder memerlukan helpping support yang
pembuatannya memerlukan biaya cukup mahal. Kostruksi helpping support berupa
konstruksi portal baja dan hoise yang saat proses erection diperlukan juga bantuan
mobile/crawl crane. Penggunaan alat-alat tersebut tentu meningkatkan biaya
erection girder.
Gambar Concrete Box girder
•
Mobile crane
Metode erection dengan mobile crane yang menggunakan alat utama mobile crane
baik wheel atau crawler crane 2 (dua) unit. Dengan pemakaian 2 (dua) mobile crane
maka diperlukan koordinasi sempurna antar operator dan keahlian yang tinggi untuk
menghasilkan manuver yang tepat. Penggunaan mobile crane untuk erection PC U
girder ini akan efektif bila kondisi ruang besar / luas dengan pekerjaan yang kontinyu
tanpa idle karena sistem sewa perjam yang tinggi sesuai kontrak. Mobile crane yang
digunakan di Proyek ini direncanakan menggunakan Crawler crane dengan kapasitas
lebih dari 150 ton (Kobelco kapasitas 180 ton dan Hitachi kapasitas 150 ton), hal ini
disebabkan berat PC U girder yang akan diangkat besar (136 ton). Di Medan mobile
crane dengan kapasitas tersebut belum ada sehingga harus mendatangkan dari luar
yaitu pulau Jawa, akibat biaya mobilisasi yang besar untuk mendatangkannya maka
metode ini tidak efisien biaya.
9
Gambar Mobile Crane
Gambar Metode erection dengan mobile crane
Gambar Skets erection PC U girder metode mobile crane
10
•
Launcer truss
Jika digunakan metode erection dengan launcer truss, biayanya jadi semakin
tinggi. Metode erection ini menggunakan alat berupa launcher / rangkaian truss baja
dan alat angkat berupa mesin gantry crane. Alat ini memiliki kesamaan dengan portal
hoise yaitu penggunaan ruang yang optimalsehingga efektif juga untuk dilaksanakan di
kondisi aktual dilapangan. Namun menjadi tidak efisien karena dibutuhkan biaya yang
besar untuk pembuatan tumpuannya baik berupa kolom sementara ataupun tumpuan
tiang diatas pier head. Penggunaan ruang yang sesuai tanpa menganggu aktivitas
proyek maupun lingkungan apabila alat tersebut diletakkan diatas pier head. Tetapi
pembuatan tumpuan di atas pier head akan merubah kondisi pier head rencana. Alat
tersebut tidak bergerak bebas dan pemindahannya pun beresiko tinggi serta memakan
waktu yang lama. Penggunaan metode launcher ini lebih efektif untuk digunakan pada
pekerjaan erection girder pada jembatan.
Gambar Contoh metode erection dengan Launcher Truss
Gambar Skets PC U girder metode luncher truss
KAPASITAS PRODUKSI
ALAT BERAT
•
Waktu Yang Dibutuhkan untuk pemasangan Girder
Waktu Pengaturan launcher (Persiapan):
Persiapan (t1)
¿ 5 menit
Pengaturan launcher ke posisi girder (t2)
¿ 45 menit
11
Pelurusan center launcher dengan girder (t3)
¿ 20 menit
Fixed time (t4)
¿ 10 menit
Cycle time (C1)
¿ 80 menit
Waktu Erection Girder :
¿ 15 menit
Persiapan (t5)
Pemasangan girder dengan trolley (t6)
¿
tinggi angkat
kecepatanangkat
¿
4
=5 menit
0,8
¿
4
4
× ×1=0,03 jam=1,8 menit
20 30
Truck Mixer
Jarak angkut ¿ 4 km
Kecapatan angkut
¿ 20
km
jam
Kecepatan kembali
¿ 30
km
jam
D D
Waktu Siklus ¿ V a × V k ×t
Kapasitas Mixer
¿ 7 m3
Volume
¿ p × l× t=2× 2,5× 4,6=23 m3
Produktifitas alat
Durasi
¿
60 × V × E
T
¿
60 × 23× 0,83
m3
=636,3
1,8
min
¿
volume pekerjaan
23
=
=0,04 menit
produktifitas
636,3
Jumlah Mixer
¿
Volume
23
= =3,3 ≈ 4
Kapasitas Mixer 7
Jadi, untuk pekerjaan 1 tiang dibutuhkan 4 buah mixer dengan menggunakan
3
mixer dengan kapasitas 7 m
Gantry Crane bergerak tranversal menuju bearing pad (t7)
¿
jarak tempuh 87
=
=32,22 menit
kec . gantry
2,7
Pengaturan alat agar bearing pad yang sudah dipasang sesuai dengan titik
bearring pad (t8) ¿ 10 menit
Bila posisi sudah berada diatas bearring pad yang direncanakan.
Maka Roda pada pengait launcher siap menurunkan girder tepat diatas
bearring pad (t9)
¿
jarak penurunan 5,5
=
=1,4 menit
kec penurunan
4
Pengecekan ulang ketepatan posisi agar girder tepat berada di bearing pada
¿ 5 menit
Fixed time (t10)
¿ 10 menit
¿ 62,59 menit
Cycle time (C2)
Mobile Crane
¿ 20 ton
Berat beban
Berat sling
¿ 0,5 ton
Faktor keamanan
¿ 1,05
Kapasitas yang diperlukan
¿ ( berat beban+ berat sling ) × faktor keamanan=( 20+0,5 ) ×1,05=21,5ton
Waktu Alat Launcher kembali ke posisi semula :
¿ 10 menit
Persiapan (t11)
Pengangkatan trolley dalam keadaan kosong (t12)
¿
tinggi angkat 5,5
=
=0,31
kec angkat
18
Launching Gantry bergerak tranversal kembali ke posisi semula (t13)
¿
jarak tempuh 87
=
=21,75 menit
kec . gantry
2,7
Fixed time (t14)
¿ 10 menit
Cycle time (C3 )
¿ 42,06 menit
Waktu Total Pengangkatan Girder
Waktu total pengangkatan Girder didapat dari waktu pengangkatan
ditambah dengan waktu perpindahan posisi alat berat. Sehingga, dari tabel
perhitungan didapatkan waktu total pengangkatan girder adalah
Cycle Time total
¿ C1 +C 2+C 3
¿ 80+68, 59+42,06
¿ 190,65 menit =3,18 jam
Perhitungan Produksi alat
Waktu rata-rata untuk pengangkatan 1 buah girder adalah sebagai berikut :
¿
3,18
jam
=3,18
1
girder
Sehingga dari total waktu siklus tersebut kita dapat menentukan jumlah
siklus dalam 1 jam (N), yaitu:
N=
1
1
=
=0,31
waktu siklus total 3,18
DAFTAR PUSTAKA
•
RSNI T-12-2004. Standar Nasional Indonesia Perencanaan Struktur Beton
Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum.
•
RSNI T-02-2005. Standar Nasional Indonesia Pembebanan Untuk
Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum.
•
Sunggono, K.H. 1995. Buku Teknik Sipil. Nova : Bandung.
12
VIDEO
•
https://www.youtube.com/watch?v=60mFnbqYp8Y
•
https://www.youtube.com/watch?v=etMr0_f9AHs
•
https://www.youtube.com/watch?v=vrTHnegl4Es
13
(PIER HEAD) BALANCED CANTILEVER
Disusun oleh:
Adam jaya
41113010001
Andrew w sibarani 41113010083
Nama Dosen:
Ir.Mawardi Amin,MT.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya lah Tugas Metode
Pelaksanaan dan Alat Berat ini dapat terselesaikan dengan baik dan berjalan dengan lancar.
Laporan Tugas Metode Pelaksanaan dan Alat Berat ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat . Selain itu, tujuan saya dalam pembuatan Tugas
ini adalah untuk dapat mempelajari mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Struktur Atas
Fly Overyang sesuai dengan materi yang harus dikerjakan ini. Mudah-mudahan Tugas Metode
Pelaksanaan dan Alat Berat ini dapat diterima oleh mahasiswa Tekinik Sipil khusus nya.
Saya menyadari bagi seorang mahasiswa yang pengetahuaan nya belum seberapa dan perlu masih
banyak belajar dalam pembuatan Tugas ini, bahwa Tugas ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
sebab itu, Saya masih memerlukan kritik dan saran positif agar Tugas ini dapat menjadi lebih baik dimasa
yang akan datang.
Harapan saya menulis Tugas Metode Pelaksanaan dan Alat Berat yang sederhana ini dapat
membuktikan bahwa mahasiswa (khusus nya mahasiswa teknik sipil) dapat juga berperan aktif dalam
menerapkan semua teori dan perhitungan dalam mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat
untuk dapat mendesain secara benar, kokoh, stabil, ekonomis, dan memiliki nilai estetika tentunya.
Jakarta,17 November 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
TAHAPAN PEKERJAAN FABRIKASI......................................................................2
PEMASANGAN PORTAL HOISE..............................................................................4
PENGANGKATAN GIRDER MEMAKAI GANTRY CRANE..................................5
MENGGESER GIRDE dan MENEMPATKAN POSISI TEMPATNYA....................6
FINISHING dengan MEMASANG BRUSSING PENGAMAN GIRDER...................7
PEMINDAHAN ALAT KE PIER..................................................................................7
BOX GIEDER.................................................................................................................8
MOBILE CRANE............................................................................................................9
LAUNCER TRUSS........................................................................................................11
KAPASITAS ALAT PRODUKSI..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..…………………………………………………………………13
VIDEO………………………………………………………………………………….14
iii
METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS FLYOVER (PIER HEAD)
BALANCED CANTILEVER
•
Metode konstruksi balanced cantilever adalah metode pembangunan jembatan
dimana dengan memanfaatkan efek kantilever seimbangnya maka struktur
dapat berdiri sendiri, mendukung berat sendirinya tanpa bantuan sokongan lain
(perancah/falsework ). Metode ini dilakukan dari atas struktur sehingga tidak
diperlukan sokongan di bawahnya yang mungkin dapat mengganggu aktivitas
di bawah jembatan.
•
Metode balanced cantilever dapat dilakukan secara cor setempat (cast in situ)
atau secara segmen pracetak (precast segmental). Konsep utamanya adalah
struktur jembatan dibangun dengan pertama kali membangun struktur-struktur
kantilever seimbang.
•
Secara umum urutan pekerjaan erection precast balanced cantilever untuk satu
kantilever setelah segmen pracetak ditransportasi dari casting yard ke lapangan
adalah:
1
Tahapan Pekerjaan Fabrikasi :
1.
Pemasangan tulangan memanjang dan melintang girder.
2.
Menentukan ordinat tendon prestress sesuai gambar kerja. Ordinat diukur dari
bottom rebar girder ke as tendon (Y1) atau bagian bawah tendon (Y2). Titik ordinat
tersebut ditandai (marking) dengan menggunakan cat , spidol atau sejenisnya.
Gambar Penentuan koordinat titik duct tendon
3.
Memasang Support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan
geser/sengkang berdasarkan posisi yang telah di marking.
4.
Menyambung duct sesuai dengan Tipe dan panjang tendon yang direncanakan
dengan menggunakan coupler duct dan masking tape / clotch tape.
5.
Memasukkan duct kedalam tulangan balok, kemudian duct diikat ke suport bar
dengan menggunakan kawat ikat.
6.
Memasukkan duct kedalam tulangan girder, kemudian duct diikat ke support bar
dengan menggunakan kawat ikat.
Gambar Instalasi duct
7.
Memasang Casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting dipasang
terlebih dahulu pada box casting yang terbuat dari multiplek.
8.
2
Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting
steel merupakan tambahan penulangan yang berfungsi sebagai penahan gaya radial untuk
mencegah terjadinya retak / pecah pada saat stressing.
9.
Menyambung duct ke casting dengan menggunakan masking tape/ clotch tape.
Masking tape berfungsi untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct.
10.
Memasang PE grout untuk lubang inlet/outlet saat grouting.
11.
Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon
prestress dan kelengkapan aksesorisnya.
Gambar Girder siap untuk dicor
12. Pemasangan formwork girder
13.Pengecoran.
Gambar Girder yang telah dicor dan akan dipindahkan
3
Balok girder yang telah cukup umur kemudian dibawa menuju lokasi penggunaan
girder yaitu dilokasi proyek. Girder dipindahkan dengan menggunakan truk container dan
setibanya dilokasi proyek girder tersebut diturunkan dengan menggunakan gentri angkat.
Gambar Penurunan PCU girder dari truk container
•
1
Pemasangan Portal Hoise
Memasang kaki portal diaspal atau ditanah dengan diberi alas pondasi dengan tinggi
serta lebar portal disesuaikan dengan ukuran jembatan layang
2
Mesin gantry pengangkat memakai roda trolly dipasang diatas portal untuk
pengangkatan dan penggeseran girder
3
Pemasangan portal dilakukan oleh subkon pembuat portal hoise, hingga siap
difungsikan.
4
Portal hoise crane bisa bergerak ke arah memanjang dan arah melintang jalan.
5
Jarak Hoise crane terhadap pilar menyesuaikan titik angkat girder. Posisi portal
masing-masing berada diatas titik angkat girder.
4
Gambar Skets erection PC U girder metode portal hoise
•
1
Pengangkatan girder memakai gantry crane
Sling angkat mesin gantry crane dikaitkan ke titik angkat girder
2
Mesin gantry crane dengan tenaga motor elektrik mengangkat girder keatas pier
sampai posisi girder sejajar dengan tinggi pier
3
Pengangkatan girder dilakukan pelan-pelan, dilihat ketepatan posisinya.
4
Pengangkatan ujung-ujung girder secara bersamaan.
5
5
Pengangkatan girder sesuai urutan pengangkatan.
•
1
Menggeser girder dan menempatkan ke posisi dudukannya
Trolly Gantry crane dengan tenaga motor elektrik berjalan membawa girder keatas
pier
2
Girder digeser sampai pada posisi letaknya
3
Memastikan posisi girder sudah tepat pada letaknya
4
Lantai dudukan bearing harus benar-benar rata
5
Memasang bearing pad harus sesuai dengan tanda yang telah dibuat
6
Girder diturunkan pelan-pelan dan dilihat ketepatan posisinya
Gambar Proses penggeseran balok PC U girder ketempatnya
6
•
1
Finishing dengan memasang brussing pengaman girder
Mengontrol ulang untuk memastikan letak serta posisi girder terpasang dengan
sempurna
2
Jika dirasa pemasangan girder sudah benar-benar sempurna maka dapat dipasang
pengaman brussing dengan menggunakan besi beton dilas antara back wall dengan
shear konektor.
•
1
Pemindahan alat ke pier / pilar selanjutnya
Menggeser portal hoise ke posisi antar pilar yang selanjutnya akan dilakukan
pekerjaan erection
2
Melakukan proses erection dari awal kembali untuk pekerjaan erection pilar
selanjutnya
Pelaksanaan pekerjaan erection harus direncanakan dengan baik sehingga berjalan
dengan lancar dan aman. Dari step pekerjaan yang telah dijelaskan diatas, maka
pekerjaan erection PC U Girder pada proyek dilaksanakan secara 2 tahap, yaitu :
1
Pengangkatan PC U Girder sebelah Utara
2
Pengangkatan PC U Girder sebelah Selatan
Pelaksanaan erection yang dilakukan dengan 2 tahap berfungsi agar lalu lintas
kendaraan tidak terganggu, oleh karena bentang portal hoise crane yang besar dan
menggunakan jalan sebagai tumpuannya.
Gambar Perletakan portal hoise crane sesuai kondisi aktual
a
7
Box girder
Box girder merupakan bentuk girder yang paling baik untuk pekerjaan flyover,
karena box girder memiliki keuntungan unik tersendiri dari bentuk girder lainnya.
Box girder dalam spesifikasi produksi tidak memiliki batasan panjang bentang.
Dalam proses tahapan pekerjaan, box girder terlebih dahulu mengalami proses
erection, dan diangkat per-segmental.
Proses stressing dilakukan setelah tahapan erection. Stressing dibagi dalam tiga
tahapan:
a). Tahapan pertama adalah stressing pengikatan, tujuannya agar girder tidak terlepas
dari pier head setelah proses erection.
b). Tahapan kedua adalah stressing pemberian beban kerja pada beban prategang.
Pada tahapan ini proses stressing berfungsi juga sebagai pengikat antar segmen
box girder, dan beban kerja yang diberikan merupakan beban kerja sebagian.
c). Tahapan ketiga adalah stressing pemberian beban kerja penuh. Pada tahap inilah
beban kerja penuh diperhitungkan sekaligus mengikat seluruh segmen box
girder per delatasi rencana.
Box girder sengaja dirancang mampu memikul lebar slab hingga 3 (tiga) kali
lebar pier head. Sayap atas box girder mampu memiliki lebar hingga 2 (dua) kali
lebar tutup box. Kondisi ini membuat pekerjaan pengecoran slab tidak
memerlukan perancah sehingga tidak mengganggu lalu-lintas dibawahnya.
Bentuk box girder cukup memenuhi nilai estetika pada bangunan flyover sehingga
penggunaannya mampu menambah keindahan kota, bahkan pada satu kota di
Indonesia telah menjadikan flyover dengan girder ini menjadi icon baru kota
tersebut.
Namun bentuk box girder yang sangat besar membuat pekerjaan pemindahan
girder dari pabrik (tidak mungkin cast in place) menjadi sangat rumit. Diperlukan
suatu kendaraan khusus pengangkatgirder yang kendaraan tersebut tidak tersedia
dikota Medan. Jika-pun ada, maka proses pemindahan saat girder dalam perjalanan
juga akan membuat masalah lalu-lintas (macet) dikarenakan kendaraan tersebut
sangat panjang dan lambat.
8
Selai itu pekerjaan erection box girder memerlukan helpping support yang
pembuatannya memerlukan biaya cukup mahal. Kostruksi helpping support berupa
konstruksi portal baja dan hoise yang saat proses erection diperlukan juga bantuan
mobile/crawl crane. Penggunaan alat-alat tersebut tentu meningkatkan biaya
erection girder.
Gambar Concrete Box girder
•
Mobile crane
Metode erection dengan mobile crane yang menggunakan alat utama mobile crane
baik wheel atau crawler crane 2 (dua) unit. Dengan pemakaian 2 (dua) mobile crane
maka diperlukan koordinasi sempurna antar operator dan keahlian yang tinggi untuk
menghasilkan manuver yang tepat. Penggunaan mobile crane untuk erection PC U
girder ini akan efektif bila kondisi ruang besar / luas dengan pekerjaan yang kontinyu
tanpa idle karena sistem sewa perjam yang tinggi sesuai kontrak. Mobile crane yang
digunakan di Proyek ini direncanakan menggunakan Crawler crane dengan kapasitas
lebih dari 150 ton (Kobelco kapasitas 180 ton dan Hitachi kapasitas 150 ton), hal ini
disebabkan berat PC U girder yang akan diangkat besar (136 ton). Di Medan mobile
crane dengan kapasitas tersebut belum ada sehingga harus mendatangkan dari luar
yaitu pulau Jawa, akibat biaya mobilisasi yang besar untuk mendatangkannya maka
metode ini tidak efisien biaya.
9
Gambar Mobile Crane
Gambar Metode erection dengan mobile crane
Gambar Skets erection PC U girder metode mobile crane
10
•
Launcer truss
Jika digunakan metode erection dengan launcer truss, biayanya jadi semakin
tinggi. Metode erection ini menggunakan alat berupa launcher / rangkaian truss baja
dan alat angkat berupa mesin gantry crane. Alat ini memiliki kesamaan dengan portal
hoise yaitu penggunaan ruang yang optimalsehingga efektif juga untuk dilaksanakan di
kondisi aktual dilapangan. Namun menjadi tidak efisien karena dibutuhkan biaya yang
besar untuk pembuatan tumpuannya baik berupa kolom sementara ataupun tumpuan
tiang diatas pier head. Penggunaan ruang yang sesuai tanpa menganggu aktivitas
proyek maupun lingkungan apabila alat tersebut diletakkan diatas pier head. Tetapi
pembuatan tumpuan di atas pier head akan merubah kondisi pier head rencana. Alat
tersebut tidak bergerak bebas dan pemindahannya pun beresiko tinggi serta memakan
waktu yang lama. Penggunaan metode launcher ini lebih efektif untuk digunakan pada
pekerjaan erection girder pada jembatan.
Gambar Contoh metode erection dengan Launcher Truss
Gambar Skets PC U girder metode luncher truss
KAPASITAS PRODUKSI
ALAT BERAT
•
Waktu Yang Dibutuhkan untuk pemasangan Girder
Waktu Pengaturan launcher (Persiapan):
Persiapan (t1)
¿ 5 menit
Pengaturan launcher ke posisi girder (t2)
¿ 45 menit
11
Pelurusan center launcher dengan girder (t3)
¿ 20 menit
Fixed time (t4)
¿ 10 menit
Cycle time (C1)
¿ 80 menit
Waktu Erection Girder :
¿ 15 menit
Persiapan (t5)
Pemasangan girder dengan trolley (t6)
¿
tinggi angkat
kecepatanangkat
¿
4
=5 menit
0,8
¿
4
4
× ×1=0,03 jam=1,8 menit
20 30
Truck Mixer
Jarak angkut ¿ 4 km
Kecapatan angkut
¿ 20
km
jam
Kecepatan kembali
¿ 30
km
jam
D D
Waktu Siklus ¿ V a × V k ×t
Kapasitas Mixer
¿ 7 m3
Volume
¿ p × l× t=2× 2,5× 4,6=23 m3
Produktifitas alat
Durasi
¿
60 × V × E
T
¿
60 × 23× 0,83
m3
=636,3
1,8
min
¿
volume pekerjaan
23
=
=0,04 menit
produktifitas
636,3
Jumlah Mixer
¿
Volume
23
= =3,3 ≈ 4
Kapasitas Mixer 7
Jadi, untuk pekerjaan 1 tiang dibutuhkan 4 buah mixer dengan menggunakan
3
mixer dengan kapasitas 7 m
Gantry Crane bergerak tranversal menuju bearing pad (t7)
¿
jarak tempuh 87
=
=32,22 menit
kec . gantry
2,7
Pengaturan alat agar bearing pad yang sudah dipasang sesuai dengan titik
bearring pad (t8) ¿ 10 menit
Bila posisi sudah berada diatas bearring pad yang direncanakan.
Maka Roda pada pengait launcher siap menurunkan girder tepat diatas
bearring pad (t9)
¿
jarak penurunan 5,5
=
=1,4 menit
kec penurunan
4
Pengecekan ulang ketepatan posisi agar girder tepat berada di bearing pada
¿ 5 menit
Fixed time (t10)
¿ 10 menit
¿ 62,59 menit
Cycle time (C2)
Mobile Crane
¿ 20 ton
Berat beban
Berat sling
¿ 0,5 ton
Faktor keamanan
¿ 1,05
Kapasitas yang diperlukan
¿ ( berat beban+ berat sling ) × faktor keamanan=( 20+0,5 ) ×1,05=21,5ton
Waktu Alat Launcher kembali ke posisi semula :
¿ 10 menit
Persiapan (t11)
Pengangkatan trolley dalam keadaan kosong (t12)
¿
tinggi angkat 5,5
=
=0,31
kec angkat
18
Launching Gantry bergerak tranversal kembali ke posisi semula (t13)
¿
jarak tempuh 87
=
=21,75 menit
kec . gantry
2,7
Fixed time (t14)
¿ 10 menit
Cycle time (C3 )
¿ 42,06 menit
Waktu Total Pengangkatan Girder
Waktu total pengangkatan Girder didapat dari waktu pengangkatan
ditambah dengan waktu perpindahan posisi alat berat. Sehingga, dari tabel
perhitungan didapatkan waktu total pengangkatan girder adalah
Cycle Time total
¿ C1 +C 2+C 3
¿ 80+68, 59+42,06
¿ 190,65 menit =3,18 jam
Perhitungan Produksi alat
Waktu rata-rata untuk pengangkatan 1 buah girder adalah sebagai berikut :
¿
3,18
jam
=3,18
1
girder
Sehingga dari total waktu siklus tersebut kita dapat menentukan jumlah
siklus dalam 1 jam (N), yaitu:
N=
1
1
=
=0,31
waktu siklus total 3,18
DAFTAR PUSTAKA
•
RSNI T-12-2004. Standar Nasional Indonesia Perencanaan Struktur Beton
Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum.
•
RSNI T-02-2005. Standar Nasional Indonesia Pembebanan Untuk
Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum.
•
Sunggono, K.H. 1995. Buku Teknik Sipil. Nova : Bandung.
12
VIDEO
•
https://www.youtube.com/watch?v=60mFnbqYp8Y
•
https://www.youtube.com/watch?v=etMr0_f9AHs
•
https://www.youtube.com/watch?v=vrTHnegl4Es
13