Laporan Studi Kelayakan Bisnis Bengkel M
Laporan Studi Kelayakan Bisnis Bengkel Motor
Bersama surat ini kami kirimkan proposal studi kelayakan bisnis dalam bidang usaha
Bengkel Motor. Bengkel Motor ini merupakan perluasan dari usaha yang sedang berjalan.
Lokasi usaha ini sangat strategis karena terletak jalan raya cukup ramai dan dekat dengan
sebuah perumahan cukup besar yang sedang berkembang.
Besarnya investasi pembangunan usaha ini adalah Rp 110.875.000 (Seratus sepuluh juta
delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah). Sedangkan modal kami saat ini sebesar Rp
55.438.000, maka kekurangan dana investasi sebesar Rp 55.438.000 (Lima puluh lima juta
empat ratus tiga puluh delapan ribu rupiah) kami mengharapkan dapat bantuan kredit
investasi dari Bank.
Selanjutnya sebagai bahan pertimbangan dan analisa, kami lengkapi proposal ini dengan hasil
analisa tentang rencana perluasan usaha.
Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank
yang bapak pimpin.
Terimakasih atas perhatiannya.
Hormat Kami,
(……………..)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh para karyawan sebagai
alternatif alat transportasi untuk berangkat kerja karena biayanya lebih terjangkau, praktis,
dan anti macet jika dibandingkan menggunakan transportasi umum, terutama mobil. Selain
itu motor juga dapat digunakan untuk jarak tempuh yang cukup jauh.
Setelah subsidi bahan bakar minyak dikurangi oleh pemerintah dan mengakibatkan harga
BBM naik drastis bahkan mencapai 2 kali lipat, mengakibatkan permintaan motor melonjak
tinggi. Otomatis kebutuhan akan perbaikan dan servis motorpun meningkat.
Pada suatu lokasi dimana terdapat beberapa perumahan, perkampungan dan kavlingan yang
cukup padat penduduknya, sebagian besar warga disana menggunakan motor sebagai alat
transportasi. Dan jarak tempuh mereka ke kantor cukup jauh, sehingga frekwensi perbaikan
dan servis motorpun tinggi. Sedangkan didaerah itu baru ada 2 bengkel motor, diperkirakan
untuk membangun 1 atau 2 bengkel motor lagi masih sangat layak.
I.
KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha
Pemrakarsa
Dengan latar belakang diatas, maka saya merencanakan membangun usaha Bengkel Motor.
Mengingat keterbatasan dana dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud mengajak
rekan-rekan untuk bermitra membangun usaha tersebut dan juga pada bank untuk
meminjamkan dananya dalam rangka untuk menutupi kekurangan dana investasi tersebut.
Kepemilikan Usaha
Usaha Bengkel Motor ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha
: Handoyo
Dibantu oleh
: 6 orang karyawan
Riwayat hidup pemilik. Usaha ini merupakan usaha saya yang ke-3 dan saat ini saya masih
bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sedangkan yang mengurus usaha-usaha saya adalah
saudara-saudara saya. Untuk lebih jelas tentang riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV)
saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 55.438.000 (Lima puluh lima juta empat
ratus tiga puluh delapan ribu rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya dilampirkan dalam
proposal ini adalah:
-
SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)
-
TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
-
Surat izin Domisili
-
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
-
Surat Kawin
-
Kartu keluarga
-
Kartu tanda penduduk (KTP)
II.
Pemasaran
Segmentasi Pasar.
Yang dimaksud usaha Bengkel Motor disini adalah menservis, memperbaiki motor sekaligus
mengganti spare parts jika ada yang rusak hingga layak jalan dan juga menjual spare parts
dan asesorisnya. Sedangkan dalam pemasaran usaha ini ditargetkan pada 2 segmentasi pasar,
yaitu:
a.
Pribadi, motor milik pribadi
b.
Perusahaan, motor milik perusahaan dan menawarkan jasa kami pada perusahaanperusahaan yang berada disekitar lokasi.
Permintaan
Informasi yang kami peroleh dari salah satu pekerja bengkel tersebut ketika kami ajak bicara
pada saat ia tidak bertugas (malam hari) mengatakan bengkel tempat saya bekerja omset ratarata Rp 7 juta perhari, sedangkan omset bengkel yang satu lagi 3 juta perhari dan semenjak
BBM naik permintaan akan jasa bengkel motor naik tajam rata-rata 3 bulan terakhir ini 30%.
Ramalan Permintaan;
Dari cerita pada sub bab permintaan diatas, maka dapat kami ramalkan total permintaan /
omset bengkel motor didaerah ini, yaitu:
Rp 000
Bulan
Bengkel-1
Bengkel-2
Total
Kenaikan
omset
210,000
90,000
300,000
0.00%
273,000
117,000
390,000
30.00%
327,600
140,400
468,000
20.00%
393,120
168,480
561,600
20.00%
432,432
185,328
617,760
10.00%
475,675
203,861
679,536
10.00%
523,243
224,247
747,490
10.00%
Bulan-1
Bulan-2
Bulan-3
Bulan-4
Bulan-5
Bulan-6
Bulan-7
Bulan-8
549,405
235,459
784,864
5.00%
576,875
247,232
824,107
5.00%
576,875
247,232
824,107
0.00%
576,875
247,232
824,107
0.00%
576,875
247,232
824,107
0.00%
Bulan-9
Bulan-10
Bulan-11
Bulan-12
Pesaing
Pada lokasi usaha yang saya akan bangun sudah ada 2 pesaing, dimana permintaan pasar
tidak terbagi rata, bengkel-1 menguasai 70% permintaan pasar dan bengkel-2 hanya
menguasai 30%. Jika saya masuk sebagai pemain baru, dimana saya telah mempelajari
kelemahan dan kekuatan bengkel-1 dan saya telah menemukan strategi untuk merebut
sebagian customer bengkel- dan bengkel-2, maka proyeksi penguasaan pasar diperkirakan
sebagai berikut.
Tabel proyeksi Market Share (%)
Bulan
Bengkel-1
Bengkel-2
Bengkel
Baru
70%
30%
0%
60%
25%
15%
55%
22.50%
22.50%
50%
20%
30%
Historikal
Bulan-0
Peroyeksi
Bulan-1
Bulan-2
Bulan-3
Bulan-4
45%
20%
35%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
Bulan-5
Bulan-6
Bulan-7
Bulan-8
Bulan-9
Bulan-10
Bulan-11
Bulan-12
Peluang
Atas dasar ilustrasi sebelumnya maka dapat kami proyeksikan peluang omset penjualan untuk
usaha baru. Untuk tahap awal diperkirakan penjualan belum mencapai rata-rata permintaan
pasar, karena belum dikenal masyarakat. Tapi secara perlahan-lahan akan mencapai rata-rata
permintaan pasar.
Tabel.
Proyeksi peluang pasar untuk usaha baru
Bulan
Total Omset
Penjualan
(Rp 000)
Peluang Yang Didapat
(%)
(Rp 000)
Bulan-1
300,000
15%
45,000
Bulan-2
390,000
22.50%
87,750
Bulan-3
468,000
30%
140,400
Bulan-4
561,600
35%
196,560
Bulan-5
617,760
40%
247,104
Bulan-6
679,536
40%
271,814
Bulan-7
747,490
40%
298,996
Bulan-8
784,864
40%
313,946
Bulan-9
824,107
40%
329,643
Bulan-10
824,107
40%
329,643
Bulan-11
824,107
40%
329,643
Bulan-12
824,107
40%
329,643
Porsi, Margin, dan Harga Jual
Perkiraan Margin , dan Omset penjualan adalah
Porsi Omset
Item
Margin
(%)
(Rp)
Pagar
60%
12.375.000
50%
Tralis
40%
8.250.000
45%
Total
100%
20.625.000
III. Lokasi dan Teknis
Lokasi Usaha
Lokasi usaha terletak antara perumahan lama dengan perumahan baru atau lebih tepatnya 300
m dari pintu masuk perumahan baru yang sedang dikembangkan.
Perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha ini adalah:
Kontrak kios = 2 unit x @ Rp 7 000.000/tahun
Rp
14.000.000
-
Renovasi
Rp
500.000
-
Mesin Kompresor 1 unit x @ Rp 3.000.000
Rp
3.000.000
-
Mesin Bor 1 unit x @ Rp 300.000
Rp
300.000
-
Perlengkapan Bengkel
Rp
5.000.000
-
Rak Besi 4 unit x @ Rp 350.000
Rp
1.400.000
-
Etalase 3 unit @ Rp 500
Rp
1.500.000
-
Lain-lain
Rp
1.000.000
Total
Rp 26.700.000
IV. Proyeksi Keuangan
Total biaya pembangunan Usaha Bengkel Motor ini sebesar Rp 110.875.000, dengan rincian
sebagai berikut:
Investasi tetap:
-
Kontrak kios
Rp
14.000.000
-
Renovasi
Rp
500.000
-
Mesin Kompresor
Rp
3.000.000
-
Mesin Bor
Rp
300.000
-
Perlengkapan Bengkel
Rp
5.000.000
-
Rak Besi
Rp
1.400.000
-
Etalase
Rp
1.500.000
-
Lain-lain
Rp
1.000.000
Total
Rp
26.700.000
Modal Kerja operational bulan pertama
Grand Total
Rp
84.175.000
RP 110.875.000
Sumber Dana Investasi
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman
dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
-
Investasi Tetap
Rp
13.350.000 (50%)
-
Modal Kerja
Rp
42.088.000 (50%)
-
Total
Rp
55.438.000
Kredit Bank
-
Investasi Tetap
Rp
13.350.000 (50%)
-
Modal Kerja
Rp
42.088.000 (50%)
-
Total
Grand Total
Rp
Rp
55.438.000
110.875.000
Asumsi Proyeksi Keuangan:
Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti:
Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio
Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur
Ekonomis / Penyusutan, dan sebagainya.
Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada bulan kedua operasional (setelah 1
bulan operasi), dan berakhir pada bulan ke-12. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah
ini atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran Dana)
Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga Kredit
Pokok Kredit
Bunga Kredit
Total
(Rp 000)
(Rp 000)
(Rp 000)
Bulan-1
4,620
223
4,843
Bulan-2
4,620
847
5,467
Bulan-3
4,620
770
5,390
Bulan-4
4,620
693
5,313
Bulan-5
4,620
616
5,236
Bulan-6
4,620
539
5,159
Bulan-7
4,620
462
5,082
Bulan-8
4,620
385
5,005
Bulan-9
4,620
308
4,928
Bulan-10
4,620
231
4,851
Bulan-11
4,620
154
4,774
Bulan-12
4,618
77
4,694
Bulan
Proyeksi Laba Rugi
Pada bulan operasi pertama diperkirakan sudah mendapatkan keuntungan sebesar
Rp 2.780.000 dan bulan kedua memperoleh laba sebesar Rp 15.836.000. Akumulasi
keuntungan selama 1 tahun pertama adalah Rp 792.374.000. Lebih ditail tentanng Proyeksi
laba rugi dapat dilihat pada Lampiran-03
Analisa Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
1.
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi
dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini adalah 6 bulan.
2.
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai sekarang
dari proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari
pengeluaran modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank (Per-bulan
atau Per-tahun).
IRR 12 bulan sebesar 27,04%.
Rasio Keuangan
Metode yang digunakan adalah:
Likuiditas adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal
1 atau 100%.
Bulan
Likuiditas
Bulan-1
137.12%
Bulan-2
151.56%
Bulan-3
172.96%
Bulan-4
203.54%
Bulan-5
244.74%
Bulan-6
312.69%
Bulan-7
365.24%
Bulan-8
444.70%
Bulan-9
513.04%
Bulan-10
634.67%
Bulan-11
737.66%
Bulan-12
849.19%
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah ditanamkan,
dapat diukur dengan ROI (Rate of return O Investment) danROE (Rate of return On
Equity). ROI dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.
Bulan
ROI
ROE
2.83%
5.02%
16.41%
28.57%
Bulan-1
Bulan-2
Bulan-3
34.56%
59.10%
55.74%
91.65%
77.10%
120.97%
90.89%
135.37%
107.32%
151.20%
120.50%
159.96%
135.78%
169.16%
145.48%
169.30%
156.67%
169.44%
169.72%
169.58%
Bulan-4
Bulan-5
Bulan-6
Bulan-7
Bulan-8
Bulan-9
Bulan-10
Bulan-11
Bulan-12
Terlihat ROI dan ROE makin menigkat yang menyatakan proyek ini layak dibangun.
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
V.
Jaminan Kredit.
Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan sertifikat rumah
saya.
Penutup
Demikianlah proposal permohonan kredit kami ini.
Besar harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Terimakasih atas kerja samanya.
Bersama surat ini kami kirimkan proposal studi kelayakan bisnis dalam bidang usaha
Bengkel Motor. Bengkel Motor ini merupakan perluasan dari usaha yang sedang berjalan.
Lokasi usaha ini sangat strategis karena terletak jalan raya cukup ramai dan dekat dengan
sebuah perumahan cukup besar yang sedang berkembang.
Besarnya investasi pembangunan usaha ini adalah Rp 110.875.000 (Seratus sepuluh juta
delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah). Sedangkan modal kami saat ini sebesar Rp
55.438.000, maka kekurangan dana investasi sebesar Rp 55.438.000 (Lima puluh lima juta
empat ratus tiga puluh delapan ribu rupiah) kami mengharapkan dapat bantuan kredit
investasi dari Bank.
Selanjutnya sebagai bahan pertimbangan dan analisa, kami lengkapi proposal ini dengan hasil
analisa tentang rencana perluasan usaha.
Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank
yang bapak pimpin.
Terimakasih atas perhatiannya.
Hormat Kami,
(……………..)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh para karyawan sebagai
alternatif alat transportasi untuk berangkat kerja karena biayanya lebih terjangkau, praktis,
dan anti macet jika dibandingkan menggunakan transportasi umum, terutama mobil. Selain
itu motor juga dapat digunakan untuk jarak tempuh yang cukup jauh.
Setelah subsidi bahan bakar minyak dikurangi oleh pemerintah dan mengakibatkan harga
BBM naik drastis bahkan mencapai 2 kali lipat, mengakibatkan permintaan motor melonjak
tinggi. Otomatis kebutuhan akan perbaikan dan servis motorpun meningkat.
Pada suatu lokasi dimana terdapat beberapa perumahan, perkampungan dan kavlingan yang
cukup padat penduduknya, sebagian besar warga disana menggunakan motor sebagai alat
transportasi. Dan jarak tempuh mereka ke kantor cukup jauh, sehingga frekwensi perbaikan
dan servis motorpun tinggi. Sedangkan didaerah itu baru ada 2 bengkel motor, diperkirakan
untuk membangun 1 atau 2 bengkel motor lagi masih sangat layak.
I.
KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha
Pemrakarsa
Dengan latar belakang diatas, maka saya merencanakan membangun usaha Bengkel Motor.
Mengingat keterbatasan dana dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud mengajak
rekan-rekan untuk bermitra membangun usaha tersebut dan juga pada bank untuk
meminjamkan dananya dalam rangka untuk menutupi kekurangan dana investasi tersebut.
Kepemilikan Usaha
Usaha Bengkel Motor ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha
: Handoyo
Dibantu oleh
: 6 orang karyawan
Riwayat hidup pemilik. Usaha ini merupakan usaha saya yang ke-3 dan saat ini saya masih
bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sedangkan yang mengurus usaha-usaha saya adalah
saudara-saudara saya. Untuk lebih jelas tentang riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV)
saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 55.438.000 (Lima puluh lima juta empat
ratus tiga puluh delapan ribu rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya dilampirkan dalam
proposal ini adalah:
-
SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)
-
TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
-
Surat izin Domisili
-
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
-
Surat Kawin
-
Kartu keluarga
-
Kartu tanda penduduk (KTP)
II.
Pemasaran
Segmentasi Pasar.
Yang dimaksud usaha Bengkel Motor disini adalah menservis, memperbaiki motor sekaligus
mengganti spare parts jika ada yang rusak hingga layak jalan dan juga menjual spare parts
dan asesorisnya. Sedangkan dalam pemasaran usaha ini ditargetkan pada 2 segmentasi pasar,
yaitu:
a.
Pribadi, motor milik pribadi
b.
Perusahaan, motor milik perusahaan dan menawarkan jasa kami pada perusahaanperusahaan yang berada disekitar lokasi.
Permintaan
Informasi yang kami peroleh dari salah satu pekerja bengkel tersebut ketika kami ajak bicara
pada saat ia tidak bertugas (malam hari) mengatakan bengkel tempat saya bekerja omset ratarata Rp 7 juta perhari, sedangkan omset bengkel yang satu lagi 3 juta perhari dan semenjak
BBM naik permintaan akan jasa bengkel motor naik tajam rata-rata 3 bulan terakhir ini 30%.
Ramalan Permintaan;
Dari cerita pada sub bab permintaan diatas, maka dapat kami ramalkan total permintaan /
omset bengkel motor didaerah ini, yaitu:
Rp 000
Bulan
Bengkel-1
Bengkel-2
Total
Kenaikan
omset
210,000
90,000
300,000
0.00%
273,000
117,000
390,000
30.00%
327,600
140,400
468,000
20.00%
393,120
168,480
561,600
20.00%
432,432
185,328
617,760
10.00%
475,675
203,861
679,536
10.00%
523,243
224,247
747,490
10.00%
Bulan-1
Bulan-2
Bulan-3
Bulan-4
Bulan-5
Bulan-6
Bulan-7
Bulan-8
549,405
235,459
784,864
5.00%
576,875
247,232
824,107
5.00%
576,875
247,232
824,107
0.00%
576,875
247,232
824,107
0.00%
576,875
247,232
824,107
0.00%
Bulan-9
Bulan-10
Bulan-11
Bulan-12
Pesaing
Pada lokasi usaha yang saya akan bangun sudah ada 2 pesaing, dimana permintaan pasar
tidak terbagi rata, bengkel-1 menguasai 70% permintaan pasar dan bengkel-2 hanya
menguasai 30%. Jika saya masuk sebagai pemain baru, dimana saya telah mempelajari
kelemahan dan kekuatan bengkel-1 dan saya telah menemukan strategi untuk merebut
sebagian customer bengkel- dan bengkel-2, maka proyeksi penguasaan pasar diperkirakan
sebagai berikut.
Tabel proyeksi Market Share (%)
Bulan
Bengkel-1
Bengkel-2
Bengkel
Baru
70%
30%
0%
60%
25%
15%
55%
22.50%
22.50%
50%
20%
30%
Historikal
Bulan-0
Peroyeksi
Bulan-1
Bulan-2
Bulan-3
Bulan-4
45%
20%
35%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
40%
20%
40%
Bulan-5
Bulan-6
Bulan-7
Bulan-8
Bulan-9
Bulan-10
Bulan-11
Bulan-12
Peluang
Atas dasar ilustrasi sebelumnya maka dapat kami proyeksikan peluang omset penjualan untuk
usaha baru. Untuk tahap awal diperkirakan penjualan belum mencapai rata-rata permintaan
pasar, karena belum dikenal masyarakat. Tapi secara perlahan-lahan akan mencapai rata-rata
permintaan pasar.
Tabel.
Proyeksi peluang pasar untuk usaha baru
Bulan
Total Omset
Penjualan
(Rp 000)
Peluang Yang Didapat
(%)
(Rp 000)
Bulan-1
300,000
15%
45,000
Bulan-2
390,000
22.50%
87,750
Bulan-3
468,000
30%
140,400
Bulan-4
561,600
35%
196,560
Bulan-5
617,760
40%
247,104
Bulan-6
679,536
40%
271,814
Bulan-7
747,490
40%
298,996
Bulan-8
784,864
40%
313,946
Bulan-9
824,107
40%
329,643
Bulan-10
824,107
40%
329,643
Bulan-11
824,107
40%
329,643
Bulan-12
824,107
40%
329,643
Porsi, Margin, dan Harga Jual
Perkiraan Margin , dan Omset penjualan adalah
Porsi Omset
Item
Margin
(%)
(Rp)
Pagar
60%
12.375.000
50%
Tralis
40%
8.250.000
45%
Total
100%
20.625.000
III. Lokasi dan Teknis
Lokasi Usaha
Lokasi usaha terletak antara perumahan lama dengan perumahan baru atau lebih tepatnya 300
m dari pintu masuk perumahan baru yang sedang dikembangkan.
Perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha ini adalah:
Kontrak kios = 2 unit x @ Rp 7 000.000/tahun
Rp
14.000.000
-
Renovasi
Rp
500.000
-
Mesin Kompresor 1 unit x @ Rp 3.000.000
Rp
3.000.000
-
Mesin Bor 1 unit x @ Rp 300.000
Rp
300.000
-
Perlengkapan Bengkel
Rp
5.000.000
-
Rak Besi 4 unit x @ Rp 350.000
Rp
1.400.000
-
Etalase 3 unit @ Rp 500
Rp
1.500.000
-
Lain-lain
Rp
1.000.000
Total
Rp 26.700.000
IV. Proyeksi Keuangan
Total biaya pembangunan Usaha Bengkel Motor ini sebesar Rp 110.875.000, dengan rincian
sebagai berikut:
Investasi tetap:
-
Kontrak kios
Rp
14.000.000
-
Renovasi
Rp
500.000
-
Mesin Kompresor
Rp
3.000.000
-
Mesin Bor
Rp
300.000
-
Perlengkapan Bengkel
Rp
5.000.000
-
Rak Besi
Rp
1.400.000
-
Etalase
Rp
1.500.000
-
Lain-lain
Rp
1.000.000
Total
Rp
26.700.000
Modal Kerja operational bulan pertama
Grand Total
Rp
84.175.000
RP 110.875.000
Sumber Dana Investasi
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman
dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
-
Investasi Tetap
Rp
13.350.000 (50%)
-
Modal Kerja
Rp
42.088.000 (50%)
-
Total
Rp
55.438.000
Kredit Bank
-
Investasi Tetap
Rp
13.350.000 (50%)
-
Modal Kerja
Rp
42.088.000 (50%)
-
Total
Grand Total
Rp
Rp
55.438.000
110.875.000
Asumsi Proyeksi Keuangan:
Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti:
Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio
Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur
Ekonomis / Penyusutan, dan sebagainya.
Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada bulan kedua operasional (setelah 1
bulan operasi), dan berakhir pada bulan ke-12. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah
ini atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran Dana)
Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga Kredit
Pokok Kredit
Bunga Kredit
Total
(Rp 000)
(Rp 000)
(Rp 000)
Bulan-1
4,620
223
4,843
Bulan-2
4,620
847
5,467
Bulan-3
4,620
770
5,390
Bulan-4
4,620
693
5,313
Bulan-5
4,620
616
5,236
Bulan-6
4,620
539
5,159
Bulan-7
4,620
462
5,082
Bulan-8
4,620
385
5,005
Bulan-9
4,620
308
4,928
Bulan-10
4,620
231
4,851
Bulan-11
4,620
154
4,774
Bulan-12
4,618
77
4,694
Bulan
Proyeksi Laba Rugi
Pada bulan operasi pertama diperkirakan sudah mendapatkan keuntungan sebesar
Rp 2.780.000 dan bulan kedua memperoleh laba sebesar Rp 15.836.000. Akumulasi
keuntungan selama 1 tahun pertama adalah Rp 792.374.000. Lebih ditail tentanng Proyeksi
laba rugi dapat dilihat pada Lampiran-03
Analisa Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
1.
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi
dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini adalah 6 bulan.
2.
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai sekarang
dari proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari
pengeluaran modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank (Per-bulan
atau Per-tahun).
IRR 12 bulan sebesar 27,04%.
Rasio Keuangan
Metode yang digunakan adalah:
Likuiditas adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal
1 atau 100%.
Bulan
Likuiditas
Bulan-1
137.12%
Bulan-2
151.56%
Bulan-3
172.96%
Bulan-4
203.54%
Bulan-5
244.74%
Bulan-6
312.69%
Bulan-7
365.24%
Bulan-8
444.70%
Bulan-9
513.04%
Bulan-10
634.67%
Bulan-11
737.66%
Bulan-12
849.19%
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah ditanamkan,
dapat diukur dengan ROI (Rate of return O Investment) danROE (Rate of return On
Equity). ROI dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.
Bulan
ROI
ROE
2.83%
5.02%
16.41%
28.57%
Bulan-1
Bulan-2
Bulan-3
34.56%
59.10%
55.74%
91.65%
77.10%
120.97%
90.89%
135.37%
107.32%
151.20%
120.50%
159.96%
135.78%
169.16%
145.48%
169.30%
156.67%
169.44%
169.72%
169.58%
Bulan-4
Bulan-5
Bulan-6
Bulan-7
Bulan-8
Bulan-9
Bulan-10
Bulan-11
Bulan-12
Terlihat ROI dan ROE makin menigkat yang menyatakan proyek ini layak dibangun.
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
V.
Jaminan Kredit.
Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan sertifikat rumah
saya.
Penutup
Demikianlah proposal permohonan kredit kami ini.
Besar harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Terimakasih atas kerja samanya.