Bahasa Indonesia Berpotensi Menjadi Baha (1)
Bahasa Indonesia Berpotensi
Menjadi Bahasa ASEAN
Makalah untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Kelulusan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Diajukan Oleh :
Doni Ramdhani (NIM : 43115120049)
Fakultas Ekonimi dan Bisnis
Jurusan Manajemen
JAKARTA
2017
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena makalah yang bertemakan
“Bahasa Indonesia Berpotensi Menjadi Bahasa ASEAN” ini selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan kelulusan
mata kuliah Bahasa Indonesia.
Proses penyusunan makalah ini melibatkan banyak pihak yang terkait. Untuk itu,
kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan.
Semoga kebaikan mereka dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, saya harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Saya berharap makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat serta
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Jakarta, Januari 2017
Penulis
ttd
Doni
ii
ABSTRAK
ASEAN yang ber”sepakat” untuk pengintegrasian kerja sama ekonomi ASEAN
dalam pasar tunggal dalam kenyataannya mempunyai perbedaan yang tajam dalam
latar budaya politik maupun kebudayaan. Salah satu solusinya adalah dengan
penetapan bahasa resmi ASEAN, sebab dengan adanya aturan tersebut tentunya
akan mempermudah komunikasi antar masyarakat ASEAN dalam berhubungan satu
sama lain.
Bahasa Indonesia terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
pada masyarakat global sehingga bahasa Indonesia berpotensi menjadi jembatan
penghubung antar bangsa, terutama di kawasan ASEAN.
Dibanding bahasa negara-negara lain di ASEAN, bahasa Indonesia memiliki
berbagai kelebihan, antara lain : (1) bahasa Indonesia mempunyai struktur yang
sederhana sehingga mudah dipelajari, (2) bahasa Indonesia mempunyai jumlah
penutur yang paling banyak di ASEAN, (3) bahasa Indonesia mempunyai
penyebaran geografis yang luas.
Fakta lain yang menjadi faktor pendorong bahasa Indonesia menjadi bahasa
resmi ASEAN adalah :
Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam
Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia
Wikipedia bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-26 di dunia dan Terbesar
Ketiga di Asia
Bahasa Indonesia bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada wordpress
Bahasa dan Musik Indonesia dikirim ke luar angkasa
Paling Populer di Australia.
Pusat Studi Indonesia di Afrika.
Lama di Jepang.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................ i
Pengantar ........................................................................................................ ii
Abstrak ............................................................................................................ iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2
Permasalahan ....................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
1.4
Manfaat Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
2.1
Sejarah Bahasa Indonesia ..................................................................... 3
2.2
Keberadaan Bahasa Indonesia di ASEAN............................................. 6
2.3
Analisis SWOT Internasionalisasi Bahasa Indonesia ........................... 7
2.4
Fakta Pendukung Bahasa Indonesia Cocok Menjadi Bahasa ASEAN . 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 17
3.1
Simpulan ............................................................................................... 17
3.2
Saran .................................................................................................... . 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18
LAMPIRAN ...................................................................................................... 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
ASEAN yang ber”sepakat” untuk pengintegrasian kerja sama ekonomi
ASEAN dalam pasar tunggal dalam kenyataannya mempunyai perbedaan
yang tajam dalam latar budaya politik maupun kebudayaan. Misalnya Vietnam
yang tidak phobia dan tidak alergi dengan kosa kota dan atribut komunis
barangkali bisa mencairkan phobia komunisme di Asia Tenggara, lalu
Malaysia
dengan
kebudayaan
Islam
dan
Melayu,
Philipina
dengan
kekatolikannya dan Thailand dengan kebudhaannya. Semua perbedaan ini
bisa dicairkan dalam rangka titik temu pencapaian ekonomi maju atas nama
komunitas Asia Tenggara.
Salah satu solusinya adalah dengan penetapan bahasa resmi ASEAN,
sebab dengan adanya aturan tersebut tentunya akan mempermudah
komunikasi antar masyarakat ASEAN dalam berhubungan satu sama lain.
Sehingga dapat menghindari miskomunikasi yang dapat mengakibatkan
terjadinya ketegangan atar Negara-negara di Asia Tenggara.
Berkenaan dengan keberadaan Bahasa Indonesia di kawasan ASEAN
bahkan di dunia Internasional sangat memegang peranan penting, bahkan
berpotensi menjadi bahasa yang digunakan di ASEAN. Hal ini tidaklah
berlebihan mengingat bahasa Indonesia yang egaliter, indah, mudah dan
sederhana serta minat pemakai bahasa Indonesia sangat besar sehingga
memberikan kontribusi untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
yang digunakan di ASEAN. .
1.2
Permasalahan
Kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap bahasa
Indonesia masihlah rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat
Indonesia yang lebih membanggakan bahasa Inggris, kurangnya minat untuk
mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta masih banyak lagi
BAB I - PENDAHULUAN | 1
hal yang dapat menghilangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dari
masyarakat Indonesia yang notabene pemilik bahasa Indonesia.
Dengan kondisi demikian, bukan tidak mungkin kesempatan bahasa
Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN bisa musnah. Hal itu diakibatkan
karena masyarakat Indonesianya sendiri hanya sedikit yang menguasai
bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga menyebabkan kegagalan
proses pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri karena pengajar tidak
menguasai materi dengan baik.
Hal itu akan mengakibatkan pola berbahasa yang kacau sehingga orang
luar negeri beranggapan bahwa belajar bahasa Indonesia sangat sukar dan
membosankan.
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan kelulusan mata kuliah Bahasa Indonesia.
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah memberi informasi
yang jelas mengenai bahasa Indonesia sehingga kita semakin bangga dan
mencintai bahasa Indonesia.
BAB I - PENDAHULUAN | 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Bahasa Indonesia
Pemerintah kolonial Hindia Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu
dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi
karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah.
Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki
kitab-kitab
rujukan)
sejumlah
sarjana
Belanda
mulai
terlibat
dalam
standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolahsekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu.
Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara
perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa
Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda)
mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah
Melayu di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen
diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van
Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib
Soetan Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie
voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak
lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah
pimpinan D.A.
Rinkes,
melancarkan
program Taman
Poestaka dengan
membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa
instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam
dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia
secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
BAB II - PEMBAHASAN | 3
Peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan bahasa Indonesia,
diantaranya :
Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit bukubuku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman
Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti
Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam,
penuntun
memelihara
kesehatan,
yang
tidak
sedikit
membantu
penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia
dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad,
seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia. [17]
Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan
agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan
dirinya
sebagai Pujangga
Baru yang
dipimpin
oleh Sutan
Takdir
Alisyahbana.
Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru
Bahasa Indonesia.
Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I
di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh
cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar
1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara.
Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai
pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
BAB II - PEMBAHASAN | 4
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad
bangsa
Indonesia
untuk
terus-menerus
menyempurnakan
bahasa
Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan
sebagai bahasa negara.
Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia,
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan
pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan
Pedoman
Umum
Ejaan
Bahasa
Indonesia
yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku
di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka
memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak
tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka
memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya
disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam GarisGaris Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga
negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh
ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu
dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura,
BAB II - PEMBAHASAN | 5
Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan
dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa
dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia,
Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia,
Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan
agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan
statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan
disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia
VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya
Badan Pertimbangan Bahasa.
2.2
Keberadaan Bahasa Indonesia di ASEAN
Dalam usianya yang genap 108 tahun bahasa Indonesia terus
berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pada masyarakat global
sehingga bahasa Indonesia berpotensi menjadi jembatan penghubung antar
bangsa, terutama di kawasan ASEAN. Bahasa Indonesia berpeluang menjadi
bahasa utama ASEAN karena mempunyai beberapa faktor berikut:
a) Bahasa Indonesia mempunyai struktur yang sederhana. Oleh karena itu,
bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari. Di samping itu, bahasa
Indonesia juga mempunyai daya serap kosakata yang kuat.
b) Bahasa Indonesia mempunyai jumlah penutur yang paling banyak di
ASEAN, yaitu 200 juta jiwa lebih, dan pada masa depan diperkirakan
semakin bertambah. Jumlah penuturnya tersebar di dalam negeri dan di
luar negeri. Penutur di luar negeri, seperti tenaga kerja Indonesia, pelajar
BAB II - PEMBAHASAN | 6
Indonesia, dan wisatawan Indonesia, dapat menjadi duta dalam
mengenalkan bahasa Indonesia kepada bangsa-bangsa lain.
c) Bahasa
Indonesia
mempunyai
penyebaran
geografis
yang
luas.
Sebagaimana diketahui, bahasa Melayu, yang menjadi cikal bakal bahasa
Indonesia, telah dituturkan di hampir seluruh kawasan ASEAN. Bahkan
bahasa Melayu tercatat menjadi bahasa nasional di empat negara, yaitu
Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Sementara itu, di beberapa
negara lain, seperti Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Filipina,
bahasa Melayu menjadi bahasa kedua dan ketiga. Karena struktur
bahasa melayu mirip dengan bahasa Indonesia, besar kemungkinan
bahasa Indonesia dapat diterima di negara-negara itu.
d) Sektor ekonomi makro di Indonesia yang berkembang pesat menjanjikan
lahan investasi bagi investor asing. Itulah pintu gerbang untuk
mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia.
e) Produk sosial dan budaya Indonesia yang tersebar di negara-negara
ASEAN dapat menjadi media mengenalkan bahasa Indonesia. Sebagai
contoh, di Malaysia film, program televisi, dan musik dari Indonesia
banyak digemari dan itu membuka peluang bagi persebaran bahasa
Indonesia.
2.3
Analisis SWOT Internasionalisasi Bahasa Indonesia
Kita patut berbangga karena kita memiliki bahasa sendiri untuk dijadikan
bahasa nasional, apalagi bahasa Indonesia merupakan bahasa yang besar di
Asia Tenggara, terbukti dengan lebih dari 200 juta jiwa lebih menggunakan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sudah direncanakan menjadi bahasa
internasional. Rencana internasionalisasi bahasa Indonesia ini tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan. Dari hasil analisis SWOT
internasionalisasi bahasa Indonesia mengatakan:
BAB II - PEMBAHASAN | 7
a) Kekuatan (Strength)
Lebih dari 200 juta jiwa lebih kini telah menggunakan bahasa Indonesia,
yang merupakan angka terbesar di Asia Tenggara. Selain itu bahasa
Indonesia sangat mudah dikuasai, tidak mengenal kala, konjugasi
maupun jenis kelamin kata benda. Lafal bahasa Indonesia juga tidak sulit.
Sehingga orang asing yang akan belajar menggunakan bahasa Indonesia
akan mudah mempelajarinya. Selain itu data lain yang memperkuat
kedudukan bahasa Indonesia adalah berdirinya berbagai fakultas studi
ketimuran (faculty of oriental studies), Kajian Asia Tenggara (South-east
Asian Studies), dan pusat studi Indonesia (Indonesian Studies) di
berbagai perguruan tinggi di luar negeri.
b) Kelemahan (Weakness)
Gengsi Menggunakan Bahasa Indonesia.
Beberapa kemungkinan kenapa orang lebih memilih menggunakan
bahasa asing digabungkan dengan bahasa Indonesia secara ceroboh
dan berlebihan baik dalam pertemuan diskusi, seminar, atau ruangruang akademis, hal tersebut dapat terjadi karena:
1. Persoalan gengsi. Orang akan merasa lebih terpandang sebagai
orang ‘pintar’ jika mampu menggunakan bahasa asing walaupun
sedikit sekali pun dan tampaknya akan terlihat gagah.
2. Kemalasan mencari persamaan bahasa asing dengan bahasa
Indonesia.
3. Penyakit ‘nginggris’ atau kebarat-baratan. Untuk yang ini bahkan
tidak hanya dalam bahasa saja tetapi juga sudah sampai dalam
taraf sistem sosial hidup tiap orang.
Penggunaan Bahasa Inggris Membudaya dalam Kehidupan Seharihari.
Akibat zaman globalisasi, dan budaya konsumtif yang tinggi di
kalangan masyarakat Indonesia, ditambah banyaknya informasi,
secara sadar atau tidak sadar, mau tidak mau, bahasa Inggris berani
BAB II - PEMBAHASAN | 8
masuk ke dalam sistem-sistem sosial di kalangan masyarakat.
Misalnya, dalam bidang pendidikan, banyaknya sekolah-sekolah,
terutama dalam mata pelajaran eksakta: Kimia, fisika, matematika,
dan biologi bukunya menggunakan bahasa Inggris. Begitu juga dalam
dunia teknologi, kosa kata asing tak kuasa untuk dibendung.
Masalahnya kemudian bahasa itu diterima apa adanya, karena
secara level orang sosial akan dianggap sebagai orang modern.
Eksistensi Bahasa Indonesia Masih Lemah.
Bahasa ini dianggap sama dengan bahasa Melayu. Sementara
anggapan orang asing seperti itu, orang Indonesia masih belum
mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan
dikehidupan sehari-hari. Bahasa Betawi, Bali, Jawa, Papua, dan
sebagainya masih dikelola di luar wadah bahasa Indonesia. Dengan
tata kelola bahasa seperti itu, orang Indonesia sudah berhasil dibuat
sangat primordial.
Pengembangan
Proyek
Melindo
(Melayu
Indonesia)
yang
Mencelakakan Bahasa Indonesia.
Pengembangan
proyek
Melindo
membuktikan
kelemahan
dan
(sekaligus) kecerobohan politisi kebudayaan Indonesia, khususnya
pembuat kebijakan bahasa Indonesia. Akan sia-sia ada Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 jika
bahasa Indonesia tidak merdeka, tetapi menyatu dengan bahasa
Indonesia, mestinya bangsa Indonesia sudah bisa dibedakan.
c) Peluang (Opportunities)
Penduduk Dunia Banyak yang Menggunakan Bahasa Indonesia.
Lebih dari 200 juta jiwa lebih kini telah menggunakan bahasa
Indonesia, yang merupakan angka terbesar di Asia Tenggara. Lafal
bahasa Indonesia juga tidak sulit karena lebih tipis dan ringan.
Sehingga orang asing yang akan belajar menggunakan bahasa
Indonesia akan mudah mempelajarinya. Selain itu data lain yang
BAB II - PEMBAHASAN | 9
memperkuat kedudukan bahasa Indonesia adalah berdirinya berbagai
fakultas studi ketimuran (faculty of oriental studies), Kajian Asia
Tenggara (South-east Asian Studies), dan pusat studi Indonesia
(Indonesian Studies) di berbagai perguruan tinggi di luar negeri.
Bahasa Indonesia Sudah Mendunia.
Beberapa kata dalam bahasa Indonesia ternyata banyak dipakai di
sejumlah tempat di banyak negara. Kenyataan, memang beberapa
kata dalam bahasa Indonesia berasal atau mempunyai arti yang
sama dengan atau dari negara-negara tertentu, misalnya bahasa
Portugis, bahasa Belanda, bahasa Spanyol, bahasa India dan juga
beberapa negara lainnya. Beberapa kata dalam bahasa daerah juga
turut memperkaya khasanah bahasa Indonesia yang sebenarnya,
akarnya adalah berasal dari bahasa Melayu.
d) Ancaman (Threat)
Memudarnya Bahasa Indonesia.
Orisinalitas bahasa indonesia itu sendiri akan memudar, karena
dengan
diangkatnya
bahasa
Indonesia
sebagai
bahasa
internasioanal. Bukannya tidak mungkin kosakata bahasa Indonesia
akan dicampuradukan bahkan disubtitusi oleh kosakata lain dari
bangsa pengguna yang konotasinya kurang baik, kurang pas atau
kurang
sesuai
dengan
identitas
bahasa
indonesia.
Hal
ini
dikawatirkan kosakata-kosakata yang kurang baik justru lebih populer
dibandingkan
bahasa
Indonesia
itu
sendiri,
dan
yang
lebih
membahayakan kosakata baru yang kurang baik ini justru lebih
disukai oleh para pemu da Indonesia.
Menurunkan Jiwa Nasionalisme.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, yang menyatukan
seluruh warga Indonesia dari sabang sampai merauke, dengan
diangkatnya bahasa Indonesia sebagai bahasa internasioanal,
dikhawatirkan akan menurunkan jiwa nasionalisme, karena bahasa
Indonesia merupakan simbol kebanggaan masyarakat Indonesia.
Selain itu juga dikawatirkan dialektika bahasa Indonesia yang khas itu
BAB II - PEMBAHASAN | 10
akan hilang, sehingga susah dibedekan fonnem, homonim, homograf
dan homofon sebagai ragam kekayaan bahasa indonesia, karena
salahnya pengucapan oleh bangsa asing.
Penguasaan Bahasa Indonesia.
Penguasaan bahasa Indonesia oleh orang indonesia sendiri yang
kurang . Pembangunan Indonesia yang terhambat dan kurang
berkembang
juga
merupakan
salah
satu
ancaman
bagi
Internasionalisasi bahasa Indonesia . Gambarannya misal sarana
publik yang tidak sesuai standar, perekonomian yang tidak progresif
membuat orang asing beranggapan Indonesia sebagai negara yang
terbelakang,dan berpandangan bahwa Indonesia tidak penting dimata
dunia.
Bahasa Indonesia di Dunia Pendidikan.
Fenomena tentang keironisan bahasa Indonesia juga terlihat dalam
dunia pendidikan saat ini. Mayoritas pelajar di negeri ini tidak lulus
Ujian Akhir Nasional (UAN) karena mendapat nilai rendah pada mata
pelajaran bahasa Indonesia. Sebaliknya, mereka justru mendapat
nilai tinggi untuk mata pelajaran bahasa Inggris. Ironisnya, fenomena
ini terjadi di hampir seluruh sekolah di Indonesia. Satu hal yang nyata
dan dirasakan betul oleh masyarakat adalah, bahwa seseorang yang
piawai berbahasa Indonesia tidak membuat mereka tenang dalam
karir dan pekerjaan. Sebaliknya, orang yang menguasai bahasa
Inggris akan mudah dalam karirnya.
2.4
Fakta Pendukung Bahasa Indonesia Cocok Menjadi Bahasa ASEAN
A. Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam
Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa
Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember
2007, kata seorang diplomat Indonesia. “Bahasa Indonesia sejajar
dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang
diprioritaskan,” kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City un
tuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada Jumat.
BAB II - PEMBAHASAN | 11
Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai
sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis. Sarana yang
dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan
bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya
promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa
Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan.
Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas
Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia. “Jumlah
mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang
dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa
Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis. Ia berpendapat sebagian
pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa
Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral
kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.
B. Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia
Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas,
namun peran budaya dan bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat
krusial. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya
Indonesia harus disambut positif. Kalau perlu Indonesia menambah Pusat
Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling
pengertian dan perbaiki citra.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar
Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno
Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia
sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia
Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta. “Saat ini ada 45 negara yang ada
mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada,
Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh
Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi
bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa
BAB II - PEMBAHASAN | 12
Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa
berbahasa Indonesia.
Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing
tentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu
ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga
orang
bisa
mengakses
di
mana
saja
dan
kapan
saja.
Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah
negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar
membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2
tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi
Indonesia untuk menambah dan membangun Pusat Kebudayaan
terkendala
anggaran
dan
sumber
daya
manusia
yang
andal.
Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik
Kebahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas
Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan
dunia kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/inovatif,
dan
berdaya
saing,
baik
lokal,
nasional,
maupun
global.
Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan
penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa
asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy
Sugono melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu,
untuk lo kal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan, dan bahasa
daerah . Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional,
kecakapan, dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan
kecerdasan intelektual, keunggulan, dan bahasa asing.
C. Wikipedia bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-26 di dunia dan
Terbesar Ketiga di Asia
Menulis ensiklopedia bebas di internet semakin digemari masyarakat
Indonesia. Bahkan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, Wikipedia
Indonesia, telah menjadi ensiklopedia elektronik terbesar ketiga setelah
Wikipedia berbahasa Jepang dan Mandarin. “Wikipedia Indonesia kini
berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia.
BAB II - PEMBAHASAN | 13
Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang
dan Mandarin,” ujar Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di
Jakarta, Selasa.
Menurut Ivan, yang sehari-hari bekerja sebagai dosen Information
Communication Technology (ICT), Wikipedia Indonesia terus tumbuh
pesat. “Kontributor semakin bertambah, demikian juga dengan artikelnya.
Isinya juga semakin variatif,” katanya. Tingginya gairah penggiat
ensiklopedia bebas itu juga tercermin dalam lokakarya “Menulis di
Wikipedia Indonesia” yang digelar dalam rangkaian acara Indonesia
Information Communication Technology (Indonesia ICT Awards) 2007 di
Balai Sidang Jakarta.
“Tingginya peminat lokakarya ini, membuktikan semakin banyak orang
yang tertarik untuk membagi pengetahuannya di Wikipedia,” ujar salah
satu pengurus “Wikipedia Indonesia”, Revo A.G Soekatno di Jakarta,
Selasa. Pria yang aktif di Wikipedia Indonesia sejak 2003 ini
mengungkapkan pada hari pertama jumlah peserta mencapai lebih dari
40 orang sementara jumlah komputer yang disediakan untuk pelatihan
sangat terbatas.
Setiap orang berhak menjadi peserta tanpa dipungut biaya dan
mendapatkan suvenir dari panitia. “Jumlah yang mendaftar jauh lebih
banyak lagi, tapi karena keterbatasan tempat dan perangkat komputer
untuk pelatihan, maka pesertanya kami batasi. Bahkan ada banyak
peserta yang tidak mendapat komputer pelatihan tetap menyatakan ikut
serta,” ujar pria yang kini tengah menyelesaikan studi S-3 di Belanda ini.
Dalam pelatihan itu peserta belajar bagaimana menulis, menyunting, atau
menambahkan
informasi.
Revo
mengatakan
ensiklopedia
bebas
berbahasa Indonesia kini memiliki 69 ribu artikel dengan kontributor aktif
sebanyak 30 orang. Termasuk di dalamnya adalah jajaran para pengurus
sebanyak 14 orang. Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat,
ensiklopedia bebas ini beberapa kali bermasalah dalam hal informasi
yang dituliskan kontributor. Yakni data dan fakta yang kurang akurat dan
adanya konflik antarkontributor karena adanya pebedaan data dna
pengertian. Isu tentang politik, agama, dan ekonomi adalah yang
seringkali bermasalah dalam hal akurasi informasi. “Tantangan Wikipedia
BAB II - PEMBAHASAN | 14
Indonesia kedepan adalah bagaimana meningkatkan kredibilitas dan
kepercayaan publik sebab informasi di Wikipedia Indonesia terus
diperbarui setiap saat,” ujar Revo.
D. Bahasa Indonesia bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada
wordpress
Fakta bahwa setelah Spanyol, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang
menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam postingposting WordPress. Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di dunia
yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog itu.
Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143.108 pengguna baru WordPress dari
Indonesia dan telah ada 117.601.633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesia.
E. Bahasa dan Musik Indonesia dikirim ke luar angkasa
Satelit Voyager adalah sebuah wahana luar angkasa tanpa awak yang
diluncurkan amerika serikat tahun 1977 dengan beberapa tujuan yaitu :
1. Meneliti luar angkasa lebih dalam dan luar angkasa yang tidak dapat
dilihat oleh mata.
2. Mencari keberadaan planet yang dapat dihuni.
3. Mencari planet yang berpenghuni.
Digerakkan dengan tenaga nuklir, voyager diharapkan mampu mengirim
data ke bumi sampai tahun 2025 ( 48 tahun setelah diluncurkan) sebelum
pasokan listriknya habis. Jika listriknya habis dan voyager tidak lagi
beroperasi,
maka
misinya
dikurangi
menjadi
1
yaitu
:
Memberi tahu keberadaan bumi pada alien yang memiliki teknologi lebih
tinggi daripada kita.
Isi dari piringan emas ini dipilih untuk NASA oleh sebuah tim yang diketuai
oleh Carl Sagan dari Universitas Cornell. Dr. Sagan dan timnya
mengumpulkan 115 gambar berikut sebuah rekaman suara-suara alam,
seperti suara ombak, angin, petir, serta suara-suara binatang, termasuk
kicauan burung dan suara dari ikan paus. Selain itu, piringan ini juga diisi
dengan musik dari berbagai budaya dan era yang berbeda, serta ucapan
salam dalam 55 bahasa termasuk diantaranya bahasa Indonesia.
BAB II - PEMBAHASAN | 15
Piringan emas ini juga menyertakan pesan tercetak dari Presiden Jimmy
Carter dan Sekretaris Jenderal PBB saat itu, Kurt Waldheim.
F. Paling Populer di Australia.
Perlu dikethui, di Australia, bahasa Indonesia merupakan bahasa paling
populer keempat. Ada kurang lebih 500 sekolah pada tingkat pendidikan
dasar yang mengajarkan bahasa Indonesia di negara kangguru ini. Sama
seperti di Negara kita, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib
dipelajari di tingkat sekolah dasar. Beberapa universitas di Australia juga
ada yang menyediakan jurusan bahasa atau sastra Indonesia, hal ini
membuat Australia menjadi salah satu negara yang paling populer
mengembangkan bahasa Indonesia.
G. Pusat Studi Indonesia di Afrika.
Salah satu Negara di benua Afrika, yaitu Mesir tercatat sebagai negara
yang paling utama mengembangkan bahasa Indonesia. Negara piramid
dan sphinx ini membangun Pusat Studi Indonesia. Pusat Studi ini ada di
Suez Canal University, dan merupakan langkah untuk lebih mendalami
Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial dan
budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.
H. Lama di Jepang.
Di negara matahari terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi
Indonesia. Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai
atau Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang tahun 1969.
Anggota organisasi ini terdiri dari kalangan akademisi Jepang yang
mengajar bahasa dan berbagai aspek tentang Indonesia di berbagai
Universitas di Jepang. Sejak tahun 1992 organisasi ini mulai melakukan
ujian kemampuan Bahasa Indonesia. Sampai sekarang tercatat lebih dari
12.500 peserta yang telah mengikuti tes kemampuan berbahasa
Indonesia dalam berbagai level atau tingkatan. Saat ini ada beberapa
Universitas di Jepang yang membuka jurusan bahasa Indonesia, antara
lain Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian
Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan.
BAB II - PEMBAHASAN | 16
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Bahasa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bahasa resmi ASEAN
dengan berbagai kelebihannya, antara lain : (1) bahasa Indonesia mempunyai
struktur yang sederhana sehingga mudah dipelajari, (2) bahasa Indonesia
mempunyai jumlah penutur yang paling banyak di ASEAN, (3) bahasa
Indonesia mempunyai penyebaran geografis yang luas.
Namun sayang, di negerinya sendiri justru bahasa Indonesia di
sepelekan oleh mayoritas masyarakat Indonesia, mereka lebih bangga
menggunakan bahasa Inggris dibanding menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
3.2
Saran
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan harus
membuat progran dan langkah konkret guna menyelamatkan bahasa
Indonesia dari kepunahan di negaranya sendiri, serta menumbuhkan
kesadaran berbahasa masyarakat Indonesia dengan memberikan informasi,
sosialisasi, dan pelatihan berbahasa Indonesia yang baik dan benar kepada
masyarakat.
BAB III - PENUTUP | 17
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2016. “Bahasa Indonesia” (online) https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_
Indonesia, diakses tanggal 10 Januari 2017.
Nakazakie Tanabe. 2013. “Keunikan dan Kelebihan Bahasa Indonesia di Mata
Dunia” (online) http://jackinfounik.blogspot.in/2013/06/keunikan-dan-kelebihanbahasa-indonesia.html, diakses tanggal 10 Januari 2017.
Mawardi. 2015. “Pada MEA 2015 TKA Harus Bisa Bahasa Indonesia” (online) https:
//www.linkedin.com/pulse/pada-mea-2015-tka-harus-bisa-bahasa-indonesiamawardi-s-t-, diakses tanggal 10 Januari 2017.
AJ Susmana. 2016. “MEA dan Bahasa Indonesia” (online) http://www.berdikari
online. com/mea-dan-bahasa-indonesia/, diakses tanggal 10 Januari 2017
DAFTAR PUSTAKA | 19
LAMPIRAN
LAMPIRAN | 20
Menjadi Bahasa ASEAN
Makalah untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Kelulusan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Diajukan Oleh :
Doni Ramdhani (NIM : 43115120049)
Fakultas Ekonimi dan Bisnis
Jurusan Manajemen
JAKARTA
2017
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena makalah yang bertemakan
“Bahasa Indonesia Berpotensi Menjadi Bahasa ASEAN” ini selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan kelulusan
mata kuliah Bahasa Indonesia.
Proses penyusunan makalah ini melibatkan banyak pihak yang terkait. Untuk itu,
kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan.
Semoga kebaikan mereka dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, saya harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Saya berharap makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat serta
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Jakarta, Januari 2017
Penulis
ttd
Doni
ii
ABSTRAK
ASEAN yang ber”sepakat” untuk pengintegrasian kerja sama ekonomi ASEAN
dalam pasar tunggal dalam kenyataannya mempunyai perbedaan yang tajam dalam
latar budaya politik maupun kebudayaan. Salah satu solusinya adalah dengan
penetapan bahasa resmi ASEAN, sebab dengan adanya aturan tersebut tentunya
akan mempermudah komunikasi antar masyarakat ASEAN dalam berhubungan satu
sama lain.
Bahasa Indonesia terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
pada masyarakat global sehingga bahasa Indonesia berpotensi menjadi jembatan
penghubung antar bangsa, terutama di kawasan ASEAN.
Dibanding bahasa negara-negara lain di ASEAN, bahasa Indonesia memiliki
berbagai kelebihan, antara lain : (1) bahasa Indonesia mempunyai struktur yang
sederhana sehingga mudah dipelajari, (2) bahasa Indonesia mempunyai jumlah
penutur yang paling banyak di ASEAN, (3) bahasa Indonesia mempunyai
penyebaran geografis yang luas.
Fakta lain yang menjadi faktor pendorong bahasa Indonesia menjadi bahasa
resmi ASEAN adalah :
Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam
Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia
Wikipedia bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-26 di dunia dan Terbesar
Ketiga di Asia
Bahasa Indonesia bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada wordpress
Bahasa dan Musik Indonesia dikirim ke luar angkasa
Paling Populer di Australia.
Pusat Studi Indonesia di Afrika.
Lama di Jepang.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................ i
Pengantar ........................................................................................................ ii
Abstrak ............................................................................................................ iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2
Permasalahan ....................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
1.4
Manfaat Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
2.1
Sejarah Bahasa Indonesia ..................................................................... 3
2.2
Keberadaan Bahasa Indonesia di ASEAN............................................. 6
2.3
Analisis SWOT Internasionalisasi Bahasa Indonesia ........................... 7
2.4
Fakta Pendukung Bahasa Indonesia Cocok Menjadi Bahasa ASEAN . 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 17
3.1
Simpulan ............................................................................................... 17
3.2
Saran .................................................................................................... . 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18
LAMPIRAN ...................................................................................................... 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
ASEAN yang ber”sepakat” untuk pengintegrasian kerja sama ekonomi
ASEAN dalam pasar tunggal dalam kenyataannya mempunyai perbedaan
yang tajam dalam latar budaya politik maupun kebudayaan. Misalnya Vietnam
yang tidak phobia dan tidak alergi dengan kosa kota dan atribut komunis
barangkali bisa mencairkan phobia komunisme di Asia Tenggara, lalu
Malaysia
dengan
kebudayaan
Islam
dan
Melayu,
Philipina
dengan
kekatolikannya dan Thailand dengan kebudhaannya. Semua perbedaan ini
bisa dicairkan dalam rangka titik temu pencapaian ekonomi maju atas nama
komunitas Asia Tenggara.
Salah satu solusinya adalah dengan penetapan bahasa resmi ASEAN,
sebab dengan adanya aturan tersebut tentunya akan mempermudah
komunikasi antar masyarakat ASEAN dalam berhubungan satu sama lain.
Sehingga dapat menghindari miskomunikasi yang dapat mengakibatkan
terjadinya ketegangan atar Negara-negara di Asia Tenggara.
Berkenaan dengan keberadaan Bahasa Indonesia di kawasan ASEAN
bahkan di dunia Internasional sangat memegang peranan penting, bahkan
berpotensi menjadi bahasa yang digunakan di ASEAN. Hal ini tidaklah
berlebihan mengingat bahasa Indonesia yang egaliter, indah, mudah dan
sederhana serta minat pemakai bahasa Indonesia sangat besar sehingga
memberikan kontribusi untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
yang digunakan di ASEAN. .
1.2
Permasalahan
Kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap bahasa
Indonesia masihlah rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat
Indonesia yang lebih membanggakan bahasa Inggris, kurangnya minat untuk
mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta masih banyak lagi
BAB I - PENDAHULUAN | 1
hal yang dapat menghilangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dari
masyarakat Indonesia yang notabene pemilik bahasa Indonesia.
Dengan kondisi demikian, bukan tidak mungkin kesempatan bahasa
Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN bisa musnah. Hal itu diakibatkan
karena masyarakat Indonesianya sendiri hanya sedikit yang menguasai
bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga menyebabkan kegagalan
proses pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri karena pengajar tidak
menguasai materi dengan baik.
Hal itu akan mengakibatkan pola berbahasa yang kacau sehingga orang
luar negeri beranggapan bahwa belajar bahasa Indonesia sangat sukar dan
membosankan.
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan kelulusan mata kuliah Bahasa Indonesia.
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah memberi informasi
yang jelas mengenai bahasa Indonesia sehingga kita semakin bangga dan
mencintai bahasa Indonesia.
BAB I - PENDAHULUAN | 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Bahasa Indonesia
Pemerintah kolonial Hindia Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu
dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi
karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah.
Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki
kitab-kitab
rujukan)
sejumlah
sarjana
Belanda
mulai
terlibat
dalam
standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolahsekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu.
Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara
perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa
Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda)
mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah
Melayu di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen
diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van
Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib
Soetan Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie
voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak
lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah
pimpinan D.A.
Rinkes,
melancarkan
program Taman
Poestaka dengan
membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa
instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam
dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia
secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
BAB II - PEMBAHASAN | 3
Peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan bahasa Indonesia,
diantaranya :
Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit bukubuku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman
Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti
Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam,
penuntun
memelihara
kesehatan,
yang
tidak
sedikit
membantu
penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia
dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad,
seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia. [17]
Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan
agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan
dirinya
sebagai Pujangga
Baru yang
dipimpin
oleh Sutan
Takdir
Alisyahbana.
Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru
Bahasa Indonesia.
Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I
di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh
cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar
1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara.
Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai
pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
BAB II - PEMBAHASAN | 4
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad
bangsa
Indonesia
untuk
terus-menerus
menyempurnakan
bahasa
Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan
sebagai bahasa negara.
Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia,
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan
pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan
Pedoman
Umum
Ejaan
Bahasa
Indonesia
yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku
di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka
memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak
tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka
memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya
disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam GarisGaris Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga
negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh
ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu
dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura,
BAB II - PEMBAHASAN | 5
Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan
dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa
dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia,
Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia,
Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan
agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan
statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan
disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia
VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya
Badan Pertimbangan Bahasa.
2.2
Keberadaan Bahasa Indonesia di ASEAN
Dalam usianya yang genap 108 tahun bahasa Indonesia terus
berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pada masyarakat global
sehingga bahasa Indonesia berpotensi menjadi jembatan penghubung antar
bangsa, terutama di kawasan ASEAN. Bahasa Indonesia berpeluang menjadi
bahasa utama ASEAN karena mempunyai beberapa faktor berikut:
a) Bahasa Indonesia mempunyai struktur yang sederhana. Oleh karena itu,
bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari. Di samping itu, bahasa
Indonesia juga mempunyai daya serap kosakata yang kuat.
b) Bahasa Indonesia mempunyai jumlah penutur yang paling banyak di
ASEAN, yaitu 200 juta jiwa lebih, dan pada masa depan diperkirakan
semakin bertambah. Jumlah penuturnya tersebar di dalam negeri dan di
luar negeri. Penutur di luar negeri, seperti tenaga kerja Indonesia, pelajar
BAB II - PEMBAHASAN | 6
Indonesia, dan wisatawan Indonesia, dapat menjadi duta dalam
mengenalkan bahasa Indonesia kepada bangsa-bangsa lain.
c) Bahasa
Indonesia
mempunyai
penyebaran
geografis
yang
luas.
Sebagaimana diketahui, bahasa Melayu, yang menjadi cikal bakal bahasa
Indonesia, telah dituturkan di hampir seluruh kawasan ASEAN. Bahkan
bahasa Melayu tercatat menjadi bahasa nasional di empat negara, yaitu
Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Sementara itu, di beberapa
negara lain, seperti Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Filipina,
bahasa Melayu menjadi bahasa kedua dan ketiga. Karena struktur
bahasa melayu mirip dengan bahasa Indonesia, besar kemungkinan
bahasa Indonesia dapat diterima di negara-negara itu.
d) Sektor ekonomi makro di Indonesia yang berkembang pesat menjanjikan
lahan investasi bagi investor asing. Itulah pintu gerbang untuk
mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia.
e) Produk sosial dan budaya Indonesia yang tersebar di negara-negara
ASEAN dapat menjadi media mengenalkan bahasa Indonesia. Sebagai
contoh, di Malaysia film, program televisi, dan musik dari Indonesia
banyak digemari dan itu membuka peluang bagi persebaran bahasa
Indonesia.
2.3
Analisis SWOT Internasionalisasi Bahasa Indonesia
Kita patut berbangga karena kita memiliki bahasa sendiri untuk dijadikan
bahasa nasional, apalagi bahasa Indonesia merupakan bahasa yang besar di
Asia Tenggara, terbukti dengan lebih dari 200 juta jiwa lebih menggunakan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sudah direncanakan menjadi bahasa
internasional. Rencana internasionalisasi bahasa Indonesia ini tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan. Dari hasil analisis SWOT
internasionalisasi bahasa Indonesia mengatakan:
BAB II - PEMBAHASAN | 7
a) Kekuatan (Strength)
Lebih dari 200 juta jiwa lebih kini telah menggunakan bahasa Indonesia,
yang merupakan angka terbesar di Asia Tenggara. Selain itu bahasa
Indonesia sangat mudah dikuasai, tidak mengenal kala, konjugasi
maupun jenis kelamin kata benda. Lafal bahasa Indonesia juga tidak sulit.
Sehingga orang asing yang akan belajar menggunakan bahasa Indonesia
akan mudah mempelajarinya. Selain itu data lain yang memperkuat
kedudukan bahasa Indonesia adalah berdirinya berbagai fakultas studi
ketimuran (faculty of oriental studies), Kajian Asia Tenggara (South-east
Asian Studies), dan pusat studi Indonesia (Indonesian Studies) di
berbagai perguruan tinggi di luar negeri.
b) Kelemahan (Weakness)
Gengsi Menggunakan Bahasa Indonesia.
Beberapa kemungkinan kenapa orang lebih memilih menggunakan
bahasa asing digabungkan dengan bahasa Indonesia secara ceroboh
dan berlebihan baik dalam pertemuan diskusi, seminar, atau ruangruang akademis, hal tersebut dapat terjadi karena:
1. Persoalan gengsi. Orang akan merasa lebih terpandang sebagai
orang ‘pintar’ jika mampu menggunakan bahasa asing walaupun
sedikit sekali pun dan tampaknya akan terlihat gagah.
2. Kemalasan mencari persamaan bahasa asing dengan bahasa
Indonesia.
3. Penyakit ‘nginggris’ atau kebarat-baratan. Untuk yang ini bahkan
tidak hanya dalam bahasa saja tetapi juga sudah sampai dalam
taraf sistem sosial hidup tiap orang.
Penggunaan Bahasa Inggris Membudaya dalam Kehidupan Seharihari.
Akibat zaman globalisasi, dan budaya konsumtif yang tinggi di
kalangan masyarakat Indonesia, ditambah banyaknya informasi,
secara sadar atau tidak sadar, mau tidak mau, bahasa Inggris berani
BAB II - PEMBAHASAN | 8
masuk ke dalam sistem-sistem sosial di kalangan masyarakat.
Misalnya, dalam bidang pendidikan, banyaknya sekolah-sekolah,
terutama dalam mata pelajaran eksakta: Kimia, fisika, matematika,
dan biologi bukunya menggunakan bahasa Inggris. Begitu juga dalam
dunia teknologi, kosa kata asing tak kuasa untuk dibendung.
Masalahnya kemudian bahasa itu diterima apa adanya, karena
secara level orang sosial akan dianggap sebagai orang modern.
Eksistensi Bahasa Indonesia Masih Lemah.
Bahasa ini dianggap sama dengan bahasa Melayu. Sementara
anggapan orang asing seperti itu, orang Indonesia masih belum
mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan
dikehidupan sehari-hari. Bahasa Betawi, Bali, Jawa, Papua, dan
sebagainya masih dikelola di luar wadah bahasa Indonesia. Dengan
tata kelola bahasa seperti itu, orang Indonesia sudah berhasil dibuat
sangat primordial.
Pengembangan
Proyek
Melindo
(Melayu
Indonesia)
yang
Mencelakakan Bahasa Indonesia.
Pengembangan
proyek
Melindo
membuktikan
kelemahan
dan
(sekaligus) kecerobohan politisi kebudayaan Indonesia, khususnya
pembuat kebijakan bahasa Indonesia. Akan sia-sia ada Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 jika
bahasa Indonesia tidak merdeka, tetapi menyatu dengan bahasa
Indonesia, mestinya bangsa Indonesia sudah bisa dibedakan.
c) Peluang (Opportunities)
Penduduk Dunia Banyak yang Menggunakan Bahasa Indonesia.
Lebih dari 200 juta jiwa lebih kini telah menggunakan bahasa
Indonesia, yang merupakan angka terbesar di Asia Tenggara. Lafal
bahasa Indonesia juga tidak sulit karena lebih tipis dan ringan.
Sehingga orang asing yang akan belajar menggunakan bahasa
Indonesia akan mudah mempelajarinya. Selain itu data lain yang
BAB II - PEMBAHASAN | 9
memperkuat kedudukan bahasa Indonesia adalah berdirinya berbagai
fakultas studi ketimuran (faculty of oriental studies), Kajian Asia
Tenggara (South-east Asian Studies), dan pusat studi Indonesia
(Indonesian Studies) di berbagai perguruan tinggi di luar negeri.
Bahasa Indonesia Sudah Mendunia.
Beberapa kata dalam bahasa Indonesia ternyata banyak dipakai di
sejumlah tempat di banyak negara. Kenyataan, memang beberapa
kata dalam bahasa Indonesia berasal atau mempunyai arti yang
sama dengan atau dari negara-negara tertentu, misalnya bahasa
Portugis, bahasa Belanda, bahasa Spanyol, bahasa India dan juga
beberapa negara lainnya. Beberapa kata dalam bahasa daerah juga
turut memperkaya khasanah bahasa Indonesia yang sebenarnya,
akarnya adalah berasal dari bahasa Melayu.
d) Ancaman (Threat)
Memudarnya Bahasa Indonesia.
Orisinalitas bahasa indonesia itu sendiri akan memudar, karena
dengan
diangkatnya
bahasa
Indonesia
sebagai
bahasa
internasioanal. Bukannya tidak mungkin kosakata bahasa Indonesia
akan dicampuradukan bahkan disubtitusi oleh kosakata lain dari
bangsa pengguna yang konotasinya kurang baik, kurang pas atau
kurang
sesuai
dengan
identitas
bahasa
indonesia.
Hal
ini
dikawatirkan kosakata-kosakata yang kurang baik justru lebih populer
dibandingkan
bahasa
Indonesia
itu
sendiri,
dan
yang
lebih
membahayakan kosakata baru yang kurang baik ini justru lebih
disukai oleh para pemu da Indonesia.
Menurunkan Jiwa Nasionalisme.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, yang menyatukan
seluruh warga Indonesia dari sabang sampai merauke, dengan
diangkatnya bahasa Indonesia sebagai bahasa internasioanal,
dikhawatirkan akan menurunkan jiwa nasionalisme, karena bahasa
Indonesia merupakan simbol kebanggaan masyarakat Indonesia.
Selain itu juga dikawatirkan dialektika bahasa Indonesia yang khas itu
BAB II - PEMBAHASAN | 10
akan hilang, sehingga susah dibedekan fonnem, homonim, homograf
dan homofon sebagai ragam kekayaan bahasa indonesia, karena
salahnya pengucapan oleh bangsa asing.
Penguasaan Bahasa Indonesia.
Penguasaan bahasa Indonesia oleh orang indonesia sendiri yang
kurang . Pembangunan Indonesia yang terhambat dan kurang
berkembang
juga
merupakan
salah
satu
ancaman
bagi
Internasionalisasi bahasa Indonesia . Gambarannya misal sarana
publik yang tidak sesuai standar, perekonomian yang tidak progresif
membuat orang asing beranggapan Indonesia sebagai negara yang
terbelakang,dan berpandangan bahwa Indonesia tidak penting dimata
dunia.
Bahasa Indonesia di Dunia Pendidikan.
Fenomena tentang keironisan bahasa Indonesia juga terlihat dalam
dunia pendidikan saat ini. Mayoritas pelajar di negeri ini tidak lulus
Ujian Akhir Nasional (UAN) karena mendapat nilai rendah pada mata
pelajaran bahasa Indonesia. Sebaliknya, mereka justru mendapat
nilai tinggi untuk mata pelajaran bahasa Inggris. Ironisnya, fenomena
ini terjadi di hampir seluruh sekolah di Indonesia. Satu hal yang nyata
dan dirasakan betul oleh masyarakat adalah, bahwa seseorang yang
piawai berbahasa Indonesia tidak membuat mereka tenang dalam
karir dan pekerjaan. Sebaliknya, orang yang menguasai bahasa
Inggris akan mudah dalam karirnya.
2.4
Fakta Pendukung Bahasa Indonesia Cocok Menjadi Bahasa ASEAN
A. Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam
Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa
Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember
2007, kata seorang diplomat Indonesia. “Bahasa Indonesia sejajar
dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang
diprioritaskan,” kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City un
tuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada Jumat.
BAB II - PEMBAHASAN | 11
Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai
sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis. Sarana yang
dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan
bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya
promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa
Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan.
Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas
Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia. “Jumlah
mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang
dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa
Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis. Ia berpendapat sebagian
pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa
Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral
kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.
B. Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia
Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas,
namun peran budaya dan bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat
krusial. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya
Indonesia harus disambut positif. Kalau perlu Indonesia menambah Pusat
Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling
pengertian dan perbaiki citra.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar
Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno
Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia
sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia
Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta. “Saat ini ada 45 negara yang ada
mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada,
Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh
Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi
bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa
BAB II - PEMBAHASAN | 12
Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa
berbahasa Indonesia.
Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing
tentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu
ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga
orang
bisa
mengakses
di
mana
saja
dan
kapan
saja.
Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah
negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar
membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2
tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi
Indonesia untuk menambah dan membangun Pusat Kebudayaan
terkendala
anggaran
dan
sumber
daya
manusia
yang
andal.
Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik
Kebahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas
Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan
dunia kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/inovatif,
dan
berdaya
saing,
baik
lokal,
nasional,
maupun
global.
Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan
penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa
asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy
Sugono melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu,
untuk lo kal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan, dan bahasa
daerah . Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional,
kecakapan, dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan
kecerdasan intelektual, keunggulan, dan bahasa asing.
C. Wikipedia bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-26 di dunia dan
Terbesar Ketiga di Asia
Menulis ensiklopedia bebas di internet semakin digemari masyarakat
Indonesia. Bahkan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, Wikipedia
Indonesia, telah menjadi ensiklopedia elektronik terbesar ketiga setelah
Wikipedia berbahasa Jepang dan Mandarin. “Wikipedia Indonesia kini
berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia.
BAB II - PEMBAHASAN | 13
Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang
dan Mandarin,” ujar Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di
Jakarta, Selasa.
Menurut Ivan, yang sehari-hari bekerja sebagai dosen Information
Communication Technology (ICT), Wikipedia Indonesia terus tumbuh
pesat. “Kontributor semakin bertambah, demikian juga dengan artikelnya.
Isinya juga semakin variatif,” katanya. Tingginya gairah penggiat
ensiklopedia bebas itu juga tercermin dalam lokakarya “Menulis di
Wikipedia Indonesia” yang digelar dalam rangkaian acara Indonesia
Information Communication Technology (Indonesia ICT Awards) 2007 di
Balai Sidang Jakarta.
“Tingginya peminat lokakarya ini, membuktikan semakin banyak orang
yang tertarik untuk membagi pengetahuannya di Wikipedia,” ujar salah
satu pengurus “Wikipedia Indonesia”, Revo A.G Soekatno di Jakarta,
Selasa. Pria yang aktif di Wikipedia Indonesia sejak 2003 ini
mengungkapkan pada hari pertama jumlah peserta mencapai lebih dari
40 orang sementara jumlah komputer yang disediakan untuk pelatihan
sangat terbatas.
Setiap orang berhak menjadi peserta tanpa dipungut biaya dan
mendapatkan suvenir dari panitia. “Jumlah yang mendaftar jauh lebih
banyak lagi, tapi karena keterbatasan tempat dan perangkat komputer
untuk pelatihan, maka pesertanya kami batasi. Bahkan ada banyak
peserta yang tidak mendapat komputer pelatihan tetap menyatakan ikut
serta,” ujar pria yang kini tengah menyelesaikan studi S-3 di Belanda ini.
Dalam pelatihan itu peserta belajar bagaimana menulis, menyunting, atau
menambahkan
informasi.
Revo
mengatakan
ensiklopedia
bebas
berbahasa Indonesia kini memiliki 69 ribu artikel dengan kontributor aktif
sebanyak 30 orang. Termasuk di dalamnya adalah jajaran para pengurus
sebanyak 14 orang. Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat,
ensiklopedia bebas ini beberapa kali bermasalah dalam hal informasi
yang dituliskan kontributor. Yakni data dan fakta yang kurang akurat dan
adanya konflik antarkontributor karena adanya pebedaan data dna
pengertian. Isu tentang politik, agama, dan ekonomi adalah yang
seringkali bermasalah dalam hal akurasi informasi. “Tantangan Wikipedia
BAB II - PEMBAHASAN | 14
Indonesia kedepan adalah bagaimana meningkatkan kredibilitas dan
kepercayaan publik sebab informasi di Wikipedia Indonesia terus
diperbarui setiap saat,” ujar Revo.
D. Bahasa Indonesia bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada
wordpress
Fakta bahwa setelah Spanyol, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang
menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam postingposting WordPress. Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di dunia
yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog itu.
Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143.108 pengguna baru WordPress dari
Indonesia dan telah ada 117.601.633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesia.
E. Bahasa dan Musik Indonesia dikirim ke luar angkasa
Satelit Voyager adalah sebuah wahana luar angkasa tanpa awak yang
diluncurkan amerika serikat tahun 1977 dengan beberapa tujuan yaitu :
1. Meneliti luar angkasa lebih dalam dan luar angkasa yang tidak dapat
dilihat oleh mata.
2. Mencari keberadaan planet yang dapat dihuni.
3. Mencari planet yang berpenghuni.
Digerakkan dengan tenaga nuklir, voyager diharapkan mampu mengirim
data ke bumi sampai tahun 2025 ( 48 tahun setelah diluncurkan) sebelum
pasokan listriknya habis. Jika listriknya habis dan voyager tidak lagi
beroperasi,
maka
misinya
dikurangi
menjadi
1
yaitu
:
Memberi tahu keberadaan bumi pada alien yang memiliki teknologi lebih
tinggi daripada kita.
Isi dari piringan emas ini dipilih untuk NASA oleh sebuah tim yang diketuai
oleh Carl Sagan dari Universitas Cornell. Dr. Sagan dan timnya
mengumpulkan 115 gambar berikut sebuah rekaman suara-suara alam,
seperti suara ombak, angin, petir, serta suara-suara binatang, termasuk
kicauan burung dan suara dari ikan paus. Selain itu, piringan ini juga diisi
dengan musik dari berbagai budaya dan era yang berbeda, serta ucapan
salam dalam 55 bahasa termasuk diantaranya bahasa Indonesia.
BAB II - PEMBAHASAN | 15
Piringan emas ini juga menyertakan pesan tercetak dari Presiden Jimmy
Carter dan Sekretaris Jenderal PBB saat itu, Kurt Waldheim.
F. Paling Populer di Australia.
Perlu dikethui, di Australia, bahasa Indonesia merupakan bahasa paling
populer keempat. Ada kurang lebih 500 sekolah pada tingkat pendidikan
dasar yang mengajarkan bahasa Indonesia di negara kangguru ini. Sama
seperti di Negara kita, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib
dipelajari di tingkat sekolah dasar. Beberapa universitas di Australia juga
ada yang menyediakan jurusan bahasa atau sastra Indonesia, hal ini
membuat Australia menjadi salah satu negara yang paling populer
mengembangkan bahasa Indonesia.
G. Pusat Studi Indonesia di Afrika.
Salah satu Negara di benua Afrika, yaitu Mesir tercatat sebagai negara
yang paling utama mengembangkan bahasa Indonesia. Negara piramid
dan sphinx ini membangun Pusat Studi Indonesia. Pusat Studi ini ada di
Suez Canal University, dan merupakan langkah untuk lebih mendalami
Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial dan
budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.
H. Lama di Jepang.
Di negara matahari terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi
Indonesia. Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai
atau Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang tahun 1969.
Anggota organisasi ini terdiri dari kalangan akademisi Jepang yang
mengajar bahasa dan berbagai aspek tentang Indonesia di berbagai
Universitas di Jepang. Sejak tahun 1992 organisasi ini mulai melakukan
ujian kemampuan Bahasa Indonesia. Sampai sekarang tercatat lebih dari
12.500 peserta yang telah mengikuti tes kemampuan berbahasa
Indonesia dalam berbagai level atau tingkatan. Saat ini ada beberapa
Universitas di Jepang yang membuka jurusan bahasa Indonesia, antara
lain Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian
Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan.
BAB II - PEMBAHASAN | 16
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Bahasa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bahasa resmi ASEAN
dengan berbagai kelebihannya, antara lain : (1) bahasa Indonesia mempunyai
struktur yang sederhana sehingga mudah dipelajari, (2) bahasa Indonesia
mempunyai jumlah penutur yang paling banyak di ASEAN, (3) bahasa
Indonesia mempunyai penyebaran geografis yang luas.
Namun sayang, di negerinya sendiri justru bahasa Indonesia di
sepelekan oleh mayoritas masyarakat Indonesia, mereka lebih bangga
menggunakan bahasa Inggris dibanding menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
3.2
Saran
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan harus
membuat progran dan langkah konkret guna menyelamatkan bahasa
Indonesia dari kepunahan di negaranya sendiri, serta menumbuhkan
kesadaran berbahasa masyarakat Indonesia dengan memberikan informasi,
sosialisasi, dan pelatihan berbahasa Indonesia yang baik dan benar kepada
masyarakat.
BAB III - PENUTUP | 17
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2016. “Bahasa Indonesia” (online) https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_
Indonesia, diakses tanggal 10 Januari 2017.
Nakazakie Tanabe. 2013. “Keunikan dan Kelebihan Bahasa Indonesia di Mata
Dunia” (online) http://jackinfounik.blogspot.in/2013/06/keunikan-dan-kelebihanbahasa-indonesia.html, diakses tanggal 10 Januari 2017.
Mawardi. 2015. “Pada MEA 2015 TKA Harus Bisa Bahasa Indonesia” (online) https:
//www.linkedin.com/pulse/pada-mea-2015-tka-harus-bisa-bahasa-indonesiamawardi-s-t-, diakses tanggal 10 Januari 2017.
AJ Susmana. 2016. “MEA dan Bahasa Indonesia” (online) http://www.berdikari
online. com/mea-dan-bahasa-indonesia/, diakses tanggal 10 Januari 2017
DAFTAR PUSTAKA | 19
LAMPIRAN
LAMPIRAN | 20