Membuat bibit tanaman dengan cara vegeta

Membuat bibit tanaman dengan cara vegetatif (tanpa melalui proses perkawinan = aseksual)
adalah salah satu cara untuk mempertahankan kualitas genetik Pohon Induk tanaman buah
yang telah diketahui mempunyai sifat-sifat unggul : berumur genjah, produktivitas tinggi
dengan kualitas buah prima, tahan atau toleran terhadap serangan hama dan penyakit
tanaman, tahan kekeringan, bibit turunan klonalnya mempunyai daya adptasi tinggi di
berbagai lokasi tanam, dan lain sebagainya.
Salah satu kendala yang dihadapi jika membuat bibit sambung adalah lamanya waktu tunggu
untuk mendapatkan batang bawah (rootstock) siap sambung yang biasanya memerlukan
waktu berkisar antara 6 hingga 24 bulan, tergantung jenis tanaman dan keperluan pembuatan
bibitnya. Beberapa penangkar bahkan menunggu batang bawah tumbuh membesar hingga
berumur 2 tahun sebelum akhirnya disambung untuk memperoleh bibit cebol yang
diharapkan cepat berbunga dan berbuah, karena entres disambung pada batang bawah
berumur cukup "tua".
Pada beberapa jenis tanaman buah seperti mangga, alpukat, durian, dan jeruk misalnya,
dimungkinkan untuk disambung pada saat umur batang bawah masih sangat muda, berkisar
antara 4 hingga 10 minggu pasca semai biji dan biji memunculan batang utama.
Penyambungan pada saat batang bawah masih berumur sangat muda ini dikenal dengan
istilah "Mini Grafting", dengan beberapa keuntungan sebagai berikut : efisien dari sisi waktu
tunggu batang bawah yang lebih singkat, penyatuan batang atas dengan batang bawah
(kompatibilitas) yang lebih baik karena titik sambungan umumnya belum berkayu,
pertumbuhan yang relatif lebih seragam dan terkontrol dengan baik, serta lebih memudahkan

dalam pemeliharaan bibit pasca penyambungan berhasil. Kekurangan jika menggunakan cara
ini adalah variabilitas ukuran diameter batang bawah yang beragam karena umur yang masih
sangat muda, penyesuaian dan pemilihan ukuran diameter entres yang relatif sulit karena
entres umumnya harus berdiameter kecil sementara entres harus diambil dari pohon besar
yang tunas ujung umumnya berukuran lebih besar, relatif mudah terjadi memar batang
pada saat penyambungan karena jaringan batang bawah yang lebih lunak akibat belum
berkayu.
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses sambung dini (contoh pada
tanaman mangga), disertai keterangan dan tips agar proses sambungan berjalan lancar dan
mengsilkan bibit baru berkualitas prima. Cara sambung dini ini juga dapat dilakukan pada
tanaman buah lainnya seperti pada tanaman alpukat (Persea americana), durian (Durio sp.),
dan Jeruk (Citrus sp.) :

Siapkan batang bawah berupa tanaman yang ditumbuhkan dari biji (lihat postingan
sebelumnya tentang cara membuat batang bawah). Contoh batang bawah pada postingan ini
adalah seedling mangga berumur 4 minggu. Dari pengamatan kami, mangga jenis
pakel/bacang (Mangifera foetida), kuini/kweni (Mangifera odorata), maupun beberapa
varietas dari species Mangifera indica yang mempunyai keping lembaga dalam biji
berukuran besar, sangat layak dijadikan batang bawah, seperti : varietas chinhuang, mahathir,
khiojay, serta banyak varietas mangga lokal berbiji besar lainnya


Pilih dan siapkan entres (batang atas) dari mangga terpilih, tunas ujung harus cukup umur
dengan daun yang sudah berkembang sempurna dan berada dalam keadaan dorman (keadaan
istirahat, tanpa ada tanda-tanda akan muncul tunas baru ). Rompes semua daun dengan cara
menggunting daun dan menyisakan tangkai daun sepanjang 5 hingga 10 milimeter.
Perompesan daun pada tunas ujung dilakukan 2 - 3 minggu sebelum penyambungan
dilakukan, bertujuan untuk merangsang pertumbuhan mata tunas menjadi bunting, baik itu
mata tunas di bagian ujung maupun mata tunas di bagian ketiak daun yang dirompes
daunnya.

Tentukan titik pada bagian batang bawah yang akan dipotong dan disambung dengan batang
atas, dengan mempertimbangkan ukuran diameter batang bawah dan diameter entres agar
diperoleh kesesuaian yang paling baik, agar proses penyambungan dan
penyatuan berlangsung dengan cepat.

Potong batang bawah pada titik yang telah ditentukan menggunakan gunting pangkas yang
tajam dan bersih, jika tidak terdapat gunting pangkas seperti contoh di atas, gunakan pisau
tajam yang bersih dan lakukan dengan tindakan sekali potong. Hindari pemotongan yang
berulang-ulang agar tidak terjadi "memar" pada batang muda yang nantinya akan
mengakibatkan kegagalan penyambungan.


Tampilan batang bawah yang telah terpotong dengan rapi

Belah ujung batang bawah pada bagian tengah (jika ukuran diameter entres sama persis
dengan ukuran diameter batang bawah), atau pada bagian agak pinggir (jika ukuran diameter
entres lebih kecil dibandingkan dengan ukuran diameter batang bawah. Penyesuaian bidang
belah ini sangat penting agar kambium pada kedua sisi dapat melekat satu sama lain dengan
baik

Potong pangkal entres membentuk huruf "V" atau bentuk "baji", cukup dengan sekali iris
pada masing-masing sisi. Sekali lagi, hindari pengirisan pangkal entres yang berulang-ulang
untuk mencegah pemendekan entres akibat diiris/dipotong berkali-kali, juga agar lapisan
kambium tidak terlalu lama terkontaminasi udara luar yang mengakibatkan lapisan kambium
tersebut akhirnya mengering dan menggagalkan proses penyambungan pada tahap
berikutnya.

Masuk dan sisipkan entres pada belahan batang bawah dengan hati-hati. Jika ternyata
diameter entres lebih kecil, pepetkan salah satu sisi entres ke salah satu sisi batang bawah, ke
kiri atau ke kanan saja (bukan pas di bagian tengah). Proses penyambungan akan berhasil jika
jaringan kambium entres bertemu dengan jaringan kambium batang bawah, meski hanya

bertemu pada satu sisi saja.
Ini adalah tahap yang paling menentukan keberhasilan penyambungan dan penyatuan entres
dengan batang bawah pada kondisi di mana diameter ukuran entres dan batang bawah yang
berbeda. Hal tersebut bisa dihindari jika ukuran diameter keduanya adalah sama.
Jepit erat titik sambungan dengan jari tangan agar entres stabil dan tidak berpindah-pindah
posisi.

Ikat titik sambungan dengan potongan plastik PE yang tipis dan lentur sambil ditarik
memutar ke arah atas mengikuti arah putaran jarum jam, meliliti seluruh bidang permukaan
di titik sambungan. Jangan menarik ikatan terlalu kuat agar tidak terjadi "memar" batang
bawah atau entres pada bagian titik sambungan.

Pilih plastik PE (polietilen) yang tipis dan lentur atau gunakan "wrapped plastic" yang biasa
digunakan sebagai pengemas makanan atau buah di supermarket. Iris dengan ukuran 2x6
centimeter menggunakan cutter yang tajam agar bagian pinggir plastik tetap halus. Jika
bagian pinggir plastik kasar atau bergelombang, maka plastik akan sangat mudah putus saat
plastik tersebut ditarik.

Tampilan titik sambungan yang telah diikat sempurna dengan tali plastik PE


Kerudungi entres dengan plastik es mambo sebagai alat untuk menyungkup, tanpa perlu
diikat bagian bawahnya. Plastik penyungkup ini berguna untuk menjaga kestabilan iklim
mikro sekaligus mengurangi evapotranspirasi (penguapan akibat proses pernafasan entres)
sehingga entres dapat mempertahankan kesegaran dan kehidupannya selama proses
penyambungan dan penyatuan tersebut berlangsung

Sertakan label keterangan varietas yang disambung serta tanggal penyambungan dilakukan.

Tampilan bibit keseluruhan pasca proses penyambungan telah selesai.
Letakkan bibit di tempat terbuka tanpa naungan sama sekali, namun jika ragu terhadap
tingginya intensitas penyinaran matahari maupun intensitas curah hujan, bibit dapat
diletakkan di bawah naungan paranet dengan intensitas naungan maksimum 20% (80% sinar
matahari dapat menembus naungan paranet).
Jaga kelembaban media tanam, siram media tanam dengan teratur dan beri pupuk secukupnya
dalam bentuk kocoran air siraman. Larutkan pupuk NPK 25-7-7 sebanyak 1 sendok teh ke
dalam 2 liter air dan kocorkan sebanyak 100 cc larutan pupuk ke media dalam polybag/pot
kecil, ulangi setiap minggu selama proses penyambungan berlangsung.
Jika dalam waktu 2 minggu entres tetap berwarna hijau segar, 50% proses penyambungan
dikatakan berhasil. Tunggu hingga sambungan berumur 4 minggu sebelum akhirnya plastik
penyungkup ditarik dan dilepaskan seluruhnya.


Jika proses penyambungan dilakukan dengan benar, mata tunas pada entres mulai akan
tumbuh pada umur 2 hingga 3 minggu pasca penyambungan yang akan diikuti oleh
pertumbuhan tunas menjadi daun yang berlangsung dengan cepat

Tunas yang tumbuh tersebut akan berkembang menjadi daun sempurna 7 hingga 10 hari
kemudian.
Selama proses pertumbuhan dan perkembangan mata tunas menjadi daun sempurna ini, bibit
harus berada di tempat yang teduh dengan intensitas naungan 70% (maksimum hanya 30%
sinar matahari yang lolos mengenai bibit) untuk memastikan tidak ada mata tunas, calon
daun, atau entres yang mengering setelah plastik sungkup dilepaskan. Jika entres atau calon
tunas kemudian mengering, maka proses penyambungan telah gagal. Hal seperti ini lebih
disebabkan karena faktor evapotranspirasi yang berlangsung sangat cepat, sementara
penyambungan entres dan batang bawah belum sempurna sama sekali.

Dua minggu pasca mata tunas tumbuh, akan berkembang menjadi daun sempurna dan
menjadi bibit baru hasil sambung dini dengan metode sambung pucuk.
Seminggu kemudian setelah daun terbentuk sempurna, jemur bibit baru tersebut di bawah
sinar matahari penuh. Jangan lupa untuk memberi air siraman dan pemupukan secara teratur
dalam bentuk kocoran air siraman, tetap dengan pupuk NPK 25-7-7 serta dosis pupuk yang

sama namun frequensi yang lebih jarang, yakni diulang setiap 2 minggu sekali.

Di beberapa kasus, ditemukan tunas pecah dan menyembulkan calon daun hanya beberapa
hari setelah proses penyambungan selesai (antara 7 hingga 14 hari pasca penyambungan).
Pada kasus seperti ini, segera lepaskan plastik penyungkup dan letakkan bibit pada tempat
dengan naungan 90% (hanya 10% sinar matahari yang dapat mengenai daun secara
langsung). Hal ini harus dilakukan agar daun bisa berkembang sempurna pada kondisi
intensitas penyinaran matahari yang rendah.

Secara pelahan daun akan tumbuh dan berkembang sempurna karena tidak dibatasi oleh
ruang tumbuh yang sempit dan terbatas dalam sungkup plastik, sekaligus menghindari daun
yang mengering sebagai akibat proses evapotransiprasi yang terlalu tinggi. Daun akan
mengering dan biasanya akan diikuti oleh jaringan entres yang juga mengering apabila plastik
sungkup dibuka namun bibit tetap dibiarkan berada di bawah penyinaran sinar matahari
penuh, ini terjadi karena proses evapotranspirasi yang berlangsung sangat tinggi sementara
penyatuan sambungan entres dan batang bawah belum berlangsung secara sempurna.

Daun akan terus tumbuh dan berkembang dengan sempurna (dalam kondisi ternaungi).

Daun yang telah tumbuh sempurna 5 minggu pasca penyambungan, dapat segera diletakkan

di bawah sinar matahari langsung agar tumbuh dan berkembang dengan lebih cepat.

6 minggu pasca penyambungan akan terbentuk jaringan "kalus" persis di pertemuan
antara jaringan kambium entres dengan jaringan kambium batang bawah. Biarkan plastik
pengikat hingga proses peyambungan berlangsung selama 8 hingga 10 minggu sebelum
akhirnya ikatan plastik harus dipotong dan dibuka. Jangan membiarkan ikatan plastik terlalu
lama, melebihi 10 minggu karena ikatan plastik tersebut akan mencekik batang dan
menghambat pertumbuhan bibit selanjutnya.

Ikatan plastik pada titik sambungan yang telah dibuka dan dilepas, akan memacu
pertumbuhan jaringan kalus di titik penyambungan antara entres dan batang bawah.

penyatuan yang sempurna antara entres dengan batang bawah, 3 bulan pasca penyambungan,
dan pada kondisi seperti ini, bibit telah siap untuk ditanam di lahan maupun dibesarkan
terlebih dahulu sebagai bahan tanam untuk tabulampot (tanaman buah dalam pot)