MEMAHAMI HUKUM ACARA PIDANA. ppt
Lanjutan…
Asas oportunitas asas ini memberikan
wewenang kepada penuntut umum untuk
tidak menuntut seseorang yang
melakukan perbuatan pidana jika adanya
tuntutan tersebut dianggap tidak
“opportuun” (tidak berguna bagi
kepentingan masyarakat) Pasal 35 c UU
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
RI
Pelaku telah berdamai dengan korban
Pelaku telah membayar denda
Lanjutan…
Asas pemeriksaan pengadilan terbuka untuk
umum Pasal 153 Ayat 3 dan 4, 195 KUHAP
jo Pasal 13 UU Nomor 48 Tahun 2009
tentang kekuasaan Kehakiman
Asas semua orang diperlakukan sama di
depan hukum Pasal 4 Ayat 1 UU Nomor 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Asas peradilan dilakukan “demi keadilan
berdasarkan Ketuhanan YME” Pasal 2 Ayat
1 UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman
Lanjutan…
• Asas tersangka/terdakwa berhak
mendapatkan bantuan hukum Pasal 69 –
74 KUHAP jo Pasal 56 – 57 UU Nomor 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
– Lawyer fee
– Operasional fee
– Success fee
• Asas ganti rugi dan rehabilitasi Pasal 95
– 97 KUHAP jo Pasal 9 UU Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Lanjutan…
• Asas akusator dan inkisitor
– Asas akusator adalah kebebasan
tersangka/terdakwa untuk mendapatkan
bantuan hukum sehingga dalam setiap
tingkat pemeriksaan hak-haknya tidak
terabaikan
– Asas inkisitor adalah mendudukkan
tersangka/terdakwa sebagai obyek dalam
pemeriksaan pendahuluan
• Yang dicari dalam situasi ini adalah pengakuan dari
tersangka/terdakwa
Lanjutan…
• Asas pemeriksaan hakim yang langsung
Pasal 154 – 155 KUHAP, di mana hakim
akan bertanya secara langsung kepada
terdakwa maupun saksi
• Khusus untuk tindak pidana khusus seperti
korupsi, pencucian uang dan perikanan,
dapat dilakukan secara in absentia
– In absentia adalah ketidakhadiran
terdakwa dalam proses
persidangan
MIRANDA RULE
• Miranda rule adalah suatu aturan yang
mengatur tentang hak-hak seseorang yang
dituduh atau disangka telah melakukan
perbuatan pidana sebelum diperiksa oleh
penyidik
– Hak untuk tidak menjawab atau diam sebelum
diperiksa
– Hak untuk menghadirkan penasihat hukum dan
hak untuk berkonsultasi sebelum dimulainya
pemeriksaan
– Hak untuk disediakan penasihat hukum secara
prodeo
PIHAK-PIHAK DALAM HUKUM
ACARA PIDANA
• Tersangka dan terdakwa
– Tersangka adalah seseorang yang karena
perbuatannya atau keadaannya berdasarkan bukti
permulaan patut diduga sebagai pelaku
perbuatan pidana
– Terdakwa adalah seorang tersangka yang
dituntut, diperiksa dan di adili di pengadilan
• Penyelidik dan penyidik
– Penyelidik adalah pejabat kepolisian negara yang
diberi wewenang oleh UU untuk melakukan
penyelidikan
– Penyidik adalahpejabat kepolisian negara atau
PPNS tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
UU untuk melakukan penyidikan
Lanjutan…
Penuntut Umum (Jaksa) jaksa yang oleh
UU diberi kewenangan untuk melakukan
penuntutan dan melaksanakan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap (inkracht)
Penasihat Hukum seseorang yang
memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau
berdasarkan UU untuk memberikan bantuan
hukum
Hakim pejabat peradilan negara yang
diberi wewenang oleh UU untuk mengadili
TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN
PERKARA PIDANA
Surat panggilan
Memuat:
Alasan pemanggilan (sebagai tersangka, saksi atau
ahli)
Ditandatangani oleh pejabat penyidik
Memperhatikan tenggang waktu yang wajar
dan layak
Tenggang waktu yang wajar (minimum 3 hari
sebelum pemeriksaan)
Jika panggilan pertama tidak hadir
panggilan kedua jika tetap tidak hadir
penyidik mengeluarkan “perintah membawa”
HAK-HAK TERSANGKA DALAM
PEMERIKSAAN
• Memberikan keterangan secara bebas tanpa tekanan dari
siapapun dan dalam bentuk apapun (Pasal 117 Ayat 1
KUHAP)
• Hak untuk dicatat keterangannya secara teliti sesuai
dengan kata-kata yang disampaikan oleh tersangka sendiri
(Pasal 117 Ayat 2 KUHAP)
• Hak untuk meneliti dan membaca kembali hasil
pemeriksaan sebelum ditandatangani (Pasal 118 Ayat 1
KUHAP)
• Catatan: Jika didampingi oleh PH maka sifat PH hanya
pasif, yaitu terbatas hanya melihat dan mendengar
– Fungsi PH:
• Melindungi hak-hak klien agar diperlakukan secara manusiawi dalam pemeriksaan
• Melindungi hak-hak klien untuk segera diperiksa dan diadili agar tidak berlarut-larut
PENYIDIKAN
• Tujuan:
– Untuk mencari serta mengumpulkan bukti
– Untuk membuat terang mengenai tindak
pidana yang terjadi
– Untuk menemukan tersangka
• Siapa yang menjadi penyidik?
– Pejabat polisi negara Ri
– Pejabat PNS tertentu yang diberi wewenang
khusus oleh UU
PENAHANAN
Syarat-syarat:
Ada bukti yang cukup
Ada keadaan yang menimbulkan kekuatirak
bahwa tersangka/terdakwa akan:
Melarikan diri
Meghilangkan barang bukti
Melakukan perbuatan pidana lainnya
Ada surat perintah penahanan atau
penetapan hakim
Tembusan surat perintah penahan harus
disampaikan kepada keluarganya
MASA PENAHANAN
Tingkat
Penahanan
Pihak yang
Menahan
Dasar
Hukum
Maksimal
Waktu
Penahan
Perpanjang
an
Penahanan
Penyidikan
Penyidik
Pasal 24 Ayat
1 dan 2
KUHAP
20 hari
40 hari
Penuntutan
Penuntut
Umum
Pasal 25 Ayat
1 dan 2
KUHAP
20 hari
30 hari
Pengadilan
Negeri
Hakim PN
Pasal 26 Ayat
1 dan 2
KUHAP
30 hari
60 hari
Pengadilan
Tinggi
Hakim PT
Pasal 27 Ayat
1 dan 2
KUHAP
30 hari
60 hari
MA
Hakim MA
Pasa 28 Ayat
1 dan 2
KUHAP
50 hari
60 hari
JENIS PENAHANAN
• Penyidik, penuntut umum dan hakim berwenang
untuk melakukan penahan dalam bentuk:
– Penahanan di rumah tahanan (rutan)
– Penahanan rumah
– Penahanan kota
• Terhadap penahanan, tersangka/terdakwa dapat
mengajukan:
– Penangguhan penahanan (Pasal 31 KUHAP); atau
• Penangguhan penahanan tidak memotong masa hukuman
– Pengalihan jenis penahanan (Pasal 22 KUHAP)
• Pengalihan penahanan akan memotong masa hukuman
PENUNTUTAN
• Penuntutan adalah tindakan penuntut
umum untuk melimpahkan perkara pidana
ke PN yang berwenang dengan permintaan
supaya perkara tersebut diperiksa dan
diputus oleh hakim (Pasal 1 butir 7 KUHAP)
• Penuntut Umum selanjutnya membuat
surat dakwaan
– Rumusan surat dakwaan harus sejalan dengan
hasil pemeriksaan penyidikan
– Surat dakwaan adalah dasar pemeriksaan hakim
SYARAT SURAT DAKWAAN
Syarat formil
Dakwaan harus memuat tanggal dan tandatangan dari
penuntut umum, dengan memuat:
Nama lengkap
Tempat lahir/tanggal lahir
Jenis kelamin
Kebangsaan
Tempat tinggal
Agama
Pekerjaan
Syarat materiil
Dakwaan harus memuat uraian cermat, jelas, dan lengkap
mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebut
waktu (tempus delicti) dan tempat tindak pidana dilakukan
(locus delicti) (Pasal 143 KUHAP)
BENTUK SURAT DAKWAAN
Tunggal dalam surat dakwaan, hanya ada
satu tindak pidana yang didakwakan
Alternatif/pilihan dalam surat dakwaan,
terdapat beberapa dakwaan yang disusun
secara berlapis, di mana lapisan yang satu
merupakan alternatif dan bersifat
mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya.
Bentuk seperti ini dibuat bila belum didapat
kepastian perbuatan pidana mana yang paling
tepat untuk dibuktikan Pertama: Pasal 362
tentang pencurian atau kedua: Pasal 480
tentang penadahan
Lanjutan…
Bertingkat/berlapis/subsidair surat dakwaan subsidair terdiri
dari beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis yang
mana lapisan yang satu berfungsi menggantikan lapisan
sebelumnya Contoh: pembunuhan, primair: Pasal 340
tentang pembunuhan berencana dan subsidair: Pasal 338
tentang pembunuhan
Kumulatif dalam surat dakwaan didakwakan beberapa tindak
pidana sekaligus contoh: Pasal 338 tentang pembunuhan,
Pasal 363 tentang curat dan Pasal 285 tentang perkosaan
Campuran/kombinasi dalam surat dakwaan dikombinasikan
antara dakwaan kumulatif dan dakwaan subsidair contoh:
kesatu, primair: Pasal 340 tentang pembunuhan berencana,
subsidair: Pasal 338 tentang pembunuhan, dan kedua, primair:
Pasal 363 tentang curat, subsidair: Pasal 362 tentang pencurian
PEMERIKSAAN DI
PENGADILAN
• Macam-macam acara pemeriksaan pidana
di PN
– Acara pemeriksaan cepat
• Tipiring (Pasal 205 KUHAP)
• Pelanggaran lalu lintas (Pasal 211 KUHAP)
– Acara pemeriksaan singkat Pemeriksaan
perkara yang oleh penuntut umum,
pembuktian dan penerapan hukumnya muda
dan sederhana (tidak boleh lebih dari 2
minggu) contoh: adanya perdamaian dan
saling mengakui kesalahan
Lanjutan…
– Acara pemeriksaan biasa kurang lebih
sama dengan acara pemeriksaan singkat
namun ada beberapa hal yang membedakan,
seperti:
• Hakim berbentuk majelis
• Ada surat pelimpahan perkara
• Ada surat dakwaan
• Pemerksaan dilakukan secara bertahap sesuai
dengan KUHAP
• Pembuktian dilakukan secara berurutan
• Saksi disumpah
• Disusun suatu putusan secara khusus
ALAT BUKTI
• Pengertian
– Alat bukti yang ada hubungannya dengan suatu
tindak pidana, di mana alat-alat tersebut digunakan
sebagai bahan pembuktian di persidangan untuk
menimbulkan keyakinan bagi hakim
• Pasal 148 Ayat 1 KUHAP mengenai alat-alat bukti yang
sah
– Keterangan saksi
– Keterangan ahli
– Surat
– Petunjuk hanya dapat diperoleh dari keterangan
saksi, surat dan keterangan terdakwa
– Keterangan terdakwa
ALAT BUKTI ≠ BARANG BUKTI
Alat bukti
sebagaimana yang
diatur di dalam
pasal 184 Ayat 1
KUHAP
Barang bukti
adalah barangbarang yang bisa
dikenakan
penyitaan, yang
diatur di dalam
Pasal 39 KUHAP
PUTUSAN (VONNIS)
• Bebas murni (vrijpraak) putusan ini dijatuhkan bilama dakwaan
JPU tidak terbukti sama sekali (Pasal 191 (1) KUHAP)
• Lepas dari segala tuntutan hukum (bebas tidak murni) (onslag van
rechts vervoolging) putusan ini dijatuhkan bilamana terbukti
melakukan perbuatan yang didakwakan namun dengan
pengecualian: (Pasal 191 (2) KUHAP)
– Perbuatannya bukan perbuatan pidana
– Terdakwa tidak dapat dipertanggungjawabkan pidananya (alasan
pemaaf)
– Dilakukan secara terpaksa
– Membela diri (noodweer)
– Adanya alasan pembenar (diperintahkan UU atau menjalankan
perintah)
• Pemidanaan putusan ini dijatuhkan bilamana dakwaan JPU
terbukti maka putusan hakim berupa pemidanaan, yaitu idana
pokok dan tambahan (Pasal 193 (1) KUHAP)
UPAYA HUKUM
Pengertian
Hak terdakwa atau JPU untuk tidak menerima putusan
pengadilan, berupa:
Banding upaya hukum yang dapat diminta oleh
salah satu pihak atau kedua belah pihak yang
berperkara atas putusan PN kepada PT
Kasasi upaya hukum yang dapat diminta oleh salah
satu pihak atai kedua belah pihak yang berperkara atas
putusan PT kepada MA
Peninjauan Kembali (upaya hukum luar biasa)
Putusan pengadilan telah bersifat inkracht
Tidak menghentikan pelaksanaan puusan pengadilan
Alasan utama mengajukan PK adalah adanya NOVUM
Asas oportunitas asas ini memberikan
wewenang kepada penuntut umum untuk
tidak menuntut seseorang yang
melakukan perbuatan pidana jika adanya
tuntutan tersebut dianggap tidak
“opportuun” (tidak berguna bagi
kepentingan masyarakat) Pasal 35 c UU
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
RI
Pelaku telah berdamai dengan korban
Pelaku telah membayar denda
Lanjutan…
Asas pemeriksaan pengadilan terbuka untuk
umum Pasal 153 Ayat 3 dan 4, 195 KUHAP
jo Pasal 13 UU Nomor 48 Tahun 2009
tentang kekuasaan Kehakiman
Asas semua orang diperlakukan sama di
depan hukum Pasal 4 Ayat 1 UU Nomor 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Asas peradilan dilakukan “demi keadilan
berdasarkan Ketuhanan YME” Pasal 2 Ayat
1 UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman
Lanjutan…
• Asas tersangka/terdakwa berhak
mendapatkan bantuan hukum Pasal 69 –
74 KUHAP jo Pasal 56 – 57 UU Nomor 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
– Lawyer fee
– Operasional fee
– Success fee
• Asas ganti rugi dan rehabilitasi Pasal 95
– 97 KUHAP jo Pasal 9 UU Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Lanjutan…
• Asas akusator dan inkisitor
– Asas akusator adalah kebebasan
tersangka/terdakwa untuk mendapatkan
bantuan hukum sehingga dalam setiap
tingkat pemeriksaan hak-haknya tidak
terabaikan
– Asas inkisitor adalah mendudukkan
tersangka/terdakwa sebagai obyek dalam
pemeriksaan pendahuluan
• Yang dicari dalam situasi ini adalah pengakuan dari
tersangka/terdakwa
Lanjutan…
• Asas pemeriksaan hakim yang langsung
Pasal 154 – 155 KUHAP, di mana hakim
akan bertanya secara langsung kepada
terdakwa maupun saksi
• Khusus untuk tindak pidana khusus seperti
korupsi, pencucian uang dan perikanan,
dapat dilakukan secara in absentia
– In absentia adalah ketidakhadiran
terdakwa dalam proses
persidangan
MIRANDA RULE
• Miranda rule adalah suatu aturan yang
mengatur tentang hak-hak seseorang yang
dituduh atau disangka telah melakukan
perbuatan pidana sebelum diperiksa oleh
penyidik
– Hak untuk tidak menjawab atau diam sebelum
diperiksa
– Hak untuk menghadirkan penasihat hukum dan
hak untuk berkonsultasi sebelum dimulainya
pemeriksaan
– Hak untuk disediakan penasihat hukum secara
prodeo
PIHAK-PIHAK DALAM HUKUM
ACARA PIDANA
• Tersangka dan terdakwa
– Tersangka adalah seseorang yang karena
perbuatannya atau keadaannya berdasarkan bukti
permulaan patut diduga sebagai pelaku
perbuatan pidana
– Terdakwa adalah seorang tersangka yang
dituntut, diperiksa dan di adili di pengadilan
• Penyelidik dan penyidik
– Penyelidik adalah pejabat kepolisian negara yang
diberi wewenang oleh UU untuk melakukan
penyelidikan
– Penyidik adalahpejabat kepolisian negara atau
PPNS tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
UU untuk melakukan penyidikan
Lanjutan…
Penuntut Umum (Jaksa) jaksa yang oleh
UU diberi kewenangan untuk melakukan
penuntutan dan melaksanakan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap (inkracht)
Penasihat Hukum seseorang yang
memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau
berdasarkan UU untuk memberikan bantuan
hukum
Hakim pejabat peradilan negara yang
diberi wewenang oleh UU untuk mengadili
TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN
PERKARA PIDANA
Surat panggilan
Memuat:
Alasan pemanggilan (sebagai tersangka, saksi atau
ahli)
Ditandatangani oleh pejabat penyidik
Memperhatikan tenggang waktu yang wajar
dan layak
Tenggang waktu yang wajar (minimum 3 hari
sebelum pemeriksaan)
Jika panggilan pertama tidak hadir
panggilan kedua jika tetap tidak hadir
penyidik mengeluarkan “perintah membawa”
HAK-HAK TERSANGKA DALAM
PEMERIKSAAN
• Memberikan keterangan secara bebas tanpa tekanan dari
siapapun dan dalam bentuk apapun (Pasal 117 Ayat 1
KUHAP)
• Hak untuk dicatat keterangannya secara teliti sesuai
dengan kata-kata yang disampaikan oleh tersangka sendiri
(Pasal 117 Ayat 2 KUHAP)
• Hak untuk meneliti dan membaca kembali hasil
pemeriksaan sebelum ditandatangani (Pasal 118 Ayat 1
KUHAP)
• Catatan: Jika didampingi oleh PH maka sifat PH hanya
pasif, yaitu terbatas hanya melihat dan mendengar
– Fungsi PH:
• Melindungi hak-hak klien agar diperlakukan secara manusiawi dalam pemeriksaan
• Melindungi hak-hak klien untuk segera diperiksa dan diadili agar tidak berlarut-larut
PENYIDIKAN
• Tujuan:
– Untuk mencari serta mengumpulkan bukti
– Untuk membuat terang mengenai tindak
pidana yang terjadi
– Untuk menemukan tersangka
• Siapa yang menjadi penyidik?
– Pejabat polisi negara Ri
– Pejabat PNS tertentu yang diberi wewenang
khusus oleh UU
PENAHANAN
Syarat-syarat:
Ada bukti yang cukup
Ada keadaan yang menimbulkan kekuatirak
bahwa tersangka/terdakwa akan:
Melarikan diri
Meghilangkan barang bukti
Melakukan perbuatan pidana lainnya
Ada surat perintah penahanan atau
penetapan hakim
Tembusan surat perintah penahan harus
disampaikan kepada keluarganya
MASA PENAHANAN
Tingkat
Penahanan
Pihak yang
Menahan
Dasar
Hukum
Maksimal
Waktu
Penahan
Perpanjang
an
Penahanan
Penyidikan
Penyidik
Pasal 24 Ayat
1 dan 2
KUHAP
20 hari
40 hari
Penuntutan
Penuntut
Umum
Pasal 25 Ayat
1 dan 2
KUHAP
20 hari
30 hari
Pengadilan
Negeri
Hakim PN
Pasal 26 Ayat
1 dan 2
KUHAP
30 hari
60 hari
Pengadilan
Tinggi
Hakim PT
Pasal 27 Ayat
1 dan 2
KUHAP
30 hari
60 hari
MA
Hakim MA
Pasa 28 Ayat
1 dan 2
KUHAP
50 hari
60 hari
JENIS PENAHANAN
• Penyidik, penuntut umum dan hakim berwenang
untuk melakukan penahan dalam bentuk:
– Penahanan di rumah tahanan (rutan)
– Penahanan rumah
– Penahanan kota
• Terhadap penahanan, tersangka/terdakwa dapat
mengajukan:
– Penangguhan penahanan (Pasal 31 KUHAP); atau
• Penangguhan penahanan tidak memotong masa hukuman
– Pengalihan jenis penahanan (Pasal 22 KUHAP)
• Pengalihan penahanan akan memotong masa hukuman
PENUNTUTAN
• Penuntutan adalah tindakan penuntut
umum untuk melimpahkan perkara pidana
ke PN yang berwenang dengan permintaan
supaya perkara tersebut diperiksa dan
diputus oleh hakim (Pasal 1 butir 7 KUHAP)
• Penuntut Umum selanjutnya membuat
surat dakwaan
– Rumusan surat dakwaan harus sejalan dengan
hasil pemeriksaan penyidikan
– Surat dakwaan adalah dasar pemeriksaan hakim
SYARAT SURAT DAKWAAN
Syarat formil
Dakwaan harus memuat tanggal dan tandatangan dari
penuntut umum, dengan memuat:
Nama lengkap
Tempat lahir/tanggal lahir
Jenis kelamin
Kebangsaan
Tempat tinggal
Agama
Pekerjaan
Syarat materiil
Dakwaan harus memuat uraian cermat, jelas, dan lengkap
mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebut
waktu (tempus delicti) dan tempat tindak pidana dilakukan
(locus delicti) (Pasal 143 KUHAP)
BENTUK SURAT DAKWAAN
Tunggal dalam surat dakwaan, hanya ada
satu tindak pidana yang didakwakan
Alternatif/pilihan dalam surat dakwaan,
terdapat beberapa dakwaan yang disusun
secara berlapis, di mana lapisan yang satu
merupakan alternatif dan bersifat
mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya.
Bentuk seperti ini dibuat bila belum didapat
kepastian perbuatan pidana mana yang paling
tepat untuk dibuktikan Pertama: Pasal 362
tentang pencurian atau kedua: Pasal 480
tentang penadahan
Lanjutan…
Bertingkat/berlapis/subsidair surat dakwaan subsidair terdiri
dari beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis yang
mana lapisan yang satu berfungsi menggantikan lapisan
sebelumnya Contoh: pembunuhan, primair: Pasal 340
tentang pembunuhan berencana dan subsidair: Pasal 338
tentang pembunuhan
Kumulatif dalam surat dakwaan didakwakan beberapa tindak
pidana sekaligus contoh: Pasal 338 tentang pembunuhan,
Pasal 363 tentang curat dan Pasal 285 tentang perkosaan
Campuran/kombinasi dalam surat dakwaan dikombinasikan
antara dakwaan kumulatif dan dakwaan subsidair contoh:
kesatu, primair: Pasal 340 tentang pembunuhan berencana,
subsidair: Pasal 338 tentang pembunuhan, dan kedua, primair:
Pasal 363 tentang curat, subsidair: Pasal 362 tentang pencurian
PEMERIKSAAN DI
PENGADILAN
• Macam-macam acara pemeriksaan pidana
di PN
– Acara pemeriksaan cepat
• Tipiring (Pasal 205 KUHAP)
• Pelanggaran lalu lintas (Pasal 211 KUHAP)
– Acara pemeriksaan singkat Pemeriksaan
perkara yang oleh penuntut umum,
pembuktian dan penerapan hukumnya muda
dan sederhana (tidak boleh lebih dari 2
minggu) contoh: adanya perdamaian dan
saling mengakui kesalahan
Lanjutan…
– Acara pemeriksaan biasa kurang lebih
sama dengan acara pemeriksaan singkat
namun ada beberapa hal yang membedakan,
seperti:
• Hakim berbentuk majelis
• Ada surat pelimpahan perkara
• Ada surat dakwaan
• Pemerksaan dilakukan secara bertahap sesuai
dengan KUHAP
• Pembuktian dilakukan secara berurutan
• Saksi disumpah
• Disusun suatu putusan secara khusus
ALAT BUKTI
• Pengertian
– Alat bukti yang ada hubungannya dengan suatu
tindak pidana, di mana alat-alat tersebut digunakan
sebagai bahan pembuktian di persidangan untuk
menimbulkan keyakinan bagi hakim
• Pasal 148 Ayat 1 KUHAP mengenai alat-alat bukti yang
sah
– Keterangan saksi
– Keterangan ahli
– Surat
– Petunjuk hanya dapat diperoleh dari keterangan
saksi, surat dan keterangan terdakwa
– Keterangan terdakwa
ALAT BUKTI ≠ BARANG BUKTI
Alat bukti
sebagaimana yang
diatur di dalam
pasal 184 Ayat 1
KUHAP
Barang bukti
adalah barangbarang yang bisa
dikenakan
penyitaan, yang
diatur di dalam
Pasal 39 KUHAP
PUTUSAN (VONNIS)
• Bebas murni (vrijpraak) putusan ini dijatuhkan bilama dakwaan
JPU tidak terbukti sama sekali (Pasal 191 (1) KUHAP)
• Lepas dari segala tuntutan hukum (bebas tidak murni) (onslag van
rechts vervoolging) putusan ini dijatuhkan bilamana terbukti
melakukan perbuatan yang didakwakan namun dengan
pengecualian: (Pasal 191 (2) KUHAP)
– Perbuatannya bukan perbuatan pidana
– Terdakwa tidak dapat dipertanggungjawabkan pidananya (alasan
pemaaf)
– Dilakukan secara terpaksa
– Membela diri (noodweer)
– Adanya alasan pembenar (diperintahkan UU atau menjalankan
perintah)
• Pemidanaan putusan ini dijatuhkan bilamana dakwaan JPU
terbukti maka putusan hakim berupa pemidanaan, yaitu idana
pokok dan tambahan (Pasal 193 (1) KUHAP)
UPAYA HUKUM
Pengertian
Hak terdakwa atau JPU untuk tidak menerima putusan
pengadilan, berupa:
Banding upaya hukum yang dapat diminta oleh
salah satu pihak atau kedua belah pihak yang
berperkara atas putusan PN kepada PT
Kasasi upaya hukum yang dapat diminta oleh salah
satu pihak atai kedua belah pihak yang berperkara atas
putusan PT kepada MA
Peninjauan Kembali (upaya hukum luar biasa)
Putusan pengadilan telah bersifat inkracht
Tidak menghentikan pelaksanaan puusan pengadilan
Alasan utama mengajukan PK adalah adanya NOVUM