PROPOSAL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PENG
PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI
DENGAN STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG
PADA BALITA DI PUSKESMAS RIMBA JAYA
DISTRIK MERAUKE KABUPATEN MERAUKE
TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan Ke Fakultas Kedokteran UKI
Sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat
Untuk Maju Sidang Skripsi
Disusun Oleh:
Lisbert Theresia Maksima Muyak
1261050114
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Status gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber daya manusia
masa depan yang berkualitas. Anak yang mengalami masalah gizi pada usia dini
akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan meningkatkan angka kematian.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014 telah bertekad menurunkan prevalensi balita gizi kurang dari 17,9%
menjadi 15% dan menurunkan prevalensi balita gizi buruk dari 4,9% menjadi 3%
diseluruh wilayah Indonesia, termasuk di Provinsi Papua. (Direktorat Jenderal Bina
Gizi Masyarakat, 2010 : 1 dan RISKESDAS, 2010)
Sampai saat ini di Provinsi Papua, gizi kurang masih menjadi masalah sosial dan
kesehatan di masyarakat, hasil PSG (Pemantauan Status Gizi) Provinsi Papua tahun
2011 dari 373.120 balita yang diukur terdapat balita KEP (Kurang Energi Protein)
50.861 kasus (13,63%). (Dinkes Provinsi Papua)
Sedangkan hasil PSG dengan indeks BB/U tahun 2012 Kabupaten Merauke dari
3.630 balita yang diukur terdapat balita KEP 605 kasus (16,67%). Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Stefanus Emanuel Osok, M.Kes, MM
mengatakan sekitar 20% balita kekurangan gizi dan 4% balita lainnya mengalami
gizi buruk. Persoalan status gizi kurang dan status gizi buruk yang terjadi menurut
dr. Stefanus disebabkan karena masyarakat belum mampu menghasilkan makanan
yang mengandung gizi berimbang, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral
untuk memenuhi kebutuhan gizi balita.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin meneliti mengenai hubungan
pengetahuan ibu tentang gizi terhadap status gizi baik dan gizi kurang pada balita
dengan indikator berat badan menurut umur (BB/U) di Puskesmas Rimba Jaya
Distrik Merauke Kabupaten Merauke.
1.2
Perumusan Masalah
Status gizi yang baik sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita yang
pada gilirannya akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa
mendatang. Sebaliknya status gizi kurang dampaknya sangat merugikan karena akan
menjadi beban tidak hanya pada penderita gizi kurang tersebut tetapi juga bagi
keluarganya, masyarakat dan negara. Status gizi kurang pada balita disebabkan oleh
banyak faktor, salah satunya adalah pengetahuan ibu tentang gizi. Oleh karena itu,
peneliti berminat melakukan penelitian tentang “Adakah hubungan antara
pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi baik dan gizi kurang pada balita di
Puskesmas Rimba Jaya Distrik Merauke Kabupaten Merauke tahun 2016”
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan
status gizi baik dan gizi kurang pada balita di Puskesmas Rimba Jaya Distrik
Merauke Kabupaten Merauke Tahun 2016.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan tingkat pendidikan ibu balita dengan status gizi baik dan
gizi kurang di Puskesmas Rimba Jaya Distrik Merauke Kabupaten Merauke.
2. Mendeskripsikan status gizi balita di Puskesmas Rimba Jaya Distrik
Merauke Kabupaten Merauke.
3. Menganalisa hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status
gizi baik dan gizi kurang pada balita di Puskesmas Rimba Jaya Distrik
Merauke Kabupaten Merauke.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, mengetahui permasalahan gizi balita sehingga dapat
memberikan informasi pada ibu dalam pemberian makanan yang
mengandung gizi berimbang.
2. Bagi ibu balita, memperoleh gambaran dan informasi tentang makanan yang
berimbang gizi bagi balitanya.
3. Bagi petugas kesehatan, sebagai acuan dalam perbaikan pelaksanaan
program penanggulangan balita gizi kurang.
4. Bagi pemerintah daerah, sebagai bahan masukan untuk menentukan
kebijakan dalam penanganan masalah gizi balita.
5. Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, sebagai bahan
masukan untuk menambah bahan pustaka serta meningkatkan pengetahuan
serta wawasan mahasiswa.
1.5
Hipotesis
Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi baik dan
gizi kurang pada balita.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI
DENGAN STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG
PADA BALITA DI PUSKESMAS RIMBA JAYA
DISTRIK MERAUKE KABUPATEN MERAUKE
TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan Ke Fakultas Kedokteran UKI
Sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat
Untuk Maju Sidang Skripsi
Disusun Oleh:
Lisbert Theresia Maksima Muyak
1261050114
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Status gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber daya manusia
masa depan yang berkualitas. Anak yang mengalami masalah gizi pada usia dini
akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan meningkatkan angka kematian.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014 telah bertekad menurunkan prevalensi balita gizi kurang dari 17,9%
menjadi 15% dan menurunkan prevalensi balita gizi buruk dari 4,9% menjadi 3%
diseluruh wilayah Indonesia, termasuk di Provinsi Papua. (Direktorat Jenderal Bina
Gizi Masyarakat, 2010 : 1 dan RISKESDAS, 2010)
Sampai saat ini di Provinsi Papua, gizi kurang masih menjadi masalah sosial dan
kesehatan di masyarakat, hasil PSG (Pemantauan Status Gizi) Provinsi Papua tahun
2011 dari 373.120 balita yang diukur terdapat balita KEP (Kurang Energi Protein)
50.861 kasus (13,63%). (Dinkes Provinsi Papua)
Sedangkan hasil PSG dengan indeks BB/U tahun 2012 Kabupaten Merauke dari
3.630 balita yang diukur terdapat balita KEP 605 kasus (16,67%). Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Stefanus Emanuel Osok, M.Kes, MM
mengatakan sekitar 20% balita kekurangan gizi dan 4% balita lainnya mengalami
gizi buruk. Persoalan status gizi kurang dan status gizi buruk yang terjadi menurut
dr. Stefanus disebabkan karena masyarakat belum mampu menghasilkan makanan
yang mengandung gizi berimbang, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral
untuk memenuhi kebutuhan gizi balita.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin meneliti mengenai hubungan
pengetahuan ibu tentang gizi terhadap status gizi baik dan gizi kurang pada balita
dengan indikator berat badan menurut umur (BB/U) di Puskesmas Rimba Jaya
Distrik Merauke Kabupaten Merauke.
1.2
Perumusan Masalah
Status gizi yang baik sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita yang
pada gilirannya akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa
mendatang. Sebaliknya status gizi kurang dampaknya sangat merugikan karena akan
menjadi beban tidak hanya pada penderita gizi kurang tersebut tetapi juga bagi
keluarganya, masyarakat dan negara. Status gizi kurang pada balita disebabkan oleh
banyak faktor, salah satunya adalah pengetahuan ibu tentang gizi. Oleh karena itu,
peneliti berminat melakukan penelitian tentang “Adakah hubungan antara
pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi baik dan gizi kurang pada balita di
Puskesmas Rimba Jaya Distrik Merauke Kabupaten Merauke tahun 2016”
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan
status gizi baik dan gizi kurang pada balita di Puskesmas Rimba Jaya Distrik
Merauke Kabupaten Merauke Tahun 2016.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan tingkat pendidikan ibu balita dengan status gizi baik dan
gizi kurang di Puskesmas Rimba Jaya Distrik Merauke Kabupaten Merauke.
2. Mendeskripsikan status gizi balita di Puskesmas Rimba Jaya Distrik
Merauke Kabupaten Merauke.
3. Menganalisa hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status
gizi baik dan gizi kurang pada balita di Puskesmas Rimba Jaya Distrik
Merauke Kabupaten Merauke.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, mengetahui permasalahan gizi balita sehingga dapat
memberikan informasi pada ibu dalam pemberian makanan yang
mengandung gizi berimbang.
2. Bagi ibu balita, memperoleh gambaran dan informasi tentang makanan yang
berimbang gizi bagi balitanya.
3. Bagi petugas kesehatan, sebagai acuan dalam perbaikan pelaksanaan
program penanggulangan balita gizi kurang.
4. Bagi pemerintah daerah, sebagai bahan masukan untuk menentukan
kebijakan dalam penanganan masalah gizi balita.
5. Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, sebagai bahan
masukan untuk menambah bahan pustaka serta meningkatkan pengetahuan
serta wawasan mahasiswa.
1.5
Hipotesis
Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi baik dan
gizi kurang pada balita.