Kevin Keller Apakah Brand Equity Apa Saj
Kevin Keller – Apakah Brand Equity? Apa Saja
Keuntungan Memiliki Brand Equity? (2)
Posted by: Zoel August 27, 2012 Leave a comment
www.marketing.co.id – Setelah kita membahas merek pada artikel Kevin Keller –
Apa Itu Merek? Kenapa Merek Itu Penting? (1), pada bagian ini kita akan
membahas brand equity beserta kerangka kerjanya dalam kemajuan
konsep/teori dan praktik manajemen supaya kita bisa memahami dan
memengaruhi perilaku konsumen. Dalam artikel ini Anda akan mengenali sebab
dan akibat dari brand equity, dan mendapatkan panduan praktis tentang
bagaimana membangun, mengukur, dan mengelola brand equity.
Customer-based Brand Equity
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta pelanggan adalah inti dari
ilmu marketing. Maka dalam menciptakan dan mengelola brand equity, kita
seharusnya bisa menyadari betapa penting faktor pelanggan. Dengan demikian,
customer-based brand equity berguna agar suatu brand bisa memiliki ciri khas
dan mempunyai arti tersendiri bagi pelanggan.
Sebuah brand dikatakan mempunyai customer-based brand equity yang bagus
apabila pelanggan memberikan respons lebih positif terhadap suatu brand atau
produk yang dipasarkan. Kunci dari branding adalah konsumen bisa
membedakan produk kita dengan jelas apabila dibandingkan dengan produk
pesaing.
Ada tiga unsur utama yang penting: differential effect, brand knowledge, dan
consumer response to marketing.
Pertama, brand equity muncul dan tercipta dari keberagaman respons
konsumen. Jika tidak ada ciri khas atau sesuatu yang berbeda, maka brand suatu
produk tidak akan bisa unggul di antara yang lain, dan akan dianggap
generik/tidak ada bedanya dengan produk lain.
Kedua, perbedaan respons konsumen ini adalah hasil dari pengetahuan yang
dimiliki konsumen tentang produk Anda. Jadi, walaupun konsumen terus–
menerus dibombardir oleh segala aktivitas marketing perusahaan-perusahaan,
brand equity pada akhirnya hanya tergantung dari apa yang ada di benak
konsumen.
Ketiga, perbedaan respons konsumen yang menciptakan brand equity tercermin
pada persepsi, pilihan, dan perilaku konsumen yang berhubungan dengan semua
aspek dari aktivitas pemasaran.
Customer-based brand equity sendiri tercipta ketika konsumen sudah
mempunyai awareness dan kepekaan yang tinggi dengan suatu brand, serta
mempunyai persepsi yang unik akan brand tersebut dalam ingatan mereka.
Jadi, dengan menciptakan brand awareness dan image positif dalam benak
konsumen, maka kita akan mampu mengedukasi konsumen sehingga dapat
mempengaruhi perilaku mereka dan menciptakan berbagai macam customerbased brand equity. Dalam beberapa kasus, brand awareness saja tidaklah cukup
untuk mendapatkan respons positif konsumen (misalnya dalam pengambilan
keputusan, biasanya konsumen hanya akan memilih produk-produk yang sudah
familiar saja bagi mereka).
Customer-based brand equity tercipta karena ada perbedaan atau keragaman
respons konsumen terhadap aktivitas marketing ketika mereka sudah
mengetahui brand tersebut. Biasanya perbedaan/keragaman respons tersebut
akan tergantung pada seberapa besar tingkat awareness dan seberapa baik
penilaian konsumen terhadap brand. Sejumlah keuntungan bisa didapat dari
brand yang kuat, baik dalam bentuk revenue yang lebih besar, atau biaya yang
lebih rendah. Keuntungan-keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:
Kesetiaan pelanggan yang lebih besar.
Bisa lebih bertahan dalam menghadapi persaingan.
Bisa lebih bertahan dalam menghadapi krisis.
Margin profit yang lebih besar.
Konsumen bisa lebih toleran bila kita menaikkan harga.
Konsumen bisa lebih senang jika kita menurunkan harga.
Mendapat dukungan dan kerja sama yang lebih baik.
Komunikasi dan promosi yang lebih efektif.
Peluang lisensi lebih terbuka.
Peluang perkembangan atau brand extention yang lebih terbuka.
Keuntungan Memiliki Brand Equity? (2)
Posted by: Zoel August 27, 2012 Leave a comment
www.marketing.co.id – Setelah kita membahas merek pada artikel Kevin Keller –
Apa Itu Merek? Kenapa Merek Itu Penting? (1), pada bagian ini kita akan
membahas brand equity beserta kerangka kerjanya dalam kemajuan
konsep/teori dan praktik manajemen supaya kita bisa memahami dan
memengaruhi perilaku konsumen. Dalam artikel ini Anda akan mengenali sebab
dan akibat dari brand equity, dan mendapatkan panduan praktis tentang
bagaimana membangun, mengukur, dan mengelola brand equity.
Customer-based Brand Equity
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta pelanggan adalah inti dari
ilmu marketing. Maka dalam menciptakan dan mengelola brand equity, kita
seharusnya bisa menyadari betapa penting faktor pelanggan. Dengan demikian,
customer-based brand equity berguna agar suatu brand bisa memiliki ciri khas
dan mempunyai arti tersendiri bagi pelanggan.
Sebuah brand dikatakan mempunyai customer-based brand equity yang bagus
apabila pelanggan memberikan respons lebih positif terhadap suatu brand atau
produk yang dipasarkan. Kunci dari branding adalah konsumen bisa
membedakan produk kita dengan jelas apabila dibandingkan dengan produk
pesaing.
Ada tiga unsur utama yang penting: differential effect, brand knowledge, dan
consumer response to marketing.
Pertama, brand equity muncul dan tercipta dari keberagaman respons
konsumen. Jika tidak ada ciri khas atau sesuatu yang berbeda, maka brand suatu
produk tidak akan bisa unggul di antara yang lain, dan akan dianggap
generik/tidak ada bedanya dengan produk lain.
Kedua, perbedaan respons konsumen ini adalah hasil dari pengetahuan yang
dimiliki konsumen tentang produk Anda. Jadi, walaupun konsumen terus–
menerus dibombardir oleh segala aktivitas marketing perusahaan-perusahaan,
brand equity pada akhirnya hanya tergantung dari apa yang ada di benak
konsumen.
Ketiga, perbedaan respons konsumen yang menciptakan brand equity tercermin
pada persepsi, pilihan, dan perilaku konsumen yang berhubungan dengan semua
aspek dari aktivitas pemasaran.
Customer-based brand equity sendiri tercipta ketika konsumen sudah
mempunyai awareness dan kepekaan yang tinggi dengan suatu brand, serta
mempunyai persepsi yang unik akan brand tersebut dalam ingatan mereka.
Jadi, dengan menciptakan brand awareness dan image positif dalam benak
konsumen, maka kita akan mampu mengedukasi konsumen sehingga dapat
mempengaruhi perilaku mereka dan menciptakan berbagai macam customerbased brand equity. Dalam beberapa kasus, brand awareness saja tidaklah cukup
untuk mendapatkan respons positif konsumen (misalnya dalam pengambilan
keputusan, biasanya konsumen hanya akan memilih produk-produk yang sudah
familiar saja bagi mereka).
Customer-based brand equity tercipta karena ada perbedaan atau keragaman
respons konsumen terhadap aktivitas marketing ketika mereka sudah
mengetahui brand tersebut. Biasanya perbedaan/keragaman respons tersebut
akan tergantung pada seberapa besar tingkat awareness dan seberapa baik
penilaian konsumen terhadap brand. Sejumlah keuntungan bisa didapat dari
brand yang kuat, baik dalam bentuk revenue yang lebih besar, atau biaya yang
lebih rendah. Keuntungan-keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:
Kesetiaan pelanggan yang lebih besar.
Bisa lebih bertahan dalam menghadapi persaingan.
Bisa lebih bertahan dalam menghadapi krisis.
Margin profit yang lebih besar.
Konsumen bisa lebih toleran bila kita menaikkan harga.
Konsumen bisa lebih senang jika kita menurunkan harga.
Mendapat dukungan dan kerja sama yang lebih baik.
Komunikasi dan promosi yang lebih efektif.
Peluang lisensi lebih terbuka.
Peluang perkembangan atau brand extention yang lebih terbuka.