Integrasi IDI 2014 dalam Perencanaan Pem

Hasil IDI dan Agenda
Perencanaan Bidang
Politik DIY
NUR AZIZAH – 17 SEPTEMBER 2014

TREND IDI DIY

IDI DIY

Sumber: Berita Resmi Statistik BPS DIY, No. 41/07/34/Th. XVI, 04 Juli 2014

Sumber: Berita Resmi Statistik BPS DIY, No. 41/07/34/Th. XVI, 04 Juli 2014

IDI DIY 2013
Masuk Kategori baik (indeks >80) di kategori kebebasan sipil dan
lembaga demokrasi
Namun, rendah dalam aspek Hak politik: hak memilih dan dipilih &
partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan
Untuk aspek Lembaga demokrasi  kesenjangan indeks antar
variable: 4 variable di kategori baik, 1 variable di kategori buruk 
yi: Peran DPRD: hak inisiatif dewan dalam penyusunan raperda &

jumlah rekomendasi dewan kpd eksekutif
Indikator lain yang buruk: kualitas daftar pemilih tetap (DPT),
pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan,
alokasi anggaran pendidikan

Hasil Riset Lain ttg DIY: IGI
IGI 2013: DIY tertinggi di Indonesia, dg skor 6,80 (cenderung baik); Nasional
(5,67 – cukup).
Mengukur 4 arena: Pemerintah (Kepala Daerah & Wakilnya), Birokrasi,
Masyarakat Sipil, dan Masyarakat Ekonomi
Prinsip: Partisipasi, Keadilan, Akuntabilitas, Transparansi, Efisiensi, Efektifitas
Tiga prinsip yang perlu “dinaikkan”: keadilan (pemerintah), Efisiensi
(birokrasi), efektifitas (masyarakat ekonomi).

AGENDA PASKA RISET?
 Mau dibawa atau dikemanakan hasil-hasil riset
tersebut?
 Just another project, then move on to next
project
 Atau  gunakan sebagai “input” dalam

pembuatan kebijakan

Evidence/Research Based
Policy
Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang
didasarkan pada informasi yang akurat berdasarkan bukti yang diperoleh
dari rangkaian riset (Davies, 2004: 3).
Penelitian untuk mencari bukti-bukti, yg fokus pd: “apa yang bekerja” dan
“apa yang tidak bekerja” dari sebuah kebijakan.
Selain itu juga, bukti ini bisa berupa kondisi sesungguhnya yang terjadi di
masyarakat, baik sebelum kebijakan dilaksanakan, maupun setelah
kebijakan dilaksanakan, dengan melihat dampak dari implementasi
kebijakan tentunya.
Bukti: hard & soft evidence
Implikasinya: Kebijakan yang dinamis, responsif dan aktual => bukan
inkremental (apalan atau business as usual).

Kapan perlu Bukti dalam
penyusunan Kebijakan?
Dalam semua tahapan kebijakan diperlukan

bukti sesuai tahapannya

EBP dalam PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
IDENTIFIKASI HASIL YANG MENUNJUKKAN NILAI
LEMAH:
◦Hak politik masih rendah, lembaga demokrasi ada yang perlu
diperkuat
◦Maraknya kekerasan dan konflik dalam masyarakat

IDENTIFIKASI ALTERNATIF SOLUSI:
◦Memetik pelajaran dari daerah lain
◦Mengambil hikmah dari peristiwa di daerah sendiri
◦Mempelajari karakter masyarakat (soft evidence): solidaritas
sosial, modal sosial, pola kerja sama

Agar Sinkron?
EBP, dengan bukti dari berbagai pihak terkait
Pelibatan:
SKPD terkait (Bappeda bias menjadi motor/simpul) ,

Pemerintah Desa/Kelurahan, Dusun/Lingkungan,
RT/RW, Kepolisian, Tokoh Masyarakat, LSM dan Ormas
 Bidang Politik: Sinkronisasi dan Sinergi antar SKPD di
sektor ini.

MATUR NUWUN

Input Peserta
Nurcholis_Ombudsman RI DIY
•Bagaimana parameter/metode untuk mengukur pengaduan pelayanan publik yang
masuk? Apakah aspek: kultur, dll yg membuat pelayanan publik terkesan baik 
data2/pengaduan yg masuk ke ORI yg dialamatkan cukup banyak
Mbak Dian, Sekretariat DPRD:
•Sudah ada perkembangan hak inisiatif Dewan, dari 2009 – 2014 (2009 = 0, 2010 = 4,
2011 = 3, 2012 = 1, 2013 = 2).
•Program2 peningkatan kapasitas, bisa mjd embrio, termasuk penyusunan Raperda inisiatif
•Problem internal  rekomendasi bisa masuk ke eksekutif atau bukan?
Eko Agus Wibisono:
• Ada penurunan jumlah pengaduan,
•LOD 2013 menerima 1212 pengaduan via sms gateway 900an mengeluhkan program

Pusat (Jamkesmas, BLSM).

Pak Ali – Humas PEMDA DIY:
 Indikator: aturan hukum, soal pelantikan anggota dewan yg mjd tersangka 
tidak memenuhi etika dalam masyarakat.
Studi kasus utk DPRD
JAWABAN:
Untuk Hak Politik, yang diukur baru elemen Pileg, belum Pilkada (krn Pilkada
belum serentak)

Haris, PW Muhammadiyah:
 agenda what next?  hasil diagnosa dihindari  timing release hasil IDI dg
jadwal perencanaan pembangunan
 Pemerintah akan abai kalau tidak ada reward-nya  apa rewardnya kalau
rangking bagus?
Joko, PW NU:
 Perhatian pemerintah ke CSO kurang, padahal kontribusinya besar
 Aleg memang mutunya kurang, krn partai kurang kader, atau kalau punya
kader bagus tapi tidak punya modal.