JEJAK curah hujan YANG HILANG

JEJAK YANG HILANG

Sejenak saya berfikir dan sempat menyendiri, kenapa ada dan selalu ada “kesalahan yang
sering saya lalukan”. Saat saya beraktifitas sehati-hari, dimanapun saya berada, sebab saya orang
yang lemah dan berdosa. Saya teringat akan hal kecil yang saya temui diasrama, dimana saya
kalau diasrama jaranag terlibat diasrama, kerja bakti saya jarang, dan yang lainnya.
Terkadang kalau saya melihat ada barang yang rusak “Tempat LILIN yang Pecah” tidak
ada pertangung jawaban dari yang memecahkan, awalnya tempat itu utuh satu pasang tapi
kenapa bias kehilangan jejak disarama seharusnya hal yang kecil seperti itu harus berani
mengakui kesalahan, yang telah dilakukan baik itu hal yang kecil, dan yang besar sekalipun.
Saya mengambil tema “ Jejak yang Hilang ” itu disasarkan karena kesalahan yang pernah
saya lakukan dan itu saya rasakan sendiri betapa berdosanya nya saya kenapa saya harus takut
mengakui kesalahan saya kepada orang lain. Apakah saya malu?
Kenapa jiwa saya sebagai mahasiswa yang dikatakan diatas dari siswa dan siswi.
Kesalahan yang kecil seperti “Tempat LILIN yang Pecah” saja saya tidak ada nyali dan
cenderung takut kepada orang bahwa saya yang melakukannya, dan apa ligi kalau saya mau
bilang kepada pembina Asrama.
Bukankah kalau saya mengakui lansung kepada pembina Asrama itu lebih baik dan
lansung meminta maaf kalau itu pecah karena tidak disengaja.
Jangan percaya saya kalau saya tidak berani untuk mengakui kesalahan kepada orang
lain. Tapi berilah saya kesempatan agar bias menjadi diri saya sendiri yang berani mengakui

kekurangan dan kelemahan, dan berilah saya saran dan keritik yang positif. Dimana untuk
kedepannya saya bias lebih baik dan berfikir terlebih dulu untuk melakukan sesuatu yang akan
berakibat fatal, bagi diri saya sendiri dan jangan samapi merugikan orang lain.

Martoni

MEMBENTUK PRIBADI YANG BERKARAKTER DENGAN HIDUP
BERIMAN,BERILMU,BERMORAL,BERBUDAYA