Kejaksaan Agung Tetapkan Tersangka Baru

Kejaksaan Agung Tetapkan Tersangka Baru Dalam Kasus Korupsi TVRI
Kejaksan Agung (Kejagung) menetapkan tersangka baru dalam kasus pengadaan program Siap
Siar Lembaga Publik Penyiaran (LPP) TVRI tahun anggaran 2012, setelah sebelumnya
Pengadilan Tipikor Jakarta memberi vonis terhadap komedian Mandra Naih beberapa waktu lalu.
Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Fadil Zumhana
menyebutkan tersangka baru tersebut, adalah Hendrik Handoko dari rekanan LPP TVRI.
“Penyidik telah menemukan alat bukti yang cukup untuk ditingkatkan ke penyidikan,” tegas
Fadil, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Fadil menuturkan, penetapan tersangka baru ini adalah pengembangan dari pemeriksaan saksi
dan para pihak terkait lain serta fakta-fakta, yang ditemukan di persidangan.
Sebagai informasi, dalam perkara Program Siap Siar LPP TVRI, telah ditetapkan lima tersangka
dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
Mereka, terdiri Mandra Naih selaku Direktur Utama PT. Viandra Production divonis satu tahun,
Iwan Chermawan (Dirut PT. Media Arts Image), Yulkasmir (Pejabat Pembuat Komitmen, dan
Irwan Hendarmin sebagai Direktur Program dan Bidang LPP TVRI Tahun 2012.
Terakhir, mantan Direktur Keuangan Lembaga Publik Penyiaran (LPP) Televisi Republik
Indonesia (TVRI), Eddy Machmudi Efendi.

Kejagung Jadikan Mantan Kepala BPPN Tersangka Kasus Pembelian Cessie
Victoria Sekuritas
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan

Nasional (BPPN) Syafruddin Temenggung sebagai tersangka.
Ia tersandung dalam kasus pembelian hak tagih (cessie) PT Victoria Sekuritas Internasional pada
BPPN.
"Benar, mantan Kepala BPPN Syafruddin Temenggung jadi tersangka kasus pembelian cessie di
BPPN," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Mochammad Rum di
Gedung Puspenkum, Jumat (23/9/2016).
Rum mengatakan, penyidik menilai sudah ada cukup bukti untuk menetapkan Syafruddin
sebagai tersangka. "Penetapan tersangka sejak 21 September 2016," ujar Rum.
Selain Syafruddin, penyidik juga menetapkan Analis Kredit BPPN Harianto Tanudjaja, Direktur
PT VSI Rita Rosela dan Komisaris PT VSI Suzana Tanojo sebagai tersangka.

Kejaksaan Agung Evaluasi Eksekusi Mati Gelombang III
Pada rapat kerja (raker) dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Kejaksaan
Agung mengeveluasi pelakanaan hukuman mati Gelombang III yang telah digelar pada tanggal
29 Juli lalu.
Ketika itu dari 14 narapidana hukuman mati hanya empat yang berhasil dieksekusi, sementara 10
lainnya hingga saat ini masih ditangguhkan. Kejaksaan masih terus mengkaji terjahadap 10
narapidana yang masih tersisa untuk diekseskusi atau tidak.
Jaksa Agung, Muhammad Persetyo memaparkan sebenarnya pihaknya telah mempersiapkan
dengan matang, mulai dari pengamanan dan juga perlengkapan. Hanya saja menurutnya,

eksekusi mati bukan perkara gampang hingga mudah untuk diputuskan, karena eksekusi mati
menyangkut nyawa manusia. Maka dengan demikian eksekusi mati harus dipertimbangkan dan
dikaji ulang dengan matang.
"Ketika itu semuanya sudah dipersiapkan, termasuk regu tembak dan peti matinya. Namun yang
terpenting adalah notifikasi kepada kedutaan besar asal terpidana mati itu," jelas Prasetyo, Senin
(26/9/2016).
Ke-10 narapidana yang belum dieksekusi adalah, Agus Hadi, Pujo Lestari, Merry Utami
(Indonesia), Gurdip Singh dari India dan Zulfiqar Ali (Pakistan), Ozias Sibanda dan Fredderik
Luttar (Zimbabwe) dan Obina Nwajagu bin Emeuwa, Eugene Ape, Okonkwo Nongso Kingsley
(Nigeria).

Kejagung Setuju Presiden Keluarkan Paket Kebijakan Hukum
Kejaksaan Agung (Kejagung) mendukung adanya paket kebijakan untuk mereformasi hukum di
Indonesia. Kejagung mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk tim
yang akan menggodok usulan-usulan kebijakan hukum dari Menkopolhukam, Kejagung dan
Mabes Polri.
"Pokoknya kita setuju supaya hukum benar-benar dapat ditegakkan sesuai dengan asas keadilan,
asas kemanfaatan dan asas kepastian hukum," seru Kepala Pusat Penerangan Hukum
(Kapuspenkum) Kejakgung RI Muhammad Rum di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Rum menuturkan saat ini Presiden dan Pemerintah merasa ada yang perlu dibenahi dari hukum

yang ada di negara Indonesia. Sehingga menurutnya muncul paket kebijakan hukum tersebut
untuk mereformasi hukum yang sudah ada.
Namun, Ia tidak menjelaskan apa usulan yag akan diajukan oleh Kejakgung dalam pembuatan
paket kebijakan hukum tersebut.
"Bukan yang diusulkan tapi dibahas bersama, tentunya kita setuju karena itu mengarah ke negara
kita yang bagus nanti prosedur penegakan hukumnya," tutup Rum.

Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Gelar Jaksa Masuk Sekolah Di SMAN 82
Jakarta
Tim Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum)
Kejaksaan Agung (Kejagung) menggelar kegiatan
Jaksa Masuk Sekolah (JMS) di Sekolah Menengah
Atas Negeri (SMAN) 82 Jakarta.
Kegiatan penyuluhan hokum JMS dilaksanakan di
Ruang Audiovisual SMAN 82 Jakarta, pada hari Rabu
tanggal 12 Oktober 2016 Pukul 07.30 Wib s/d 11.30
Wib.
Kegiatan Penerangan Hukum dilaksanakan dalam
bentuk komunikasi dua arah, dihadiri oleh Kepala
Sekolah, Staf Bidang Kesiswaan, Guru Bimbingan

Konseling, dan para siswa SMAN 82 Jakarta, jumlah
peserta Penerangan Hukum sebanyak 68 peserta.
Plh. Kepala Bidang Luhkum Penkum I Ketut Terima
Darsana sebagai narasumber memberikan materi
seputar korupsi. Kemudian pemaparan dilanjutkan
dengan Kepala Sub Bidang Penyiapan Materi Hubungan Media Massa Agung Sugiharto dengan
materi tentang bahaya narkoba.
Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ini berjalan lancar dan
efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari respon postif
dalam bentuk tanya jawab terkait permasalahan
korupsi dan bahaya narkoba dari siswa-siswi SMAN
82 Jakarta.
Melalui kegiatan penyuluhan hukum Jaksa Masuk Sekolah di SMAN 82 Jakarta, diharapkan
adanya pengenalan hukum sejak usia sekolah dan bermanfaat bagi para peserta didik sehingga
tujuan Program Jaksa Masuk Sekolah dapat tercapai dengan baik.

Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Laksanakan Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah
Di SMPN 161 Jakarta
Tim Pusat Penerangan Hukum
(Puspenkum)

Kejaksaan Agung
(Kejagung) kembali melaksanakan
kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS)
di Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 161 Jakarta.
Kegiatan penyuluhan hukum JMS
dilaksanakan di Ruang audiovisual
SMPN 161 Jakarta, pada hari Rabu
tanggal 28 September 2016 Pukul
08.00 Wib s/d 12.00 Wib.
Kegiatan
Penerangan
Hukum
dilaksanakan dalam bentuk Dialog
Interaktif, dihadiri oleh Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru
Bimbingan Konseling, Kasubag TU,
serta para siswa-siswi SMPN 161
Jakarta, jumlah peserta Penerangan
Hukum Program JMS sebanyak 126

peserta.
Kegiatan JMS ini berjalan lancar dan efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme siswasiswi SMPN 161 Jakarta yang merespon dengan baik penyampaian materi dan mengajukan
berbagai pertanyaan terkait dengan materi yang telah disampaikan.
Materi JMS di SMPN 161 Jakarta bertemakan korupsi dengan menghadirkan dua Narasumber.
Yaitu, Kepala bidang Hubungan Media Massa Ibu Rugun Saragih dan Retna K. Rachman.
Dalam kegiatan penyuluhan hukum JMS di SMPN 161 Jakarta, Tim dalam memberikan materi
dengan menggunakan bahasa dan sikap yang mudah di mengerti oleh segenap Siswa sehingga
menjadikan pelaksanaannya menjadi komunikatif dan bermanfaat sehingga tujuan Program Jaksa
Masuk Sekolah dapat tercapai dengan baik.

Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Gandeng OSIS SMA Se-Jakarta Barat
Dalam Kegiatan Penerangan Hukum Ke-6
Tim Pusat Penerangan Hukum
(Puspenkum)
Kejaksaan Agung
(Kejagung) melaksanakan Kegiatan
Penerangan Hukum bekerjasama
dengan Dinas Pendidikan Nasional
pada hari Kamis, September 2016
bertempat di Hotel Ciputra, Jl.

Letnan Jenderal
S. Parman
Jakarta.
Tim
Puspenkum
memberi
penyuluhan kepada seluruh Ketua
Osis Sekolah Menengah Atas
(SMA) Se-Jakarta Barat.Jumlah
peserta Penerangan Hukum adalah
sebanyak 126 peserta.
Dalam
Hukum
Kejagung
Sahabat
Semua”.

Kegiatan
Penerangan
kali

ini,
Puspenkum
mengusung tema “Jaksa
Pelajar, Sahabat Kita

Acara di buka dengan pemberian
kata sambutan oleh Pihak Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan dilanjutkan sambutan Kepala Pusat Penerangan
Hukum Kejaksaan Agung RI yang di wakili oleh Plh. Kabid Penkum/Luhkum Bapak I
Ketut Terima Darsana.
Dalam kegiatan Penerangan Hukum tersebut Narasumbermenyampaikan materi
tentang Antisipasi Perilaku Kekerasan, tentang penanaman budaya anti korupsi serta
upaya

pencegahan

Narkoba/Psikotropika.

Tindak


Pidana

Korupsi,

dan

materi

Tindak

Pidana

Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Mengadakan Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah
Di SMAN 1 Tanjung Pinang
Tim
Pusat
Penerangan
Hukum
(Puspenkum)
Kejaksaan

Agung
(Kejagung) bersama Penkum Kejaksaan
Tinggi
(Kejati)
kepualuan
Riau
mengadakan kegiatan Jaksa Masuk Sekolah
(JMS) di Sekolah Menengah Atas Negeri
(SMAN) 1 Tanjung Pinang.
Kegiatan
penyuluhan
hukum
JMS
dilaksanakan di Ruang audiovisual SMAN
1 Tanjung Pinang, pada hari Rabu tanggal 5
Oktober 2016 Pukul 08.00 Wib s/d 12.00
Wib.
Kegiatan Penerangan Hukum dilaksanakan
dalam bentuk pemaparan materi, dihadiri
oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru Bimbingan Konseling,
Kasubag TU, serta para siswa-siswi SMAN
1 Tanjung Pinang, jumlah peserta
Penerangan
Hukum
Program
JMS
sebanyak 100 peserta.
Kegiatan JMS ini berjalan lancar dan efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme siswasiswi SMAN 1 Tanjung Pinang yang merespon dengan baik penyampaian materi dan
mengajukan berbagai pertanyaan terkait dengan problematika serta dinamika dikalangan pelajar
Tanjung Pinang dan sekitarnya.
Materi JMS di SMAN 1 Tanjung Pinang antara lain; korupsi, narkoba, bullying, dan cyber
bullying dengan menghadirkan tiga Narasumber. Yaitu, Kepala bidang Hubungan Antar
Lembaga RM. Ari Prioagung, Priyanto Purwadhani, dan Leo Durmawel.
Dalam kegiatan penyuluhan hukum JMS di SMAN 1 Tanjung Pinang, Tim dalam memberikan
materi dengan menggunakan pendekatan persuasive, bahasa sederhana dan sikap yang mudah di
diterima oleh segenap siswa sehingga menjadikan pelaksanaannya menjadi komunikatif dan
bermanfaat sehingga tujuan Program Jaksa Masuk Sekolah tercapai dengan baik.

Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Gelar Jaksa Masuk Sekolah Di SD
Tarakanita II Jakarta
Tim Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Kejaksaan
Agung (Kejagung) menggelar kegiatan Jaksa Masuk
Sekolah (JMS) di Sekolah Dasar Tarakanita II Jakarta.
Kegiatan penyuluhan hukum JMS dilaksanakan di
Ruang Audiovisual SD Tarakanita II Jakarta, pada hari
Selasa tanggal 11 Oktober 2016 Pukul 07.30 Wib s/d
12.30 Wib.
Kegiatan Penerangan Hukum dilaksanakan dalam
bentuk komunikasi dua arah, dihadiri oleh Kepala Sekolah, , Guru, dan para siswa SD Tarakanita
II Jakarta, jumlah peserta Penerangan Hukum sebanyak 68 peserta.
Kepala Bagian Tata Usaha Puspenkum Aryani Sihombing sebagai narasumber memberikan
materi seputar Tugas dan Kewenangan Kejaksaan. Kemudian pemaparan dilanjutkan dengan
Kasubbid Penyiapan Materi Penkum/ Luhkum Era Indah Soraya dengan materi tentang Dampak
Teknologi Informasi Terhadap Perilaku Kekerasan Di Kalangan Generasi Muda Dan Antisipasi Kekerasan
Seksual Terhadap Anak.

Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ini berjalan lancar dan efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari
respon postif dalam bentuk tanya jawab terkait permasalahan yang sering dijumpai siswa-siswi
SD Tarakanita II Jakarta.
Melalui kegiatan penyuluhan hukum Jaksa Masuk Sekolah di SD Tarakanita II Jakarta,
diharapkan adanya pengenalan hukum sejak usia sekolah dan bermanfaat bagi para peserta didik
sehingga tujuan Program Jaksa Masuk Sekolah dapat tercapai dengan baik.