MANAJEMEN KEBUTUHAN INFORMASI DOSEN DALAM MELAKSANAKAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Pada Jurusan SKI Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang)
MANAJEMEN KEBUTUHAN INFORMASI DOSEN DALAM MELAKSANAKAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Pada Jurusan SKI Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang)
Nasrul Makdis e-mail : makdis.nasrul@gmail.com Pustakawan IAIN Imam Bonjol Padang
Abstrak : Untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen setiap saat harus dapat mengakses dan meng-update informasi dengan cepat. Dengan demikian dosen tidak akan ketinggalan pengetahuan dan informasi terkini dari mahasiswanya atau dari masyarakat umum. Tanpa menguasai informasi maka dosen akan terlihat akan pasif dan “telmi“ (telat mikir). Apalagi di era informatika yang sangat kompetitif ini, informasi menjadi sangat penting agar dosen secara berkelanjutan mengembangkan dan memperdalam pengetahuannya. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi dosen dibutuhkan adanya mekanisme akses terhadap informasi dan ketersediaan informasi. Akses terhadap informasi membutuhkan ketersediaan infrastruktur (telekomunikasi, listrik) dan perangkat (hardware dan software) serta penguasaan penggunaan komputer (literasi komputer). persoalan yang sering muncul sekarang adalah bahwa terdapat beberapa sikap dosen dalam hal mencari informasi. Ada di antara dosen yang senantiasa aktif mencari dan menemukan berbagai informasi. Sementara itu ada juga dosen yang pasif, dalam arti kata dosen tersebut tidak ada keinginan dalam mencari informasi dan pengetahuan baru, tetapi cukup memadakan pengetahuan apa adanya. Bagaimana pun situasinya harus dikatakan bahwa setiap dosen tidak mungkin alpa dengan informasi, karena informasi itu adalah kebutuhan akademik dan kebutuhan ilmiah.
Kata kunci :Kebutuhan Informasi, Tridharma Perguruan Tinggi,
LATAR BELAKANG
informasi. Salah satu cara untuk Menurut John Naisbit dalam
memperoleh informasi dengan cepat Ade
dan akurat adalah dengan model kebutuhan akan informasi pada
informasi, yang setiap orang dalam berbagai bidang
manajemen
mengikutsertakan teknologi pada era globalisasi saat ini semakin
informasi di dalam pengolahan tinggi. Pendapat tersebut dapat
pengetahuan.
dipahami bahwa dunia global telah menciptakan alat-alat canggih yang
Pentingnya informasi bukan dapat menjangkau informasi dengan
hanya untuk orang secara pribadi begitu cepat, sehingga Setiap orang
saja, tetapi institusi besar (semisal tidak mungkin dapat berkembang
perguruan tinggi), dengan cepat dalam bidang tertentu
lembaga
pengembangan dan pengelolaan jika
sarana Teknologi Informasi dan memperoleh informasi terakhir.
tidak mengetahui
dan
Komunikasi (TIK) perlu dirancang dengan baik untuk menjamin agar
Sesuai dengan kondisi zaman sarana TIK dapat dimanfaatkan diperlukan suatu terobosan yang
secara optimal oleh seluruh sivitas dapat memudahkan perolehan
akademika khususnya para dosen.
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 47
Salah satu cara untuk mengakses
dosen sebelum informasi
Para
mengkomunikasikan proses belajar pemanfaatan sarana dan infrastruktur
adalah
melalui
kepada para jaringan
mengajarnya
sudah seharusnya komunikasi dan internet) dan sistem-
mengenal terlebih dahulu kebutuhan sistem informasi lainnya.
yang berkaitan dengan bidang ilmu yang diajarkannya. Artinya apa yang
Pada hakekatnya informasi diberikan kepada mahasiswa juga menurut HS. Hasibuan (2008: 2)
mencakup perluasan ilmu dan adalah kebutuhan manusia yang
wawasan mahasiswa tentang ilmu mesti dicari setiap waktu. Ini berarti
pengetahuan itu sendiri, sehingga bahwa pencarian informasi tidak
penguasaan ilmu pernah dibatasi oleh waktu dan
kualitas
pengetahuan dan wawasan ilmu yang tempat di mana seseorang tinggal.
diterimanya benar-benar bermanfaat. Kebutuhan informasi tersebut oleh
Dengan demikian Anang Fauzi Zulkarnain S, (2009: 1) bagi manusia
Purwanto (2009: 1) menyimpulkan terbagi dalam tiga konteks, yaitu
bahwa kegiatan proses belajar kebutuhan terkait dengan lingkungan
mengajar yang merupakan suatu seseorang personâls environment),
proses komunikasi akan berjalan peran sosial yang disandang (social
dengan baik apabila ditunjang oleh roles) , dan karakteristik individu
ketersediaan informasi cukup, dan (individual
dalam mengakses Pendapat ini dapat dipahami bahwa
characteristics).
kemudahan
informasi. Tentu saja ketersediaan kebutuhan informasi sangat terkait
informasi yang dimaksud oleh pada peran seseorang dalam
Purwanto adalah adanya fasilitas kehidupan.
alat-alat yang dapat dipergunakan untuk memperoleh Jane Linder (1992: th)
atau
informasi.
mengatakan bahwa untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan dan
Dosen menurut Undang- teknologi
Undang No. 14 Tahun 2005 memanfaatkan perpustakaan, pusat
maka
mestilah
merupakan tenaga profesional yang dokumentasi dan sumber-sumber
visi terwujudnya infromasi lainnya. Di perguruan
mempunyai
pembelajaran tinggi perpustakaan dikenal sebagai
penyelenggaraan
dengan prinsip-prinsip jantungnya perguruan tinggi, sebab
sesuai
profesionalitas untuk memenuhi hak perpustakan
yang sama bagi setiap warga negara pelaksana teknis yang melakukan
merupakan
unit
dalam mewujudkan pendidikan yang supporting
bermutu. Dalam kaitan ini untuk pembelajaran. Sekaitan dengan hal
terhadap
proses
melakukan tugasnya dengan baik tersebut maka Perguruan Tinggi
tentu guru dan dosen membutuhkan yang merupakan lembaga pendidikan
informasi dengan cepat yang dengan paradigma peningkatan
dengan tugas kualitas pembelajaran memerlukan
berkaitan
profesionalnya khususnya di bidang perpustakaan bukan saja untuk pusat
pendidikan.
pembelajaran mahasiswa dan dosen.
48 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
Dalam melaksanakan tugas mengembangkan dan memperdalam keprofesionalan, Abdul Manan
pengetahuannya. Untuk memenuhi (2009: 14) menjelaskan bahwa dosen
kebutuhan informasi bagi dosen bertanggung
jawab:
dibutuhkan adanya mekanisme akses
terhadap informasi dan ketersediaan penelitian, dan pengabdian kepada
1) melaksanakan
pendidikan,
informasi. Akses terhadap informasi masyarakat,
ketersediaan melaksanakan proses pembelajaran,
2) merencanakan,
membutuhkan
infrastruktur (telekomunikasi, listrik) serta menilai dan mengevaluasi hasil
dan perangkat (hardware dan pembelajaran, 3) meningkatkan dan
serta penguasaan mengembangkan
software )
komputer (literasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan
dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, Islam memandang perlunya tekhnolgi, dan seni, 4) bertindak
sikap bertanggungjawab dalam setiap objektif dan tidak diskriminatif atas
yang dilakukan. dasar pertimbangan jenis kelamin,
pekerjaan
Sebagaimana Firman Allah di bawah agama, suku, ras, kondisi fisik
ini :
tertentu, atau latar belakang sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran, 5) menjunjung tinggi peraturan
perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-
nilai agama dan etika, dan,
6) memelihara dan
memupuk
persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan
“Dan Katakanlah: pengembangan profesionalismenya
”Bekerjalah kamu, Maka Allah dan sangat berkaitan dengan sejauh mana
serta orang-orang dosen
mukmin akan melihat hasil dari pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) yang Dharma Perguruan Tinggi, dosen
Untuk menjalankan
Tri
mengetahui akan yang ghaib dan setiap saat harus dapat mengakses
yang nyata, lalu diberitakan-Nya dan meng-update informasi dengan
kepada kamu apa yang telah kamu cepat. Dengan demikian dosen tidak
kerjakan ”. (Q.S. At Taubah: 105). akan ketinggalan pengetahuan dan informasi terkini dari mahasiswanya
Kemudian dalam surat lain Allah atau dari masyarakat umum. Tanpa
mengatakan:
menguasai informasi maka dosen akan terlihat akan pasif dan “telmi“
(telat mikir). Apalagi di era informatika
yang sangat kompetitif ini, informasi menjadi sangat penting agar dosen
secara
berkelanjutan
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 49
dan menemukan berbagai informasi. Sementara itu ada juga dosen yang pasif, dalam arti kata dosen tersebut
tidak ada keinginan dalam mencari informasi dan pengetahuan baru,
Artinya: Hai
kaumku,
cukup memadakan Bekerjalah
keadaanmu, Sesungguhnya Aku akan pengetahuan apa adanya. Bagaimana bekerja (pula), Maka kelak kamu
pun situasinya harus dikatakan bahwa setiap dosen tidak mungkin
akan mengetahui. Siapa yang akan alpa dengan informasi, karena
mendapat siksa
yang
informasi itu adalah kebutuhan menghinakannya dan lagi ditimpa
oleh azab yang kekal” (Q.S. Al akademik dan kebutuhan ilmiah. Zumar: 39-40).
Kalau begitu pertanyaannya adalah bagaimana
manajemen yang dilakukan seorang dosen dalam
Dengan kemajuan teknologi mencari atau memperoleh informasi
informasi dan komunikasi, informasi dapat diketengahkan oleh bermacam-
sebuah kebutuhannya. macam media komunikasi. Dengan
sebagai
Sepanjang paparan di atas, penulis ingin memfokuskan kajian ini dalam
banyaknya sumber informasi tersebut penelitian lapangan yang diberi judul
akan dapat memperkaya informasi dengan ”Manajemen Kebutuhan
dan pengetahuan bagi para dosen. Begitu pentingnya informasi bagi
Informasi
Dosen dalam
dosen, maka untuk dapat mengakses
Melaksanakan
Tri Dharma Studi Kasus
informasi yang berguna dengan cepat
Perguruan Tinggi ( pada Jurusan SKI Fakultas Adab
dan tepat, diperlukan apa yang
IAIN Imam Bonjol Padang)”.
disebut dengan
manajemen
kebutuhan informasi. Manajemen
METODE PENELITIAN
kebutuhan informasi merupakan
1. Jenis Penelitian
cara dan upaya untuk merencanakan, Jenis penelitian ini adalah menemukan,
memperoleh
dan
penelitian lapangan (field research) mengolah informasi dengan tujuan yang bersifat deskriptif yaitu tertentu sebagai akibat dari adanya menggambarkan data apa adanya kebutuhan
untuk
memenuhi
mengenai situasi dan kondisi yang tujuan tertentu. Ini berarti bahwa di berhubungan dengan permasalahan samping para dosen harus senantiasa yang diteliti (Ine I. Amirman Yousda, mencari informasi sehingga memiliki 1992: 21). Nasir mendefinisikan sumber-sumber informasi kemudian metode deskriptif sebagai suatu memanfaatkannya, juga para dosen
yang mempelajari harus berinteraksi dengan berbagai masalah-masalah dalam masyarakat sumber dan pelaku-pelaku informasi. serta situasi-situasi tertentu, termasuk
penelitian
tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, Persoalan yang sering muncul sikap-sikap, pandangan-pandangan, sekarang adalah bahwa terdapat serta proses-proses yang sedang beberapa sikap dosen dalam hal berlangsung dan pengaruh-pengaruh mencari informasi. Ada di antara
dosen yang senantiasa aktif mencari
50 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
dari suatu fenomena (Nasir, 1998:
dan sampel 17).
Populasi
penelitian ini dapat dilihat Penelitian
pada tabel berikut: merupakan suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan
dan pengukuran terhadap gejala
Gambaran Umum tentang
tertentu. Sesuai dengan defenisi
Populasi
tersebut dalam penelitian ini penulis berusaha mendeskripsikan suatu
Status Jumlah gejala yang terjadi secara kuantitatif
No
Dosen Populasi Sampel dengan menyimpulkan jawaban-
1 Tetap 21 21 jawaban responden berdasarkan
2 Tidak 6
angka-angka.
tetap Jumlah
2. Populasi dan Sampel
Populasi
Hadeli (2002: 63) menyatakan populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang berfungsi sebagai
LANDASAN TEORITIS
sumber yang terlibat
dalam
penelitian. Jumlah
populasi
A. Manajemen Informasi
penelitian adalah semua dosen yang
1. Pengertian Manajemen
ada di jurusan SKI Fakultas Adab
Informasi
IAIN Imam Bonjol Padang adalah 30 Manajemen informasi terdiri orang yang terdiri dari 21 orang dari dua kata yaitu manajemen dan dosen tetap dan 9 orang dosen luar informasi. Untuk mengetahui dan
biasa. menyimpulkan makna dari kedua
kata tersebut maka perlu diketahui Suharsimi Arikunto (2006:
asal-usul kata-katanya secara satu- 120) menyatakan berdasarkan ancar-
persatu.
ancar, maka apabila subjek populasi kurang dari 100 orang, lebih baik
Secara etimologi, manajemen diambil semua, sehingga dari
terjemahan dari penelitian merupakan penelitian
merupakan
management, akar kata kerjanya to populasi. Selanjutnya jika jumlah manage , yaitu mengurus, mengatur, subjeknya besar dari 100 orang, melaksanakan, atau mengelola (John maka dapat diambil antara 10%-15% M. Echols dan Hassan, 1996: 327). atau 20%-25% atau lebih. Dengan Secara terminologi, bagi Dale demikian karena jumlah populasi manajemen dipahami sebagai upaya dalam penelitian ini tidak sampai 100 mengelola orang-orang, pengambilan orang maka keseluruhan populasi keputusan, proses mengorganisasi tersebut dijadikan sebagai sampel dan memakai sumber-sumber untuk penelitian yaitu sebanyak 27 (dua menyelesaikan tujuan yang sudah puluh tujuh) orang. Sehingga ditentukan (Ernest Dale, 1973: 4). penelitian ini menjadi penelitian Sedangkan Massie mengemukakan, populasi. manajemen sebagai pengaturan orang-
orang, yaitu kelompok khusus orang-
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 51
orang yang tugasnya mengarahkan pencapaian tujuan yang dilakukan usaha ke arah tujuan-tujuan melalui
melalui usaha orang lain. Dan aktivitas-aktivitas orang lain atau
menurut Oey Liang Lee: manajemen membuat sesuatu dikerjakan oleh
adalah seni dan ilmu perencanaan orang-orang lain (Joseph L. Massie,
penyusunan, 1973: 4). Sedangkan menurut James
pengorganisasian,
pengarahan
dan pengawasan
A.F manajemen adalah seni untuk daripada sumberdaya manusia untuk melaksanakan
tujuan yang telah melalui orang lain (James A.F, 1995:
ditetapkan (HS. Hasibuan, 2009: 19). 7). Meskipun cenderung mengarah Lebih lanjut HS. Hasibuan,
pada suatu fokus tertentu, nampaknya mengemukakan beberapa pengertian
para ahli masih berbeda pandangan manajemen menurut ahli:
dalam mendefinisikan manajemen. Perbedaan defenisi yang diberikan
para ahli disebabkan karena adanya Koontz dan Cyril O'donnel: dalam
Pertama menurut
Horold
perbedaan cara pandang dan bukunya “Principles of Management”
pengalaman mereka. mengemukakan
manajemen
berhubungan dengan pencapaian Manajemen mempunyai sesuatu tujuan yang dilakukan
pengertian yang berbeda-beda namun melalui dan dengan orang-orang lain
secara umum manajemen adalah (Management involves getting things
dan pemanfaatan done thought and with people ).
pengendalian
semua faktor dan sumber daya, Manajemen adalah usaha untuk
suatu perencanaan mencapai suatu tujuan tertentu
menurut
diperlukan untuk melalui kegiatan orang lain.
(planning)
mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan
tertentu. Dari Kedua, menurut R. Terry:
kerja
keseluruhan pendapat di atas dapat “manajemen adalah suatu proses
disimpulkan bahwa manajemen yang
adalah sebuah proses perencanaan, perencanaan,
membeda-bedakan
atas;
pengorganisasian, pengorganisasian, pemimpinan dan penggerakan
pengendalian, dan upaya anggota pengawasan, dengan memanfaatkan
pelaksanaan
dan
organisasi dan penggunaan semua baik ilmu maupun seni, agar dapat
sumber daya organisasi untuk menyelesaikan tujuan yang telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
ditetapkan secara efektif dan efesien. (Management is a distinct process consisting of planning, organizing,
sebelumnya”
Selanjutnya informasi adalah actuating, and controlling, utilizing
data yang telah diolah menjadi in each both science and art, and
sebuah bentuk yang berarti bagi followed in order to accomplish
penerimanya dan bermanfaat dalam predetermined objectives ).
mengambil keputusan pada saat ini atau mendatang. Ini berarti Ketiga, menurut Lawrence A.
informasi sebagai sesuatu yang Appley: manajemen adalah seni
sangat bermakna dalam mengambil
52 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
keputusan tentang
pengorganisasian, dan pengendalian, diperoleh dari informasi tersebut.
apa yang
setiap berita yang diperlukan setiap Informasi menurut Davis dapat
orang dalam memahami dan mengenai data mentah, tersusun,
memutuskan sesuatu. kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan sebagainya. (Gordon B. Davis,
2. Langkah-langkah /
Strategi Dosen dalam Manajemen Informasi
memperoleh dan menentu, informasi mengurangi
Dalam dunia yang tidak
Untuk
menggunakan informasi dengan tepat ketidakpastian.
diperlukan manajemen. Sehingga kemungkinan-kemungkinan
Ia mengubah
informasi dapat diperoleh dengan yang diharapkan dalam sebuah
hasil
mudah untuk mendukung tugas-tugas situasi keputusan dan karena itu
kerja. Beberapa langkah yang mesti mempunyai nilai dalam proses
dilakukan oleh dosen atau guru untuk keputusan. Lebih lanjut Davis dan.
memanajemen informasi sehingga Terry mengatakan bahwa Informasi
tersebut dapat bermanfaat atau tepat sasaran
informasi
dimanfaatkan sesuai dengan tugas- tergantung oleh beberapa hal, antara
tugasnya sebagai tenaga pendidik. lain: tujuan si penerima informasi;
a. Pencarian Informasi ketelitian penyampaian dan pengolah
Untuk menambah ilmu dan data; waktu yang tepat; ruang atau
pengetahuan dosen sesuai dengan tempat; bentuk dan; semantic .
fungsi dan tugas pokoknya sebagai (Gordon B. Davis, 1991: 28).
pengajar maka dosen perlu mencari informasi-informasi terbaru yang
Dengan melihat uraian tersebut dapat dipergunakan dalam kegiatan di atas maka informasi akan
perkuliahan dan penelitian dan bermanfaat apabila disampaikan
pengabdian masyarakat. Menurut kepada orang yang tepat, waktu yang
Ahmad Mubarok mencari informasi tepat dan bentuk yang jelas dan tepat.
dapat dilakukan oleh dosen melalui Pada kenyataan kehidupan sehari-
berbagai sumber informasi yang ada hari timbul kerancuan penggunaan
diantaranya adalah: informasi dan data. Informasi bisa
1. Kepustakaan primer. kita temui bentuk: 1) berita:
Kepustakaan primer adalah karangan peristiwa, perihal, 2) data: statistik,
asli yang tertulis lengkap oleh perkembangan, 3) literatur: buku,
penulis. Yang termasuk dalam majalah, rekaman peristiwa, dan
kelompok kepustakaan sekunder, karangan ilmiah. Dari keterangan di
antara lain: indeks, sari karangan, atas informasi berarti setiap berita
daftar judul atau daftar isi, yang memiliki makna dan diperlukan
bibliografi, ensiklopedia, kamus, setiap orang dalam memahami dan
pegangan.. Melalui memutuskan sesuatu.
buku
kepustakaan primer dosen dapat memperoleh informasi asli mengenai
Dari keterangan di atas data yang diperlukan baik dalam manajemen informasi berarti sebuah
penelitian maupun sumber-sumber proses
perencanaan,
ilmiah lainnya.
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 53
2. Kepustakaan tertier. maka informasi yang diperoleh dan Kepustakaan tertier adalah semua
yang akan disampaikan mestilah ringkasan dari kepustakaan sekunder.
ilmiah. Semua informasi yang Yang termasuk dalam kelompok
diperoleh tentu harus dianalisis kepustakaan tertier, antara lain
kebenarannya sehingga informasi pedoman kepustakaan, bibliografi
yang diperoleh dapat dipertanggung- karya
jawabkan secara akurat. Tidak semua perpustakaan ini dosen dapat
bibliografi.
Melalui
informasi benar adanya, karena itu memanfaatkannya untuk
perlu dipilah dan diselidiki lebih mudah memahami secara ringkas
lebih
setiap informasi yang mengenai sejarah ringkas kehidupan
lanjut
diperoleh. (Ibrahim, 2001: 2). seseorang, atau ringkasan ilmu-ilmu
Menganalisis informasi juga berarti lainnya.
memilih informasi yang bermakna
3. Orang atau organisasi. dan berguna dalam tugas-tugas Orang atau organisasi adalah sumber
keseharian dosen dan membuang informasi
informasi yang tidak mendukung percakapan seseorang atau kegiatan
profesi seorang dosen. ilmiah seperti: lembaga penelitian, lembaga
Beberapa langkah yang perlu perkumpulan dagang, organisasi
pendidikan
tinggi,
dilakukan dosen dalam menganalisis profesi seperti IDI, PGRI, IPI dan
informasi yaitu:
lain sebagainya. Dosen dapat
3. Menyelidiki kebenaran setiap memanfaatkan organisasi ini untuk
informasi yang diperoleh memperoleh berbagai informasi dan
4. Mencatat atau membukukan temuan
informasi yang valid dan menambah pengetahuan dosen dan
baru dalam
rangka
akurat sehingga pada suatu saat berbagai pengalaman.
dapat dilihat kembali jika
4. Alat-alat media masa.
diperlukan
Alat-alat tersebut seperti TV, Radio,
5. Memberikan catatan-catatan Internet dll. Saat ini media seperti
prioritas seperti membuat garis internet telah banyak digunakan
merah sebagai kesimpulan atau orang untuk memperoleh dan melihat
inti informasi (Ibrahim, 2001: berbagai informasi. Setiap bidang
dan sisi kehidupan dapat dilihat melalui internet. Karena itu media ini
c. Pemanfaatan Informasi mesti dimanfaatkan dosen untuk
Setelah informasi dianalisis melakukan tugas-tugasnya. Ini juga
kebenarannya informasi tersebut dapat berarti dosen mesti menambah
dimanfaatkan baik untuk diri dosen pengetahuannya untuk mengakses
maupun untuk informasi dan membuka berbagai
itu
sendiri
sebagai bahan situs-situs dan web site. (Ahmad
disampaikan
perkuliahan atau kegiatan ilmiah Mubarok, 2007: 10-15)
lainnya. Informasi juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan
b. Menganalisis Informasi pencerahan dan pemberdayaan bagi Karena tugas dosen selalu
Dalam bidang terkait dengan hal-hal yang ilmiah
masyarakat.
pengetahuan
informasi dapat
54 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
dimanfaatkan untuk menambah mencerdaskan kehidupan bangsa, pengetahuan mahasiswa baik secara
kualitas manusia teoritis maupun praktis. Sedangkan
meningkatkan
Indonesia, yang meliputi kualitas dalam bidang teknologi informasi
iman/takwa, akhlak mulia, dan dapat
ilmu pengetahuan, menemukan dan menciptakan alat-
dan seni, serta alat baru yang mempermudah
teknologi,
mewujudkan masyarakat Indonesia pekerjaan, mempersingkat jarak, atau
yang maju, adil, makmur, dan mengefektifkan tenaga dan waktu.
beradab.
Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang
B. Kebutuhan Informasi bagi
sangat strategis tersebut, diperlukan
Dosen
dosen yang profesional. Ciri-ciri
1. Pengertian Seorang Dosen
dosen profesional tersebut adalah: Dosen pada hakekatnya adalah
a. Selalu menunjukkan perilaku guru pada lembaga pendidikan
muslim, bertakwa pada Allah tinggi. Kata Dosen berasal dari
yang bangga dengan jati diri bahasa Latin yaitu doceo yang berarti
dosen dan mengajari,
sebagai
menghindari sikap rendah membuktikan
2001:173). Dosen ataupun guru
b. Menguasai secara mendalam berkaitan erat dengan makna
bidang ilmu yang menjadi kepemimpinan
keahliannya yang mampu mereka mengimplikasikan moralitas
spiritual
karena
mengaktualisasikan dalam akhlak dan perilaku yang luhur serta
kehidupan modern dan selalu sebagai
berorientasi ke depan. lingkungannya.
tauladan
bagi
c. Memiliki wawasan keilmuan dan intelektualisme yang luas Dalam Undang-Undang No. 14
mendalam, Tahun 2005 pasal 1 disebutkan
dan
profesionalisme yang bahwa dosen adalah pendidik
memadai serta metodologi professional dan ilmuwan dengan
yang tepat. tugas utama mentransformasikan,
d. Menunjukkan perilaku yang mengembangkan,
disiplin, tekun, tanggung menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
dan
kritis, inovatif, teknologi,
jawab,
dinamis, terbuka, menghargai pendidikan,
orang lain, pengabdian kepada masyarakat (UU
produktif, dan berakhlak Republik Indonesia, 2006: 3).
mulia serta beranggapan bahwa kerja adalah ibadah.
e. Berjiwa dan berlaku sebagai komponen esensial dalam suatu
Dosen adalah salah satu
pendidik dan pembimbing sistem pendidikan di perguruan
yang jujur, amanah, ramah, tinggi.
komunikatif dan menaruh tanggungjawab dosen sangat penting
perhatian pada kesuksesan dalam
para mahasiswanya. pendidikan
mewujudkan
tujuan
nasional,
yaitu
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 55
f. Berorientasi pada masa depan pengetahuan, bagaimana caranya dan
agar dapat memecahkan masalah meningkatkan
sadar
untuk
tersebut. Salah satu cara adalah kualitas pribadi, menjunjung
ilmu dan
mencari tambahan pengetahuan tinggi kode etik dosen dan
melalui membaca berbagai media mematuhi semua ketentuan
bahan bacaan yang sebagian besar tentang kewajiban dosen.
g. Menghindari korupsi, kolusi
perpustakaan.
dan nepotisme.
h. Menjunjung tinggi ukhuwah
informasi bisa dan kebersamaan, bijak,
Fungsi
berkembang sesuai dengan bidang penuh dedikasi dan ibadah
garapan yang disentuhnya. Namun, serta mampu menjadikan
setidaknya yang utama adalah dirinya sebagai contoh yang
sebagai data dan fakta yang baik bagi mahasiswanya dan
adanya suatu memberikan kontribusi positif
membuktikan
kebenaran, sebagai penjelas hal-hal bagi
sebelumnya meragukan, lingkungannya (Depag RI,
sebagai prediksi untuk peristiwa- 2004: 77)
peristiwa yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang.
Nyatanya, informasi itu banyak Informasi menjadi kebutuhan
2. Kebutuhan Informasi
fungsinya. Tidak terbatas pada salah pokok bagi pengguna tertentu,
satu bidang atau aspek saja, sehingga
melainkan menyeluruh, hanya bobot informasinya tidak terpenuhi akan
jika
kebutuhan
dan manfaatnya yang berbeda karena menjadi masalah bagi pengguna.
disesuaikan dengan kondisi yang Informasi dibutuhkan pengguna
membutuhkannya (Yusup, 1995: 13). bertujuan
untuk
menambah
pengetahuan, dan meningkatkan Taylor (Arsland dalam Rosita, keterampilan yang pada akhirnya
2006: 29) menjelaskan empat tingkat dapat
kebutuhan informasi yaitu: visceral, perilakunya.
informasi aktual yang dibutuhkan tetapi tidak dapat
Setiap orang membutuhkan diungkapkan; conscious, merupakan informasi sebagai bagian dari
kebutuhan-kebutuhan yang dapat tuntutan kehidupannya, penunjang
atau digambarkan; kegiatannya,
dijelaskan
formalized , pernyataan resmi atas kebutuhannya. Rasa ingin tahu
dan
pemenuhan
suatu kebutuhan; dan compromised, seseorang timbul karena ia ingin
yaitu pertanyaan yang diajukan pada selalu
sistem informasi. pengetahuannya. Krech, Crutchfield,
berusaha
menambah
dan Ballachey (Yusup, 1995: lebih Kebutuhan informasi bagi jauh menjelaskan karena adanya
setiap pengguna berbeda-beda antara kebutuhan
pengguna yang satu dengan lainnya. masalah-masalah sosial, seseorang
untuk
memecahkan
Kebutuhan informasi bagi pengguna termotivasi
untuk
mencari
dapat diketahui dengan cara
56 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
melakukan identifikasi kebutuhan
3. Kedudukan Informasi
pengguna. Empat jenis kebutuhan
bagi Pendidikan
terhadap informasi (Guha dalam Saat ini teknologi informasi Syaffril, 2004: 18-19):
dan komunikasi (TIK) sudah menjadi
a. Current need approach, yaitu kebutuhan yang utama bahkan tulang pendekatan
punggung bagi penyelenggaraan kebutuhan
kepada
pendidikan di perguruan tinggi informasi
pengguna
(Veronica S. Moertini, 2008: 1). mutakhir.
yang sifatnya
Informasi itu merupakan salah satu berinteraksi dengan sistem
Pengguna
bahan untuk melakukan komunikasi. informasi dengan cara yang
Tanpa ada informasi tidak akan sangat
mungkin berlangsung komunikasi meningkatkan
umum
untuk
baik antar maupun inter personal, pengetahuannya.
demikian juga komunikasi kelompok pendekatan ini perlu ada
Jenis
dan massa.
interaksi yang
sifatnya
konstan antara pengguna dan Hampir 80% kegiatan di sistem informasi.
perguruan tinggi prosesnya terdiri dari pemberian dan penerimaan
b. Everyday need approach,
Dengan demikian yaitu pendekatan terhadap
informasi.
informasi dalam kebutuhan pengguna yang
kedudukan
perguruan tinggi menempati posisi sifatnya spesifik dan cepat.
strategis dalam Informasi yang dibutuhkan
yang
sangat
mencapai tujuan pendidikan. Begitu pengguna
informasi banyak informasi yang rutin dihadapi
merupakan
pentingnya
pendidikan yang oleh pengguna.
lembaga
menyediakan jalur khusus yang menyediakan sarana informasi baik
c. Exhaustic need approach, bagi mahasiswa, karyawan maupun yaitu pendekatan terhadap
dosen. Karena itu sudah selayaknya kebutuhan pengguna akan
lembaga-lembaga pendidikan yang informasi yang mendalam,
ada segera memperkenalkan dan pengguna
memulai penggunaan teknologi mempunyai ketergantungan
informasi
informasi dan komunikasi (TIK) yang tinggi pada informasi
sebagai basis pembelajaran yang yang dibutuhkan dan relevan,
lebih mutakhir.
spesifik, dan lengkap. Hal ini menjadi penting,
d. Catching-up need approach,
penggunaan IT yaitu pendekatan terhadap
mengingat
merupakan salah satu faktor penting pengguna akan informasi
yang memungkinkan kecepatan yang ringkas, tetapi juga
transformasi ilmu pengetahuan lengkap khususnya mengenai
kepada para peserta didik, generasi perkembangan terakhir suatu
bangsa ini secara lebih luas. Dalam subyek yang diperlukan dan
konteks yang lebih spesifik, dapat hal-hal yang sifatnya relevan.
dikatakan
bahwa kebijakan
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 57
penyelenggararan pendidikan, baik tinggi dapat memberi pelayanan yang
informasi yang lebih baik kepada pemerintah, pemerintah daerah,
diselenggarakan
oleh
komunitasnya, baik di dalam maupun maupun masyarakat harus mampu
di luar perguruan tinggi tersebut memberikan akses pemahaman dan
melalui internet. Layanan pendidikan penguasaan teknologi mutakhir yang
lain yang bisa dilaksanakan melalui luas kepada para peserta didik.
internet yaitu dengan menyediakan Program pembangunan pendidikan
materi kuliah secara online dan yang terpadu dan terarah yang
materi kuliah tersebut dapat diakses berbasis teknologi paling tidak akan
oleh siapa saja yang membutuhkan, memberikan multiplier effect dan
sehingga memberikan informasi bagi nurturant effect terhadap hampir
yang sulit mendapatkannya karena semua sisi pembangunan pendidikan.
problem ruang dan waktu. Sehingga
IT berfungsi untuk
4. Makna Informasi bagi
memperkecil kesenjangan penguasan
Dosen
teknologi mutakhir khususunya dalam Untuk melakukan tugas dan dunia pendidikan. (Ahmad Mubarok,
tanggungjawabnya dalam tri dharma 2007: 9).
perguruan tinggi, dosen sangat membutuhkan informasi. Untuk
melakukan tugasnya dalam proses berbasis IT setidaknya memberikan
Pembangunan
pendidikan
seorang dosen dua keuntungan. Pertama, sebagai
pembelajaran
memerlukan berbagai informasi yang pendorong komunitas pendidikan
mesti diketahui untuk disampaikan (termasuk dosen) untuk lebih
mahasiswa sebagai apresiatif dan proaktif dalam
kepada
pengetahuan baru, cara baru ataupun maksimalisasi potensi pendidikan.
tehnik baru. Dosen yang produktif Kedua , memberikan kesempatan luas
dalam mengajar adalah dosen yang kepada peserta didik memanfaatkan
kaya dengan berbagai informasi yang setiap potensi yang ada dapat
baru dan up to date (Aslam, 2008: diperoleh dari sumber-sumber yang
12). Dengan informasi terbaru yang tidak terbatas.
diketahui secara terus menerus dosen tidak akan kehilangan bahan ketika
Pesatnya perkembangan IT, melakukan tatap muka dengan khususnya internet memungkinkan
mahasiswa, atau kehilangan power di pengembangan layanan informasi
mata mahasiswanya. yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Di lingkungan perguruan
Beberapa orang dosen ada tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu
yang mencukupkan informasi lama diwujudkan dalam suatu system yang
sebagai bahan kuliah kepada disebut electronic university (e-
Sehingga university). (Ahmad Mubarok,
mahasiswanya.
pengetahuannya yang sudah lama 2007: 10). Pengembangan e-
tidak layak lagi menjadi bahan kajian University tersebut dapat dipahami
bagi mahasiswa sekarang karena sebagai suatu langkah yang bertujuan
informasi atau pengetahuan tersebut mendukung
penyelenggaraan dianggap sudah usang. Dan dosen pendidikan, sehingga perguruan
yang seperti tidak disukai oleh
58 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
mahasiswa. Mereka menamakannya kehidupan masyarakat, karena dia dengan sebutan dosen ortodoks atau
merupakan bagian dari masyarakat sebutan miring lainnya. (Irna, 2007:
itu sendiri. (Maulana S, 2007: 13). 32).
Dari pendapat ini dapat diketahui bahwa dosen merupakan salah satu
Di sisi lain banyak dosen yang agen pembaruan masyarakat yang terhambat naik pangkat hanya karena
dirinya untuk tidak memiliki kemampuan dalam
mengabdikan
kepentingan masyarakat sesuai menulis atau melakukan penelitian.
dengan bidang ilmunya. Ketidakmampuan ini disebabkan karena tidak ada pengetahuan khusus
Informasi sebagai objek materi yang dimiliki dosen tersebut. Hal ini
ilmu komunikasi mempunyai makna juga sangat terkait dengan seberapa
sebagai hal atau energi yang besar informasi tentang ilmu meneliti
terpolakan yang mempengaruhi dan dan menulis yang dimiliki oleh
memungkinkan seseorang membuat dosen. (Maulana S, 2007: 5). Dengan
dari beberapa demikian dapat dikatakan bahwa
keputusan
kemungkinan yang ada. Informasi semakin banyak informasi yang
juga bermanfaat untuk mencapai diketahui dosen dalam hal penelitian
tujuan ideal maupun material. maka
(Maulana S, 2007: 4). Dengan kemampuannya
melihat pengertian informasi tersebut tersebut. Begitu juga semakin kecil
dalam
bidang
di atas, maka informasi bagi seorang atau sedikit informasi yang dimiliki
dosen mempunyai peranan penting dosen dalam bidang penelitian dan
pengembangan ilmu karya ilmiah maka semakin kecil
dalam
pengembangan pula kemampuannya dalam bidang
pengetahuan,
penelitian atas berbagai persoalan penelitian dan pembuatan karya
yang terjadi dan pengembangan ilmiah.
kebudayaan dan teknologi dalam masyarakat.
Di sisi lain, seharusnya seorang dosen juga bertanggungjawab dalam
C. Perilaku Mencari
mengembangkan masyarakat di
Informasi
sekitarnya. Karena itu sebagai bagian Untuk memperjelas batas dari abdi pemerintah seorang dosen
kajian yang berkaitan dengan mesti melakukan pengabdian kepada
pengguna system informasi, Wilson masyarakat. Pengabdian ini berguna
menyajikan beberapa definisi, yaitu untuk merubah pola pikir, cara
(Pendit, 2003: 29): pandang masyarakat, atau kebiasaan
informasi masyarakat ke arah yang lebih baik
a. Perilaku
(information behavior) yang dan maju. Dosen mesti memberi
merupakan keseluruhan arahan dan perbaikan-perbaikan
perilaku manusia berkaitan dalam setiap aspek kehidupan
dengan sumber dan saluran masyarakat sesuai dengan bidang
informasi, termasuk perilaku kemampuannya. Ini berarti dosen
pencarian san penggunaan tidak boleh ”cuek” terhadap setiap
informasi baik secara aktif persoalan yang terjadi dalam
maupun
secara pasif.
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 59
Menonton TV dapat dianggap dengan pengetahuan dasar sebagai perilaku informasi,
sudah ia miliki demikian pula komunikasi
yang
sebelumnya. antar-muka.
b. Perilaku penemuan informasi Proses pencarian informasi (information
kegiatan pengumpulan behavior ) merupakan upaya
seeking
adalah
informasi-sebagai-sesuatu yang menemukan dengan tujuan
kemudian diasimilasikan ke dalam tertentu sebagai akibat dari
struktur pengetahuan seseorang. Dari adanya kebutuhan untuk
sini terlihat bagaimana teori-teori memenuhi tujuan tertentu.
tentang kognisi menjadi bagian dari Dalam upaya ini, seseorang
proses interaksi pemakai dengan bias saja berinteraksi dengan
sistem informasi, dan bagaiman sistem informasi hastawai
struktur kognitif pemakai berubah (surat
oleh informasi yang ditemukan perpustakaan) atau berbasis-
kabar,
sebuah
(Ingwersen dalam Pendit, 2003: 33). komputer.
Dalam modelnya, Wilson (1996)
c. Perilaku pencarian informasi mengungkapkan empat perilaku (information
orang dalam mencari informasi. behavior )
searching
merupakan perilaku di tingkat mikro,
a. Perhatian pasif (passive berupa perilaku mencari yang
attention ). “…such as ditunjukkan sesorang ketika
listening to the radio or berinteraksi dengan sistem
television informasi. Perilaku ini terdiri
watching
programmes, where there dari berbagai bentuk interaksi
may be no information- dengan sistem, baik di tingkat
seeking intended, but where interaksi dengan komputer
information acquisition may (misalnya penggunaan mouse
take place nevertheless.” atau tindakan meng-klik
b. Pencarian pasif (passive sebuah link ), maupun di
search ). “…which seems like tingkat intelektual dan mental
a contradiction in terms, but (misalnya
penggunaan signifies those occasions strategi
when one type of search (or keputusan memilih buku
Boolean
atau
other behavior) results in the yang paling relevan di antara
acquisition of information sederetan buku di rak
that happens to be relevant to perpustakaan).
the individual.”
d. Perilaku penggunaan
c. Pencarian aktif (active informasi (information user
search ). “…which is the type behavior )
of search most commonly tindakan-tindakan
terdiri
dari
thought of the information maupun
fisik
science literature, where an dilakukan seseorang ketika
mental
yang
individual actively seeks out seseorang menggabungkan
information.” informasi yang ditemukannya
60 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
d. Pencarian berlanjut (ongoing search ). “…where active searching
has
already
established the basic
No Item Pertanyaan
Pilihan
1 Setiap menjelang semester baru saya
21 77.7% berencana mencari informasi terbaru
SL
5 18.51% untuk memenuhi kebutuhan saya
SR
1 3.70% dalam pendidikan dan pengajaran
2 Saya membuat jadwal dan waktu
3 11.11% khusus untuk mencari informasi yang SR
SL
14 51.85% terkait dengan mata kuliah yang saya KK
3 Saya menyeleksi setiap informasi
14 51.85% yang benar-benar saya butuhkan
SL
12 44.44% untuk mata kuliah yang saya pegang
4 Saya mempoto copy informasi yang
14 51.85% berhubungan dengan mata kuliah
SL
9 33.33% yang saya pegang
5 Saya memilih informasi yang ilmiah
18 66.66% untuk mendukung tugas saya dalam
SL
7 25.92% pendidikan dan pengajaran
HASIL PENELITIAN
e. framework of ideas, beliefs, values, or whatever, but where occasional continuing
A. Manajemen Pemenuhan
search is carried out to
Kebutuhan Informasi Bagi
update or expand one’s
Dosen
dalam Bidang
framework.
Pendidikan Dan Pengajaran di Jurusan SKI Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang
Berdasarkan hasil perhitungan angket
tentang manajemen pemenuhan kebutuhan informasi
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 61
bagi dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran di Jurusan SKI Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang yang telah disebarkan kepada subjek/responden penelitian, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel. 4.1
Manajemen Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Dosen dalam Bidang Pendidikan Dan Pengajaran di Jurusan SKI Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang
6 Dari informasi yang diperoleh, saya
10 37.03% memberikan catatan-catatan penting
SL
13 48.14% untuk diberikan kepada mahasiswa
SR
3 11.11% dalam pendidikan dan pengajaran
16 59.25% tambahan pengetahuan bagi
7 Saya memanfaatkan informasi sebagai SL
10 37.03% mahasiswa dalam kegiatan
8 Saya memanfaatkan informasi sebagai SL
11 40.74% salah-satu referensi dalam
14 51.85% memberikan tugas kepada mahasiswa KK
9 Saya memanfaatkan informasi sebagai SL
9 33.33% rujukan dalam berbagai kegiatan
13 48.14% diskusi dan pertemuan ilmiah yang
SR
5 18.51% berkaitan dengan mata kuliah yang
KK
0 0% saya pegang
TP
10 Saya memanfaatkan informasi untuk
18 66.66% pengembangan diri di perguruan
SL
5 18.51% tinggi
SR
KK
TP
62 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
INTERPRETASI DAN ANALISIS DATA
Pada item 3 tentang dosen Berdasarkan tabel 4.1 tentang
menyeleksi setiap informasi yang manajemen pemenuhan kebutuhan
benar-benar dibutuhkan untuk mata informasi bagi dosen dalam bidang
kuliah yang dia pegang maka 14 pendidikan dan pengajaran di
orang responden atau 51.85% Jurusan SKI Fakultas Adab IAIN
12 orang Imam Bonjol Padang dinyatakan
menjawab
selalu,
responden atau 44.44% menjawab bahwa:
sering, tidak ada responden yang menjawab kadang-kadang dan 1
Pada item 1 tentang setiap orang responden atau 3.70% menjelang semester baru dosen
menjawab tidak pernah. Dengan berencana mencari informasi terbaru
demikian dapat disimpulkan bahwa untuk memenuhi kebutuhannya
sebagian besar dosen selalu dalam pendidikan dan pengajaran,
menyeleksi setiap informasi yang maka 21 orang responden atau
benar-benar dibutuhkan untuk mata 77.77% menjawab selalu, 5 orang
kuliah yang dia pegang. responden atau 18.51% menjawab
sering, 1 orang responden atau Pada item 4 tentang dosen 3.70% menjawab kadang-kadang dan
mempoto copy informasi yang tidak ada responden yang menjawab
berhubungan dengan mata kuliah tidak pernah. Dengan demikian dapat
yang dia pegang, maka 14 orang disimpulkan bahwa sebagian besar
responden atau 51.85% menjawab dosen selalu berencana mencari
selalu, 9 orang responden atau informasi terbaru untuk memenuhi
33.33% menjawab sering, 3 orang kebutuhannya dalam pendidikan dan
responden atau 11.11% menjawab pengajaran.
1 orang responden atau 3.70% menjawab
kadang-kadang
dan
Pada item 2 tentang dosen tidak pernah. Dengan demikian dapat membuat jadwal dan waktu khusus
disimpulkan bahwa sebagian besar untuk mencari informasi yang terkait
dosen selalu mempoto copy dengan
informasi yang berhubungan dengan dipegangnya,
mata kuliah yang dia pegang. responden atau 11.11% 3.70%
maka
3 orang
menjawab selalu,
Pada item 5 tentang dosen responden atau 51.85% menjawab
14 orang
memilih informasi yang ilmiah untuk sering, 9 orang responden atau
tugasnya dalam 33.33% menjawab kadang-kadang
mendukung
pendidikan dan pengajaran, maka 18 dan 1 orang responden atau 3.70%
orang responden atau 66.66% menjawab tidak pernah. Dengan
menjawab selalu, 7 orang responden demikian dapat disimpulkan bahwa
atau 25.92% menjawab sering, 2 sebagian besar dari dosen sering
orang responden atau 7.40% membuat jadwal dan waktu khusus
menjawab kadang-kadang dan tidak untuk mencari informasi yang terkait
ada responden yang menjawab tidak dengan
pernah. Dengan demikian dapat dipegangnya.
disimpulkan bahwa sebagian besar
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 63
dosen selalu memilih informasi yang responden atau 40.74% menjawab ilmiah untuk mendukung tugasnya
selalu, 14 orang responden atau dalam pendidikan dan pengajaran.
51.85% menjawab sering, 1 orang responden atau 3.70% menjawab
1 orang informasi yang diperoleh, dosen
Pada item 6 tentang dari
kadang-kadang
dan
responden atau 3.70% menjawab memberikan catatan-catatan penting
tidak pernah. Dengan demikian dapat untuk diberikan kepada mahasiswa
disimpulkan bahwa sebagian besar dalam pendidikan dan pengajaran,
sering memanfaatkan maka 10 orang responden atau
dosen
sebagai salah-satu 37.03% menjawab selalu, 13 orang
informasi
referensi dalam memberikan tugas responden atau 48.14% menjawab
kepada mahasiswa. sering, 3 orang responden atau 11.11% 15% menjawab kadang-
Pada item 9 tentang dosen kadang dan 1 orang responden atau
memanfaatkan informasi sebagai 3.70% menjawab tidak pernah.
rujukan dalam berbagai kegiatan Dengan demikian dapat disimpulkan
diskusi dan pertemuan ilmiah yang bahwa sedikit sekali dari informasi
berkaitan dengan mata kuliah yang yang diperoleh, dosen sering
dia pegang, maka 9 orang responden memberikan catatan-catatan penting
atau 33.33% menjawab selalu, 13 untuk diberikan kepada mahasiswa
orang responden atau 48.14% dalam pendidikan dan pengajaran.
menjawab sering, 5 orang responden atau 18.51% menjawab kadang-
Pada item 7 tentang dosen kadang dan tidak ada responden yang memanfaatkan informasi sebagai
menjawab tidak pernah. Dengan tambahan
demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
sedikit sekali dosen yang sering
memanfaatkan informasi sebagai responden atau 59.25% menjawab
perkuliahan, maka 16 orang
rujukan dalam berbagai kegiatan selalu, 10 orang responden atau
diskusi dan pertemuan ilmiah yang 37.03% menjawab sering, 1 orang
berkaitan dengan mata kuliah yang responden atau 3.70% menjawab
dia pegang.
kadang-kadang dan tidak ada responden yang menjawab tidak
Pada item 10 tentang dosen pernah. Dengan demikian dapat
memanfaatkan informasi untuk disimpulkan bahwa sebagian besar
pengembangan diri di perguruan dosen
tinggi, maka 18 orang responden informasi
selalu
memanfaatkan
atau 66.66% menjawab selalu, 5 pengetahuan bagi mahasiswa dalam
sebagai
tambahan
orang responden atau 18.51% kegiatan perkuliahan.
menjawab sering, 4 orang responden atau 14.81% menjawab kadang-
Pada item 8 tentang dosen kadang dan tidak ada responden yang memanfaatkan informasi sebagai
menjawab tidak pernah. Dengan salah-satu
demikian dapat disimpulkan bahwa memberikan
referensi
dalam
besar dosen selalu mahasiswa,
memanfaatkan informasi untuk
64 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
pengembangan diri di perguruan tinggi.
Dari hasil jawaban para dosen melalui kisi-kisi yang diberikan beserta hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa sumber diperoleh kesimpulan bahwa secara umum sebagian besar dosen di Jurusan SKI Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang telah berupaya melakukan kegiatan manajemen untuk
memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukannya dalam bidang pendidikan dan pengajaran di antara manajemen informasi yang dilakukan adalah: memiliki rencana dalam mencari informasi, membuat jadwal dan waktu khusus untuk mencari informasi, menyeleksi setiap informasi yang diperoleh, mempoto copy informasi yang diperoleh, memilih informasi yang ilmiah, dan memanfaatkan informasi sebagai tambahan pengetahuan referensi. Selain itu terdapat sebagian dari dosen yang tidak membuat catatan- catatan penting dari informasi yang diperoleh untuk disampaikan kepada mahasiswa
dan kurang memanfaatkan informasi sebagai rujukan dalam berbagai kegiatan diskusi dan pertemuan ilmiah yang berkaitan dengan mata kuliah yang dipegangnya.
Nasrul Makdis, Manajemen Kebutuhan Informasi … 65
A. Strategi Mencari Informasi
Berdasarkan hasil angket yang
Bagi Dosen
Bidang
telah disebarkan strategi mencari
Pendidikan dan Pengajaran
informasi yang dilakukan oleh dosen
di Jurusan SKI Fakultas
di Jurusan SKI Fak. Adab IAIN
Adab IAIN Imam Bonjol
Imam Bonjol Padang adalah sebagai
Padang
berikut:
No Item Pertanyaan
Pilihan
1 Saya mengunjungi perpustakaan
3 11.11% untuk membaca dan meminjam buku- SR
SL
16 59.25% buku ilmiah
2 Saya mengikuti kegiatan ilmiah untuk SL
8 29.62% memperoleh pengetahuan baru
3 Saya berlangganan majalah ilmiah
11 40.74% tentang pengetahuan-pengetahuan
4 Saya melakukan diskusi ilmiah
SL
12 44.44% dengan teman sejawat
17 62.96% untuk mengakses informasi dengan
5 Saya menggunakan fasilitas Internet
6 Saya juga bekerjasama dengan
8 29.62% lembaga penelitian untuk memperoleh SR
SL
6 22.22% hasil penelitian ilmiah
7 Saya mengunjungi toko buku untuk
11 40.74% membaca dan membeli buku-buku
8 Saya bertanya kepada teman sejawat
9 33.33% yang lebih paham jika ada hal yang
a. SL
b. SR
66 Jurnal Imam Bonjol, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
9 Saya menjadikan buku-buku para ahli SL
15 55.55% terkenal sebagai sumber informasi
10 Saya mencari informasi pada
10 37.03% perpustakaan perguruan
SL
10 37.03% tinggi/fakultas
11 Saya membuat artikel ilmiah yang
11 40.74% sesuai dengan mata kuliah yang saya
12 Saya juga memanfaatkan sumber
4 14.81% informasi dari tugas-tugas mahasiswa SR
SL
9 33.33% yang diberikan
2 7.40% dari Al-Qur’an dan Hadits dalam
13 Saya menjadikan sumber informasi
SL
20 74.07% pendidikan dan pengajaran
2 7.40% sumber informasi dalam pendidikan
14 Saya menjadikan museum sebagai
SL
10 37.03% dan pengajaran
5 18.51% peninggalan Islam sebagai sumber