Handout GNR105 Kekeliruan Berpikir

Kekeliruan Formal

Dasar Logika Matematika

Fallacy of Four Terms (kekeliruan karena menggunakan empat term).
Kekeliruan berpikir karena empat term dalam silogisme ini terjadi karena
kondisi penengah diartikan ganda, sedangkan dalam patokan diharuskan
hanya terdiri dari tiga term.

Pertemuan 2:

Contoh:
Semua tindakan pembunuhan yang terencana adalah melanggar hukum
Memotong hewan kurban adalah tindakan pembunuhan berencana
Jadi, memotong hewan kurban adalah tindakan melanggar hukum
Kekeliruan Berpikir |

Kekeliruan Formal
Fallacy of Undistributes Middle (kekeliruan karena kedua term penengah tidak
mencakup). Kekeliruan berpikir karena tidak satu pun dari kedua term
penengah mencakup.


2

Kekeliruan Formal
Fallacy of Illicit Process (kekeliruan karena proses tidak benar). Kekeliruan
berpikir karena term premis tidak mencakup, tetapi dalam konklusi mencakup.

Contoh:
Contoh:

Kuda adalah makhluk Tuhan
Sapi bukan kuda
Jadi, sapi bukan makhluk Tuhan

Para perokok aktif akan mengalami penyakit paru-paru
Fachri mengalami penyakit paru-paru
Jadi, Fachri adalah perokok aktif

Kekeliruan Berpikir |


3

Kekeliruan Berpikir |

4

Kekeliruan Formal

Kekeliruan Formal

Fallacy of Two Negative (kekeliruan karena menyimpulkan dari dua premis
yang negatif). Kekeliruan berpikir karena mengambil kesimpulan dari dua
premis negatif. Apabila terjadi demikian sebenarnya tidak bisa ditarik konklusi.

Fallacy of Affirming the Consequent (kekeliruan karena mengakui akibat).
Kekeliruan berpikir dalam silogisme hipotetik karena membenarkan akibat,
kemudian membenarkan pula sebabnya.

Contoh:


Contoh:

Tidak satu pun drama yang baik mudah dipertontonkan
Tidak satu pun drama Shakespeare mudah dipertontonkan
Maka, semua drama Shakespeare adalah baik

Bila terjadi perang, maka harga barang naik
Sekarang harga barang sedang naik
Berarti, perang telah terjadi.

Kekeliruan Berpikir |

5

Kekeliruan Berpikir |

Kekeliruan Formal

6


Kekeliruan Formal
Fallacy of Incosistency (kekeliruan karena tidak konsisten). Kekeliruan
berpikir karena tidak runtutnya pernyataan yang satu dengan pernyataan yang
diakui sebelumnya.

Fallacy of Disjunction (kekeliruan karena bentuk disjungtif). Kekeliruan
berpikir terjadi dalam silogisme disjungtif karena mengingkari alternative
pertama, kemudian membenarkan alternative lain. Padahal menurut patokan,
pengingkaran alternatif pertama, bisa juga tidak terlaksananya alternatif yang
lain.

Contoh:
Fadli telah berhasil memecahkan rekor sebagai pelari tercepat di dunia; Ia hanya
satu peringkat berada di bawah rekor pelari dunia sebelumnya Mr. Ichsan Sahyar.

Contoh:
Fachri sedang bermain tenis tetapi tidak sendirian
Ternyata Fachri sedang bersama teman-temannya
Berarti, Fachri sedang bermain tenis (belum tentu benar)


Tuhan adalah Maha Pencipta dan Maha Kuasa, karena itu Tuhan pasti bisa
menciptakan tuhan lain yang lebih berkuasa daripada Diri-NYA.
Kekeliruan Berpikir |

7

Kekeliruan Berpikir |

8

Kekeliruan Informal
Fallacy of Hasty Generalization (kekeliruan karena membuat generalisasi yang
terburu-buru). Kekeliruan berpikir yang mengambil kesimpulan umum dari
kasus individual yang terlampau sedikit, sehingga kesimpulan yang ditarik
melampuai batas lingkungannya.

Kekeliruan Informal
Fallacy of Forced Hypothesis (kekeliruan karena memaksakan praduga).
Kekeliruan berpikir karena menetapkan kebenaran suatu dugaan.


Contoh:
Seorang mahasiswa datang terlambat masuk ke kelas
Beberapa rekannya menyatakan bahwa kebiasaan bermain game onlinelah
yang membuatnya sering begadang hingga larut malam bahkan sampai tidak
tidur sama sekali
Padahal sebenarnya semalam ia berjaga menunggui ibunya yang tengah di
rawat di rumah sakit.

Contoh:
Panen di kabupaten gagal
Kalau begitu tahun ini di Indonesia harus mengimpor beras

Kekeliruan Berpikir |

9

Kekeliruan Berpikir |

Kekeliruan Informal
Fallacy of Begging the Question (kekeliruan karena mengundang

permasalahan). Kekeliruan berpikir karena mengambil konklusi dan premis
yang sebenarnya harus dibuktikan dahulu kebenarannya.

10

Kekeliruan Informal
Fallacy of Circular Argument (kekeliruan karena menggunakan argumen yang
berputar). Kekeliruan berpikir karena menarik kesimpulan dari suatu premis,
kemudian kesimpulan tersebut dijadikan sebagai premis, sedangkan premis
semula dijadikan kesimpulan pada argument berikutnya.

Contoh:
Contoh:

Allah itu mesti ada karena adanya bumi

Sarjana-sarjana lulusan perguruan tinggi XYZ kurang bermutu karena
organisasinya kurang baik
Mengapa organisasi perguruan tinggi kurang baik?
Dijawab, karena perguruan tinggi itu kurang bermutu.


(Di sini orang akan membuktikan bahwa Allah itu ada dengan dasar adanya
bumi, tetapi tidak dibuktikan bahwa bumi adalah ciptaan Allah)
Kekeliruan Berpikir |

11

Kekeliruan Berpikir |

12

Kekeliruan Informal
Fallacy of Argumentative Leap (kekeliruan karena berganti dasar). Kekeliruan
berpikir karena mengambil kesimpulan yang tidak diturunkan dari premisnya.
Jadi mengambil kesimpulan melompat dari dasar semula.

Kekeliruan Informal
Fallacy of Appealing to Authority (kekeliruan karena mendasarkan pada
otoritas). Kekeliruan berpikir karena mendasarkan diri pada kewibawaan atau
kehormatan seseorang tetapi dipergunakan untuk permasalahan di luar otoritas

ahli tersebut.

Contoh:
Ia kelak menjadi guru besar yang cerdas, sebab orang tuanya kaya.

Contoh:

Pantas ia cantik karena pendidikannya tinggi.

Pisau cukur ini sangat baik, sebab Rudi Hartono selalu menggunakannya
Bangunan ini sangat kokoh, sebab dokter Fulan mengatakan demikian.
Kekeliruan Berpikir |

13

Kekeliruan Berpikir |

Kekeliruan Informal

14


Kekeliruan Informal

Fallacy of Appealing to Force (kekeliruan karena mendasarkan diri pada
kekuasaan). Kekeliruan berpikir karena berargumen dengan kekuasaan yang
dimiliki.

Fallacy of Abusing (kekeliruan karena menyerang pribadi). Kekeliruan berpikir
karena menolak argumen yang dikemukakan seseorang dengan menyerang
pribadinya.

Contoh:

Contoh:

Menolak pendapat seseorang dengan mengatakan:

Dia adalah seorang yang brutal, jangan dengarkan pendapatnya!
Apa yang dikatakan orang itu pastilah tidak benar karena dulu ia seorang
narapidana.


Kau masih juga membantah pendapatku. Kau baru satu tahun duduk di bangku
perguruan tinggi, aku sudah lima tahun.
Kekeliruan Berpikir |

15

Kekeliruan Berpikir |

16

Kekeliruan Informal
Fallacy of Ignorance (kekeliruan karena kurang tahu). Kekeliruan berpikir
karena menganggap bahwa lawan bicara tidak bisa membuktikan kesalahan
argumentasinya, dengan sendirinya argumentasi yang dikemukakannya benar.

Kekeliruan Informal
Fallacy of Complex Question (kekeliruan karena pertanyaan yang ruwet).
Kekeliruan berpikir karena mengajukan pertanyaan yang bersifat menjebak.

Contoh:
Contoh:

Jam berapa kamu pulang semalam?
(Sebenarnya yang ditanya tidak pergi. Penanya hendak memaksakan
pengakuan bahwa yang ditanya semalam pergi).

Sudah berapa kali kau kemukakan alasanmu tetapi tidak terbukti gagasanku
salah. Inilah buktinya bahwa pendapatku benar.

Kekeliruan Berpikir |

17

Kekeliruan Berpikir |

Kekeliruan Informal

Kekeliruan Informal

Fallacy of Oversimplification (kekeliruan karena alasan terlalu sederhana).
Kekeliruan berpikir karena bergargumentasi dengan alasan yang tidak kuat atau
tidak cukup bukti.

Fallacy of Accident (kekeliruan karena menetapkan sifat). Kekeliruan berpikir
karena menetapkan sifat bukan keharusan yang ada pada suatu benda bahwa
sifat itu tetap ada selamanya.

Contoh:

Contoh:

Motor buatan Honda adalah yang terbaik, karena paling banyak peminatnya.

Daging yang kita makan hari ini adalah dibeli kemarin,
Daging yang dibeli kemarin adalah daging mentah
Jadi, hari ini kita makan daging mentah

Kekeliruan Berpikir |

19

18

Kekeliruan Berpikir |

20

Kekeliruan Informal

Kekeliruan Informal
Fallacy of False Analogy (kekeliruan karena salah mengambil analogi).
Kekeliruan berpikir karena menganalogikan dua permasalahan yang
kelihatannya mirip, tetapi sebenarnya berbeda secara mendasar.

Fallacy of Irrelevant Argument (kekeliruan karena argumen yang tidak
relevan). Kekeliruan berpikir karena mengajukan argumen yang tidak ada
hubungannya dengan masalah yang menjadi pokok pembicaraan.

Contoh:

Contoh:

Kehidupan ini tidak ubahnya seperti sebuah sandiwara, dimana seluruh jalan
ceritanya telah diatur dan ditentukan dalam bentuk skenario sebelum pertunjukan
dimulai. Jadi, Tuhan itu seperti Sutradara sekaligus penulis skenario, sedangkan kita
sebagai manusia adalah para pemainnya, sehingga kita tidak akan mungkin bisa
berbuat sesuatu selain daripada mengikuti skenario yang telah dibuat Tuhan dan
tunduk pada dikte dan tuntutan Sutradara.

Pisau silet itu berbahaya daripada peluru karena tangan sering teriris oleh
pisau silet dan tidak pernah oleh peluru.

Kekeliruan Berpikir |

21

Kekeliruan Berpikir |

Kekeliruan Informal
Fallacy of Appealing to Pity (kekeliruan karena mengundang belas kasihan).
Kekeliruan berpikir karena menggunakan uraian yang sengaja menarik belas
kasihan untuk mendapatkan konklusi yang diharapkan. Uraian itu sendiri tidak
salah tetapi menggunakan kalimat-kalimat yang menarik belas kasihan agar
kesimpulannya menjadi lain, padahal masalahnya hubungan dengan fakta,
bukan dengan perasaan.

22

Kekeliruan Karena pengaruh Bahasa
Fallacy of Composition (kekeliruan karena komposisi). Kekeliruan berpikir
karena menetapkan sifat yang ada pada bagian untuk menyipati
keseluruhannya.

Contoh:
Setiap mahasiswa prodi TIF telah siap menghadapi ujian, maka semua
mahasiswa UPJ telah siap menghadapi ujian.

Contoh:
Mengkait-kaitkan dengan keluarga ketika lapak dagangannya yang berada di
trotar digusur karena melanggar aturan mengenai larangan berjualan di
trotoar.
Kekeliruan Berpikir |

23

Kekeliruan Berpikir |

24

Kekeliruan Karena pengaruh Bahasa
Fallacy of Division (kekeliruan karena dalam pembagian). Kekeliruan berpikir
karena menetapkan sifat yang ada pada keseluruhannya, maka demikian juga
setiap bagiannya.

Kekeliruan Karena pengaruh Bahasa
Fallacy of Accent (kekeliruan karena tekanan). Kekeliruan berpikir karena
memberikan tekanan dalam pengucapan.

Contoh:
Contoh:

Ibu, ayah pergi.

Paket yang dibawa olehnya sangat berat, maka pasti isi paket yang ada
didalamnya juga sangat berat.

(yang hendak dimaksud adalah ibu dan ayah pembicara sedang pergi.
Seharusnya tidak ada penekanan pada ibu, sebab maknanya menjadi
pemberitahuan pada ibu bahwa ayah baru saja pergi).

Sumber daya alam yang ada di negara ini sangat kaya, maka rakyatnya juga
pasti kaya raya.
Kekeliruan Berpikir |

25

Kekeliruan Berpikir |

Kekeliruan Karena pengaruh Bahasa
Fallacy of Amphiboly (kekeliruan karena amfiboli). Kekeliruan berpikir
karena kalimat yang dapat ditafsirkan berbeda-beda.

26

Kekeliruan Karena pengaruh Bahasa
Fallacy of Equivocation (kekeliruan karena menggunakan kata dalam beberapa
arti). Kekeliruan berpikir karena menggunakan kata yang sama dengan arti
yang lebih dari satu.

Contoh:
Contoh:

Seorang mahasiswa bertanya kepada rekannya yang pernah mengikuti
perkuliaan dosen A apakah menyenangkan kuliah dengan dosen A. Rekan si
mahasiwa menjawab “Pokoknya kamu akan mendapatkan pengalaman yang
luar biasa”. Ternyata dosen A memberikan banyak tugas setiap kali selesai
menyampaikan materi perkuliahan, galak, dan pelit nilai.
Kekeliruan Berpikir |

Gajah adalah binatang, jadi, gajah kecil adalah binatang yang kecil.
Kata ‘kecil’ dalam ‘gajah kecil’ berbeda pengertiannya dengan ‘kecil’ dalam
artian ‘binatang kecil’.
27

Kekeliruan Berpikir |

28

Referensi
• Mundir. Logika . Jakarta: Rajawali Press, 2012.
• W. Pespoprodjo dan T. Gilareso. Logika Ilmu Menalar: DasarDasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis . Bandung:
Pustaka Grafika, 2011.

Kekeliruan Berpikir |

Dasar Logika Matematika
Pertemuan 2:

29