S PAUD 0702659 Chapter1

(1)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerjasama dengan orang lain di muka bumi ini. Komunikasi merupakan salah satu bentuk interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Kegiatan berkomunikasi ini dapat kita temukan oleh siapapun dan dimanapun tanpa memandang kedudukan ekonomi ataupun tingkat intelegensi. Manusia memiliki akal sebagai pembeda dengan makhluk lainnya di muka bumi ini. kita menggunakan akal untuk berpikir, dan pikiran kita bekerja dengan bahasa. Sebagaimana diungkapkan Setiawati dalam

Mulyati, Yeti. (2009:2.3) bahwa “akal manusia dapat digunakan dengan bahasa, tanpa bahasa manusia tidak dapat berpikir”. Bahasa digunakan juga sebagai alat

untuk berkomunikasi. Dhieni, Nurbiana (2007:1.12) mengungkapkan bahwa bahasa merupakan modifikasi komunikasi yang meliputi sistem simbol khusus yang difahami dan digunakan sekelompok individu untuk mengkomunikasikan berbagai ide dan informasi.Komunikasi dilakukan baik secara verbal maupun non verbal. Berbicara merupakan bentuk komunikasi verbal yang kemampuannya sudah dimiliki sejak lahir. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pada dasarnya memiliki kemampuan untuk berbahasa.

Kemampuan bahasa tidak sama dengan berbicara. Broemley dalam Dhieni, Nurbiana (2007:1.19) menyatakan bahasa merupakan suatu sistem tata bahasa yang relatif rumit dan bersifat semantik, sedangkan kemampuan berbicara merupakan suatu ungkapan dalam bentuk kata-kata. Dalam hal ini berbicara tidak sekedar


(2)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelafalan bunyi, melainkan suatu alat untuk mengkomunikasikan ide, gagasan atau mengungkapkan isi hati kepada orang lain. Berbicara merupakan suatu kemampuan berbahasa yang berkembang dan dipengaruhi oleh kemampuan menyimak. Kegiatan menyimak dan berbicara merupakan komunikasi dua arah yang dilakukan secara langsung. Kemampuan berbicara berkaitan dengan kosa kata yang diperoleh dari kegiatan menyimak dan membaca.

Lembaga pendidikan anak usia dini (selanjutnya ditulis PAUD) merupakan lembaga yang melayani pendidikan untuk anak usia nol sampai enam tahun. Dalam PERMENDIKNAS No. 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini lembaga TK, RA atau bentuk lain yang sederajat menetapkan penyelenggaraannya untuk anak usia empat sampai sekitar enam tahun. Lembaga ini memiliki tugas untuk memfasilitasi setiap kebutuhan berbagai aspek perkembangan anak secara optimal, diantaranya adalah aspek bahasa. Kemampuan berbahasa yang telah dimiliki sejak lahir ini akan berkualitas lebih apabila mendapatkan stimulus dari sekitarnya. Anak harus memiliki kesempatan untuk mengekspresikan gagasannya di saat berinteraksi dengan lingkungannya.

Pengembangan bahasa merupakan salah satu bidang yang harus dikuasai anak. Pada masa ini usia Taman Kanak-Kanak memerlukan berbagai rangsangan yang dapat meningkatkan perkembangan bahasa agar tercapai optimal. Pada anak usia dini, kemampuan berbahasa yang paling ummdan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara. Berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan


(3)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pikiran, gagasan dan perasaan. (Tarigan dalam Fauziah 2011:3). Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut kita untuk terus mengembangkan pengetahuan. Berbicara merupakan salah satu cara seseorang mengungkapkan ide atau gagasan dan mencurahkan isi hati/perasaan. Tarigan dalam Elyawati, Desi (2009:1)

menyatakan bahwa “berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi dari kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan

pikiran, gagasan dan perasaan”. Berbicara merupakan proses bahasa, Dhieni, Nurbiana (2007: 3.9) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa anak usia 4-6 tahun yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara. Belajar berbicara dapat dilakukan oleh seorang anak dengan melakukan percakapan dengan orang dewasa. Dengan bercakap-cakap, anak akan menemukan pengalaman dan meningkatkan pengetahuan.

Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak. Pengalaman belajar yang mengesankan bagi anak tentu saja harus di dukung oleh keterampilan guru dalam menggunakan metode dan media yang tepat karena merupakan bagian dari sumber belajar. Hal ini dikuatkan oleh pendapan Moeslichatoen dalam Fauziah (2013:3) bahwa guru mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan menggunakan media yang dapat meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara, mendengar, membaca dan menulis. Guru memberi kesempatan anak memperoleh pengalaman yang luas dalam mendengarkandan berbicara.


(4)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode bercakap-cakap merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak di lingkungan PAUD. Bercakap-cakap tidak sama dengan tanya jawab, karena pada metode bercakap-cakap interaksi antara anak dengan guru atau temannya terjadi tidak kaku, namun secara menyenangkan. Metode bercakap-cakap merupakan suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk tanya-jawab antara anak dengan anak atau guru yang dikomunikasikan secara lisan dan salah satu bentuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau kemampuan mewujudkan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi. Dhieni, Nurbiana(2007:7.6).

Kesadaran akan pentingnya pendidikan anak sejak dini menjadi salah satu alasan semakin maraknya pendirian lembaga tersebut. Ironisnya kurangnya kontrol dari lembaga yang menaungi (dinas pendidikan/instansi lain yang berwenang dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan anak usia dini) menjadikan banyak lembaga yang malah memberikan perlakuan kurang tepat bagi perkembangan anak. Termasuk dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Tuntutan masyarakat tentang PAUD menginginkan hasil yang instan untuk anak. Banyak orang tua yang menginginkan anak mereka pandai menulis, membaca dan berhitung (CALISTUNG) tanpa memperhatikan proses pembelajarannya. Akhirnya banyak guru yang mengarahkan proses belajar sesuai dengan permintaan tersebut.

Fenomena yang penulis temukan di lapangan, masih banyak anak yang memiliki kesulitan untuk menyampaikan gagasannya, saat kegiatan pembelajaran berlangsung,


(5)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hanya sedikit anak yang berpartisipasi aktif di dalam kelas. Sebagian besar dari mereka malah ribut dan saling mengganggu antara satu dengan yang lainnya. Saat melakukan observasi di lapangan, penulis tidak menemukan variasi yang diberikan oleh guru dalam mengajar, metode bermain yang menyenangkan maupun media yang menarik perhatian anak. Setiap hari anak belajar layaknya di lembaga pendidikan formal sekolah dasar (SD). Anak-anak disuguhkan buku-buku yang berisikan tugas menulis dan berhitung tanpa ada gambar maupun proses komunikasi antara guru dengan anak. Guru berbicara satu arah, seakan-akan anak sudah mengerti apa yang dia minta. Guru tidak melakukan percakapan maupun cerita pagi dengan anak. Hal ini dianggap penulis sebagai salah satu faktor yang membuat anak tidak memiliki kesempatan atau kemampuan untuk berbicara.

Saat pagi hari, anak-anak mulai masuk kelas, setelah guru mengajak anak

berdo’a bersama, guru sedikit melakukan apersepsi dan kemudian meminta anak -anak mengeluarkan alat tulis mereka. Kadang-kadang guru sudah menyiapkan materi yang harus anak-anak pelajari dengan menuliskan di setiap buku mereka. Atau juga menulis di atas papan tulis apa yang harus mereka kerjakan. Baru kemudian membiarkan mereka mengerjakan tugas. Saat kegiatan berlangsung ada anak yang memang fokus pada kerjaan mereka, adapula yang malah bermain-main dengan temannya.

Tidak diberi kesempatanya anak untuk mengungkapkan ide/gagasan dengan bahasa lisan akan membuat kemampuan berbahasa khususnya kemampuan berbicara mereka tidak berkembang dengan optimal. Dan hal ini juga akan berpengaruh pada


(6)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan berbahasa lainnya seperti membaca dan menulis. Sebagaimana diungkapkan oleh Broemley dalam (Dhieni, 2007:1.20) bahwa anak dapat memahami dan mengingat suatu informasi jika mereka mendapat kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya dan memanipulasinya. Anak belajar membaca dan menyimak jika mereka mendapat kesempatan untuk

mengekspresikan pemahaman mereka dengan membicarakannya maupun

menuliskannya untuk diri mereka sendiri maupun pada orang lain.

Bahasa dan belajar merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Belajar terjadi apabila ada interaksi antara anak dengan guru, anak dengan anak, anak dengan buku atau media lainnya atau anak dengan lingkungan sekitarnya. Berbicara merupakan salah satu prasyarat anak dapat ikut berperan serta dengan lingkungannya. Kemampuan berbicara memenuhi kebutuhan penting lainnya dalam kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok social. Hurlock (1993:176).

Mengingat begitu pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa anak, khususnya berbicara maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap-cakap.

Bahasa dan belajar merupakan kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Belajar terjadi apabila ada interaksi antara anak dengan guru, anak dengan anak, anak dengan buku atau media lainnya atau anak dengan lingkungan sekitarnya. Berbicara merupakan salah satu prasyarat anak dapat ikut berperan serta dengan lingkungannya. Kemampuan berbicara memenuhi kebutuhan penting lainnya dalam


(7)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi bagiandari kelompok sosial. Hurlock (1993:176).

Mengingat begitu pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa anak, khususnya berbicara maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap-cakap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah secara umum dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana meningkatkan

Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Metode bercakap-cakap dengan

Kartu Pintar? .”

Adapun secara khusus rumusan masalah dituangkan dalam pertanyaan berikut:

1. Bagaimana kondisi objektif kegiatan pengembangan bahasa, khususnya

kemampuan berbicara di TK Pertiwi?

2. Bagaimana pelaksanaan metode bercakap-cakap dalam meningkatkan

kemampuan berbicara anak TK Pertiwi?

3. Bagaimana kemampuan berbicara anak TK Pertiwi setelah dilakukan

kegiatan bercakap-cakap?


(8)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini khususnya anak TKPertiwi melalui kegiatan bercakap-cakap.

2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui kondisi objektif pengembangan kegiatan bahasa, khususnya

dalam kegiatan berbicara anak di TK Pertiwi?

b. Mengetahui pelaksanaan metode bercakap-cakap dalam meningkatkan

kemampuan berbicara anak di TK Pertiwi

c. Mengetahui kemampuan berbicara anak di TK Pertiwi setelah dilakukan

kegiatan dengan menggunakan metode bercakap-cakap.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis

Meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini melalui penggunaan metode bercakap-cakap.


(9)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagi Peneliti, memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi peneliti dalam mengembangkan program PAUD, khususnya kemampuan berbicara anak TK.

b. Bagi Guru

1) Sebagai bahan informasi bagi guru dalam mengembangkan kegiatan dengan cara yang menyenangkan bagi anak, dalam hal ini kemampuan berbicara.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru, orang tua ataupun mahasiswa dalam mengembangkan pengkajian lebih lanjut dan mendalam untuk peningkatan kemampuan berbicara anak usia dini. c. Bagi Lembaga, sebagai informasi bahwa di tengah maraknya pendirian

lembaga PAUD dan pelaksanaan program PG PAUD masih banyak ditemukan ketidak sesuaian fungsi lembaga dalam memfasilitasi kebutuhan perkembangan peserta didik. Banyak permasalahan dan kesullitan bagi guru dalam mempraktekan teori yang ada sehingga perlu kerjasama yang lebih intens baik dengan lembaga perguruan tinggi atau pihak lain yang berperan penting dalam perkembangan pelaksanaan program PAUD.

E. Penjelas Istilah

Untuk memperjelas fokus penelitian ini, maka definisi operasional variabel diuraikan sebagai berikut:


(10)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan Berbicara

Kemampuan berbicara dalam penelitian ini dibatasi pada perilaku anak yang menunjukkan kemampuannya dalam bertanya dan merespon/menjawab pertanyaan secara sederhana, mengungkapkan bunyi atau kata-kata, mengekspresikan diri menggunakan kata dan mengembangkan kalimat.

2. Metode bercakap-cakap

Metode bercakap-cakap adalah kegiatan tanya-jawab atau percakapan antara guru dengan anak dalam suasana yang menyenangkan dengan guru merangsang kemampuan anak melalui pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan media yang telah dipersiapkan.

F. Asumsi Penelitian

Penelitian ini didasari oleh:

1. Desmita (2009:139) yang berpendapat bahwa proses perkembangan

bahasa anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat seiring dengan kemunculan simbolis dalam fase prakonseptual. Perkembangan bahasa yang pesat ini dianggap sebagai hasil perkembangan simbolisasi. Dengan demikian pada masa ini anak-anak telah mengalami sejumlah nama-nama dan hubungan antara simbol-simbol. Ia juga dapat membedakan berbagai benda di sekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara benda-benda tersebut.


(11)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dhieni, Nurbiana (2007: 3.9) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa

anak usia 4-6 tahun yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara. Belajar berbicara dapat dilakukan oleh seorang anak dengan melakukan percakapan dengan orang dewasa. Dengan bercakap-cakap, anak akan menemukan pengalaman dan meningkatkan pengetahuan.

3. Broemley dalam (Dhieni, 2007:1.20) berpendapat bahwa anak dapat memahami dan mengingat suatu informasi jika mereka mendapat

kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya,

menggambarkannya dan memanipulasinya. Anak belajar membaca dan menyimak jika mereka mendapat kesempatan untuk mengekspresikan pemahaman mereka dengan membicarakannya maupun menuliskannya untuk diri mereka sendiri maupun pada orang lain.

4. Berbicara merupakan salah satu prasyarat anak dapat ikut berperan serta dengan lingkungannya. Kemampuan berbicara memenuhi kebutuhan penting lainnya dalam kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok social. Hurlock (1998:176).

5. Zaman (2008:4.3) menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran di

TK adalah kekonkretan, artinya bahwa anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata. Dengan demikian, pemebelajaran di TK harus menggunakan sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkret. Prinsip kekonkretan tersebut mengisyaratkan perlunya


(12)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan media sebagai saluran penyampaian pesan dari guru kepada anak didik agar pesan/informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik. Sehingga diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap dan kemampuan.


(1)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi bagiandari kelompok sosial. Hurlock (1993:176).

Mengingat begitu pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa anak, khususnya berbicara maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap-cakap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah secara umum dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana meningkatkan

Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Metode bercakap-cakap dengan

Kartu Pintar? .”

Adapun secara khusus rumusan masalah dituangkan dalam pertanyaan berikut:

1. Bagaimana kondisi objektif kegiatan pengembangan bahasa, khususnya

kemampuan berbicara di TK Pertiwi?

2. Bagaimana pelaksanaan metode bercakap-cakap dalam meningkatkan

kemampuan berbicara anak TK Pertiwi?

3. Bagaimana kemampuan berbicara anak TK Pertiwi setelah dilakukan

kegiatan bercakap-cakap?


(2)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini khususnya anak TKPertiwi melalui kegiatan bercakap-cakap.

2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui kondisi objektif pengembangan kegiatan bahasa, khususnya

dalam kegiatan berbicara anak di TK Pertiwi?

b. Mengetahui pelaksanaan metode bercakap-cakap dalam meningkatkan

kemampuan berbicara anak di TK Pertiwi

c. Mengetahui kemampuan berbicara anak di TK Pertiwi setelah dilakukan

kegiatan dengan menggunakan metode bercakap-cakap.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini melalui penggunaan metode bercakap-cakap.


(3)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagi Peneliti, memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi peneliti

dalam mengembangkan program PAUD, khususnya kemampuan berbicara anak TK.

b. Bagi Guru

1) Sebagai bahan informasi bagi guru dalam mengembangkan kegiatan

dengan cara yang menyenangkan bagi anak, dalam hal ini kemampuan berbicara.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru, orang tua ataupun

mahasiswa dalam mengembangkan pengkajian lebih lanjut dan mendalam untuk peningkatan kemampuan berbicara anak usia dini.

c. Bagi Lembaga, sebagai informasi bahwa di tengah maraknya pendirian

lembaga PAUD dan pelaksanaan program PG PAUD masih banyak ditemukan ketidak sesuaian fungsi lembaga dalam memfasilitasi kebutuhan perkembangan peserta didik. Banyak permasalahan dan kesullitan bagi guru dalam mempraktekan teori yang ada sehingga perlu kerjasama yang lebih intens baik dengan lembaga perguruan tinggi atau pihak lain yang berperan penting dalam perkembangan pelaksanaan program PAUD.

E. Penjelas Istilah

Untuk memperjelas fokus penelitian ini, maka definisi operasional variabel diuraikan sebagai berikut:


(4)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan Berbicara

Kemampuan berbicara dalam penelitian ini dibatasi pada perilaku anak yang menunjukkan kemampuannya dalam bertanya dan merespon/menjawab pertanyaan secara sederhana, mengungkapkan bunyi atau kata-kata, mengekspresikan diri menggunakan kata dan mengembangkan kalimat.

2. Metode bercakap-cakap

Metode bercakap-cakap adalah kegiatan tanya-jawab atau percakapan antara guru dengan anak dalam suasana yang menyenangkan dengan guru merangsang kemampuan anak melalui pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan media yang telah dipersiapkan.

F. Asumsi Penelitian

Penelitian ini didasari oleh:

1. Desmita (2009:139) yang berpendapat bahwa proses perkembangan

bahasa anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat seiring dengan kemunculan simbolis dalam fase prakonseptual. Perkembangan bahasa yang pesat ini dianggap sebagai hasil perkembangan simbolisasi. Dengan demikian pada masa ini anak-anak telah mengalami sejumlah nama-nama dan hubungan antara simbol-simbol. Ia juga dapat membedakan berbagai benda di sekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara benda-benda tersebut.


(5)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dhieni, Nurbiana (2007: 3.9) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa

anak usia 4-6 tahun yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara. Belajar berbicara dapat dilakukan oleh seorang anak dengan melakukan percakapan dengan orang dewasa. Dengan bercakap-cakap, anak akan menemukan pengalaman dan meningkatkan pengetahuan.

3. Broemley dalam (Dhieni, 2007:1.20) berpendapat bahwa anak dapat

memahami dan mengingat suatu informasi jika mereka mendapat

kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya,

menggambarkannya dan memanipulasinya. Anak belajar membaca dan menyimak jika mereka mendapat kesempatan untuk mengekspresikan pemahaman mereka dengan membicarakannya maupun menuliskannya untuk diri mereka sendiri maupun pada orang lain.

4. Berbicara merupakan salah satu prasyarat anak dapat ikut berperan serta

dengan lingkungannya. Kemampuan berbicara memenuhi kebutuhan penting lainnya dalam kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok social. Hurlock (1998:176).

5. Zaman (2008:4.3) menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran di

TK adalah kekonkretan, artinya bahwa anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata. Dengan demikian, pemebelajaran di TK harus menggunakan sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkret. Prinsip kekonkretan tersebut mengisyaratkan perlunya


(6)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan media sebagai saluran penyampaian pesan dari guru kepada anak didik agar pesan/informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik. Sehingga diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap dan kemampuan.