PELAKSANAAN SPMI DI LINGKUNGAN STIKES BINA USADA BALI

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI
Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

PELAKSANAAN SPMI DI LINGKUNGAN STIKES BINA
USADA BALI
Ni Gusti Ayu Pramita Aswitami *
*STIKES Bina Usada Bali, Ketua Unit Penjaminan Mutu

Abstract
Pendahuluan. Mutu saat ini merupakan fokus utama dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi
di Indonesia. Untuk menghadapi era globalisasi dalam persoalan mutu atau kualitas maka para
pimpinan perguruan tinggi beserta elemen elemennya sudah semestinya berpikir secara simultan
dan strategik dalam mengimplementasikan budaya mutu di lingkungan pendidikan tinggi.
Penjaminan mutu telah diperkuat dengan adanya UU No.12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi,
Peraturan Menristekdikti No.62 tahun 2016 tentang Sistem penjaminan Pendidikan tinggi dan
Peraturan Menristekdikti no 44 tahun 2015. Dengan adanya UU serta peraturan yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah sudah seharusnya setiap pengelola pendidikan tinggi bersungguhsungguh melaksanakan amanah khususnya tentang sistem penjaminan mutu secara terencana,
berkesinambungan dan berkelanjutan.
Isi. Istilah sistem penjaminan mutu perguruan tinggi (SPMI) di pendidikan tinggi khususnya di
STIKES Bina Usada sudah sangat familiar hanya saja dari pelaksanaan masih belum optimal. SPMI

dipegang oleh unit penjaminan mutu (UPM) berdasarkan SK yang dikeluarkan oleh ketua STIKES.
Program kerja utama dari UPM adalah melakukan revisi standar sesuai SN Dikti yaitu minimal 24
standar. Setelah adanya perumusan standar sesuai dengan SN Dikti, dilakukanlah sosialisasi kepada
seluruh dosen dan staf di lingkungan pendidikan tinggi. Sosialisasi berupa pertemuan atau biasa
kami sebut dengan forum mutu. Dalam forum mutu ini UPM dan pimpinan perguruan tinggi
memaparkan hasil standar yang telah disusun yang meliputi tri dharma perguruan tinggi. Setelah
melakukan sosialisasi standar mutu, kendala yang dihadapi oleh UPM adalah adanya beberapa
standar mutu yang belum dapat dijadikan indikator kerja, sehingga perlu dilakukan revisi kembali.
Dalam pelaksanaan beberapa standar belum terlihat optimal karena masih minimnya pemahaman
mengenai standar pada masing-masing unit kerja, sehingga langkah yang dilakukan oleh pimpinan
perguruan tinggi adalah dengan mengirim secara periodik masing-masing kepala unit untuk
mengikuti pelatihan/sosialisasi mutu perguruan tinggi. Permasalahan inti dari pelaksanan mutu
adalah segi teknis, belum disusunnya secara lengkap SOP dan belum adanya kegiatan audit mutu
internal karena belum ada yang pernah mengikuti pelatihan auditor, sehingga langkah berikut yang
dilakukan oleh UPM berkoordinasi dengan pimpinan perguruan tinggi untuk melaksanakan
pelatihan/workshop audit mutu internal perguruan tinggi. Dalam pengembangan dan pelaksanaan
standar penelitian masih terlihat rendahnya keinginan/animo dosen dalam melakukan penelitian,
padahal penelitian adalah bagian utama dari tri dharma PT. Upaya yang dilakukan oleh ketua LP2M

sebagai kepala pemegang unit adalah menyusun pohon penelitian pada masing-masing prodi untuk

memudahkan dosen menyusun tema penelitian, selain itu LP2M menganggarkan sejumlah dana
penelitian yang telah disetujui oleh pimpinan perguruan tinggi bagi dosen, pelatihan dalam
penyusunan hibah penelitian pun rutin diselenggarakan, harapannya dosen dapat terstimulasi dalam
mengajukan penelitian. Tiap tahun diadakan pemilihan dosen berprestasi dan diberikan reward oleh
STIKES, bagi dosen yang memiliki track record yang baik dalam pelaksanaan tri dharma dapat
terpilih menjadi dosen berprestasi. Penjaminan mutu yang baru dijalankan pada STIKES kami masih
dalam proses pelaksanaan, untuk kedepannya dalam tahap evaluasi akan dilaksanakan audit mutu
internal untuk pelaksaanan standar yang telah ditetapkan.
Penutup. Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui SPMI pada akhirnya akan dikontrol dan di
audit melalui sistem penjaminan mutu eksternal yang disebut akreditasi, sehingga SPMI dan SPME
akan berjalan secara sinergi dan mutu perguruan tinggi dapat tetap terjaga dan ditingkatkan.