Vol.13 No.1 Januari 2012

ISSN: 1412-968X
Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

JouRNal oF

Economic
management
& Business
Pengaruh Populasi Penduduk Dan Inlasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Negara-Negara Asean
Anwar Puteh

1

Analisis Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Penerapan Good Corporare
Governance Pt. Semen Andalas Indonesia Lhoknga Aceh Besar
Chalirai

13

Implementasi Manajemen Risiko Untuk Mewujudkan Good Governance

Faisal Ali Hasyim

23

Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas
Pelanggan Produk Kartuhalo Pada Pt. Telkomsel Di Kota Lhokseumawe
Mariyudi
33
Pengaruh Desentralisasi Dan Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap
Kinerja Manajerial Aparatur Pemerintah Daerah
Studi Pada Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
Mursidah
53
Strategi Dan Manajemen Stres Kerja Bagi Karyawan
Nur Faliza

61

Beberapa Hal Yang Berkaitan Dengan Sistem Pelayanan Di Pelabuhan
Suatu Kajian Literatur

Rasyimah

73

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Membeli Susu
Procal Gold Dan Susu Promise Gold Pada Pt. Wyeth Indonesia Cabang Medan
Sapna Biby, Rismayani dan Parapat Gultom
81
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada
Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Lhokseumawe
T. Edyansyah

99

Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Dalam Memilih
Perabot Rumah Tangga Merek Jepara Di Aceh Utara Dan Lhokseumawe
Yusniar
113

FakultaS EkoNomI

universitas malikussaleh

E-MABIS

JOURNAL OF
Economic
Management
& Business

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

ISSN : 1412 – 968X

Diterbitkan Oleh :
Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh
Dewan Penasehat/Advisory Board
Rektor Universitas Malikussaleh
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh
Ketua Penyunting/ Chief Editor
Wahyuddin (Chief)

Pengelola Penyunting/Managing Editor
Khairil Anwar (Chief)
Iswadi, Anwar Puteh, Ichsan, Ghazali Syamni,
Damanhur, Naufal Bachri, Husaini, Yulbahri
Penasehat Editorial dan Dewan Redaksi/
Editorial Advisory and Review Board
Prof. A. Hadi Ariin (Unimal), Jullimursyida, Ph.D (Unimal),
Adi Aif Zakaria, Ph.D (UI), Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI),
Fachruzzaman (UNIB), Erlina, Ph.D (USU), Muhammad Nasir, Ph.D (USK),
Sofyan Syahnur, Ph.D (USK), Tafdil Husni, Ph.D (UNAND),
Jeliteng Pribadi, MA (USK),
Sirkulasi & Secretary :
Kusnandar Zainuddin, Fuadi, Karmila, Ismail

Kantor Penyunting/Editorial Ofice
Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941
E-mail : emabis@fe-unimal.org - Hompage: www.fe-unimal.org/jurnal/emabis
Jurnal E-Mabis Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh diterbitkan sejak tahun 2000 sesuai dengan
Surat Keputusan Rektor Universitas Malikussaleh nomor SK. No.34/UM.H/KP/2000
Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe,

Dekan : Wahyuddin, Pembantu Dekan I : Khairil Anwar, Pembantu Dekan II: Iswadi,
Pembantu Dekan III : Anwar Puteh, Pembantu Dekan IV : Ichsan
Jurnal E-Mabis terbit 3 kali setahun pada bulan Januari, Mei, dan Oktober.
ISSN : 1412-968X. keputusan terbit 3 kali setahun mulai Edisi Vol.6 Nomor : 1, Januari 2005

Daftar Isi
Pengaruh Populasi Penduduk Dan Inlasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Negara-Negara Asean
Anwar Puteh

1

Analisis Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Penerapan Good Corporare
Governance Pt. Semen Andalas Indonesia Lhoknga Aceh Besar
Chalirai

13

Implementasi Manajemen Risiko Untuk Mewujudkan Good Governance
Faisal Ali Hasyim


23

Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas
Pelanggan Produk Kartuhalo Pada Pt. Telkomsel Di Kota Lhokseumawe
Mariyudi

33

Pengaruh Desentralisasi Dan Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap
Kinerja Manajerial Aparatur Pemerintah Daerah
Studi Pada Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
Mursidah

53

Strategi Dan Manajemen Stres Kerja Bagi Karyawan
Nur Faliza

61


Beberapa Hal Yang Berkaitan Dengan Sistem Pelayanan Di Pelabuhan
Suatu Kajian Literatur
Rasyimah

73

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Membeli Susu
Procal Gold Dan Susu Promise Gold Pada Pt. Wyeth Indonesia Cabang Medan
Sapna Biby, Rismayani dan Parapat Gultom

81

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada
Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Lhokseumawe
T. Edyansyah

99

Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Dalam Memilih

Perabot Rumah Tangga Merek Jepara Di Aceh Utara Dan Lhokseumawe
Yusniar

113

Journal
Of Economic
Management
& Business - Volume
13, Nomor 1, Januari 2012
Journal
of Economic
managEmEnt
& BusinEss
Volume 13, Nomor 1, Januari 2012
ISSN: 2301-4717
Hal. 1-11

PEngaruh PoPulasi PEnduduk dan inflasi
tErhadaP PErtumBuhan Ekonomi

nEgara-nEgara asEan
anwar PutEh
Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh

The research aims to analyze the effect of population and inlation on economic
growth of ASEAN countries. Data used in this study is panel data from 1990
through 2007. Sources of data were obtained from the International Monetary Fund,
International Financial Statistics, World Bank, and World Development Indicators.
The study used the method of Ordinary Least Square model: GDPit = α0 + α1POPit +
α2INFLit + ε it. The results show that the population and inlation signiicantly affect
economic growth of ASEAN countries. Population and inlation have a negative
impact if they are not managed properly by a country. By comparing data, it can be
concluded that countries in ASEAN that can curb inlation and suppress the increase
in unproductive population will have a better economic growth.
Keywords: population, inlation, growth






ANWAr putEH

latar BElakang
pertumbuhan
ekonomi
merupakan
kunci dari tujuan ekonomi makro. Hal ini
didasari oleh tiga alasan. Kuznets (todaro,
2000) menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi suatu negara sebagai kemampuan
dalam jangka panjang untuk mensuplai
berbagai barang ekonomi (economic goods)
yang terus meningkat kepada rakyatnya,
pertumbuhan kemampuan ini atas dasar
kemajuan teknologi, institusional dan
penyesuaian ideologi yang diperlukan.
Dalam aplikasinya melalui kebijakan
ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang
diharapkan tidak mudah untuk dicapai.
teori-teori ekonomi pembangunan dapat

digunakan untuk memberikan argumenargumen yang menjelaskan mengapa
pertumbuhan ekonomi itu sulit untuk
dicapai. Sumberdaya manusia menjadi
salah satu faktor penting dalam menjelaskan
hubungan keterkaitan antara rencana dan
pencapaian pertumbuhan ekonomi pada
suatu negara. umumnya penduduk di
negara-negara berkembang mempunyai
tingkat pendidikan yang masih rendah,
sebagian besar tidak memiliki keahlian
dan menjadi beban tanggungan bagi
keluarganya. Dengan kondisi sumberdaya
yang seperti ini maka pertumbuhan output
per kapita sulit untuk dicapai.
Selain masalah sumberdaya manusia
yang sangat terbatas di negara-negara
berkembang, masalah lain menyangkut
dengan ketidakstabilan ekonomi. Suatu
negara yang mengejar pertumbuhan ekonomi
juga dihadapkan pada permasalahan gejolak
harga-harga dalam pasar domestik yang
menyebabkan terjadinya inlasi.
Sejak
tahun
1997-1999
ASEAN
(Indonesia, thailand, Malaysia, Brunei
Darussalam, Kamboja, Laos, Singapura
dan
Filipina).
Negara-negara
ini
mengalami perlambatan pertumbuhan
ekonomi bahkan ada yang mengalami
pertumbuhan ekonomi yang negatif. pada
dekade 2000, negara-negara ini sudah

menunjukkan pertumbuhan ekonomi
yang mulai membaik. pertumbuhan
ekonomi di ASEAN, seperti terlihat pada
tabel 1 menunjukkan catatan pertumbuhan
ekonomi sejak tahun 2000 - 2007 di 10 negaranegara ASEAN.
pada tabel 1 tersebut, Myanmar adalah
negara dengan pertumbuhan GDp tercepat
pada tahun 2000-2007, dan hampir semua
negara-negara ASEAN mencapai angka
pertumbuhan ekonomi lebih dari 4% pada
tahun 2000-2007, kecuali Brunei Darussalam.
Dan pada tahun 2001 selain Kamboja, Laos,
Myanmar dan Vietnam, semua negaranegara ASEAN mengalami pertumbuhan
ekonomi yang negatif walaupun setelah
tahun tersebut pertumbuhan ekonomi sudah
mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat di
ASEAN dipicu oleh membaiknya kondisi
perekonomian dunia. Namun demikian
setiap pertumbuhan ekonomi yang terjadi
di negara-negara sedang membangun
selalu saja membawa dampak terhadap
keseimbangan ekonomi makro. Salah satu
dampak yang timbul adalah meningkatnya
inlasi dan jumlah uang beredar. Pemerintah
di negara-negara berkembang sangat sulit
untuk menyeimbangkan suatu kondisi
yang memungkinkan terjadi pertumbuhan
ekonomi seiring dengan menekan inlasi.
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini
bertujuan menganalisis pengaruh populasi
penduduk
dan
inflasi
terhadap
pertumbuhan ekonomi di Negara
Asean.
ii.litEratur rEViEw dan
PEngEmBangan hiPotEsis
teori Pertumbuhan Ekonomi
pertumbuhan ekonomi adalah salah
satu indikator yang amat penting dalam
melakukan analisis tentang pembangunan
ekonomi yang terjadi pada suatu negara.
pertumbuhan ekonomi menunjukkan
sejauh mana aktivitas perekonomian
akan menghasilkan tambahan pendapatan



Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

tabel .
Pertumbuhan Produk domestik Bruto di asEan, 000 – 007
Tahun
Negara
Brunei Darussalam
Cambodia
Indonesia
Laos
Malaysia
Myanmar
Philipina
Singapura
Thailand
Vietnam

2000
2.8

2001
3.0

2002
2.8

2003
3.2

2004
4.0

2005
3.8

2006
4.2

2007
4.5

7,0

7,6

5,2

7,0

7,7

6.7

6.9

7.6

4,9

3,8

4,4

4,9

5,1

5,6

5,4

6,2

5,8

5,8

5,7

5,9

5,5

5.6

5.8

6.0

8,9

0,3

4,4

5,4

7,1

5,0

5,9

6,3

13,7

11,3

12,0

13,8

5,0

7.3

6.8

7.8

4,4

3,3

4,4

4,5

6,0

4,9

5,4

7,1

9,6

-2,0

3,2

1,4

8,4

7,3

8,4

7,8

4,8

2,2

5,3

6,9

6,1

4,6

5,2

4,9

6,8

6,9

7,0

7,4

7,7

6.7

5.8

7.2

Sumber : ASEAN Finance and Macroeconomic Surveillance Unit (FMSU) Database

masyarakat pada suatu periode tertentu.
Karena pada dasarnya aktivitas pertumbuhan
ekonomi adalah suatu proses penggunaan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
output, maka proses ini pada gilirannya
akan menghasilkan suatu aliran balas jasa
terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh
masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi, maka diharapkan pendapatan
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi
juga akan turut meningkat. Landau (Sihite,
2007) mengemukakan delapan dalil tentang
teori pertumbuhan ekonomi sederhana,
antara lain:
1. pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang meningkatkan output per
kapita (dengan konstan atau adanya
penambahan populasi) yang dicapai
melalui investasi (isik atau modal
manusia) dan inovasi dari teknologi
terbaru (produksi dan teknologi).
2. pada awalnya seseorang adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari investor
dan suatu inovator. Kemudian apa
yang perlu untuk diterangkan bukanlah
pertumbuhan tetapi kegagalan untuk
tumbuh, kegagalan untuk terlibat dalam
proses inovasi dan investasi yang alami.
3. The Deinition and Protection of Property
Right (DPPR) diperlukan untuk memberi
kesempatan kepada inovator dan

4.

5.

6.

7.

investor potensial, serta perangsang
untuk melakukan inovasi dan investasi.
Disamping rendahnya pembangunan
ekonomi, perlunya hak atas pemilikan
(property right) adalah terlalu kompleks
tanpa paksaan dari pemerintah.Dppr
tidak
cukup
untuk
mengizinkan
pertumbuhan ekonomi yang disebabkan
oleh
ketidakmampuan
pemerintah
melindungi hak kepemilikan.
Seringkali ketidakmampuan pemerintah
melindungi hak kepemilikan dapat
dihubungkan dengan kepentingan diri
rejim pemerintah itu sendiri. Mereka yang
mengendalikan kegiatan pemerintah
hanya memberi manfaat bagi dirinya
sendiri tanpa memperhatikan adanya
Dppr yang cukup.
pertumbuhan yang cepat dapat dicapai
bila pemerintah segera memperbaiki Dppr
untuk keperluan investor dan inovator.
Dalam jangka panjang, pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan seperti
yang dihasilkan negara maju saat ini
adalah mungkin hanya ketika mereka
yang berkuasa adalah sama dengan
orang-orang penguasa pemerintahan
sebelumnya.
pertumbuhan
ekonomi
yang
berkelanjutan seperti pada negaranegara maju, memerlukan perubahan



ANWAr putEH

kesinambungan dalam Dppr. tidak
ada waktu untuk pergerakan menuju
”ekonomi pasar bebas”. Ada proses
perubahan
berkelanjutan
dalam
Dppr, proses yang ada menimbulkan
pertumbuhan ekonomi modern pada
negara maju sampai saat ini. proses
penyesuaian menuju Dppr akan berlanjut
ke masa datang untuk menjadikan
pertumbuhan dan perkembangan pada
negara-negara berkembang seperti saat
ini.
8. perpindahan menuju Dppr superior
yang menjadikan pertumbuhan ekonomi
lebih cepat tergantung pada rasio manfaat
atau biaya perubahan untuk mereka
yang memiliki kekuasaan politik untuk
membuat perubahan.
teori Perdagangan internasional
Adam Smith (Appleyard, Field Jr dan
Cobb, 2006) menjelaskan bahwa perdagangan
terbuka antar negara akan membawa
keuntungan bagi kedua negara tersebut jika
salah satu negara tidak memaksakan untuk
memperoleh surplus perdagangan yang dapat
menciptakan deisit neraca perdagangan
bagi mitra dagangnya. Adam Smith pada
dasarnya menjelaskan bahwa perdagangan
internasional dapat menguntungkan kedua
belah pihak karena masing-masing negara
akan lebih
mengkonsentrasikan diri
untuk memproduksi barang-barang yang
mempunyai keunggulan mutlak (absolute
advantage) kemudian mengekspor kelebihan
barang yang diproduksinya kepada mitra
dagangnya. Harga relatif barang dari
suatu negara yang melakukan transaksi
perdagangan dinamakan terms of trade (TOT),
dimana perhitungannya diperoleh dari
harga barang ekspor dibagi dengan harga
barang impor. Sehingga apabila negara
A mengekspor barang X dan mengimpor
barang Y maka TOTnya adalah:

tOt =

P
x
P
y

Dimana:
px : harga barang X
py : harga barang Y
Motivasi utama untuk melakukan
perdagangan internasional adalah mendapatkan gains from trade. perdagangan
internasional memberikan akses terhadap
barang yang lebih murah bagi konsumen
dan pemilik sumberdaya untuk memperoleh
peningkatan pendapatan karena menurunnya biaya produksi. Selanjutnya David
ricardo (Krugman dan Obstfeld, 2000)
mengemukakan
teori
keunggulan
komparatif (comparative advantage) yang
menyatakan bahwa yang menentukan
tingkat keuntungan dalam perdagangan
internasional bukan berasal dari keuntungan
mutlak
melainkan
dari
keunggulan
komparatif. Apabila salah satu negara
kurang eisien dibandingkan dengan negara
lainnya dalam memproduksi dua barang,
kedua negara tersebut masih dimungkinkan
untuk melakukan perdagangan yang
menguntungkan kedua belah pihak. Negara
pertama harus melakukan spesialisasi
dalam produksi komoditas yang absolute
disadvantagenya lebih kecil dan mengimpor
komoditas yang absolute disadvantagenya
lebih besar.
Selain faktor-faktor tersebut, keunggulan
kompetitif nasional juga masih dipengaruhi
oleh faktor kebetulan (penemuan baru,
melonjaknya harga, perubahan kurs dan
konlik keamanan antar negara). Dan ternyata
negara berkembang yang menerapkan
kebijakan promosi ekspor mengalami
pertumbuhan ekonomi yang lebih baik
seperti dibuktikan oleh negara-negara yang
disebut sebagai East Asian Miracle.
Pertumbuhan Ekonomi dengan Inlasi
Inlasi merupakan salah satu indikator
makro ekonomi dalam suatu negara, karena
inlasi selalu menarik bagi para peneliti
maupun pemerhati ekonomi nasional dalam
suatu negara. Inlasi mempunyai dampak
yang sangat luas, khususnya mengenai

Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

pengaruh inlasi terhadap pertumbuhan
ekonomi. Suatu negara yang mengalami
pertumbuhan ekonomi yang cepat selalu
saja dihadapkan pada perubahan hargaharga yang menyebabkan terjadi inlasi.
Inlasi dideinisikan sebagai kenaikan harga
umum secara terus menerus dalam suatu
periode tertentu. Inlasi yang tinggi dapat
menyebabkan memburuknya distribusi
pendapatan,
berkurangnya
tabungan
domestik yang merupakan sumber dana
investasi bagi negara berkembang, terjadinya
deisit dalam neraca perdagangan serta
meningkatnya hutang luar negeri yang pada
akhirnya akan menimbulkan ketidakstabilan
ekonomi dan politik.
Inlasi mempunyai dua efek terhadap
perekonomian yang dalam keadaan
pertumbuhan ekonomi cepat; pertama,
peningkatan inlasi membantu pemerintah
untuk menyediakan jasa dan investasi, yang
dapat meningkatkan output sektor swasta,
peningkatan dalam tabungan pribadi,
pembentukan modal dan pertumbuhan
ekonomi. Kedua, tingkat inlasi yang lebih
tinggi menjadikan biaya-biaya transaksi yang
lebih tinggi di sektor swasta, pendapatan
rendah, penurunan pembentukan modal
dan pertumbuhan ekonomi akan semakin
lambat (palokangas, 2003).
Barro (1997) dalam penelitiannya
menemukan efek negatif dari inlasi terhadap
pertumbuhan ekonomi. tingginya tingkat
inlasi akan berdampak pada melambatnya
pertumbuhan ekonomi, sebaliknya bila
pemerintah mampu mengendalikan inlasi
pada level yang rendah, maka efeknya
adalah pertumbuhan ekonomi cepat akan
lebih mudah untuk dicapai. penjelasan lebih
lanjut dari penelitian Barro adalah bahwa
inlasi yang tinggi dalam jangka panjang
dapat berdampak pada ketidakstabilan
ekonomi.
Pertumbuhan Ekonomi dengan Populasi
Penduduk
populasi penduduk di suatu negara pada
dasarnya sangat dipengaruhi oleh tingkat



kelahiran, kematian dan migrasi yang terjadi
di negara tersebut. Proses transisi demograis
yang mengacu pada proses pergeseran dari
suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan
kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat
kelahiran dan tingkat kematian menjadi
rendah.
pada saat sebagian besar ahli ekonomi
menganggap
pertumbuhan
penduduk
sebagai salah satu masalah sosial yang dapat
menganggu stabilitas ekonomi, masih ada
sebagian ahli yang memberikan argumen
bahwa pertumbuhan penduduk bukanlah
merupakan suatu masalah, melainkan justru
menjadi unsur penting yang akan memacu
pembangunan ekonomi. populasi yang
lebih besar adalah pasar potensial yang
menjadi sumber permintaan akan berbagai
macam barang dan jasa yang kemudian akan
menggerakkan berbagai macam kegiatan
ekonomi sehingga menciptakan skala
ekonomis (economics of scale) produksi yang
menguntungkan semua pihak, menurunkan
biaya-biaya produksi, dan menciptakan
sumber pasokan atau penawaran tenaga
kerja murah dalam jangka waktu yang
memadai sehingga pada gilirannya akan
merangsang tingkat output nasional semakin
meningkat (todaro, 2003).
tahap awal pembangunan, pertumbuhan
dalam pendapatan perkapita biasanya
diikuti dengan populasi penduduk yang
tinggi. Dengan semakin meningkatnya
pendapatan per kapita dapat merubah
aspek sosial ekonomi, dan dengan semakin
tingginya tingkat pendidikan masyarakat,
tingkat kelahiran penduduk juga semakin
menurun. Easterly dan rebelo (2003)
dalam penelitiannya dengan menggunakan
data dari 74 negara selama periode 1970
– 1988 menemukan bahwa dalam setiap
pertumbuhan populasi penduduk satu
juta orang, akan berpengaruh signiikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. pengaruh
populasi penduduk yang positif terhadap
pertumbuhan ekonomi mengindikasikan
adanya terjadi investasi. penelitian lain yang
dilakukan, Barro (1997) pada penelitiannya



ANWAr putEH

di 98 negara selama periode 1960 – 1985
menemukan bahwa tingkat pertumbuhan
GDp riil perkapita berhubungan positif
dengan initial human capital dan berhubungan
negatif dengan initial level GDp riil per
kapita.
Menurut todaro (2003) bukan hanya
dalam
bidang
ekonomi
penduduk
memberikan kontribusi penting, ditinjau
dari non ekonomi pertumbuhan penduduk
juga sangat penting. pertama, banyak
negara yang merasa perlu menambah
penduduk demi mempertahankan daerahdaerah perbatasan yang sangat jarang
penduduknya terhadap serangan atau
iniltrasi negara tetangga yang memusuhi.
Kedua, banyak golongan etnis, rasial dan
kepercayaan di negara-negara berkembang
yang menyukai keluarga besar. Ketiga,
kekuatan militer suatu negara seringkali
berasal dari penduduk berusia muda.
mEtodE PEnElitian
data dan sumber data
Data yang digunakan merupakan
data gabungan antara data runtut waktu
(time series) dengan data cross-sectional
yang disebut dengan data pooling atau
data panel, dan ada juga yang menyebut
sebagai data longitudinal. Dalam penelitian
ini periode waktu analisis selama tahun
1990 sampai dengan tahun 2007, yang
digabungkan dari 5 negara ASEAN. Dengan
demikian diharapkan akan terbentuk n =
90. Data untuk variabel-variabel penelitian
merupakan data sekunder time series dari
International Monetary Fund; International
Financial Statistics (IFS), World Bank; World
Development Indicators.
rancangan model
Model estimasi data dalam penelitian
ini merupakan pengembangan dari model
yang dikembangkan oleh Arora dan
Vamkidis. Adopsi model ini dilakukan
dengan pertimbangan bahwa bentuk data
yang digunakan dan variabel-variabel yang

diobservasi sesuai dengan penelitian ini.
pengembangan model yang menggunakan
metode Ordinary Least Square (OLS) pada
analisis regresi linier berganda dengan
model:
gdPit = α0+ αPoPit+ αinflit+ ε it,
Dimana:

GDp : Growth of Gross Domestic
product
pOp : Jumlah penduduk
INFL : Tingkat Inlasi
α0
: Konstanta
α1, α2 : Koeisien regresi
ε
: error term
i=1,2,3,4 : Jumlah Cross Section
t=1,2,3…18 : periode Waktu
hasil PEnElitian
Pertumbuhan Ekonomi asEan
pertumbuhan ekonomi negara-negara
Asia dalam periode setelah perang dunia
kedua cukup pesat, demikian juga halnya
dengan pertumbuhan ekonomi di negaranegara ASEAN yang telah memberi dampak
yang sangat luas terhadap perekonomian
dunia. Sebagai salah satu organisasi regional
Asia tenggara, pertumbuhan ekonomi
negara ASEAN juga telah memberikan
pengaruh yang kuat terhadap organisasi
internasional
khususnya
kerjasama
ekonomi dengan organisasi dunia. periode
tahun 1990–2007 pertumbuhan GDp di
negara ASEAN mencapai 5,30%. Secara
kumulatif pertumbuhan rata-rata GDp
dicapai pada tahun 1996 yang mencapai
7,48%, dan pertumbuhan GDp yang paling
rendah dijumpai pada tahun 1998 yang
mengalami minus 6,52%. Dilihat dari data
tabel 2 pertumbuhan GDp yang paling
pesat di capai oleh Singapura dengan
rata-rata selama tahun 1990-2007 tumbuh
sebesar 6,69% diikuti oleh Malaysia dengan
rata-rata pertumbuhan GDp sebesar 6,42%,
thailand 4,94%, Indonesia 4,66%, sementara
pertumbuhan rata-rata yang paling rendah

7

Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

tabel 
Pertumbuhan gdP negara-negara asEan tahun 990–007 (persen)
Tahun
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007

Indonesia
7.24
6.95
6.46
6.50
7.34
8.42
7.82
4.79
-13.13
0.81
4.94
3.82
4.46
4.98
5.16
5.62
5.54
6.20

Malaysia
9.32
9.35
9.15
9.43
9.35
9.38
10.05
7.31
-7.45
6.19
8.91
0.36
4.43
5.41
7.18
5.02
5.91
6.30

Negara
Philipina
2.34
2.39
2.33
2.31
2.28
2.26
5.90
5.17
-0.68
3.47
4.47
4.52
4.42
3.33
6.04
4.91
5.40
7.13

Singapura
9.49
9.16
8.89
8.61
8.44
9.03
7.72
8.60
-0.80
6.87
9.63
-2.00
3.27
1.50
8.45
7.31
8.43
7.80

Thailand
8.29
8.48
8.29
8.18
8.47
8.53
5.91
-1.46
-10.52
4.42
4.82
2.23
5.32
6.98
6.17
4.60
5.22
4.91

Sumber: IFS (CD-ROM)

diantara negara-negara ASEAN dialami
phillipina dengan rata-rata pertumbuhan
GDp hanya 3,78%. tahun selanjutnya terus
mengalami kestabilan pertumbuhan.
Populasi di negara-negara asEan
penduduk merupakan aset penting
bagi suatu negara apabila mampu dikelola
dengan baik, sebaliknya akan menjadi
beban pembangunan bila sumberdaya
manusia yang ada tidak mampu dikelola
dan dikembangkan secara maksimal. Di
negara-negara yang melakukan kebijakan
pengembangan sumberdaya dengan baik
melalui pendidikan telah mampu mengambil
hasil yang cukup signiikan dalam
mendorong percepatan pembangunan. Di
lain pihak di banyak negara berkembang
dijumpai angkatan kerja yang tidak
mempunyai pendidikan dan keahlian hanya
menjadi beban tanggungan rumah tangga
yang menyebabkan bertambahnya tingkat
kemiskinan
Diantara
negara-negara
ASEAN,
Indonesia merupakan negara dengan
penduduk paling besar. Bahkan untuk
tingkat dunia Indonesia menduduki
peringkat keempat di bawah Cina, India,

Amerika. pertumbuhan penduduk juga
relatif cepat dengan rata-rata selama periode
1990-2007 penduduk Indonesia tumbuh 2,6%
merupakan yang paling tinggi dibandingkan
phillipina 1,38%, thailand 0,59%, Malaysia
0,47% dan pertumbuhan penduduk ratarata yang paling rendah adalah Singapura
yang hanya 0,08%.
perbandingan jumlah penduduk antara
Indonesia dengan negara ASEAN lain sangat
kontras. pada tahun 1990 ketika penduduk
Indonesia 181,41 juta jiwa, Malaysia hanya
mempunyai penduduk 17,85 juta jiwa,
phillipina 61,10 juta jiwa, thailand 54,64
juta jiwa, dan Singapura hanya 3,02 juta
jiwa. Kondisi yang tidak jauh berbeda
terlihat pada tahun 2007 dimana Indonesia
mempunyai penduduk 228,21 juta jiwa,
Malaysia 26,27 juta jiwa, phillipina 85,94 juta
jiwa, thailand 65,30 juta jiwa, dan Singapura
hanya 4,40 juta jiwa. Bila merujuk pada data
penduduk Singapura penduduknya hanya
untuk satu provinsi kecil di Indonesia.
Tingkat Inlasi di Negara-negara ASEAN
pergerakan harga di negara-negara
ASEAN
sangat bervariatif antara satu
negara dengan negara lainnya. Malaysia dan



ANWAr putEH

tabel 
Populasi Penduduk negara-negara asEan tahun 990 – 007 (juta jiwa)
Tahun

Indonesia
181.41
184.34
187.22
190.07
192.88
195.65
198.39
201.09
203.78
206.47
209.17
211.89
214.62
217.35
220.08
222.78
225.49
228.21

1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007

Malaysia
17.85
18.32
18.82
19.32
19.84
20.36
20.89
21.43
21.96
22.49
23.00
23.49
23.97
24.44
24.89
25.34
25.80
26.27

Negara
Philipina
61.10
62.54
63.99
65.45
66.92
68.40
69.87
71.35
72.84
74.29
75.77
77.24
78.71
80.17
81.62
83.07
84.51
85.94

Singapura
3.02
3.10
3.18
3.27
3.37
3.48
3.59
3.70
3.82
3.92
4.02
4.10
4.16
4.22
4.27
4.32
4.36
4.40

Thailand
54.64
55.41
56.17
56.92
57.64
58.34
59.00
59.64
60.25
60.85
61.44
62.02
62.59
63.14
63.69
64.23
64.77
65.30

Sumber: Word Development Indicators
tabel 
Tingkat Inlasi Negara-negara ASEAN Tahun 1990 – 2007 (Persen per tahun)
Tahun

Indonesia
9.46
10.85
6.13
9.64
7.78
9.88
8.66
10.36
77.59
2.14
9.45
12.52
9.98
5.29
6.47
10.50
13.10
6.20

1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007

Malaysia
3.81
3.59
2.41
3.98
3.94
3.63
3.67
2.38
5.40
2.14
2.13
1.28
1.74
1.20
2.14
3.00
3.60
2.70

Negara
Philipina
12.98
16.52
7.92
6.84
9.98
7.55
7.65
7.32
10.46
4.23
6.55
4.19
2.53
3.92
8.67
7.60
6.20
4.80

Singapura
4.82
4.81
2.03
3.40
2.67
2.10
0.97
2.09
-1.49
0.74
2.11
-0.69
0.44
0.82
1.35
0.50
1.00
1.60

Thailand
5.76
5.75
4.48
3.28
5.21
5.59
4.00
3.26
4.23
0.63
1.44
0.77
1.61
1.83
2.92
4.50
4.60
2.50

Sumber: IFS (CD-ROM)
tabel 
hasil Estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
di negara-negara asEan tahun 990 – 007 menggunakan metode fixed Effect
Variabel
Populasi (POP)
Inlasi (INFL)
F-statistic
R-Squared
Adjusted R-Squared

Parameter

Koefesien

α1
α2

Sumber Data Diolah (2010)
*** signiikan pada taraf α = 1%
** signiikan pada taraf α = 5%
* signiikan pada taraf α = 10%

-0.004872
-1.854993
37.24723

Probabilitas
0.1126
0.0000
0.0000
0.786267
0.765158

Kesimpulan
Ekspetasi
Statistik
Arah
Tidak Signiikan
tidak sesuai
Signiikan***
Sesuai
Signiikan***
Sesuai

Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

thailand menjadi dua negara yang sangat
berhasil dalam mengontrol pergerakan
inlasi. Pengaruh dari inlasi tidak hanya
terhadap ekonomi dalam negeri yang
menghubungkan dengan pendapatan riil
masyarakat, daya beli masyarakat, tetapi
juga sangat berdampak pada perdagangan
internasional. pengaruh harga dalam
perdagangan ASEAN dapat digambarkan
oleh inlasi negara eksportir dan inlasi di
negara.
Data pada tabel 4 menunjukkan bahwa
selama periode tahun 1990 – 2007 rata-rata
inlasi di Indonesia sebesar 12,57% merupakan
angka paling tinggi dibandingkan dengan
negara ASEAN 5 lainnya; Malaysia 2,93%,
phillipina 7,55%, Singapura 1,63%, dan
Thailand 5,63%. Tingginya tingkat inlasi
yang terjadi di Indonesia selama periode
ini sangat dipengaruhi oleh inlasi yang
terjadi pada saat krisis ekonomi tahun 1998
inlasi yang terjadi di Indonesia mencapai
77,59%. Selain Indonesia, negara lain yang
juga mempunyai inlasi relatif tinggi adalah
phillipina dengan rata-rata 7,55%.
Pengaruh Populasi penduduk dan Inlasi
terhadap Pertumbuhan Ekonomi negaranegara asEan
Estimasi data untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi di ASEAN dilakukan dengan model
regresi linier berganda dengan metode OLS.
Data yang diestimasi merupakan data panel
dari negara ASEAN selama tahun 1990–
2007 sehingga diperoleh jumlah observasi
sebanyak 90. pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan program Eviews 4.1,
dan hasil estimasi sebagaimana ditampilkan
dalam tabel 5.
Berdasarkan hasil estimasi menunjukkan
bahwa secara bersama-sama variabelvariabel populasi penduduk dan inlasi
yang diestimasi berpengaruh signiikan
terhadap pertumbuhan ekonomi negaranegara ASEAN . Nilai F statistik sebesar
37.24723 signiikan pada probabilitas 0,0000.
Dengan demikian dapat disimpulkan

9

bahwa variabel populasi penduduk dan
inlasi secara simultan merupakan faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi negara-negara ASEAN.Dari hasil
estimasi juga diperoleh Adjusted r-Square
sebesar 0.765158 yang menunjukkan variasi
kemampuan variabel populasi penduduk
dan inlasi dalam menjelaskan pengaruhnya
terhadap model pertumbuhan ekonomi di
5 negara ASEAN sebesar 76,5%, sisanya
sebesar 23,5% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
dampak Pertumbuhan Penduduk
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Variabel populasi penduduk tidak
signiikan untuk α=10% dan jumlah populasi
secara statistik mempunyai hubungan
negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil ini tidak sesuai dengan ekspektasi
arah yang diharapkan sebelumnya dalam
penelitian ini, yaitu populasi memberikan
pengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Dimana bertambahnya jumlah
penduduk
diharapkan
memberikan
konstribusi positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Namun demikian kondisi ini
dapat dijelaskan; Kebijakan pemerintah
pada negara Asean berkenaan dengan
pengendalian jumlah penduduk sangat
dibutuhkan untuk memastikan terjaminnya
pertambahan jumlah penduduk dengan
kemampuan belanja negara. Hal ini untuk
mencegah terjadinya komplikasi yang
timbul antara kemampuan pemerintah
dengan ketergantungan penduduk pada
pemerintah.
Oleh karena itu dapat disimpulkan
dalam penelitian bahwa jumlah penduduk
memberikan dampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi disebabkan jumlah
penduduk yang meningkat tidak mampu
dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan
kemampuan penduduk untuk mendukung
faktor produksi sehingga menghambat
pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dampak
negatif ini juga berkaitan dengan initial

0

level GDp riil per kapita yang
memperkecil pendapat per kapita.
untuk menjadi penduduk produktif sangat
ditentukan oleh skill penduduk melalui
peningkatan sumber daya manusia, baik
dengan training atau pendidikan formal.
tingkat pendidikan sangat menentukan
produktiitas penduduk yang tentu saja
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Namun demikian dalam jangka
panjang populasi penduduk di ASEAN
masih memungkinkan untuk menjadi faktor
pendorong positif pertumbuhan ekonomi
apabila sumber daya manusia dapat dikelola
secara lebih baik.
Dampak Inlasi Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
Dari hasil estimasi terlihat bahwa inlasi
secara statistik mempunyai hubungan
negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil ini sesuai dengan ekspetasi yang
diinginkan, yaitu inlasi memberikan
pengaruh negatif terhadap pertumbuhan

ANWAr putEH

ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari data
statistik yaitu secara rata-rata inlasi memiliki
pengaruh dalam menurunkan pertumbuhan
ekonomi. Sebaliknya apabila inlasi mampu
ditekan, maka pertumbuhan ekonomi akan
meningkat dengan jumlah output yang
sama.
kEsimPulan
Hasil penelitian menemukan bahwa
kontribusi jumlah penduduk yang terus
meningkat dan inlasi berpengaruh signiikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di negaranegara Asean terhadap pertumbuhan
ekonomi Asean diukur pada kurun waktu
1990-2007. Dari hasil perbandingan data
antar negara Asean diperoleh suatu
gambaran bahwa negara-negara yang dapat
menekan inlasi dan menekan peningkatan
jumlah penduduk yang tidak produktif
maka akan terjadi pertumbuhan ekonomi
yang lebih baik.



Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

rEfErEnsi

Anonim (2007) ASEAN Finance and Macroeconomic Surveillance unit (FMSu) Database
Appleyard, Dennis R.; Field Jr., Alfred J. dan Cobb, Steven L, International Economics, MacGrow
Hill/Irwin, New York, 2006.
Barro, robert J. (1997). Determinants Of Economics Growth: A Cross Country Empirical Study.
the MIt press Cambridge, Massachusetts London
Barro, robert J., Xavier Sala-I-Martin. (1995). “Economic Growth”. Mcgraw-Hill, Inc.
Singapore

Easterly dan rebelo (1993) “Fiscal policy and economic growth: An empirical investigation,”
Journal of Monetary Economics, Elsevier, vol. 32(3), pages 417-458, December.
Krugman, Paul R and Maurice Obstfeld. (2000). International Economics, Fifth Edition, Pearson
Education International.
Palokangas, Tapio (2003). Inlationary Financing Of Government Expenditure In An
Endogenous Growth Model. German Economic review, Black Well publishing Vol. 4
Sihite, Ricky Nelson B. (2007). Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Di Negara-Negara Asean, 19902004, Tesis Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
todaro, M.p.(2000). Economic Development. Harlow,: Addison Wesley.
World Bank, policy research Department. (1993). the East Asian Miracle:
And public policy, Washington, D.C

Economic Growth



ANWAr putEH

Journal
Of Economic
Management
& Business - Volume
13, Nomor 1, Januari 2012
Journal
of Economic
managEmEnt
& BusinEss
Volume 13, Nomor 1, Januari 2012
ISSN: 2301-4717
Hal. 13-21

13

analisis PEngaruH BuDaYa PErusaHaan
tErHaDaP PEnEraPan gooD corPorarE
goVErnancE Pt. sEmEn anDalas inDonEsia
lHoKnga acEH BEsar
cHalirafi
Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh

This research aim to to know Cultural inluence of company to applying of Good
Corporate Governance PT. Semen Andalas Lhoknga Aceh. Population utilized for
the intake of sampel in this research is employees of PT. Semen Andalas Indonesia
of Lhoknga Aceh Besar which amount to 367 people, sampel the used 100 people
of denganmenggunakan method of Stratiied Random Sampling. From result of
research obtained that company culture very hand in glove relation/link and his/its
inluence to applying of governance corporate good at PT. Semen Andalas Indonesia
of Lhoknga Aceh Besar. Done/conducted Examination by partial in the reality
obtained that company culture by partial have an effect on signiikan to applying
of ofice epada governance corporate good of PT. Semen Andalas Indonesia of
Lhoknga Aceh Besar. done/conducted Examination by simyultan also indicate that
company culture by simultan have an effect on signiikan to applying of governance
corporate good at ofice of PT. Semen Andalas Indonesia of Lhoknga Aceh Besar. To
be more improve applying of governance corporate good a period of/to to come,
hence expected to PT. Semen Andalas Indonesia of Lhoknga Aceh Besar so that not
disregard company culture had by each;every employees.
Keywords: good corporate governance

CHALIRAFI

14

PEnDaHuluan
Usaha membina dan mengarahkan
karyawan suatu organisasi dalam usaha
pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan tidak terlepas dari adanya
prosedur, atau pun peraturan-peraturan
yang mengikat karyawan tersebut sebagai
anggota organisasi. Dengan kata lain, dalam
pelaksanaan pekerjaan, karyawan harus
bisa bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma yang dianut dalam organisasi
tidak terlepas dari peran pemimpin yang
ada dalam organisasi tersebut.
Dalam hal ini manajemen yang baik
juga akan memudahkan terwujudnya
tujuan perusahaan sehingga akan terbentuk
pula suatu budaya perusahaan yang baik.
Sehingga sikap dan perilaku anggota
organisasi merupakan bagian yang paling
penting dalam menumbuhkan semangat
dan penerapan Good Corporate governance.
Good Corporate Governance dalam
penerapannya akan mengatur hubungan
antara manajemen perusahaan, komisaris,
direksi, pemegang saham dan kelompokkelompok kepentingan (stakeholders) yang
lain.
Karyawan yang sudah memahami
keseluruhan nilai-nilai organisasi akan
menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai
suatu kepribadian organisasi. Nilai dan
keyakinan tersebut akan diwujudkan
menjadi perilaku keseharian mereka dalam
bekerja, sehingga akan menghasilkan
perusahaan yang berbudaya baik. Karyawan
merupakan aset perusahaan, sebaliknya
perusahaan merupakan bagian terpenting
dari kehidupan karyawan.
Salah
satu
permasalahan
yang
dihadapi oleh pimpinan adalah bagaimana
mewujudkan peranan budaya perusahaan
dan pelaksanaan dalam penerapan good
corporate governance agar terwujud atau
terlaksana dengan baik. Permasalahan dalam
mewujudkan peranan budaya perusahaan
dan pelaksanaan dalam penerapan good
corporate governance tidak terlepas dari

bagaimana cara pimpinan memberikan
acuan
untuk
mengetahui
tingkat
kemampuan budaya perusahaan dalam
mendorong pelaksanaan good corporate
governance di PT. Semen Andalas Indonesia
Lhoknga Aceh Besar dan memberikan
gambaran mengenai penerapan budaya
perusahaan terhadap pelaksanaan good
corporate governance pada perusahaan baik
perusahaan swasta, BUMN, maupun dalam
organisasi pemerintahan.
PT. Semen Andalas Indonesia merupakan
perusahaan yang berskala internasional
(Lafarge). Saham PT. Semen Andalas
Indonesia dipegang oleh investor asing,
Lafarge. Perusahaan semen terbesar dunia
asal Perancis ini menguasai 88 persen,
sedang sisanya milik International Finance
Corporation (IFC). Pemerintah Aceh sama
sekali tidak tercatat sebagai kelompokkelompok kepentingan (stakeholder).
PT. Semen Andalas Indonesia adalah
salah satu cerminan perusahaan asing
yang beroperasi di Aceh. Seluruh sistem
manajemen dikendalikan pihak asing.
Pemerintahan Aceh hanya mendapat untung
dari pembayaran pajak. PT. Semen Andalas
Indonesia Lhoknga Aceh Besar mampu untuk
memproduksi semen 1,6 juta ton per tahun.
Ketika bencana tsunami melanda, Semen
Andalas turut menjadi korban. Seluruh
mesin dan isik bangunannya hancur. Untuk
membangun pabrik itu kembali, Lafarge
menanamkan modal hingga US$ 90 juta.
PT. Semen Andalas Indonesia merupakan
industri semen terbesar ke-4 di Indonesia.
Perusahaan ini mampu memasok 4,30 persen
kebutuhan
semen nasional. Kebutuhan
semen tanah air masih dikuasai Semen
Gresik Group (43 persen), Indocement (34
persen) dan Semen Cibinong (13,60 persen).
tinJauan tEoritiEs
Budaya perusahaan (Corporate Culture)
adalah aplikasi budaya organisasi terhadap
badan usaha (perusahaan). Lebih spesiik
lagi, jika budaya organisasi diaplikasikan

Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

pada lingkungan manajemen organisasi.
Budaya dalam proses keorganisasian
menjadi dasar dari desain organisasi yang
mencakup tujuan, struktur, teknologi,
dan pola pengelolaan. Desain organisasi
menjadi landasan terhadap iklim organisasi,
yang oleh Higgins (1982:27) dideinisikan
sebagai sejumlah persepsi karyawan tentang
keinginan-keinginan
organisasi
dalam
lingkungan sosialnya, termasuk manajemen
yang mencakup teknik berkomunikasi
diantara karyawan disemua tingkatan, teknik
motivasi, tata ruang, dan tingkat partisipasi
bawahan dalam pembuatan kebijakan.
Peran Budaya Perusahaan
Secara spesiik budaya memiliki lima
peran: pertama, budaya memberikan rasa
memiliki identitas dan kebanggaan bagi
karyawan, yaitu menciptakan perbedaan
yang jelas antara organisasinya dengan
yang lain. Kedua, budaya mempermudah
terbentuknya komitmen dan pemikiran yang
lebih luas dari pada kepentingan pribadi
seseorang. Ketiga, memperkuat standar
perilaku organisasi dalam membangun
pelayanan superior pada pelanggan. Keempat,
budaya menciptakan pola adaptasi. Kelima,
membangun sistem kontrol organisasi secara
menyeluruh.
Karakteristik Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan tidak ada begitu
saja, tetapi harus diciptakan, dipelihara, dan
diperkuat. Robbins (2001:18) memberikan
tujuh karakteristik budaya organisasi
sebagai berikut:
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko
(Inovation and risk taking);
2. Perhatian terhadap detail (Attention to
detail);
3. Berorientasi kepada hasil (Outcome
orientation);
4. Berorientasi kepada manusia (People
orientation);
5. Berorientasi tim (Team orientation);
6. Agresif (Aggressiveness);
7. Stabil (Stability).

15

good corporate governance
Menurut
Aldridge
(2005:2)
The
Organizational for Economic Cooperation
and Development (OECD) mendeinisikan
corporate governance sebagai berikut:
“Corporate governance is tehe system by which
business corporations are directed and controlled.
The corporate governance structure speciies
the distribution of rights and responsibilities
qamong different participants in the corporation,
such as the board, the managers, shareholders
and other stakeholders, and spells out the rules
and procedure for making decisions on corporate
affairs. By doing this, it also provides the structure
throught which the company objectives are set,
and the means of attaining those objectives and
monitoring performance”.
Sesuai dengan deinisi di atas, menurut
OECD corporate governance adalah system
yang dipergunakan untuk mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan.
Corporate governance mengatur pembagian
tugas, hak dan kewajiban mereka yang
berkepentingan
terhadap
kehidupan
perusahaan, termasuk para pemegang
saham, Dewan pengurus, para manajer,
dan semua anngota the stakeholders nonpemegang saham.
Corporate governance yang baik dapat
memberikan rangsangan bagi board dan
manajemen untuk mencapai tujuan yang
merupakan kepentingan perusahaan dan
pemegang saham harus memfasilitasi
pengawasan yang efektif sehingga mendorong perusahaan menggunakan sumber
daya dengan lebih eisien
Corporate governance juga mengetengahkan ketentuan dan prosedur yang harus
diperhatikan Dewan Pengurus-Board of
Directors dan Direksi dalam pengambilan
keputusan yang bersangkutan dengan
kehidupan perusahaan.
tujuan good corporate governance
Good corporate governance mempunyai
lima macam tujuan utama. Kelima tujuan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Melindungi hak dan kepentingan

CHALIRAFI

16

2.

3.
4.

5.

pemegang saham,
Melindungi hak dan kepentingan para
anggota the stakeholders non-pemegang
saham,
Meningkatkan nilai perusahaan dan para
pemegang saham,
Meningkatkan eisiensi dan efektiitas
kerja Dewan Pengurus atau Board of
Directors dan manajemen perusahaan,
dan
Meningkatkan mutu hubungan Board
of Directors dengan manajemen senior
perusahaan.

Secara umum, penerapan prinsip Good
Corporat Governance secara konkret,
memiliki tujuan terhadap perusahaan
sebagai berikut:
1. Memudahkan akses terhadap investasi
domestic maupun asing;
2. Mendapatkan cost of capital yang lebih
murah;
3. Memberikan keputusan yang lebih baik
dalam meningkatkan kinerja ekonomi
perusahaan;
4. Meningkatkan
keyakinan
dan
kepercayaan dari stakeholder terhadap
perusahaan;
5. Melindungi direksi dan komisaris dari
tuntutan hukum.
mEtoDE PEnElitian
Penelitian ini diadakan pada PT. Semen
Andalas Indonesia yang berlokasi di Jalan
Raya Banda Aceh- Meulaboh Km 17 Lhoknga
Aceh Besar. Objek penelitian berhubungan
dengan Budaya Perusahaan dan Good

Corporate Governance.
Populasi adalah totalitas dari semua objek
atau individu yang memiliki karakteristik
tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti
(bahan penelitian), sedangkan sampel adalah
bagian dari populasi yang diambil melalui
cara-cara tertentu yang juga mewakili
karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap
yang dianggap mewakili populasi” (Iqbal,
2001 : 84).
Populasi yang dipergunakan untuk
pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah karyawan PT. Semen Andalas
Indonesia Lhoknga Aceh Besar yang
berjumlah 367 orang, sampel yang digunakan
adalah 100 orang.
Penarikan sample didasarkan pada
pendapat
Arikunto
(1998:125)
yang
menyatakan bahwa apabila jumlah populasi
kurang dari 100 orang sebaiknya ambil
semua,sehingga penelitian adalah penelitian
populasi, apabila jumlah populasi lebih 100
orang maka jumlah sampel adalah 10-15%.
Sampel dalam penelitian ini adalah
sebahagian dari populasi yang ditentukan
dengan suatu metode pengambilan sampel.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
sampel dengan teknik sampling berdasarkan
Stratiied Random Sampling.
Dalam penelitian ini penentuan besarnya
jumlah sampel yang diambil oleh peneliti
mengacu pada pendapat yang dikemukakan
Birn (2000:149), yaitu bahwa dalam studi
kuantitatif diperbolehkan menggunakan
jumlah sampel antara 100 sampai dengan 200.
Jadi dalam penelitian ini peneliti menetapkan
besarnya jumlah sampel sebanyak 100 orang

tabel 1
Jumlah sampel
No
1
2
3
4
5

Departemen
Organization Cart HR
Organization Cart Finance
Organization Cart ADM
Organization Cart Development
Organization Cart Marketing
Total

Karyawan per
Departemen
40
50
75
87
115
367

Sumber: PT. Semen Andalas Indonesia Lhoknga Aceh Besar, 2007

Jumlah Karyawan Sebagai
Responden (00 orang)
11
14
20
23
32
100

Persentase
10,8
13,6
20,4
23,3
31,6
100%

17

Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

atas 36,7% dari populasi.
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
dari lapangan diolah dengan memakai
perhitungan statistik dengan bantuan
komputer melalui program SPSS (Statistical
Product and Service Solution.
Regresi bermanfaat untuk melihat
hubungan antara variabel dependen dengan
variabel independen dan bermanfaat
untuk meramal atau mengestimasi melalui
persamaan matematis suatu variabel
dependen dari variabel-variabel prediktor
(Ariestonandri 2006 : 151).
Instrumen yang dapat digunakan untuk
dapat menjelaskan hubungan dan pengaruh
variabel independen terhadap dependen
adalah analisis regresi sederhana dan teknik
korelasional sederhana.
Analisis regresi linier sederhana. Gujarati,
(1999:22) menyatakan persamaan linier
sebagai berikut:
Y = a + b1X1
Dimana :
Y = Penerapan Good Corporate
Governance
a = Konstanta
b1 = Koeisien Regresi Budaya Perusahaan
X1 = Budaya Perusahaan
Pada dasarnya analisis regresi adalah
untuk memperoleh persamaan regresi
dengan cara memasukkan perubah satu
demi satu sehingga dapat diketahui

pengaruh yang paling kuat sampai dengan
yang paling lemah.
Untuk mengetahui besarnya keeratan
hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen yaitu peranan
budaya perusahaan terhadap penerapan
good corporate governance digunakan
koeisien korelasi.
Hasil PEnElitian
Untuk mengetahui bagiamana tanggapan
responden terhadap budaya perusahaan
pada PT. Semen Andalas Indonesia Lhoknga
Aceh Besar maka dapat dilihat pada Tabel 2
Berdasarkan Tabel 2, hasil penelitian
menunjukkan bahwa pernyataan responden
mengenai “Sebagai karyawan pada PT.
Semen Andalas Indonesia Lhoknga Aceh
Besar, Anda memiliki atau rasa pengabdian
terhadap perusahaan tersebut” diperoleh
nilai rata-rata sebesar 4,21, pernyataan
responden mengenai“ Anda
selalu
bertanggung jawab terhadap setiap tugas
yang dibebankan kepada Anda” diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,77, pernyataan
responden mengenai “Anda selalu teliti dan
cermat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
yang Anda lakukan ” diperoleh nilai ratarata sebesar 3,94, pernyataan responden
mengenai “Anda memiliki kemauan
yang tinggi untuk mempelajari tugas dan
pelaksanaan kewajiban sesuai dengan
tanggung jawab dan wewenang ” diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,83, dan tanggapan

tabel 3
tanggapan responden terhadap Budaya Perusahaan
No.

Variabel

Rata-Rata

1.

Sebagai karyawan pada PT. Semen Andalas Indonesia Lhoknga Aceh
Besar, Anda memiliki atau rasa pengabdian terhadap perusahaan tersebut.
Anda selalu bertanggung jawab terhadap setiap tugas yang dibebankan
kepada Anda.
Anda selalu teliti dan cermat dalam proses pelaksanaan pekerjaan yang
Anda lakukan.
Anda memiliki kemauan yang tinggi untuk mempelajari tugas dan
pelaksanaan kewajiban sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang.
Anda suka membantu diantara sesama rekan kerja terutama ketika mereka
membutuhkan.
Rerata

4,2100

2.
3.
4.
5.

Sumber : Data Primer (diolah), 2010

3,7700
3,9400
3,8300
3,8100
3,9120

CHALIRAFI

18

tabel 4
tanggapan responden terhadap Penerapan good corporate governance
No.

Variabel

Rata-Rata

1.

Perusahaan menyediakan akses terhadap informasi tentang perencanaan termasuk rencana anggaran terhadap pihak yang membutuhkannya.
Perusahaan melakukan pemberian wewenang kepada personil perusahaan
dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan eisien.
Perusahaan melakukan penggantian personil dan pelatihan kepada personil
dalam rangka peningkatan produktivitas.
Pemberian sanksi apabila personil perusahaan tidak mampu mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilakukan yang menjadi tanggung jawabnya.
Perusahaan berkomitmen melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan apabila terdapat tindakan melanggar peraturan.

4,1000

2.
3.
4.
5.

Rerata

4,1100
3,9000
4,0200
3,8600

3,9980

Sumber : Data Primer (diolah), 2010
tabel 5
Hasil rekapitulasi analisis regresi linier sederhana
Variabel Penelitian
a
X
R squared : 0,835
R korelasi : 0,914

Label
Konstanta
Budaya Perusahaan

Sumber : Hasil Pengolahan Data (diolah), 2007

Koeisien Regresi

t-Hitung

Signiikan

2,202
0,909
F Hitung : 497,472
Signiikan : 0,000

2,734
22,304

0,007
0,000

Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012

responden mengenai “Anda suka membantu
diantara sesama rekan kerja terutama ketika
mereka membutuhkan” diperoleh nilai ratarata sebesar 3,81. Nilai rerata tanggapan
responden terhadap budaya perusahaan
pada PT. Semen Andalas Indonesia Lhoknga
Aceh Besar diperoleh sebesar 3,9120. Ini
berarti bahwa rata-rata responden menjawab
setuju terhadap budaya perusahaan pada
PT. Semen Andalas Indonesia Lhoknga Aceh
Besar telah di laksanakan dengan baik.
analisis Variabel Penerapan good
corporate governance
Untuk mengetahui bagaimana tanggapan
responden terhadap penerapan Good
Corporate Governance pada PT. Semen
Andalas Indonesia Lhoknga Aceh Besar
maka dapat dilihat pada Tabel 3
Berdasarkan T