T1 462009086 BAB III

(1)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kuantitatif. Menurut Polit & Beck (2004), Studi deskriptif bertujuan untuk mengamati, menggambarkan dan mendokumentasikan suatu situasi seperti secara alami terjadi dan sebagai titik awal untuk pengembangan teori hipotesis. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungannya. Dalam studi deskriptif kuantitatif hanya melibatkan satu variabel dan tidak mengungkapkan hubungan variabel. Penelitian ini mendeskripsikan suatu variabel tanpa menghubungkannya dengan variabel lain, sehingga informasi yang diperoleh adalah keadaan yang sesungguhnya pada saat dilakukan penelitian (Sugiyono, 2006). Variabel dalam penelitian ini adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-20 Juni 2013, bertempat di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Propinsi Jawa Tengah.


(2)

3.3. Karakteristik Responden

Populasi pada penelitian ini adalah orang tua di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Propinsi Jawa Tengah yang berjumlah 578 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun. Kriteria inklusi untuk sampel adalah orang tua yang mempunyai anak dengan rentang usia sampai 18 tahun yang masih tinggal satu rumah dengan orang tuanya. Sedangkan kriteria eksklusi yang ditetapkan adalah orang tua yang yang memiliki anak lebih dari 18 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 55 responden. Lembar persetujuan menjadi responden dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket atau kuesioner. Metode angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan mengenai variabel yang diteliti baik berupa pertanyaan terbuka maupun pertanyaan tertutup, yang harus dijawab oleh responden penelitian (Sugiyono, 2006). Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan pelayanan


(3)

kesehatan anak sakit. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.5. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan skala pengukuran yaitu skala Guttman, yang digunakan untuk mengukur jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten. Kuesioner ini dikembangkan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya yaitu hasil penelitian dari Budiafrizal (2003), Harahap (2012), Matondang (2011), dan Juliani (2012).. Untuk skala pengukuran menggunakan skala Guttman, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten. Instrumen terdiri dari pernyataan yang berjumlah 86 item, dimana setiap item memiliki alternatif jawaban yaitu iya dan tidak. Hal ini bertujuan agar responden dapat memberikan jawaban yang tegas dan konsisten. Kemudian dilakukan uji validitas isi oleh ahli keperawatan komunitas yaitu Ns. Megah Andriany, S. Kep., Sp. Kep. Kom, dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


(4)

Universitas Diponegoro Semarang. Selanjutnya dilakukan uji validitas konstruk dan data yang diperoleh berupa data interval atau ratio dikotomi yang artinya hanya ada dua alternatif pilihan. Bagi pernyataan dengan memilih alternatif jawaban iya memperoleh nilai 1 dan dengan alternatif jawaban tidak memperoleh nilai 0. Kemudian dilakukan uji reliabilitas, sehingga instrumen penelitian valid dan reliabel untuk digunakan.

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.6.1. Uji Validitas Instrumen

Validitas merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Sedangkan hasil penelitian dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan uji validitas isi (Content Validity) dan validitas konstruk (Construct Validity) yang menggunakan pendapat para ahli (judgment expert). Uji validitas isi dapat dilihat pada Lampiran 3.


(5)

Kemudian dilanjutkan dengan uji coba instrumen pada sampel penelitian. Setelah ditabulasikan, pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, dengan mengkorelasikan skor faktor item instrument dalam suatu faktor dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total (Sugiyono, 2006). Kuesioner ini diujikan kepada 25-30 % dari populasi orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun di Dusun Jumbleng Desa Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang pada tanggal 21-27 Mei 2013. Sedangkan jumlah populasi di Dusun Jumbleng sebanyak 100 orang. Berdasarkan persentase tersebut instrumen diujikan pada 30 orang.

Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan analisis univariat dan didapatkan hasil 22 item pertanyaan tidak valid sehingga dihapus dari item pertanyaan penelitian, sehingga total pertanyaan menjadi 64 item pertanyaan. Uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 4.

3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui raliabilitas instrumen. Tujuan dilakukan uji


(6)

reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui tingkat reliabilitas setiap pertanyaan kuesioner serta untuk mengetahui konsistensi instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama (Sugiyono, 2006).

Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas internal consistency atau uji validitas instrumen dengan mengujicobakan instrumen sekali saja di Dusun Jumbleng Desa Wonokerto, kemudian data yang diperoleh dianalisis. Reliabilitas instrumen dapat dilihat dengan besarnya nilai Alpha Cronbach’s. Berikut ini nilai standart Alpha Cronbach’s:

 < 0,7 = Tidak reliabel 0,7  0,799 = Cukup

0,8  0,899 = Baik

0,9  1,0 = Sangat reliabel

Didapatkan hasil reliabilitas 0,960. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel untuk digunakan. Uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 4.


(7)

3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Tahap Persiapan

Beberapa hal yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain adalah:

a. Penyusunan Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun instrumen penelitian yang terlebih dahulu dilakukan uji validitas isi, validitas konstruk, dan uji reliabilitas sampai dihasilkan instrumen yang valid dan reliabel.

b. Proses Perijinan.

Dalam proses ini diawali dengan meminta tanda tangan dari kedua pembimbing, kemudian mengusulkan kepada Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan untuk memberikan surat izin uji coba instrumen dan izin penelitian. Pada tanggal 8 April 2013 dikeluarkan surat izin untuk melakukan penelitian dan 9 April 2013 dikeluarkan surat izin untuk melakukan uji coba instrumen. Selanjutnya pada tanggal 12 Juni 2013 peneliti menyerahkan surat izin dari Fakultas kepada kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas)


(8)

Kabupaten Semarang untuk memberikan surat rekomendasi izin uji coba instrumen dan penelitian. Dan pada tanggal 12 April 2013 surat izin dikeluarkan. Kemudian peneliti menyerahkan tembusan surat izin penelitian kepada Kepala Desa Tajuk dari Kesbangpolinmas.

3.7.2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Juni-20 Juni 2013 yang dilakukan di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Jumlah responden sebanyak 55 orang. Proses penelitiannya dengan membagikan kuesioner yang sudah disiapkan oleh peneliti dengan cara mendatangi dari rumah ke rumah sesuai dengan data yang sudah diperoleh dari Kepala Dusun sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian ini.

3.7.3. Tahap Akhir

Pada tahap ini peneliti mengecek kembali data-data yang sudah terkumpulkan, kemudian memasukkan data dalam komputer untuk dilakukan pengolahan data. Setelah data diolah dan dilakukan


(9)

analisa statistik, proses selanjutnya adalah menginterpretasikan hasil analisa statistik berdasarkan tinjauan teori yang sudah disusun. Selanjutnya dilakukan analisa data dan pembahasan data berdasarkan referensi-referensi yang mendukung. Setelah dilakukan pembahasan, maka langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan dari pembahasan yang sudah dibuat dan membuat saran tindak lanjut.

3.8. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data sampel yang telah terkumpul dan tidak membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi pada populasi dimana sampel diambil. Analisis deskriptif akan menggunakan ukuran pemusatan atau ukuran lokasi, yaitu beberapa ukuran yang menyatakan dimana distribusi data tersebut terpusat. Ukuran pemusatan berupa nilai tunggal yang bisa mewakili suatu kumpulan data dan karakteristiknya. Penyajian data melalui perhitungan frekuensi, mean, median dan modus (Sugiyono, 2006).


(10)

3.9. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian seorang peneliti harus bertindak sesuai dengan etika penelitian yang menjadi pedoman ketika peneliti terjun ke lapangan, atau secara langsung berinteraksi dengan partisipan sebagai sumber data atau informan. Menurut Denzin & Lincoln (2011), etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat beberapa prinsip utama yang perlu dipahami, yaitu:

3.7.1 Prinsip Menghargai Martabat Manusia

Peneliti harus mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan, isu-isu yang berkaitan dengan prinsip menghormati dan bebas mengungkapkan informasi tanpa ada paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia contohnya dengan informed consent.

3.7.2. Prinsip Keadilan

Pada prinsip ini menekankan manfaat dan beban resiko yang mengutamakan hak untuk perlakuan yang adil dan hak untuk kerahasiaan atau privasi.


(11)

3.7.3. Prinsip Kebaikan

Pada prinsip ini harus mengutamakan prinsip kebebasan yang tidak menyakiti, kebebasan dalam eksploitasi dan memperhitungkan manfaat dari penelitian.


(1)

reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui tingkat reliabilitas setiap pertanyaan kuesioner serta untuk mengetahui konsistensi instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama (Sugiyono, 2006).

Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas internal consistency atau uji validitas instrumen dengan mengujicobakan instrumen sekali saja di Dusun Jumbleng Desa Wonokerto, kemudian data yang diperoleh dianalisis. Reliabilitas instrumen dapat dilihat dengan besarnya nilai Alpha Cronbach’s. Berikut ini nilai standart Alpha Cronbach’s:

 < 0,7 = Tidak reliabel 0,7  0,799 = Cukup

0,8  0,899 = Baik

0,9  1,0 = Sangat reliabel

Didapatkan hasil reliabilitas 0,960. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel untuk digunakan. Uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 4.


(2)

3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Tahap Persiapan

Beberapa hal yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain adalah:

a. Penyusunan Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun instrumen penelitian yang terlebih dahulu dilakukan uji validitas isi, validitas konstruk, dan uji reliabilitas sampai dihasilkan instrumen yang valid dan reliabel.

b. Proses Perijinan.

Dalam proses ini diawali dengan meminta tanda tangan dari kedua pembimbing, kemudian mengusulkan kepada Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan untuk memberikan surat izin uji coba instrumen dan izin penelitian. Pada tanggal 8 April 2013 dikeluarkan surat izin untuk melakukan penelitian dan 9 April 2013 dikeluarkan surat izin untuk melakukan uji coba instrumen. Selanjutnya pada tanggal 12 Juni 2013 peneliti menyerahkan surat izin dari Fakultas kepada kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas)


(3)

Kabupaten Semarang untuk memberikan surat rekomendasi izin uji coba instrumen dan penelitian. Dan pada tanggal 12 April 2013 surat izin dikeluarkan. Kemudian peneliti menyerahkan tembusan surat izin penelitian kepada Kepala Desa Tajuk dari Kesbangpolinmas.

3.7.2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Juni-20 Juni 2013 yang dilakukan di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Jumlah responden sebanyak 55 orang. Proses penelitiannya dengan membagikan kuesioner yang sudah disiapkan oleh peneliti dengan cara mendatangi dari rumah ke rumah sesuai dengan data yang sudah diperoleh dari Kepala Dusun sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian ini.

3.7.3. Tahap Akhir

Pada tahap ini peneliti mengecek kembali data-data yang sudah terkumpulkan, kemudian memasukkan data dalam komputer untuk dilakukan pengolahan data. Setelah data diolah dan dilakukan


(4)

analisa statistik, proses selanjutnya adalah menginterpretasikan hasil analisa statistik berdasarkan tinjauan teori yang sudah disusun. Selanjutnya dilakukan analisa data dan pembahasan data berdasarkan referensi-referensi yang mendukung. Setelah dilakukan pembahasan, maka langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan dari pembahasan yang sudah dibuat dan membuat saran tindak lanjut.

3.8. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data sampel yang telah terkumpul dan tidak membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi pada populasi dimana sampel diambil. Analisis deskriptif akan menggunakan ukuran pemusatan atau ukuran lokasi, yaitu beberapa ukuran yang menyatakan dimana distribusi data tersebut terpusat. Ukuran pemusatan berupa nilai tunggal yang bisa mewakili suatu kumpulan data dan karakteristiknya. Penyajian data melalui perhitungan frekuensi, mean, median dan modus (Sugiyono, 2006).


(5)

3.9. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian seorang peneliti harus bertindak sesuai dengan etika penelitian yang menjadi pedoman ketika peneliti terjun ke lapangan, atau secara langsung berinteraksi dengan partisipan sebagai sumber data atau informan. Menurut Denzin & Lincoln (2011), etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat beberapa prinsip utama yang perlu dipahami, yaitu:

3.7.1 Prinsip Menghargai Martabat Manusia

Peneliti harus mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan, isu-isu yang berkaitan dengan prinsip menghormati dan bebas mengungkapkan informasi tanpa ada paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia contohnya dengan informed consent.

3.7.2. Prinsip Keadilan

Pada prinsip ini menekankan manfaat dan beban resiko yang mengutamakan hak untuk perlakuan yang adil dan hak untuk kerahasiaan atau privasi.


(6)

3.7.3. Prinsip Kebaikan

Pada prinsip ini harus mengutamakan prinsip kebebasan yang tidak menyakiti, kebebasan dalam eksploitasi dan memperhitungkan manfaat dari penelitian.