Materi Diklat BP3IP SISTEM NAVIGASI ELEKTRONIK BAB V A

BAB V
PEDOMAN MAGNET
PENDAHULUAN
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi yang paling
konvensional dan penting di kapal, yang digunakan untuk menentukan
arah di laut, yaitu pedoman magnit.
Tujuan kami menyusun keterangan mengenai pedoman magnit
ialah agar para pembaca pada umumnya dan para Taruna pada
khususnya dapat mengenai dan mengerti tentang pedoman magnit.
Sehingga setelah selesai mempelajari bab ini para pembaca dan para
taruna dapat.
1. Menjelaskan ruang lingkup penggunaan pedoman magnit pada
umumnya di kapal.
2. Mendemonstrasikan cara membaca dan mengoreksi pedoman magnit
secara tepat.
Pada umumnya di atas kapal digunakan dua jenis pedoman yaitu :
1. Yang pertama, pedoman magnit : yang prinsip kerjanya tergantung
pada sifat-sifat magnit dari sebuah magnit batang dan pengaruh
medan magnit bumi.
2. Yang kedua, pedoman Giro : yang prinsip kerjanya sama sekali tidak
tergantung pada sifatsifat magnit, melainkan pada cara kerja sebuah

gyroscope dan tergantung pada sumber tenaga listrik kapal.
Pedoman adalah sebuah alat navigasi yang digunakan untuk
menetapkan arah di laut, baik berupa haluan kapal maupun baringan.
Dcngan bertambah modern dan praktisnya pedoman giro, maka dalam
pemakaian di kapal ada kecenderungan lebih banyak menggunakan
pedoman giro, dan melalaikan pedoman magnit. meskipun sungguh dapat
diandalkan namun sebagai pesawat yang tetap tergantung pada sumber

tenaga luas (listrik) pedoman giro dapat saat sewaktu-waktu tidak
berfungsi (gangguan sementara saja pada arus listrik dapat berakibat
fatal).
Sebaliknya sedikit saja gangguan yang dapat terjadi suatu pedoman
magnit
Pedoman Magnit
Sebuah pedoman magnit sebagaimana sudah dikatakan terdahulu
bekerja. Sifat-sifat magnit dan sebuah magnit buatan.
Sifat-sifat magnit pada sebuah magnit batang atau suatu magnit jarum
antara lain adalah :
1. Memiliki gaya tarik tolak terhadap logam bermagnit lainnya (baja dan
besi)

2. Kekuatan gaya tarik tolak tersebut adalah terkuat pada ujung-ujung
magnit batang.
3. Ujung-ujung magnit batang tersebut diberi nama kutub, Kutub Utara
dan kutub Selatan.
4. Kutub-kutub yang senama dari dua buah magnit batang akan saling
tolak menolak, dan kutubkutubnya yang tidak senama akan tarikmenarik.
5. Apabila sebuah magnit batang ditempatkan sedemikian rupa sehingga
dapat berputar bebas dalam bidang horizontal, kutub-kutubnya akan
mengarah / menunjuk ke kutub-kutub bumi
6. Besarnya kekuatan gaga tarik tolak antara dua buah magnit batang
yang berbeda, berbanding
lurus

dengan

hasil kali

kekuatan

magnit


kedua

kutub

yang

bersangkutan dan berbanding terbalik dengan jarak antara kutub-kutub
pangkat dua (Hukum Coulomb).

Sesuai dengan penggunaannya di kapal maka pedoman magnit ada dua
jenis yaitu :
1. Pedoman magnit kering
2. Pedoman magnit basah
Bagian-bagian dari kedua jenis pedoman tersebut dalam garis besarnya
sama. Perbedaan utamanya hanya terletak pada piringan pedoman basah
terapung di dalam suatu cairan, sedangkan piringan pedoman kering
tidak. Kemudian Sesuai dengan penempatan dan fungsinya.
Maka ada tiga jenis buah untuk pedoman magnit di kapal yaitu :
1. Pedoman standar

2. Pedoman kemudi
3. Pedoman darurat
4. Pedoman sekoci berdiri sendiri
Pedoman Magnit Kering
Sesuai dengan penjelasan di atas maka jenis pedoman magnit ini
tidak menggunakan zat cair untuk menjaga keseimbangan piringan
pedomannya.
Adapun bagian-bagian untuk pedoman magnit kering adalah
1. Piringan pedoman
2. Ketel pedoman
3. Cincin lenza (alas penggantung pedoman)
4. Rumah pedoman
Gambar berikut ini merupakan gambar irisan / penampang tegak sebuah
pedoman magnit kering
yang memperlihatkan bagian-bagian dari peralatan di dalamnya.

Keterangan gambar :
a) Ketel pedoman
b) Tutup kaca
c) Kaca baur

d) Pena (semat)
e) Ujung semat
f) Sungkup dan aluminium
g) Batu nilam
h) Pinggiran dari aluminium
i) Benang sutera
j) Batan magnit
k) Kertas skala derajat
Piringan pedoman :
Piringan pedoman magnit kering memiliki beberapa bagian yaitu
a. Sungkup
b. Keping tengah (keping kecil)
c. Jarum magnit (sebanyak 8 buah)
d. Semat pedoman jarum semat)

e. Skala derajat (compass roce)
Piringan pedoman adalah bagian yang penting dari sebuah pedoman.
Bagian tengah dari piringan pedoman disebut sungkup. Bagian pinggir
sekitar sungkup dibuat dari jenis logam yang ringan (seperti alumunium).
Sungkup dan bagian pinggir piringan tidak berhubungan langsung, baik

pada tepi sungkup dan bagian pinggir piringan terdapat lubang-lubang
kecil. Pada lubang-lubang tersebut diiikatkan benang-benang sutera yang
halus. Di atas benang-benang tersebut ditempatkan suatu kain sutera
atau kertas yang berbangun lingkaran. Di atas sutera tersebut terlukis
skala pembagian derajat.
Di bagian bawah piringan di tempatkan kedelapan jarum magnit. piringan
pedoman harus duduk dengan seimbang untuk itu piringan pedoman
ditunjang oleh sebuah semat atau pena di bagian tengah sungkup,
sehingga piringan pedoman bebas berputar.
Semat tersebut dipasang tetap, tegak lurus di tengah-tengah pedoman.
Bagian tengah bawah sungkup disebut dop dilapisi bate keras (after) dan
Ujung semat dibuat dari logam keras (iridium) dan runcing sekali

MAWAR PEDOMAN

Ada beberapa type piringan pedoman yang digunakan pada pedoman di
kapal diantaranya yang terkenal adalah piringan pedoman tipe Thomson.

Piringan Pedoman Thomson
1. Sungkup / gelang dan cincin dibuat dari alumunium

2. Jarum jarum magnit dipasang simetris terhadap pusat sungkup.
Jumlah jarum umumnya 8 buah. Dekat sungkup panjangnya 8 cm yang
dekat pinggir ± 5 cm
3. Garis tengah piringan ± 25 cm dengan berat 15 sampai 20 gram
4. Piringan pembagian mata angin dibuat dari kertas / sutra dengan lebar
untuk tiap dua surat atau 22 1/2°, maksudnya untuk mencegah
terjadinya perubahan Skala derajat karena perubahan bentuk /
memuai mengerut dan kertas / sutera.
5. Cincin dan gelang diberi berlubang sebanyak 32 buah, yaitu pada
setiap 1 surat (111/2°)
6. Berat mawar pedoman adalah ± 12 gram. Panjang jarum antara 5
sampai dengan 8 cm sejumlah 4 atau 6 buah atau 8 buah.
7. Piringan pedoman tertutup di bagian atasnya dengan kaca bening, dan
dibawahnya ditutup dengan kaca baur.
8. Panjang jarum antara 5 sampai dengan 8 cm, sejumlah 4 atau 6 atau 8
buah, dipasang simetris di kiri - kanan sungkup, dengan diikatkan
benang. Jarum yang terpendek dipasang di sebelah pinggir.
Syarat-syarat piringan pedoman yang baik
1. Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin
2. Tidak memiliki kesalahan kolimasi

3. Pembagian derajatnya harus jelas sehingga mudah dibaca dan dibuat
secara teratur
4. Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan besarnya ketel
pedoman
5. Piringan pedoman harus tenang
6. Piringan pedoman harus peka
7. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar, yaitu minimum 14
detik agar tidak terjadi sinkronisasi dengan olengan kapal.