File BMSDA RENJA 2016

RINGKASAN RENJA DINAS BMSDA KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2015

Latar belakang, maksud dan tujuan
Penyusunan Renja Dinas BMSDA periode 2015 merupakan amanat
perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Kota
Tangerang Nomor 2 tahun 2008 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Tangerang dimana masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
diharuskan menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja –
SKPD) yang mengacu kepada Renstra SKPD yang disusun untuk jangka waktu lima

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t

IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

tahun. Renja menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran serta Dokumen
Pelaksanaan Anggaran, sekaligus menjadi bahan evaluasi untuk mengukur kinerja
Dinas BMSDA.

Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas BMSDA Tahun 2015

Ditinjau dari kinerja Dinas BMSDA tahun 2014 dan penyelenggaraan tugas
dan fungsinya sebagai pelaksana pekerjaan umum maka beberapa isu dan
permasalahan

penting

yang

menjadi


perhatian

adalah

sebagai

berikut

:

Pengembangan akses perluasan jalan dan sarana pendukungnya, Pengembangan
Sistem Transportasi Kota yang Modern, Pengelolaan Jaringan Jalan dan Fasilitas
Pejalan Kaki yaitu masih perlu ditingkatkan, Penataan Infrastruktur Pengendali
Banjir, Normalisasi daerah aliran sungai dan pengembalian fungsi kantong air
sebagai pengendali banjir, Konservasi Dan Rehabilitasi Daerah Resapan dan
Daerah Aliran Sungai, Pemanfaatan sempadan sungai dan situ untuk kegiatan
budidaya, Cakupan dan kualitas pelayanan air bersih dan minum belum memadai,
Belum optimalnya pendayagunaan dan pengendalian penyelenggaraan SPAM,
Belum tersedianya data yang terbaru berkaitan dengan konservasi air bawah tanah,

Masih minimnya ketersediaan sumur pantau, Belum optimalnya tindakan konservasi
air tanah, Belum optimalnya pendayagunaan dan pengendalian air tanah, Belum
optimalnya pembinaan terhadap penyedia barang dan jasa, Belum terdapatnya
system data terpadu berbasis GIS, Belum lengkapnya peraturan, SOP yang
digunakan sebagai standar acuan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi
terhadap penyerapan anggaran kinerja Dinas BMSDA masih perlu ditingkatan. Dinas
BMSDA melaksanakan 17 program dan 87 kegiatan dengan anggaran Belanja tidak
langsung sebesar Rp. 11.105.042.009 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 5.635.843.008 (92,75%), sedangkan untuk anggaran belanja lansung sebesar
Rp. 20.317,522.222 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 16.844.224.436

(82.91%) jika dirata-rata persentasi penyerapan anggaran bappeda tahun 2014
sekitar (85.17%). Pegawai Dinas BMSDA berjumlah 85 orang yang terdiri dari 15
wanita, 70 Laki-laki. Rata-rata pendidikan pegawai Dinas BMSDA didominasi lulusan
Strata satu sebesar 42% disusul dengan lulusan SLTA/STM/SMK yakni sebesar
40%. Sedangkan lulusan S2

11%, SMP

6%, dan S3 1%. Berdasarkan tingkat


pendidikan pegawai Dinas BMSDA secara umum sudah memadai namun perlu
ditingkatkan agar bisa disetarakan, yang perlu dianalisa lebih lanjut adalah jenis
lulusan yang dibutuhkan sesuai dengan tupoksi Dinas BMSDA.
Tujuan, Sasaran, Program Dan Kegiatan
Visi dan Misi Bappeda dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran yang akan
dicapai. Terdapat delapan tujuan dalam Renstra Dinas BMSDA yang terdiri dari :
Meningkatkan

pelayanan

dan

perencanaan

dan

pengawasan

G

AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

1.

teknis

kebinamargaan dan sumber daya air; 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan
kota penghubung pusat – pusat kegiatan; 3. Meningkatkan penyediaan sarana dan
prasarana kebinamargaan; 4. Meningkatkan sistem jaringan sungai yang mantap

untuk mengatasi 31 lokasi banjir; 5. Meningkatkan penyediaan dan pelayanan
prasarana air bersih; 6. Meningkatkan konservai dan pengelolaan air tanah di 13
Kecamatan 7. Meningkatkan keterpaduan pengelolaan infrastruktur kebinamargaan,
sumber daya air serta air minum dan air tanah; 8. Meningkatkan pelayanan
kelembagaan berbasis dukungan sumber daya manusia, sarana prasarana dan
mekanisme

prosedur yang sistematis.

Sasaran

Dinas BMSDA yang ingin dicapai tahun 2015 mengacu pada

Renstra Dinas BMSDA yaitu : 1. Meningkatnya kinerja perencanaan dan
pengawasan bidang kebinamargaan dan sumber daya air; 2. Meningkatkan kuantitas
dan kualitas jalan kota penghubung pusat-pusat kegiatan; 3. Meningkatnya
penyediaan prasarana dan sarana kebinamargaan; 4. Tersedianya Sistem Jaringan
Sungai yang mantap untuk mengatasi di 31 titik lokasi banjir; 5. Meningkatknya
penyediaan dan pelayanan air bersih; 6. Meningkatnya konservasi dan pengelolaan
air tanah di 13 kecamatan; 7. Meningkatnya keterpaduan pengelolaan infrastruktur

kebinamargaan, sumber daya air serta air minum dan air tanah; 8. Meningkatnya
pelayanan kelembagaan, berbasis dukungan sumber daya manusia dan mekanisme
prosedur yang sistematis.
Program prioritas Dinas BMSDA Tahun 2015 mengacu pada Renstra Dinas
BMSDA. Program ini diarahkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapai
Dinas BMSDA serta diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJMD dan
RKPD. Untuk tahun anggaran 2015 Program yang dilaksanakan

terdiri dari 17

program dan 87 kegiatan dengan anggaran Belanja tidak langsung sebesar
Rp.751.446.240.731,43 sedangkan untuk anggaran belanja langsung sebesar

Rp.11.105.042.009. Indikator dan target penting yang ingin dicapai tahun 2015 terdiri
dari : 1. Tingkat kinerja perencanaan dan pengawasan bidang kebinamargaan dan
sumber daya air; 2. Persentase keterhubungan pusat-pusat kegiatan dan pusatpusat produksi di wilayah kota; 3. Persentase kondisi jalan kota yang baik dan
sedang; 4. Tingkat Ketersediaan data jalan di seluruh wilayah kota; 5. Tingkat
ketersediaan sistem informasi/database jalan; 6. Tingkat ketersediaan sarana dan
prasarana Kebinamargaan yang layak dan memadai; 7. Tingkat pembangunan turap
di wilayah aliran sungai yang rawan longsor lingkup kewenangan kota; 8. Tingkat

keberfungsian jaringan irigasi pertanian rakyat; 9. Tingkat Pengembangan,
pengelolaan, dan konservasi sungai, danau, dan Sumber Daya Air lainnya; 10.
Tingkat penanganan wilayah/lokasi banjir; 11. Tingkat Ketersediaan air minum yang

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan SPAM bukan jaringan
perpipaan; 12. Tingkat Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok

minimal

sehari-hari;

13.

Tingkat

keterpaduan

pengelolaan

infrastruktur

kebinamargaan, sumber daya air serta air minum dan air tanah; 14. Tingkat
pelayanan kelembagaan, berbasis dukungan sumber daya manusia dan mekanisme
prosedur yang sistematis.
Penutup

Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan

menyeluruh bagi seluruh pegawai Dinas BMSDA dan stakeholder.

RINGKASAN RENJA BAPPEDA KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2016

Latar belakang, maksud dan tujuan
Penyusunan Renja Dinas BMSDA

Tahun 2016 merupakan amanat

perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Kota
Tangerang Nomor 2 tahun 2008 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Tangerang dimana masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
diharuskan menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja –
SKPD) yang mengacu kepada Renstra SKPD yang disusun untuk jangka waktu lima

G
AN id
ER go.

NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

tahun. Renja menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran serta Dokumen
Pelaksanaan Anggaran, sekaligus menjadi bahan evaluasi untuk mengukur kinerja
Dinas BMSDA.

Perlu dilakukannya Evaluasi dilakukan untuk anggaran dan program kegiatan
tahun sebelumnya yaitu tahun anggaran 2015 sebagai evaluasi dan bahan untuk
memperbaiki kinerja di tahun yang akan datang. Pada tahun anggaran 2015 Dinas
BMSDA melaksanakan 17 program dan 87 kegiatan dengan anggaran Belanja tidak
langsung sebesar Rp. 11.105.042.009 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
7.011.189.943 (71.23%), sedangkan untuk anggaran belanja lansung sebesar
Rp. 751.446.240.731,43 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 344.920.436.398
(45.90%) jika dirata-rata persentasi penyerapan anggaran Dinas BMSDA tahun 2015
sekitar (86.89%)

Ditinjau dari kinerja Dinas BMSDA tahun 2016 dan penyelenggaraan tugas
dan fungsinya sebagai pelaksana pekerjaan umum maka beberapa isu dan
permasalahan

penting

yang

menjadi

perhatian

adalah

sebagai

berikut

:

Pengembangan akses perluasan jalan dan sarana pendukungnya, Pengembangan
Sistem Transportasi Kota yang Modern, Pengelolaan Jaringan Jalan dan Fasilitas
Pejalan Kaki yaitu masih perlu ditingkatkan, Penataan Infrastruktur Pengendali
Banjir, Normalisasi daerah aliran sungai dan pengembalian fungsi kantong air
sebagai pengendali banjir, Konservasi Dan Rehabilitasi Daerah Resapan dan
Daerah Aliran Sungai, Pemanfaatan sempadan sungai dan situ untuk kegiatan
budidaya, Cakupan dan kualitas pelayanan air bersih dan minum belum memadai,
Belum optimalnya pendayagunaan dan pengendalian penyelenggaraan SPAM,
Belum tersedianya data yang terbaru berkaitan dengan konservasi air bawah tanah,
Masih minimnya ketersediaan sumur pantau, Belum optimalnya tindakan konservasi
air tanah, Belum optimalnya pendayagunaan dan pengendalian air tanah, Belum
optimalnya pembinaan terhadap penyedia barang dan jasa, Belum terdapatnya

system data terpadu berbasis GIS, Belum lengkapnya peraturan, SOP yang
digunakan sebagai standar acuan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi
terhadap penyerapan anggaran kinerja Dinas BMSDA masih perlu ditingkatan.
Tingkat
optimalnya

profesionalisme
ketersediaan

pelaksana

Sarana

dan

pekerjaan

umum

prasarana

rendah,

yang

belum

mendukung

profesionalismepelakana, Pemanfaatan hasil kajian yang tidak optimal.
Tujuan, Sasaran, Program Dan Kegiatan
Visi dan Misi Bappeda dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran yang akan
dicapai. Terdapat delapan tujuan dalam Renstra Dinas BMSDA yang terdiri dari :
1.

Meningkatkan

pelayanan

dan

perencanaan

dan

pengawasan

teknis

kebinamargaan dan sumber daya air; 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

kota penghubung pusat – pusat kegiatan; 3. Meningkatkan penyediaan sarana dan
prasarana kebinamargaan; 4. Meningkatkan sistem jaringan sungai yang mantap
untuk mengatasi 31 lokasi banjir; 5. Meningkatkan penyediaan dan pelayanan
prasarana air bersih; 6. Meningkatkan konservai dan pengelolaan air tanah di 13
Kecamatan 7. Meningkatkan keterpaduan pengelolaan infrastruktur kebinamargaan,
sumber daya air serta air minum dan air tanah; 8. Meningkatkan pelayanan
kelembagaan berbasis dukungan sumber daya manusia, sarana prasarana dan
mekanisme

prosedur yang sistematis.

Sasaran

Dinas BMSDA yang ingin dicapai tahun 2016 mengacu pada

Renstra Dinas BMSDA yaitu : 1. Meningkatnya kinerja perencanaan dan
pengawasan bidang kebinamargaan dan sumber daya air; 2. Meningkatkan kuantitas
dan kualitas jalan kota penghubung pusat-pusat kegiatan; 3. Meningkatnya
penyediaan prasarana dan sarana kebinamargaan; 4. Tersedianya Sistem Jaringan
Sungai yang mantap untuk mengatasi di 31 titik lokasi banjir; 5. Meningkatknya
penyediaan dan pelayanan air bersih; 6. Meningkatnya konservasi dan pengelolaan
air tanah di 13 kecamatan; 7. Meningkatnya keterpaduan pengelolaan infrastruktur
kebinamargaan, sumber daya air serta air minum dan air tanah; 8. Meningkatnya
pelayanan kelembagaan, berbasis dukungan sumber daya manusia dan mekanisme
prosedur yang sistematis.
Program prioritas Dinas Tahun 2016 mengacu pada Renstra Bappeda.
Program ini diarahkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapai Bappeda
serta diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJMD dan RKPD. Untuk
tahun anggaran 2015 Program yang dilaksanakan terdiri dari 17 Program dan 87
Kegiatan dengan jumlah anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 11.105.042.009
dan Jumlah anggaran Belanja Tidak langsung sebesar Rp. Rp.751.446.240.731,43.
Indikator dan target penting yang ingin dicapai tahun 2016 terdiri dari: 1. Tingkat
kinerja perencanaan dan pengawasan bidang kebinamargaan dan sumber daya air;

2. Persentase keterhubungan pusat-pusat kegiatan dan pusat-pusat produksi di
wilayah kota; 3. Persentase kondisi jalan kota yang baik dan sedang; 4. Tingkat
Ketersediaan data jalan di seluruh wilayah kota; 5. Tingkat ketersediaan sistem
informasi/database

jalan;

6.

Tingkat

ketersediaan

sarana

dan

prasarana

Kebinamargaan yang layak dan memadai; 7. Tingkat pembangunan turap di wilayah
aliran sungai yang rawan longsor lingkup kewenangan kota; 8. Tingkat keberfungsian
jaringan irigasi pertanian rakyat; 9. Tingkat Pengembangan, pengelolaan, dan
konservasi sungai, danau, dan Sumber Daya Air lainnya; 10. Tingkat penanganan
wilayah/lokasi banjir; 11. Tingkat Ketersediaan air minum yang aman melalui SPAM
dengan jaringan perpipaan dan SPAM bukan jaringan perpipaan; 12. Tingkat
Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari; 13.

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

Tingkat keterpaduan pengelolaan infrastruktur kebinamargaan, sumber daya air
serta air minum dan air tanah; 14. Tingkat

pelayanan kelembagaan, berbasis

dukungan sumber daya manusia dan mekanisme prosedur yang sistematis.
Penutup

Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan
menyeluruh bagi seluruh pegawai Bappeda dan stakeholder.

rianihex2724@gmail.com

G
N
A .id
R
E go
G a.
N
t
A
o
T gk
TA ran
KO ge
n
H
a
A .t
T
N ww
I
ER ://w
M tp
E
P ht