Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Nilai Moralitas Siswa Melalui Pembelajaran IPS di SD Negeri Sidomukti 3 Kecamatan Bandungan T2 942008142 BAB V
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan
hasil
pelaksanaan
penelitian,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini nilai moral diintegrasikan ke
dalam materi IPS yang berkenaan dengan masalah
sosial.
Hasil
penelitian
menunjukkan
adanya
peningkatan yang positif dalam beberapa aspek
dalam penerapan metode penanaman nilai moralitas dalam pembelajaran IPS. Tindakan pada
akhir
siklus
terhadap
telah
menunjukkan
penerapan
nilai–nilai
peningkatan
morali-tas
terintegrasi sesuai dengan rancangan tindakan
yang telah dibuat, seperti kesediaan menghargai
perbedaan pendapat cukup baik, siswa mendengarkan atas penjelasan pendapat cukup baik, siswa
mendengarkan atas penjelasan dari kelompok lain
dengan
seksama
sehingga
tidak
memotong
pembicaraan teman saat diskusi. Dalam mempertahankan pendapat sudah bersifat ilmiah dan
apabila ada perbedaan pendapat dapat dicari
penyelesaian yang baik.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengintegrasian pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS,
pada aktivitas belajar individu, kelompok, dan
klasikal, dapat meningkatkan pemahaman dan perilaku moral siswa kelas V SD Negeri Sidomukti 03
145
Kecamatan
Bandungan
Semarang.
Peningkatan
yang terjadi meliputi : a) Perilaku moral siswa
dalam individu, mengalami kenaikan dari 18 siswa
(50%) pada siklus I, naik menjadi 21 siswa (60%)
pada siklus II dan 28 siswa (80%) pada siklus III, b)
Perilaku moral siswa dalam aktivitas kelompok,
dari 13 siswa (36%) siklus I naik menjadi 16 (45%)
pada siklus II dan 28 (80%) pada siklus III, c)
Perilaku moral siswa dalam aktivitas kelas mengalami kenaikan dari 11 siswa (30%) pada siklus I
naik menjadi 14 siswa (40%) pada siklus II dan 26
siswa (75%) dari pada siklus III. Dengan demikian
pengintegrasian pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan pemahaman dan perilaku moralitas siswa kelas V SD Negeri Sidomukti
03 Kecamatan Bandungan Semarang.
5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan
yang diuraikan di atas maka penelitian mempunyai
implikasi sebagai berikut :
1. Penerapan nilai moral yang terintegrasi dalam
pembelajaran IPS memberi pengalaman belajar bagi
siswa
dalam
mengembangkan
perilaku
positif
dalam kegiatan pembelajaran sehingga mampu
diintegrasikan dalam kehidupan sehari – hari.
2. Pengintegrasian
nilai
moralitas
melalui
tes
pemahaman dan pengamatan perilaku siswa di
dalam
146
kelas
dapat
meningkatkan
pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran yang berdampak
pada penguasaan nilai – nilai yang terkandung
dalam pembelajaran IPS.
3. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa diskusi
antara guru pelaksana, peneliti dan kolaborator
tentang
pelaksanaan
pembelajaran
IPS
yang
terintegrasi melalui penerapan nilai moral, berimplikasi pada perubahan pola pikir guru tentang
pentingnya melibatkan siswa secara aktif, baik fisik
maupun mental pada obyek pembelajaran.
4. Keterbatasan Penelitian
Penelitian tindakan yang dilakukan terhadap siswa
kelas V SD Negeri Sidomukti 03 Kecamatan Bandungan Semarang memiliki beberapa keterbatasan.
Adapun keterbatasan–keterbatasan tersebut adalah
a. Penelitian hanya dilakukan pada kelas V yang
siswanya berjumlah 35 siswa.
b. Guru pelaksana memiliki keterbatasan dalam
memfasilitasi siswa dalam penggalian informasi
tentang materi yang dibahas, dalam kegiatan
pembelajaran, yang berupa keterbatasan waktu
maupun sarana dan prasarana yang tersedia.
c. Terbatasnya
waktu
untuk
melaksanakan
peneliti-an, sehingga hasilnya kurang optimal.
d. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini
hanya
terdapat
beberapa
aspek
saja
yang
dianggap dapat mewakili variabel yang diamati.
147
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan
hasil
pelaksanaan
penelitian,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini nilai moral diintegrasikan ke
dalam materi IPS yang berkenaan dengan masalah
sosial.
Hasil
penelitian
menunjukkan
adanya
peningkatan yang positif dalam beberapa aspek
dalam penerapan metode penanaman nilai moralitas dalam pembelajaran IPS. Tindakan pada
akhir
siklus
terhadap
telah
menunjukkan
penerapan
nilai–nilai
peningkatan
morali-tas
terintegrasi sesuai dengan rancangan tindakan
yang telah dibuat, seperti kesediaan menghargai
perbedaan pendapat cukup baik, siswa mendengarkan atas penjelasan pendapat cukup baik, siswa
mendengarkan atas penjelasan dari kelompok lain
dengan
seksama
sehingga
tidak
memotong
pembicaraan teman saat diskusi. Dalam mempertahankan pendapat sudah bersifat ilmiah dan
apabila ada perbedaan pendapat dapat dicari
penyelesaian yang baik.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengintegrasian pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS,
pada aktivitas belajar individu, kelompok, dan
klasikal, dapat meningkatkan pemahaman dan perilaku moral siswa kelas V SD Negeri Sidomukti 03
145
Kecamatan
Bandungan
Semarang.
Peningkatan
yang terjadi meliputi : a) Perilaku moral siswa
dalam individu, mengalami kenaikan dari 18 siswa
(50%) pada siklus I, naik menjadi 21 siswa (60%)
pada siklus II dan 28 siswa (80%) pada siklus III, b)
Perilaku moral siswa dalam aktivitas kelompok,
dari 13 siswa (36%) siklus I naik menjadi 16 (45%)
pada siklus II dan 28 (80%) pada siklus III, c)
Perilaku moral siswa dalam aktivitas kelas mengalami kenaikan dari 11 siswa (30%) pada siklus I
naik menjadi 14 siswa (40%) pada siklus II dan 26
siswa (75%) dari pada siklus III. Dengan demikian
pengintegrasian pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan pemahaman dan perilaku moralitas siswa kelas V SD Negeri Sidomukti
03 Kecamatan Bandungan Semarang.
5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan
yang diuraikan di atas maka penelitian mempunyai
implikasi sebagai berikut :
1. Penerapan nilai moral yang terintegrasi dalam
pembelajaran IPS memberi pengalaman belajar bagi
siswa
dalam
mengembangkan
perilaku
positif
dalam kegiatan pembelajaran sehingga mampu
diintegrasikan dalam kehidupan sehari – hari.
2. Pengintegrasian
nilai
moralitas
melalui
tes
pemahaman dan pengamatan perilaku siswa di
dalam
146
kelas
dapat
meningkatkan
pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran yang berdampak
pada penguasaan nilai – nilai yang terkandung
dalam pembelajaran IPS.
3. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa diskusi
antara guru pelaksana, peneliti dan kolaborator
tentang
pelaksanaan
pembelajaran
IPS
yang
terintegrasi melalui penerapan nilai moral, berimplikasi pada perubahan pola pikir guru tentang
pentingnya melibatkan siswa secara aktif, baik fisik
maupun mental pada obyek pembelajaran.
4. Keterbatasan Penelitian
Penelitian tindakan yang dilakukan terhadap siswa
kelas V SD Negeri Sidomukti 03 Kecamatan Bandungan Semarang memiliki beberapa keterbatasan.
Adapun keterbatasan–keterbatasan tersebut adalah
a. Penelitian hanya dilakukan pada kelas V yang
siswanya berjumlah 35 siswa.
b. Guru pelaksana memiliki keterbatasan dalam
memfasilitasi siswa dalam penggalian informasi
tentang materi yang dibahas, dalam kegiatan
pembelajaran, yang berupa keterbatasan waktu
maupun sarana dan prasarana yang tersedia.
c. Terbatasnya
waktu
untuk
melaksanakan
peneliti-an, sehingga hasilnya kurang optimal.
d. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini
hanya
terdapat
beberapa
aspek
saja
yang
dianggap dapat mewakili variabel yang diamati.
147