Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pendidikan Karakter di SD Negeri Prampelan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak T2 942014049 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan
pembahasan
hasil
mengenai
penelitian
Evaluasi
dan
Program
Pendidikan Karakter di SD Negeri Prampelan
dengan
menggunakan
model
CIPP
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Konteks program pendidikan karakter.
SD Negeri Prampelan sudah mempunyai Visi
dan misi yang telah sejalan dengan tujuan pada
pendidikan karakter.
Pendidikan karakter yang dijalankan di SDN
Prampelan
Sayung
Demak
melalui
berbagai
indikator yaitu, Pertama urgensi atau seberapa
pentingkah program pendidikan karakter di SDN
Prampelan.
Ternyata
sangat
diperlukan
dan
dibutuhkan. Kedua relevansinya dengan kegiatan
pembelajaran sekolah. Yaitu ada relevansi yang
kuat, selain tuntutan dari diintegrasikan ke dalam
mata pelajaran dan juga melalui pembiasaan
dalam budaya sekolah. Juga kesiapan sekolah
guru
SDN
memenuhi
diamanatkan
Prampelan
tidak
hanya
berusaha
standar
kompetensi
sebagaimana
oleh
kurikulum,
tetapi
juga
mengarahkan peserta didik terbiasa memetik nilainilai dari pelajaran tersebut serta direalisasikan
oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
109
5.1.2 Input program pendidikan karakter.
Input dari program Pendidikan karakter
yang
dijalankan
SDN
Prampelan
dapat
dikategorikan menjadi beberapa indikator antara
lain:
(1)
Program
mengacu
pada
pendidikan
kurikulum
karakter
KTSP
masih
(Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidik); (2) Pengembangan nilainilai pendidikan karakter diintegrasikan dalam
setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran;
(3) Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus
dan
RPP.
Perencanaan,
pengorganisasian
dan
pelaksanaan yang matang sebagai input program
pendidikan
karakter
di
SDN
Prampelan,
melibatkan berbagai pihak dari warga sekolah
maupun
dinas
terkait.
Selanjutnya
program
pendidikan karakter di sekolah ini juga didukung
masukan kelengkapan sarana prasarana yang
cukup menunjang terlaksana program pendidikan
berkarakter.
5.1.3 Proses pelaksanaan pendidikan karakter.
Proses
pelaksanaan
program
pendidkan
karakter di SDN Prampelan meliputi aktivitasaktivitas penyusunan program, yang terdiri dari
aktivitas
pihak
sekolah,
komite
(wakil
dari
orangtua/ wali), pemerintahan desa, serta dinas.
Dimulai dari partisipasi dari semua unsur selalu
ada seperti halnya diketahui atau ditanda tangani
ketua komite dan Kepala Dinas (UPTD Dikpora).
Pelaksanaan pada awal tahun pelajaran. Setelah
110
evaluasi program selama satu tahun dan ada tim
khusus yang bertanggung jawab.
Dana
teritegrasi
program
dengan
pendidikan
program
lain
karakter
dan
ini
sifatnya
fleksibel. Artinya penggunaan dana disesuaikan
dengan RKAS. Dana itu dari BOS dan sumbangan
yang tidak mengikat.
5.1.4 Product program pendidikan karakter
Terkait
produk
dari
program
pedidikan
karakter di SDN Prampelan antara lain adalah
sebagai berikut: (1) Hasil keputusan yang telah
dihasilkan
dan
pendidikan
dilaksanakan
karakter;
(2)
seperti
Usaha
program
penggalian
pendanaan dari sumber swadaya orangtua siswa.
Hasil
dari
pelaksanaan
program
pendidikan
karakter telah diintegrasikan dalam setiap mata
pelajaran melalui silabus maupun RPP. Secara
umum
program
pendidikan
yang
telah
dilaksanakan dengan baik.
Pencapaian
dari
pelaksanaan
program
pendidikan karakter dari 18 nilai pada siswa,
menurut kuesioner yang dilakukan 60 siswa
dengan hasil kategori baik dengan skor rata-rata
79.
Nilai
karakter
cinta
damai
menduduki
peringkat pertama dengan hasil 95, religius 93,
peduli lingkungan 86 dengan kategori Baik Sekali
(BS). Dan pada nilai kreatif menduduki peringkat
paling bawah dengan skor 60 kreteria cukup (C).
111
5.1.5 Dampak program pendidikan karakter.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi menyebabkan semakin mudahnya
lalu lintas budaya antar bangsa sehingga sangat
diperlukan adanya pemahaman yang lebih luas
mengenai
sekedar
pendidikan
di
sekolah
karakter
ataupun
tidak
hanya
keluarga
tetapi
lingkup masyarakat dan bangsa. Pelatihan yang
diadakan
untuk
guru
sehingga
terbatas
masih
pula
sangat
terbatas
pengitregrasian
nilai
karakter pada mata pelajaran yang diampunya.
Peran guru untuk menjadi teladan dalam
mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus
sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan
nilai-nilai karakter umum di sekolah dirasa masih
harus ditingkatkan.
Peran serta orang tua siswa sangatlah
penting
dalam
sebenarnya.
memberikan
Karena
pendidikan
adanya
yang
keterbatasan
kemampuan dan wewenang guru dalam mengajar
sekaligus mendidik anak muridnya. Masyarakat
juga menjadi pendidik yang penting. Bila sekolah
menekankan
masyarakat
pendidikan
luas
tidak
karakter,
tetapi
mendukung,
maka
pendidikan menjadi berat atau bahkan akan gagal.
Di
era
teknologi
menghadapi
informasi
dampak
yang
saat
nyata
ini
untuk
efek
buruk
globalisasi adalah peran publikasi atau media
sangat penting dalam pendidikan karakter untuk
meningkatkan penyampaian pembelajaran.
112
5.2 Implikasi
1. Pelaksanaan
pendidikan
karakter
di
SDN
Prampelan Sayung Demak dilaksanakan dengan
baik
oleh
semua
komponen
yang
ada
dilingkungan sekolah baik itu pendidik maupun
peserta didik dan didukung oleh lingkungan di
luar sekolah seperti orang tua, masyarakat dan
media
yang
turut
mendukung
pelaksanaan
pendidikan karakter maka pendidikan karakter
dapat berlangsung secara optimal dan siswa
dapat
mengamalkan
nilai-nilai
pendidikan
karakter dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hambatan
pelaksanaan
yang
menjadi
pendidikan
kendala
karakter
dalam
di
SDN
Prampelan Sayung Demak menuntut pengajar
untuk lebih berperan aktif sebagai teladan
ataupun contoh bagi siswa untuk mengamalkan
nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter,
siswa
mempunyai
panutan
nyata
untuk
melaksanakan nilai-nilai pendidikan karakter di
kehidupan sehari-hari.
5.3 Saran
Sesuai tujuan kelima dari penelitian ini yaitu
memberi saran keberlanjutan Program Pendidikan
Karakter di SDN Prampelan.
113
Secara umum setelah dievaluasi dengan
model CIPP, maka program kegiatan tersebut
untuk tetap dilanjutkan dengan penyempurnaan.
Untuk memberi saran dari hasil penelitian
tentang
perlu
penelitian
tidaknya
yang
telah
tindak
lanjut
dari
dilakukan
,maka
perlu
diambil kebijakan-kebijakan yang sesuai dari hasil
evaluasi yang telah dilakukan antara lain adalah
untuk pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala
sekolah
selaku
pengambil
kebijakan di sekolah, dalam merencanakan
sampai mengevaluasi program perlu melibatkan
semua unsur yang ada, baik internal maupun
eksternal.
Kepala
membimbing
sekolah
mengarahkan,
untuk
meningkatkan
guru
keterampilan dan kesadarannya dalam menjadi
teladan
atau
contoh
dalam
melaksanakan
pendidikan karakter.
2. Bagi Guru
Dalam setiap program yang ditugaskan
dari atasan perlu adanya dokumen tertulis
sebagai bukti.
Guru selalu menjadi contoh bagi peserta
didik, senantiasa mengajarkan nilai-nilai yang
terdapat
dalam
pendidikan
karakter
dalam
setiap kesempatan tidak hanya ketika berada di
lingkungan sekolah saja.
114
3. Bagi Siswa
Siswa senantiasa mengikuti pembelajaran
dengan
penuh
semangat
dan
antusias,
memahami betul mengenai pendidikan karakter
yang diajarkan dan dapat menerapkan nilai-nilai
pendidikan karakter dalam kehidupan seharihari.
4. Stokeholder
Saran yang bisa diberikan agar kiranya
stokeholder juga mampu menjadi pelopor dalam
pendidikan karakter yang pertama dan utama
bagi siswa. Maka nilai karakter mana yang mau
ditekankan
sekolah,
perlu
dikomunikasikan
dengan orang tua dan atau komite sehingga ada
kerja sama.
Masyarakat juga menjadi pendidik yang
penting. Bila sekolah menekankan pendidikan
karakter,
tetapi
masyarakat
luas
tidak
mendukung, maka pendidikan menjadi berat
atau bahkan akan gagal.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
Prampelan Kecamatan Sayung, evaluasi yang
dilakukan adalah program pendidikan karakter.
Peneliti
menggunakan
model
CIPP
(Contexk, Input, Process, and Product) yang
dikembangkan pertama kali oleh Daniel L.
Stuffebeam
dengan
menambahkan
sedikit
dampak
tambahan
evaluasi.
yaitu
Evaluasi
115
program CIPP dapat digunakan juga untuk
meneliti program lain yang berbeda dengan
program
minimal
jangka
pendek.
Peneliti
selanjutnya juga dapat menggunakan model lain
sehingga analisis dan hasilnya lebih detail dan
mendalam.
Dalam evaluasi program dengan model
apapun yang paling penting adalah rekomendasi
tindak lanjut sebagai balikan atau masukan
untuk program yang akan datang.
116
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan
pembahasan
hasil
mengenai
penelitian
Evaluasi
dan
Program
Pendidikan Karakter di SD Negeri Prampelan
dengan
menggunakan
model
CIPP
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Konteks program pendidikan karakter.
SD Negeri Prampelan sudah mempunyai Visi
dan misi yang telah sejalan dengan tujuan pada
pendidikan karakter.
Pendidikan karakter yang dijalankan di SDN
Prampelan
Sayung
Demak
melalui
berbagai
indikator yaitu, Pertama urgensi atau seberapa
pentingkah program pendidikan karakter di SDN
Prampelan.
Ternyata
sangat
diperlukan
dan
dibutuhkan. Kedua relevansinya dengan kegiatan
pembelajaran sekolah. Yaitu ada relevansi yang
kuat, selain tuntutan dari diintegrasikan ke dalam
mata pelajaran dan juga melalui pembiasaan
dalam budaya sekolah. Juga kesiapan sekolah
guru
SDN
memenuhi
diamanatkan
Prampelan
tidak
hanya
berusaha
standar
kompetensi
sebagaimana
oleh
kurikulum,
tetapi
juga
mengarahkan peserta didik terbiasa memetik nilainilai dari pelajaran tersebut serta direalisasikan
oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
109
5.1.2 Input program pendidikan karakter.
Input dari program Pendidikan karakter
yang
dijalankan
SDN
Prampelan
dapat
dikategorikan menjadi beberapa indikator antara
lain:
(1)
Program
mengacu
pada
pendidikan
kurikulum
karakter
KTSP
masih
(Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidik); (2) Pengembangan nilainilai pendidikan karakter diintegrasikan dalam
setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran;
(3) Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus
dan
RPP.
Perencanaan,
pengorganisasian
dan
pelaksanaan yang matang sebagai input program
pendidikan
karakter
di
SDN
Prampelan,
melibatkan berbagai pihak dari warga sekolah
maupun
dinas
terkait.
Selanjutnya
program
pendidikan karakter di sekolah ini juga didukung
masukan kelengkapan sarana prasarana yang
cukup menunjang terlaksana program pendidikan
berkarakter.
5.1.3 Proses pelaksanaan pendidikan karakter.
Proses
pelaksanaan
program
pendidkan
karakter di SDN Prampelan meliputi aktivitasaktivitas penyusunan program, yang terdiri dari
aktivitas
pihak
sekolah,
komite
(wakil
dari
orangtua/ wali), pemerintahan desa, serta dinas.
Dimulai dari partisipasi dari semua unsur selalu
ada seperti halnya diketahui atau ditanda tangani
ketua komite dan Kepala Dinas (UPTD Dikpora).
Pelaksanaan pada awal tahun pelajaran. Setelah
110
evaluasi program selama satu tahun dan ada tim
khusus yang bertanggung jawab.
Dana
teritegrasi
program
dengan
pendidikan
program
lain
karakter
dan
ini
sifatnya
fleksibel. Artinya penggunaan dana disesuaikan
dengan RKAS. Dana itu dari BOS dan sumbangan
yang tidak mengikat.
5.1.4 Product program pendidikan karakter
Terkait
produk
dari
program
pedidikan
karakter di SDN Prampelan antara lain adalah
sebagai berikut: (1) Hasil keputusan yang telah
dihasilkan
dan
pendidikan
dilaksanakan
karakter;
(2)
seperti
Usaha
program
penggalian
pendanaan dari sumber swadaya orangtua siswa.
Hasil
dari
pelaksanaan
program
pendidikan
karakter telah diintegrasikan dalam setiap mata
pelajaran melalui silabus maupun RPP. Secara
umum
program
pendidikan
yang
telah
dilaksanakan dengan baik.
Pencapaian
dari
pelaksanaan
program
pendidikan karakter dari 18 nilai pada siswa,
menurut kuesioner yang dilakukan 60 siswa
dengan hasil kategori baik dengan skor rata-rata
79.
Nilai
karakter
cinta
damai
menduduki
peringkat pertama dengan hasil 95, religius 93,
peduli lingkungan 86 dengan kategori Baik Sekali
(BS). Dan pada nilai kreatif menduduki peringkat
paling bawah dengan skor 60 kreteria cukup (C).
111
5.1.5 Dampak program pendidikan karakter.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi menyebabkan semakin mudahnya
lalu lintas budaya antar bangsa sehingga sangat
diperlukan adanya pemahaman yang lebih luas
mengenai
sekedar
pendidikan
di
sekolah
karakter
ataupun
tidak
hanya
keluarga
tetapi
lingkup masyarakat dan bangsa. Pelatihan yang
diadakan
untuk
guru
sehingga
terbatas
masih
pula
sangat
terbatas
pengitregrasian
nilai
karakter pada mata pelajaran yang diampunya.
Peran guru untuk menjadi teladan dalam
mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus
sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan
nilai-nilai karakter umum di sekolah dirasa masih
harus ditingkatkan.
Peran serta orang tua siswa sangatlah
penting
dalam
sebenarnya.
memberikan
Karena
pendidikan
adanya
yang
keterbatasan
kemampuan dan wewenang guru dalam mengajar
sekaligus mendidik anak muridnya. Masyarakat
juga menjadi pendidik yang penting. Bila sekolah
menekankan
masyarakat
pendidikan
luas
tidak
karakter,
tetapi
mendukung,
maka
pendidikan menjadi berat atau bahkan akan gagal.
Di
era
teknologi
menghadapi
informasi
dampak
yang
saat
nyata
ini
untuk
efek
buruk
globalisasi adalah peran publikasi atau media
sangat penting dalam pendidikan karakter untuk
meningkatkan penyampaian pembelajaran.
112
5.2 Implikasi
1. Pelaksanaan
pendidikan
karakter
di
SDN
Prampelan Sayung Demak dilaksanakan dengan
baik
oleh
semua
komponen
yang
ada
dilingkungan sekolah baik itu pendidik maupun
peserta didik dan didukung oleh lingkungan di
luar sekolah seperti orang tua, masyarakat dan
media
yang
turut
mendukung
pelaksanaan
pendidikan karakter maka pendidikan karakter
dapat berlangsung secara optimal dan siswa
dapat
mengamalkan
nilai-nilai
pendidikan
karakter dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hambatan
pelaksanaan
yang
menjadi
pendidikan
kendala
karakter
dalam
di
SDN
Prampelan Sayung Demak menuntut pengajar
untuk lebih berperan aktif sebagai teladan
ataupun contoh bagi siswa untuk mengamalkan
nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter,
siswa
mempunyai
panutan
nyata
untuk
melaksanakan nilai-nilai pendidikan karakter di
kehidupan sehari-hari.
5.3 Saran
Sesuai tujuan kelima dari penelitian ini yaitu
memberi saran keberlanjutan Program Pendidikan
Karakter di SDN Prampelan.
113
Secara umum setelah dievaluasi dengan
model CIPP, maka program kegiatan tersebut
untuk tetap dilanjutkan dengan penyempurnaan.
Untuk memberi saran dari hasil penelitian
tentang
perlu
penelitian
tidaknya
yang
telah
tindak
lanjut
dari
dilakukan
,maka
perlu
diambil kebijakan-kebijakan yang sesuai dari hasil
evaluasi yang telah dilakukan antara lain adalah
untuk pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala
sekolah
selaku
pengambil
kebijakan di sekolah, dalam merencanakan
sampai mengevaluasi program perlu melibatkan
semua unsur yang ada, baik internal maupun
eksternal.
Kepala
membimbing
sekolah
mengarahkan,
untuk
meningkatkan
guru
keterampilan dan kesadarannya dalam menjadi
teladan
atau
contoh
dalam
melaksanakan
pendidikan karakter.
2. Bagi Guru
Dalam setiap program yang ditugaskan
dari atasan perlu adanya dokumen tertulis
sebagai bukti.
Guru selalu menjadi contoh bagi peserta
didik, senantiasa mengajarkan nilai-nilai yang
terdapat
dalam
pendidikan
karakter
dalam
setiap kesempatan tidak hanya ketika berada di
lingkungan sekolah saja.
114
3. Bagi Siswa
Siswa senantiasa mengikuti pembelajaran
dengan
penuh
semangat
dan
antusias,
memahami betul mengenai pendidikan karakter
yang diajarkan dan dapat menerapkan nilai-nilai
pendidikan karakter dalam kehidupan seharihari.
4. Stokeholder
Saran yang bisa diberikan agar kiranya
stokeholder juga mampu menjadi pelopor dalam
pendidikan karakter yang pertama dan utama
bagi siswa. Maka nilai karakter mana yang mau
ditekankan
sekolah,
perlu
dikomunikasikan
dengan orang tua dan atau komite sehingga ada
kerja sama.
Masyarakat juga menjadi pendidik yang
penting. Bila sekolah menekankan pendidikan
karakter,
tetapi
masyarakat
luas
tidak
mendukung, maka pendidikan menjadi berat
atau bahkan akan gagal.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
Prampelan Kecamatan Sayung, evaluasi yang
dilakukan adalah program pendidikan karakter.
Peneliti
menggunakan
model
CIPP
(Contexk, Input, Process, and Product) yang
dikembangkan pertama kali oleh Daniel L.
Stuffebeam
dengan
menambahkan
sedikit
dampak
tambahan
evaluasi.
yaitu
Evaluasi
115
program CIPP dapat digunakan juga untuk
meneliti program lain yang berbeda dengan
program
minimal
jangka
pendek.
Peneliti
selanjutnya juga dapat menggunakan model lain
sehingga analisis dan hasilnya lebih detail dan
mendalam.
Dalam evaluasi program dengan model
apapun yang paling penting adalah rekomendasi
tindak lanjut sebagai balikan atau masukan
untuk program yang akan datang.
116