T1 132007701 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang hendak mendeteksi atau mencari hubungan sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisiensi korelasi (Azwar, 2004).

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Nazir, 1999). Salah satunya adalah variabel yang berhubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Variabel-variabel tersebut antara lain dapat didefinisikan sebagai variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat, yaitu variabel tergantung atau yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel bebas (X) : Keharmonisan keluarga. Variabel terikat (Y) : Kenakalan remaja.

Dari kedua variabel tersebut, variabel bebas (x) mempengaruhi variabel terikat (y), sehingga dapat digambarkan skema sebagai berikut :

Keharmonisan keluarga ( X )

Kenakalan remaja ( Y )


(2)

3.3Definisi Operasional

Agar ada kejelasan istilah yang dipakai, dalam penelitian ini diberikan batasan sebagai berikut:

1) Keharmonisan keluarga adalah situasi dan kondisi dalam keluarga dimana di dalamnya tercipta kehidupan beragama yang kuat, suasana yang hangat, saling menghargai, saling terbuka, saling pengertian, saling menjaga dan diwarnai kasih sayang dan rasa saling percaya sehingga memungkinkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara seimbang.

2) Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang dilakukan remaja di bawah umur 17 tahun. 3.4Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sedangkan menurut Sudjana (2002), populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kualitatif maupun kuantitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas.

Dari berbagai pendapat, dapat penulis simpulkan bahwa populasi adalah totalitas kejadian atau sekumpulan unsur yang menjadi obyek penelitian dan paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.


(3)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Geyer Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang berjumlah 185 siswa.

3.4.2Sampel Penelitian

Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi dan mempunyai sifat yang sama dengan sifat populasi sehingga dapat diwakili populasinya (Hadi, 1996). Menurut Sugiyono (2006) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif ( mewakili ).

Menurut Sugiyono (2006) untuk menentukan sampel dari populasi yang berjumlah 185 orang dengan tingkat kesalahan 5 %, maka ukuran sampel yang harus diambil adalah minimum 123 orang.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara simple random sampling (random sederhana). Menurut Mustafa (2000) simple random sampling adalah metode pemilihan sampel dimana semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel.

Berdasarkan ketentuan di atas, sampel dari kelas VIII yang digunakan hanya lima kelas yaitu, kelas VIIIa, VIIIb, VIIIc, VIIId, dan VIIIf . Kelas VIIIe yang berjumlah 30 siswa tidak digunakan karena untuk try out sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 155 siswa.

3.5Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen dua macam skala yaitu skala keharmonisan keluarga


(4)

yang penulis modifikasi dari Ulfah (2007) yang disusun berdasarkan konsep teori yang dikemukakan oleh Stinnett & DeFrain (dalam Hawari,1997) dan skala kenakalan remaja yang penulis buat sendiri yang mengacu pada konsep teori yang dikemukakan oleh Jensen (dalam Sarlito, 2002).

Dalam penentuan skala psikologi yang berisi pernyataan terdapat langkah pembuatan :

1) Blue Print

Menurut Saifuddin Azwar bahwa blue print skala yang disajikan dalam bentuk tabel memuat uraian komponen-komponen atribut yang harus dibuat itemnya. Dalam penulisan item, blue print akan memberikan gambaran mengenai isi skala dan menjadi acuan serta pedoman bagi penulis untuk tetap berada dalam lingkup ukur yang benar. Pada akhirnya bila diikuti dengan baik blue print akan mendukung validitas isi skala.

Untuk mengetahui penyebaran item pada blue print dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Blue Print Skala Keharmonisan Keluarga Sebelum Try Out

Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total

Menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga

Beribadah 1,11 10 3

Diskusi tentang agama 21 30 2

Berpakaian 31 20 2

Mempunyai waktu bersama keluarga

Berkumpul bersama 2,32 19,40 4

Menyediakan waktu untuk

keluarga 12,22 9 3

Mempunyai

komunukasi yang baik antar anggota keluarga

Keterbukaan 3,23,33 29 4

Diskusi keluarga 13 28,39 3

Saling menghargai antar sesama anggota keluarga

Menghargai pendapat 4,14,24 34,38 5

Hubungan, ikatan yang Hubungan orang tua dengan 5,35 18 3


(5)

erat antar anggota keluarga

anak

Hubungan orang tua dengan

orangtua 25 27 2

Hubungan anak dengan anak 15 37 2

Kuantitas dan kualitas konflik yang minim

Sabar menghadapi masalah 6,16 17,36 4

Bertengkar 26 7,8 3

Total 22 18 40

Tabel 3.2

Blue Print Skala Kenakalan Remaja Sebelum Try Out

Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total

Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain

Perkelahian 1, 11 5, 9 4

Menggunakan senjata tajam 16, 24 21, 27 4

Kenakalan yang menimbulkan korban materi

Pencurian 2, 12 6, 10 4

Perusakan 19, 25 17, 22 4

Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak lain

Penyalahgunaan obat 3, 13 7, 14 4

Hubungan seks bebas 20, 28 18, 26 4

Kenakalan yang melawan status

Tidak mematuhi tata

tertib/norma/hukum 4, 32 8, 30 4

Kabur 23, 29 15, 31 4

Total 16 16 32

2) Jawaban dan Skor

Menurut Azwar (2004) item disebut berarah favourable bila isinya mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur. Sebaliknya, item yang isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur disebut item tidak favourabel (unfavourable).

Ada pun skor untuk jawaban favourable dan unfavourable adalah sebagai berikut:


(6)

Tabel 3.3

Penilaian Item Favourable dan Unfavourable Skala Keharmonisan Keluarga

Pernyataan Favourable Unfavourable

Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S)

Tidak Sesuai (TS)

Sangat Tidak Sesuai (STS)

4 3 2 1

1 2 3 4

Tabel 3.4

Penilaian Item Favourable dan Unfavourable Skala Kenakalan Remaja

Pernyataan Favourable Unfavourable

Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S)

Tidak Sesuai (TS)

Sangat Tidak Sesuai (STS)

1 2 3 4

4 3 2 1

3.6Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen dilaksanakan di SMP N 2 Geyer Grobogan pada hari Kamis tanggal 16 Februari 2012. Sampel yang digunakan untuk uji coba instrumen adalah siswa kelas VIIIe SMP N 2 Geyer Grobogan sebanyak 30 siswa.

3.6.1Perhitungan Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan valid bila alat ukur tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2004).

Dari pelaksanaan uji coba yang telah dilakukan pada hari Kamis tanggal 16 Februari 2012 kepada kelas VIIIe SMP N 2 Geyer Grobogan sebanyak 30 siswa ternyata responden dapat mengisi semua penyataan yang terdapat dalam skala keharmonisan keluarga dan skala kenakalan remaja.


(7)

Untuk perhitungan validitas instrumen, peneliti menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for windows release 16.0. Dalam menginterpretasi koefesien validitas sifatnya relatif, tidak ada batasan universal yang menunjuk kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar suatu skala psikologi dikatakan valid. Penilaiannya dikembalikan kepada pihak pemakai skala atau kepada pemakai yang berkepentingan dalam penggunaan hasil ukur skala yang bersangkutan. Seringkali suatu skala yang memiliki koefesien validitas tidak begitu tinggi masih dapat bermanfaat guna membantu pengambilan keputusan (Azwar, 2004).

Bila koefesien korelasi ternyata berharga negatif, artinya terdapat cacat serius pada Item yang bersangkutan (Azwar, 2004). Maka peneliti dapat mengatakan bahwa bila hasil dari corrected item total correlation didapatkan item yang bertanda negatif, maka harus dihilangkan.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk (construct validity), yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan totalnya (corrected item to total correlation). Suatu item instrumen dinyatakan valid apabila mempunyai nilai korelasi sama dengan atau diatas 0,20 (Ali, 2006).

Hasil yang diperoleh dari perhitungan validitas skala keharmonisan keluarga didapatkan bahwa dari 40 item skala keharmonisan keluarga terdapat 37 item yang valid dan 3 item yang tidak valid ( gugur ) yaitu nomor : 1, 2, dan 3. Item yang gugur dikarenakan 3 item memiliki koefesien korelasi bertanda negatif, maka dapat dikatakan 3 item tersebut tidak sesuai dengan


(8)

kriteria seperti yang dikatakan oleh Azwar (2004) sedangkan 37 item yang lain dikatakan valid itemnya. Item yang valid mempunyai koefesien validitas yang bergerak dari 0,241 sampai 0,995. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Validitas Skala Keharmonisan Keluarga

Item-Total Statistics

Item Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Item_4 134.0000 16426.414 .241 .991

Item_5 133.7667 16386.668 .453 .991

Item_6 133.7667 16343.357 .655 .991

Item_7 134.4333 16260.185 .719 .990

Item_8 133.6333 16246.309 .831 .990

Item_9 133.6000 16206.524 .903 .990

Item_10 133.7333 16151.306 .875 .990

Item_11 133.5667 16110.392 .921 .990

Item_12 134.4333 16019.978 .914 .990

Item_13 134.5667 15966.875 .931 .990

Item_14 133.8000 15957.752 .952 .990

Item_15 133.7000 15907.114 .949 .990

Item_16 133.9667 15851.068 .970 .990

Item_17 133.8000 15813.131 .960 .990

Item_18 133.3667 15786.999 .978 .990

Item_19 133.5000 15728.603 .968 .990

Item_20 133.3667 15693.895 .975 .990

Item_21 133.7333 15627.513 .988 .990

Item_22 133.2667 15601.720 .985 .990

Item_23 133.4333 15547.289 .982 .990

Item_24 133.2667 15510.754 .990 .990

Item_25 133.3333 15452.575 .992 .989

Item_26 133.5000 15399.914 .990 .989

Item_27 133.0333 15375.275 .995 .989

Item_28 133.3333 15318.575 .993 .989

Item_29 133.4667 15266.395 .990 .989

Item_30 133.2000 15233.476 .987 .989

Item_31 133.3000 15181.941 .994 .989

Item_32 133.5333 15119.568 .988 .990

Item_33 133.4333 15077.909 .991 .990

Item_34 133.3000 15046.976 .989 .990

Item_35 132.9333 15013.995 .994 .990

Item_36 134.4667 14907.913 .987 .990

Item_37 133.0000 14916.000 .991 .990

Item_38 133.0333 14867.689 .993 .990

Item_39 132.9333 14828.823 .995 .990

Item_40 133.1000 14774.576 .992 .990

Adapun item-item pernyataan dari skala keharmonisan keluarga yang dinyatakan gugur dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.


(9)

Tabel 3.6

Distribusi Nomor Item Skala Keharmonisan Keluarga

Setelah Try Out

Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total

Menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga

Beribadah 1*,11 10 3

Diskusi tentang agama 21 30 2

Berpakaian 31 20 2

Mempunyai waktu bersama keluarga

Berkumpul bersama 2*,32 19,40 4

Menyediakan waktu

untuk keluarga 12,22 9 3

Mempunyai

komunukasi yang baik antar anggota keluarga

Keterbukaan 3*,23,33 29 4

Diskusi keluarga 13 28,39 3

Saling menghargai antar sesama anggota keluarga

Menghargai pendapat 4,14,24 34,38 5

Hubungan, ikatan yang erat antar anggota keluarga

Hubungan orang tua

dengan anak 5,35 18 3

Hubungan orang tua

dengan orangtua 25 27 2

Hubungan anak dengan

anak 15 37 2

Kuantitas dan kualitas konflik yang minim

Sabar menghadapi

masalah 6,16 17,36 4

Bertengkar 26 7,8 3

Total 22 18 40

*) gugur

Item-Item yang gugur seperti yang terdapat dalam tabel 3.6 telah terwakili oleh item-item yang valid, sehingga peneliti tidak melakukan uji coba skala keharmonisan keluarga kembali. Dengan demikian dapat dikatakan skala tersebut sudah valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Peneliti menggunakan skala penilaian yang telah disusun kembali untuk mengurutkan item-item pernyataan yang dianggap valid.

Distribusi nomor item dari skala keharmonisan keluarga yang akan dipergunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut.


(10)

Tabel 3.7

Distribusi Nomor Item Skala Kharmonisan Keluarga

Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total

Menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga

Beribadah 8 7 2

Diskusi tentang

agama 18 27 2

Berpakaian 28 17 2

Mempunyai waktu bersama keluarga

Berkumpul bersama 29 16,37 3

Menyediakan waktu

untuk keluarga 9,19 6 3

Mempunyai komunukasi yang baik antar anggota keluarga

Keterbukaan 20,30 26 3

Diskusi keluarga 10 25,36 3

Saling menghargai antar sesama anggota keluarga

Menghargai pendapat 1,11,21 31,35 5

Hubungan, ikatan yang erat antar anggota keluarga

Hubungan orang tua

dengan anak 2,32 15 3

Hubungan orang tua

dengan orangtua 22 24 2

Hubungan anak

dengan anak 12 34 2

Kuantitas dan kualitas konflik yang minim

Sabar menghadapi

masalah 3,13 14,33 4

Bertengkar 23 4,5 3

Total 19 18 37

Hasil yang diperoleh dari perhitungan validitas skala kenakalan remaja didapatkan bahwa dari 32 item skala kenakalan remaja terdapat 28 item yang valid dan 4 item yang tidak valid ( gugur ) yaitu item nomor : 2, 9, 28 dan 29. Item yang gugur dikarenakan 4 item memiliki koefesien korelasi bertanda negatif dan < 0,2, maka dapat dikatakan 4 item tersebut tidak sesuai dengan kriteria seperti yang dikatakan oleh Azwar (2004) dan Ali (2006) sedangkan 28 item yang lain dikatakan valid itemnya. Item yang valid mempunyai koefesien validitas yang bergerak dari 0,255 sampai 0,867. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini.


(11)

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Validitas Skala Kenakalan Remaja

Item-Total Statistics Item

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted item_1 81.9667 98.723 .367 .929 item_3 81.7667 95.633 .655 .924 item_4 82.0333 99.757 .471 .927 item_5 82.0667 96.547 .676 .924 item_6 81.9333 98.133 .477 .927 item_7 81.8000 93.338 .689 .924 item_8 82.1000 98.438 .535 .926 item_10 81.6667 99.264 .421 .927 item_11 82.1333 91.844 .764 .922 item_12 82.1000 99.059 .474 .927 item_13 81.8000 97.131 .606 .925 item_14 81.8000 90.717 .744 .923 item_15 82.2000 100.855 .255 .930 item_16 81.9333 97.444 .692 .925 item_17 82.1000 94.093 .867 .922 item_18 82.2667 96.064 .442 .928 item_19 81.9000 101.817 .330 .928 item_20 82.0000 97.862 .448 .927 item_21 81.8667 93.499 .759 .923 item_22 81.9667 99.137 .547 .926 item_23 82.1667 99.937 .399 .928 item_24 82.2333 94.806 .763 .923 item_25 82.2000 98.924 .477 .927 item_26 81.5333 100.878 .293 .932 item_27 82.0667 96.547 .774 .924 item_30 82.3667 97.482 .534 .926 item_31 81.9333 96.409 .524 .926 item_32 82.0000 96.828 .529 .926

Adapun item-item pernyataan dari skala kenakalan remaja yang dinyatakan gugur dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9

Distribusi Nomor Item Skala Kenakalan Remaja

Setelah Try Out

Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total

Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain

Perkelahian 1, 11 5, 9* 4

Menggunakan senjata

tajam 16, 24 21, 27 4

Kenakalan yang menimbulkan korban materi

Pencurian 2*, 12 6, 10 4

Perusakan 19, 25 17, 22 4

Kenakalan sosial Penyalahgunaan obat 3, 13 7, 14 4


(12)

yang tidak

menimbulkan korban di pihak lain

Hubungan seks bebas 20, 28* 18, 26 4

Kenakalan yang melawan status

Tidak mematuhi tata

tertib/norma/hukum 4, 32 8, 30 4

Kabur 23, 29* 15, 31 4

Total 16 16 32

*)gugur

Item-Item yang gugur seperti yang terdapat dalam tabel 3.9 telah terwakili oleh item-item yang valid, sehingga peneliti tidak melakukan uji coba skala kenakalan remaja kembali. Dengan demikian dapat dikatakan skala tersebut sudah valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Peneliti menggunakan skala penilaian yang telah disusun kembali untuk mengurutkan item-item pernyataan yang dianggap valid.

Distribusi nomor item dari skala knakan remaja yang akan dipergunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut.

Tabel 3.10

Distribusi Nomor Item Skala Kenakalan Remaja

Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total

Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain

Perkelahian 1, 9 4 3

Menggunakan senjata

tajam 14, 22 19, 25 4

Kenakalan yang menimbulkan korban materi

Pencurian 10 5, 8 3

Perusakan 17, 23 15, 20 4

Kenakalan sosial yang tidak

menimbulkan korban di pihak lain

Penyalahgunaan obat 2, 11 6, 12 4

Hubungan seks bebas 18 16, 24 3

Kenakalan yang Tidak mematuhi tata

tertib/norma/hukum 3, 28 7, 26 4

melawan status Kabur 21 13, 27 3

Total 13 15 28


(13)

3.6.2 Perhitungan Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penterjemahan dari kata reliability yang berasal dari kata rely dan ability. Istilah realibilitas sering disamakan dengan keterpercayaan, keterandalan, konsistensi, keajegan, dan kestabilan yang pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya jika dilakukan beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama akan diperoleh hasil relatif sama (dalam Azwar, 2004).

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefesien reliabilitas (dalam Azwar, 2004). Interpretasi terhadap koefesien reliabilitas merupakan interpretasi relatif. Tidak ada batasan mutlak yang menunjukkan berapa angka koefesien terendah yang harus dicapai agar suatu pengukuran dapat disebut reliabel. Untuk menentukan apakah suatu koefesien reliabilitas cukup memuaskan bagi keperluannya atau tidak tergantung kepada penilai atau pemakai tes itu sendiri. Biasanya, suatu koefesien yang besarnya di sekitar 0,900 barulah dianggap memuaskan (dalam Azwar, 2004). Hal senada dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Ali, 2006) yang menentukan kriteria koefisien reabilitas instrumen sebagai berikut:

α < 0,5 : Tidak diterima 0,5 < α < 0,6 : Jelek

0,6 < α < 0,7 : Diragukan 0,7 < α < 0,8 : Dapat diterima 0,8 < α < 0,9 : Bagus

α > 0,9 : Sangat Bagus


(14)

Seperti halnya dalam perhitungan validitas, untuk melakukan uji reliabilitas skala keharmonisan keluarga dan skala kenakalan remaja, peneliti menggunakan rumus Reliability Analysis melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for windows release 16.0.

Reliabilitas untuk skala keharmonisan keluarga yang terdiri dari 40 item adalah α (alpha) = 0,988. Setelah melalui pengurangan item dari 40 item menjadi 37 item guna memenuhi batas validitas kritis, maka didapatkan α (alpha) skala keharmonisan keluarga = 0,990. Maka dapat dikatakan bahwa skala keharmonisan keluarga reliabel dan berada pada kategori sangat bagus, seperti yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Ali, 2006). Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini.

Tabel 3.11

Hasil Perhitungan Reliabilitas Skala keharmonisan Keluarga

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items

N of Items

.990 .995 37

Reliabilitas untuk skala kenakalan remaja yang terdiri dari 32 item adalah α (alpha) = 0,921. Setelah melalui pengurangan item dari 32 item menjadi 28 item, maka didapatkan α (alpha) = 0,928. Maka dapat dikatakan bahwa skala kenakalan remaja reliabel dan berada pada kategori sangat bagus. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini.


(15)

Tabel 3.12

Hasil Perhitungan Reliabilitas Skala Kenakalan Remaja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items

N of Items

.928 .931 28

Dari perhitungan reliabilitas tersebut, maka kedua skala ini dapat digunakan untuk penelitian pada siswa kelas VIII SMP N 2 Geyer, Kabupaten Grobogan.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nasir, 1999).

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diintegrasikan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik melalui analisis deskriptif dan analisis korelasi.

Untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif, untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2006).

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan diolah dengan teknik korelasi Rank Spearman karena data bersifat ordinal, digunakan untuk


(16)

mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel dengan menggunakan program SPSS for Windows Versi 16.0. Kisaran koefisien korelasi antara –1 sampai dengan 1. Apabila koefisien korelasi adalah positif berarti korelasi searah, sedangkan apabila negatif berarti korelasi berlawanan arah.

Menurut Sugiyono (2006), koefisien korelasi dapat diinterprestasikan pada Tabel 3.13 berikut ini :

Tabel 3.13

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat


(1)

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Validitas Skala Kenakalan Remaja

Item-Total Statistics

Item

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

item_1 81.9667 98.723 .367 .929

item_3 81.7667 95.633 .655 .924

item_4 82.0333 99.757 .471 .927

item_5 82.0667 96.547 .676 .924

item_6 81.9333 98.133 .477 .927

item_7 81.8000 93.338 .689 .924

item_8 82.1000 98.438 .535 .926

item_10 81.6667 99.264 .421 .927 item_11 82.1333 91.844 .764 .922 item_12 82.1000 99.059 .474 .927 item_13 81.8000 97.131 .606 .925 item_14 81.8000 90.717 .744 .923 item_15 82.2000 100.855 .255 .930 item_16 81.9333 97.444 .692 .925 item_17 82.1000 94.093 .867 .922 item_18 82.2667 96.064 .442 .928 item_19 81.9000 101.817 .330 .928 item_20 82.0000 97.862 .448 .927 item_21 81.8667 93.499 .759 .923 item_22 81.9667 99.137 .547 .926 item_23 82.1667 99.937 .399 .928 item_24 82.2333 94.806 .763 .923 item_25 82.2000 98.924 .477 .927 item_26 81.5333 100.878 .293 .932 item_27 82.0667 96.547 .774 .924 item_30 82.3667 97.482 .534 .926 item_31 81.9333 96.409 .524 .926 item_32 82.0000 96.828 .529 .926

Adapun item-item pernyataan dari skala kenakalan remaja yang dinyatakan gugur dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9

Distribusi Nomor Item Skala Kenakalan Remaja

Setelah Try Out

Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total

Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain

Perkelahian 1, 11 5, 9* 4

Menggunakan senjata

tajam 16, 24 21, 27 4

Kenakalan yang menimbulkan korban materi

Pencurian 2*, 12 6, 10 4

Perusakan 19, 25 17, 22 4

Kenakalan sosial Penyalahgunaan obat 3, 13 7, 14 4


(2)

yang tidak

menimbulkan korban di pihak lain

Hubungan seks bebas 20, 28* 18, 26 4

Kenakalan yang melawan status

Tidak mematuhi tata

tertib/norma/hukum 4, 32 8, 30 4

Kabur 23, 29* 15, 31 4

Total 16 16 32

*)gugur

Item-Item yang gugur seperti yang terdapat dalam tabel 3.9 telah terwakili oleh item-item yang valid, sehingga peneliti tidak melakukan uji coba skala kenakalan remaja kembali. Dengan demikian dapat dikatakan skala tersebut sudah valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Peneliti menggunakan skala penilaian yang telah disusun kembali untuk mengurutkan item-item pernyataan yang dianggap valid.

Distribusi nomor item dari skala knakan remaja yang akan dipergunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut.

Tabel 3.10

Distribusi Nomor Item Skala Kenakalan Remaja

Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total

Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain

Perkelahian 1, 9 4 3

Menggunakan senjata

tajam 14, 22 19, 25 4

Kenakalan yang menimbulkan korban materi

Pencurian 10 5, 8 3

Perusakan 17, 23 15, 20 4

Kenakalan sosial yang tidak

menimbulkan korban di pihak lain

Penyalahgunaan obat 2, 11 6, 12 4

Hubungan seks bebas 18 16, 24 3

Kenakalan yang Tidak mematuhi tata

tertib/norma/hukum 3, 28 7, 26 4

melawan status Kabur 21 13, 27 3

Total 13 15 28


(3)

3.6.2 Perhitungan Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penterjemahan dari kata reliability yang berasal dari kata rely dan ability. Istilah realibilitas sering disamakan dengan keterpercayaan, keterandalan, konsistensi, keajegan, dan kestabilan yang pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya jika dilakukan beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama akan diperoleh hasil relatif sama (dalam Azwar, 2004).

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefesien reliabilitas (dalam Azwar, 2004). Interpretasi terhadap koefesien reliabilitas merupakan interpretasi relatif. Tidak ada batasan mutlak yang menunjukkan berapa angka koefesien terendah yang harus dicapai agar suatu pengukuran dapat disebut reliabel. Untuk menentukan apakah suatu koefesien reliabilitas cukup memuaskan bagi keperluannya atau tidak tergantung kepada penilai atau pemakai tes itu sendiri. Biasanya, suatu koefesien yang besarnya di sekitar 0,900 barulah dianggap memuaskan (dalam Azwar, 2004). Hal senada dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Ali, 2006) yang menentukan kriteria koefisien reabilitas instrumen sebagai berikut:

α < 0,5 : Tidak diterima 0,5 < α < 0,6 : Jelek

0,6 < α < 0,7 : Diragukan 0,7 < α < 0,8 : Dapat diterima 0,8 < α < 0,9 : Bagus

α > 0,9 : Sangat Bagus


(4)

Seperti halnya dalam perhitungan validitas, untuk melakukan uji reliabilitas skala keharmonisan keluarga dan skala kenakalan remaja, peneliti menggunakan rumus Reliability Analysis melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for windows release 16.0.

Reliabilitas untuk skala keharmonisan keluarga yang terdiri dari 40 item adalah α (alpha) = 0,988. Setelah melalui pengurangan item dari 40 item menjadi 37 item guna memenuhi batas validitas kritis, maka didapatkan α (alpha) skala keharmonisan keluarga = 0,990. Maka dapat dikatakan bahwa skala keharmonisan keluarga reliabel dan berada pada kategori sangat bagus, seperti yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Ali, 2006). Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini.

Tabel 3.11

Hasil Perhitungan Reliabilitas Skala keharmonisan Keluarga

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items

N of Items

.990 .995 37

Reliabilitas untuk skala kenakalan remaja yang terdiri dari 32 item adalah α (alpha) = 0,921. Setelah melalui pengurangan item dari 32 item menjadi 28 item, maka didapatkan α (alpha) = 0,928. Maka dapat dikatakan bahwa skala kenakalan remaja reliabel dan berada pada kategori sangat bagus. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini.


(5)

Tabel 3.12

Hasil Perhitungan Reliabilitas Skala Kenakalan Remaja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items

N of Items

.928 .931 28

Dari perhitungan reliabilitas tersebut, maka kedua skala ini dapat digunakan untuk penelitian pada siswa kelas VIII SMP N 2 Geyer, Kabupaten Grobogan.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nasir, 1999).

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diintegrasikan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik melalui analisis deskriptif dan analisis korelasi.

Untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif, untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2006).

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan diolah dengan teknik korelasi Rank Spearman karena data bersifat ordinal, digunakan untuk


(6)

mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel dengan menggunakan program SPSS for Windows Versi 16.0. Kisaran koefisien korelasi antara –1 sampai dengan 1. Apabila koefisien korelasi adalah positif berarti korelasi searah, sedangkan apabila negatif berarti korelasi berlawanan arah.

Menurut Sugiyono (2006), koefisien korelasi dapat diinterprestasikan pada Tabel 3.13 berikut ini :

Tabel 3.13

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat