PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POCKET BOOK REALISTIK DENGAN MATERI OPERASI DAN FAKTORISASI BENTUK ALJABAR.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA POCKET BOOK REALISTIK DENGAN
MATERI OPERASI DAN FAKTORISASI BENTUK
ALJABAR

SKRIPSI

Oleh :
INDRA DWI RAHMA WATI
NIM D04211026

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PMIPA
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016

PENGEM BANGA N M EDIA PEM BELAJARA N MATEMATIKA
POCKET BOOK REA LISTIK DENGA N MATERI OPERASI DAN
FAKTORISASI BENTUK A LJA BA R
Oleh :

INDRA DWI RA HMA WATI
ABSTRAK
Penelit ian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang
masih belu m b ias memanfaatkan sumber belajar yang mereka miliki
dan rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk med ia
ajar berbasis PMRI yang dapat membantu siswa dalam mempelajari
matemat ika SMP/MTs kelas VIII semester ganjil pada materi operasi
dan faktorisasi bentuk aljabar melalui media pocket book yang
berkualitas berdasarkan kelayakan isi, criteria kontekstual,
penggunaan bahasa, criteria penyajian, dankreteria kegrafikkan.
Penelitan in i merupakan penelit ian pengembangan yang
mengacu pada model ADDIE yang terdiridari 5 tahap yaitu analysis
(analisis), design (rancangan), development (pengembangan),
implementation (penerapan), dan evaluation (evaluasi). Penelitian in i
dilakukan di MTsN Sidoarjo kelas VIII A.
Berdasarkan hasil validasioleh para ahli, dapat dikatakan
bahwa media pocket book termasuk dalam katagori valid dengan
nilai 3,2. Berdasarkan hasil validasi secara umu m dan hasil ujicoba
(hasil pekerjaan siswa dalam pocket book) dapat dikatakan praktis

semua validator menyatakan layak d igunakan di lapangan dengan
sedikit revisi, sedangkan berdasarkan hasil pekerjaan siswa dalam
pocket book, mendapat presentase lebih dari 75%.Pocket book juga
mendapat respon positif dari siswa mendapat presentase 77,05% dan
ketuntasan hasil belajar sebesar 90% dikatakan efektif. Dengan
demikian med ia pocket book yang dikembangkan dapat dikatakan
baik, karena memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
Kata kunci : Aljabar, Pocket Book, PMRI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
SAMPUL DA LAM .........................................................................................i
PERSETUJUAN PEM BIM BING SKRIPSI..............................................ii
LEM BA R PENGESA HAN ....................................................................... iii
PERNYA TAAN KEA SLIAN TULISAN.................................................iv
HALAMAN PERSEM BA HAN ..................................................................v
MOTTO...........................................................................................................vi
ABSTRAK.................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................x
DAFTAR GAM BAR ................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................xv
BAB I : PENDA HULUAN...........................................................................1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Latar Belakang ................................................................................1
Ru musan Masalah ..........................................................................3
Tujuan Penelit ian ............................................................................4
Spesifikasi Produk Yang dikembangkan ....................................4

Manfaat Penelit ian..........................................................................5
Batasan Penelitian ..........................................................................5
Definisi Operasional ......................................................................5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA .....................................................................7
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Media Pembelajaran .......................................................................7
Media Pocket Book dalamPembelajaran ..................................12
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PM RI).............14
Kriteria Media PembelajaranPocket Book yang Baik ............16
Pengembangan Model ADDIE...................................................19
MateriOperasidanFaktorisasiBentukAljabar............................24

BAB III: M ETODE PENELITIAN...........................................................33

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Jenis Penelit ian..............................................................................33
Tempat danWaktu Penelitian .....................................................33
Subjek Penelitian ..........................................................................33
Model Pengembangan .................................................................33
Instrumen Penelitian ....................................................................35
Teknik Pengumpulan Data ..........................................................36
MetodeAnalisis Data....................................................................37

BAB IV: HASIL PENELITIAN ................................................................43
A. Proses Mengembangakn Media Pocket Book berbasis PMRI43
1. Deskripsi Waktu Pengembangan Media Pembelajaran
Pocket Book ..........................................................................43

2. Analysis (Tahap Analisis) ...................................................45
3. Design (Perencanaan) ..........................................................50
4. Development (TahapPengembangan)................................53
5. Implementation (Tahap Penerapan)...................................63
6. Evaluation (Tahap Evaluasi) ..............................................64

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Kevalidan Media Pocket Book Berbasis PMRI.......................65
C. Keprakt isan Pengembangan Media Pocket Book Berbasis
PMRI .............................................................................................69
D. Efekt ifitas Penggunaan Media Pocket book Berbasis PMRI 73
BAB V: KESIMPULAN DA N SA RAN .................................................77
A. Kesimpulan ...................................................................................77
B. Saran ..............................................................................................77
DAFTAR PUSTA KA .................................................................................78
LAMPIRA N ..................................................................................................81

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi
hingga ke liang lahat nanti1 . Setiap manusia pasti memiliki
kemampuan dan keinginan untuk belajar baik secara mandiri
maupun dengan bantuan orang lain. Belajar tidak hanya berlangsung
disekolah dan di kelas saja, belajar dapat terjadi dimana saja selama
ada bahan ajar dan siswa merasa nyaman. Maka dari itu belajar
merupakan keg iatan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
sehari-hari 2 .
Salah satu hal yang sangat penting dalam proses belajar adalah
sumber belajar, karena dengan sumber belajar dapat menambah atau
memberikan pengetahuan yang akan dipelajari. Su mber belajar yang
dimaksud dapat berupa benda nyata seperti med ia atau alat bantu dan
sesuatu yang dapat dirasakan yaitu pengalaman 3 . Namun, masih
banyak siswa yang belum bisa memanfaat kan sumber belajar yang
mereka miliki seperti LKS dan buku paket. Hal ini bisa jadi
dikarenakan sumber belajar yang mereka miliki belu m bisa membuat

siswa tertarik untuk memperlajarinya atas kemauan mereka sendiri.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di MTsN
Sidoarjo terlihat bahwa sebagian besar siswa dalam proses
pembelajaran terutama pada saat pembelajaran matematika siswa
tidak membawa buku paket yang telah disediakan sekolah dengan
alasan buku paket yang telah disediakan sangat berat untuk dibawa
kemana-mana. Selain buku paket, siswa juga menerima LKS dari
sekolah. Namun, mereka juga mengungkapkan bahwa penyajian
dalam LKS kurang menarik dan materi dalam LKS kurang lengkap.
Sehingga mereka merasa sulit dalam menyelesaikan permasalahan
1

Arief S. Sadiman,dkk. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2008).hlm.2
2
Mudjiman,Haris.Belajar Mandiri (Self-Motivated Leraning). Surakarta: LPP UNS dan
UNS Press, cetakan, 2 April 2009.Hlm.7.
3
Muslimah.”Pengembangan Pocket Book Sebagai Media Belajar Mandiri Bahasa Arab
Siswa Kelas VIII SMP IT Abu Bakar Yogyakarta ”.Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.2013.hlm 1.

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

matemat ika yang ko mpleks dikarenakan sumber belajar yang kurang
mendukung.
Selain masalah sumber belajar, masalah utama yang sering
dihadapi dalam pendidikan matemat ika adalah rendahnya
kemampuan pemahaman konsep siswa. Hal ini diperkuat dengan
pendapat Silver yang menyatakan bahwa pada umu mnya dalam
pembelajaran matematika, siswa hanya menonton bagaimana guru
mendemonstrasikan penyelesaian soal-soal matemat ika di papan tulis
dan siswa hanya menyalin apa yang telah dituliskan oleh guru. Hal
serupa dikemukakan o leh Senk dan Thompson bahwa dalam kelas
tradisional u mu mnya guru-guru menjelaskan pembelajaran
matemat ika dengan mengungkapkan rumus-ru mus dan dalil-dalil

matemat ika terleb ih dahulu baru siswa berlatih dengan soal-soal
yang disediakan 4 .
Cara pembelajaran seperti itu terlihat pada pembelajaran
matemat ika yang khususnya pada materi operasi dan faktorisasi
bentuk aljabar. Aljabar merupakan bahasa simbol dan relasi. Aljabar
digunakan untuk memecah kan masalah sehari-hari. Dengan bahasa
simbol, dari relasi-relasi yang muncul, masalah-masalah yang
dipecahkan secara sederhana. Bahkan untuk hal-hal tertentu ada
algorit ma -algorima yang mudah diikuti dalam rangka memecahkan
masalah simbolik itu, yang pada saatnya nanti dikembalikan kepada
masalah sehari-hari. Jadi belajar aljabar bukan semata-mata belajar
tentang keabstrakannya, melainkan belajar tentang pemecahan
masalah sehari-hari. 5
Selain
itu
dalam
proses
pembelajarannya
guru
memperkenalkan konsep operasi dan faktorisasi bentuk aljabar

hanya sebatas rumus-rumus umu m saja. Jarang ditemu kan guru
menyampaikan konsep operasi dan faktorisasi bentuk aljabar secara
keseluruhan dengan melibatkan konsep matematis yang lain.
Sedangkan dalam sumber belajar, materi operasi dan faktorisasi
bentuk aljabar masih belu m sepenuhnya dikait kan dengan
pengalaman sehari-hari dan penjelasannya masih berbentuk rumus
umu m saja. Oleh karena itu, d ibutuhkan sebuah media yang dapat
4

T urmudi.Pembelajaran Matematika Kini dan Kecenderungan Masa
Mendatang.(dipublikasikan dalam Buku Bunga Rampai Pembelajaran MIPA, JICA,
FPMIPA.2010).hlm.3
5
Al Krismanto.Aljabar.Diklat Instruktur/Pengembangan Matematika SMP Jenjang
Dasar.2004.hlm.1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

mengait kan dengan pengalaman sehari-hari sehingga anak mudah
memahami materi.
Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik
dalam proses belajar mengajar agar pemahaman konsep siswa dalam
belajar lebih baik. Menurut Van de Henvel-Panhuizen, “bila anak
belajar matematika terpisah dari pengalaman mereka sehari-hari,
maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasikan
matemat ika” 6 . Salah satu pembelajaran matemat ika yang berorientasi
pada matemat is pengalaman sehari-hari dan menerapkan matematika
dalam kehidupan sehari-hari adalah Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI) atau dikenal dengan RME (Realistic
Matematics Education).
Berdasarkan uraian-uraian diatas, media pembelajaran yang
ingin dikembangkan adalah media berupa buku ajar yang ukurannya
dibuat seperti buku saku (pocket book )yang dirancang dalam bentuk
praktis dan sederhana, mudah dibawa kemana-mana, gambar-gambar
yang menarik dan kata-kata yang menarik. Meskipun pocket book
sudah beredar dikalangan masyarakat namun dalam penyusunannnya
hanya berupa ringkas an rumus secara umu m saja. Sedangkan dalam
pengembangan media yang digunakan peneliti yaitu menggunakan
pendekatan PMRI dimana siswa memahami materi yang dikaitkan
dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan
pribadi, agama, sosial, ekono mi, maupun kultural. Med ia pocket
book berfokus pada materi operasi dan faktorisasi bentuk aljabar.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelit i tertarik utuk
mengembangkan med ia pocket book materi operasi aljabar dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PM RI)
melalui penelitian yang berjudul “Pengembangan Medi a
Pembelajaran Matematika Pocket Book Realistik dengan Materi
Operasi dan Faktorisasi Bentuk Aljabar”.
B. Rumusan Masal ah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas,
maka ru musan masalah yang dikemukakan oleh peneliti adalah :
6

Hariyati.Pengembangan Materi Luas Permukaan dan Volume Limas yang Sesuai dengan
Karakteristik PMRI di Kelas VIII SMP Negeri 4 Palembang.(Jurnal Pendidikan
Matematika.2008).vol.2.no.1.hlm.52

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

1.

2.

3.

4.

Bagaimana proses mengembangkan med ia pembelajaran
matemat ika pocket book realistik dengan pokok bahasan operasi
dan faktorisasi bentuk aljabar?
Bagaimana kriteria kevalidan med ia pembelajaran matematika
pocket book realistik dengan pokok bahasan operasi dan
faktorisasi bentuk aljabar?
Bagaimana kepraktisan med ia pembelajaran matematika pocket
book realistik dengan pokok bahasan operasi dan faktorisasi
bentuk aljabar?
Bagaimana efekt ifitas pembelajaran menggunakan med ia
matemat ika pocket book realistik dengan pokok bahasan operasi
dan faktorisasi bentuk aljabar?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengembangkan media pembelajaran matematika pocket
book realistik dengan pokok bahasan operasi dan faktorisasi
bentuk aljabar.
2. Untuk mengetahui kevalidan media matemat ika pocket book
realistik dengan pokok bahasan operasi dan faktorisasi bentuk
aljabar
3. Untuk mengetahui keprakt isan media matematika pocket book
realistik dengan pokok bahasan operasi dan faktorisasi bentuk
aljabar
4. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran menggunakan media
matemat ika pocket book realistikdengan pokok bahasan operasi
dan faktorisasi bentuk aljabar?
D. Spesifikasi Produk Yang dikembangkan
1. Pocket book merupakan media cetak berupa buku ajar
berukuran A6
2. Pocket book berisi uraian materi operasi dan faktorisasi bentuk
aljabar untuk SMP/MTs kelas VIII semester ganjil, dilengkapi
Mini Lab, gambar nyata, dan contoh masalah.
3. Pocket book memenuhi standart penyusunan bahan ajar
berbasis PMRI
4. Pocket book memenuhi lima ko mponen kualitas buku ajar,
yaitu kelayakan isi, kriterian kontekstual, penggunaan bahasa,
kriteria penyajian, dan kreteria kegrafikkan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini
antara lain sebagai berikut:
1. Bagi penelit i
Menambah pengetahuan tentang dunia pendidikan serta melat ih
peneliti dalam menulis buku
2. Bagi guru
a. Sebagai
media
pembelajaran
matemat ika
dalam
menyampaikan materi
b. Dapat dijadikan variasi pembelajaran dan meningkat kan
kreativ itas pengajar.
3. Bagi siswa
Dapat mempermudah pemahaman mengenai materi operasi dan
faktorisasi bentuk aljabar
4. Bagi penelit i lain
Sebagai inspirasi dalam mengembangkan sebuah media cetak.
F. Batasan Penelitian
Agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan maka dilakukan
pembatasan masalah-masalah yang akan dibahas oleh penulis
sebagai berikut :
1. Penelit ian dilaku kan pada siswa kelas VIII-A MTs Negeri
Sidoarjo.
2. Materi yang dilaku kan penelitian pengembangan med ia pocket
book adalah operasi dan faktorisasi bentuk aljabar yang meliputi :
mengenal bentuk aljabar, penjumlahan dan pengurangan aljabar,
perkalian aljabar, faktorisasi aljabar, pemangkatan bentuk aljabar,
pembagian aljabar, dan menyederhakan bentuk aljabar.
3. Penelit ian in i dilakukan pada 31 siswa
G. Definisi operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dan mewujudkan
kesatuan pandangan dan kesamaan pemikiran, maka perlu
didefinisikan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

efesien dan efektif. 7 Dalam penelit ian ini menggunakan media
cetak.
Proses pengembangan media cetak pocket book merupakan
salah satu proses unuk mengembangkan atau menghasilkan
med ia berupa buku yang baik melalui prosedur penelitian
pengembangan model ADDIE dengan beberapa tahap antara
lain : 1) Analysis (Pendefinisian) ,2) Design (Perencanaan), 3)
Development (Pengembangan), 4) Implementation (Penerapan),
dan5) Evaluation (Evaluasi).
Pendidikan Matemat ika Realistik Indonesia (PMRI) adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan masalah
kontekstual untuk mengarahkan siswa dalam memahami suatu
konsep matemat ika.
Media Pocket Book merupakan med ia cetak yang berukuran A6
(105 mm x 148 mm), yang mudah dibawa kemana-mana
dengan desain yang menarik. Media Pocket Book ini d isusun
menggunakan pendekatan PMRI (Pendid ikan Matemat ika
Realistik Indonesia).
Media pocket book realistik merupakan buku ajar yang
berukuran kecil yang sengaja dikembangkan dengan mencakup
seluruh prinsip dan karakteristik pendekatan PMRI didalamnya
dan dirancang sebagai media pembelajaran, sehingga dapat
mengembangkan kemampuan penalaran kreativitas dan
kemampuan ko munikasinya sesuai dengan cara masing-masing.
Media pocket book dikatakan valid jika rata-rata total dari hasil
penilaian dari para validator termasuk kriteria valid atau sangat
valid
Media pocket book dikatakan praktis jika para validator
menyatakan bahwa media tersebut dapat digunakan di lapangan
dengan sedikit rev isi atau tanpa revisi
Media pocket book tergolong efektif jika dalam hasil uji coba di
lapangan didapatkan respon dari siswa dan rata-rata hasil
belajar siswa memenuhi batas ketuntasan.
Aljabar adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai
generalisasi dari bidang arit matika, yang terdapat pada salah
satu materi d i SM P/MTs kelas VIII semester ganjil.

7

Yudhi, Munadi.Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru.(Jakarta:Gaung Persada
Press).2008.hlm.7-8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembel ajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media sendiri berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata mediu m yang secara harfiah dapat
diartikan sebagai perantara atau pengantar 1 . Dalam bahasa
Arab, med ia adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Media jika dipahami secara
garis besar adalah menusia, materi, atau kejadian yang mampu
membuat
siswa
mampu
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan, atau sikap 2 .
Newby dkk mengatakan bahwa media pembelajaran
adalah peralatan untuk menyediakan lingkungan belajar yang
kaya tentang rangsangan atau dorongan (misalnya mu ltimedia,
video, teks, dan benda asli). Scan land juga memberikan definisi
tentang media pembelajaran meliputi semua bahan dan
peralatan fisik yang digunakan instruktur untuk melasanakan
pembelajaran dan memfasilitasi prestasi peserta didik.
Sedangkan Gbamanja juga memberikan pengertian media
pembelajaran adalah perangkat apa saja dengan konten atau
fungsi pembelajaran yang digunakan untuk tujuan pengajaran,
termasuk buku, bahan tambahan bacaan, audiovisual, dan
bahan sensorik lainnya, script untuk pembelajaran melalui
radio dan telivisi, program perangkat materi pembelajaran yang
diatur dan dikelola melalui ko mputer 3 .
Dari
pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran
adalah semua peralatan fisik, bahan, atau perangkat yang dapat
menyampaikan pesan,merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar mengajar. Sehingga pengertian media pembelajaran
1

Wina,Sanjaya.Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran.(Jakarta:Kencana.2011).cet 4.hlm 204
2
Arsyad,Azhar.Media Pembelajaran.(Jakarta:Rajawali Pers.2009).hlm.3
3
Nurdin Ibrahim.Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaiakan dengan Kurikulum
2013. Jakarta : Kencana.2013. cetakan 2.Hlm 258-259

7

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

2.

3.

matemat ika adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar matematika sebagai perantara atau alat
bantu dalam menciptakan pembelajaran yang menarik.
Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya fungsi dari media
pembelajaran antara lain: 4 (1) menetapkan suatu objek atau
peristiwa-peristiwa tertentu; (2) meman ipulasi keadaan,
peristiwa, atau objek tertentu; (3) menambah gairah dan
motivasi belajar siswa; dan (4) media pembelajaran memiliki
nilai praktis.
Menurut Azhar Arsyad fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan menurut Hamalik
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa 5 .
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa fungsi media pembelajaran secara umum berfungsi
untuk mengatasi hambatan dalam ko munikasi, keterbatasan
fisik dalam kelas, dan sikap pasif siswa sehingga dapat
membangkitkan mot ivasi dan merangsang anak untuk belajar.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Sehubungan dengan penggunaan media da lam
kegiatan pembelajaran, para tenaga pengajar atau guru perlu
cermat dalam pemilihan dan atau penetapan media yang akan
digunakannya. Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan
med ia akan menunjang efekt ivitas kegiatan pembelajaran yang
dilakukannya.
Tiare dalam A maldino, Lowther, dan Russell
memberikan petunjuk teknis dalam memilih
media
pembelajaran yang sesuai sebagai berikut 6 : (1) Searah dengan
standart, tujuan pembelajaran (u mu m dan khusus), (2)

4

Wina Sanjaya. Op.Cit.,hlm208-209
Azhar,Arsyad.Media Pembelajaran.(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2011).Hlm.15
6
Ibid,.hlm 259
5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

4.

7
8

Kesesuaian umur dan kemampuan bahasa, (3) Tingkat
kemenarikkan dan keterlibatan jika media itu digunakan, (4)
Kualitas teknis yang meruju k pada keterjangkauan media yang
dipilih, (5) Kemud ian penggunakan dan pengoperiannya, (6)
Bebas biaya; termasuk gender, suku, ras, agama, dan letak
geografis, (7) Dilengkapi dengan petunjuk penggunaanya
Selanjutnya, Sen memberikan lima petunjuk yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran,
yakni 7 : (1) Memperhatikan tujuan penggunaan media, (2)
Menentukan domain mana yang perlu diarah kan : kognitif,
afektif, dan psiko motor, (3) Memperhatikan berbagai faktor
yang mempengaruhi pemilihan media, (4) Menyeleksi media
pembelajaran yang sesuai.
Berdasarkan teori-teori d iatas dapat disimpulkan
bahwa kriteria pemilihan med ia pembelajaran yaitu : (1) media
yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran;
(2) guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap-tiap media
pembelajaran; (3) pemilihan med ia untuk meningkat kan
efektiv itas belajar siswa; (4) pemilihan media harus
mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan
med ia, mutu med ia, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
Pemilihan media yang kurang tepat akan menghambat proses
pembelajaran ,begitu juga sebaliknya pemilihan media yang
tepat akan membantu mempermudah dan memperoleh tujuan
dari proses pembelajaran.
Kriteria dan Macam-Macam Media Pembelajaran
Adapun Klasifikasi dan macam-macam media
pembelajaran menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi
med ia, yaitu 8 : (1) Media audiov isual gerak, seperti pita vid io,
(2) Media audiovisual diam, seperti film rangkai suara, (3)
Audio semi gerak, seperti tulisan yang bersuara, (4) Media
visual bergerak, seperti film b isu, (5) Media visual d iam,
seperti halaman cetak, dan foto, (6) Media audio, seperti radio
dan telepon, (7) Media cetak, seperti buku, modul, dan bahan
ajar mandiri.

Ibid,hlm 260
Ibid,.hlm 212

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10
Pengelompokkan media juga dikemukakan oleh Anderson,
yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Pengelompokkan medi a yang dikemukakan oleh Anderson
KELOMPOK
MEDIA

MEDIA INSTRUKS IONAL

Audio

-

Pita audit (rol atau kaset)
Piringan audio
Radio (rekaman siaran)

Cetak

-

Buku teks terprogram
Buku pegangan/ manual
Buku tugas

Audio-cetak

-

Buku latihan dilengkapi
kaset
Gambar/poster (dilengkapi
audio)

-

Proyek v isual diam

-

Film bingkai (slide) suara
Film rangkai (berisi pesan
verbal)

Proyek v isual diam
dengan audio

-

Film bingkai (slide) suara
Film rangkai suara

Visual gerak

-

Film bisu dengan judul

Visual gerak dengan
audio

-

Film suara
Vid io/vcd/dvd

Benda

-

Benda nyata
Model tiruan

Ko mputer

-

Media berbasis CAI dan
CMI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11
Berdasarkan macam-macam med ia pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa kenyataan di masa sekarang masyarakat
banyak tertarik oleh media elekt ronik yang lebih modern,
namun media cetak tidak akan ditinggalkan sebagai sarana
pembelajaran. Hal in i dikarenakan media cetak dalam berbagai
bentuk dapat dikirim ke tempat terpencil, dan dapat digunakan
atas dasar pembelajaran mandiri. Onaya mengatakan yang
intinya med ia cetak merupakan media tertua dalam pendidikan,
yang berguna untuk mencapai tujuan informasi atau motivasi.
5.

Media Cetak
Media cetak adalah med ia visual yang pembuatannya
melalui proses pencetakan. Madia yang berbasis cetakan
menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat
merancang, yaitu konsisten format, organisasi, daya tarik,
ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong. Jenis media cetak
ini diantaranya adalah buku teks, modul, buletin, majalah, dan
bahan pengajaran terprogram.
Beberapa cara yang digunakan untuk menarik
perhartian pada med ia berbasis teks adalah warna, huruf, dan
kotak. Warna yang digunakan sebagai alat penunt un dan
penarik perhatian kepada info rmasi yang penting, misalnya kata
kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah.
Selanjutnya, Huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring
memberikan penekanan pada kata kunci atau judul. Informasi
penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak.
Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat
mungkin dih indari karena membuat kata itu sulit d ibaca 9 .
Media cetak ini memegang peranan yang sangat
penting dalam proses belajar. Media cetak dapat memperlancar
pemahaman dan memperkuat ingatan. Agar menjadi efektif,
med ia cetak sebaiknya ditempatkan pada konteks yang
bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual

9

Yuyus, Suherman.Pengembangan Media Pembelajaran Bagi
ABK.(Bandung.2009).Makalah disampaikan pada Diklat Profesi Guru PLB Wilayah X
Jawa Barat.hlm 72-73

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12
(image)itu untuk meyakinkan terjad inya proses informasi.
Bentuk visual bisa berupa (a) gambar representasi seperti
gambar, lukisan, atau foto yang menunjukkan bagaimana
tampaknya sesuatu benda; (b) diagram yang melukiskan
hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi;
(c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara
unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel, grafik,
dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/ kecenderungan
data atau anatar hubungan seperangkat gambar atau angkaangka10 .
Menurut Arsyad, media cetak mempunyai beberapa
keleb ihan
dan
kelemahan
dalam
pembelajaran,
yaitu 11 :Kelebihan med ia cetak : (1) dapat menyajikan pesan
atau informasi dalam ju mlah yang banyak; (2) dapat dipelajari
oleh siswa sesuai dengan kebutuhan dan minat; (3) dapat
dipelajari kapan dan diaman saja karena mudah dibawah dan
akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan
warna, dan perbaikan mudah dilakukan.
Kelemahan med ia cetak adalah proses pembuatannya
membutuhkan waktu yang cukup lama, bahan cetak yang tebal
mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa
untuk membacanya, apabila jilid dan kertasnya jelek bahan
cetak akan mudah rusak dan robek.
B. Media Pocket Book dal am Pembelajaran
Salah satu media cetak dalam dunia pendidikan yaitu Pocket
Book (Buku Saku). Pocket Book (Buku Saku) merupakan med ia
cetak yang berukuran kecil. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
“buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat disimpan dalam
saku dan mudah dibawa kemana-mana”. Menurut kamus Eccharta
dictionary, pocket book adalah buku kecil yang mudah dibawa
kemana-mana. Seh ingga disimpulkan Pocket Book merupakan buku
10

Ibid,.hlm 73
Nurul Hidayati Dyah Sulistyani,dkk.2013.”Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara
Menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book pada Materi Kinematika Gerak
Melingkar kelas X ”.Jurnal Pendidikan Fisika.Volume 1.No. 1.hlm 166.

11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13
dengan ukuran yang kecil, ringan, bisa disimpan di saku dan praktis
untuk dibawa serta dibaca 12 .
Pocket Book digunakan sebagai alat bantu yang menyampaikan
informasi tentang materi pelajaran danlainnya yang bersifat satu
arah, sehingga bisa mengembangkan potensi peserta didik menjad i
pembelajar yang mandiri. pocket book disajikan dengan materi yang
singkat tapi jelas, perumusan contoh dan soal untuk mempermudah
siswa dalam memahami materi yang disampaikan, serta evaluasi dan
kunci jawaban yang digunakan bagi siswa untuk melatih
kemampuannya dalam bidang matematika.
Fungsi dari pocket book yaitu : 1) fungsi atensi, media pocket
book dicetak dengan kemasan kecil, full colour, dan gambar-gambar
yang mendukungsehingga dapat menarik perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi materi yang tertulis didalamnya, 2) fungsi
afektif, penulisan ru mus pada media pocket book dan terdapat
gambar pada keterangan materi sehnigga dapat meningkatkan
kenikmatan siswa dalam belajar, 3) fungsi kognitif, penulisan ru mus
dan gambar dapat memperjelas materi yang terkndung didalam
pocket book sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan
pembelajaran, 4) fungsi ko mpensatoris, penulisan materi pocket book
yang singkat dan jelas dapat membantu siswa yang lemah membaca
untuk memahami materi dalam teks dan mengingatnya kembali, 5)
fungsi psikomotoris, penulisan materi pocket book yang singkat dan
jelas dapat mempermudah siswa untuk menghafalkannya, dan 6)
fungsi evaluasi, penilaian kemampuan siswa dalam pemahaman
materi dapat dilaku kan dengan mengerjakan soal-soal evaluasi yang
terdapat pada pocket book 13 .
Manfaat pocket book dalam proses pembelajaran, yaitu 14 : 1)
penyampaian materi dengan menggunakan pocket book dapat
diseragamkan, 2) proses pembelajaran men jadi lebih jelas,
menyenangkan, dan menarik karena desainnya dicetak menarik
dengan full colour dan berbagai gambar yang mendukung sehingga
menu mbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar, 3) efisien dalam waktu dan tenaga karena pocket book ini
12

Ibid,.hlm 164.
Ibid,.hlm 167
14
Ibid,.hlm 167
13

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14
dicetak dengan ukuran yang kecil sehingga dapat dibawa untuk
dipelajari dimana saja dan kapan saja, 4) penulisan materi dan rumus
yang singkat dan jelas
C. Pendi dikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Menurut Soedjadi mengatakan PMRI pada dasarnya adalah
pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami siswa untuk
memperlancar proses pembelajaran matemat ika sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan matematika yang lebih baik 15 .
Sedangkan menurut Van de Heuvel-Panhuizen mengatakan PMRI
adalah pembelajaran matematika yang mengacu pada kontruktivis
sosial dan dikhususkan pada pendidikan matematika.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa PMRI adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang diawali dengan masalah kontekstual
untuk mengarahkan siswa dalam memahami suatu konsep
matemat ika.
Karena PM RI mengacu pada RM E yang dikembangkan di
Belanda, maka prinsip PM RI sama dengan ketiga prinsip RM E yang
dikemu kakan oleh Gravemeijer dalam buku Siswono PMRI
memiliki tiga prinsip utama antara lain 16 :
1. Menemukan kembali (Guided Reinvention)
Pembelajaran dimu lai dengan suatu masalah
kontekstual atau realistik yang selanjutnya melalui aktifitas
siswa, siwa d iberikan kesempatan untuk mengalami sendiri
proses yang sama saat matematika ditemu kan.
2. Fenomena didaktik (Didactical Phenomenology)
Aspek atau topik dalam matemat ika terkonsep saling
berkaitan satu sama lain sehingga siswa dapat melihat
hubungan antara materi-materi itu dengan masalah kontekstual
yang mendidik.
3.

Pengembangan model sendiri (Self-developed Models)
Kegiatan in i berperan sebagai jembatan anatara
pengetahuan informal dan matematika formal. Model dibuat
siswa sendiri dalam memecahkan masalah.

15
Asikin.Realistics Mathematics Education(RME):Sebuah Harapan Baru dalam
Pembelajaran Matematika.Makalah Seminar. Disajikan pada Seminar Nasional RME di
UNESA.2001.hlm.1
16
Siswono.Pendekatan Pembelajaran Matematik.(Surabaya:Depdiknas.2004).hlm.35

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15
Adapun karakteristik dalam pendekatan PMRI yaitu menurut
de Lange ada lima karakteristik dari PM RI antara lain 17 :
a. Menggunakan masalah kontekstual. Masalah kontekstual
sebagai aplikasi dan sebagai titik tolak darimana
matemat ika yang diinginkan dapat muncul
b. Menggunakan model atau jembatan dengan instrumen
vertikal. Perhatian diarah kan pada pengembangan model,
skema dan simbolisasi dari pada hanya mentransfer ru mus
atau matematika formal secara langsung
c. Menggunaan kontribusi murid. Kontribusi yang besar pada
proses belajar mengajar dharapkan dari konstruksi murid
sendiri yang mengarahkan mereka dari metode informal
mereka kearah yang lebih formal atau standar
d. Interaksi dalam proses belajar mengajar atau interaktivitas.
Negoisasi secara ekslisit, intervensi, kooperatif dan
evaluasi sesama murid dan guru adalah faktor penting
dalam proses belajar secara konstruktif fimana strategi
informal murid digunakan sebagai jantung untuk mencapai
yang formal
e. Terintegrasi dengan topik pembelajaran lain. Pembelajaran
holistik, menunjukkan bahwa unit-unit belajar t idak akan
dapat dicapai secara erpisah tetapi keterkaitan dan
keintegrasian harus dieksploitasi dalam pemecahan
masalah
Dengan mengacu pada prinsip dan karakteristik PM RI, maka
penulis menentukan langkah-langkah pembelajaran PM RI, yaitu :
1)

Memahami masalah nyata
Gu ru memberikan pocket book dan meminta siswa
untuk memahami masalah nyata yang terdapat dalam
pocket book. Bila ada hal-hal yang kurang dipahami o leh
siswa maka guru menjelaskan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk. Dalam karakteristik yang sesuai dengan
langkah ini yaitu menggunakan masalah kontekstual
sebagai awal pembelajaran.

17
Zulkardi.Pendidikan Matematika di Ibdonesia:Beberapa Permasalahan dan Upaya
Penyelasaian.Disampikan pada Rapat Khusus T erbuka Senat Unsri.(Palembang :
eprcetakan Unsri).2005.hlm.14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16
2)

3)

4)

D.

Menyelesaiakan masalah nyata
Siswa mengerjakan masalah nyata yang terdapat
dalam pocket book secara individual sehingga
dimungkinkan perbedaan penyelesaian permasalahan
setiap siswa. Selama siswa mengerjakan guru mengawasi
dan mengontrol akt ifitas siswa. Dalam karakteristik yang
sesuai dengan langkah ini yaitu menggunakan model
karena siswa diminta untuk menyelesaiakan masalah
sesuai dengan cara mereka sendiri
Membandingkan dan mendiskusikan jawaban siswa
Siswa
diminta
untuk
berkelo mpok
lalu
membandingkan dan mendiskusikan jawabannya kepada
teman satu kelo mpok lalu setalah hasil dari kelo mpok
siswa membandingkan dan mendiskusikan jawaban antar
kelo mpok. Karakteristik ini sesuai pada karakteristik
menggunakan kontribusi murid dan interaksi dalam proses
belajar mengajar.
Menyimpukan
Langkah dalam menyimpulkan terjadi dua kali.
Pertama, menyimpu lkan jawaban dalam satu kelompok
setelah membandingkan dan mendiskusikan anatar
individu. Kedua, hasil simpulan dari
hasil
membandingkan dan mendiskusikan jawaban antar
kelo mpok. Dengan bimbingan guru sehingga diperoleh
rumusan konsep atau prosedur. Krakteristik ini sesuai
dengan interksi antara guru dan siswa.

Kriteri a Media Pembel ajaran Pocket Book yang baik
Beberapa kriteria kevalidan media pocket book,menurut Puji
Muljonoantara lain :
1. Kelayakan isi

2.

Ko mponen kelayakan isi diuraikan menjadi beberapa
subkomponen atau indikator berikut : Alig ment dengan KI dan
KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan
masyarakat; Substansi keilmuan dan life skill;Wawasan untuk
maju dan berkembang; dan Keberagaman nilai-nilai sosial.
Penggunaan bahasa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17
Bahasa dipergunakan sebagai sarana untuk menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan dari satu orang kepada orang
lain dengan menggunakan simbol-simbol. Dalam bahasan
ragam tulisan, pikiran, gagasan, dan perasaan itu dinyatakan
dalam bentuk huruf atau angka, kata, frase, dan kalimat. Dilihat
dari makna, kata merupakan unit terkecil dalam bahasa.
Melalui kaidah tertentu kata disusun menjadi kalimat sehingga
mengandung makna yang lebih lengkap. Jadi, untuk memahami
suatu bahasa perlu mengetahui makna kata dan tata cara
menyusunnya sehingga menjadi kalimat yang mengandung arti
yang lengkap. Berikut beberapa komponen yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan bahasa18 : Keterbacaan dan
kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia y ang baik dan
benar.
3. Penyajian
Ko mponen penyajian ini diuraikan men jadi beberpa
subkomponen atau indikator berikut antara lain : teknik, materi,
dan pembelajaran.
4. Kegrafikkan
Ko mponen kegrafikkan ini d iuraikan menjad i beberapa
subkomponen atau indikator berikut: Ukuran atau format buku,
Desain bagian kulit, Desain bagian isi, Kualitas kertas, Kualitas
cetakan, dan Kualitas jilidan.
Sedangkan menurut Badan Standart Nasional Pendidikan
antara lain : 19
a. Kriteria Kontekstual
Bahan ajar d ikatakan sesuai dengan pendekatan
kontekstual jika bahan ajar memiliki tujuh komponen utama,
yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat
belajar, pemodelan, penilaian sebenarnya, dan refleksi.
b. Kriteria materi
Kriteria materi pokok memenuhi standart ko mpetensi dan
ko mpetensi dasar yang hendak dicapai dengan kurikulu m yang

18
Puji,muljono.Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah
BNSP.(Jakarta.2006).Hlm 109
19
Niken,Widowati.Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Kontekstual pada
Pembelajaran Matemtaika Bilingual Materi Kubus dan Balok.2009.hlm.16

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

c.

d.

1)

2)

3)

4)

berlaku yaitu K13, keakuratan ilustrasi dan konsep, kesesuaian
dengan tingkat berfikir siswa.
Kriteria penyajian
Kriteria penyajian meliputi kuruntutan konsep, penyajian
pembelajaran berpusat pada peserta didik, penyajian
pembelajaran leb ih menekankan pada keteramp ilan proses,
variasi penyajian, dan kejelasan ilustrasi
Kriteria kebahasaan
Kriteria kebahasaan meliputi ketepatan penggunaan
grammar dalam kalimat, kesesuaian bahasa dengan tingkat
perkembangan peserta didik, kesederhanaan dan kejelasan
bahasa, ko munikat if
Dari dua pendapat di atas peneliti menyimpulkan beberapa
kriteria kevalidan med ia pocket book, antara lain :
Kelayakan isi
Ko mponen kelayakan isi dalam pocket book ini terdapat
sembilan indikator : Alig ment dengan KI dan KD mata
pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat;
Substansi keilmuan dan life skills;Wawasan untuk maju dan
berkembang; Keberagaman nilai-n ilai sosial; dan materi sesuai
kuriku lu m 2013.
Kriteria kontekstual
Ko mponen kriteria kontekstual jika terdapat tujuh
indikator yaitu konstruktivis me, bertanya, menemu kan,
masyarakat belajar, pemodelan, penilaian sebenarnya, dan
refleksi.
Penggunaan bahasa
Ko mponen penggunaan bahasa dalam pocket book ini
terdapat lima indikator, antara lain : keterbacaan, kesesuaian
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar,
kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan peserta didik,
kesederhanaan dan kejelasan bahasa, dan komunikat if.
Kriteria penyajian
Ko mponen kriteria penyajian dalam pocket book ini
terdapat tujuh indikator, antara lain : keruntutan konsep,
penyajian pembelajaran berpusat pada peserta didik, penyajian
pembelajaran menekan kan pada keterampilan proses, variasi
penyajian, kejelasan ilustrasi, penyajian materi member ikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

5)

kesempatan dalam melaksanakan tugas secara mandiri, dan
materi logis dan sistematis.
Kriteria keg rafikkan
Ko mponen kriteria kegrafikkan dalam pocket book ini
terdapat enam indikator yaitu : ukuran atau format buku, desain
bagian kulit, desain bagian isi, kualitas kertas, kualitas cetakan,
dan kualitas jilidan.

E. Pengembangan Model ADDIE
Dalam penelit ian ini pengembangan pocket book
menggunakan pengembangan model ADDIE. Dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia diungkapkan bahwa setidaknya ada empat
makna atau arti dari model, antara lain : (1) model merupakan
pola yang menjadi contoh, acuan, dan ragam, (2) model adalah
orang yang dipakai sebagai contoh untuk dilukis, (3) model
adalah orang yang pekerjaannya memperagakan contoh pakaian
yang dipasarkan, dan (4) model merupakan barang t iruan yang
kecil dengan bentuk (rupa) persis sesperti yang ditiru, misalnya
model pesawat terbang20 .
Dari pengertian diatas, pengertian model yang relevan
dalam pembelajaran adalah pola pembelajaran yang menjad i
contoh dan acuan oleh guru dalam merancang pembelajaran.
Model desain pembelajaran sebagai hasil pemikiran
manusia tentu saja beraneka ragam. Hal tersebut dikarenakan
pemikiran setiap guru sebagai seorang individu itu berbeda -beda.
Model desain pembelajaran yang dipakai oleh gu ru A berbeda
dengan model desain pembelajaran yang disusun oleh guru B,
demikian juga dengan model desain pembelajaran yang
digunakan oleh guru C. Perbedaan karena faktor keberagaman
pemikiran tersebut menjadikan model desain pembelejaran
memiliki orientasinya masing-masing 21 .
Setidaknya ada enam orientasi pada model desain
pembelajaran, antara lain 22 : (1) model desain pembelajaran
berorientasi kelas, (2) model desain pembelajaran berorientasi
produk, (3) desain pembelajaran berorientasi sistem, (4) model
20

Novan, Ardy.Desain Pembelajaran Pendidikan.(Yogyakarta:Ar-Ruzz Media).2014.hlm
35
21
Ibid,.hlm 36
22
Ibid,, hlm 36

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20
desain pembelajaran berorientasi prosedural, (5) model desain
pembelajaran berorientasi melingkar, dan (6) model desain
pembelajaran berorientasi ko mpetensi.
Karena dalam penelitian ini pengembangan pocket
book ini menggunakan model ADDIE maka model desain
pembelajaran yang digunakan yaitu model desain pemebelajaran
berorientasi produk. Hal ini dikarenakan model desain
pembelajaran berorientasi pada produk, pada umu mnya
didasarkan pada anggapan bahwa ada program pembelajaran
yang dikembangkan dalam kurun waktu tertentu.
Model-model yang berorientasi pada produk biasanya
ditandai dengan empat asumsi pokok antara lain : (1) produk atau
program pembelajaran yang memang sangat diperlukan, (2)
produk atau program pembelajaran baru yang perlu d iproduksi,
(3) produk atau program pembelajaran yang memerlukan proses
uji coba dan revisi, dan (4) p roduk atau program pembelajaran
yang dapat digunakan meskipun hanya dengan bimbingan dari
fasilitator.
ADDIE (Analisyis-Design-Develop-Implement-Evaluate)
ini merupakan salah satu model desain pembelajaran yang
dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda pada tahun 1990-an
yang salah satu fungsinya menjadi pedoman dalam membangun
perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,
dinamis, dan mendukung program kinerja pelatihan itu sendiri 23 .
Dibawah ini merupakan tahapan-tahapan pelaksanaan evaluasi
model ADDIE24 :
1.
Analisyis (Analisis)
Analisis merupakan tahap pertama yang harus
dilakukan oleh seorang pengembang pembelajaran.
shelton dan Saltsman menyatakan ada tiga segmen yang
harus dianalalisis yaitu siswa, pembelajaran, serta media
untuk menyampaikan bahan ajarnya. Langkah -langkah
dalam tahapan analisis ini setidaknya adalah :
menganalisis siswa, menentukan materi ajar, menentukan
23
Bahruddin.Pengembangan Sumber Belajar Berbaasis Multimedia Interaktif pada Mata
Diklat Memasang.jurnal teknologi pendidikan.hlm.221
24
Ajeng,Dyta.Makalah model
ADDIE.https://www.academia.edu/5152425/Makalah_model_ADDIE.diakses pada tanggal
10-06-2015 pukul 06.23.hlm.1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

2.

25
26

standart kompeteni yang akan dicapai, dan menen tukan
med ia yang akan digunakan. Langkah menganalisis ada
dua tahap, yaitu : 25
a. Analisis kerja
Analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui dan
mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi
memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program
pembelajaran atau perbaikan manajemen.
b. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah yang
diperlukan untuk menentukan kemampuan -kemampuan
atau kompetensi yang perlu dipelajari o leh siswa untuk
men ingkatkan kinerja atau prestasi belajar.
Oleh karena itu, dengan menganalisis dapat
mengahasilkan karakteristik siswa dalam belajar,
identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan, dan
analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.
Desain (Design)
Pada fase ini terkait dengan penentuan sasaran,
instrumen penilaian, latihan, konten, dan analisis yang
terkait materi pembelajaran, rencana pembelajaran, dan
pemilihan med ia. Fase desain dilakuan secara sistematis
dan spesifik. Desain merupakan langkah kedua dari model
desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini
merupakan 26 :
a. Inti dari langkah analisis yang mana sudah
menemu kan alternatif solusinya yang berhasil
diidentifikasi melalu i analisis kebutuhan
b. Langkah penting yang harus dilakukan untuk
menentukan pengalaman belajar yang perlu
dimiliki oleh siswa
c. Langkah yang hasus mampu men jawab pertayaan,
apakah program pembelajaran dapat mengatasi
masalah kesenjangan kemampuan siswa?

Ibid,.hlm.2
Ibid,.hlm.3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22
d.

3.

4.

27
28

Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan
kemampuan yang dimiliki siswa dengan
kemampuan yang seharusnya dimiliki siwa.
Pengembangan (Development)
Pada fase ini dilakukan pembuatan dan penggabungan
aset konten yang sudah diarancang pada fase desain. Pada
fase ini dibuat storyboard, penulisan konten dan
perancangan grafis yang diperlukan. Akt ivitas yang
dilakukan pada fase ini meliputi pembuatan atau
pengumpulan media yang diperlukan, menggunakan
kekuatan internet atau media elektronik untuk menyajikan
informasi dalam berbagai format media cetak yang kreatif,
inovatif, dan mendorong siswa untuk terpancing belajar
lebih lanjut sehingga dapat memenuhi keinginan siswa.
Dalam melaku kan langkah pengembangan, ada dua
tujuan penting yang perlu dicapai. Antara lain 27 :
a. Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah diru muskan sebelumn ya.
b. Memilih media atau ko mbinasi med ia terbaik
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Implementasi (i mplementation)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan
sistem pembelajaran yang dibuat. Artinya, pada tahap ini
semua yang telah dikembangkan sedemikian rupa sesuai
dengan peran atau fungsinya agar bisa diimp lementasikan.
Tujuan utama dari langkah in i antara lain : 28
a. Memb imbing siswa untuk mencapai tujuan atau
ko mpetensi
b. Menjamin terjadinya pemecahan masalah/ solusi untuk
mengatasi kesenjangan hasil belajar yang dihadapi
oleh siswa
c. Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran,
siswa
perlu
memiliki
ko mpetensi-ko mpetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan

Ibid,.hlm.4
Ibid,.hl