Bpk Yusrial Peran Pengwasan Intern dalam Kopertis 7
PENINGKATAN AKUNTABILITAS
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA PADA KOPERTIS WILAYAH VII MELALUI
PENINGKATAN PERAN PENGAWASAN INTERN
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
INSPEKTORAT JENDERAL
INTEGRITAS, PROFESIONAL, SEJAHTERA
Disampaikan dalam Kegiatan Workshop Peningkatan Akuntabilitas Pertanggungjawaban Keuangan Negara pada Kopertis Wilayah VII
Sidoarjo, 14 Juni 2017
DR. YUSRIAL BACHTIAR, Ak., MM., CA. SEKRETARIS INSPEKTORAT JENDERAL
(2)
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Dr. Yusrial Bachtiar, Ak., MM, CA Tempat/tgl lahir : Jakarta, 22 Juni 1962
Agama : Islam
Pangkat/Gol : Pembina Utama Muda/IV c.
Riwayat Pendidikan : - Akuntan, tahun 1991 dari STAN, Jakarta - Magister Manajemen, tahun 1998 UNAIR Surabaya.
- Doktor Manajemen Pendidikan UNJ, Jakarta, 2012
Overseas training : - Probity Audit, Melbourne-Canberra, Sydney, (Mei. ‘2010)
Pendidikan dinas : ADUM thn. 1997; PIM III thn 2007;
Riwayat Jabatan : 1. Kepala Seksi tahun 1998 – 2002 BPKP Lampung
2. Pengendali Teknis tahun 2002-2006 Puslitbang BPKP
3. Kabid APD, tahun 2006-2008 BPKP NTT 4. Kasubdit tahun 2008 s.d 2012, Polsoskam Lainnya BPKP
5. Kepala Biro Keuangan Kemdikbud, 2012-2015 6. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemristekdikti
2015-sekarang
Pengalaman Organisasi:
1. Sekretaris IAI Wilayah Lampung 2. Sekretaris II IAI KASP.
3. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Profesi dan PT IAI KASP
(3)
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
PENGENDALIAN INTERN
PP NOMOR 60 TAHUN 2008Menristekdikti wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada SPIP
Menristekdikti wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada SPIP
SPIP memberikan keyakinan yang memadai bagi:
1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,
2. Keandalan laporan keuangan, 3. Pengamanan aset negara, dan 4. Ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan
SPIP memberikan keyakinan yang memadai bagi:
1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,
2. Keandalan laporan keuangan, 3. Pengamanan aset negara, dan 4. Ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan
Dilakukan Pengawasan Intern Oleh Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
Dilakukan Pengawasan Intern Oleh Aparat Pengawasan Intern
(4)
Struktur Organisasi Kemenristekdikti
MENTERI RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI SEKRETARIAT JENDERAL DITJEN PENGUATAN RISTEK DAN PENGEMBANGAN DITJEN PEMBELAJARAN & KEMAHASISWAAN DITJEN KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI
INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI DITJEN PENGUATAN INOVASI PUSAT DATIN
IPTEKDIKTI PUSPIPTEK PUSDIKLAT PERGURUAN TINGGI
LLPT/ KOPERTI S KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL LBM
EIJKMAN PP IPTEK SA Bid. Akademik
SA Bid. Infrastruktur SA Bid. Relevansi dan Produktivitas
(5)
Definisi Pengawasan Intern
Definisi Pengawasan Intern:
Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok
ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan
yang baik.
Definisi Pengawasan Intern:
Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok
ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan
(6)
Struktur Organisasi Itjen Kemenristekdikti
6
INSPEKTORAT JENDERAL
INSPEKTORAT I
SUB BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
BAGIAN PERENCANAAN
DAN PELAPORAN BAGIAN HUKUMDAN UMUM SISTEM INFORMASI PENGAWASANBAGIAN KEUANGAN &
INSPEKTORAT II
SUB BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
INSPEKTORAT III
SUB BAGIAN TATA USAHA
(7)
Tugas dan Fungsi Inspektorat Jenderal
7
Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Tugas
Fungsi
1. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, dan anggaran di bidang pengawasan
2. Koordinasi pelaksanaan tugas di bidang pengawasan
3. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan kajian hukum di Inspektorat Jenderal
4. Pengelolaan persuratan,kepegawaian, dan kearsipan di Inspektorat Jenderal 5. Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di Inspektorat Jenderal
6. Penyiapan penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengaaan barang/jasa di Inspektorat Jenderal
7. Pelaksanaan urusan kerumahtanggan di Inspektorat Jenderal 8. Pengelolaan keuangan di Inspektorat Jenderal
(8)
Kebijakan Pelaksanaan Tugas Itjen Kemenristekdikti
TUGAS DAN FUNGSI KEMENRISTEK DAN DIKTI
TUGAS DAN FUNGSI KEMENRISTEK DAN DIKTI
Mencegah dan melindungi sesuatu
Dari ketidaknyamanan dan kehancuran
Mencegah
Mencegah
Mengarahkan
Mengarahkan MenghentikanMenghentikan
PENGAWALAN
TUGAS ITJEN: Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kemristek dan
Dikti
PERPRES NO. 13 TAHUN 2015
TUGAS ITJEN: Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kemristek dan
Dikti
PERPRES NO. 13 TAHUN 2015 KEGIATAN 1. AUDIT 2. REVIU 3. EVALUASI 4. PEMANTAUAN
5. PENGAWASAN LAINNYA
KEGIATAN 1. AUDIT
2. REVIU 3. EVALUASI
4. PEMANTAUAN
5. PENGAWASAN LAINNYA MendorongMendorong
PERAN DAN POSISI ITJEN 1. PEMBERI PERINGATAN DINI 2. KATALISATOR
3. KONSULTAN
PERAN DAN POSISI ITJEN 1. PEMBERI PERINGATAN DINI 2. KATALISATOR
(9)
Kebijakan Pengawasan Intern Kemenristekdikti
9 Peringatan DiniPeringatan Dini
KonsultanKonsultan
Mendukung Penyelenggaraan kegiatan Kemenristekdikti yang efektif dan efisien serta berakuntabilitas melalui pemberian informasi hasil audit, evaluasi, Reviu, dan pemantauan pelaksanaan anggaran.
Mendukung Penyelenggaraan kegiatan Kemenristekdikti yang efektif dan efisien serta berakuntabilitas melalui pemberian informasi hasil audit, evaluasi, Reviu, dan pemantauan pelaksanaan anggaran.
Mendukung penyelenggaraan kegiatan Kemenristekdikti yang tertib, efektif, efisien, dan ekonomis, serta penegakan hukum yang berkeadilan
Mendukung penyelenggaraan kegiatan Kemenristekdikti yang tertib, efektif, efisien, dan ekonomis, serta penegakan hukum yang berkeadilan
Memberikan pendapat dan saran terhadap permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan tugas dilingkungan Kemenristekdikti
Memberikan pendapat dan saran terhadap permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan tugas dilingkungan Kemenristekdikti
KatalisatorKatalisator
(10)
Pengelolaan Keuangan Negara
Keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan
negara sesuai dengan kedudukan dan
kewenangannya, yg meliputi :
perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan, dan
(11)
Tanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Negara
Kewajiban pemerintah untuk melaksanakan
pengelolaan keuangan negara secara :
Tertib
Taat pada peraturan per UUan
Efisien
Ekonomis
Efektif, dan
Transparan
dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
(12)
12
• 10 Taman Sains (Rp. 115 M)
• 7 Pilot Inkubator di Perguruan Tinggi
(Rp. 35 M)
• 651 Karyasiswa S2/S3 DN dan LN (Rp. 23,41 M (APBN) & Rp. 89,7 M (PHLN)
• 235 Paket Insinas (Rp. 92 M)
• 15 Paket Litbang Iptek Bidang Kesehatan dan Obat (Rp. 17 M)
• 105 Tenant Pengembangan PPBT
(Rp. 110 M)
• 1 Paket Sarpras untuk Pusat Genomik (Rp. 50 M)
• 1Kawasan NSTP Pengembangan dan Pengelolaan Puspitek (Rp. 90 M)
• 45 Produk Inovasi (Rp. 75 M)
•Beasiswa Bidikmisi, PPA, ADik 460.180 mhs
(Rp. 4,24 T )
•Beasiswa SM3T dan PPGT 7.000 mhs
(Rp. 293,57 M)
•BOPTN 107 PTN dan BPPTN-BH untuk
11 PTN-BH (Rp. 4,65 T )
•Beasiswa 10.843 dosen/tendik
(Rp. 836,58 M)
•Beasiswa KNB 560 Mhs (Rp. 28 M )
•Akademi Komunitas dan Pengembangan PT, 125 PT (Rp. 250 M )
•Revitalisasi Pendidikan Vokasi untuk 12 Program Studi (Rp. 212 M)
•PHP PTS 100 PTS (Rp. 59 M)
•PNBP/BLU 107 PTN (Rp. 9,01 T )
•Gaji dan Tunjangan Dosen/Guru Besar/Pegawai, untuk 139 Satker (Rp. 13,90 T)
•Operasional Pemeliharaan 139 Satker (Rp. 1,67 T)
•PHLN/RMP 9 Project (Rp. 1,76 T)
Alokasi Anggaran
2017
Kemenristekdikti
Rp
38,73
TriliunPENDIDIKAN (Dikti) Rp
1,00
TriliunLAYANAN UMUM (Ristek)
Rp
39,73
Triliun
(13)
IKU KEMENRISTEKDIKTI
NO URAIAN UKURAN PENANGGUNGJAWA
B
1 Akreditasi Program Pendidikan dan
Perguruan Tinggi Terakreditasi B Belmawa, Kelembagaan, dan SD 2 Angka Pertisipasi Kasar Pendidikan
Tinggi
% APK Belmawa,
Kelembagaan, dan SD 3 Indeks Integritas Perguruan Tinggi Indeks integritas Belmawa,
Kelembagaan, dan SD 4 Jumlah PT Indonesia di 500 Besar
Dunia
Jumlah PT Belmawa,
Kelembagaan, dan SD 5 Jumlah Riset dan Teknologi dalam
Jurnal Internasional Jumlah Ristek Di Jurnal Internasional Belmawa, SD, dan Risbang 6 Jumlah Riset dan Teknologi
dimanfaatkan oleh Masyarakat
Jumlah Ristek Yang dimanfaatkan
masyarakat
Risbang dan Inovasi
7 Opini BPK RI atas LK
Kemenristekdikti Opini BPK Setjen dan Itjen
8 Nilai SAKIP Kemenristekdikti oleh
(14)
PEMERIKSAAN
Proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yg
dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional
berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai :
Kebenaran
Kecermatan
Kredibilitas, dan
Keandalan
informasi mengenai pengelolaan dan tanggung-jawab
keuangan negara
(15)
Kewenangan Pemeriksaan
UU No. 15 tahun 2004:1. Badan Pemeriksa Keuangan 2. Akuntan Publik
3. APIP
PP No. 60 Tahun 2008 ttg SPIP: APIP
1. BPKP
2. Itjen/Inspektorat
3. Inspektur Prov/Kab/Kota
Satuan Pengawasan Intern (SPI) Kopertis Wilayah VII
(16)
JENIS PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Keuangan; pemeriksaan atas
laporan keuangan
Pemeriksaan Kinerja; pemeriksaan atas
pengelolaan keuangan negara yg terdiri atas
pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta
pemeriksaan aspek efektivitas.
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
pemeriksaan yg tidak termasuk 2 jenis
pemeriksaan diatas
(17)
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
17
Pasal 20 UU No. 15 /2004 ttg Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara :
•
Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam
laporan hasil pemeriksaan.
•
Pejabat wajib memberikan jawaban atau penjelasan
kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi
dalam laporan hasil pemeriksaan.
•
Jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya
60 (enam puluh) hari
setelah laporan hasil pemeriksaan
diterima.
(18)
18
•
Jawaban / tanggapan kepada BPK dibuktikan dgn tanda terima
dari BPK
•
Jawaban atau penjelasan dilampiri dengan dokumen bukti
pendukung
•
Apabila sebagian atau seluruh rekomendasi tidak dapat
dilaksanakan sesuai jangka waktu, wajib memberikan alasan
yang sah, meliputi kondisi:
•
Force majeur
•
Subjek atau objek rekomendasi dalam proses peradilan
•
Rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti secara efektif, efisien
dan ekonomis antara lain perubahan struktur organisasi
dan/atau regulasi
•
Apabila rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti dalam jangka
waktu tanpa alasan yang sah, BPK melaporkan kepada
instansi yang berwenang.
Peraturan BPK No. 2 /2010 ttg Pemantauan Pelaksanaan
Tinjut Rekomendasi LHP BPK-RI :
(19)
19
• Menteri/Pimpinan Lembaga wajib menyampaikan laporan monitoring
penyelesaian tindak lanjut thd temuan pemeriksaan BPK atas LKKL kepada Menteri Keuangan
• Laporan monitoring disusun oleh aparat pengawasan intern pada K/L
• Laporan monitoring disampaikan paling lambat setiap akhir bulan Juli dan
November tahun berjalan serta akhir bulan Maret tahun berikutnya, sampai dengan batas penyelesaian yang telah ditetapkan dalam rencana tindak.
• Dalam rangka penyelesaian dan monitoring tindak lanjut terhadap temuan
pemeriksaan keuangan BPK di lingkungan K/L, Menteri/Pimpinan Lembaga terkait membentuk Tim Penyelesaian dan Monitoring Tindak Lanjut
• Tim memberikan rekomendasi dalam penyusunan rencana tindak melaksanakan evaluasi penyelesaian, dan monitoring pelaksanaan penyelesaian tindak lanjut
• Tim menyampaikan laporan secara berkala kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga terkait dan Menteri Keuangan
PMK No. 116 /2007 ttg Penyusunan Rencana Tindak dan Monitoring
Penyelesaian Tinjut Pemerintah Thd Temuan Pemeriksaan Keuangan oleh BPK-RI atas LKKL, LKBUN, dan LKPP :
(20)
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN
(1)
Kewenangan Pemeriksaan
UU No. 15 tahun 2004:
1. Badan Pemeriksa Keuangan 2. Akuntan Publik
3. APIP
PP No. 60 Tahun 2008 ttg SPIP: APIP
1. BPKP
2. Itjen/Inspektorat
3. Inspektur Prov/Kab/Kota
Satuan Pengawasan Intern (SPI) Kopertis Wilayah VII
(2)
JENIS PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Keuangan; pemeriksaan atas
laporan keuangan
Pemeriksaan Kinerja; pemeriksaan atas
pengelolaan keuangan negara yg terdiri atas
pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta
pemeriksaan aspek efektivitas.
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
pemeriksaan yg tidak termasuk 2 jenis
pemeriksaan diatas
(3)
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
17
Pasal 20 UU No. 15 /2004 ttg Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara :
•
Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam
laporan hasil pemeriksaan.
•
Pejabat wajib memberikan jawaban atau penjelasan
kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi
dalam laporan hasil pemeriksaan.
•
Jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya
60 (enam puluh) hari
setelah laporan hasil pemeriksaan
diterima.
(4)
18
•
Jawaban / tanggapan kepada BPK dibuktikan dgn tanda terima
dari BPK
•
Jawaban atau penjelasan dilampiri dengan dokumen bukti
pendukung
•
Apabila sebagian atau seluruh rekomendasi tidak dapat
dilaksanakan sesuai jangka waktu, wajib memberikan alasan
yang sah, meliputi kondisi:
•
Force majeur
•
Subjek atau objek rekomendasi dalam proses peradilan
•
Rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti secara efektif, efisien
dan ekonomis antara lain perubahan struktur organisasi
dan/atau regulasi
•
Apabila rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti dalam jangka
waktu tanpa alasan yang sah, BPK melaporkan kepada
Peraturan BPK No. 2 /2010 ttg Pemantauan Pelaksanaan
Tinjut Rekomendasi LHP BPK-RI :
(5)
19
• Menteri/Pimpinan Lembaga wajib menyampaikan laporan monitoring
penyelesaian tindak lanjut thd temuan pemeriksaan BPK atas LKKL kepada Menteri Keuangan
• Laporan monitoring disusun oleh aparat pengawasan intern pada K/L
• Laporan monitoring disampaikan paling lambat setiap akhir bulan Juli dan
November tahun berjalan serta akhir bulan Maret tahun berikutnya, sampai dengan batas penyelesaian yang telah ditetapkan dalam rencana tindak.
• Dalam rangka penyelesaian dan monitoring tindak lanjut terhadap temuan
pemeriksaan keuangan BPK di lingkungan K/L, Menteri/Pimpinan Lembaga terkait membentuk Tim Penyelesaian dan Monitoring Tindak Lanjut
• Tim memberikan rekomendasi dalam penyusunan rencana tindak melaksanakan evaluasi penyelesaian, dan monitoring pelaksanaan penyelesaian tindak lanjut
• Tim menyampaikan laporan secara berkala kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga terkait dan Menteri Keuangan
PMK No. 116 /2007 ttg Penyusunan Rencana Tindak dan Monitoring
Penyelesaian Tinjut Pemerintah Thd Temuan Pemeriksaan Keuangan oleh BPK-RI atas LKKL, LKBUN, dan LKPP :
(6)
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN