BPK DALAM LINGKARAN HUKUM disertasi dalam

BPK RI

BPK DALAM LINGKARAN HUKUM

ISSN 0216-8154

WAWANCARA Hendar Ristriawan

“Auditor BPK harus paham aspek hukum”

DAFTAR ISI

EDITORIAL .................................................................................... 4

LAPORAN UTAMA

Liputan ......................................................................................... 5 Wawancara ....................................................................................

LAPORAN KHUSUS

Opini BPK Atas LKPP 2009: Wajar Dengan Pengecualian ........... 13 Penyerahan LHP ke Kementerian/ Lembaga ................................

POTRET PEMERIKSA .................................................................. 20

AUDIT

Opini Bagus Bukan Berarti Tak Ada Kasus ................................... 22

HUKUM

Problematika Penerapan Sistem Hukum Civil Law ....................... 24

KEBIJAKAN

Pemberlakuan Fee dan Honorarium dalam Dimensi Regulasi Pasca Reformasi Keuangan...........................................................

LAPORAN UTAMA

KORUPSI

BPK DALAM RANAH HUKUM

Tren Korupsi Bantuan Sosial pada Pemerintah Daerah ................ 28 Sebagai lembaga pemeriksa, BPK mempunyai tugas mulia menga-

KOLOM

wal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Secara inheren, hasil pekerjaan BPK, berupa laporan hasil peme-

Gendit dan Gayus .......................................................................... 30 riksaan, merupakan produk yang sangat dekat dengan ranah hu-

kum, terutama yang berindikasi unsur pidana.

AGAMA

Hak Seorang Muslim Terhadap Muslim Lainnya ............................ 31

KABAR PEMERIKSA

WAWANCARA

SUARA PUBLIK

... saya ingin kita melihat ke substansi hukum. Apakah kita

Audit Penguak Tabir ....................................................................... 39

semua sudah paham substansi

Resume Analisis Berita Media Cetak ............................................ 40

hukum dan berbagai peraturan yang mengatur perilaku kita di

KOLOM

BPK ini. Perlu dilihat juga ba-

Opini WTP dan Politik Pencitraan Kepala Daerah ........................ 42

gaimana agar masyarakat BPK memahami segala aturan yang harus dipatuhi...

13 LAPORAN KHUSUS

Opini BPK Atas LKPP 2009:

KEBIJAKAN

Wajar Dengan Pengecualian Pemberlakuan Fee dan Honorarium dalam Jumlah

Kementerian Lembaga Dimensi Regulasi Pasca Reformasi Keuangan

yang mendapat opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP/ unqualified Kedua jenis biaya ini terbukti menggerogoti keuangan opinion) meningkat dari 7 pada

daerah, berlangsung terus menerus baik pada tataran 2006, menjadi 16 pada 2007, ke-

kebijakan maupun interpretasi. Intansi terkait kurang mudian menjadi 35 pada 2008, dan

bekerja optimal dalam penindakan dan pencegahan- pada 2009 menjadi 45.

nya karena munculnya persepsi umum bahwa itu suatu kelaziman.

E.D.I.T.O.R.I.A.L.

Konsekuensi Hukum Pemeriksa (an)

PEMERIKSA

Sesuai dengan amanah konstitusi, tugas BPK adalah

Bebas dan Obyektif

memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara. Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan rambu-

Diterbitkan oleh Biro Humas dan Luar Negeri Badan rambu yang dipakai oleh pemeriksa adalah peraturan per-

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, STT No. 722/SK/ undang-undangan. Jika ditemukan pelaksanaan kegiatan

Ditjen PPG/STT.

yang menggunakan uang negara namun tidak sesuai de- Susunan Dewan Redaksi Majalah Pemeriksa: ngan peraturan yang berlaku, maka BPK akan mengung-

Pengarah Herman Widyananda, Dharma Bakti kapkan penyimpangan tersebut dalam laporan hasil peme-

Penanggung Jawab Goedono

riksaannya.

Pemimpin Redaksi Gunarwanto

Jika terjadi demikian, bagi pihak terperiksa akan mem- Anggota Redaksi Ekowati Tyas Rahayu, Cris Kuntadi, bawa konsekuensi hukum dan sanksi yang akan diterima.

Yudhi Ramdhan, M. Yusuf Jhon, R. Edi Susila, Bestantia Sanksi bisa berupa sanksi administrasi dan atau sanksi pi-

Indraswati, Gunawan Wisaksono, Dian Dessy Desilia, dana tergantung penyimpangan yang dilakukan.

Sutriono

Namun demikian, sanksi juga bukan hanya bisa men-

Desain Grafis Rianto Prawoto

gancam pihak yang diperiksa, akan tetapi pihak pemeriksa Staf Redaksi Nurmalasari, R. Doedi Soedjoedi. juga bisa terkena sanksi. Jika tidak cermat dan hati-hati

dalam melakukan pemeriksaan, apalagi jika yang dilapor- Alamat Redaksi dan Tata Usaha kan tidak sesuai dengan faktanya, pihak pemeriksa bisa

Gedung BPK-RI Jln. Gatot Subroto No.31 Jakarta menghadapi gugatan dari pihak terperiksa.

Telp. (021)5704395-6 Pes.1188/1187 Fax.(021)57854096 Fakta seperti ini sudah muncul. Kasus gugatan Wa-

situs www.bpk.go.id Email: [email protected] kil Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur menggugat

BPK karena LHP BPK menyebut adanya kelemahan dan penyimpangan Dana Bantuan Sosial, dimana salah satu

Redaksi menerima kiriman artikel dengan ketentuan penerima dana adalah sebuah yayasan dengan Bupati dan

maksimal 9500 karakter tanpa spasi (disertai dengan Wakil Bupati Kutai Timur menjadi aspiratornya. Selain

softcopy dan foto penulis) sesuai dengan misi majalah itu juga gugatan seorang rekanan di Kota Salatiga karena

PEMERIKSA.

BPK dianggap melecehkan profesi konsultan pengawas jasa konstruksi, yaitu menerapkan dan menggunakan metode

Redaksi berhak mengoreksi/mengubah naskah yang diterima sepanjang tidak mengubah isi naskah.

pemeriksaan dan pengujian tanpa melibatkan tenaga ahli konstruksi yang profesional. Ini sangat menarik untuk di-

Isi majalah ini tidaklah berarti sama dengan pendirian kaji dan dijadikan contoh.

Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksa juga sangat rawan menghadapi godaan dari

pihak terperiksa untuk menghilangkan suatu temuan, atau merubah substansi temuan pemeriksaan agar kesimpulan-

nya menjadi lebih baik. Godaan bisa berawal dari “hubu- Edisi 121/Agustus 2010/Tahun XXX ngan baik “ sehingga menimbulkan ewuh pakewuh untuk

XXX

mengungkapkan temuan pemeriksaan, atau bisa juga be-

BPK RI

rupa suap dalam bentuk uang dan berbagai fasilitas lain. Perbuatan ini juga membawa konsekuensi hukum kepada pemeriksa dan terperiksa (penyuap). Keduanya bisa dikenai

ahun

sanksi pidana. Melihat kenyataan seperti itu, mutlak bagi BPK untuk meningkatkan sistem pengendalian internal dalam pelak- sanaan pemeriksaan. Sistem ini harus dibuat sedemikian

2010/T

rupa sehingga tidak memungkinkan terjadi penyimpangan oleh pemeriksa. Selain itu, perlu mewajibkan penegakan Kode Etik BPK. Sebab, Kode Etik BPK selain mengatur mengenai kejujuran pemeriksa juga mengatur mengenai in-

BPK

dependensi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.

DALAM

Jika ada yang melanggar perlu ada tindakan tegas agar di-

LINGKARAN

peroleh efek jera.* GUN

121/Agustus

HUKUM

ISSN 0216-8154

WAWANCARA Hendar Ristriawan “Auditor BPK harus paham aspek hukum”

Edisi

LAPORAN UTAMA

BPK Dalam Ranah Hukum

BPK perlu membangun budaya hukum Peran aktif itu telah ditunjukkan BPK pusat, pemerintah daerah, lembaga nega- dengan mematuhi aturan-aturan-aturan

ketika mengajukan Uji Materiil (Judicial ra lainnya, BI, BUMN, BLU, BUMD dan internal maupun aturan hukum.

Review) terhadap UU No. 28 Tahun 2007 lembaga atau Badan lain yang mengelola Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara keuangan negara. Setelah melakukan pe-

ngawal transparansi dan akun- menyadari vitalnya masalah hukum. Para pemeriksaan. Pihak-pihak yang bertang- tabilitas pengelolaan keuangan negara. S auditor pun dituntut untuk semakin teliti gungjawab dalam temuan pemeriksaan Secara inheren, hasil pekerjaan BPK, dalam melaksanakan tugas pemeriksaan- itu, juga akan diungkap dalam LHP. berupa laporan hasil pemeriksaan, meru- nya. Direktur Utama Pembinaan dan

ebagai lembaga pemeriksa, BPK Perpajakan. meriksaan, auditor menyusun LHP, yang mempunyai tugas mulia me-

Sudah sepantasnya, setiap insan BPK di dalamnya termuat temuan-temuan

Setiap laporan hasil pemeriksaan BPK pakan produk yang sangat dekat dengan Pengembangan Hukum (Ditama Bin- disampaikan kepada DPR/DPD/DPRD

ranah hukum, terutama yang berindikasi bangkum) BPK Hendar Ristriawan, me- sesuai kewenangannya. Para pejabat wa- unsur pidana. Sampai akhir Semester I nekankan perlunya membangun budaya jib menindaklanjuti rekomendasi dalam Tahun 2009 saja, BPK telah menyerah- hukum di BPK. Menurut Hendar, setiap LHP. Penjelasan atau jawaban dari para kan sebanyak 223 Hasil Pemeriksaan BPK insan BPK harus memperhatikan tiga hal pejabat tersebut disampaikan kepada yang berindikasi unsur pidana kepada in- penting, yaitu memedomani struktur hu- BPK, dan selanjutnya, BPK memantau stansi penegak hukum, yaitu Kejaksaan, kum, substansi hukum dan membangun pelaksanaan tindak lanjut hasil peme- Kepolisian dan Komisi Pemberantas Ko- budaya hukum. “Kita harus mempunyai riksaan. Pejabat yang diketahui tidak rupsi (KPK).

budaya hukum, taat pada aturan-aturan melaksanakan kewajibannya dapat dike- internal maupun aturan hukum. Kalau nai sanksi administratif sesuai ketentuan

Dari jumlah itu, instansi penegak tiga faktor ini berjalan baik, BPK akan peraturan perundang-undangan. Dalam hukum telah menindaklanjuti 132 kasus baik,” katanya kepada Redaksi Pemeriksa. hasil pemeriksaan semester, BPK membe- dengan perincian 20 kasus dalam proses

ritahukan hasil pemantauan tindak lanjut penyelidikan, 15 kasus dalam penyidikan,

Kedua kasus gugatan yang dihadapi

8 kasus dalam penuntutan, 37 kasus te- BPK menarik perhatian cukup besar dari kepada lembaga perwakilan. lah diputuskan dan 10 kasus dihentikan publik, media massa, dan auditee BPK. In-

Melalui tindak lanjut hasil peme- proses hukumnya. Selain itu, ada 42 ka- tegritas dan profesionalisme BPK sebagai riksaan, laporan hasil pemeriksaan BPK

sus yang telah dilimpahkan ke Kejaksaan lembaga pemeriksa eksternal dipertaruh- ini memiliki konsekuensi hukum. Hal Tinggi atau KPK.

kan dan tentunya tercoreng dengan ada- ini menuntut para auditor BPK untuk nya kasus-kasus itu. Paling tidak, publik melakukan tugas pemeriksaannya secara

Namun demikian, dalam menjalan- termasuk auditee pasti bertanya-tanya, objektif dan penuh kehati-hatian. Jangan kan amanat konstitusi itu, BPK sendiri bagaimana bisa lembaga yang dituntut sampai auditor melakukan kesalahan me- berpeluang menghadapi masalah hukum, untuk independen, akuntabel, dan pantas nyimpulkan hasil pemeriksaannya. seperti yang terjadi dalam gugatan Bupati menjadi teladan transparansi dan akunta- Kutai Timur dan kontraktor di Salatiga

Jika terjadi kesalahan, akibatnya bisa

terhadap BPK. Di sisi lain, terkait de- fatal. Bisa jadi pihak yang dinyatakan ber-

bilitas, diduga melakukan kesalahan da-

ngan tugas konstitusionalnya, BPK juga salah dalam temuan hasil pemeriksaan bisa perperan aktif dan bersikap proaktif

lam melakukan tugasnya.

Tugas BPK adalah memeriksa peng- BPK, ternyata tidak bersalah. Bisa juga bersama unsur kekuatan nasional lainnya elolaan dan tanggung jawab keuangan pihak yang tidak bersalah, ternyata tidak

dalam menegakkan supremasi hukum. negara yang dilakukan oleh pemerintah bisa lolos dari sanksi. Akibat paling fatal

LAPORAN 6 UTAMA

adalah kemungkinan pertama, yaitu di- nyatakan bersalah padahal tidak bersa- lah. Dampaknya, BPK bisa menghadapi gugatan hukum dari yang bersangkutan tentang hasil pemeriksaan BPK.

Hal ini perlu mendapat perhatian para auditor BPK. Saat ini, masyarakat dan au- ditee memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang tugas-tugas pemeriksaan BPK maupun tentang hasil pemeriksaan BPK. Masyarakat dan auditee memahami hukum dan aturan lainnya yang terkait dengan tugas-tugas pemeriksaan BPK, seperti Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan standar pemeriksaan

lain yang dijadikan perangkat untuk me- nilai kinerja auditor BPK.

Auditee yang menganggap hasil peme- riksaan BPK maupun proses pemeriksaan yang dilakukan BPK telah melanggar aturan atau standar yang berlaku, tidak akan segan-segan menggugat hasil peme- riksaan tersebut. Masyarakat dan auditee sekarang lebih kritis, tidak serta merta menerima begitu saja laporan hasil peme- riksaan BPK. Mereka secara tidak langs- ung dapat menjadi pengawas hasil kerja BPK dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Inilah yang terjadi di Kalimantan Ti- mur dan Salatiga Jawa Tengah. BPK digu- gat karena para auditee keberatan dengan laporan hasil pemeriksaan BPK. Auditor BPK harus hati-hati, bekerja dengan cer- mat, mematuhi standar yang telah dite- tapkan, dan memenuhi kelengkapan alat- alat pemeriksaan. Jangan sampai terjadi lagi gugatan-gugatan dari auditee yang dapat menurunkan kredibilitas BPK se- bagai lembaga negara yang menjadi ujung tombak dan pilar utama bagi tegaknya tata kelola pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara bagi bangsa Indonesia. *

Gugatan Bupati Kutai Timur kepada BPK Perwakilan Kalimantan Timur

Oktober 2009, Hamzah Dahlan, penasihat hukum Wakil

Bupati Kutai Timur Isran Noor,

mendaf-

tarkan

gugatan perdata terhadap BPK Perwakilan

Kalimantan Timur, terkait laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK. Dalam lapo- ran itu antara lain disebutkan bahwa pe- nganggaran Belanja Bantuan Sosial senilai Rp 6,3 miliar karena adanya tekanan dari Bupati/Wakil Bupati dan pimpinan/Ang- gota DPRD.

Secara garis besar, kronologi kasus ini bermula pada 2008 saat BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu atas Belanja Daerah TA 2008. Setelah itu, ada pemeriksaan lanjutan atas Belanja Ban- tuan Sosial, Alokasi Dana Desa, Belanja Tidak Terduga, dan Belanja Terkait Lain- nya TA 2007 pada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan instansi/pihak terkait di Sangatta.

Dalam LHP BPK tanggal 31 Desem- ber 2008 No. 19/LHP/XIX.SMD/12/2008 pada halaman 21 disebutkan adanya kele- mahan dan penyimpangan serta pengelo- laan yang tidak memadai Dana Bantuan Sosial minimal Rp 6,3 miliar yang menga- rah kepada kepentingan kelompok atau golongan, dan indikasi penyalahgunaan keuangan daerah sebesar Rp 814,9 juta. Penyebabnya adalah adanya tekanan dari pimpinan/anggota DPRD terkait penyalu- ran bantuan yang bersumber dari aspirasi DPRD. Hal ini didasarkan oleh penjelasan lisan dari Bendahara Pengeluaran Bansos dan Kabag Sosial Setda Kutai Timur.

Pada halaman 21 itu juga termuat alokasi dana aspirasi DPRD. Setelah di- lakukan reviu terhadap perencanaan dan alokasi dana aspirasi, diketahui alokasi dana itu untuk kepentingan organisasi, yayasan, kelompok, dan atau pribadi. Dalam hal ini, salah satu penerima dana adalah Yayasan Pendidikan Tinggi Agama Islam Sangatta (YPTAIS), di mana Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur menjadi aspiratornya. Informasi tentang hubu- ngan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur dengan Yayasan itu termaktub dalam dokumen yang berisi daftar nama anggota pimpinan/ anggota DPRD seba- gai aspirator beserta nama organisasi yang dipimpin atau didirikan. Pada poin 4 da- lam tabel itu terdapat jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur sebagai aspira- tor YPTAIS.

Pada 2 November 2009, BPK me- nerima surat panggilan sidang untuk menghadiri pengadilan sidang di PN Sa- marinda. Ini merupakan sidang perkara perdata antara Isran Noor sebagai peng- gugat melawan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (selanjutnya di- sebut BPK-red) sebagai tergugat. Pokok perkaranya terkait paparan dalam LHP BPK yang menyebutkan adanya kelema- han dan penyimpangan serta pengelolaan yang tidak memadai Dana Bantuan Sosial yang mengarah kepada kepentingan ke- lompok atau golongan, serta berindikasi penyalahgunaan keuangan daerah. Di- sebutkan bahwa penyebab kelemahan itu adalah adanya tekanan dari pimpinan/ Anggota DPRD terkait penyaluran ban- tuan yang bersumber dari aspirasi DPRD. Dugaan itu didasarkan pada penjelasan lisan dari Bendahara Pengeluaran Bansos dan Kabag Sosial Setda Kutai Timur.

Perkara lain yang digugat terkait de- ngan paparan dalam LHP tersebut ada- lah tentang daftar tabel nama anggota pimpinan/Anggota DPRD sebagai aspi- rator. Mengualifikasi penggugat sebagai aspirator YPTAIS berikut pencantuman- nya dalam halaman 21 tersebut, menurut penggugat, telah mendatangkan kerugian secara immaterial menyangkut nama baik yang tercemar di mata publik sebagai pribadi maupun dalam kapasitas sebagai Wakil Bupati.

Isran Noor di dalam YPTAIS adalah sebatas sebagai pembina yang didasar- kan pada Akta Nomor: 22 Tanggal 09-05- 2006, bukan sebagai organ pengurus yang melaksanakan roda organisasi sehari-hari. Demikian pula dalam pengajuan permo- honan bansos tidak pernah ada kolusi dan nepotisme terlebih dulu.

Menurutnya, tercemarnya nama baik penggugat dapat terbaca pada Harian Kal- tim Post tanggal 29 September 2009 hala- man 1 dan 11; Harian Tribun Kaltim tang- gal 24 September 2009 halaman 1 dan 21; Harian Kaltim Post tanggal 24 September 2009 halaman 1 dan 11; dan Harian Kal- tim Post 14 September 2009 halaman 1 dan 11. Media lokal itu memberitakan penggugat (Wakil Bupati) menerima dana bansos Rp. 500 juta sebagai pengelola dan pengurus YPTAIS.

Saat ini, proses persidangan di tingkat Pengadilan Negeri telah selesai, dan se- dang dalam proses banding ke Pengadilan Tinggi. BPK dalam sidang gugatan sem- pat menghadirkan dua saksi ahli, yaitu mantan Hakim Konstitusi Natabaya, dan pakar bahasa dari Universitas Indonesia Frans Asisi. Natabaya menjelaskan perso- alan tentang hukum tata negara. Hal ini terkait dengan konteks gugatan lembaga Saat ini, proses persidangan di tingkat Pengadilan Negeri telah selesai, dan se- dang dalam proses banding ke Pengadilan Tinggi. BPK dalam sidang gugatan sem- pat menghadirkan dua saksi ahli, yaitu mantan Hakim Konstitusi Natabaya, dan pakar bahasa dari Universitas Indonesia Frans Asisi. Natabaya menjelaskan perso- alan tentang hukum tata negara. Hal ini terkait dengan konteks gugatan lembaga

SIA ARA AN PE ERS

Pada 29 Maret 2010, PN Samarinda

BAD DAN PE MERIKS

A KEUA ANGAN

memutuskan menolak eksepsi BPK se- luruhnya. Untuk Isran Noor, pengadilan

Hasil l Persidan ngan Guga atan Isran Noor

i Samarind mengabulkan sebagian gugatannya. Pe- da

di

i Pengadil lan Negeri

i Kalimantan ngadilan menyatakan perbuatan BPK n Timur tetap meng

BPK R RI akan men hargai prose es persidang ngajukan ba anding atas k an yang tela kasus terseb ah dilaksana kan terkait g gugatan Isran n Noor kepa

Badan n Pemeriksa

Keuangan R Republik Ind onesia (BPK K RI) Perwak kilan Provins

da BPK RI. p menghorma Untuk selanj ati dan jutnya,

yang mencantumkan nama Isran Noor

belum m mempertim mbangkan fak kta-fakta pers sidangan den but. BPK RI ngan memad dai. Fakta te merasa bah hwa dalam p rsebut dianta pengambilan aranya adala keputusan, ah :

hakim

i Penggugat. dalam LHP-nya sebagai perbuatan mela- . wan hukum oleh penguasa.

erkait Legal S 1. Te Standing dari

hukum Ahli h hukum tata n Sehin m publik. Ole negara meny eh karena itu u hubungan yatakan bah hwa hubunga an antara B PK dan Aud ditee (Pemd

gga Isran No oor yang me nggugat seb bagai pribadi langsung ya ang terjalin a tidak memp adalah antar unyai dasar ra BPK dan hukum yang Pemerintah g kuat dalam

a Kutim) be erada dalam

menggugat Kab. Kutai

Timur. BPK.

ranah

Keputusan lainnya adalah pengadilan kti persidang 2. Buk gan yang diab menghukum atau memerintahkan BPK baikan.

bukti berupa untuk mencabut, menarik atau mengha- a:

Dalam m proses per rsidangan, BP PK RI telah m mengajukan

tentang Pen Anggaran P Pendapatan njabaran APB BD Perubah dan Belanja an Kabupate a Daerah Ta ahun 2007 d en Kutai Tim dan Keputus ur TA 2007 t san Bupati N tanggal 22 N November 20 Nomor 26/02 mber 2007 t 2.188.3/HK/X tentang Peru pus atau menghilangkan nama penggugat ubahan 07 (Bukti T- XI/2007 -19),

Peraturan D Daerah Kabu upaten Kutai

Timur Nom mor 10 Tahun n 2007 tangg gal 21 Novem

selaku Wakil Bupati dalam daftar tabel

DPA-SKPD yang didala amnya berisi Perubahan penganggar Belanja Tid dak Langsun ran untuk pem mberian ban g Sekretaria at Daerah (B tuan pada S Bantuan Sosi STAIS. (Bukti ial) TA 2007 T-20)

7, Novembe r 2007

sebagai perbuatan melawan hukum oleh

tanggal 3 O Buku kas U Umum (dan k keterangan s penguasa. Pengadilan juga menghukum saksi Prof. S Oktober 200 00.5.1.5.01.0 02. 7, (Bukti T- -21), yaitu p 1.20.03.00.0 iti Nuriyah) y ada nomor yang menera urut 1189, t angkan pemb tanggal 03 O Oktober 200 berian bantu uan dilakukan 7, Kode Re n pada kening

BPK untuk membayar ganti rugi imma- tangg Dokum men-dokume teriil dengan cara melakukan perbaikan en tersebut ditetap pkan/disahka al 3 Oktobe er 2007 atau an, yaitu tang u sebelum A menujukkan n bahwa rea APBD-P (Pe alisasi penca erubahan AP airan bantua PBD) Kabup paten Kutai an dana kep pada YPTAI Timur Tahu un Anggaran IS dilakukan n pada ggal 21 Nove ember 2007. . n 2007

LHP dan menyampaikan perbaikan itu

rsepsi majeli 3. Per s atas penyi mpangan se eperti yang di isampaikan p pihak Tergug gat.

kepada institusi. BPK juga harus me-

menindakla Dalam ama anjutinya den ar keputusa annya, maje ngan mengaj jukan Tuntu lis menyata tan Perbend kan bahwa daharaan, Tu permasalah han penyimp untutan Gan nti Rugi (TP/ pangan seh harusnya Te /TGR) atau ergugat proses

ngumumkan perbaikan LHP tersebut

hukum lain Penyimpang nnya. Hal gan yang d disebutkan o tersebut m menunjukkan oleh BPK a adalah bent bahwa ha tuk ketidakp akim belum m mendalam patuhan terh mi permasa hadap perat lahan yang uran peruda angan- g ada.

pada media massa cetak berskala nasional

kerugian ne undangan y egara) yang tidak m mengakibatk an kerugian

pada nega ara (kesalaha an adminstra atif yang tid ak berakibat t pada

dan lokal berturut-turut selama tiga hari.

Selain itu BPK dihukum untuk memba- g terus

bergulir seb Kerancuan bagai hal ya dalam mem mpresepsikan ang menunju ukkan bahwa n pemberian n bantuan pa ada YPTAIS S untuk tahu un 2008 dan n 2009 yang

menyampai yayasan, ka arena hal ter ikan bahwa rsebut dilaran permasalah ng oleh pera han terjadi turan perund pada saat a tidak terjad di permasala Bupati/Wab ahan. Dalam up ikut sert m proses per ta terlibat d rsidangan, B dalam pengu BPK RI dangan. Jadi i permasalah hanya adalah h pada keter rlibatan urusan

yar uang paksa Rp500 ribu yang dihitung Bupati/Wab bup dalam ya ayasan karen na melangga ar peraturan d dan bukan p ada pember rian bantuan n kepada YPT sejak hari putusan memperoleh kekuatan TAIS

mahaman ba 4. Pem ahwa pembin na tidak ikut

mengelola y ayasan.

hukum tetap.

daera UU 3 h/wakil kepa 2 Tahun 20 004 tentang negar ra/daerah, at au dalam ya ala daerah pemerintah ayasan bidan dilarang un ng apapun. ntuk turut se h daerah pa ada pasal 28 erta dalam suatu perus 8 huruf b, d dengan jela sahaan, bai k milik swa s menyatak kan bahwa K asta maupun Kepala n milik

Atas putusan Majelis Hakim itu, BPK

bahwa struk ktur organisa asi yayasan t terdiri dari de ewan pembin telah mengajukan upaya banding pada na dan dewan

organ n pengurus. isasi dalam . Struktur o pencapaian rganisasi m tujuan orga anisasi terseb enunjukkan but. Sedang pihak-pihak k yang terlib bat/ikut serta gai dewan pe gkan posisi K Kepala daera ah/wakil kep a dalam ke pala daerah a pengurusan sebag embina. adalah suatu

Disisi

lain, AD/AR RT yayasan d dengan tegas s menyebut

29 Maret 2010 dan telah diikuti dengan penyampaian memori banding pada 19 April 2010. Pada 29 Maret 2010, BPK Per- wakilan Kalimantan Timur mengeluarkan siaran pers berikut.

Gugatan Kontraktor di Salatiga

Ulasan Media

jang 661 meter, atau kelebihan satu meter Haryono MSi. Dalam kesaksiannya, saksi

ahli menyatakan bahwa hasil pemeriksa- dit

Hasil

au- (berarti negara diuntungkan).

CV Kencana menggugat perdata BPK an yang dilakukan auditor BPK terhadap hadap

BPK

ter-

proyek Perwakilan Jawa Tengah dan DI Yog- jalan alternatif tersebut tidak tepat. Har- pembangunan yakarta senilai Rp1,005 triliun dan Dinas yono menerangkan, setiap ada pekerjaan jalur alternatif Ar- Pekerjaan Umum Kota Salatiga Rp5 mili- jalan harus ada lapisan pondasi bawah gomulyo-Sidorejo ar. Gugatan itu didaftarkan di Pengadilan (LPB) dan lapisan pondasi atas (LPA). tahun 2005 me- Negeri Salatiga, Senin (22/2/2010).

Apabila LPB/LPA sudah terpasang, secara nyatakan proyek

visual tidak dapat dibedakan, oleh karena

tersebut menyebabkan kerugian negara itu harus melalui uji laboratorium ter-

Menurut Petrus Yustinus Parito, juru

bicara Tim Advokasi Masyarakat Jasa

Rp 267 juta. Dua tersangka kasus dugaan

hadap LPB/LPA itu.

Konstruksi Kota Salatiga, gugatan yang

korupsi pembangunan ini, Nugroho Budi dilayangkan CV Kencana itu berdasar- Pernyataan tersebut berbeda dengan Santoso dan Saryono, akhirnya ditahan kan surat kuasa dari Ahmad Yoga selaku kesaksian auditor BPK Mulyono yang me- Kejaksaan Negeri (Kejari) Salatiga, Senin Direktur CV Kencana dan Nugroho Budi nyatakan bahwa secara kasat mata LPB/ (25/1/2010).

Santoso. Akibat tindakan BPK, penggugat LPA dapat dibedakan. Haryono mene- Kuasa hukum kontraktor CV Kencana, dirugikan secara material dan nonma- rangkan, setiap pengambilan sampel lewat Marthen Toelle, menyatakan laporan BPK terial. Petrus menambahkan, hasil audit core drill (pengeboran jalan) harus ditu- tidak benar dan isinya tidak sesuai fakta BPK itu sudah merugikan rekanan dan angkan dalam berita acara saat itu juga. di lapangan. Fakta-fakta itu di antaranya, meresahkan masyarakat jasa konstruksi Kemudian ditandatangani oleh konsultan panjang jalan sesuai kontrak yang digarap di Kota Salatiga.

pengawas, petugas pengawas proyek, dan adalah 660 meter, tetapi yang dilaporkan

pelaksana di lapangan. Kemudian pada

BPK sepanjang 654 meter. Bahkan CV saat itu juga, dilakukan pengukuran. Hal

Sidang lanjutan kasus ini menghadir-

Kencana menggarap proyek itu sepan- itu berbeda dengan pendapat auditor BPK,

kan saksi ahli dari Bina Marga, yakni Ir

8 LAPORAN UTAMA

yang tidak melengkapinya dengan berita acara. Lalu saat melakukan core drill, ha- silnya dibawa ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan beberapa hari kemudian baru diukur dan tidak ada yang menyaksikan, serta tidak dilengkapi berita acara.

DPRD Salatiga diminta membuat Pan- sus serta memanggil Mulyono dari BPK. Pemanggilan ini dilakukan karena auditor itu dinilai melakukan indikasi rekayasa, saat melakukan audit. Auditor BPK Mul- yono dilaporkan Direktur CV Kencana ke Polres Salatiga. Auditor ini dinilai telah membuat surat/dokumen palsu terkait pemeriksaan proyek yang telah dilakukan pada 2006. Menurut pelapor, berdasarkan fakta persidangan, dinilai ada ketidakco- cokan antara laporan yang dibuat dan ke- terangan Mulyono.

Hendar Ristriawan (tengah) saat pembacaan duplik pada tanggal 15 Juli 2010 di Pengadilan Negeri Salatiga.

Perwakilan Jawa Tengah per November DIY (tergugat II) dan BPK Perwakilan

Keterangan BPK

2009, diketahui CV Kencana telah me-

Jawa Tengah (tergugat III), adalah per- nyampaikan surat pernyataan kepada buatan melawan hukum telah melecehkan

Menurut BPK, kasus gugatan yang DPU Kota Salatiga yang berisi kesanggu- profesi konsultan pengawas jasa konstruk- terjadi di PN Salatiga adalah menggugat pan untuk menindaklanjuti hasil temuan si dengan menerapkan dan menggunakan BPK Perwakilan DIY dan BPK Perwakilan BPK Perwakilan Provinsi DIY. Tindak metode pemeriksaan dan pengujian tan- Jawa Tengah. Pada 2006, BPK Perwakilan lanjutnya adalah menyetor kerugian terse- pa melibatkan tenaga ahli konstruksi yang DIY melakukan pemeriksaan atas Belanja but ke kas daerah dengan sistem angsuran profesional, bersertifikat dari Lembaga Daerah TA 2005 dan 2006 Kota Sala- dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), tiga. Salah satu temuan pemeriksaannya

serta tanpa menggunakan metode dan adalah adanya pekerjaan pembangunan

Gugatan yang diajukan terkait dengan

pemeriksaan BPK tahun 2007 terhadap dan perbaikan yang tidak sesuai dengan SNI. Atas dasar ini, hasil pemeriksaan pekerjaan, yang merugikan keuangan pembangunan jalan yang dilaksanakan BPK adalah tidak sah dan tidak benar.

CV Kencana pada 2005 senilai Rp990,3 daerah sebesar Rp744,8 juta. Selain itu, BPK diminta untuk membayar juta. Sesuai berita acara serah terima pe- ganti rugi secara tunai dan kontan sebesar Salah satu pekerjaan tersebut dilaku- kerjaan, CV Kencana telah menyerahkan Rp1,005 triliun. kan oleh CV Kencana yang melakukan pekerjaan dan diterima oleh DPU Kota

Gugatan yang dilayangkan telah mela- pembangunan jalan alternatif Argomulyo- Salatiga (tergugat I). Sehingga, CV Ken- lui tahap mediasi. Namun, karena mediasi

Sidorejo. Berdasarkan pemeriksaan, di- cana menganggap secara hukum kontrak, tersebut tidak menemui titik temu maka temukan kekurangan volume pekerjaan perjanjian pemborongan telah berakhir oleh hakim mediator dinyatakan proses sebesar Rp267,67 juta. Laporan hasil pe- tanpa ada yang melakukan cidera.

mediasi tidak berhasil sehingga persi- meriksaan BPK menyebutkan bahwa pe-

kerjaan tersebut tidak sesuai kontrak yang Berdasarkan hal ini, pimpinan CV dangan akan dilanjutkan. Untuk menin-

daklanjutinya, pada 20 Mei 2010 diada- diperjanjikan sehingga mengakibatkan Kencana (penggugat I) melalui kuasa hu- kerugian daerah sebesar Rp267,67 juta.

kumnya mengajukan gugatan ke PN Sa- kan persidangan lanjutan dengan agenda latiga, yang memohon PN Salatiga untuk pembacaan dan penyerahan gugatan serta

Selanjutnya, sesuai hasil pemantauan menyatakan perbuatan BPK Perwakilan perubahan gugatan oleh penggugat. * tindak lanjut yang dilakukan oleh BPK

Auditor BPK Jadi Tersangka Kasus Suap

Senin (22/6) aksi suap. Juru bicara KPK, Johan Budi tentang adanya rencana penyerahan se- malam di sebuah SP, mengabarkan bahwa KPK menang- jumlah uang kepada pejabat BPK Jabar. rumah di kawasan kap pejabat auditor BPK, yaitu Kepala Sub KPK menyelidiki kebenaran informasi Lapangan Tem- Auditorat Jawa Barat III Perwakilan Jawa dan data tersebut, diikuti dengan mene- bak

Cibeunyih, Barat berinisial S, beserta Kepala Bidang rjunkan tim gabungan KPK ke lokasi di Bandung, petugas DPPKAD Kota Bekasi berinisial HS, dan Bandung. Ternyata informasi itu benar. dari KPK menang- sopirnya. Selain itu, KPK kembali menci- Selanjutnya, Tim KPK mengintai rumah kap pejabat audi- duk pegawai Kepala Bawasda Pemkot Be- tersangka Su mulai pukul 19.15 WIB. Ber- tor BPK Perwaki- kasi berinisial HL dari Bekasi.

dasarkan hasil pengamatan, sebuah Toyo- lan Jawa Barat dan

Johan Budi memaparkan, beberapa ta Kijang diparkir di sekitar rumah itu. pejabat Pemerintah Kota Bekasi. Kedua- jam sebelum penangkapan, KPK mene-

Di rumah itu, seorang tamu menye- nya tertangkap tangan sedang melakukan rima informasi dan data dari masyarakat rahkan tas hitam pada Su. Ketika para Di rumah itu, seorang tamu menye- nya tertangkap tangan sedang melakukan rima informasi dan data dari masyarakat rahkan tas hitam pada Su. Ketika para

tegas Hendar. Pimpinan BPK juga mem- diperoleh barang bukti tas hitam berisi

Sebelum penahanan EH, Kepala Di- berhentikan sementara auditor Su, dan lebih dari Rp250 juta. Dari pemeriksaan rektorat Utama Pembinaan dan Peng- memutuskan untuk mengambil alih se-

awal di KPK, pengakuan para tersangka embangan Hukum Hendar Ristriawan, mentara tugas-tugas pemeriksaan di BPK menyebutkan bahwa pemberian uang itu Sekretaris Jenderal Dharma Bhakti, dan Perwakilan Jawa Barat. terkait dengan pemeriksaan BPK Perwa- Inspektur Utama Nizam Burhanuddin,

Pada kesempatan itu, pimpinan BPK kilan Jawa Barat atas laporan keuangan melakukan konferensi pers untuk menje- mengingatkan seluruh jajaran BPK un-

Pemerintah Kota Bekasi. Penyuapan dila- laskan pada media tentang sikap BPK atas tuk senantiasa memegang teguh kode kukan agar hasil pemeriksaan itu mengha- kasus penyuapan ini. Pada 23 Juni 2010, etik BPK. Tindakan tegas lainnya, pada silkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.

mewakili pimpinan BPK, ketiganya men- Juli 2010, Kepala Perwakilan BPK Jawa Pada perkembangan selanjutnya, KPK jelaskan bahwa pimpinan BPK mengecam Barat Gunawan Sidauruk, diganti oleh terus menyelidiki kasus ini, dan mene- keras tindakan yang dilakukan oleh audi- pejabat lain yaitu Slamet Kurniawan yang tapkan beberapa pejabat lain menjadi tor BPK yang tertangkap oleh KPK.

sebelumnya menjabat Kepala Perwakilan tersangka, serta melakukan penahanan.

”BPK menyerahkan sepenuhnya dan BPK Banten. KPK juga terus melakukan Rabu, 30 Juni 2010, KPK menetapkan mendukung KPK untuk melakukan pro- penyelidikan dan pada 8 Juli 2010, mene-

auditor BPK Perwakilan Jawa Barat, EH, ses hukum atas dugaan suap tersebut. Se- tapkan Sekretaris Kota Bekasi TUE seba- sebagai tersangka kasus suap pejabat au- lain itu, pimpinan BPK memberhentikan gai tersangka kasus suap, dan melakukan ditor BPK oleh Pemerintah Kota Bekasi. sementara oknum yang bersangkutan penahanan. * Menurut Johan Budi, EH diduga ikut me-

Tindakan Preventif

Guna meminimalisir terjadinya gugatan terhadap LHP BPK, tindakan preventif perlu dilakukan.

1. Analisis dalam LHP harus didasarkan atas dokumen, bukan hasil dugaan atau judgement subjektif pemeriksa.

2. Pelaksanaan pemeriksaan dan penyusunan LHP sesuai SPKN, PMP, Kode Etik, Juklak dan Juknis Pemeriksaan

3. Memaksimalkan fungsi kontrol oleh organisasi pemeriksaan BPK (Badan, Penanggung Jawab, Pengendali Teknis, dan seterusnya).

4. LHP hanya menyebutkan nama jabatan, tanpa menyebutkan nama. 5. Penggunaan KRITERIA dalam LHP harus memperhatikan asas

perundang-undangan. 6. Konsistensi struktur temuan atas fakta atau kasus yang sama,

dengan memperhatikan pembaharuan peraturan perundang- undangan.

7. Penggunaan bahasa yang baku yang tidak menimbulkan multitafsir. 8. Dokumen sebagai Kertas Kerja Pemeriksaan harus disusun

secara lengkap dan berisi data valid karena sewaktu-waktu dapat digunakan untuk memperkuat argumentasi dalam proses penegakan hukum.

10 LAPORAN UTAMA

Ihwal Uji Materiil UU Perpajakan

undangan. Pemeriksa harus berhati-hati dalam meng- gunakan informasi yang di- peroleh selama melaksana- kan pemeriksaan. Pemeriksa tidak boleh menggunakan informasi tersebut diluar pelaksanaan pemeriksaan ke- cuali ditentukan lain”. Dalam UU No 15 Tahun 2004 telah diatur sanksi yang tegas atas pemeriksa BPK yang melang- gar kode etik pemeriksa.

Bagi BPK, pembatasan dalam Pasal 34 Ayat (2a) hu- ruf b dan Penjelasan Pasal 34 Ayat (2a) UU No. 28 Tahun 2007 merugikan kewenangan konstitusional BPK-RI. Seba- gaimana disebut dalam UUD 1945, Ayat (1) Pasal 23E, BPK didirikan sebagai satu lem- baga negara yang bebas dan

mandiri hanya untuk suatu

Ketua BPK periode 2004-2009 Anwar Nasution memberikan keterangan pada wartawan selepas sidang Judicial Review tujuan saja. Tujuan tunggal

UU Perpajakan di MK tahun 2008 silam. pendirian BPK adalah untuk memeriksa setiap sen uang

Mahkamah Konstitusi (MK) pada 15 oleh pemerintah. Sehingga BPK tidak da- yang dipungut oleh negara, Mei 2008 memutuskan menolak uji ma- pat meyakini nilai penerimaan pajak ta- dari mana pun sumbernya, di mana pun

teriil atas Undang-Undang No. 28 Tahun hun 2006 dan adanya piutang pajak yang disimpan dan untuk apa dipergunakan. 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata tidak dapat diyakini kewajarannya.

UUD 1945 mengamanatkan agar BPK Cara Perpajakan (KUP) yang diajukan

melaporkan hasil pemeriksaan keuangan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ketua negara kepada rakyat melalui DPR seba-

Apabila pembatasan informasi terus

BPK waktu itu, Anwar Nasution menya- gai pemegang hak budjet.

diberikan pemerintah didasarkan atas

pasal 34 UU KUP. maka opini BPK atas

takan bahwa BPK menghormati putusan LKPP untuk tahun-tahun ke depan ti- Pasal 34 Ayat (2a) huruf b dan Penje- MK dan karenanya, audit penerimaan pa- dak akan berubah dari status disclaimer. lasan Pasal 34 Ayat (2a) UU No. 28 Tahun jak dijalankan berdasarkan UU tersebut.

Mengingat data WP yang secara best prac- 2007 juga bertolak belakang dengan Paket Uji materiil atau judicial review ter- tice diperlakukan rahasia, maka BPK juga Tiga UU Keuangan Negara, yaitu UU No. sebut diajukan BPK pada 9 Januari 2008 menyadari untuk menjamin kerahasiaan

17 Tahun 2003, UU No. 1 Tahun 2004, dan dengan sejumlah pertimbangan. Di an- data wajib pajak untuk mengamankan UU No. 15 Tahun 2004. UU No. 28 Tahun

taranya, Undang-Undang Keuangan Ne- pembayaran pajak dari WP. Hasil audit 2007 sekaligus bertentangan dengan UU gara menyebutkan, penerimaan pajak harus dilaporkan secara transparan ke- No. 15 Tahun 2006 tentang BPK. termasuk dalam definisi keuangan Ne- pada stake holder (DPR) dan setelahnya

Ketiga paket UU tersebut seharus- gara. Sehingga BPK memiliki hak dan ke- dapat diakses oleh publik, namun BPK te- nya akan membuat sistem keuangan ne- wenangan untuk melakukan pemeriksaan rikat dengan standar pelaporan informasi gara menjadi transparan dan akuntabel. atas sektor perpajakan.

rahasia sebagaimana telah ditetapkan da- Pasal 2 huruf a UU No. 17 Tahun 2003 Sebagaimana dilaporkan pemerintah lam SPKN.

menyebutkan bahwa hak negara untuk dalam LKPP tahun 2006, nilai kontribusi

Setiap auditor BPK juga terikat deng- memungut pajak adalah termasuk seba- penerimaan Negara dari sektor perpaja- an tanggung jawab pemeriksa yang diatur gai keuangan negara yang wajib diperiksa kan tahun 2006 mencapai lebih dari 70% dalam SPKN, yakni …..”Pemeriksa harus oleh BPK. Selain karena alasan konstitusi, dari total penerimaan Negara. Nilai ini bersikap jujur dan terbuka kepada entitas permintaan BPK untuk mengaudit pajak memberi alasan kuat bagi BPK melaku- yang diperiksa dan para pengguna laporan bukanlah sesuatu hal yang berlebihan. Ba- kan pemeriksaan atas penerimaan pajak. hasil pemeriksaan dalam melaksanakan rangkali, hanya BPK Indonesia yang tidak Selain itu, salah satu alasan pemberian pemeriksaannya dengan tetap memper- boleh memeriksa penerimaan negaranya opini disclaimer atas LKPP Tahun 2006 hatikan batasan kerahasiaan yang dimuat dari pajak.* adalah adanya pembatasan akses data WP dalam ketentuan peraturan perundang-

Wawancara

Hendar Ristriawan:

“Auditor BPK harus paham

aspek hukum”

Para auditor BPK harus paham bahwa segala perbuatannya, terutama yang terkait dengan interaksi bersama pihak eks- ternal, harus memperhatikan aspek hukum. Jangan sampai auditor digugat oleh pihak lain dalam tugasnya. Kepala Di- rektorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum (Di- tama Binbangkum) BPK, Hendar Ristriawan, menegaskan hal itu kepada anggota redaksi PEMERIKSA, Cris Kuntadi, yang mewawancarainya beberapa waktu lalu.

membuktikan. Dalam hukum, jika ada orang mendalilkan sesu- atu, maka dia harus membuktikan dalilnya itu. Jadi, kalau berita acara pemeriksaan fisik dibuat oleh pihak yang diperiksa, maka dia tidak bisa membantah. Tapi kalau kita yang membuat, maka orang lain akan membantah.

Mungkin perlu juga dilakukan reviu sistem pendidikan teknis di BPK. Perlu dipertimbangkan untuk memberi peng- etahuan di bidang hukum yang terkait kegiatan pemeriksaan. Contohnya, auditor sering tidak bisa membedakan bahwa jenis kontrak dalam pemeriksaan fisik pengadaan barang dan jasa

Terkait dengan kasus gugatan pihak ketiga di Kalimantan

ada macam-macam. Padahal perbedaan ini akan memengaruhi

Timur dan Salatiga kepada BPK, bagaimana gugatan ini bisa

siapa yang harus bertanggung jawab jika terjadi kekurangan pe-

terjadi?

kerjaan. Jadi, menurut saya, pengetahuan hukum harus diajar- Ya, sekarang adalah era di mana tidak ada satu pun instansi

kan kepada auditor-auditor sejak dini. Sehingga mereka paham yang bebas dari tuntutan masyarakat, baik dari segi transparan-

dalam melaksanakan tugasnya dan tidak melanggar hukum. si, juga kepatuhan hukum. Semua instansi dituntut untuk men-

Gugatan hukum yang baru muncul sekarang, apakah di-

jalankan tugas dan fungsinya sesuai hukum yang berlaku. Ini-

sebabkan era bebas mengungkapkan pendapat, atau banya-

lah kondisi yang harus dicermati oleh BPK. Jika saya mencoba

knya kelemahan di internal BPK?

mereviu dengan kondisi internal di BPK, gugatan-gugatan itu Saya lebih cenderung untuk melihat ke internal saja, tidak terjadi karena dalam melakukan tugas pemeriksaan, kita kurang

usah melihat motivasi apa yang ada di balik gugatan-gugatan mencermati hal-hal yang rawan terhadap gugatan hukum.

kepada BPK. Ditama Binbangkum sedang menganalisis kegia-

Contohnya bagaimana?

tan pemeriksaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga Untuk menjamin hasil pemeriksaan tidak akan digugat, ha-

pelaporan, di mana titik-titik kritis yang bisa menimbulkan gu- rus diperhatikan apakah temuan-temuan pemeriksaan sudah

gatan dari pihak lain.

didukung dengan KKP yang memadai. Pemahaman terhadap Contohnya di perencanaan pemeriksaan, kita mengenal KKP seringkali hanya berupa bukti fotokopi. Padahal ada hal

program pemeriksaan. Dalam program ini, terdapat rincian lain yang bisa dicermati sebagai KKP, misalnya form entry brie-

apa yang harus dilakukan. Bagaimana jika di lapangan, auditor fing dan exit briefing. Sayangnya, form yang sering berisi komen-

harus mengubah program pemeriksaan itu? Prosedur ini su- tar atau tanggapan lisan dari auditee ini tidak didukung dengan

dah diatur di PMP, tapi seringkali auditor berjalan saja tanpa satu notulen rapat yang ditandatangani oleh kedua pihak. Se-

memenuhi prosedur. Kalau sampai ada yang mempersoalkan hingga, ketika hasil pemeriksaan dipublikasikan, kemudian ada

ada auditor yang bekerja di luar program pemeriksaan, ini bisa yang membantah, kita tidak punya bukti. Selain itu, BPK juga

digugat juga.

mungkin belum punya format standar mengenai model berita Saat ini sudah muncul pemahaman, dalam program pe- acara pemeriksaan fisik. Kita baru mengikuti model berita acara

meriksaan tidak diharuskan membuat KKP. Padahal dalam pemeriksaan kas yang dulu pernah diterbitkan.

pe-laksanaan pemeriksaan, KKP itu penting. KKP merupakan

Artinya, ini bukan hanya persoalan form, berita acara

benteng terakhir seorang auditor terhadap hasil pekerjaannya.

apapun yang penting adalah adanya kesepakatan antara pe-

Hal penting lainnya adalah bahasa dalam penulisan laporan.

meriksa dan yang diperiksa?

Bahasa laporan harus dibuat dengan hati-hati, jangan sampai Ini ada aspek hukumnya. Kalau kemudian ada yang mem-

ditafsirkan mencemarkan nama baik seseorang dan merugikan bantah dokumen pemeriksaan, maka yang membantah harus

orang lain. Jadi, di semua tahap pekerjaan, kita memang harus hati-hati melakukannya, karena BPK memiliki interaksi dengan

12 LAPORAN UTAMA

hasil pemeriksaan BPK tidak benar, seharusnya rekanan itu menggugat kepada dinas PU yang menyatakan menerima baik hasil pekerjaannya, bukan menggugat BPK.

Demikian juga untuk kasus gugatan di Kalimantan Timur, kelemahan ada pada putu-san hakim. Di satu pihak, hakim mengakui atau menerima bukti foto copy dari foto copy peraturan perundangan yang diajukan oleh pihak penggugat. Tapi di lain pihak, hakim me- nolak bukti foto copy dari foto copy peraturan daerah tentang

auditee, stakeholders, juga karyawannya. perubahan APBD yang diajukan oleh BPK. Alasan ini tidak rele- Jadi, bagaimana auditor BPK harus memahami aspek hu- van dan ini foto copy. Padahal, BPK mengajukan bukti foto copy

kum?

perubahan perda ini untuk membuktikan bahwa tindakan pe- Auditor BPK harus paham bahwa segala perbuatannya harus ngeluaran uang pemberian bantuan sosial itu dilakukan sebelum memperhatikan aspek hukum. Jangan sampai digugat oleh pihak anggaran ada, sebelum APBD-nya diubah. lain. Tidak mungkin Ditama Binbangkum harus meng-cover se-

Secara aturan hukum, kalau ada perbuatan melawan hu- mua, auditor dan pelaksana yang seharusnya secara dini mampu kum oleh penguasa dan terbukti penguasa bersalah lalu di- mendeteksi mana hal-hal yang rawan hukum dan mana yang ti- tuntut sejumlah uang, siapa yang harus menanggungnya?

dak. Tugas Ditama Binbangkum adalah memberi sosialisasi dan

Seharusnya negara.

pemahaman tentang aspek-aspek hukum.

Agar gugatan-guatan seperti ini tidak terjadi di masa men- Hal yang paling penting dalam hukum adalah bagaimana datang, bagaimana upaya yang harus kita lakukan?

agar hukum bisa menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan. Ini tergantung pada tiga hal, yang pertama, struk-

Tiga aspek yang saya sebutkan di awal, yaitu pedomani struk- tur hukum , yaitu adanya lembaga-lembaga yang bertugas me- tur hukum, substansi hukum, dan yang terpenting adalah budaya

negakkan hukum di BPK. Kita sudah punya Inspektorat Utama hukum. Kita harus mempunyai budaya hukum taat pada aturan- (Itama), atasan yang berwenang menghukum (ankum), dan Ma- aturan internal maupun aturan-aturan hukum. Kalau tiga faktor jelis Kehormatan Kode Etik (MKKE). Kedua, substansi hukum, ini berjalan baik, BPK akan baik. dimana kita sudah memiliki SPKN, PMP, kode etik, juklak, juga

Namun, aspek budaya hukum ini belum terjadi. Apa yang juknis. Persoalannya adalah yang terakhir, yaitu budaya hukum. harus dilakuan Ditama Binbangkum, Itama, atau siapa pun Apakah pegawai-pegawai di BPK sudah berbudaya hukum? supaya masyarakat BPK ini budaya hukumnya memenuhi Maksud dari budaya hukum adalah dia taat pada hukum, mis- persyaratan?

alnya, ketika dia melihat ada pelanggaran kode etik yang dilaku- Sebelum membahas budaya hukum, saya ingin kita melihat kan oleh rekannya, maka dia laporkan ke MKKE.

ke substansi hukum. Apakah kita semua sudah paham substansi Mengenai kasus gugatan di Salatiga dan Kalimantan Ti- hukum dan berbagai peraturan yang mengatur perilaku kita

mur, bagaimana perkambangannya saat ini?

di BPK ini. Perlu dilihat juga bagaimana agar masyarakat BPK Kasus yang cukup menarik adalah di Salatiga. Selain digugat memahami segala aturan yang harus dipatuhi ketika melaku-

secara perdata, BPK juga digugat secara pidana. Ini harus diper- kan pekerjaannya. Selain itu, dilihat bagaimana sosialisasi yang hatikan para auditor dan pelaksana BPK, bukan saja aspek per- dilakukan agar semua paham dan supaya aturan ini implemen- data dan tata usaha negara (TUN) dari pemeriksaan yang rawan, tatif. Penguatan upaya secara internal inilah yang penting untuk tapi juga aspek pidana.

membentuk budaya hukum.

Apa mungkin auditor digugat pidana?

Sosialisasi oleh Ditama Binbangkum sudah sering dilakukan, yaitu setiap kali ada sosialisasi peraturan juklak juknis yang baru.

Ini perkembangan menarik. Auditor ini digugat pidana ka- Selain itu, setiap kali ada pelanggaran juga sudah diproses secara rena si penggugat beranggapan bahwa hasil pemeriksaan itu me- hukum. Tapi memang ini harus dilakukan terus-menerus, ka- muat data palsu.

rena mengubah budaya akan lebih berat dibandingkan mengu-

Benar BPK sampai dituntut senilai Rp1 triliun?

bah peraturan. Ditama Binbangkum sudah membangun sistem Ini adalah gugatan perdata dengan pasal yang merumuskan informasi jaringan hukum agar masyarakat BPK dengan cepat

tentang perbuatan melawan hukum oleh penguasa. Jadi, BPK di- memperoleh informasi hukum di mana pun dia berada. anggap melakukan perbuatan melawan hukum sebagai penguasa

Jadi, apa harapan Bapak selaku Kaditama Binbangkum

dan merugikan masyarakat.

untuk mengantisipasi terjadinya gugatan-gugatan hukum?

Tapi menurut saya, gugatan ini lemah, karena yang meng- Harapannya agar seluruh masyarakat BPK mematuhi segala gugat adalah rekanan, dan BPK melakukan pemeriksaan pada aturan perundangan baik internal maupun eksternal, serta be- waktu sudah terjadi serah terima pekerjaan dari rekanan kepada rani memberitahu rekannya yang diketahui melakukan perbua- entitas. Jadi, yang diperiksa oleh BPK adalah barang milik enti- tan yang tidak sesuai dengan peraturan. Intinya adalah, saling tas, bukan milik rekanan. Jikapun rekanan menganggap bahwa mengawasi satu sama lain. * --CK & BI—

LAPORAN KHUSUS

Opini BPK Atas LKPP 2009: Wajar Dengan Pengecualian

tahun 2009 kepada Pimpinan DPR di Ge- S

elasa (1/6) Ketua BPK Hadi Po- ernomo menyerahkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) LKPP