Hibah Kepada Ahli Waris Tanpa Persetujuan Ahli Waris Lain (Studi Putusan Pengadilan Agama Stabat Nomor 207 Pdt.G 2013 P.A.Stabat)

HIBAH KEPADA AHLI WARIS TANPA PERSETUJUAN AHLI
WARIS LAIN (STUDI PUTUSAN P.A. STABAT
NOMOR 207/PDT.G/2013/P.A. STABAT)

TESIS

Oleh

DEVI KUMALA
137011082/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

HIBAH KEPADA AHLI WARIS TANPA PERSETUJUAN AHLI
WARIS LAIN (STUDI PUTUSAN P.A. STABAT
NOMOR 207/PDT.G/2013/P.A. STABAT)

TESIS


Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

DEVI KUMALA
137011082/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Judul Tesis

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi


: HIBAH
KEPADA
AHLI
WARIS
TANPA
PERSETUJUAN AHLI WARIS LAIN (STUDI
PUTUSAN
P.A.
STABAT
NOMOR
207/PDT.G/2013/P.A. STABAT)
: DEVI KUMALA
: 137011082
: Kenotariatan

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum)


Pembimbing

Pembimbing

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Dr.T.Keizerina Devi A,SH,CN,MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Tanggal lulus : 31 Agustus 2015

Dekan,

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Telah diuji pada
Tanggal : 31 Agustus 2015


PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum

Anggota

: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
3. Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: DEVI KUMALA

Nim


: 137011082

Program Studi

: Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

: HIBAH KEPADA AHLI WARIS TANPA PERSETUJUAN
AHLI WARIS LAIN (STUDI PUTUSAN P.A. STABAT
NOMOR 207/PDT.G/2013/P.A. STABAT)

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : DEVI KUMALA
Nim : 137011082

ABSTRAK
Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam maka pemberian hibah harus
berdasarkan persetujuan anak-anaknya dan tidak boleh melebihi dari 1/3 hartanya,
dan jika ada ahli waris yang merasa haknya dirugikan maka dapat menuntutnya ke
Pengadilan, dan hibah atas barang bergerak dan barang tidak bergerak harus
dilakukan dihadapan Notaris/PPAT, maka berdasarkan hal tersebut yang terjadi pada
kasus ini adalah hibah yang dilakukan tanpa persetujuan ahli waris dan dibuat tanpa
dihadapan Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah Hibah yang hal inilah yang
mendorong penelitian ini dilakukan yaitu Hibah Kepada Ahli Waris Tanpa
Persetujuan Ahli Waris Lain (Studi Putusan Pengadilan Agama Stabat Nomor
207/Pdt.G/2013/PA.Stb).
Meneliti masalah tersebut diatas teori yang digunakan adalah Teori Keadilan

dan didukung oleh Teori Kemaslahatan Penelitian ini dilakukan dengan metode
yuridis normatif, yang bersifat deskriptip analitis dan tehnik pengumpulan datanya
dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan cara studi kepustakaan
dan penelitian di lapangan yaitu Hakim Pengadilan Agama Stabat, dan Notaris
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Medan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu
Akibat hukum hibah tanpa persetujuan ahli waris lain yang tidak dibuat secara
otentik dikaitkan dengan Putusan Pengadilan Agama Nomor: 207/Pdt.G/2013/PA.Stb
adalah apabila hibah melanggar legitime portie lebih dari 1/3 maka yang merasa
terlanggar haknya dapat mengajukan pembatalan ke pengadilan umum atau agama
dan tetapi jika tidak ada yang mempermasalahkan maka hibah tersebut tetap
menajadi hak penerima hibah dan akta otentik tetap berlaku sebagai alat pembuktian
yang sah, sedangkan jika dikaitkan berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Nomor:
207/Pdt.G/2013/PA.Stb maka hibah yang dibuat tanpa persetujuan ahli waris tersebut
diatas dapat dibatalkan karena hibah tanah tersebut tidak dibuat oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang berwenang dan hibah tersebut dipermasalahkan
oleh salah satu ahli waris melalui Pengadilan Agama Stabat. Tanggung jawab
Notaris/PPAT terhadap akta otentik yang dibuat tanpa persetujuan salah satu ahli
waris lainnya yaitu sepanjang Notaris tidak mengetahui adanya ahli waris lain yang
tidak menyetujui akibat para pihak memalsukan data dengan merahasiakan

keberadaan salah satu ahli waris ataupun penghadap yang hadir bukanlah penghadap
yang sebenarnya sedangkan akta yang dibuat Notaris/PPAT telah memenuhi
prosedur pembuatan akta Otentik yang memenuhi kekuatan pembuktian lahiriah,
formil dan materil. Maka hal itu bukan tanggung jawab Notaris/PPAT, tetapi jika
Notaris/PPAT mengetahui adanya salah satu ahli waris yang tidak menyetujui hibah
tersebut dan akta hibah tetap dibuat Notaris dengan terbukti mencantumkan
keterangan palsu maka akta Notaris/PPAT menjadi batal demi hukum dan Notaris
harus bertanggung jawab atas tindak Pidana yang dilakukannya yaitu Pasal 264, 266
jo Pasal 55dan 56 KUHP, Alasan Hakim dalam pertimbangan hukum Putusan
Pengadilan
Agama
Nomor:
207/Pdt.G/2013/PA.Stb
adalah
dengan
i

mempertimbangkan alat bukti surat keterangan pembagian harta tanah/lahan
pertanian/perumahan, pernyatan hibah tidak dapat disesuaikan dengan yang aslinya
dan objek perkara yang ditetapkan sebagai harta peninggalan tidak dapat diterima,

sehingga tidak memenuhi syarat formil dan tidak dapat diterima sebagai alat bukti,
berdasarkan keterangan saksi bahwa harta warisan belum pernah dibagi wariskan
dengan para ahli waris lainnya maka berdasarkan Pasal 171 huruf (c), (d), (e), jo
Pasal 185 KHI maka yang menjadi pertimbangan adalah ahli waris yang berhak
terhadap objek perkara berdasarkan bagiannya.
Dari hasil penelitian diatas disarankan pada masyarakat yang ingin
menghibahkan hartanya terutama benda tidak bergerak untuk membuatnya dalam
akta otentik dan bagi Notaris harus memperhatikan ahli waris sesuai SKHW dan
setelah membacakan akta harus menanyakan kembali kepada para penghadap apa
benar isi akta yang dibacakan sesuai kehendak para pihak karena jika penghadap
menjawab benar maka lepaslah tanggungjawab Notaris karena Notaris hanya
bertanggungjawab formil atas materi akta, dan untuk Notaris/PPAT agar Notaris
membuat Akta Pernyataan yang isinya menyatakan bahwa harta yang dihibahkan
tidak melebihi dari 1/3 bagian, dan hibah tersebut telah disetujui oleh seluruh ahli
waris, dan jika penghadap yang beragama Islam tapi tidak mau menggunakan
Peraturan KHI dalam menghibahkan haknya maka buatlah Akta Pernyataan bahwa ia
menghibahkan haknya berdasarkan hukum lain yang diakui di Indonesia selain
peraturan KHI.
Kata Kunci : Kompilasi Hukum Islam, Hibah, Tanpa Persetujuan Ahli Waris,
Akta Otentik.


ii

ABSTRACT

Based on KHI (Compilation of the Islamic Law), giving a hibah (gift) must be
approved by the giver’s heirs and it not more than 1/3 of his property. If the other
heirs feel that they are harmed, they can file a complaint to the Court. Hibah on
movable and immovable properties must be made before a Notary/PPAT (official
empowered to draw up land deeds). Therefore, the research will be Hibah to an Heir
without the Approval of the other Heirs (A Case Study on the Verdict of the Religious
Court at Stabat No. 207/Pdt.G/2013/PA.Stb. The objective of the research was to
find out the legal consequences of giving hibah without the approval of the other
heirs, Notary’s responsibility for a hibah certificate which was made without the
approval of the other heirs, and judge’s legal consideration in the Verdict of the
Religious Court No. 207/Pdt.G/2013/PA.Stb.
The research used judicial normative and descriptive analytic methods in
order to analyze legal provisions and regulations on hibah so that it would be known
the legal basis was adequate to describe judges’ consideration in giving verdicts.
The secondary data were gathered by conducting library research and field research

at the Religious Court and PPAT Office, in Medan.
The conclusion of the research showed that basically a hibah can be made
orally and in a written form as it is found in Al-Quran, Al-Baqarah, verses 282 and
283 as the basis for any agreement in Islam; thus, hibah which is give orally (not in
a written form in an authentic certificate) does not mean that it is invalid.
Concerning the legal consequence of a hibah which is given without the other heirs’
approval, without any authentic certificate, and if it is more than 1/3 of the property,
it can be cancelled. This is in line with Article 210, paragraph 2 of KHI which states
that if one of the heirs feels that he is harmed, he can file a complaint to the
Religious Court to cancel the hibah. A Notary/PPAT is not responsible for an
authentic certificate which has been made without the approval of one of the heirs if
it is beyond his knowledge that there is another heir who does not approve of it, or
the data are forged by keeping the existence of the heir secret, or one of the persons
appearing is not the real person. However, if he knows that one of the heirs does not
approve of it and the Notary is proved to attach falsified information, the
Notarial/PPAT deed is legally cancelled and the Notary is responsible for his
criminal act according to Articles 264, 266 in conjunction with Articles 55 and 56 of
the Penal Code. Judges’ legal consideration of the Verdict of the Religious Court No.
207/Pdt.G/2013/PA.Stb is by considering evidence that the hibah is not made
authentically and the witnesses’ testimony states that hibah is not contributed to the
other heirs; and thus according to Article 171, points c, d, and e in conjunction with
Article 185 of KHI, the consideration was that the heir has the right on the case
object, based on his share.
Keywords: Compilation of the Islamic Law, Hibah, Without Heirs’ Approval
iii

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas kasih dan karunia yang diberikan Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini dengan Judul “HIBAH KEPADA AHLI WARIS TANPA
PERSETUJUAN AHLI WARIS LAIN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN
AGAMA STABAT NOMOR 207/PDT.G/2013/P.A.STABAT)”.
Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dukungan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terimakasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Ibu Dr. Utary
Maharany Barus, SH., M.Hum, selaku Ketua Komisi Pembimbing, Bapak Prof.
Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, M.S, C.N dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A.,
S.H, C.N, M.Hum, selaku komisi pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas
memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini sejak
tahap kolokium, seminar hasil, sampai pada tahap ujian tesis ini, sehingga penulisan
tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya di dalam penulisan tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan
baik berupa pengajaran, arahan dan bahan informasi dari semua pihak. Untuk itu
pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalamdalamnya kepada:.
1. Bapak Prof. Dr. Subhilhar, Ph.D, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera
Utara atas kesempatan dan fasiltas yang diberikan bagi kami untuk mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.

iv

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas hukum
Universitas Sumatera utara.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, M.S, C.N, selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, S.H, C.N, M.Hum, selaku Sekretaris Program
Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Dr. Syahril Sofyan, S.H, MKn, selaku Dosen Penguji Program Studi
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Syafnil Gani, S.H, MHum, selaku Dosen Penguji Program Studi
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh Dosen Universitas Sumatera Utara, khususnya Bapak dan Ibu Guru
Besar dan staf Pengajar Program Magister Kenotariatan Universitas Sumatera
Utara, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama
penulis mengikuti pendidikan.
8. Seluruh staf pegawai Program Studi Magister Kenotariatan Fakulatas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis selama ini.
9. Kedua orang tua tercinta Ayahanda (Alm) Tengku. Mhd. Idris dan Ibunda Hj
Elvina yang telah membesarkan dan mendidik penulis dari kecil hingga dewasa
yang senantiasa memberikan doa dan dukungan hingga saat ini. Mereka memiliki
peran yang sangat penting dan tak terhingga, rasanya ucapan terimakasih saja
tikan akan pernah cukup untuk menggambarkan wujud penghargaan penulis.
10. Keluarga penulis, Notaris Nilawati, SH, Linda Novianty, SH, T. Imam
Mulhakim, SH, Ekawati, SH, yang telah memberikan doa dan dukungan kepada
penulis.
11. Bapak Notaris/PPAT Yusrizal SH, Notaris Kota Medan, terimakasih banyak atas
ilmu, arahan, masukan, dan informasi yang diberikan kepada penulis.

v

12. Ibu Notaris/PPAT Amelia Prihartini, SH, Notaris Deliserdang, dan Ibu
Notaris/PPAT Risna Rahmi, SH, MKn, Notaris Kota Medan, terimakasih banyak
atas ilmu, arahan, masukan, dan informasi yang diberikan kepada penulis.
13. Bapak Hakim Saifuddin SH, Hakim Pengadilan Agama Stabat, terimakasih atas
arahan dan informasi yang diberikan kepada penulis..
14. Teman-teman mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara angkatan 2013, terimakasih untuk kekompakannya
selama ini dan juga untuk setiap motivasi yang diberikan kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
15. Semua pihak yang telah membantu penulisan tesis ini yang tidak dapat disebut
satu persatu.
Penulis berharap semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa agar selalu dilimpahkan
kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezki yang berlimpah kepada kita semua.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak.

Medan,
Agustus 2015
Penulis

DEVI KUMALA

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
Nama

:

DEVI KUMALA

Tempat/ Tgl Lahir

:

Binjai / 21 Oktober1984

Status

:

BelumMenikah

Alamat

:

Jalan Ir. H. JuandaNomor182, Kelurahan
Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Kota
Madya Binjai.

Nama Bapak

:

Alm. TengkuMhd.Idris

Nama Ibu

:

HJ. Elvina

II. ORANG TUA

III. PENDIDIKAN
1.

SDN020276

:

1990-1996

2.

SMPN 3 Binjai

:

1996-1999

3.

SMUN 5 Binjai

:

1999-2002

4.

S1 FH PANCA BUDI Medan

:

2002-2006

5.

S2 Kenotariatan USU

:

2013-2015

vii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .........................................................................................................

i

ABSTRACT ........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vii
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
BAB I

PENDAHULUAN...........................................................................

1

A. Latar Belakang ..........................................................................

1

B. Perumusan Masalah ..................................................................

7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................

8

D. Manfaat Penelitian ....................................................................

8

E. Keaslian Penelitian....................................................................

9

F. Kerangka Teori dan Konsepsi................................................... 10
1.

Kerangka Teori .................................................................. 10

2.

Konsepsi............................................................................. 17

G. Metode Penelitian...................................................................... 19

BAB II

1.

Sifat Penelitian dan Jenis Penelitian .................................. 20

2.

Teknik Pengumpulan Data................................................. 20

3.

Alat Pengumpulan Data ..................................................... 22

4.

Analisa Data ....................................................................... 22

AKIBAT HUKUM HIBAH YANG TIDAK DIBUAT
SECARA OTENTIK TANPA PERSETUJUAN AHLI
WARIS LAIN ................................................................................. 23
A. Sistem Kewarisan di Indonesia ................................................. 23
1.

Pengertian Dan Dasar Hukumnya ..................................... 23
a.

Menurut Hukum Waris Perdata .................................. 23

b.

Menurut Kompilasi Hukum Islam ............................. 26

viii

c.
2.

Menurut Hukum Waris Adat ...................................... 29

Hibah Dalam Sistem Hukum Di Indonesia........................ 33
a.

Pengertian Hibah dan Dasar Hukumnya..................... 33
1). Menurut Hukum Waris Perdata ........................... 33
2). Menurut Kompilasi Hukum Islam ....................... 34
3). Menurut Hukum Waris Adat ............................... 35

b.

Hukum Tentang Hibah................................................ 35
1). Menurut Hukum Waris Perdata ........................... 35
2). Menurut Hukum Kompilasi Hukum Islam .......... 40
3). Menurut Hukum Waris Adat ............................... 43

c.

Perbedaan Hibah dan Hibah Wasiat ........................... 44

B. Akibat Hukum Hibah Yang Tidak Dibuat Secara otentik
Tanpa Persetujuan Ahli Waris Lain .......................................... 46

BAB III

1.

Akibat Hukum Hibah Yang Dibuat Secara Otentik........... 46

2.

Akibat Hukum Hibah Yang Dibuat Tidak Secara otentik
Tanpa Persetujuan Ahli Waris Lainnya ............................. 53

TANGGUNG
JAWAB
NOTARIS/PPAT
APABILA
MEMBUAT AKTA HIBAH YANG DILAKUKAN TANPA
PERSETUJUAN AHLI WARIS LAIN ....................................... 55
A. Tanggung Jawab Dan Kewenangan Notaris Berdasarkan
UUJN Nomor 2 Tahun 2014 .................................................... 55
1.

Tanggung Jawab Notaris Berdasarkan UUJN Nomor 2
Tahun 2014 ........................................................................ 55

2.

Kewenangan Notaris Berdasarkan UUJN Nomor 2
Tahun 2014 ........................................................................ 57

B. Tanggung Jawab Notaris/PPAT Dalam Pembuatan Akta
Hibah ......................................................................................... 60
1.

Karakter Akta Notaris/PPAT ............................................. 61

2.

Prosedur Pelaksanaan Hibah di Hadapan Notaris/PPAT .. 68

ix

BAB IV

ALASAN HAKIM DALAM PERTIMBANGAN HUKUM
PUTUSAN
PENGADILAN
AGAMA
NOMOR
207/Pdt.G/2013/PA.Stb ................................................................. 88
A. Posisi Kasus Putusan Pengadilan Agama Nomor
207/Pdt.G/2013/PA.Stb ............................................................ 88
B. Analisis Alasan Hakim Dalam Pertimbangan Hukum Putusan
Pengadilan Agama Nomor 207/Pdt.G/2013/PA.Stb ................ 92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 104
A. Kesimpulan ............................................................................... 104
B. Saran ......................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 107

x