Penetapan Kadar Mineralmagnesium, Besi Dan Tembaga Pada Daun Kari(Murraya Koenigii (L.) Spreng) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mineral merupakan unsur kimia yang diperlukan untuk tubuh kita. Mineral
bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus
mendapatkannya dari luar tubuh yaitu berupa asupan makanan. Makanan yang
mengandung mineral biasanya didapat dari makanan yang berasal dari tanaman,
karena tanaman menyerap mineral dari tanah. Mineral bekerja dalam kombinasi
dengan satu sama lain dan dengan nutrisi lainnya sehingga ketidakseimbangan
mineral dapat menyebabkan masalah kesehatan. Terlalu sedikit asupan mineral
dapat menyebabkan penyakit, dan terlalu banyak mineral dapat menjadi racun
dalam tubuh. Ada banyak sumber lain dari mineral, salah satunya adalah daun
kari. Daun kari merupakan tanaman yang dapat memberikan asupan mineral dari
luar tubuh dalam jumlah tertentu (Devi, 2010)
Mineral dibagi ke dalam dua kelompok yaitu mineral makro dan mineral
mikro.Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah lebih dari 100 mg per hari sedangkan mineral mikro merupakan mineral
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari. Unsur-unsur
yang termasuk ke dalam mineral makro adalah kalsium, fosfor, magnesium,
natrium, kalium dan klor,sedangkan yang termasuk ke dalam mineral mikro
adalah kromium, kobalt, tembaga, yodium, besi, mangan, molibdenum, selenium,

seng, fluorida (Mayes, 2000)
Mineral banyak ditemukan dalam berbagai jenis buah dan sayuran, salah
satunya adalah tanaman daun kari (Subramanian, dkk., 2012)

1

Tanaman kari (Murraya koeningii (L.) Spreng) merupakan salah satu
tanaman yang tergolong famili Rutaceae yang diperkenalkan oleh seorang ahli
botani asal Swedia dan German, yaitu Johann Andreas Murray dan Gerhard
Koenig. Tanaman kari umumnya lebih dikenal sebagai daun kari (curry-leaf tree)
yang merupakan tanaman yang banyak tumbuh di India, Nepal, Sri Lanka dan
beberapa negara Asia Selatan serta paling banyak ditemui hampir di seluruh
wilayah India (Chowdhury, dkk., 2008).
Di Indonesia daun kari banyak terdapat pada beberapa daerah di Sumatera
seperti Aceh dan Medan. Daun ini biasanya digunakan sebagai bumbu dalam
masakan. Selain itu, daun kari mempunyai khasiat sebagai obat herbal untuk
menyembuhkan beberapa jenis penyakit diantaranya hipertensi), reumatik dan
diabetes (Lawal et al., 2008). Daun kari memiliki kandungan kimia diantaranya
air (66,3%), protein (6,1%), lemak (1%), karbohidrat (16%), serat (6,4%), besi
(3,1%) mineral (4,2%), kalsium (810 mg), fosfor 600 mg Kandungan vitamin

dalam daun kari diantaranya karoten (12.600 IU), asam nikotinat (2,3 mg) dan
vitamin C (40 mg) (Farooqi, dkk., 2005).
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh
manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa.
Besi memiliki fungsi essensial dalam tubuh, sebagai alat angkut oksigen dari
paru-paru kejaringan tubuh,kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia
defisiensi besi merupakan defisiensi gizi yang paling sering terjadi didunia,
dengan berbagai akibat patologis, diantaranya gangguan pada saluran cerna dan
gagal jantung(Rand dan Murray, 2000).

2

Tembaga adalah unsur renik essensial yang diperlukan bagi tubuh manusia
karena merupakan kofaktor logam bagi sejumlah enzim, tubuh orang biasa yang
normal mengandung sekitar 100 mg tembaga yang terutama terdapat di tulang,
hati dan otot. Asupan tembaga setiap hari adalah sekitar 2-4 mg dengan sekitar
50% diserap dalam lambung dan usus halus bagian proksimal sementara sisanya
di ekskresikan kedalam feses. Tembaga yang berlebihan dalam tubuh dapat
menyebabkan permasalahan karena mineral ini dapat mengoksidasi protein serta
lipid dan meningkatkan produksi radikal bebas (Rand dan Murray, 2000).

Hampir 60% magnesium dalam tubuh terdapat pada tulang, 26% dalam
otot, dan sisanya ada dalam jaringan lunak serta cairan tubuh. Didalam cairan
ekstraseluler, magnesium memegang peranan penting dalam relaksasi otot. Kadar
magnesium yang normal dapat mempertahankan tonus otot polos dan berimplikasi
terhadap kontrol tekanan darah. Kekurang magnesium menyebabkan kurang nafsu
makan, kejang, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi dan koma. Orang dewasa
membutuhkan magnesiumsekitar 250-280 mg/hari (Horne dan Swearingen, 2000).
Besi, tembaga dan magnesium dapat ditetapkan kadarnya dengan
spektrofotometri serapan atom, spektrofotometri visibel, kompleksometri.
Analisis mineral besi, tembaga dan magnesium pada penelitian ini menggunakan
spektrofotometri serapan atom dengan nyala udara asetilen, karena metode ini
dapat menentukan kadar mineral tanpa dipengaruhi oleh keberadaan mineral lain
dan cocok untuk pengukuran sampel dengan konsentrasi rendah (Khopkar, 2008).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitimelakukan penelitian ini
untuk mengetahui kadar mineralmagnesium (Mg), besi (Fe) dan tembaga (Cu)
yang

terdapat

padadaun


kari

(Murraya

3

koeningii

(L.)

Spreng)

yang

berperanmenambah asupan mineral dari luar tubuh. Daun kari yang digunakan
dalam penelitian ini adalah daun kari segar (DKS) dan daun kari rebus (DKR)
menggunakan spektrofotometri serapan atom.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Berapakah kadar mineral magnesium (Mg), besi (Fe) dan tembaga (Cu)
pada daun kari segar dan daun kari rebus?
b. Berapakah persentase penurunan kadar mineral magnesium (Mg), besi
(Fe) dan tembaga (Cu) pada daun kari setelah proses perebusan?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan masalahyang dirumuskan diatas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Terdapat kadar mineral magnesium (Mg), besi (Fe) dan tembaga (Cu) pada
daun kari segar dan daun kari rebus dalam jumlah tertentu.
b. Kadar mineral magnesium (Mg), besi (Fe) dan tembaga (Cu) pada daun
kari mengalami penurunan dengan proses perebusan.

1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui kadar mineral magnesium (Mg), besi (Fe) dan tembaga (Cu)
pada daun kari segar dan daun kari rebus.

4


b. Mengetahui persentase penurunan kadar mineral magnesium (Mg), besi
(Fe) dan tembaga (Cu) pada daun kari setelah proses perebusan.

1.5 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa adanya perbedaan
kadar mineral magnesium, besi dan tembaga antara daun kari segar dengan daun
kari rebus sehingga masyarakat dapat memilih cara yang tepat untuk
mengkonsumsi daun kari, baik yang segar maupun yang direbus agar dapat
menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh dan untuk membantu pembentukan
sel darah merah dan sebagai makanan tambahan untuk pencegah anemia

5