Pembuatan dan Karakterisasi Genteng Polimer Berbasis Ampas Tebu dan Batu Apung Sebagai Agregat dengan Poliester dan Karet Sir 20 Sebagai Matriks

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan

peradaban manusia yang semakin kompleks dengan

kebutuhan yang semakin beragam ditambah lagi dengan pesatnya pertambahan
penduduk membuat kebutuhan akan pembangunan perumahan, gedung-gedung
perkantoran dan komersial yang makin meningkat. Kebutuhan akan bangunan
yang meningkat membuat industri bahan bangunan berkembang pesat mengikuti
pasar yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Sedangkan keadaan ini tidak
dibarengi dengan pertumbuhan sumber daya alam malah yang terjadi sebaliknya
dimana sumber daya alam semakin habis. Keadaan ini menjadikan teknologi
pengelolaan bahan-bahan alternatif sebagai pengganti sumber daya alam yang
semakin habis semakin berkembang. Plastik dengan bermacam-macam jenisnya
yang mempunyai sifat dan karakteristik khas mulai dijadikan bahan alternatif.
Untuk memperoleh bahan alternatif yang hampir mirip dengan bahan primer harus
mengedepankan teknik pengelolaannya. Pengetahuan yang mendalam tentang
sifat-sifat mekanik, sifat termal, dan struktur mikro sangat membantu teknik

pengelolaan guna memperoleh bahan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan.
Perbaikan sifat mekanik, thermal dan mikro sebuah material untuk tujuan
tertentu dari yang kita inginkan salah satunya dalah dengan teknik pencampuran
(polipaduan). Pencampuran dua atau lebih bahan polimer disebut dengan
polipaduan (poliblend) yang pada dasarnya dibagi menjadi polipaduan campur
(miscible) dan polipaduan tidak campur (immiscible).
Perkembangan industri bahan bangunan membutuhkan penyediaan
bangunan alternatif yang lebih unggul dari bahan bangunan konvensional, antara
lain genteng. Genteng sebagai bahan bangunan yang cukup penting untuk atap
memiliki fungsi sebagai pelindung terhadap berbagai faktor luar antara lain angin,
cahaya matahari, badai, dan hujan. Pada masa sekarang dibutuhkan genteng
alternatif yang lebih kuat, lebih tahan lama, lebih ringan, lebih tahan cuaca dan

Universitas Sumatera Utara

suhu serta relatif murah agar dapat memenuhi fungsi di atas. Satu hal penting
adalah bahan genteng tersebut mudah didapat. (Aisah,Nuning, 2003)
Genteng polimer adalah merupakan salah satu rekayasa material dalam
bidang polimer yang saat sedang berkembang terutama dengan memanfaatkan
barang barang bekas. Diantaranya plastik yang merupakan bahan olahan yang

sangat susah terurai di alam. Dengan pemannfaatan ini diharapkan dapat
menghasilkan bahan genteng yang lebih mudah dibentuk sesuai dengan keinginan
karena sifatnya yang elastik.
Penggunaan genteng polimer yang ringan diharapkan bisa membuat hunian
tahan gempa mengingat bahwa Indonesia merupakan negara yang termasuk
wilayah yang beresiko tinggi mengalami fenomena gempa bumi.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Pada penelitian ini permasalahan – permasalahan yang akan dinalisa adalah :
1. Metode pengolahan bahan dan cara pencetakannya.
2. Homogenisasi bahan yang akan digunakan dalam pembuatan komposit
genteng polimer.
3. Perubahan karakterisasi bahan.

1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Memanfaatkan serat tebu dan serbuk batu apung sebagai penguat dan
pengisi genteng polimer.
2. Memanfaatkan serat tebu dan serbuk batu apung untuk meningkatkan sifat
fisis dan sifat mekanik genteng polimer.
3. Memanfaatkan serat tebu dan serbuk batu apung meningkatkan sifat termal

genteng polimer.
4. Mengamati morfologi permukaan genteng polimer menggunakan SEM.

Universitas Sumatera Utara

1.4 BATASAN MASALAH
1. Penelitian ini mengunakan serat ampas tebu, batu kapur, karet SIR-20, dan
poliester
2. Pengamatan dilakukan untuk sifat fisis, mekanik, thermal, dan struktur
mikro.
3. Proses pembuatan bahan dengan cara cetak dingin.
4. Genteng Polimer yang dibuat dari Poliester, karet SIR-20 sebagai matriks
dan perekat dan batu apung, serat tebu sebagai pengisi dan penguat dengan
variabel tetap Poliester (73%), Karet SIR-20 (2%) dan variabel bebas
Serbuk Batu Apung (5%; 10%; 15%; 20%; 25%) dan Serat Tebu (0%; 5%;
10%; 15%; 20%)

1.5 MANFAAT PENELITIAN
1. Untuk mendapatkan bahan alternatif dalam pembuatan genteng dengan
bahan yang dihasilkan lebih elastis.

2. Sebagai sarana untuk menjadikan nilai tambah dalam pemanfaatan limbah
dan bahan-bahan alam.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika Penulisan pada masing-masing bab adalah :
Bab I

Pendahuluan
Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah
yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tempat
penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II

Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan
untuk proses pengambilan data, analisa data serta pembahasan.

Universitas Sumatera Utara


Bab III

Metodologi Penelitian
Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian,
diagram alir penelitian dan prosedur penelitian.

Bab IV

Hasil dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa data
yang diperoleh dari penelitian.

Bab V

Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian dan memberikan saran untuk penelitian yang lebih
lanjut.

Universitas Sumatera Utara