Materi Kuliah Political Economy Media

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI
UMJ JAKARTA
Sabtu, Oktober-November
2011

. Perspektif adalah suatu kerangka
konseptual (conceptual framework), suatu
perangkat asumsi, nilai atau gagasan yang
mempengaruhi persepsi, dan
mempengaruhi cara bertindak dalam suatu
situasi. (lihat Littlejoh: 2005, Mulyana: 2003)
. Perspektif disebut juga paradigma.
. Istilah-istilah lainnya : model, pendekatan,
strategi intelektual , kerangka konseptual,
kerangka pemikiran, dan pandangan dunia.



Media adalah institusi sosial yang
berkaitan dengan kekuasaan/kekuatan
dan pengaruh persuasif (powerfull and

persuasive influence).



The power of media-lah yang
mempengaruhi pemahaman dan
pengelolaan media ; termasuk perbedaan
perspektif/paradigma, teori, metodologi
dan praktis komunikasi, dan produk
media, distribusi dan konsumsi media.

Media

Menciptakan bisnis
Transformasi Informasi

Owner

Profit Oriented/
ekonomi media


Ideologi

Jenis Media Massa

Pengelolaan

content/
Proses kerja

effect/
khalayak

Konsekuensi tersebut berkaitan dgn :
1. Kekuatan

dalam menciptakan khalayak dalam
jumlah besar dan melampau batas wilayah
dan waktu – beragam media massa – to the
mass production of communication.


2. Pemikiran

yang fashionable, namun bukan
memiliki pandangan perubahanmengkreasikan urbanisasi dan industrialisasi –
sesuatu yg mudah menguap, tidak stabil, tidak
berakar, teralianasi, dan manipulasi.

3. Pandangan

masyarakat urban yang relatif
kurang bertahan/kuat – dibandingkan
komunitas pedesaan yg lebih bertahan.

4.

Media massa mampu mencuci otak manusia
(brainwashed people)

. Dalam pandangan Komunikasi

Kritikal, media dipengaruhi oleh
ideologi, yang mana
“ideologogical agencies”
memiliki peran sangat sentral
dalam memelihara dominasi kelas.
(Mass media studies by theoritical
Marxist/ Critical Perspective).





Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937
(pengkajian mulai dilakukan tahun 1930)
Teori Kritikal eksis sebagai ciri dari
institut/kajian Marxisme.
Paradigma dan teori kritikal memiliki
pandangan bahwa realitas merupakan
Realisme historis – realisme sebenarnya
yang dibentuk oleh nilai-nilai sosial, politik,

kultural, ekonomi, etnik, dan gender;
terkristalisasi sepanjang waktu



Mengartikulasikan usaha dalam
melakukan perubahan masyarakat.



Bersikap oposisi terhadap keadaan sosial
yang ada.



Realitas merupakan hasil
Transaksional/subjectivist yang diantarai
oleh nilai-nilai.
Konflik dibuat dan diatur oleh struktur




yang tersembunyi



Terlibat aktif memperjuangkan
nilai/sistem belief dalam perubahan
sosial.



Memandang teori dan praktek
merupakan suatu kesatuan. Teori
sempurna dengan tindakan praktis
yang mendukung teori tersebut.



Melakukan koreksi terhadap praktekpraktek penekanan dan eksploitasi

serta memperjuangkan masyarakat
menuju keadaan yang lebih baik.

Tiga ciri esensial perspektif Kritikal
(menurut Littlejohn, 1996, 1999, 2005) :
1. Percaya

terhadap pentingnya memahami
pengalaman hidup dalam konteks
masyarakat yang nyata.

2. Berusaha

memadukan teori dengan

praktek.
3.

Menguji kondisi sosial untuk
mengungkapkan tatanan yang rusak yang

biasanya tersembunyi di balik peristiwa
sehari-hari.

1.

Studi Strukturalis :
- memandang bahwa struktur sosial
yang menindas adalah nyata, walaupun
ersembunyi dibalik kesadaran sebagain
besar masyarakat.
- Mencari identitas dan mengungkapkan
aturan-aturan yang menindas.

2.

Studi Pasca Strukturalis
(Post-Strukturalis):
- Tidak ada realitas atau
makna sentral.
- Struktur tidak permanen dan

bersifat
menindas.

Tiga Pendekatan Teori Marxist
1. Strukturalisme
2. Ekonomi Politik
3. Kulturalis



Memberi perhatian pada sistem dan
proses penyampaian serta penyajian
conten (signification and representation).



Distribusi media dilakukan oleh beragam
organisasi media yang beragam

Yang termasuk aliran ini Strukturalis :

- Ferdianard de Saussure –Linguistik –
representatisi – teks.
- Antropologi Struktural (Levi Straus).
- Semiotik Roland Bartes.
- Lacan Reworking psikoanalisis.
- Althusser – Ideological State
Aparatus – ideologi diciptakan oleh
superstruktur.

Ekonomi Politik
-

-

-

Golding dan Murdock - yang membahas
kekuatan media dalam proses ekonomi
dan struktur produksi makna.
Kekuatan media sebagai kekuatan

ideological , namun base ekonomi yang
utama.
Term terkenal –idealism dan economism

- Suprastrukturnya adalah Ideologi dan
Base-nya adalah Ekonomi.



Menciptakan Kesadaran semu, “false
consciousness” dan menolak atonomi
secara efektif.



Media merupakan representasi dari
fundamentalis antogonis.



Peran media ditandai oleh legitimasi
melalui produksi false counciousness,
dimana kepentingan kelas mengontrol
dan memiliki media.

. Oleh William, Thompson ,Hoggarts dan Hall
. Pendekatan di antara strukturalis dan
ekonomi politik.
. Memandang media sebagai pembentuk
yang memiliki kekuasaan kesadaran publik
dan popularitas.
. Mengkaji media dan tindakan praktis
dalam masyarakat sebagai “complex
expressive totality”.
. Fokus pada dekontruksi teks dan sistem
coding.



Fokus pada saling mempengaruhi antara
dimensi simbolik dan dimensi ekonomi
dari komunikasi politik



Menunjukkan perbedaan dalam
membiayai dan mengorganisir produksi
budaya, mempunyai konsekuensi dalam
diskursus dan representasi domain politik,
dan akses khalayak terhadap domain
publik tersebut.

Perbedaan Ekonomi politik Kritikal
dengan Ekonomi Politik Mainstream
lainnya – adalah
Liberal Pluralis
1. Holistik
2. Historikal
3. Proses Dialektikal

4. Terpusat pada perimbangan
antar perusahaan kapitalis
dan
intervensi publik.
5. Bahasannya melampaui isu
efisiensi dan lebih mendalami
permasalahan moral dasar
seperti
keadilan, kesamaan dan publik
good.

-

Ekonomi Politik Mainstream
(Ekonomi Politik Liberal)

1. Pertukaran di pasar, pilihan
konsumen terhadap komoditi
yang kompetitif berbasis pada
kegunaan dan kepuasaan, (bukan
atas dasar ideologi, budaya,
politik, agama dll).

2. Melihat ekonomi sebagai
domain khusus dan terpisah
dari politik, ideologi dan sosial
budaya.
3. Mengutamakan kekuatan
kapitalisme individu.

1. Ekonomi politik kritikal memuasatkan
perhatian pada saling mempengaruhi
antara organisais ekonomi dan kehidupan
politik, sosial dan budaya.
2. Dalam kasus industri budaya; dampak
dinamika ekonomi terhadap lingkup dan
keanekaragaman ekspresi budaya publik.

3. Beralih dari realisme pertukaran ke
organisasi properti dan produksi, baik
dalam industri budaya maupun lebih
umum lagi.
4. Hubungan sosian berkaitan dengan
permainan kekuasaan.
5. Minat dalam pembentukan dan
penyampaian makna diarahkan oleh
setiap tingkatan yang asimetris dalam
hubungan sosial.

* Secara umum menjadi bagian dari
penelitian kritikal, dikaitkan dengan
pertanyaan makro tentang :
-

Keterkaitan antara industri media dan
industri liannya serta faktor ekonomi politik
dan elit sosial.

-

Melihat proses konsolidasi, komersialisasi,
internalisasi, meningkatkan profit,
kosekuensi terhadap praktek media dan isi
media.

-

Ekonomi politik media merupakan bentuk
dari praktik hegemoni global dan
kapitalisme modern, yang membahas
kekuatan media dalam proses ekonomi
dan struktur produksi makna.

-

Berlangsung suatu ketidakseimbangan
berita dan dominasi yang sarat dengan
kepentingan dan kekuatan di dalam
sistem media dan negara, media
merupakan alat untuk membangun opini
publik dalam masyarakat.

1.

Merupakan Studi perubahan sosial,
transformasi historis.

1.

Pengujian aspek sosial secara
menyeluruh yang membentuk bidang
ekonomi politik, sosial dan budaya.

2.

Perhatian penuh pada landasan moral.



Perspektif ekonomiu kritikal merupakan
kajian ekonomi klasik, yang kemudian
dikembangkan oleh neo klasik, yang
berupaya mengidentifikasikan hukum
ekonomi :
“Menjelaskan hubungan individu dan pasar
yang mengabaikan aspek konteks
hiostoris dan sosila politik”.

1.

Communication (Komodifikasi) :
mengubah nilai guna menjadi nila
pertukaran produk-produk
komunikasi. Bagaimana barang dan
jasa yang memiliki nilai manfaat
diubah agar memiliki nilai di dalam
pasar.

1.

Spatialization : Menubah ruang
menjadi waktu, sebagai proses
mengatasi hambatan ruang dan
waktu.

2.

Structuration : Menggabungkan
gagasan “agency” praktik sosial,
proses sosial dalam analisis
struktur.



The Political Economy of the Media, Volume I, eds by Peter Golding
dan Graham Murdock, 1977.



The Human Of Communication Theories, Stephen W. Littlejohn,
1999.



Reading in Contemporary Political Sociology, eds by Kate Nash,



Culture, Society and The Media, eds by Michael Gurevitch, Tony
Bannet, James Curran and Janer Woollacott, 1982.



The Political Economy of Communication, Rethinking and Renewel,
Vincent Mosco, Sage Publication, 1996.



Mass Communjication and Society, eds by James Curran, Michael
Guravitch and Janet Woollacott, 1977.