UJIAN AKHIR SEMESTER UAS PROGRAM PASCASA

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI – MAGISTER MANAJEMEN (MM)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
SEMESTER GASAL PERIODE 2016/2017

Mata Ujian

: SIM

Hari/Tgl

: Sabtu/21 Desember 2016

Dosen

: Dr. Sumani, SE., M.Si.

NAMA

: YESSY ANGGRAENI


NIM

: 160820101027

KELAS

: C MAGISTER MANAJEMEN

SOAL :
1. Bagaimana sistem informasi mendukung kegiatan manajer dan pengambilan keputusan
2.
3.
4.
5.
6.

manajemen ?
Bagaimana membangun sistem baru menghasilkan perubahan organisasi ?
Apa saja kegiatan inti dalam proses pengembangan sistem ?

Apa metodologi utama untuk pemodelan dan merancang sistem ?
Apa metode alternatif untuk membangun sistem informasi?
Apa pendekatan baru untuk membangun sistem di era perusahaan digital ?

JAWABAN :
1. Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat
mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat

rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak
dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan,
menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan
prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap
sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil
keputusan. SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa
peran sistem informasi manajemen antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.


Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.

3.

Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4.

Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5.

Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6.

Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi
dan teknologi baru.


7.

Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8.

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.

9.

Perusahaan menggunakan sistem informasi manajemen untuk mempertahankan
persediaan paada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

10. SIM untuk pendukung pengambilan keputusan.
11. SIM untuk pengendalian operasional, pengendalian operasional adalah proses
pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.
12. SIM untuk pengendalian manajemen, yaitu untuk mengukur pekerjaan, memutuskan

tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia
operasional, dana mengalokasi sumber daya.
13.

SIM untuk perencanaan starategis, tujuan perencanaan strategis adalah untuk
mengembangkan strategi dimana suatu organisasiakan mampu mencapai tujuannya.

14. SIM menganalisis kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkanya.
15. SIM berperan sebagai penyedia bagi pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

2.

Membangun sistem informasi baru merupakan bentuk perubahan organisasi yang
direncanakan. Empat jenis perubahan yang dimungkinkan teknologi adalah (a)
otomatisasi, (b) rasionalisasi prosedur, (c) desain ulang proses bisnis, dan (d) pergeseran
paradigma, dengan perubahan meluas yang membawa risiko dan manfaat yang lebih
besar. Banyak organisasi menggunakan manajemen proses bisnis untuk merancang ulang
alur kerja dan proses bisnis dengan harapan mencapai terobosan produktivitas yang
dramatis. Manajemen proses bisnis juga berguna untuk promosi, manajemen kualitas

total (total quality management/TQM), enam sigma, dan inisiatif lainnya untuk
perbaikan proses secara bertahap.

3.

Kegiatan inti dalam pengembangan sistem adalah analisis sistem, desain sistem,
pemrograman, pengujian, konversi, produksi, dan pemeliharaan. Analisis sistem adalah
studi dan analisis masalah dari sistem yang ada dan mengidentifikasi apa yang
dibutuhkan untuk solusi dari masalah tersebut. Desain sistem memberikan spesifikasi
untuk solusi sistem informasi, yang menunjukkan bagaimana komponen teknis dan
komponen organisasinya bekerja bersama-sama.

4.

Dua metodologi utama untuk pemodelan dan perancangan sistem informasi adalah
metodologi terstruktur dan pengembangan berorientasi objek. Metodologi terstruktur
berfokus pada proses pemodelan dan data secara terpisah. Diagram aliran data adalah
alat utama untuk analisis terstruktur, dan bagan struktur adalah alat utama untuk
merepresentasi desain perangkat lunak terstruktur. Pengembangan berorientasi objek
memodelkan sistem sebagai kumpulan objek yang menggabungkan proses dan data.

Pemodelan berorientasi objek didasarkan pada konsep kelas dan pewarisan.

5.

Metode tertua untuk pembangunan sistem adalah siklus hidup sistem, yang
mengharuskan sistem informasi dikembangkan dalam tahapan formal. Tahapan harus
berjalan berurutan dan memiliki output yang terdefinisi; masing-masing membutuhkan
persetujuan formal sebelum tahap berikutnya dapat dimulai. Siklus hidup sistem berguna
untuk proyek-proyek besar yang membutuhkan spesifikasi formal dan pengendalian
manajemen yang ketat atas setiap tahap pembangunan sistem, tapi sangat kaku dan
mahal. Prototyping terdiri dari pembangunan sistem eksperimental dengan cepat dan
murah bagi pengguna akhir untuk berinteraksi dan mengevaluasi. Prototyping

mendorong keterlibatan pengguna akhir dalam pengembangan sistem dan iterasi dari
desain hingga spesifikasi terpenuhi secara akurat. Penciptaan prototipe yang terlalu cepat
dapat menghasilkan sistem yang belum sepenuhnya diuji atau didokumentasikan atau
yang secara teknis tidak memadai untuk lingkungan produksi. Menggunakan paket
perangkat lunak dapat mengurangi jumlah desain, pemrograman, pengujian, instalasi,
dan pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem. Paket
perangkat lunak aplikasi dapat membantu jika suatu perusahaan tidak memiliki staf

sistem informasi internal atau sumber daya keuangan untuk mengembangkan sistem
secara custom. Untuk memenuhi kebutuhan unik organisasi, paket mungkin memerlukan
modifikasi ekstensif yang secara substansial dapat menaikkan biaya pengembangan.
Pengembangan pengguna akhir adalah pengembangan sistem informasi oleh pengguna
akhir, baik sendiri atau dengan bantuan minimal dari spesialis sistem informasi. Sistem
yang dikembangkan pengguna akhir dapat dibuat dengan cepat dan informal
menggunakan perangkat lunak generasi keempat. Namun, pengembangan pengguna
akhir dapat membuat sistem informasi yang belum tentu memenuhi standar jaminan
kualitas dan yang tidak mudah dikontrol dengan cara tradisional. Outsourcing terdiri dari
penggunaan vendor eksternal untuk membangun (atau mengoperasikan) sistem informasi
suatu perusahaan alih-alih menggunakan staf sistem informasi internal organisasi.
Outsourcing dapat menghemat biaya pengembangan aplikasi atau memungkinkan
perusahaan untuk mengembangkan aplikasi tanpa staf sistem informasi internal. Namun,
perusahaan-perusahaan berisiko kehilangan kendali atas sistem informasi mereka dan
menjadi terlalu bergantung pada vendor eksternal. Outsourcing juga melibatkan biaya
“tersembunyi”, terutama ketika pekerjaan tersebut dikirim ke luar negeri.
6.

Perusahaan beralih ke desain aplikasi cepat, desain aplikasi bersama (joint application
design/JAD), pengembangan tangkas, dan komponen perangkat lunak yang reusable

untuk mempercepat proses pengembangan sistem. Pengembangan aplikasi cepat (rapid
application development/RAD) menggunakan perangkat lunak berorientasi obyek,
pemrograman visual, prototyping, dan alat generasi keempat untuk penciptaan sistem
yang sangat cepat. Pengembangan tangkas memecahkan sebuah proyek besar menjadi
serangkaian sub-proyek kecil yang diselesaikan dalam jangka waktu yang singkat dengan
menggunakan iterasi dan umpan balik kontinu. Pembangunan berbasis komponen
mempercepat pengembangan aplikasi dengan mengelompokkan obyek ke dalam
rangkaian komponen software yang dapat dikombinasikan untuk membuat aplikasi bisnis

berskala besar. Layanan web menyediakan seperangkat standar umum yang
memungkinkan organisasi untuk menghubungkan sistem mereka apapun platform
teknologinya melalui arsitektur plug and-play standar.