Hadis 1 semester 2 KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
HADIS
Dosen Pengampu
Bik Muhtaruddin, M.Th.I.
Disusun oleh:
Abdul Rozaq
(932100714)
Ahmad Ilham Salafuddin
(932101314)
Dimas Abdi Attoilah
(932140714)
Nizar A.
(
)
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) KEDIRI
2015
1
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji syukur penulis munajatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Semoga Allah SWT meridhoi-Nya. Amin
Makalah ini membahas tentang “Kepemimpinan”. Semoga makalah ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membaca dan
mempelajarinya. Sebelumnya penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang dapat
membangun demi perbaikan di masa depan.
Kediri, 9 Mei 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Setiap muslim adalah pemimpin ................................................................2
2.2 Pemimpin adalah pelayan masyarakat .......................................................8
2.3 Batas ketaatan kepada pemimpin ...............................................................13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................21
3.2 Saran ..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
22
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ن
ن َأ ع ن
د َالل ل ه
خب ععرعناَ َع عب ن ن
دا ن
حد لث ععناَ َع عب ن ع
ع
ن َنيوُن ن ع
س َع ع ن
ه َع ع ن
ة َبن َع عبدالرحم ع
خبرهنيِ َأ ع
الزهنري َأ ع
سل ع
َع َأ ععبا
م
َ ُبو
ن
ع
س ه
ه
م ع
ن
ن
ن
ن
ع
ه َ ع
ع
ن َأن ل ن
ع
ع
ل
ن
ع
ز ه ي
ه
ع
سوُ ع
هنعري نعر ع
ه َع عل عي نهه
ل َالل ل ه
ة َعر ه
ُ َأ ل,ه
ن َعر ن
صللىَّ َالل ل ن
ه َع عن ن ن
يِ َالل ل ن
ه َ ع
ض ع
د َأ ع ع
ن َأ ع ع
م َعقاَ ع
ِصاَهني
طاَع عهنيِ َفع ع
طاَ ع
ق ن
وع ع
ه َوع ع
ع َالل ل ع
َ َ ع:ل
سل ل ع
ن َع ع ع
م ن
م ن
طاَ ع ع
د َأ ع ع
ن َأ ع ع
ن
ري َفع ع
فع ع
ع َأ ه
ق ن
ق ن
طاَع عهنيِ َوع ع
ه َوع ع
صىَّ َالل ل ع
د َع ع ع
م ن
م ن
مي ه
ع
1
ِصاَهني
ري َفع ع
صىَّ َأ ه
ق ن
د َع ع ع
عع ع
مي ه
Telah menceritakan kepada kami Abdan telah mengabarkan kepada kami
Abdullah dari Yunus dari Al Karmani telah mengabarkan kepadaku Abu
Salamah bin Abdurrahman, ia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa
yang mentaatiku berarti ia mentaati Allah, sebaliknya barangsiapa
membangkang terhadapku, ia membangkang Allah, dan barangsiapa
mentaatiku amirku berarti ia mentaatiku, dan barangsiapa membangkang
amirku, berarti ia membangkang terhadapku.2
Hadis ini menjelaskan
bahwa pentingnya memahami siapakah itu
pemimpin, dan apa yang kita lakukan untuk pemimpin dan bagaimana jika kita
tidak patuh. Oleh karena itu, disini akan diulas mengenai kepemimpinan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan setiap muslim adalah seorang pemimpin ?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan setiap pemimpin adalah pelayan masyarakat ?
1.2.3 Apa batasan ketaatan terhadap pemimpin ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Memahami pengertian “setiap muslim adalah seorang pemimpin”.
1.3.2 Memahami pengertian “setiap pemimpin adalah pelayan masyarakat”.
1 Al-Allamah Syihabuddin Ahmad bin Muhammad Al-Khothib Al-Qostholani, Irsyadus Sari Ila
Syarhi Shohih Bukhori, (Mesir: Maktabah Al-Kubro Al-Amiriyah, t.t), 485.
2Imam Nawawi, Al Minhaj Syarh Shahih Muslim ibn Al Hajjaj (Jakarta: Darus sunnah, 2011), IX:
113.
1.3.3 Memahami batasan ketaatan terhadap pemimpin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Setiap Muslim Adalah Pemimpin.
ماَل ه ك
عي ن
ماَ ه
د َالل ل ه
ن َع عب ن ه
ل َ ع
ع
حد لث ععناَ َإ ه ن
حد لث عهنيِ َ ع
س ع
ك َع ع ن
ن َهديعناَرر
ه َب ن ه
ع
سوُ ع
ل
معر َعر ه
د َالل ل ه
ن َع عب ن ه
ُ َأ ل,َما
ن َعر ن
ه َع عن نهن ع
يِ َالل ل ن
ن َع ن ع
ض ع
عع ن
ه َب ن ه
الل له َصللىَّ َالل له َع عل عيه َوسل لم َعقاَ ع ع
م
م َعرارع َوعك نل زك ن ن
َ َأعل َك نل زك ن ن:َ ل
ن ه ع ع ع
ن
ه ع
ع
سنئوُ ك
ن َعر ه
م َال ل ه
عي لت ه ه
ماَ ن
م ن
ه َعفاَنل ه ع
ع
س َعرارع َوعهنوُع
ل َع ع ن
ذي َع علىَّ َاللناَ ه
ع
ج ن
سنئوُ ك
ن َعر ه
ل َب عي نت ه ه
عي لت ه ه
ه َعواللر ن
م ن
ع
ه َوعهنوُع
ل َعرارع َع ععلىَّ َأهن ه
ل َع ع ن
ع
سنئوُ ك
ت
عي ع ك
ة َعرا ه
منرأ ع ن
ن َعر ه
ل َب عي ن ه
عي لت ه ه
م ن
ه َعوال ن ع
ع
ة َع ععلىَّ َأهن ه
ل َع ع ن
ل َعرارع
سنئوُل ع ك
جعهاَ َوعوعل عد ه ه
د َاللر ن
م َوعع عب ن ن
م ن
ة َع عن نهن ن
يِ َ ع
عزون ه
ج ه
ه َوعه ه ع
ل َع عن ع
م َعرارع
سي يد ه ه
م ن
ل َ ع
ه َأعل َفعك نل زك ن ن
سنئوُ ك ن ن
وُ َ ع
ع ععلىَّ َ ع
ه َوعهن ع
ماَ ه
3
سنئوُ ك
ن َعر ه
عي لت ههه
م ن
م َ ع
وعك نل زك ن ن
ل َع ع ن
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Ismail Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu
'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ketahuilah
Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang
memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas
yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota
keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang
dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya
dan
juga
anak-anaknya,
dan
dia
akan
dimintai
pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga
pemimpin
terhadap
harta
tuannya
dan
akan
dimintai
pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah
bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.4
3Lidwa Pustaka i-Software, Aplikasi Kitab 9 Imam Hadis.
4 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Ensiklopedia Hadis 2; Shahih Al Bukhori 2,
terj. Subhan Abdullah et. al., (Jakarta: Almahira, 2012), 84.
3
A. Kritik Sanad
1. Jalur Sanad
Abdullah bin 'Umar bin Al
Khaththab bin Nufail
"Abdullah bin Dinar,
maula Ibnu 'Umar"
Malik bin Anas bin Malik
bin Abi 'Amir
Isma'il bin 'Abdullah bin
'Abdullah bin Uwais
Nama Lengkap : Isma'il bin
ULAMA
KOMENTAR
'Abdullah bin 'Abdullah bin
Ahmad bin Hambal la ba`sa bih
Uwais
Yahya bin Ma'in
Dla'if
Kalangan : Tabi'ul Atba'
An Nasa'i
Dla'if
kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Ad Daulabi
Al 'Uqaili
Ad Daruquthni
Abu Hatim
Ibnu Abu Uwais
4
menyebutkan
dalam Ad Dlu'afa'
menyebutkan
dalam Ad Dlu'afa'
tidak menyebutkan
dalam shahihnya
Tsiqah
Sering
memalsukan hadits
Ibnu Hajar Al
'Asqalani
Nama Lengkap : Malik bin
ULAMA
Anas bin Malik bin Abi 'Amir
Yahya bin Ma'in
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in
Muhammad bin
kalangan tua
Sa'd
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 179 H
Nama Lengkap : "Abdullah bin
ULAMA
Shaduq namun
banyak kesalahan
dalam hafalan
KOMENTAR
Tsiqah
tsiqah ma`mun
KOMENTAR
Dinar, maula Ibnu 'Umar"
Ahmad bin Hambal Tsiqah
Kalangan : Tabi'in kalangan
Abu Hatim
Tsiqah
biasa
Abu Zur'ah
Tsiqah
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
An Nasa'i
Tsiqah
Negeri semasa hidup : Madinah
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
Wafat : 127 H
Ibnu Sa'd
Tsiqah
Al 'Ajli
Tsiqah
Ibnu Hibban
Ibnu Hajar Al
Atsqalani
5
disebutkan dalam
'ats tsiqaat
Tsiqah
Nama Lengkap : Abdullah bin
ULAMA
'Umar bin Al Khaththab bin
Ibnu Hajar Al
Nufail
Atsqalani
Kalangan : Shahabat
Adz Dzahabi
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 73 H5
KOMENTAR
Shahabat
Shahabat
2. Biografi Imam Bukhori
Nama lengkap Imam Bukhori yaitu Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin
al Mughirah bin Bardizbah, kuniyah beliau yaitu Abu Abdullah. Beliau dilahirkan
pada hari Jum'at setelah shalat Jum'at 13 syawwal 194 H di Bukhara. beliau
berasal dari nasab yaitu pertama, Al Ju'fi; nisabah Al Ju'fi adalah nisbah
Arabiyyah. Faktor penyebabnya adalah, bahwasanya al Mughirah kakek Bukhari
yang kedua masuk Islam, berkat bimbingan dari Al Yaman Al Ju'fi, maka nisbah
beliau
kepada Al Ju'fi adalah nisbah perwalian. Kedua, Al Bukhari; yang
merupakan nisbah kepada negeri Imam Bukhari lahir
Guru-guru
Imam Bukhari yang terkemuka yaitu yang telah beliau
riwayatkan haditsnya yaitu Abu 'Ashim An Nabil, Makki bin Ibrahim, Muhammad
bin 'Isa bin Ath Thabba', Ubaidullah bin Musa, Muhammad bin Salam Al
Baikandi, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Manshur, Khallad bin Yahya bin
Shafwan, Ayyub bin Sulaiman bin Bilal, Ahmad bin Isykab, Dan masih banyak
lagi.6
B. Kritik Matan
Bahwa hadis tersebut shahih karena telah diriwayatkan oleh Imam
Bukhori dengan tidak terdapat illat maupun syadzpada matandan diriwayatkan
dengan sanad yang tersambung. Walaupun pada sanad terakhir, banyak pendapat
yang meraguakan hafalannya karena ia sering melakukan kesalahan dalam
5i-Software, Aplikasi Kitab.
6 Ibid.
6
periwayatan, akan tetapi hadis ini didukung oleh beberapa hadis lain dengan sanad
yang berbeda yang juga di kategorikan shahih. Seperti pada sanad yang
diriwayatkan oleh Abu Daud, Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab bin Nufail >>
"Abdullah bin Dinar, Maula Ibnu 'Umar" >> Malik bin Anas bin Malik bin Abi
'Amir >> Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab.7
2539
Abu
Daud
4266
Ahmad
4920
Ahmad
5603
Ahmad
Hadis Pendukung
5635
Ahmad
5753
Ahmad
3408
Muslim
1627
Tirmidz
i
C. Fiqhul Hadis
Di dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW mengulang-ulang dua kali
bentuk
penekanan,
mempertanggung
bahwa
jawabkan
setiap
atas
orang
yang
adalah
pemimpin
dipimpinnya.
Bahkan
dan
harus
seseorang
harusmenjadi pemimpin atas dirinya sendiri dan harus mempertanggung jawabkan
atasnya. Dan orang yang paling besar tanggungjawabnya adalan imam (khalifah,
raja, presiden, dll.).Ia harus mempertanggung jawabkan tidak hanya atas
keluarganya saja atau hal-hal di dalam istananya, tetapi ia harus mempertanggung
jawabkan setiap orang yang berada di bawah kekuasaanya. Dalam hal ini Amirul
Mukminin Umar bin Al-Khattab menyatakan,”Demi Allah, andaikata ada anak
kambing yang mati di sungai Tigris (Dajlah) atau sungai Efrat, niscaya Umar
7 Ibid.
7
dituntut mempertanggung jawabkannya.” Jadi, tanggung jawab imam sangatlah
besar.
Sebenarnya, sebagaimana dinyatakan sebagian kalangan, jabatan bukanlah
sesuatu yang membanggakan, tetapi jabatan tak lain adalah tanggung jawab.
Apalagi saat-saat sekarang ini yang banyak sekali tekanan dari sana sini. Maka,
tanggung jawab semakin besar dan semakin berat.
Sabda Rasulullah,“Laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan dia
dimintai pertanggung-jawab atas yang dipimpinnya. Dan isteri pemimpin
terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya.” Keduanya memiliki
tugas yang harus dipertanggung jawabkan.Nampak disini adanya dua tanggung
jawab, yakni mengenai suami bertanggung jawab atas anggota keluarganya,
sementara juga betanggung jawab atas anggota keluarga rumah suaminya.
Benar sekali bahwa suami bertanggung jawab atas anggota keluarganya,
dan isteri bertanggung jawab atas anggota keluarga rumah suaminya.Tetapi
tanggung jawab itu berbeda, isteri bertanggung jawab atas kondisi dan urusan
rumah.
Dalam hal tanggung jawab suami, Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
menjelaskan “... tanggung jawab suami lebih umum dan lebih berat, berdasarkan
firman Allah :8
َ
َ َ
َ َ َ َ َ
9
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita).”10
Seandainya jika sang isteri tidak melakukan tugas pokoknya, maka suami
bertanggung jawab atasnya jika ia mengetahuinya.
Sabda beliau, “Dan budak juga pemimpin terhadap harta tuannya dan
akan dimintai pertanggung jawab atasnya.” Maksudnya, seandainya seseorang
8 Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Syarh Shahih Al Bukhori 9, terj. Fathoni Muhammad dan
Muhtadi (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2013), IX: 1178-1179.
9 An-Nisaa’ (4): 34
10 Aplikasi Qur’an in Word 2007.
8
memiliki budak dan ia memodalinya untuk berdagang, atau ia memiliki budak dan
menyerahkan unta kepadanya untuk dipelihara, maka budak itu bertanggung
jawab atas harta benda tuannya tersebut dan harus mempertanggung jawabkannya.
Sabda beliau,”...harta benda tuannya...” karena budak tidak bisa memiliki,
sekalipun ia diberi sesuatu maka ia tidak bisa memilikinya. Jika ada seseorang
tuan berkata kepada budaknya, “Ambillah mantel ini yang bisa kamu gunakan
saat musim dingin,” maka mantel itu tetap menjadi milik tuannya.11
2.2 Pemimpin Adalah Pelayan Masyarakat
شهب َع عن َال نحس ع
ع
ع
ع
ن
ن َأ ل
م َ ع
ع
حد لث ععناَ َأنبوُ َانل ن ع ه
ن
ع ع ه
حد لث ععناَ َأنبوُ َن نععي ن ر
ق ع
ن َزهعياَرد َ ع
ضه ه
معر ه
مع ن ه
د َالل ل ه
عاَ ع
ع نب عي ن ع
ن َي ع ع
ساَرر َهفيِ َ ع
د َ ع
ل َب ن ع
ه َب ن ع
حد يث ن ع
ق ك
قاَ ع
َديثثا
ه َفع ع
ح ه
مع ن ه
ت َهفي ه
ال ل ه
ك َ ع
م ع
ل َإ هينيِ َ ن
ه َ ع
ل َل ع ن
ماَ ع
ذي َ ع
م
ه َع عل عي ن ه
ل َالل ل ه
ه َ ه
س ه
ه َوع ع
ن َعر ن
ع
سل ل ع
صللىَّ َالل ل ن
معنت ن ن
ه َ ع
سوُ ه
م ن
قوُ ن
ن
م َي ع ن
ماَ َ ه
ه َع عل عي ن ه
س ه
ه َوع ع
ع
ل َ ع
سل ل ع
صللىَّ َالل ل ن
مع ن ن
يِ َ ع
م ن
ت َالن لب ه ل
م
ست عنر ع
عي ل ث
ه َعر ه
ح ر
حط نعهاَ َب هن ع ه
ع عب ن ر
صي ع
م َي ع ن
د َا ن
ة َإ هلل َل ع ن
ة َفعل ع ن
ه َالل ل ن
عاَ ن
12
ح ع
جن لةه
ة َال ن ع
د َعرائ ه ع
ج ن
يع ه
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada
kami Abul Asyhab dari Al Hasan, bahwasanya Abdullah bin Ziyad
mengunjungi Ma'qil bin yasar ketika sakitnya yang menjadikan
kematiannya, lantas Ma'qil mengatakan kepadanya; 'Saya sampaikan
hadist
kepadamu
yang
aku
dengar
dari
Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda; "Tidaklah seorang hamba yang Allah beri amanat
kepemimpinan, namun dia tidak menindaklanjutinya dengan baik, selain
tak bakalan mendapat bau surga.13
A. Kritik Sanad
1. Jalur Sanad
11Al Utsaimin, Al Bukhori, 1178-1179.
12i-Software, Aplikasi Kitab.
13 Shari, et. al., Hadis Tematik (Jakarta: Diadit Media, 2006), 127-128.
9
Ma'qil bin Yasar bin
'Abdullah
Al Hasan bin Abi Al Hasan
Yasar
Ja'far bin Hayyan
Al Fadlol bin Dukain bin
Hammad bin Zuhair
Nama Lengkap : Al Fadlol bin
ULAMA
KOMENTAR
Dukain bin Hammad bin Zuhair An Nasa'i
tsiqah ma`mun
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in
Al 'Ajli
tsiqah tsabat
kalangan tua
Abu Hatim Ar
Kuniyah : Abu Nu'aim
Rozy
Negeri semasa hidup : Kufah
Ibnu Hajar al
Wafat : 218 H
'Asqalani
Adz Dzahabi
Nama Lengkap : Ja'far bin
ULAMA
Tsiqah
Tsiqah Tsabat
Alhafidz
KOMENTAR
Hayyan
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa
Abu Hatim
Tsiqah
Shahabat)
Abu Zur'ah
Tsiqah
Kuniyah : Abu Al Asyhab
An Nasa'i
Laisa bihi ba's
Negeri semasa hidup : Bashrah
Ibnu Hibban
Wafat : 165 H
Ibnu Hajar al
'Asqalani
10
disebutkan dalam
'ats tsiqaat
Tsiqah
Adz Dzahabi
Nama Lengkap : Al Hasan bin
ULAMA
Abi Al Hasan Yasar
Al 'Ajli
Kalangan : Tabi'in kalangan
Muhammad bin
pertengahan
Sa'd
Kuniyah : Abu Sa'id
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 110 H
Nama Lengkap : Ma'qil bin
Ibnu Hibban
Ibnu Hibban
ULAMA
Yasar bin 'Abdullah
Ibnu Hajar al
Kalangan : Shahabat
'Asqalani
Kuniyah : Abu 'Ali
Adz Dzahabi
Negeri semasa hidup : Bashrah14
Tsiqah
KOMENTAR
Tsiqah
tsiqah ma`mun
disebutkan dalam
'ats tsiqaat
Yudallis
KOMENTAR
Shahabat
Shahabat
B. Kritik Matan
Bahwa hadis tersebut shahih karena telah diriwayatkan oleh Imam Bukhori
dengan tidak terdapat illat maupun syadz pada matandan diriwayatkan dengan
sanad yang tersambung, yang rata-rata dianggap tsiqah.
C. Fiqhul Hadis
Menurut H. Muhammad Syafi’I, hadis tersebut menjadi dalil tentang wajib
bagi wali untuk memberikan nasihat kepada rakyatnya. Pemimpin juga harus
berusaha untuk mencari kemaslahatan hidup rakyatnya, baik dalam kehidupan
agama maupun kehidupan duniawinya.
Dalam padangan Islam, seorang pemimpin adalah orang yang diberi
amanat oleh Allah SWT, untuk memimpin rakyat, yang di akhirat kelak akan
14i-Software, Aplikasi Kitab.
11
dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT, sebagaimana telah dijelaskan di
atas. Dengan demikian, meskipun seorang pemimpin dapat lolos dari tuntutan
rakyatnya karena ketidak adilan, misalnya, ia tidak akan mampu meloloskan diri
dari tuntutan Allah SWT kelak di akhirat.
Oleh karena itu, hendaknya pemimpin jangan menganggap dirinya sebagai
manusia super yang bebas berbuat dan memerintah apa saja kepada rakyatnya.
Akan tetapi, ia harus berusaha memposisikan dirinya sebagai pelayan dan
pengayom masyarakat.
Dalam hal sebagai pengayom masyarakat, Herry Muhammad mengutip hadis
yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah sebagai berikut:
Abu Hurairah r.a. menuturkan bahwa Rosulullah SAW, bersabda,
“Seseorang pemimpin adalah pengayom, bersama rakyatnya akan
memerangi orang-orang kafir dan wajib dipatuhi. Jika ia menyuruh
bertaqwa kepada allah, maka baginya adalah pahala. Tetapi jika ia
menyuruh kepada selain itu, maka akan menanggung dosanya.” (HR.
Imam Nasa’i).15
Dalam hadis yang diterima dari Siti Aisyah dan dan diriwayatkan oleh
Imam Muslim, Nabi SAW bersabda, “Ya Allah, siapa yang menguasai suatu
urusan umatku lalu mempersulit mereka, maka persulitlah baginya. Dan siapa
yagn mengurusi umatku dan berlemah lembut pada mereka, maka permudahlah
baginya.”
Hal itu menunjukkan bahwa Allah dan Rosul-Nya sangat peduli terhadap
hambanya agar terjaga dari kedzaliman para pemimpin yang kejam dan tidak
bertanggung jawab. Pemerintah yang kejam dikategorikan sebagai sejahatjahatnya pemerintah, sebagaimana Sabda Rosulullah Saw.
Pemerintah yang dzalim yang tidak mau mengayomi dan melayani
rakyatnya diancam tidak akan pernah mencium harumnya surga, apalagi
memasukinya, sebagaimana hadis yang dinukil oleh Shari dan kawan-kawan.
Oleh karena itu, agar kaum muslimin dapat terhindar dari pemimpin yang
dzalim, maka harus berhati-hati dalam memilih seorang pemimpin, pemilihan
15 Herry Muhammad, 44 Teladan Kepemimpinan Muhammad, (Jakarta: Gema Insani, 2008),
61.
12
pemimpin harus betul-betul didasarkan pada kualitas, integritas, loyalitas dan
yang paling penting adalah keagamaannya. 16
Hadis Penguat :
ع
م
ن َإ هب نعرا ه
ن َال ن ه
س ع
ساَ ع
و َ ع
يِ َوعإ ه ن
م ن
حد لث ععناَ َأنبوُ َغ ع ل
هي ع
ح ن
س ع
ق َب ن ن
معه ز
خب ععرعناَ َو َعقاَ ع
مث علنىَّ َعقاَ ع
ن
ل َانل ع
ق َأ ع ن
س ع
م ن
م ع
ل َإ ه ن
ح ن
ن َال ن ن
ح ل
وع ن
خعرا ه
د َب ن ن
ع
ن َه ه ع
مععاَ ن
ِن َأ عهبي
ن َقععتاَد ع ع
م َ ع
ع
حد لث ععناَ َ ن
ة َع ع ن
حد لث عهنيِ َأهبيِ َع ع ن
ذ َب ن ن
شاَ ر
ال نمهليح َأ ع
ل َع ع ع
د َالل ل
ع
ب
َ ل
ق
ع
م
َ َّلى
خ
د
َ د
َيا
ز
َ ن
ب
َ ه
ي
ب
ع
َ ن
ع
ن
ه
ر
ه
ن
ن
ع
ع
ن
ع
ن
ع
ل
ن َي ع ع
ع
ه
ع
ساَرر
ه
ه
ع ه
حد يث ن ع
معنقه ك
قاَ ع
ِث َل عوُنعل َأ عيني
ه َفع ع
دي ر
ح ه
ض ه
معر ه
ك َب ه ع
م ع
ل َإ هينيِ َ ن
ه َ ع
ل َل ع ن
هفيِ َ ع
فيِ َال نموُت َل ع ن
حد يث ن ع
سوُ ع
ه
ل َالل ل ه
س ه
ك َب ه ه
ه
م َأ ع
ت َعر ن
ه َ ع
صللىَّ َالل ل ن
معن ن
ع ن ه ن
ه َ ع
ع
ل َماَ َم ع
م َعل
م َي ع ن
سل ه ه
ن َأ ه
ع عل عي ن ه
م ن
ه َوع ع
ن َث ن ل
معر َال ن ن
ر َي عهليِ َأ ن
سل ل ع
مي ع
قوُ ن ع ه ن
مي ر
خ ن
ة
م َي عد ن ن
جن ل ع
م َال ن ع
ص ن
جه ع ن
َي ع ن17.َ .َ .َ .
مععهن ن
ل َ ع
ح َإ هلل َل ع ن
د َل عهن ن
م َوعي عن ن ع
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Ishaq
bin Ibrahim dan Muhammad bin Mutsanna, Ishaq berkata; telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan
kepadaku ayahku dari Qatadah dari Abu Al Malih, bahwa Ubaidullah bin
Yizad menjenguk Ma'qil bin Yasar ketika sakit, Ma'qil lalu berkata
kepadanya, "Sungguh saya akan menceritakan kepadamu suatu hadits,
sekiranya saya tidak diambang kematian niscaya saya tidak akan
menceritakannya kepadamu. Saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pemimpin yang
mengurusi perkara kaum Muslimin sedang dia tidak bersungguh-sungguh
dan tidak jujur, melainkan ia tidak akan dimasukkan bersama mereka ke
dalam surga ....18
16 Shari, Tematik, 127-128.
17i-Software, Aplikasi Kitab.
18 Ibid.
13
2.3 Batas Ketaatan kepada Pemimpin
ن َعناَفهرع
حد لث ععناَ َل عي ن ك
حد لث ععناَ َقنت عي نب ع ن
د َالل ل ه
ن َع نب عي ن ه
سهعي ر
د َ ع
ع
ن َ ع
ه َع ع ن
ث َع ع ن
ة َب ن ن
ع عن َابن َع نمرع عن َالنبيِ َصللىَّ َالل له َع عل عيه َوسل ل ع
ه َعقاَ ع
ل
م َأن ل ن
ن ه ع ع ع
ن
ع ع ن له ي ع
ن ن ه
ع
ع َعوال ل
ه َإ هلل
طاَع ع ن
ح ل
ماَ َأ ع
م ن
م َال ل
م ن
ب َوعك عره ع
ة َهفي ع
س ن
منرهء َال ن ن
ع ععلىَّ َال ن ع
سل ه ه
أ عن َيؤ نمر َبمعصية َفعإ ن
ع َوععل َ ع
ةو
طاَع ع ع
صي ع ر
مع ن ه
ن َأ ه
م ع
ن ن ع ع ه ع ن ه ع ر ه ن
ة َفععل َ ع
س ن
معر َب ه ع
َحد لث ععنا
مث علنىَّ َعقاَعل َ ع
م ن
م ع
ن َ ع
ع
ن َال ن ن
ح ل
ب َوع ن
حنر ر
د َب ن ن
حد لث ععناَه َنزهعي ننر َب ن ن
ع
ق ل
َما
وُ َال ن ع
ر َ ع
ن َح َو َ ع
طاَ ن
يع ن
حد لث ععناَ َأهبيِ َك هعلهن ع
ن َن ن ع
حد لث ععناَ َاب ن ن
حعيىَّ َوعهن ع
مي ن ر
19
ه َب ههع ع
ه
سعناَهد َ ه
د َالل ل ه
ن َع نب عي ن ه
ذا َانل ه ن
مث نل ع ن
عع ن
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Laits dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Wajib setiap orang
untuk mendengar dan taat, baik terhadap sesuatu yang dia suka atau
benci, kecuali jika dia diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada
kewajiban baginya untuk mendengar dan taat." Dan telah menceritakan
kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan-.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami ayahku keduanya dari
'Ubaidullah dengan isnad seperti ini.20
A. Kritik Sanad
1. Jalur Sanad
Abdullah bin 'Umar bin Al
Khaththab bin Nufail
"Nafi', maula Ibnu 'Umar"
Ubaidullah bin 'Umar bin
Hafsh bin 'Ashim bin
19 Ibid.
20Al Utsaimin, Al Bukhori, 1192.
14
'Umar bin Al Khaththab
Laits bin Sa'ad bin
'Abdur Rahman
Qutaibah bin Sa'id bin
Jamil bin Tharif bin
'Abdullah 21
Nama Lengkap : Qutaibah
ULAMA
KOMENTAR
bin Sa'id bin Jamil bin Tharif Abu Hatim
Tsiqah
bin 'Abdullah
An Nasa'i
Tsiqah
Kalangan : Tabi'ul Atba'
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
kalangan tua
Ibnu Hajar al
Kuniyah : Abu Raja'
'Asqalani
Negeri semasa hidup : Himsh
Wafat : 240 H
Nama Lengkap : Laits bin Sa'ad
ULAMA
Tsiqah Tsabat
KOMENTAR
bin 'Abdur Rahman
Yahya bin Ma'in
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in
Ahmad bin Hambal Tsiqah
kalangan tua
Abu Zur'ah
Kuniyah : Abu Al Harits
Muhammad bin
Negeri semasa hidup : Maru
Sa'd
Wafat : 175 H
Nama Lengkap : Ubaidullah
Ibnu Madini
ULAMA
Tsiqah
Tsiqah
Tsiqah
Tsiqah Tsabat
KOMENTAR
bin 'Umar bin Hafsh bin 'Ashim Ibnu Hajar
tsiqah tsabat
bin 'Umar bin Al Khaththab
tsiqah
Adz Dzahabi
21i-Software, Aplikasi Kitab.
15
Kalangan : Tabi'in kalangan
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
biasa
Abu Hatim
Tsiqah
Kuniyah : Abu 'Utsman
Abu Zur'ah
tsiqah
Negeri semasa hidup : Madinah An Nasa'i
Wafat : 147 H
Nama Lengkap : "Nafi', maula
ULAMA
tsiqah tsabat
KOMENTAR
Ibnu 'Umar "
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
Kalangan : Tabi'in kalangan
Al 'Ajli
Tsiqah
biasa
An Nasa'i
Tsiqah
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Ibnu Kharasy
Tsiqah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 117 H
Nama Lengkap : Abdullah bin
ULAMA
'Umar bin Al Khaththab bin
Ibnu Hajar Al
Nufail
Atsqalani
Kalangan : Shahabat
Adz Dzahabi
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 73 H22
KOMENTAR
Shahabat
Shahabat
2. Biografi Imam Muslim
Nama lengkap beliau yaitu Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz alQusyairi an-Naisaburi dan kuniyah beliau yaitu Abdul Husain. Dalam hal tanggal lahir
beliau, para ulama tidak bisa memastikan tahun kelahiran beliau, sehingga sebagian
mereka ada yang berpendapat bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 204 Hijriah, dan
ada juga yang berpendapat bahwa kelahiran beliau pada tahun 206 Hijriah. Beliau
bernasab yaitu pertama, Al Qusyairi; merupakan nisbah kepada Qabilah afiliasi beliau,
ada yang mengatakan bahwa Al Qusyairi merupakan orang arab asli, dan ada juga yang
berpendapat bahwa nisbah kepada Qusyair merupakan nisbah perwalian saja. Kedua, An
22 Ibid.
16
Naisaburi; merupakan nisbah yang di tujukan kepada negri tempat beliau tinggal, yaitu
Naisabur. Satu kota besar yang terletak di daerah Khurasan.Guru-guru beliau yang paling
mencolok yaitu Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabi, guru beliau yang paling tua, Al
Imam Muhammad bin Isma’il Al Bukhari, Al Imam Ahmad bin Hambal, Al Imam Ishaq
bin Rahuyah al Faqih al Mujtahid Al Hafizh, Yahya bin Ma’in, imam jarhu wa ta’dil,
Ishaq bin Manshur al Kausaj, Abu Bakar bin Abi Syaibah, penulis buku al Mushannaf,
Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi, Abu Kuraib Muhammad bin Al ‘Alaa`,
Muhammad bin Abdullah bin Numair, Abd bin Hamid.23
B. Kritik Matan
Bahwa hadis tersebut shahih karena telah diriwayatkan oleh Imam
Bukhori dengan tidak terdapat illat maupun syadz pada matandan diriwayatkan
dengan sanad yang tersambung, yang rata-rata dianggap tsiqah.
Hadis Penguat
6611
Bukhari
2855
Ibnu Majah
4135
Nasa'i
1629
Tirmidzi
2257
Abu Daud
4439
Ahmad
5996
Ahmad
12454
Ahmad
C. Fiqhul Hadis
Kata “imam” menurut para ulama adalah kepala Negara. Sementara
pejabat-pejabat dibawahnya merupakan wakilnya, dan hukumnya seperti imam,
berdasarkan sabda Rosulullah SAW, “dan barang siapa mentaati amirku, berarti
ia taat kepadaku”. Jadi, ketaatan kepada para pengganti kepala Negara, baik
23Husein Bahreisj, himpunan hadis shahih muslim (Surabaya: Usana, 1987), ix-xi.
17
menteri, gubernur, bupati dan pejabat dibawahnya, semua masuk kepada ketaatan
kepada kepala Negara, karena mereka semua berada dibawah komandonya.
Sehingga tidak boleh melawannya atau membangkangnya kecuali jika perintah
itu berupa kemaksiatan kepada Allah SWT. Jika mereka salah dan tersesat, maka
kita harus melaporkannya kepada pejabat diatasnya. Jika ditanggapi dengan baik
dan pejabat yang salah itu kembali kepada jalan kebenaran, maka itu cukup.
Namun jika tidak ditanggapi maka dilaporkan kepada pejabat yang lebih tinggi
lagi, sampai kepada kepala Negara.24
Batasan-batasan ketaatan kepada pemimpin meliputi :
1) Penguasa / kepala Negara tersebut bersikap adil.
2) Kepala Negara tersebut tidak memerintahkan rakyatnya untuk berbuat
maksiat.”25
3) Rakyat yang harus bersabar menanggung kedzaliman pemimpin.
4) Tetap taat kepada pemimpin meskipun mereka merampas hak rakyatnya.
5) Wajib setia mengikuti jama’ah kaum muslimin saat terjadi fitah, bahkan
dalam keadaan apapun, serta haram menentang ketaan dan memisahkan
diri dari jama’ah.26
Dan berikut, hadis yang menjadi dasar dalam menentukan batasan-batasan
ketaatan kepada pemimpin:
1) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dengarlah dan taatilah
sekalipun yang memimpin kalian adalah seorang budak habsyi, seolaholah kepalanya gimbal." Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah
ketika haji wada', beliau bersabda: "Seandainya kalian dipimpin oleh
seorang budak yang memimpinmu dengan kitabullah, maka dengarkanlah
dan ta'atilah dia." (HR. Bukhori)27
2) “Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Siapa yang melihat dari
amirnya sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia bersabar, sebab
tidaklah seseorang meninggalkan jama'ah sejauh sejengkal, lantas ia
meninggal dunia, melainkan ia mati jahiliyah." (HR. Bukhori)28
24Al Utsaimin, Al Bukhori, 1189.
25 Muhibbin, Hadis-Hadis Politik, (Yogyakarta: Lesiska, 1996), 85-86.
26 Nawawi, ibn Al Hajjaj, 145-149.
27 i-Software, Aplikasi Kitab.
28 Ibid.
18
3) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barang siapa
mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, dan barangsiapa bermaksiat
kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa metaati
seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan siapa saja
bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat
kepadaku." (HR. Bukhori)29
4) “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib bagi kalian
untuk mendengar dan taat baik dalam keadaan susah maupun senang,
dalam perkara yang disukai dan dibenci dan biarpun merugikan
kepentinganmu."(HR. Muslim)30
5) Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Idris dari Yahya bin Sa'id dan Ubaidullah bin Umar dari 'Ubadah bin Walid
bin 'Ubadah dari ayahnya dari kakeknya dia berkata, "Kami pernah
membaiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk taat dan
mendengar baik dalam keadaan lapang atau sempit, dalam keadaan
semangat atau terpaksa dan lebih mementingkan kepentingannya dari
pada diri sendiri, tidak menentang perintahan yang berwenang dan untuk
mengatakan kebenaran di mana saja kami berada, serta tidak takut
(dalam menegakkan kalimat) Allah terhadap celaan orang-orang yang
mencela." (HR. Muslim)31
6) Dari Ubadah bin Shamit, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memanggil kami, lantas kami membai'at beliau. Dan di antara yang kami
ambil janji adalah, berbai'at untuk selalu taat dan mendengar baik dalam
keadaan lapang atau terpaksa, mementingkan kepentingannya dari pada
kepentingan diri sendiri, dan tidak memberontak pemerintahan yang
berwenang." Beliau bersabda: "Kecuali jika kalian melihat ia telah
melakukan kekufuran yang jelas, dan kalian memiliki hujjah di sisi
Allah."(HR. Muslim)32
7) Seorang laki-laki Anshar menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
seraya berkata, "Tidakkah anda mengangkatku menjadi pegawai
sebagaimana anda mengangkat fulan (menjadi pegawai)?" beliau
bersabda: "Sesungguhnya sepeninggalanku kelak, kamu akan menjumpai
(penguasa) yang mementingkan diri sendiri. Maka sabarlah hingga kalian
berjumpa denganku di telaga."(HR. Muslim)33
8) Hudzaifah bin Yaman berkata, "Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, dahulu
saya berada dalam kejahatan, kemudian Allah menurunkan kebaikan
(agama Islam) kepada kami, apakah setelah kebaikan ini timbul lagi
kejatahan?" beliau menjawab: "Ya." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah
kejahatan tersebut akan timbul lagi kebaikan?" beliau menjawab: "Ya."
29 Ibid.
30 Ibid.
31 Ibid.
32 Ibid.
33 Ibid.
19
Saya bertanya lagi, "Apakah setelah kebaikan ini timbul lagi kejahatan?"
beliau menjawab: "Ya." Aku bertanya, "Bagaimana hal itu?" beliau
menjawab: "Setelahku nanti akan ada pemimpin yang memimpin tidak
dengan petunjukku dan mengambil sunah bukan dari sunahku, lalu akan
datang beberapa laki-laki yang hati mereka sebagaimana hatinya setan
dalam rupa manusia." Hudzaifah berkata; saya betanya, "Wahai
Rasulullah, jika hal itu menimpaku apa yang anda perintahkan
kepadaku?" beliau menjawab: "Dengar dan patuhilah kepada
pemimpinmu, walaupun ia memukulmu dan merampas harta bendamu,
dengar dan patuhilah dia."(HR. Muslim)34
9) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan datang para
penguasa, kalian mengenal mereka namun kalian mengingkari (perbuatan
mereka), siapa yang tahu (kemungkarannya) hendaklah berlepas diri, dan
barangsiapa mengingkari maka ia telah selamat. Tetapi bagai yang ridla
dan mengikuti”, para sahabat langsung menyelah, "Bagaimana jika kita
perangi saja?" beliau menjawab: "Tidak! Selama mereka masih shalat."
(HR. Bukhori)35
Di Indonesia, sekarang terdapat permasalahan tentang kinerja pemimpin
(presiden) yang belum lama dilantik ini. Semenjak 100 hari dari pelantikannya,
presiden Jokowi telah mendapat sorotan dari rakyat, mengenai kebijakan yang
dinilai merugikan rakyat Indonesia.”36
Apabila kita telaah berdasarkan tema “kepemimpinan”, maka kita dapati
bahwa kita tetaplah harus menuruti apa yang dikehendaki oleh pemimpin kita,
selama hal tersebut tidak menjerumuskan kita dalam tindak kemaksiatan. Maka
dari itu, dalam mengatasi hal yang seperti ini, kita harus sabar.
Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwa Rosulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya agama itu adalah nasihat.” Para sahabat bertanya, “Bagi siapa ya
Rosulullah ?” Rosulullah SAW menjawab, “Ya, bagi Allah, Kitab-Nya, RosulNya, para pemimpin kaum muslimin dan untuk semua kaum muslimin.” (HR.
Imam Nasa’i)
Rosulullah telah merusmuskan dengan satu kalimat pendek namun terasa,
“agama itu adalah nasihat”. Inilah nasihat yang ditujukan kepada para pemimpin,
apapun lebel kepemimpinannya dan kepada umat manusia pada umumnya.
Manusia tanpa agama bagaikan berjalan tanpa tujuan, sedangkan manusia tanpa
34 Ibid.
35Ibid.
36 Tribunnews.com 9 Mei 2015 10:26
20
ilmu, bagaikan berjalan tanpa arah. Itulah pentingnya agama, sebagai petunjuk
dalam menjalani hidup ini, mau kemana, dengan cara apa dan prinsip yang kokoh.
Menurut Dr. Taufiq Asy Syawi, amar ma’ruf nahi mungkar pertama kali
harus diterapkan dengan tujuan mencegah kemungkaran yang timbul dari
perbuatan penguasa atau dari mereka yang bekerja untuk kepentingannya. Asy
Syawi mengutip pendapat Syekh Muhammad Abduh yang mengatakan bahwa,
”Amar ma’ruf nahi mungkar merupakn suatu kewajiban yang dipikul atas tiap
orang muslim agar orang yang paling rendah dari mereka sanggup memegang
hidup orang yang paling tinggi dari mereka.” Orang-orang yang sanggup
menghadapi penguasa dan mencegahnya dari perbuatan mungkar, pahalanya lebih
besar daripada menghadapi pribadi biasa. Karena ia berani memasang dirinya
didepan bahaya yang lebih besar.
Dimasa khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab, metode ini berjalan.
Yakni, mengawasi para pejabat publik. Abduh berkomentar, “seorang gembel
penggembala unta menyuruh Umar bin Khattab sebagai Amirul Mu’minin dan
mencegahnya dalam apa yang dia tahu bahwa itu yang benar atau keliru.”
Disini, tidak ada jarak antara si pemimpin dengan rakyat yang
dipimpinnya. Pejabat publik akan mendapat pengawasan langsung dari rakyatnya.
Dengan demikian, para pejabat akan sangat berhati-hati dalam berbuat dan
berucap.37
37 Herry, Teladan Kepemimpinan, 63-65.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap orang adalah pemimpin dan harus mempertanggung jawabkan atas
yang dipimpinnya. Bahkan seseorang harus menjadi pemimpin atas dirinya sendiri
dan harus mempertanggung jawabkan atasnya. Dan orang yang paling besar
tanggungjawabnya adalan imam (khalifah, raja, presiden, dll.). Ia harus
mempertanggung jawabkan tidak hanya atas keluarganya saja atau hal-hal di
dalam istananya, tetapi ia harus mempertanggung jawabkan setiap orang yang
berada di bawah kekuasaanya.
Seorang pemimpin adalah orang yang diberi amanat oleh allah Swt, untuk
memimpin rakyat, yang di akhirat kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh
allah swt, sebagaimana telah dijelaskan di atas. Dengan demikian, meskipun
seorang pemimpin dapat lolos dari tuntutan rakyatnya karena ketidak adilan,
misalnya, ia tidak akan mampu meloloskan diri dari tuntutan allah swt kelak di
akhirat.
Ketaatan kepada pemimpin atau para pengganti kepala negara, baik
menteri, gubernur, bupati dan pejabat dibawahnya, semua masuk kepada ketaatan
kepada kepala negara, karena mereka semua berada dibawah komandonya.
Sehingga tidak boleh melawannya atau membangkangnya kecuali jika perintah
itu berupa kemaksiatan kepada Allah SWT. Jika mereka salah dan tersesat, maka
kita harus melaporkannya kepada pejabat diatasnya. Jika ditanggapi dengan baik
dan pejabat yang salah itu kembali kepada jalan kebenaran, maka itu cukup.
Namun jika tidak ditanggapi maka dilaporkan kepada pejabat yang lebih tinggi
lagi, sampai kepada kepala negara.
3.2 Saran
Dalam
pembahasan
kali
ini
penulis
menyarankan
kepada
semua
mahasiswa/mahasiswi yang membaca makalah ini untuk bisa memahami tentang
“Kepemimpinan”. Mahasiswa juga diharapkan bisa berperan aktif dalam
melakukan pembahasan masalah/tugas yang dihadapinya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Abu. Ensiklopedia Hadis 2; Shahih
Al Bukhori 2, terj. Subhan Abdullah et. al.. Jakarta: Almahira. 2012.
Al-Qostholani, Al-Allamah Syihabuddin Ahmad bin Muhammad Al-Khothib.
Irsyadus Sari Ila Syarhi Shohih Bukhori. Mesir: Maktabah Al Kubro
Al Amiriyah, t.t.
Aplikasi Qur’an in Word 2007
Bahreisj, Husein. Himpunan Hadis Shahih Muslim. Surabaya: Usana. 1987.
Bin Shalih Al Utsaimin, Muhammad. Syarh Shahih Al Bukhori, terj. Fathoni
Muhammad dan Muhtadi .Jakarta: Darus Sunnah Press. 2013.
Lidwa Pustaka i-Software. Aplikasi Kitab 9 Imam Hadis.
Shari, et. al. Hadis Tematik. Jakarta: Diadit Media, 2006.
Muhammad, Herry. 44 Teladan Kepemimpinan Muhammad. Jakarta: Gema
Insani. 2008.
Muhibbin.Hadis-Hadis Politik. Yogyakarta: Lesiska, 1996.
Nawawi, Imam . Al Minhaj Syarh Shahih Muslim ibn Al Hajjaj. Jakarta: Darus
Sunnah. 2011.
Tribunnews.com 9 Mei 2015 10:26.
23
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
HADIS
Dosen Pengampu
Bik Muhtaruddin, M.Th.I.
Disusun oleh:
Abdul Rozaq
(932100714)
Ahmad Ilham Salafuddin
(932101314)
Dimas Abdi Attoilah
(932140714)
Nizar A.
(
)
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) KEDIRI
2015
1
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji syukur penulis munajatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Semoga Allah SWT meridhoi-Nya. Amin
Makalah ini membahas tentang “Kepemimpinan”. Semoga makalah ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membaca dan
mempelajarinya. Sebelumnya penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang dapat
membangun demi perbaikan di masa depan.
Kediri, 9 Mei 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Setiap muslim adalah pemimpin ................................................................2
2.2 Pemimpin adalah pelayan masyarakat .......................................................8
2.3 Batas ketaatan kepada pemimpin ...............................................................13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................21
3.2 Saran ..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
22
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ن
ن َأ ع ن
د َالل ل ه
خب ععرعناَ َع عب ن ن
دا ن
حد لث ععناَ َع عب ن ع
ع
ن َنيوُن ن ع
س َع ع ن
ه َع ع ن
ة َبن َع عبدالرحم ع
خبرهنيِ َأ ع
الزهنري َأ ع
سل ع
َع َأ ععبا
م
َ ُبو
ن
ع
س ه
ه
م ع
ن
ن
ن
ن
ع
ه َ ع
ع
ن َأن ل ن
ع
ع
ل
ن
ع
ز ه ي
ه
ع
سوُ ع
هنعري نعر ع
ه َع عل عي نهه
ل َالل ل ه
ة َعر ه
ُ َأ ل,ه
ن َعر ن
صللىَّ َالل ل ن
ه َع عن ن ن
يِ َالل ل ن
ه َ ع
ض ع
د َأ ع ع
ن َأ ع ع
م َعقاَ ع
ِصاَهني
طاَع عهنيِ َفع ع
طاَ ع
ق ن
وع ع
ه َوع ع
ع َالل ل ع
َ َ ع:ل
سل ل ع
ن َع ع ع
م ن
م ن
طاَ ع ع
د َأ ع ع
ن َأ ع ع
ن
ري َفع ع
فع ع
ع َأ ه
ق ن
ق ن
طاَع عهنيِ َوع ع
ه َوع ع
صىَّ َالل ل ع
د َع ع ع
م ن
م ن
مي ه
ع
1
ِصاَهني
ري َفع ع
صىَّ َأ ه
ق ن
د َع ع ع
عع ع
مي ه
Telah menceritakan kepada kami Abdan telah mengabarkan kepada kami
Abdullah dari Yunus dari Al Karmani telah mengabarkan kepadaku Abu
Salamah bin Abdurrahman, ia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa
yang mentaatiku berarti ia mentaati Allah, sebaliknya barangsiapa
membangkang terhadapku, ia membangkang Allah, dan barangsiapa
mentaatiku amirku berarti ia mentaatiku, dan barangsiapa membangkang
amirku, berarti ia membangkang terhadapku.2
Hadis ini menjelaskan
bahwa pentingnya memahami siapakah itu
pemimpin, dan apa yang kita lakukan untuk pemimpin dan bagaimana jika kita
tidak patuh. Oleh karena itu, disini akan diulas mengenai kepemimpinan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan setiap muslim adalah seorang pemimpin ?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan setiap pemimpin adalah pelayan masyarakat ?
1.2.3 Apa batasan ketaatan terhadap pemimpin ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Memahami pengertian “setiap muslim adalah seorang pemimpin”.
1.3.2 Memahami pengertian “setiap pemimpin adalah pelayan masyarakat”.
1 Al-Allamah Syihabuddin Ahmad bin Muhammad Al-Khothib Al-Qostholani, Irsyadus Sari Ila
Syarhi Shohih Bukhori, (Mesir: Maktabah Al-Kubro Al-Amiriyah, t.t), 485.
2Imam Nawawi, Al Minhaj Syarh Shahih Muslim ibn Al Hajjaj (Jakarta: Darus sunnah, 2011), IX:
113.
1.3.3 Memahami batasan ketaatan terhadap pemimpin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Setiap Muslim Adalah Pemimpin.
ماَل ه ك
عي ن
ماَ ه
د َالل ل ه
ن َع عب ن ه
ل َ ع
ع
حد لث ععناَ َإ ه ن
حد لث عهنيِ َ ع
س ع
ك َع ع ن
ن َهديعناَرر
ه َب ن ه
ع
سوُ ع
ل
معر َعر ه
د َالل ل ه
ن َع عب ن ه
ُ َأ ل,َما
ن َعر ن
ه َع عن نهن ع
يِ َالل ل ن
ن َع ن ع
ض ع
عع ن
ه َب ن ه
الل له َصللىَّ َالل له َع عل عيه َوسل لم َعقاَ ع ع
م
م َعرارع َوعك نل زك ن ن
َ َأعل َك نل زك ن ن:َ ل
ن ه ع ع ع
ن
ه ع
ع
سنئوُ ك
ن َعر ه
م َال ل ه
عي لت ه ه
ماَ ن
م ن
ه َعفاَنل ه ع
ع
س َعرارع َوعهنوُع
ل َع ع ن
ذي َع علىَّ َاللناَ ه
ع
ج ن
سنئوُ ك
ن َعر ه
ل َب عي نت ه ه
عي لت ه ه
ه َعواللر ن
م ن
ع
ه َوعهنوُع
ل َعرارع َع ععلىَّ َأهن ه
ل َع ع ن
ع
سنئوُ ك
ت
عي ع ك
ة َعرا ه
منرأ ع ن
ن َعر ه
ل َب عي ن ه
عي لت ه ه
م ن
ه َعوال ن ع
ع
ة َع ععلىَّ َأهن ه
ل َع ع ن
ل َعرارع
سنئوُل ع ك
جعهاَ َوعوعل عد ه ه
د َاللر ن
م َوعع عب ن ن
م ن
ة َع عن نهن ن
يِ َ ع
عزون ه
ج ه
ه َوعه ه ع
ل َع عن ع
م َعرارع
سي يد ه ه
م ن
ل َ ع
ه َأعل َفعك نل زك ن ن
سنئوُ ك ن ن
وُ َ ع
ع ععلىَّ َ ع
ه َوعهن ع
ماَ ه
3
سنئوُ ك
ن َعر ه
عي لت ههه
م ن
م َ ع
وعك نل زك ن ن
ل َع ع ن
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Ismail Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu
'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ketahuilah
Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang
memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas
yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota
keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang
dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya
dan
juga
anak-anaknya,
dan
dia
akan
dimintai
pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga
pemimpin
terhadap
harta
tuannya
dan
akan
dimintai
pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah
bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.4
3Lidwa Pustaka i-Software, Aplikasi Kitab 9 Imam Hadis.
4 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Ensiklopedia Hadis 2; Shahih Al Bukhori 2,
terj. Subhan Abdullah et. al., (Jakarta: Almahira, 2012), 84.
3
A. Kritik Sanad
1. Jalur Sanad
Abdullah bin 'Umar bin Al
Khaththab bin Nufail
"Abdullah bin Dinar,
maula Ibnu 'Umar"
Malik bin Anas bin Malik
bin Abi 'Amir
Isma'il bin 'Abdullah bin
'Abdullah bin Uwais
Nama Lengkap : Isma'il bin
ULAMA
KOMENTAR
'Abdullah bin 'Abdullah bin
Ahmad bin Hambal la ba`sa bih
Uwais
Yahya bin Ma'in
Dla'if
Kalangan : Tabi'ul Atba'
An Nasa'i
Dla'if
kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Ad Daulabi
Al 'Uqaili
Ad Daruquthni
Abu Hatim
Ibnu Abu Uwais
4
menyebutkan
dalam Ad Dlu'afa'
menyebutkan
dalam Ad Dlu'afa'
tidak menyebutkan
dalam shahihnya
Tsiqah
Sering
memalsukan hadits
Ibnu Hajar Al
'Asqalani
Nama Lengkap : Malik bin
ULAMA
Anas bin Malik bin Abi 'Amir
Yahya bin Ma'in
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in
Muhammad bin
kalangan tua
Sa'd
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 179 H
Nama Lengkap : "Abdullah bin
ULAMA
Shaduq namun
banyak kesalahan
dalam hafalan
KOMENTAR
Tsiqah
tsiqah ma`mun
KOMENTAR
Dinar, maula Ibnu 'Umar"
Ahmad bin Hambal Tsiqah
Kalangan : Tabi'in kalangan
Abu Hatim
Tsiqah
biasa
Abu Zur'ah
Tsiqah
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
An Nasa'i
Tsiqah
Negeri semasa hidup : Madinah
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
Wafat : 127 H
Ibnu Sa'd
Tsiqah
Al 'Ajli
Tsiqah
Ibnu Hibban
Ibnu Hajar Al
Atsqalani
5
disebutkan dalam
'ats tsiqaat
Tsiqah
Nama Lengkap : Abdullah bin
ULAMA
'Umar bin Al Khaththab bin
Ibnu Hajar Al
Nufail
Atsqalani
Kalangan : Shahabat
Adz Dzahabi
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 73 H5
KOMENTAR
Shahabat
Shahabat
2. Biografi Imam Bukhori
Nama lengkap Imam Bukhori yaitu Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin
al Mughirah bin Bardizbah, kuniyah beliau yaitu Abu Abdullah. Beliau dilahirkan
pada hari Jum'at setelah shalat Jum'at 13 syawwal 194 H di Bukhara. beliau
berasal dari nasab yaitu pertama, Al Ju'fi; nisabah Al Ju'fi adalah nisbah
Arabiyyah. Faktor penyebabnya adalah, bahwasanya al Mughirah kakek Bukhari
yang kedua masuk Islam, berkat bimbingan dari Al Yaman Al Ju'fi, maka nisbah
beliau
kepada Al Ju'fi adalah nisbah perwalian. Kedua, Al Bukhari; yang
merupakan nisbah kepada negeri Imam Bukhari lahir
Guru-guru
Imam Bukhari yang terkemuka yaitu yang telah beliau
riwayatkan haditsnya yaitu Abu 'Ashim An Nabil, Makki bin Ibrahim, Muhammad
bin 'Isa bin Ath Thabba', Ubaidullah bin Musa, Muhammad bin Salam Al
Baikandi, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Manshur, Khallad bin Yahya bin
Shafwan, Ayyub bin Sulaiman bin Bilal, Ahmad bin Isykab, Dan masih banyak
lagi.6
B. Kritik Matan
Bahwa hadis tersebut shahih karena telah diriwayatkan oleh Imam
Bukhori dengan tidak terdapat illat maupun syadzpada matandan diriwayatkan
dengan sanad yang tersambung. Walaupun pada sanad terakhir, banyak pendapat
yang meraguakan hafalannya karena ia sering melakukan kesalahan dalam
5i-Software, Aplikasi Kitab.
6 Ibid.
6
periwayatan, akan tetapi hadis ini didukung oleh beberapa hadis lain dengan sanad
yang berbeda yang juga di kategorikan shahih. Seperti pada sanad yang
diriwayatkan oleh Abu Daud, Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab bin Nufail >>
"Abdullah bin Dinar, Maula Ibnu 'Umar" >> Malik bin Anas bin Malik bin Abi
'Amir >> Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab.7
2539
Abu
Daud
4266
Ahmad
4920
Ahmad
5603
Ahmad
Hadis Pendukung
5635
Ahmad
5753
Ahmad
3408
Muslim
1627
Tirmidz
i
C. Fiqhul Hadis
Di dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW mengulang-ulang dua kali
bentuk
penekanan,
mempertanggung
bahwa
jawabkan
setiap
atas
orang
yang
adalah
pemimpin
dipimpinnya.
Bahkan
dan
harus
seseorang
harusmenjadi pemimpin atas dirinya sendiri dan harus mempertanggung jawabkan
atasnya. Dan orang yang paling besar tanggungjawabnya adalan imam (khalifah,
raja, presiden, dll.).Ia harus mempertanggung jawabkan tidak hanya atas
keluarganya saja atau hal-hal di dalam istananya, tetapi ia harus mempertanggung
jawabkan setiap orang yang berada di bawah kekuasaanya. Dalam hal ini Amirul
Mukminin Umar bin Al-Khattab menyatakan,”Demi Allah, andaikata ada anak
kambing yang mati di sungai Tigris (Dajlah) atau sungai Efrat, niscaya Umar
7 Ibid.
7
dituntut mempertanggung jawabkannya.” Jadi, tanggung jawab imam sangatlah
besar.
Sebenarnya, sebagaimana dinyatakan sebagian kalangan, jabatan bukanlah
sesuatu yang membanggakan, tetapi jabatan tak lain adalah tanggung jawab.
Apalagi saat-saat sekarang ini yang banyak sekali tekanan dari sana sini. Maka,
tanggung jawab semakin besar dan semakin berat.
Sabda Rasulullah,“Laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan dia
dimintai pertanggung-jawab atas yang dipimpinnya. Dan isteri pemimpin
terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya.” Keduanya memiliki
tugas yang harus dipertanggung jawabkan.Nampak disini adanya dua tanggung
jawab, yakni mengenai suami bertanggung jawab atas anggota keluarganya,
sementara juga betanggung jawab atas anggota keluarga rumah suaminya.
Benar sekali bahwa suami bertanggung jawab atas anggota keluarganya,
dan isteri bertanggung jawab atas anggota keluarga rumah suaminya.Tetapi
tanggung jawab itu berbeda, isteri bertanggung jawab atas kondisi dan urusan
rumah.
Dalam hal tanggung jawab suami, Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
menjelaskan “... tanggung jawab suami lebih umum dan lebih berat, berdasarkan
firman Allah :8
َ
َ َ
َ َ َ َ َ
9
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita).”10
Seandainya jika sang isteri tidak melakukan tugas pokoknya, maka suami
bertanggung jawab atasnya jika ia mengetahuinya.
Sabda beliau, “Dan budak juga pemimpin terhadap harta tuannya dan
akan dimintai pertanggung jawab atasnya.” Maksudnya, seandainya seseorang
8 Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Syarh Shahih Al Bukhori 9, terj. Fathoni Muhammad dan
Muhtadi (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2013), IX: 1178-1179.
9 An-Nisaa’ (4): 34
10 Aplikasi Qur’an in Word 2007.
8
memiliki budak dan ia memodalinya untuk berdagang, atau ia memiliki budak dan
menyerahkan unta kepadanya untuk dipelihara, maka budak itu bertanggung
jawab atas harta benda tuannya tersebut dan harus mempertanggung jawabkannya.
Sabda beliau,”...harta benda tuannya...” karena budak tidak bisa memiliki,
sekalipun ia diberi sesuatu maka ia tidak bisa memilikinya. Jika ada seseorang
tuan berkata kepada budaknya, “Ambillah mantel ini yang bisa kamu gunakan
saat musim dingin,” maka mantel itu tetap menjadi milik tuannya.11
2.2 Pemimpin Adalah Pelayan Masyarakat
شهب َع عن َال نحس ع
ع
ع
ع
ن
ن َأ ل
م َ ع
ع
حد لث ععناَ َأنبوُ َانل ن ع ه
ن
ع ع ه
حد لث ععناَ َأنبوُ َن نععي ن ر
ق ع
ن َزهعياَرد َ ع
ضه ه
معر ه
مع ن ه
د َالل ل ه
عاَ ع
ع نب عي ن ع
ن َي ع ع
ساَرر َهفيِ َ ع
د َ ع
ل َب ن ع
ه َب ن ع
حد يث ن ع
ق ك
قاَ ع
َديثثا
ه َفع ع
ح ه
مع ن ه
ت َهفي ه
ال ل ه
ك َ ع
م ع
ل َإ هينيِ َ ن
ه َ ع
ل َل ع ن
ماَ ع
ذي َ ع
م
ه َع عل عي ن ه
ل َالل ل ه
ه َ ه
س ه
ه َوع ع
ن َعر ن
ع
سل ل ع
صللىَّ َالل ل ن
معنت ن ن
ه َ ع
سوُ ه
م ن
قوُ ن
ن
م َي ع ن
ماَ َ ه
ه َع عل عي ن ه
س ه
ه َوع ع
ع
ل َ ع
سل ل ع
صللىَّ َالل ل ن
مع ن ن
يِ َ ع
م ن
ت َالن لب ه ل
م
ست عنر ع
عي ل ث
ه َعر ه
ح ر
حط نعهاَ َب هن ع ه
ع عب ن ر
صي ع
م َي ع ن
د َا ن
ة َإ هلل َل ع ن
ة َفعل ع ن
ه َالل ل ن
عاَ ن
12
ح ع
جن لةه
ة َال ن ع
د َعرائ ه ع
ج ن
يع ه
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada
kami Abul Asyhab dari Al Hasan, bahwasanya Abdullah bin Ziyad
mengunjungi Ma'qil bin yasar ketika sakitnya yang menjadikan
kematiannya, lantas Ma'qil mengatakan kepadanya; 'Saya sampaikan
hadist
kepadamu
yang
aku
dengar
dari
Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda; "Tidaklah seorang hamba yang Allah beri amanat
kepemimpinan, namun dia tidak menindaklanjutinya dengan baik, selain
tak bakalan mendapat bau surga.13
A. Kritik Sanad
1. Jalur Sanad
11Al Utsaimin, Al Bukhori, 1178-1179.
12i-Software, Aplikasi Kitab.
13 Shari, et. al., Hadis Tematik (Jakarta: Diadit Media, 2006), 127-128.
9
Ma'qil bin Yasar bin
'Abdullah
Al Hasan bin Abi Al Hasan
Yasar
Ja'far bin Hayyan
Al Fadlol bin Dukain bin
Hammad bin Zuhair
Nama Lengkap : Al Fadlol bin
ULAMA
KOMENTAR
Dukain bin Hammad bin Zuhair An Nasa'i
tsiqah ma`mun
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in
Al 'Ajli
tsiqah tsabat
kalangan tua
Abu Hatim Ar
Kuniyah : Abu Nu'aim
Rozy
Negeri semasa hidup : Kufah
Ibnu Hajar al
Wafat : 218 H
'Asqalani
Adz Dzahabi
Nama Lengkap : Ja'far bin
ULAMA
Tsiqah
Tsiqah Tsabat
Alhafidz
KOMENTAR
Hayyan
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa
Abu Hatim
Tsiqah
Shahabat)
Abu Zur'ah
Tsiqah
Kuniyah : Abu Al Asyhab
An Nasa'i
Laisa bihi ba's
Negeri semasa hidup : Bashrah
Ibnu Hibban
Wafat : 165 H
Ibnu Hajar al
'Asqalani
10
disebutkan dalam
'ats tsiqaat
Tsiqah
Adz Dzahabi
Nama Lengkap : Al Hasan bin
ULAMA
Abi Al Hasan Yasar
Al 'Ajli
Kalangan : Tabi'in kalangan
Muhammad bin
pertengahan
Sa'd
Kuniyah : Abu Sa'id
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 110 H
Nama Lengkap : Ma'qil bin
Ibnu Hibban
Ibnu Hibban
ULAMA
Yasar bin 'Abdullah
Ibnu Hajar al
Kalangan : Shahabat
'Asqalani
Kuniyah : Abu 'Ali
Adz Dzahabi
Negeri semasa hidup : Bashrah14
Tsiqah
KOMENTAR
Tsiqah
tsiqah ma`mun
disebutkan dalam
'ats tsiqaat
Yudallis
KOMENTAR
Shahabat
Shahabat
B. Kritik Matan
Bahwa hadis tersebut shahih karena telah diriwayatkan oleh Imam Bukhori
dengan tidak terdapat illat maupun syadz pada matandan diriwayatkan dengan
sanad yang tersambung, yang rata-rata dianggap tsiqah.
C. Fiqhul Hadis
Menurut H. Muhammad Syafi’I, hadis tersebut menjadi dalil tentang wajib
bagi wali untuk memberikan nasihat kepada rakyatnya. Pemimpin juga harus
berusaha untuk mencari kemaslahatan hidup rakyatnya, baik dalam kehidupan
agama maupun kehidupan duniawinya.
Dalam padangan Islam, seorang pemimpin adalah orang yang diberi
amanat oleh Allah SWT, untuk memimpin rakyat, yang di akhirat kelak akan
14i-Software, Aplikasi Kitab.
11
dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT, sebagaimana telah dijelaskan di
atas. Dengan demikian, meskipun seorang pemimpin dapat lolos dari tuntutan
rakyatnya karena ketidak adilan, misalnya, ia tidak akan mampu meloloskan diri
dari tuntutan Allah SWT kelak di akhirat.
Oleh karena itu, hendaknya pemimpin jangan menganggap dirinya sebagai
manusia super yang bebas berbuat dan memerintah apa saja kepada rakyatnya.
Akan tetapi, ia harus berusaha memposisikan dirinya sebagai pelayan dan
pengayom masyarakat.
Dalam hal sebagai pengayom masyarakat, Herry Muhammad mengutip hadis
yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah sebagai berikut:
Abu Hurairah r.a. menuturkan bahwa Rosulullah SAW, bersabda,
“Seseorang pemimpin adalah pengayom, bersama rakyatnya akan
memerangi orang-orang kafir dan wajib dipatuhi. Jika ia menyuruh
bertaqwa kepada allah, maka baginya adalah pahala. Tetapi jika ia
menyuruh kepada selain itu, maka akan menanggung dosanya.” (HR.
Imam Nasa’i).15
Dalam hadis yang diterima dari Siti Aisyah dan dan diriwayatkan oleh
Imam Muslim, Nabi SAW bersabda, “Ya Allah, siapa yang menguasai suatu
urusan umatku lalu mempersulit mereka, maka persulitlah baginya. Dan siapa
yagn mengurusi umatku dan berlemah lembut pada mereka, maka permudahlah
baginya.”
Hal itu menunjukkan bahwa Allah dan Rosul-Nya sangat peduli terhadap
hambanya agar terjaga dari kedzaliman para pemimpin yang kejam dan tidak
bertanggung jawab. Pemerintah yang kejam dikategorikan sebagai sejahatjahatnya pemerintah, sebagaimana Sabda Rosulullah Saw.
Pemerintah yang dzalim yang tidak mau mengayomi dan melayani
rakyatnya diancam tidak akan pernah mencium harumnya surga, apalagi
memasukinya, sebagaimana hadis yang dinukil oleh Shari dan kawan-kawan.
Oleh karena itu, agar kaum muslimin dapat terhindar dari pemimpin yang
dzalim, maka harus berhati-hati dalam memilih seorang pemimpin, pemilihan
15 Herry Muhammad, 44 Teladan Kepemimpinan Muhammad, (Jakarta: Gema Insani, 2008),
61.
12
pemimpin harus betul-betul didasarkan pada kualitas, integritas, loyalitas dan
yang paling penting adalah keagamaannya. 16
Hadis Penguat :
ع
م
ن َإ هب نعرا ه
ن َال ن ه
س ع
ساَ ع
و َ ع
يِ َوعإ ه ن
م ن
حد لث ععناَ َأنبوُ َغ ع ل
هي ع
ح ن
س ع
ق َب ن ن
معه ز
خب ععرعناَ َو َعقاَ ع
مث علنىَّ َعقاَ ع
ن
ل َانل ع
ق َأ ع ن
س ع
م ن
م ع
ل َإ ه ن
ح ن
ن َال ن ن
ح ل
وع ن
خعرا ه
د َب ن ن
ع
ن َه ه ع
مععاَ ن
ِن َأ عهبي
ن َقععتاَد ع ع
م َ ع
ع
حد لث ععناَ َ ن
ة َع ع ن
حد لث عهنيِ َأهبيِ َع ع ن
ذ َب ن ن
شاَ ر
ال نمهليح َأ ع
ل َع ع ع
د َالل ل
ع
ب
َ ل
ق
ع
م
َ َّلى
خ
د
َ د
َيا
ز
َ ن
ب
َ ه
ي
ب
ع
َ ن
ع
ن
ه
ر
ه
ن
ن
ع
ع
ن
ع
ن
ع
ل
ن َي ع ع
ع
ه
ع
ساَرر
ه
ه
ع ه
حد يث ن ع
معنقه ك
قاَ ع
ِث َل عوُنعل َأ عيني
ه َفع ع
دي ر
ح ه
ض ه
معر ه
ك َب ه ع
م ع
ل َإ هينيِ َ ن
ه َ ع
ل َل ع ن
هفيِ َ ع
فيِ َال نموُت َل ع ن
حد يث ن ع
سوُ ع
ه
ل َالل ل ه
س ه
ك َب ه ه
ه
م َأ ع
ت َعر ن
ه َ ع
صللىَّ َالل ل ن
معن ن
ع ن ه ن
ه َ ع
ع
ل َماَ َم ع
م َعل
م َي ع ن
سل ه ه
ن َأ ه
ع عل عي ن ه
م ن
ه َوع ع
ن َث ن ل
معر َال ن ن
ر َي عهليِ َأ ن
سل ل ع
مي ع
قوُ ن ع ه ن
مي ر
خ ن
ة
م َي عد ن ن
جن ل ع
م َال ن ع
ص ن
جه ع ن
َي ع ن17.َ .َ .َ .
مععهن ن
ل َ ع
ح َإ هلل َل ع ن
د َل عهن ن
م َوعي عن ن ع
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Ishaq
bin Ibrahim dan Muhammad bin Mutsanna, Ishaq berkata; telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan
kepadaku ayahku dari Qatadah dari Abu Al Malih, bahwa Ubaidullah bin
Yizad menjenguk Ma'qil bin Yasar ketika sakit, Ma'qil lalu berkata
kepadanya, "Sungguh saya akan menceritakan kepadamu suatu hadits,
sekiranya saya tidak diambang kematian niscaya saya tidak akan
menceritakannya kepadamu. Saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pemimpin yang
mengurusi perkara kaum Muslimin sedang dia tidak bersungguh-sungguh
dan tidak jujur, melainkan ia tidak akan dimasukkan bersama mereka ke
dalam surga ....18
16 Shari, Tematik, 127-128.
17i-Software, Aplikasi Kitab.
18 Ibid.
13
2.3 Batas Ketaatan kepada Pemimpin
ن َعناَفهرع
حد لث ععناَ َل عي ن ك
حد لث ععناَ َقنت عي نب ع ن
د َالل ل ه
ن َع نب عي ن ه
سهعي ر
د َ ع
ع
ن َ ع
ه َع ع ن
ث َع ع ن
ة َب ن ن
ع عن َابن َع نمرع عن َالنبيِ َصللىَّ َالل له َع عل عيه َوسل ل ع
ه َعقاَ ع
ل
م َأن ل ن
ن ه ع ع ع
ن
ع ع ن له ي ع
ن ن ه
ع
ع َعوال ل
ه َإ هلل
طاَع ع ن
ح ل
ماَ َأ ع
م ن
م َال ل
م ن
ب َوعك عره ع
ة َهفي ع
س ن
منرهء َال ن ن
ع ععلىَّ َال ن ع
سل ه ه
أ عن َيؤ نمر َبمعصية َفعإ ن
ع َوععل َ ع
ةو
طاَع ع ع
صي ع ر
مع ن ه
ن َأ ه
م ع
ن ن ع ع ه ع ن ه ع ر ه ن
ة َفععل َ ع
س ن
معر َب ه ع
َحد لث ععنا
مث علنىَّ َعقاَعل َ ع
م ن
م ع
ن َ ع
ع
ن َال ن ن
ح ل
ب َوع ن
حنر ر
د َب ن ن
حد لث ععناَه َنزهعي ننر َب ن ن
ع
ق ل
َما
وُ َال ن ع
ر َ ع
ن َح َو َ ع
طاَ ن
يع ن
حد لث ععناَ َأهبيِ َك هعلهن ع
ن َن ن ع
حد لث ععناَ َاب ن ن
حعيىَّ َوعهن ع
مي ن ر
19
ه َب ههع ع
ه
سعناَهد َ ه
د َالل ل ه
ن َع نب عي ن ه
ذا َانل ه ن
مث نل ع ن
عع ن
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Laits dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Wajib setiap orang
untuk mendengar dan taat, baik terhadap sesuatu yang dia suka atau
benci, kecuali jika dia diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada
kewajiban baginya untuk mendengar dan taat." Dan telah menceritakan
kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan-.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami ayahku keduanya dari
'Ubaidullah dengan isnad seperti ini.20
A. Kritik Sanad
1. Jalur Sanad
Abdullah bin 'Umar bin Al
Khaththab bin Nufail
"Nafi', maula Ibnu 'Umar"
Ubaidullah bin 'Umar bin
Hafsh bin 'Ashim bin
19 Ibid.
20Al Utsaimin, Al Bukhori, 1192.
14
'Umar bin Al Khaththab
Laits bin Sa'ad bin
'Abdur Rahman
Qutaibah bin Sa'id bin
Jamil bin Tharif bin
'Abdullah 21
Nama Lengkap : Qutaibah
ULAMA
KOMENTAR
bin Sa'id bin Jamil bin Tharif Abu Hatim
Tsiqah
bin 'Abdullah
An Nasa'i
Tsiqah
Kalangan : Tabi'ul Atba'
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
kalangan tua
Ibnu Hajar al
Kuniyah : Abu Raja'
'Asqalani
Negeri semasa hidup : Himsh
Wafat : 240 H
Nama Lengkap : Laits bin Sa'ad
ULAMA
Tsiqah Tsabat
KOMENTAR
bin 'Abdur Rahman
Yahya bin Ma'in
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in
Ahmad bin Hambal Tsiqah
kalangan tua
Abu Zur'ah
Kuniyah : Abu Al Harits
Muhammad bin
Negeri semasa hidup : Maru
Sa'd
Wafat : 175 H
Nama Lengkap : Ubaidullah
Ibnu Madini
ULAMA
Tsiqah
Tsiqah
Tsiqah
Tsiqah Tsabat
KOMENTAR
bin 'Umar bin Hafsh bin 'Ashim Ibnu Hajar
tsiqah tsabat
bin 'Umar bin Al Khaththab
tsiqah
Adz Dzahabi
21i-Software, Aplikasi Kitab.
15
Kalangan : Tabi'in kalangan
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
biasa
Abu Hatim
Tsiqah
Kuniyah : Abu 'Utsman
Abu Zur'ah
tsiqah
Negeri semasa hidup : Madinah An Nasa'i
Wafat : 147 H
Nama Lengkap : "Nafi', maula
ULAMA
tsiqah tsabat
KOMENTAR
Ibnu 'Umar "
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
Kalangan : Tabi'in kalangan
Al 'Ajli
Tsiqah
biasa
An Nasa'i
Tsiqah
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Ibnu Kharasy
Tsiqah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 117 H
Nama Lengkap : Abdullah bin
ULAMA
'Umar bin Al Khaththab bin
Ibnu Hajar Al
Nufail
Atsqalani
Kalangan : Shahabat
Adz Dzahabi
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 73 H22
KOMENTAR
Shahabat
Shahabat
2. Biografi Imam Muslim
Nama lengkap beliau yaitu Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz alQusyairi an-Naisaburi dan kuniyah beliau yaitu Abdul Husain. Dalam hal tanggal lahir
beliau, para ulama tidak bisa memastikan tahun kelahiran beliau, sehingga sebagian
mereka ada yang berpendapat bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 204 Hijriah, dan
ada juga yang berpendapat bahwa kelahiran beliau pada tahun 206 Hijriah. Beliau
bernasab yaitu pertama, Al Qusyairi; merupakan nisbah kepada Qabilah afiliasi beliau,
ada yang mengatakan bahwa Al Qusyairi merupakan orang arab asli, dan ada juga yang
berpendapat bahwa nisbah kepada Qusyair merupakan nisbah perwalian saja. Kedua, An
22 Ibid.
16
Naisaburi; merupakan nisbah yang di tujukan kepada negri tempat beliau tinggal, yaitu
Naisabur. Satu kota besar yang terletak di daerah Khurasan.Guru-guru beliau yang paling
mencolok yaitu Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabi, guru beliau yang paling tua, Al
Imam Muhammad bin Isma’il Al Bukhari, Al Imam Ahmad bin Hambal, Al Imam Ishaq
bin Rahuyah al Faqih al Mujtahid Al Hafizh, Yahya bin Ma’in, imam jarhu wa ta’dil,
Ishaq bin Manshur al Kausaj, Abu Bakar bin Abi Syaibah, penulis buku al Mushannaf,
Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi, Abu Kuraib Muhammad bin Al ‘Alaa`,
Muhammad bin Abdullah bin Numair, Abd bin Hamid.23
B. Kritik Matan
Bahwa hadis tersebut shahih karena telah diriwayatkan oleh Imam
Bukhori dengan tidak terdapat illat maupun syadz pada matandan diriwayatkan
dengan sanad yang tersambung, yang rata-rata dianggap tsiqah.
Hadis Penguat
6611
Bukhari
2855
Ibnu Majah
4135
Nasa'i
1629
Tirmidzi
2257
Abu Daud
4439
Ahmad
5996
Ahmad
12454
Ahmad
C. Fiqhul Hadis
Kata “imam” menurut para ulama adalah kepala Negara. Sementara
pejabat-pejabat dibawahnya merupakan wakilnya, dan hukumnya seperti imam,
berdasarkan sabda Rosulullah SAW, “dan barang siapa mentaati amirku, berarti
ia taat kepadaku”. Jadi, ketaatan kepada para pengganti kepala Negara, baik
23Husein Bahreisj, himpunan hadis shahih muslim (Surabaya: Usana, 1987), ix-xi.
17
menteri, gubernur, bupati dan pejabat dibawahnya, semua masuk kepada ketaatan
kepada kepala Negara, karena mereka semua berada dibawah komandonya.
Sehingga tidak boleh melawannya atau membangkangnya kecuali jika perintah
itu berupa kemaksiatan kepada Allah SWT. Jika mereka salah dan tersesat, maka
kita harus melaporkannya kepada pejabat diatasnya. Jika ditanggapi dengan baik
dan pejabat yang salah itu kembali kepada jalan kebenaran, maka itu cukup.
Namun jika tidak ditanggapi maka dilaporkan kepada pejabat yang lebih tinggi
lagi, sampai kepada kepala Negara.24
Batasan-batasan ketaatan kepada pemimpin meliputi :
1) Penguasa / kepala Negara tersebut bersikap adil.
2) Kepala Negara tersebut tidak memerintahkan rakyatnya untuk berbuat
maksiat.”25
3) Rakyat yang harus bersabar menanggung kedzaliman pemimpin.
4) Tetap taat kepada pemimpin meskipun mereka merampas hak rakyatnya.
5) Wajib setia mengikuti jama’ah kaum muslimin saat terjadi fitah, bahkan
dalam keadaan apapun, serta haram menentang ketaan dan memisahkan
diri dari jama’ah.26
Dan berikut, hadis yang menjadi dasar dalam menentukan batasan-batasan
ketaatan kepada pemimpin:
1) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dengarlah dan taatilah
sekalipun yang memimpin kalian adalah seorang budak habsyi, seolaholah kepalanya gimbal." Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah
ketika haji wada', beliau bersabda: "Seandainya kalian dipimpin oleh
seorang budak yang memimpinmu dengan kitabullah, maka dengarkanlah
dan ta'atilah dia." (HR. Bukhori)27
2) “Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Siapa yang melihat dari
amirnya sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia bersabar, sebab
tidaklah seseorang meninggalkan jama'ah sejauh sejengkal, lantas ia
meninggal dunia, melainkan ia mati jahiliyah." (HR. Bukhori)28
24Al Utsaimin, Al Bukhori, 1189.
25 Muhibbin, Hadis-Hadis Politik, (Yogyakarta: Lesiska, 1996), 85-86.
26 Nawawi, ibn Al Hajjaj, 145-149.
27 i-Software, Aplikasi Kitab.
28 Ibid.
18
3) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barang siapa
mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, dan barangsiapa bermaksiat
kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa metaati
seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan siapa saja
bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat
kepadaku." (HR. Bukhori)29
4) “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib bagi kalian
untuk mendengar dan taat baik dalam keadaan susah maupun senang,
dalam perkara yang disukai dan dibenci dan biarpun merugikan
kepentinganmu."(HR. Muslim)30
5) Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Idris dari Yahya bin Sa'id dan Ubaidullah bin Umar dari 'Ubadah bin Walid
bin 'Ubadah dari ayahnya dari kakeknya dia berkata, "Kami pernah
membaiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk taat dan
mendengar baik dalam keadaan lapang atau sempit, dalam keadaan
semangat atau terpaksa dan lebih mementingkan kepentingannya dari
pada diri sendiri, tidak menentang perintahan yang berwenang dan untuk
mengatakan kebenaran di mana saja kami berada, serta tidak takut
(dalam menegakkan kalimat) Allah terhadap celaan orang-orang yang
mencela." (HR. Muslim)31
6) Dari Ubadah bin Shamit, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memanggil kami, lantas kami membai'at beliau. Dan di antara yang kami
ambil janji adalah, berbai'at untuk selalu taat dan mendengar baik dalam
keadaan lapang atau terpaksa, mementingkan kepentingannya dari pada
kepentingan diri sendiri, dan tidak memberontak pemerintahan yang
berwenang." Beliau bersabda: "Kecuali jika kalian melihat ia telah
melakukan kekufuran yang jelas, dan kalian memiliki hujjah di sisi
Allah."(HR. Muslim)32
7) Seorang laki-laki Anshar menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
seraya berkata, "Tidakkah anda mengangkatku menjadi pegawai
sebagaimana anda mengangkat fulan (menjadi pegawai)?" beliau
bersabda: "Sesungguhnya sepeninggalanku kelak, kamu akan menjumpai
(penguasa) yang mementingkan diri sendiri. Maka sabarlah hingga kalian
berjumpa denganku di telaga."(HR. Muslim)33
8) Hudzaifah bin Yaman berkata, "Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, dahulu
saya berada dalam kejahatan, kemudian Allah menurunkan kebaikan
(agama Islam) kepada kami, apakah setelah kebaikan ini timbul lagi
kejatahan?" beliau menjawab: "Ya." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah
kejahatan tersebut akan timbul lagi kebaikan?" beliau menjawab: "Ya."
29 Ibid.
30 Ibid.
31 Ibid.
32 Ibid.
33 Ibid.
19
Saya bertanya lagi, "Apakah setelah kebaikan ini timbul lagi kejahatan?"
beliau menjawab: "Ya." Aku bertanya, "Bagaimana hal itu?" beliau
menjawab: "Setelahku nanti akan ada pemimpin yang memimpin tidak
dengan petunjukku dan mengambil sunah bukan dari sunahku, lalu akan
datang beberapa laki-laki yang hati mereka sebagaimana hatinya setan
dalam rupa manusia." Hudzaifah berkata; saya betanya, "Wahai
Rasulullah, jika hal itu menimpaku apa yang anda perintahkan
kepadaku?" beliau menjawab: "Dengar dan patuhilah kepada
pemimpinmu, walaupun ia memukulmu dan merampas harta bendamu,
dengar dan patuhilah dia."(HR. Muslim)34
9) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan datang para
penguasa, kalian mengenal mereka namun kalian mengingkari (perbuatan
mereka), siapa yang tahu (kemungkarannya) hendaklah berlepas diri, dan
barangsiapa mengingkari maka ia telah selamat. Tetapi bagai yang ridla
dan mengikuti”, para sahabat langsung menyelah, "Bagaimana jika kita
perangi saja?" beliau menjawab: "Tidak! Selama mereka masih shalat."
(HR. Bukhori)35
Di Indonesia, sekarang terdapat permasalahan tentang kinerja pemimpin
(presiden) yang belum lama dilantik ini. Semenjak 100 hari dari pelantikannya,
presiden Jokowi telah mendapat sorotan dari rakyat, mengenai kebijakan yang
dinilai merugikan rakyat Indonesia.”36
Apabila kita telaah berdasarkan tema “kepemimpinan”, maka kita dapati
bahwa kita tetaplah harus menuruti apa yang dikehendaki oleh pemimpin kita,
selama hal tersebut tidak menjerumuskan kita dalam tindak kemaksiatan. Maka
dari itu, dalam mengatasi hal yang seperti ini, kita harus sabar.
Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwa Rosulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya agama itu adalah nasihat.” Para sahabat bertanya, “Bagi siapa ya
Rosulullah ?” Rosulullah SAW menjawab, “Ya, bagi Allah, Kitab-Nya, RosulNya, para pemimpin kaum muslimin dan untuk semua kaum muslimin.” (HR.
Imam Nasa’i)
Rosulullah telah merusmuskan dengan satu kalimat pendek namun terasa,
“agama itu adalah nasihat”. Inilah nasihat yang ditujukan kepada para pemimpin,
apapun lebel kepemimpinannya dan kepada umat manusia pada umumnya.
Manusia tanpa agama bagaikan berjalan tanpa tujuan, sedangkan manusia tanpa
34 Ibid.
35Ibid.
36 Tribunnews.com 9 Mei 2015 10:26
20
ilmu, bagaikan berjalan tanpa arah. Itulah pentingnya agama, sebagai petunjuk
dalam menjalani hidup ini, mau kemana, dengan cara apa dan prinsip yang kokoh.
Menurut Dr. Taufiq Asy Syawi, amar ma’ruf nahi mungkar pertama kali
harus diterapkan dengan tujuan mencegah kemungkaran yang timbul dari
perbuatan penguasa atau dari mereka yang bekerja untuk kepentingannya. Asy
Syawi mengutip pendapat Syekh Muhammad Abduh yang mengatakan bahwa,
”Amar ma’ruf nahi mungkar merupakn suatu kewajiban yang dipikul atas tiap
orang muslim agar orang yang paling rendah dari mereka sanggup memegang
hidup orang yang paling tinggi dari mereka.” Orang-orang yang sanggup
menghadapi penguasa dan mencegahnya dari perbuatan mungkar, pahalanya lebih
besar daripada menghadapi pribadi biasa. Karena ia berani memasang dirinya
didepan bahaya yang lebih besar.
Dimasa khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab, metode ini berjalan.
Yakni, mengawasi para pejabat publik. Abduh berkomentar, “seorang gembel
penggembala unta menyuruh Umar bin Khattab sebagai Amirul Mu’minin dan
mencegahnya dalam apa yang dia tahu bahwa itu yang benar atau keliru.”
Disini, tidak ada jarak antara si pemimpin dengan rakyat yang
dipimpinnya. Pejabat publik akan mendapat pengawasan langsung dari rakyatnya.
Dengan demikian, para pejabat akan sangat berhati-hati dalam berbuat dan
berucap.37
37 Herry, Teladan Kepemimpinan, 63-65.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap orang adalah pemimpin dan harus mempertanggung jawabkan atas
yang dipimpinnya. Bahkan seseorang harus menjadi pemimpin atas dirinya sendiri
dan harus mempertanggung jawabkan atasnya. Dan orang yang paling besar
tanggungjawabnya adalan imam (khalifah, raja, presiden, dll.). Ia harus
mempertanggung jawabkan tidak hanya atas keluarganya saja atau hal-hal di
dalam istananya, tetapi ia harus mempertanggung jawabkan setiap orang yang
berada di bawah kekuasaanya.
Seorang pemimpin adalah orang yang diberi amanat oleh allah Swt, untuk
memimpin rakyat, yang di akhirat kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh
allah swt, sebagaimana telah dijelaskan di atas. Dengan demikian, meskipun
seorang pemimpin dapat lolos dari tuntutan rakyatnya karena ketidak adilan,
misalnya, ia tidak akan mampu meloloskan diri dari tuntutan allah swt kelak di
akhirat.
Ketaatan kepada pemimpin atau para pengganti kepala negara, baik
menteri, gubernur, bupati dan pejabat dibawahnya, semua masuk kepada ketaatan
kepada kepala negara, karena mereka semua berada dibawah komandonya.
Sehingga tidak boleh melawannya atau membangkangnya kecuali jika perintah
itu berupa kemaksiatan kepada Allah SWT. Jika mereka salah dan tersesat, maka
kita harus melaporkannya kepada pejabat diatasnya. Jika ditanggapi dengan baik
dan pejabat yang salah itu kembali kepada jalan kebenaran, maka itu cukup.
Namun jika tidak ditanggapi maka dilaporkan kepada pejabat yang lebih tinggi
lagi, sampai kepada kepala negara.
3.2 Saran
Dalam
pembahasan
kali
ini
penulis
menyarankan
kepada
semua
mahasiswa/mahasiswi yang membaca makalah ini untuk bisa memahami tentang
“Kepemimpinan”. Mahasiswa juga diharapkan bisa berperan aktif dalam
melakukan pembahasan masalah/tugas yang dihadapinya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Abu. Ensiklopedia Hadis 2; Shahih
Al Bukhori 2, terj. Subhan Abdullah et. al.. Jakarta: Almahira. 2012.
Al-Qostholani, Al-Allamah Syihabuddin Ahmad bin Muhammad Al-Khothib.
Irsyadus Sari Ila Syarhi Shohih Bukhori. Mesir: Maktabah Al Kubro
Al Amiriyah, t.t.
Aplikasi Qur’an in Word 2007
Bahreisj, Husein. Himpunan Hadis Shahih Muslim. Surabaya: Usana. 1987.
Bin Shalih Al Utsaimin, Muhammad. Syarh Shahih Al Bukhori, terj. Fathoni
Muhammad dan Muhtadi .Jakarta: Darus Sunnah Press. 2013.
Lidwa Pustaka i-Software. Aplikasi Kitab 9 Imam Hadis.
Shari, et. al. Hadis Tematik. Jakarta: Diadit Media, 2006.
Muhammad, Herry. 44 Teladan Kepemimpinan Muhammad. Jakarta: Gema
Insani. 2008.
Muhibbin.Hadis-Hadis Politik. Yogyakarta: Lesiska, 1996.
Nawawi, Imam . Al Minhaj Syarh Shahih Muslim ibn Al Hajjaj. Jakarta: Darus
Sunnah. 2011.
Tribunnews.com 9 Mei 2015 10:26.
23