| Website Resmi Bappeda Kota Dumai |

PEMERINTAH KOTA DUMAI

RENSTRA BAPPEDA KOTA
DUMAI TA. 2016-2021

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KOTA DUMAI
Nomor :
/Bappeda/2016

TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DUMAI
TAHUN 2016-2021
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DUMAI
Menimbang

Mengingat

:


:

a.

Bahwa untuk dapat mewujudkan kinerja dalam urusan Pemerintah Umum
guna mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kota Dumai Nomor 08 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Dumai Tahun 2021, perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Dumai Tahun 2016-2021
sebagai pedoman yang wajib dipatuhi/ditaati dan dilaksanakan oleh
seluruh Pejabat Struktural dan karyawan di lingkungan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai;

b.

bahwa untuk dapat mewujudkan maksud huruf "a" di atas,maka perlu
ditetapkan dengan suatu keputusan Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai.

1.


Undang-undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3829);

2.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

3.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);

5.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

6.

7.

8.

9.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3866);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10.


Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara;

11.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

12.

13.

14.

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Dumai (Lembaran Daerah Kota
Dumai Tahun 2008 Nomor 8 seri D) sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 3 Tahun 2011 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Dumai (Lembaran Daerah Kota
Dumai Tahun 2011 Nomor 3 seri D);

15.

16.
17.

Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 6 Tahun 2016 Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kota Dumai Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah
Kota Dumai Tahun 2016 Nomor 1 seri A);
Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Daerah Kota Dumai Tahun 2016-2021;

Peraturan Walikota Dumai Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Berita
Daerah Kota Dumai Tahun 2016 Nomor 1 Seri A).
MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN

:

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DUMAI TAHUN 2016-2021.

KESATU

:

Penetapan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Dumai Tahun 2016 2021 sebagaimana terlampir dan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari keputusan ini;


KEDUA

:

Rencana Strategis (RENSTRA) sebagaimana dimaksud diktum KESATU di atas
merupakan pediman yang wajib dijadikan acuan, rujukan dan dilaksanakan oleh
seluruh Pejabat Struktural, Karyawan di lingkungan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masingmasing;

KETIGA

:

Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan
kepada APBD Kota Dumai c/q belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Dumai Tahun Anggaran 2016-2021;

KEEMPAT

:


Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan
diadakan perubahan sebagaimaa mestinya apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di : Dumai
Pada tanggal : September 2016
KEPALA,

MARJOKO SANTOSO, SKM, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19630614 198803 1 001

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga
Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kota Dumai Tahun 2016 - 2021 dapat disusun dan
diselesaikan sebagaimana mestinya.

Rencana Startegis BAPPEDA yang selanjutnya disingkat dengan
Renstra SKPD adalah dokumen Perencanaan SKPD untuk periode 5
(lima) tahun, yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta
berpedoman kepada RPJMD yang bersifat indikatif.
Di dalamnya
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan
SKPD yang direncanakan dalam rangka mewujudkan pencapaian
sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD.
Renstra BAPPEDA Kota Dumai tahun 2016 - 2021 ini disusun
dengan berpedoman kepada RPJMD Kota Dumai Tahun 2016 - 2021,
yang selanjutkan akan menjadi pedoman BAPPEDA Kota Dumai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya selama 5 (lima) tahun ke depan.
Renstra BAPPEDA Kota Dumai merupakan bagian dari kontrak kinerja
Kepala BAPPEDA dengan Walikota Dumai, implementasi Renstra setiap
tahunnya dijabarkan ke dalan Rencana Kerja (Renja). Untuk pencapaian
target tersebut perlu dipahami dan diupayakan untuk mewujudkannya
oleh semua unsur pimpinan dan staf di BAPPEDA

Dumai,


September 2016

KEPALA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA DUMAI

MARJOKO SANTOSO, SKM. M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19630614 198803 1 001

FTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

 

 
  
   
..............................
 






5

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN BAPPEDA KOTA DUMAI
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ........................................................
2.2 Sumber Daya Bappeda Kota Dumai

7

...............................

12

2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda .. .................................................................

19

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda ......................

23

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan

BAB IV

..

.. ......................................

26

3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

28

3.3 Telaah Terhadap Renstra Kementerian/Lembaga(K/L) dan Renstra SKPD.....

31

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

34

3.5 Penentuan Isu-isu strategis

45

..

........................................ ......

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
4.1 Visi Misi Bappeda

..

.. ...................................................

4.2 Tujuan Renstra Bappeda...........................................................................

46
48

4.3 Sasaran Renstra Bappeda..................................................................................
4.4 Strategi dan Kebijakan Bappeda Kota Dumai..............................................
BAB V

BAB VI

49
34

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

53

PENUTUP

66

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1

Pendahuluan
Selaras dengan tujuan Nasional, sebagaimana disebutkan dalam
Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Esensi dasar inilah yang dijadikan dasar dalam merencanakan
pembangunan baik pembangunan dalam skala Nasional maupun skala
Daerah dalam satu sistem perencanaan Pembangunan Nasional.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat
Daerah harus memiliki nRencana Strategis (Renstra) yang berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Renstra SKPD disusun
oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai penjabaran
RPJMD yang memuat visi, misi,tujuan,strategi, kebijakan serta program dan
kegiatan SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana Strategis (Renstra) pada hakekatnya merupakan dokumen
perencanaan suatu organisasi/lembaga yang menentukan strategi atau
arahan, serta pengambilan keputusan yang mengalokasikan sumberdayanya
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Renstra menyajikan agenda utama
pembangunan untuk mengantisipasi permasalahan dan kendala yang belum
sepenuhnya tertangani pada periode sebelumnya yang diperkirakan akan
timbul sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik Nasional maupun
global, dimana permasalahan dan tantangan yang dihadapi kedepan yang
semakin kompleks.)
Berbagai permasalahan yang mencerminkan rumitnya tantangan
yang harus dihadapi ke depan, menuntut peningkatan peran dan kapasitas
seluruh Instansi Pemerintah, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah yang diberi tugas dalam Perencanaan

Pembangunan di daerah,

untuk mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut.

1 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Peran Bappeda sangat strategis karena perencanaan merupakan
pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan di Daerah dengan
mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan para pelaku pembangunan.
Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
terdapat 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, yaitu :
a)

Untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

b)

Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar Daerah,
antar Ruang, Antar Waktu dan antar Fungsi Pemerintah, serta antar
Pusat dan Daerah;

c.) Menjamin

keterkaitan

dan

konsistensi

antara

perencanaan,

penganggaran,pelaksanaan dan pengawasan;
d)

Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;

e)

Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien,efektif dan
berkeadilan dan berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan tersebut Bappeda Kota Dumai sebagai unsur
pelaksana Pemerintah Daerah dibidang perencanaan Pembangunan Daerah,
harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal dan
akuntabel.
Menyadari

akan hal tersebut di atas, Bappeda Kota Dumai dalam

menyusun Rencana Strategis (renstra) yang merupakan panduan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi untuk periode 5 (lima) tahunan juga
berpedoman pada RPJMD Tahun 2016m-2021, dan sekaligus dimaksudkan
untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian
sasaran, agenda dan misi Pembangunan Daerah.

1.2

Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Dumai Tahun 2016-2021 berdasar pada ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 50);
2 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
4. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725 );
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2014

Nomor

244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587). Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara,
Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

pelaksnaan

Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4833);
10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015- 2019;
3 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman
pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara
Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD);
13. Peraturan

Daerah

Pembentukan

Kota

Organisasi

Dumai
dan

Nomor
Tata

15
Kerja

Tahun
Badan

2008

tentang

Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Dumai.
14. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD ) Kota Dumai Tahun
2005-2025
15. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 08 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kota Dumai Tahun
2016-2021

1.3

Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Rencana Strategis BAPPEDA Tahun 2016-2021
adalah :
1. Memberikan arah dan pedoman bagi pimpinan dan Staf Bappeda dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam menyusun berbagai
kebijakan,program dan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun
kedepan yang berhubungan dengan proses perencanaan, pengendalian
dan evaluasi pembangunan;
2. Memberikan arah dan pedoman penyusunan program dan kegiatan
tahunan dalam bentuk Rencana Satuan Kerja perangkat Daerah (Renja
SKPD);
3. Mensinergikan seluruh kemampuan dan potensi Sumberdaya Manusia
dan sumberdaya lainnya dalam menjawab tuntutan perkembangan
pembangunan berdasarkan tatanan regional, nasional maupun global;
4. Memudahkan Aparatur Bappeda Kota Dumai dalam mencapai tujuan
pelaksanaan program dan kegiatan secara terpadu,terarah, terukur dan
bertanggungjawab;
4 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Tujuan disusunnya Rencana Strategis BAPPEDA tahun 2016-2021
adalah :
1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dengan memberikan
landasan penentuan program dan kegiatan tahunan secara sistematis,
berkelanjutan dan akuntabel;
2. Tersusunnya rencana program kegiatan yang berbasiskan pengendalian
dan evaluasi yang berorientasi pada hasil dengan indikator terukur yang
telah ditetapkan;
3. Menyatukan persepsi, sikap dan pandangan serta komitmen antara
pimpinan dan staf dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggungjawab
melalui perumusan visi,misi,tujuan dan strategi yang akan dilaksanakan
selama lima tahun kedepan;
4. Sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja-SKPD) sehingga perencanaan lebih terarah dan terukur,
tepat waktu dan tepat sasaran.

1.4

Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Rencana Strategis Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai sebagai berikut :
Bab 1. Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, landasan hukum penyusunan, maksud
dan tujuan, serta sistematika penyusunan

Bab 2. Gambaran Umum Pelayanan Bappeda Kota Dumai
Bab ini memaparkan gambaran pelayanan Bappeda Kota Dumai terkait
dengan tugas, fungsi dan struktur organi-sasi dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsinya, kinerja pelayanan yang telah dihasilkan sesuai Renstra
periode sebelumnya, serta tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan pada lima tahun mendatang.

5 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Bab III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab ini menggambarkan tentang identifikasi permasalahan; telaah visi, misi,
dan program Walikota dan Wakil Walikota yang terpilih; faktor-faktor
penghambat ataupun pendorong pela-yanan ditinjau dari sasaran jangka
menengah Renstra K/L, telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan isuisu strategis yang mempengaruhi permasalahan pelayanan terkait dengan
tugas dan fungsi Bappeda Kota Dumai.

Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan
Berisikan tentang visi dan misi Bappeda Kota Dumai, tujuan dan sasaran
jangka menengah, strategi dan kebijakan.

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran
dan Pendanaan Indikatif
Bab ini menguraikan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja dan
pendanaan indikatif, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Bappeda
Kota Dumai lima tahun mendatang.

Bab VI. Indikator Kinerja BAPPEDA yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Berisikan tabel indikator kinerja Bappeda Kota Dumai yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD Kota Dumai.

6 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DUMAI

2.1

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Secara

umum

Bappeda

merupakan

unit

organisasi

yang

melaksanakan perencanaan pembangunan daerah sebagaimana telah diatur
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan

Nasional

(SPPN).

Menurut

undang-undang

tersebut,

perencananaan pembangunan terbagi kedalam tiga jangka waktu yakni
jangka panjang, menengah, dan jangka pendek. Perencanaan Jangka Panjang
adalah perencanaan yang dilaksanakan untuk jangka waktu 20 tahun.
Perencanaan Jangka Menengah dilaksanakan untuk jangka waktu 5 tahun
dan perencanan jangka pendek untuk jangka waktu 1 tahun.
Perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek dituangkan
dalam dokumen perencanaan. Rencana Kerja Jangka Panjang (RPJP) adalah
dokumen perencanaan daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun
yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan visi, misi, dan program
prioritas dan perdoman penyusunan RPJM. Rencana Kerja Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan perencanaan daerah untuk
periode 5 (lima) tahun yang berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan
Renstra dan Renja SKPD, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
adalah dokumen perencanaan daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yang berfungsi untuk Pedoman penyempurnaan rancangan Renja SKPD.
Proses penyusunan mulai dari pengumpulan data dan informasi
hingga tersusunnya dokumen perencanaan dilaksanakan dengan melibatkan
partisipasi masyarakat serta para pemangku kepentingan lainnya. Partisipasi
masyarakat dalam perencanaan pembangunan diwadahi dalam bentuk
kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Selain itu
Bappeda juga berkoordinasi dengan Instansi pemerintah lainnya dalam
rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan.
Dalam

kegiatan

Musrenbang,

Bappeda

mengkoordinir

proses

perencanaan pembangunan yang diawali dari desa, kecamatan hingga Kota
yakni proses Musrenbang.

Hasil-hasil musrenbang merupakan dasar bagi

penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang selanjutnya
7 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

sebagai acuan dalam menetapkan APBD. Proses perencanaan ini merupakan
kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh Bappeda dengan siklus sebagai
berikut :

Gambar 2.1
Siklus Perencanaan dan Penganggaran
Sekretaris Bappeda merupakan koordinator untuk melaksanakan
siklus perencaan tersebut. Dalam uraian tugas pokok dan fungsinya,
Sekretaris Bappeda mempunyai tugas membantu Kepala Bappeda dalam
mengumpulkan dan mengolah data dalam menyusun rencana program,
monitoring,

evaluasi

ketatausahaan,

dan

administrasi

penyusunan

laporan,

kepegawaian

menyelenggarakan

administrasi

keuangan,

pembiayaan pembangunan dan urusan umum serta memberikan pelayanan
administrasi kepada semua unit kerja di lingkungan Bappeda. Sekretariat
Bappeda adalah unit pelaksana dibawah Sekretaris guna melaksanakan
tugas-tugas dimaksud. Selain melaksanakan kegiatan rutin sebagaimana
siklus di atas, Bappeda juga melaksanakan perencanaan makro yang
berkaitan dengan bidang pemerintahan, kemasyarakatan, sarana dan
prasarana wilayah, tata ruang wilayah maupun kawasan, perekonomian,
penelitian dan pengembangan serta pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah.

8 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 15 Tahun 2008
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Dumai, yang
dijabarkan dalam Peraturan Peraturan Walikota Dumai Nomor 33 tahun
2008, Tentang

Tugas, Fungsi Dan Uraian Tugas Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Dumai, menyebutkan bahwa BAPPEDA Kota
Dumai mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan

kebijaksanaan

dan

menkoordinasikan

perencanaan

pembangunan, serta evaluasi akuntabilitas dan pencapaian kinerja
pemerintah;
b. membina

penyelengaraan

administrasi

umum,

penyusunan

rencana

kegiatan, statistik dan pelaporan;
c. melakukan pembinaan dan kordinasi penelitian dan pengembangan sistem
perencanaan pembangunan;
d. melakukan hubungan dan kerja sama dengan unit kerja terkait.

Sementara untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas,
BAPEDA Kota Dumai mempunyai fungsi :
a.

pembinaan penyusunan rencana kegiatan, administrasi umum meliputi
ketatausahaan, perlengkapan, rumah tangga, keuangan dan kepegawaian;

b. perumusan

kebijaksanaan

dan

mengkoordinasikan

perencanaan

pembangunan serta penilaian hasl pelaksanaannya;
c.

pembinaan dan pengendalian statistik dan pelaporan;

d. pengendalian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan sistem
perencanaan;
e.

perumusan perencanaan strategik, pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pelaporan akuntabilitas kinerja;

f.

perumusan perencanaan pembangunan yang meliputi bidang ekonomi,
pertanian dan sosial budaya serta sumber daya manusia dan sarana dan
prasarana.

9 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Mengacu pada uraian tugas dan fungsi, pelaksanaan pelayanan kinerja
Bappeda mengerucut menjadi 4 (empat) peran yang saling terkait, yaitu peran
sebagai (1) perumus kebijakan di bidang Perencanaan (policy maker), (2)
koordinator (coordinator), (3) Lembaga Pemikir/Kajian/Evaluasi Kebijakan
Pembangunan (think-tank), dan (4) administrator (Administration). Keempat
peran tersebut dijabarkan ke dalam pelaksanaan berbagai kegiatan strategis.
Sebagai pengambil kebijakan/keputusan di bidang perencanaan, Bappeda
menentukan kebijakan dan program dalam rencana pembangunan daerah
baik jangka panjang (RPJPD), menengah (RPJMD) maupun tahunan (RKPD).
Untuk rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang bersifat tahunan,
disusun berikut perkiraan anggarannya/plafon pagu anggaran sementara
(PPAS). Selain tugasperencanaan tersebut, Bappeda juga berperan dalam
turut menentukan kebijakan-kebijakan penanganan permasalahan yang
mendesak dan berskala besar, seperti penanganan pasca bencana alam dan
perubahan iklim (climate change).
Sebagai Lembaga Pemikir/Kajian/Evaluasi Kebijakan Pembangunan,
Bappeda melakukan kajian/telaahan/evaluasi kebijakan pembangunan baik
sebagai masukan untuk penyusunan rencana pembangunan daerah maupun
untuk

perumusan

kebijakan-kebijakan

strategis

lainnya.

Sebagai

koordinator, Bappeda antara lain melakukan berbagai kegiatan koordinatif
dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) baik dalam rangka
pelaksanaan tugas utama di bidang perencanaan maupun tugas-tugas
lainnya dari Walikota seperti penanganan pasca bencana yang memerlukan
koordinasi antar instansi pemerintah dan dengan lembaga lain; koordinasi
perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan; koordinasi,
fasilitasi dan pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan daerah,
dan pengalokasian dana untuk pembangunan bersama Dinas/Badan (SKPD)
terkait; serta koordinasi kegiatan strategis sesuai penugasan.
Selanjutnya sebagai administrator, antara lain pengelolaan dokumen
perencanaan; penyusunan dan pengelolaan laporan hasil pemantauan atas
pelaksanaan rencana pembangunan; penyusunan dan pengelolaan laporan
hasil evaluasi; serta pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan.

10 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Selama periode 2011-2015, pelaksanaan keempat peran tersebut telah
diupayakan secara optimal. Namun

demikian, upaya tersebut masih

menyisakan persoalan yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan,
antara lain belum sepenuhnya selaras antara rencana pembangunan (RPJPD,
RPJMD, RKPD) dengan pelaksanaannya di tingkat SKPD Kota Dumai. Terkait
dengan

munculnya

berbagai

masalah

baru

dan

mendesak,

seperti

penanggulangan kemiskinan, penanganan terhadap dampak pemanasan
global, dan antisipasi terhadap menurunnya dana bagi hasil minyak bumi
akibat menurunnya produksi minyak bumi di Riau, fluktuasi harga bahan
bakar minyak, yang mempengaruhi daya beli rakyat, Bappeda dituntut untuk
antisipatif dan proaktif serta mampu mengembangkan sistem pendeteksian
dini (early warning system) sehingga pencapaian tujuan pembangunan
daerah dan nasional tetap terjamin.

2.1.2. Struktur Organisasi
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai didukung dengan susunan organisasi
sebagai berikut:
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, terdiri dari ;
- Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
- Sub Bagian Kepegawaian
- Sub Bagian Administrasi dan Umum
3. Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah, terdiri dari ;
- Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
- Sub Bidang Perhubungan,Lingkungan Hidup dan Tamben
4. Bidang Ekonomi, terdiri dari :
- Sub Bidang Pertanian
- Sub Bidang Perekonomian
5. Bidang Sosial dan Budaya, terdiri dari :
- Sub Bidang Agama,Sosial dan Kebudayaan
- Sub Bidang Pendidikan,Kesehatan dan Sumber Budaya Manusia

11 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

6. Bidang Statistika, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja, terdiri dari
- Sub Bidang Statistik dan Pelaporan
- Sub Bidang Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
7. UPT Balai Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :
- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan.
- Sub Bidang Tata Usaha Litbang.

2.2.

Sumber Daya Bappeda Kota Dumai

2.2.1. Sumberdaya Aparatur
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai, didukung oleh 39 orang Pegawai Negeri
Sipil, dengan perincian sebagai berikut:
a.

Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin.
Keadaan Pegawai Negeri Sipil Kota Dumai berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1
Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA Kota Dumai
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016
NO
1
2
3
4
5

BIDANG
Sekretariat
Stapel
Ekonomi
Sosbud
Fisapra
JUMLAH

JUMLAH PNS
(org)
12
8
5
6
8
39

Laki-laki
(org)
8
7
2
4
6
27

Perempuan
(org)
4
1
3
2
2
12

Sumber : Sekretariat Bappeda Kota Dumai Tahun 2016

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Dumai didominasi oleh PNS Laki-laki sejumlah 27 orang.

b.

Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Ruang Gaji.
Keadaan Pegawai Negeri Sipil Kota Dumai berdasarkan golongan ruang
dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :

12 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Tabel 2.2
Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA Kota Dumai
Berdasarkan Golongan Ruang Gaji Tahun 2016
NO
1
2
3

GOLONGAN RUANG GAJI
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
JUMLAH

JUMLAH
(org)
7
25
7
39

PERSENTASE
(%)
17,95
64,10
19,95
100%

Sumber : Sekretariat Bappeda Kota Dumai Tahun 2016

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Dumai didominasi oleh golongan III sejumlah 25 orang atau
64,10 %. Secara sederhana kondisi Pegawai Negeri Sipil menurut golongan
ruang gaji dapat dilihat gambar berikut ini.

Gambar 2.1. Keadaan Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan
Golongan Ruang Gaji Tahun 2016
c.

Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut Jabatan/ Esselonering.
Pegawai Negeri Sipil Bappeda Provinsi yang berjumlah 39 orang,
berdasarkan jabatan dan eselonering terbagi dalam 4 (empat) kelompok
sebagaimana data pada tabel 2.2 berikut ini.

13 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Tabel 2.3
Keadaan Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA Kota Dumai
Menurut Jabatan Tahun 2016
JUMLAH
PERSENTASE
NO
JABATAN/ESELON
(org)
(%)
1 Eselon II
1
2,56%
2 Eselon III
5
12,82%
3 Eselon IV
13
33,33%
4 Staf/Non Struktural
19
51,28%
JUMLAH
39
100%
Sumber : Sekretariat Bappeda Kota Dumai Tahun 2016

Secara sederhana gambaran Pegawai Negeri Sipil Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai menurut Jabatan/Esselon dapat dilihat
gambar berikut ini.

Gambar 2.2.Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut Jabatan/
Esselon Tahun 2016
d.

Keadaan PNS Menurut Tingkat Pendidikan Formal.
Tingkat

pendidikan

Pegawai

Negeri

Sipil

di

lingkungan

Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Dumai, dijelaskan pada tabel 2.3
berikut :

14 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Tabel 2.4
Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA Kota Dumai berdasarkan Tingkat
Pendidikan Tahun 2016
NO
TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH
PERSENTASE
1 STRATA 2 (S2)
17
43,59%
2 STRATA 1 (S1)
15
38,46%
3 DIPLOMA
1
2,56%
4 SLTA SEDERAJAT
6
15,38%
JUMLAH
100%
Sumber: Sekretariat Bappeda Kota Dumai Tahun 2016

Dari tabel 2.3 di atas terlihat tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil
Badan

Perencanaan

Daerah

Kota

Dumai

didominasi

oleh

tingkat

pendidikan Sarjana Strata II (S2) yang berjumlah 17 orang atau 43,59%.
Secara umum tingkat pendidikan Pegawai Negeri Sipil Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai cukup baik, dimana dari 39 orang
Pegawai Negeri Sipil terdapat 32 orang atau 82,05 % yang berpendidikan
Sarjana Strata I dan Sarjana Strata II. Secara sederhana dapat lihat
gambar berikut ini.

Gambar 2.3. Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil Bappeda
Kota Dumai Tahun 2016

2.2.2 Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Dumai, memiliki 1 (satu) gedung
yang terdiri dari 2 (dua) lantai.

Setiap lantai dan ruangan kerja Pegawai
15 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Negeri Sipil dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan Air Condition
(AC). Di setiap ruangan juga dilengkapi prarasana dan sarana kerja berupa
meja dan kursi kerja, komputer, printer, mesin photo copy, scanner serta
jaringan WiFi, untuk mendukung penggunaan teknologi informasi, sumber
data dan literatur dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
Khusus untuk pejabat struktural eselon II dan III untuk kelancaran
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi disediakan kendaraan dinas atau
operasional.
Fasilitas pendukung dalam melaksanakan tugas-tugas di Bappeda
antara lain adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5
Jenis Sarana dan Prasarana
Bappeda Kota Dumai
NO
1.

JENIS BARANG

TAHUN

JUMLAH

Bangunan Gedung
Bangunan Arsip/Aset

2015

1 Unit
1 Unit

Bangunan Bak Air

2013

1 Unit

Ruang Kepala

1 Ruang

KET
Kondisinya
Arsip dan Aset
selama
ini
penyimpanann
ya di tempat
server dan di
ruang bagian
keuangan
Bappeda
artinya
sembarang
tempat
Kondisinya
penampungan
air yang tidak
mencukupi
kebutuhan
Pegawai
Rehab ruang
kepala yang
dulunya
posisinya
berdekatan
dengan Ruang
Keuangan dan
Sempit

16 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

2.

Ruang Sekretaris

1 Ruang

Rehab ruang
Sekretaris
yang dulunya
posisinya
berada di
Umum, tapi
penambahan
pada kegiatan
Rehab Ruang
Kepala.

Ruang Bidang

4 Ruang

Partisi Peruang
karena
kondisinya
terlalu terbuka
lebar antara
Pimpinan
dengan Staf

Ruang Keuangan
Ruang Mushola
Ruang Rapat

1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang

WC

7 Ruang

KENDARAAN DINAS

Rehab Plafon
karena
bocornya atap
sehingga
merembes ke
plafon dan
rehab atap
karena rusak
dan lapuk.
Terdapat
rehab WC
karena
kondisinya
Karena
saluran
pembuangan
yang
tersumbat
sebanyak 4
unit
Terdapat
belanja

17 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

kendaraan
untuk
kebutuhan
survey
sedangkan
yang lama
sudah pada
rusak
ringan,usia
mobil telah
melewati batas
pelelangan dan
1 unit
kecurian
Roda 4
Roda 2
3.

8 Unit
8 Unit

PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN
Komputer (PC)

35 Unit

Laptop/Note Book

18 Unit

Mesin Photocopy
Camera

2 Unit
5 Unit

Scanner
Printer
Projector
UPS

5 Unit
27 Unit
4 Unit
7 Unit

Terdapat
rusak berat
sebanyak 15
unit
Terdapat
rusak ringan
sebanyak 4
dan 1 kecurian
Terdapat 1
unit yang
kecurian

Terdapat
belanja UPS
karena kondisi
yang lama
rusak berat 4
unit dan tidak
bisa
menampung
data

JUMLAH
Sumber: Sekretariat Bappeda Kota Dumai Tahun 2016

18 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda
Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kota Dumai merupakan
sarana yang digunakan untuk melakukan pengendalian dan evaluasi proses
perencanaan

yang

dilakukan.

Dengan

indikator

kinerja

ini

akan

memudahkan bagi perencana untuk menentukan sejauhmana target dan
realisasi program dan kegiatan dapat dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu. Beberapa indikator kinerja Bappeda Kota Dumai disajikan dalam
tabel sebagai berikut;

19 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Tabel 2.6

20 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

21 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

22 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

2.4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda
Dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan Bappeda kurun waktu
lima tahun ke depan, perlu mengetahui dinamika tantangan dan peluang
yang

ada,

guna

mempertajam

kebijakan

pelayanan

Bappeda

untuk

mendukung pencapaian target dan sasaran RPJMD.
1. Tantangan
Keberhasilan perencanaan pembangunan sangat didukung oleh kompetensi dan kapabilitas SDM perencana yang handal dan visioner. Dalam
rangka mewujudkan perencanaan pembangunan Kota Dumai yang baik
dan tepat sasaran, guna mencapai tujuan dan sasaran pembangunan,
dibutuhkan SDM perencana sektoral yang kompeten untuk mendukung
kinerja perencanaan pembangunan. Namun hingga saat ini, SDM perencana sektoral di lingkungan Pemerintah Kota Dumai masih belum
memiliki kualitas dan kompetensi yang memadai.
Pola

karier

kesinambungan

kepegawaian
jabatan,

yang

tidak

kurangnya

menerapkan

pelatihan,

bimbingan

prinsip
teknis

dibidang perencanaan pembangunan.
Kurangnya pengetahuan SKPD terhadap proses dan mekanisme
perencanaan pembangunan, faktor yang mempengaruhi adalah tidak
adanya

perencana

di

SKPD

yang

secara

fungsional

menangani

perencanaan sehingga sering kali berubah
Tantangan lainnya dalam mewujudkan perencanaan pembangunan
yang berkualitas adalah belum optimalnya partisipasi masyarakat serta
relevansi pemanfaatan hasil perencanaan. Ke depan, perlu upaya yang
lebih

maksimal

untuk

meningkatkan

kesadaran

dan

kepedulian

masyarakat terhadap perencanaan pembangunan daerah Kota Dumai,
sehingga tercipta rasa memiliki terhadap pembangunan daerah Kota
Dumai.

23 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Kurangnya
pembangunan,

kesadaran
faktor

tentang

yang

arti

penting

mempengaruhi

adalah

perencanaan
paradigma

pembangunan yang belum berubah sejak otonomi daerah, sementara
peraturan yang berhubungan dengan perencanaan pembangunan telah
disesuaikan dengan era otonomi daerah
Konsistensi terhadap perencanaan pembangunan masih rendah,
faktor yang berpengaruh adalah adanya kesadaran masyarakat akan
pemerataan pembangunan sehingga perencanaan yang sudah disusun
terkendala oleh kehendak masyarakat serta kekuatan politik yang
terkadang menyimpang dari perencanaan.
Selain itu, tantangan pengembangan pelayanan Bappeda ke depan
adalah perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dan tak
terbatas. harus mampu dimanfaatkan dengan tepat, guna mendukung
proses perencanaan secara terbuka dan transparan, serta membuka
akses informasi kepada masyarakat secara tepat dan cepat, sehingga
seluruh lapisan masyarakat dapat terlibat aktif pada setiap proses
pembangunan di Kota Dumai.

2. Peluang
Adanya peraturan dibidang Perencanaan Pembangunan. UU No.25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU
No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, membuat posisi dan
peranan

Bappeda

pembangunan

sangat

daerah.

strategis

Dokumen

dalam

perencanaan

menentukan

arah

pembangunan

yang

dihasilkan oleh Bappeda akan menjadi pedoman dan acuan bagi daerah
dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan daerah.
Perencanaan pembangunan daerah harus melihat globalisasi sebagai
satu peluang baik untuk memajukan pembangunan daerah. Menjawab
peluang tersebut dibutuhkan kompetensi perencana pembangunan
daerah

yang

sensitif

terhadap

perkembangan

global

yang

dapat

memberikan pengaruh positif pada pembangunan daerah ke depan.

24 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Peningkatan kapasitas SDM perencana juga semakin terbuka, baik
melalui pendidikan formal maupun non formal. Didukung pula oleh
terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), terbuka peluang pengembangan komptensi aparatur untuk
menciptakan aparatur yang berkualitas.
Globalisasi

yang

eksternal/internasional

merupakan
semakin

faktor

berpengaruh

lingkungan
dalam

proses

pembangunan di Indonesia termasuk di dalamnya Kota Dumai, seperti
cara pandang tentang demokrasi, perdagangan dan perkembangan
teknologi (IT). Dilihat dari sisi positif,globalisasi dapat menjadi peluang
yang baik untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas daerah dalam
menghadapi tantangan internasional.

25 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1

Identifikasi Permasalahan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan lembaga
perencanaan dan pengendalian yang bersifat lintas wilayah, sektoral dan
waktu

yang

diharapkan

dapat

mengakomodasi

kebijakan-kebijakan

pembangunan secara menyeluruh dalam satu kesatuan pembangunan
wilayah.
Tugas dan fungsi Badan Perencanaan Daerah yaitu melaksanakan
tugas umum Pemerintahan dibidang perencanaan pembangunan ekonomi,
ketenagakerjaan, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia, penelitian,
pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana
mekanisme perencanaan pembangunan Daerah dituntut untuk semakin
transparan, partisipatif dan akuntabel.
Berdasarkan analisis yang diperoleh dari perencanaan pembangunan
daerah

Kota Dumai, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai

berikut :
a)

Belum optimalnya komitmen dalam pengolahan data dan statistik untuk
perencanaan pembangunan.

b)

Belum efektifnya perencanaan bottom up yang disebabkan kurang
akuratnya data pendukung perencanaan pembangunan.

c)

Kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan
pembangunan.

d)

Perencanaan pembangunan yang masih berorientasi pada output.

e)

Masih terdapatnya inkonsistensi dokumen perencanaan pembangunan.

f)

Masih rendahnya kreatifitas dan inovasi perencana dalam menyusun
perencanaan dan sumber-sumber penganggaran pembangunan.

g)

Masih

kurangnya

peran

pengendalian

monitoring

dan

evaluasi

pembangunan.
26 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

Bappeda Kota Dumai memiliki jumlah Pegawai sebanyak 39 orang
yang terdiri dari 17 orang pejabat struktural 20 orang staf dan belum
memiliki tenaga fungsional perencana. Komposisi Pegawai tersebut telah
sesuai dengan beban kerja namun dalam hal penempatan pegawai masih
belum sesuai dengan kebutuhan bidang keahliannya yang memerlukan
ketepatan metoda analisis, ketepatan waktu, tepat sasaran dan tepat dari sisi
anggaran.
Berdasarkan kondisi objektif yang dipaparkan diatas, kapasitas
Bappeda Kota Dumai sebagai lembaga perencanaan pembangunan Kota
Dumai perlu diperkuat, sehingga dapat melaksanakan proses perencanaan
pembangunan secara baik. Faktor pendorong dan penghambat secara
internal kelembagaan Bappeda yang terkait dengan tujuan jangka menengah
Kota Dumai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi BAPPEDA
Kota Dumai
Permasalahan pelayanan Bappeda

Faktor yang mempengaruhi

1
Masih

rendahnya

inovasi

kreatifitas

dalam

perencanaan

dan

dan

menyusun

Penghambat

Pendorong

2

3

Penempatan pegawai yang tidak

Adanya

sesuai dengan kebutuhan

disiplin dan pengharg dataan

sumber-sumber

pemberian

tindakan

dalam melaksanakan tugas.

penganggaran pembangunan.

Belum efektifnya perencanaan bottom - Lemahnya Koordinasi dengan
up

yang

akuratnya

disebabkan
data

kurang

Stakeholders dibidang data.

pendukung - Belum tersedianya mekanisme
usulan

perencanaan pembangunan.

perencanaan

pembangunan melalui bottom

- Adanya komitmen bersama
dalam mewujudkan program
pembangunan Kota Dumai.
- Tersedianya

sistem

e-

planning.

up.

Belum optimalnya komitmen dalam

Belum optimalnya peran aktif

Adanya

pengolahan data dan statistik untuk

SKPD terhadap perencanaan.

antar

perencanaan pembangunan.

keinginan
SKPD

bersama
dalam

penyeragaman

Masih kurangnya peran pengendalian

Hasil monitoring dan evaluasi

Ketersediaan media komunikasi

monitoring

belum

elektronik yang dapat diakses.

pembangunan.

dan

evaluasi

dijadikan

pedoman

dalam perencanaan

27 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

3.2

Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih.
Menelaah visi, misi dan program Walikota Dumai dan Wakil Walikota
Dumai terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan
dilaksanakan selama kepemimpinannya, dan untuk mengindentifikasi faktorfaktor penghambat dan pendorong pelayanan

SKPD

yang

dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Dumai
tersebut. Hasil identifikasi Bappeda Kota Dumai tentang faktor-faktor
penghambat dan pendorong

pelayanan Bappeda Kota Dumai yang dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih
ini akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan Bappeda
Kota Dumai. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja
berdasarkan

tinjauan

terhadap

kesenjangan

pelayanan,

tetapi

juga

berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi
dalam pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Dumai.
Visi Pembangunan jangka Panjang Daerah Kota Dumai Tahun 2005 2025 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 13 tahun 2014 yang
relevan untuk melandasi pembangunan jangka panjang hingga tahun 2025
yakni :
"TERWUJUDNYA DUMAI SEBAGAI KOTA PELABUHAN DAN INDUSTRI
YANG KOKOH, DENGAN MASYARAKAT YANG BERTUMPU PADA BUDAYA
MELAYU, MENUJU DUMAI MADANI YANG HIJAU"

Dalam mewujudkan visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Dumai di atas, maka Kepala Daerah menyusun visi pembangunan jangka
menengah lima tahun kedua yang ditetapkan sebagai visi Pembangunan
Jangka Menengah Daerah kota Dumai Tahun 2016-2021 yaitu :
"TERWUJUDNYA MASYARAKAT DUMAI YANG MAKMUR DAN MADANI
TAHUN 2021"

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi
yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kota Dumai
dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di tingkat Provinsi Riau,
dan Nasional. Adapun Misi Pembangunan Jangka Menengah Kota Dumai
Tahun 2016 -2021 sebagai berikut :
28 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

1. Meningkatkan pelayanan air minum yang terjangkau dan peningkatan
pemerataan pembangunan infrastruktur dasar.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang berdaya saing.
3. Meningkatkan ekonomi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan.
4. Mewujudkn pemerintahan yang efektif, bersih melalui penyelenggaraan
pemerintahan yang profesional, aspiratif, partisipatif dan transparan.
5. Meningkatkan pembangunan sektor pertanian dan perikanan

serta

ketahanan pangan.
6. Meningkatkan produktifitas sektor jasa, perdagangan industri dan
kemaritiman dalam mendukung perekonomian Daerah.
7. Mewujudkan pembangunan masyarakat yang seimbang secara lahir batin
yang agamis serta berbasis budaya melayu.

Memperhatikan visi dan misi Pemerintah Kota Dumai, dapat dilihat
bahwa peran dan tugas Bappeda Kota Dumai sangat krusial dan esensial
dalam mendukung terwujudnya visi dan misi tersebut. Selanjutnya terhadap
visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Dumai Tahun 2016 - 2021
dianalisis faktor pendorong dan penghambat pelayanan Bappeda Kota Dumai
terhadap pencapaian visi dan misi tersebut seperti pada tabel berikut :
Tabel. 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BAPPEDA
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya Masyarakat Dumai yang Makmur dan Madani Tahun 2021
No

1
1

Misi dan
Program KDH
dan Wakil KDH
Terpilih
2

Permasalahan
Pelayanan SKPD

Faktor
Penghambat

Pendorong

4

5

3

Meningkatkan pelayanan air minum yang
pemerataan pembangunan infrastruktur dasar
1. Program
perencanaan Tata
Ruang.

- Belum
optimalnya
perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan
pengendalian
pemanfaatan ruang agar
sesuai dengan tujuan,
kebijakan dan strategi
penataan ruang di Kota
Dumai
- Pemerintah Kota Dumai
tidak bisa menerbitkan
dan/atau memperbaharui
izin pemanfaatan ruang

terjangkau

Raperda RTRW Kota
Dumai
belum
disahkan/ditetapkan,
sehingga
proses
penataan,
pemanfaatan
dan
pengedalian
ruang
belum
dapat
dilaksanakan

dan

peningkatan

- Dukungan dari DPD
terkait
percepatan
kawasan hutan di Riau.
- Komitmen
Pemerintah
Riau

dari
Provinsi

- Komitmen
dari
kementerian kehutanan
dengan diterbitkannya
SK. Menhut No. 878
tahun 2014 dan SK.
Menhut No. 314 tahun
2016.

29 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

No

1
3

Misi dan
Program KDH
dan Wakil KDH
Terpilih
2

Permasalahan
Pelayanan SKPD

3

Faktor
Penghambat

Pendorong

4

5

Meningkatkan ekonomi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan
1. Program
Perencanaan
Pembangunan

Belum tercapainya tujuan,
target
dan
sasaran
pembangunan Kota Dumai
secara terukur.

Ekonomi

Dokumen
Perencanaan
Pembangunan yang telah
ditetapkan
belum
dilaksanakan
secara
konsisten.

Kuantitas
SDM
aparatur tingkat Kota
Dumai
cukup
memadai.

2. Program
peningkatan
keberdayaan
masyarakat

4

Mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih melalui
pemerintahan yang profesional, aspiratif dan transparan
1. Program
pengembangan
data/informasi.
2. Program
kerjasama
Pembangunan.
3. Program
perencanaan
pengembangan
wilayah strategis
dan
cepat
tumbuh wilayah
perbatasan.
4. Program
Perencanaan
pengembangan
kota-kota
menengah
dan
besar.
5. Program
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
perencanaan
pembangunan
Daerah.
6. Program
Perencanaan
Pembangunan
Daerah.
7. Program
perencanaan
Sosial Budaya.
8. Program
perencanaan
prasarana wilayah
dan sumber daya
alam.

Belum
optimalnya
integrasi, sinkronisasi dan
sinergi antar SKPD dalam
menyusun
dokumen
rencana Daerah.
Konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaranpelaksanaan
dan pengawasan belum
maksimal.
Belum tercapainya tujuan,
target
dan
sasaran
pembangunan Kota Dumai
secara terukur.

Terdapatnya kewenangan
SKPD dalam menangani
urusan
Pemerintahan
yang tumpah tindih.
Dokumen
Perencanaan
Pembangunan yang telah
ditetapkan
belum
dilaksanakan
secara
konsisten.

penyelenggaran
- Beberapa
Peraturan
perundangundangan
mengamanatkan
Pemerintah untuk
mewujudkan
tujuan
pembangunan
Nasional
melalui
perencanaan
pembangunan
ditingkat Pusat dan
Daerah
,
penghargaan
dan
hukuman
berdasarkan
kinerja.
-

Kuantitas
SDM
aparatur
tingkat
Kota Dumai cukup
memadai.

30 |RENSTRA BAPPEDA KOTA DUMAI 2016-2021

3.3

Telaah Terhadap Renstra Kementerian/Lembaga(K/L) dan Renstra SKPD
Sesuai dengan pedoman yang diatur dal

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Analisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil badan usaha milik daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang (2003-2009)

19 136 149

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

Sistem Informasi Akademik Berbasis Website pada SMP Bunga Bangsa

15 97 31

Sistem Informasi Absensi Karyawan Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

38 158 129

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1