Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta) (Kasus: Desa Sukasari, Kec. Pegajahan, Kab. Serdang Bedagai) Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Suka Sari, Kecamatan Pegajahan,
Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Kabupaten Serdang Bedagai
ditentukan secara purposive (sengaja), sebab pada tabel 4. membuktikan bahwa
Kabupaten Serdang Bedagai termasuk salah satu sentra produksi yang
produktivitasnya tertinggi. Menurut Supriana (2016) purposive adalah metode
pengambilan sampel berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu (disengaja).
Tabel 4. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Ubi kayu
Menurut Kabupaten Sentra Tahun 2013-2015
URAIAN
2013
2014
2015
Produksi (Ton)
Simalungun
387.944
380.701
680.653

Serdang Bedagai
466.103
474.990
532.886
Deli Serdang
253.301
178.790
143.247
Lainnya
401.863
348.865
262.709
Sumatera Utara
1.518.211
1.383.346
1.619.495
Luas Panen (Ha)
Simalungun
13.009
12.315

20.247
Serdang Bedagai
12.445
13.150
13.407
Deli Serdang
7.128
4.985
4.443
Lainnya
14.559
11.612
9.740
Sumatera Utara
47.141
42.062
47.837
Produktivitas (Ton/ Ha)
Simalungun
30,590

30,823
33,617
Serdang Bedagai
37,453
36,121
39,747
Deli Serdang
35,536
35,866
32,241
Lainnya
25,245
28,742
29,811
Sumatera Utara
32,206
32,888
33,854
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2016


27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5. Luas Areal, Produksi Ubi kayu, dan Produktivitas Ubi Kayu,
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kecamatan

Luas Panen
(Ha)
18
841
8.179
419
576
105
79
214

Produksi
(Ton)


Kotarih
77
Silinda
Bintang Bayu
31.794
Dolok Masihul
338.759
Serbajadi
13.828
Sipispis
20.192
Dolok Merawan
3.678
Tebing Tinggi
2.693
Tebing
7.246
Syahbandar
Bandar Khalipah

10
340
Tanjung Beringin
2
62
Sei Rampah
1.076
41.911
Sei Bamban
380
12.959
Teluk Mengkudu
5
155
Perbaungan
43
1.462
Pegajahan
1.475
56.060

Pantai Cermin
34
1156
Serdang Bedagai
13.456
532.873
Sumber : Badan Pusat Statistik Serdang Bedagai, 2016

Produktivitas
(Ton/ Ha)
3,20
3,78
4,16
3,30
3,50
3,50
3,40
3,39
3,40
3,10

3,89
3,51
3,10
3,40
3,80
3,40
186.863

Kecamatan Pegajahan merupakan salah satu sentra produksi ubi kayu
terbesar di Kabupaten Serdang Bedagai setelah Kecamatan Dolok Masihul,
Kecamatan Pegajahan di pilih karena masih banyak petani ubi kayu di
Kecamatan Pegajahan yang belum menggunakan pupuk sehingga produktivitas
Kecamatan Pegajahan lebih kecil di banding Kecamatan Dolok Masihul. Desa
Suka Sari merupakan salah satu desa di Kecamatan Pegajahan yang 80% kepala
keluarga bermatapencaharian sebagai petani ubi kayu.
3.2 Metode Penetapan Sampel
Berdasarkan hasil pra survey, populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh petani ubi kayu yang berjumlah 920 orang di Desa Suka Sari, Kecamatan
Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk menentukan jumlah petani yang


27
Universitas Sumatera Utara

akan dijadikan sampel maka metode penentuan sampel menggunakan Rumus
Slovin, (Supriana, 2016), dengan persamaan sebagai berikut:

Dimana:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi kesalahan (error tolerance) 10 % (0,10)
Jumlah populasi petani ubi kayu adalah 920 petani dengan batas toleransi
10% (0,10), maka jumlah sampel petani ubi kayu yang diambil adalah:
n=

920
= 90,196 petani
1+ 920 (0,10) 2

Penarikan sampel 91 dari 920 populasi dilakukan dengan metode
pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), metode ini

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih dan
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiono, 2008).
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari hasil wawancara
dengan responden (petani) didaerah penelitian dengan menggunakan daftar
pertanyaan (kuisioner) yang telah disiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data
sekunder dapat diperoleh dari instansi atau lembaga terkait dengan penelitian

27
Universitas Sumatera Utara

yang dilakukan, seperti Badan Pusat Statistik, Balai Penyuluhan Pertanian dan
instansi lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data
Hipotesis (1) dianalisis dengan model fungsi produksi frontier. Model ini
digunakan untuk menghubungkan antara input dengan output dalam proses
produksi dan untuk mengetahui tingkat keefisienan suatu faktor produksi adalah
fungsi produksi frontier seperti yang dipakai oleh Coelli, et al sebagai berikut :

LnY = b0 + b1LnX1 + e
Adapun pengertian dari setiap variabel fungsi produksi dalam usaha tani
ubi kayu seperti Tabel 6. berikut ini :
Tabel 6. Definisi Variabel Fungsi Produksi Usaha Tani Ubi kayu
Variabel
Kode
Variabel
Skala Pengukur
Dependen
Y
Output
Kg
Independen
X1
Pupuk
Kg
Bo
Intersept
Sumber : (Coelli, 1992)
Efisiensi Teknis
Penelitian ini menggunakan stochastic frontier dengan metode pendugaan
Maximum Likelihood (MLE). Variabel independen penduga fungsi produksi ini
yaitu: Pupuk (X1). Karakter uji efisiensi teknis berdasarkan alat uji frontier
adalah, semakin mendekati 1 maka data dianggap semakin efisien secara teknik.
Adapun formulasi nilai efisiensi teknis setiap petani dapat dicari dengan
menggunakan perbandingan fungsi produksi aktual yang dicapai petani dengan
fungsi produksi frontier (Coelli et. al. 2005) sebagai berikut

TEi = yi

27
Universitas Sumatera Utara

yi*
Dimana :
TEi

= Efisiensi teknis petani ke-i

yi

= Jumlah produksi aktual petani ke-i (Kg)

yi*

= Jumlah produksi potensial petani ke-i (Kg)
Nilai efisiensi teknis (TE) berkisar antara 0 sampai sama dengan 1

(0 < TE≤ 1). Jika nilai TE yang mendekati 1 maka penggunaan pupuk semakin
efisien, namun apabila nilai TE mendekati 0, maka penggunaan pupuk dikatakan
semakin inefisien (tidak efisien) secara teknik ( Ningsih. dkk, 2014).
Efisiensi Harga
Menurut Soekartawi (1990) apabila fungsi produksi yang digunakan
adalah fungsi Cobb-Douglas, maka:
Y = AXb
Atau Ln Y = Ln A + bLnX
Maka kondisi produksi marginal adalah:
∂Y / ∂X = b (Koefisien parameter elastisitas)
Dalam fungsi produksi Cobb-Douglas, maka b disebut dengan koefisien
regresi yang sekaligus menggambarkan elastisitas produksi. Dengan demikian,
maka nilai produksi marginal (NPM) faktor produksi X, dapat ditulis sebagai
berikut:

27
Universitas Sumatera Utara

NPM = bYPy
X
Dimana:
b

= elastisitas produksi (ubi kayu)

Y

= produksi (ubi kayu)

Py

= harga produksi (harga ubi kayu)

X

= jumlah pupuk

NPM = nilai produktivitas marginal
Secara ekonomi ada satu syarat lagi yang perlu dipenuhi yaitu pilihan
yang berkaitan dengan harga input atau Px dan harga output atau PY. Jumlah
input disebut X dan jumlah output disebut Y, jumlah keuntungan disebut B,
sehingga dapat dituliskan :
B = (Y. Py) – (X. PX)
Agar B mencapai maksimum, turunan pertama harus disamakan dengan
nol, dengan asumsi PX dan PY konstan. Turunan pertamanya adalah nol.
dB = Py . dY - PX
dX
dX
Py . MP = PX
VMP = PX
VMP = 1
PX
dimana :
VMP

= Value Marginal Product

Px

= harga input

Py

= harga output

X

= jumlah input

27
Universitas Sumatera Utara

= jumlah output

Y

dB, dX = turunan B dan X
dY, dX = turunan Y dan X
Dalam banyak kenyataan NPMx tidak selalu sama dengan Px. Yang
sering terjadi adalah sebagai berikut:
a. (NPMx / Px) > 1 ; artinya penggunaan input X belum efisien, untuk mencapai
efisien input X perlu ditambah.
b. (NPMx / Px) < 1 ; artinya penggunaan input X tidak efisien, untuk mencapai
efisien input X perlu dikurangi.
c. ((NPMx / Px) = 1 ; artinya penggunaan input X sudah efisien, dan diperoleh
keuntungan maksimal (Soekartawi, 1990).
Efisiensi Ekonomi
Efisiensi Ekonomi merupakan produk dari efisiensi teknis dan efisiensi
harga (Susantun, 2000). Efisiensi ekonomi adalah hasil kali antara efisiensi teknis
dengan efisiensi harga/alokatif dari seluruh faktor input dan dapat tercapai
apabila kedua efisiensi tercapai, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi harga/alokatif
(Soekartawi, 1990).
Jadi, efisiensi ekonomi dapat tercapai bila kedua efisiensi tersebut tercapai,
sehingga dapat dituliskan menjadi:
EE = ET . EH
Dimana:
EE : Efisiensi Ekonomi
ET : Efisiensi Teknis
EH : Efisiensi Harga

27
Universitas Sumatera Utara

Dengan kriteria penilaian yaitu, jika :
1. EE = 1, maka penggunaan faktor produksi sudah efisien
2. EE >1, maka penggunaan faktor produksi belum efisien
3. EE< 1, maka penggunaan faktor produksi tidak efisien (Soekartawi, 1990).
Hipotesis (2) dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan model
regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor (biaya pupuk,
harga ubi kayu, pengalaman petani, dan pendapatan) terhadap jumlah
penggunaan pupuk. Pengolahan data digunakan dengan menggunakan alat bantu
software spss 20. Setelah data diolah menggunakan spss 20, maka dilakukan
interpretasi hasil.
Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan maka fungsi Cobbdouglas yang bersifat non-linier diubah menjadi bentuk linier dengan cara
melogaritmakan persamaan tersebut (Soekartawi, 1990). Sehingga menjadi
bentuk sebagai berikut:
LnY = lnb0+b1lnx1+ b2lnx2+ b3lnx3+ e
Keterangan :
Y

= jumlah pupuk

b0

= intercept

x1

= biaya pupuk

x2

= harga ubi

x3

= pengalaman petani

x4

= pendapatan

e

= kesalahan pendugaan

Ln

= logaritma natural

27
Universitas Sumatera Utara

Persamaan regresi dianalisis untuk menjelaskan hubungan sebab akibat
dari faktor-faktor produksi terhadap output yang dihasilkan. Nilai yang diperoleh
dari analisis regresi yaitu besarnya nilai t-hitung F-hitung dan koefisien
determinan (R2). Nilai t-hitung digunakan untuk menguji secara statistik apakah
koefisien regresi dari masing-masing variable bebas (Xn) yang dipakai secara
terpisah berpengaruh nyata atau tidak terhadap parameter tidak bebas (Y).
pengujian secara statistik adalah sebagai berikut:
1. Uji Determinan (R2)
Koefisien determinasi R2 merupakan suatu nilai statistik yang dihitung
dari data sampel. Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel
terikat

yang

dapat

dijelaskan

oleh

perubahan

variabel

bebas

(explanatory variables). Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana
variabel bebas dapat merubah variabel terikat dalam suatu hubungan
(Supriana, 2013).
2. Uji t-hitung
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi
(α) yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5% (Firdaus, 2011).
Hipotesis:
Ho : Tidak ada pengaruh yang nyata antara biaya pupuk (X1) terhadap variabel
penggunaan pupuk (Y)
H1 : Ada pengaruh yang nyata antara biaya pupuk (X1) terhadap variabel
penggunaan pupuk (Y)

27
Universitas Sumatera Utara

Uji statistik digunakan adalah uji statistik-t
t-hitung

=

bi-Bi
Sbi

t-tabel

= tα/2(n-p)

Keterangan:
bi

= koefisien regresi ke-i

Sbi

= standar deviasi koefisien regresi ke-i

Bi

= parameter ke-I yang dihipotesiskan

n

= banyaknya pasangan data

p

= jumlah parameter regresi

Kriteria uji :
1. Berdasarkan Perbandingan Nilai t- hitung dan t- tabel
- t-hitung > t-tabel α/2 (n-p), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
- t-hitung ≤ t-tabel α/2 (n-p), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Berdasarkan Nilai Signifikansi (α = 0,05)
- Jika

nilai signifikansi > α, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

-Jika nilai Signifikansi ≤ α, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika signifikansi > α maka parameter yang diuji atau faktor-faktor
pengaruh biaya pupuk (X1) berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk (Y),
sebaliknya jika signifikansi ≤ α, maka faktor-faktor pengaruh biaya pupuk (X1)
tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk (Y).

27
Universitas Sumatera Utara

3. Uji F-hitung
Nilai F-hitung digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang
digunakan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap veriabel tidak bebas
(Supriana, 2013). Pengujian F-hitung adalah sebagai berikut:
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh yang nyata secara serempak antara biaya pupuk, harga
ubi kayu, dan pengalaman bertani terhadap jumlah pupuk.
H1 : Ada pengaruh yang nyata secara serempak antara biaya pupuk, harga ubi
kayu, dan pengalaman bertani terhadap jumlah pupuk.
Uji statistik yang digunakan adalah uji F, yaitu:

Keterangan:
R2

= koefisien determinan

k

= jumlah variabel termasuk intersept

n

= jumlah pengamatan

Kriteria uji :
1. Berdasarkan Perbandingan Nilai F-hitung dan F-tabel
- F-hitung > F-tabel α/2 (n-p), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
- F-hitung ≤ F-tabel α/2 (n-p), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Berdasarkan Nilai Signifikansi (α = 0,05)

27
Universitas Sumatera Utara

- Jika nilai signifikansi > α maka H0 diterima dan H1 ditolak.
- Jika nilai Signifikansi ≤ α maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Apabila Signifikansi < α maka H0 ditolak maka ada pengaruh yang nyata
secara serempak antara biaya pupuk, harga ubi kayu, dan pengalaman bertani
terhadap penggunaan pupuk. Dan sebaliknya bila Signifikansi ≤ H0 diterima
maka tidak ada pengaruh yang nyata secara serempak antara biaya pupuk, harga
ubi kayu, dan pengalaman bertani terhadap jumlah pupuk.
4.

Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan telah terdistribusi secara normal. Uji normalitas dapat dilakukan
dengan uji Kolmogorov Smirnov, dengan melihat nilai signifikansi.
Sig.KS > 0,05 = Data berdistribusi normal
Sig.KS ≤ 0,05 = Data tidak berdistribusi normal
Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji null hipotesis suatu
sampel atas suatu distribusi tertentu (Firdaus, 2011).
2) Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau
tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain.
Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi homokedastisitas,
dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi heterokedastisitas.
Persamaan regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heterokedastisitas
(Sunyoto, 2002).

27
Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini menggunakan uji Glejser sebagai penguji heterokedastisitas,
dengan melihat nilai signifikansi.
Sig. > 0,05 = Homokedastisitas (tidak terjadi masalah heterokedastisitas)
Sig. ≤ 0,05 = Heterokedastisitas
3) Uji Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang
terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau independent variable, dimana akan
diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas
tersebut

melalui

besaran

koefisien

korelasi

(R).

Dikatakan

terjadi

multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60
(pendapat lain : 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika
kefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60)
(Sunyoto, 2002). Atau dapat dilihat dari Kriteria nilai uji yang digunakan berikut
ini, yaitu :


Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka model tidak mengalami
multikolinieritas.



Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka model mengalami
multikolinieritas.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam menafsirkan
penelitian ini, maka perlu dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut
:
3.5.1 Definisi
Adapun definisi dalam penelitian ini adalah :

27
Universitas Sumatera Utara

1.

Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seorang
mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi.

2.

Usahatani ubi kayu ialah kegiatan yang dilakukan seseorang di dalam
pembudidayakan tanaman ubi kayu dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan.

3.

Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan output.
Sehingga faktor produksi pupuk dapat diartikan sebagai faktor yang
mempengaruhi total produksi.

4.

Fungsi produksi linier adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan
dua atau lebih variabel yang berpangkat satu, dimana variabel yang satu
disebut dengan variabel dependen, yang dijelaskan (Y) dan yang lain
disebut variabel independen, yang menjelaskan (X).

5.

Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan
output

(hasil

antara

keuntungan

dengan

sumber-sumber

yang

dipergunakan).
6.

Efisiensi teknis merupakan proses pengubahan input menjadi output,
kombinasi antara kapasitas dan kemampuan unit kegiatan ekonomi untuk
memproduksi sampai tingkat output maksimum dari input dan teknologi.
Efisiensi teknis dikatakan tercapai apabila Average Product berada di titik
maksimum.

7.

Efisiensi harga merupakan kemampuan dan kesediaan unit ekonomi untuk
beroperasi pada tingkat nilai produk marjinal (Marginal Value Product)
sama dengan biaya marjinal (Marginal Cost).

27
Universitas Sumatera Utara

8.

Efisiensi ekonomi manakala petani mampu meningkatkan produksinya
dengan harga faktor produksi yang dapat ditekan, tetapi dapat menjual
produksinya dengan harga yang tinggi.

9.

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

penggunaan

pupuk

merupakan

kemungkinan alasan petani menggunakan pupuk pada tanaman ubi kayu
dan sesuai dengan teori fungsi permintaan.
10.

Harga ubi kayu ialah harga jual ubi kayu yang berlaku di daerah penelitian
dalam Rupiah.

11.

Biaya pupuk ialah jumlah seluruh harga input pupuk yang dipakai petani
ubi kayu di daerah penelitian dalam Rupiah.

12.

Pengalaman petani ialah kejadian yang pernah dialami petani ubi kayu
ketika dalam proses budidaya ubi kayu di daerah penelitian.

13.

Pupuk pada penelitian ini ialah pupuk kimia dan pupuk organik yang
digunakan petani ubi kayu.

15.

Dosis (dose ; dosage) merupakan takaran obat, pupuk, pestisida, dsb;
menyatakan banyaknya bahan (dalam kilogram) persatuan bobot badan
atau satuan luas lahan, yang akan menghasilkan efek yang optimal.

16. Kesesuaian penggunaan pupuk merupakan ketika penggunaan pupuk
seharusnya sama dengan penggunaan pupuk oleh petani ubi kayu.
3.5.2 Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1.

Daerah penelitian di Desa Suka Sari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten
Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

2.

Waktu penelitian tahun 2017.

27
Universitas Sumatera Utara

3.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani ubi kayu di Desa
Suka Sari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi
Sumatera Utara.

BAB IV
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian
4.1.1. Letak Geografis, Batas, dan Luas Wilayah
Penelitian ini dilakukan di Desa Suka Sari, Kecamatan Pegajahan,
Kabupaten Serdang Bedagai. Desa Suka Sari adalah salah satu desa dari 13 desa
di Kecamatan Pegajahan. Desa Suka Sari merupakan salah satu desa tertinggi
penghasil ubi kayu di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Desa
Suka Sari berada pada ketinggian antara 20-30m di atas permukaan laut dengan
suhu rata-rata 29oC-30oC. Luas wilayah Desa Suka Sari adalah sebesar 1.150 Ha
dan berjarak ± 5 Km arah selatan dari Kantor Camat Pegajahan, 25 Km dari Kota
Kabupaten, 50 Km dari Kota Provinsi. Adapun batas-batas wilayah Desa Suka
Sari adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pegajahan Kecamatan Pegajahan
Sebelah Timur berbatasan dengan Rambung Sialang Kecamatan Sei Rampah
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bah Sidua-dua Kecamatan Serbajadi
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bingkat/ Desa T. Putus Kecamatan
Pegajahan
4.1.2. Tata Guna Lahan
Desa Suka Sari yang terdiri dari 9 (sembilan) dusun dengan luas wilayah
± 1.150 Ha dengan perincian pola penggunaan tanah sebagai berikut:

27
Universitas Sumatera Utara

Tanah Pemukiman

: 390 Ha

Tanah Ladang

: 358 Ha

Tanah Perkebunan

: 400 Ha

Tanah Fasilitas Umum

:

2 Ha

4.1.3. Keadaan Penduduk
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Desa Suka Sari berdasarkan data berjumlah 4.146 jiwa
dengan kepala keluarga sebanyak 1.125 KK. Hal ini dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Laki-Laki
2.022
48,8
2.
Perempuan
2.122
51,2
Jumlah
4.144
100
Sumber: Data Monografi Desa Suka Sari, 2016
Tabel 7. menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki yaitu sebanyak 2.124 jiwa
dengan persentase 51,2% sedangkan laki-laki sebanyak 2.022 jiwa dengan
persentase 48,8%.
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Penduduk Desa Suka Sari pada umumnya menganut agama islam,dan
hanya sebagian kecil yang menganut agama kristen dan budha. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
No.
Agama
Jumlah (Jiwa)
1.
Islam
3.989
2.
Kristen
148
3.
Budha
7
Jumlah
4.144
Sumber: Data Monografi Desa Suka Sari, 2016

Persentase (%)
96.1
3,6
0,2
100

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 8. menunjukkan bahwa mayoritas penduduk di desa Suka Sari
adalah Islam sebanyak 3.989 jiwa dengan persentase 96,1% sedangkan penduduk
yang beragama Kristen sebanyak 148 jiwa dengan persentase 3,6% dan penduduk
yang beragama Budha sebanyak 7 jiwa dengan persentase sebanyak 0,2%.
4.1.4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakasn salah satu faktor penting yang
mempengaruhi kemajuan dan perkembangan suatu desa. Semakin baik sarana
dan prasarana yang tersedia maka akan semakin cepat laju perkembangan desa
tersebut. Berikut adalah distribusi sarana dan prasarana yang tersedia di Desa
Suka Sari yang di jelaskan pada tabel 9.
Tabel 9. Distribusi Sarana dan Prasarana
No.
Sarana dan Prasarana
1.
Paud
2.
SD-Madrasah ibtidayah
3.
SLTP
4.
SLTA
5.
SMK
6.
Puskesmas
7.
Posyandu
8.
Mesjid
9.
Musholla
10.
Gereja
Jumlah
Sumber: Data Monografi Desa, 2016

Jumlah
3
3
1
1
1
1
3
4
9
2
28

Tabel 9. menunjukkan bahwa desa Suka Sari memiliki 9 unit sarana
pendidikan yang terdiri dari 3 unit Paud, 3 unit SD-Madrasah ibtidayah, 1 unit
SLTP, 1 unit SLTA dan 1 unit SMK. Desa Suka Sari memiliki 4 unit sarana
kesehatan yang terdiri dari 1 unit Puskesmas dan 3 unit Posyandu. Desa Suka
Sari juga memiliki 15 unit sarana tempat peribadatan yang terdiri dari 4 unit
Mesjid, 9 unit Musholla dan 2 unit Gereja.
4.2. Karakteristik Petani Sampel

27
Universitas Sumatera Utara

Petani sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah petani ubi kayu
yang berdomisili di Desa Suka Sari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang
Bedagai. Jumlah responden yang diambil yaitu sebanyak 92 Orang. Adapun
karakteristik petani sampel adalah sebagai berikut :
4.2.1. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun jenis kelamin sampel di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel
10. berikut:
Tabel 10. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Laki-Laki
62
67,4
2.
Perempuan
30
32,6
Jumlah
92
100
Sumber: Data Primer
Tabel 10. menunjukkan bahwa secara umum dari 92 orang sampel di
daerah penelitian, petani sampel yang berjenis kelamin yang paling dominan
adalah laki-laki yaitu sebesar 62 orang dengan persentase 67,4%. Sedangkan
petani sampel yang berjenis kelamin perempuan adalah sebesar 30 orang dengan
persentase 32,6%.
4.2.2. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Umur
Adapun umur sampel di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 11.
berikut:
Tabel 11. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Umur
No.
Umur
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
20-30
1
1,1
2.
31-40
12
13,0
3.
41-50
32
34,8
4.
51-60
29
31,5
5.
61-70
17
18,5
>70
1
1,1
Jumlah
92
100
Sumber: Data Primer

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 11. menunjukkan bahwa bahwa secara umum dari 92 orang petani
sampel di daerah penelitian, jumlah petani sampel terbesar berada pada interval
umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 32 orang dengan persentase 34,8%, sedangkan
yang terkecil berada pada interval 20-30 tahun dan >70 tahun yaitu sebanyak 1
orang dengan persentase 1,1%.
4.2.3. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Adapun tingkat pendidikan sampel di daerah penelitian dapat dilihat pada
tabel 12. berikut:
Tabel 12. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Tidak Sekolah
8
8,7
2.
SD
45
48,9
3.
SMP
14
15,2
4.
SMA
25
27,2
Jumlah
92
100
Sumber: Data Primer
Tabel 12. menunjukkan bahwa bahwa secara umum dari 92 orang petani
sampel di daerah penelitian, jumlah petani sampel terbesar berdasarkan tingkat
pendidikan berada pada tingkat SD sebanyak 45 orang dengan persentase 48,9%,
tingkat pendidikan SMA sebanyak 25 orang dengan persentase sebesar 27,2%,
tingkat pendidikan SMP sebanyak 14 orang dengan persentase 15,2% dan jumlah
terkecil berada pada tingkat pendidikan petani yang tidak bersekolah yaitu
sebanayak 8 orang dengan persentase 8,7%.

27
Universitas Sumatera Utara

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Efisiensi Teknis, Efisiensi Harga, dan Efisiensi Ekonomi Penggunaan
Pupuk Pada Usahatani Ubi Kayu
Efisiensi diartikan sebagai upaya untuk menggunakan input sekecilkecilnya untuk memperoleh produksi yang sebesar-besarnya. Penggunaan input
secara optimal sangat dituntut dalam melakukan kegiatan usahatani, yakni
dengan cara mengalokasikan sumber daya yang terbatas namun mampu
memberikan hasil yang optimal.
Ubi Kayu (Manihot esculenta) merupakan salah satu tanaman pangan
yang dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi petani jika dikelola
dengan baik. Agar memperoleh keuntungan maksimal maka perlu dilakukan
penggunaan pupuk yang efisien sebagai penunjang pertumbuhannya.
Untuk menghitung efisiensi penggunaan pupuk pada usahatani ubi kayu
dibutuhkan data mengenai jumlah pupuk, biaya pupuk, produksi ubi kayu, dan
harga ubi kayu per hektar dalam satu musim tanam.
Pada tabel 13. disajikan data mengenai jumlah pupuk, biaya pupuk,
produksi ubi kayu, dan harga ubi kayu berdasarkan informasi 91 sampel.

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 13. Jumlah Pupuk, Biaya Pupuk, Produksi Ubi Kayu, Harga Ubi
Kayu, dan Penerimaan Usahatani Ubi Kayu / Ha / Musim Tanam
No
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Jumlah
Pupuk
(Kg) X
300
875
500
500
375
250
750
486
250
1900
500
2738
417
917
305
156
278
300
293
295
290
750
357
1022
545
350
268
545
333
347
250
1485
839
250
625
1571
400
1063
988
2167
1300

Biaya
Pupuk
(Rp)
1.012.500
962.500
1.100.000
1.250.000
962.500
550.000
1.950.000
1.194.444
1.900.000
2.620.000
1.400.000
2.700.000
1.041.667
1.225.000
1.746.000
765.625
694.444
1.735.000
1.719.600
1.724.000
1.714.000
1.875.000
892.857
1.372.059
2.533.036
1.684.375
1.875.000
2.819.000
725.000
1.763.889
700.000
1.837.000
2.911.714
537.500
2.397.727
2.257.143
1.444.000
2.757.500
2.394.091
1.750.000
755.000

Produksi
Ubi Kayu
(Kg) Y
30.000
37.500
37.500
20.000
25.000
20.000
25.000
37.500
30.000
15.000
37.500
30.000
20.000
37.500
37.500
18.750
17.500
42.500
40.000
37.500
42.500
25.000
22.500
30.000
45.000
42.500
32.500
45.000
37.500
42.500
25.000
35.000
25.000
18.750
37.500
25.000
45.000
30.000
40.000
42.500
12.500

Harga
Ubi Kayu
(Rp)
500
450
500
650
600
500
650
600
450
600
660
650
500
450
500
600
500
500
600
650
500
600
500
500
660
500
550
500
500
600
600
500
500
450
500
550
600
500
650
650
650

Penerimaan
(Rp)
15.000.000
16.875.000
18.750.000
13.000.000
15.000.000
10.000.000
16.250.000
22.500.000
13.500.000
9.000.000
24.750.000
19.500.000
10.000.000
16.875.000
18.750.000
11.250.000
8.750.000
21.250.000
24.000.000
24.375.000
21.250.000
15.000.000
11.250.000
15.000.000
29.700.000
21.250.000
17.875.000
22.500.000
18.750.000
25.500.000
15.000.000
17.500.000
12.500.000
8.437.500
18.750.000
13.750.000
27.000.000
15.000.000
26.000.000
27.625.000
8.125.000

27
Universitas Sumatera Utara

42
192
43
250
44
150
45
300
46
875
47
500
Tabel 13. Lanjutan
48
875
49
550
50
774
51
250
52
250
53
185
54
500
55
1115
56
375
57
500
58
500
59
825
60
1400
61
1000
62
1000
63
900
64
390
65
540
66
3600
67
4000
68
1475
69
800
70
288
71
7775
72
5043
73
775
74
375
75
150
76
338
77
350
78
500
79
375
80
650
81
530
82
125
83
367
84
250
85
312
86
300
87
300
88
542
89
708
90
900

423.077
537.500
565.000
2.079.200
2.100.000
1.118.750

20.000
30.000
45.000
42.500
20.000
37.500

2.200.000
530.000
1.809.524
537.500
700.000
437.000
1.250.000
2.903.000
962.500
1.100.000
1.250.000
2.055.000
2.670.000
2.600.000
1.250.000
2.870.000
968.250
1.894.000
2.400.000
2.866.667
1.090.000
605.000
623.600
2.805.000
1.823.000
1.815.000
1.118.750
565.000
1.702.500
2.120.000
2.116.300
2.625.000
2.590.000
2.093.500
875.000
1.796.667
537.500
1.528.800
1.012.500
1.735.000
2.313.400
1.487.500
2.220.000

17.500
17.500
25.000
18.750
25.000
17.500
45.000
37.500
25.000
37.500
20.000
40.000
37.500
25.000
30.000
37.500
25.000
37.500
40.000
37.500
25.000
37.500
12.500
30.000
17.500
25.000
37.500
40.000
42.500
35.000
40.000
32.500
42.500
37.500
30.000
15.000
20.000
18.750
30.000
42.500
37.500
20.000
30.000

500
660
650
650
500
650
600
550
640
500
600
600
500
600
600
500
650
650
550
650
600
500
500
500
600
650
550
500
650
500
550
600
650
600
650
500
500
450
500
650
650
600
500
600
550
500
650
450
600

10.000.000
19.800.000
29.250.000
27.625.000
10.000.000
24.375.000
10.500.000
9.625.000
16.000.000
9.375.000
15.000.000
10.500.000
22.500.000
22.500.000
15.000.000
18.750.000
13.000.000
26.000.000
20.625.000
16.250.000
18.000.000
18.750.000
12.500.000
18.750.000
24.000.000
24.375.000
13.750.000
18.750.000
8.125.000
15.000.000
9.625.000
15.000.000
24.375.000
24.000.000
27.625.000
17.500.000
20.000.000
14.625.000
21.250.000
24.375.000
19.500.000
9.000.000
10.000.000
11.250.000
16.500.000
21.250.000
24.375.000
9.000.000
18.000.000

27
Universitas Sumatera Utara

91

250

537.500

30.000

650

19.500.000

Sumber: Data Primer, 2017

5.1.1 Efisiensi Teknis
Nilai efisiensi teknis dapat diketahui dari pengolahan data dengan bantuan
Software Frontier Version 4.1 dengan input data yang digunakan adalah jumlah
produksi ubi kayu setiap sampel dan jumlah pupuk yang digunakan setiap sampel
per hektar. Jika nilai efisiensi teknis sama dengan satu maka penggunaan pupuk
sudah efisien dan jika nilai efisiensi teknis kurang dari satu maka penggunaan
pupuk tidak efisien. Tabel 14. berikut adalah adalah hasil olahan data efisiensi
teknis setiap sampel:

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 14. Efisiensi Teknis Penggunaan Pupuk Pada Usahatani Ubi Kayu
No
Efisiensi
Keterangan
Sampel
Teknis
1
0.89687012
Tidak Efisien
2
0.91999507
Tidak Efisien
3
0.91999507
Tidak Efisien
4
0.97078238
Tidak Efisien
5
0.87777062
Tidak Efisien
6
0.97078238
Tidak Efisien
7
0.87777062
Tidak Efisien
8
0.91999507
Tidak Efisien
9
0.89687012
Tidak Efisien
10
0.71003760
Tidak Efisien
11
0.91999507
Tidak Efisien
12
0.89687012
Tidak Efisien
13
0.97078238
Tidak Efisien
14
0.91999507
Tidak Efisien
15
0.91999507
Tidak Efisien
16
0.92439294
Tidak Efisien
17
0.85303234
Tidak Efisien
18
0.93222905
Tidak Efisien
19
0.92640899
Tidak Efisien
20
0.91999507
Tidak Efisien
21
0.93222905
Tidak Efisien
22
0.87777062
Tidak Efisien
23
0.86685098
Tidak Efisien
24
0.89687012
Tidak Efisien
25
0.93748668
Tidak Efisien
26
0.93222905
Tidak Efisien
27
0.90525943
Tidak Efisien
28
0.93748668
Tidak Efisien
29
0.91999507
Tidak Efisien
30
0.93222905
Tidak Efisien
31
0.87777062
Tidak Efisien
32
0.91295429
Tidak Efisien
33
0.87777062
Tidak Efisien
34
0.92439294
Tidak Efisien
35
0.91999507
Tidak Efisien
36
0.87777062
Tidak Efisien
37
0.93748668
Tidak Efisien
38
0.89687012
Tidak Efisien
39
0.92640899
Tidak Efisien
40
0.93222905
Tidak Efisien
41
0.57152427
Tidak Efisien
42
0.97078238
Tidak Efisien
43
0.89687012
Tidak Efisien

27
Universitas Sumatera Utara

44
0.93748668
45
0.93222905
46
0.97078238
47
0.91999507
Tabel 14. Lanjutan
48
0.85303234
49
0.85303234
50
0.87777062
51
0.92439294
52
0.87777062
53
0.85303234
54
0.93748668
55
0.91999507
56
0.87777062
57
0.91999507
58
0.97078238
59
0.92640899
60
0.91999507
61
0.87777062
62
0.89687012
63
0.91999507
64
0.87777062
65
0.91999507
66
0.92640899
67
0.91999507
68
0.87777062
69
0.91999507
70
0.57152427
71
0.89687012
72
0.85303234
73
0.87777062
74
0.91999507
75
0.92640899
76
0.93222905
77
0.91295429
78
0.92640899
79
0.90525943
80
0.93222905
81
0.91999507
82
0.89687012
83
0.71003760
84
0.97078238
85
0.92439294
86
0.89687012
87
0.93222905
88
0.91999507
89
0.97078238
90
0.89687012
91
0.89687012
Rata0.90115060

Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien

27
Universitas Sumatera Utara

Rata
Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan hasil estimasi menggunakan Software Frontier 4.1 diperoleh
nilai rata-rata efisiensi teknis penggunaan pupuk sebesar 0,90. Nilai efisiensi
tersebut menunjukkan bahwa rata-rata petani sampel dapat mencapai 90% dari
produksi potensial yang diperoleh dengan penggunaan pupuknya. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan pupuk oleh petani ubi kayu hampir mendekati
efisien secara teknis. Hal ini dikarenakan 0,90 < 1 (mendekati 1) dan terdapat
peluang sebesar 10% untuk mencapai efisiensi secara teknis.
Meskipun secara teknis, hasil uji Frontier 0,90 hampir mendekati 1
(efisien). Namun hasil tersebut masih dibawah 1 dan masih termasuk daerah
inefisien. Butuh 0,10 lagi untuk mencapai efisiensi secara teknis, maka
penggunaan pupuk harus dikurangi.
5.1.2. Efisiensi Harga
Nilai efisiensi harga dapat diketahui dari pengolahan data dengan bantuan
Software Frontier Version 4.1 dengan input data yang digunakan adalah biaya
pupuk setiap sampel dan penerimaan setiap sampel per hektar. Jika nilai efisiensi
harga sama dengan satu maka penggunaan pupuk sudah efisien dan jika nilai
efisiensi harga kurang dari satu maka penggunaan pupuk tidak efisien. Tabel 15.
berikut adalah hasil olahan data efisiensi harga setiap sampel:

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 15. Efisiensi Harga Penggunaan Pupuk Pada Usahatani Ubi Kayu
No
Efisiensi Harga
Keterangan
Sampel
1
0.10913688
Tidak Efisien
2
0.10909696
Tidak Efisien
3
0.10920272
Tidak Efisien
4
0.11049138
Tidak Efisien
5
0.10909696
Tidak Efisien
6
0.10867157
Tidak Efisien
7
0.11092542
Tidak Efisien
8
0.10926880
Tidak Efisien
9
0.11089944
Tidak Efisien
10
0.11122643
Tidak Efisien
11
0.11059985
Tidak Efisien
12
0.11125767
Tidak Efisien
13
0.10915936
Tidak Efisien
14
0.11047219
Tidak Efisien
15
0.11081544
Tidak Efisien
16
0.10891958
Tidak Efisien
17
0.10884540
Tidak Efisien
18
0.11080920
Tidak Efisien
19
0.11080039
Tidak Efisien
20
0.11080292
Tidak Efisien
21
0.11079717
Tidak Efisien
22
0.11088623
Tidak Efisien
23
0.10903821
Tidak Efisien
24
0.11058045
Tidak Efisien
25
0.11119150
Tidak Efisien
26
0.11077999
Tidak Efisien
27
0.11088623
Tidak Efisien
28
0.11130265
Tidak Efisien
29
0.10887803
Tidak Efisien
30
0.11082553
Tidak Efisien
31
0.10885143
Tidak Efisien
32
0.11086583
Tidak Efisien
33
0.11133655
Tidak Efisien
34
0.10865470
Tidak Efisien
35
0.11113499
Tidak Efisien
36
0.11107320
Tidak Efisien
37
0.11062973
Tidak Efisien
38
0.11127962
Tidak Efisien
39
0.11113343
Tidak Efisien
40
0.11081771
Tidak Efisien
41
0.10890891
Tidak Efisien
42
0.10759317
Tidak Efisien
43
0.10865470
Tidak Efisien
44
0.10869139
Tidak Efisien
45
0.11098993
Tidak Efisien

27
Universitas Sumatera Utara

46
0.11099998
47
0.10921623
Tabel 15. Lanjutan
48
0.11104711
49
0.10864440
50
0.11085086
51
0.10865470
52
0.10885143
53
0.10761287
54
0.11049138
55
0.11133341
56
0.10909696
57
0.10920272
58
0.11049138
59
0.11097812
60
0.11124605
61
0.11121849
62
0.11049138
63
0.11132142
64
0.10910165
65
0.11089629
66
0.11113596
67
0.11132020
68
0.10919543
69
0.10874204
70
0.10876459
71
0.11129745
72
0.11085823
73
0.11085386
74
0.10921623
75
0.10869139
76
0.11079053
77
0.11100956
78
0.11100780
79
0.11122840
80
0.11121449
81
0.11099685
82
0.10902250
83
0.11084378
84
0.10865470
85
0.11068510
86
0.10913688
87
0.11080920
88
0.11109832
89
0.11065848
90
0.11105631
91
0.10865470
Rata- Rata
0.11016450
Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien

27
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil estimasi menggunakan Software Frontier 4.1 diperoleh
nilai rata-rata efisiensi harga sebesar 0,11. Dimana 0,11 < 1 yang artinya
penggunaan pupuk pada tanaman ubi kayu tidak efisien secara harga. Dilihat
dari hasil penelitian sebanyak 91 sampel, semua sampel tidak mencapai efisiensi
secara harga. Hal ini dikarenakan efisiensi harga dipengarui oleh harga pada
waktu tertentu. Efisiensi harga akan tercapai jika harga mengalami peningkatan.
Pada saat penelitian dilakukan, harga ubi kayu sedang mengalami penurunan.
5.1.3. Efisiensi Ekonomi
Efisiensi ekonomi adalah hasil kali antara efisiensi teknis dengan efisiensi
harga, efisiensi ekonomi dapat tercapai bila kedua efisiensi tersebut tercapai,
sehingga dapat dituliskan menjadi:
EE = ET . EH
Dimana:
EE : Efisiensi Ekonomi
ET : Efisiensi Teknis
EH : Efisiensi Harga
Dengan kriteria penilaian yaitu, jika :
1. EE = 1, maka penggunaan faktor produksi sudah efisien
2. EE >1, maka penggunaan faktor produksi belum efisien
3. EE< 1, maka penggunaan faktor produksi tidak efisien
Efisiensi ekonomi adalah hasil kali antara efisiensi teknis dengan efisiensi harga.
Dari perhitungan efisiensi ekonomi, maka diperoleh hasil efisiensi ekonomi
penggunaan pupuk pada tanaman ubi kayu pada tabel 16. sebagai berikut:

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 16. Efisiensi Ekonomi Penggunaan Pupuk Pada Usahatani Ubi Kayu
No
Efisiensi
Efisiensi
Efisiensi
Keterangan
Sampel
Teknis
Harga
Ekonomi
1
0,896870120 0,109136880 0,097881607 Tidak Efisien
2
0,919995070 0,109096960 0,100368665 Tidak Efisien
3
0,919995070 0,109202720 0,100465964 Tidak Efisien
4
0,970782380 0,110491380 0,107263085 Tidak Efisien
5
0,877770620 0,109096960 0,095762106 Tidak Efisien
6
0,970782380 0,108671570 0,105496445 Tidak Efisien
7
0,877770620 0,110925420 0,097367075 Tidak Efisien
8
0,919995070 0,109268800 0,100526757 Tidak Efisien
9
0,896870120 0,110899440 0,099462394 Tidak Efisien
10
0,710037600 0,111226430 0,078974947 Tidak Efisien
11
0,919995070 0,110599850 0,101751317 Tidak Efisien
12
0,896870120 0,111257670 0,099783680 Tidak Efisien
13
0,970782380 0,109159360 0,105969983 Tidak Efisien
14
0,919995070 0,110472190 0,101633870 Tidak Efisien
15
0,919995070 0,110815440 0,101949658 Tidak Efisien
16
0,924392940 0,108919580 0,100684491 Tidak Efisien
17
0,853032340 0,108845400 0,092848646 Tidak Efisien
18
0,932229050 0,110809200 0,103299555 Tidak Efisien
19
0,926408990 0,110800390 0,102646477 Tidak Efisien
20
0,919995070 0,110802920 0,101938140 Tidak Efisien
21
0,932229050 0,110797170 0,103288341 Tidak Efisien
22
0,877770620 0,110886230 0,097332675 Tidak Efisien
23
0,866850980 0,109038210 0,094519879 Tidak Efisien
24
0,896870120 0,110580450 0,099176301 Tidak Efisien
25
0,937486680 0,111191500 0,104240550 Tidak Efisien
26
0,932229050 0,110779990 0,103272325 Tidak Efisien
27
0,905259430 0,110886230 0,100380805 Tidak Efisien
28
0,937486680 0,111302650 0,104344752 Tidak Efisien
29
0,919995070 0,108878030 0,100167251 Tidak Efisien
30
0,932229050 0,110825530 0,103314779 Tidak Efisien
31
0,877770620 0,108851430 0,095546587 Tidak Efisien
32
0,912954290 0,110865830 0,101215435 Tidak Efisien
33
0,877770620 0,111336550 0,097727953 Tidak Efisien
34
0,924392940 0,108654700 0,100439638 Tidak Efisien
35
0,919995070 0,111134990 0,102243643 Tidak Efisien
36
0,877770620 0,111073200 0,097496792 Tidak Efisien
37
0,937486680 0,110629730 0,103713898 Tidak Efisien
38
0,896870120 0,111279620 0,099803366 Tidak Efisien
39
0,926408990 0,111133430 0,102955009 Tidak Efisien
40
0,932229050 0,110817710 0,103307489 Tidak Efisien
41
0,571524270 0,108908910 0,062244085 Tidak Efisien
42
0,970782380 0,107593170 0,104449554 Tidak Efisien
43
0,896870120 0,108654700 0,097449154 Tidak Efisien
44
0,937486680 0,108691390 0,101896730 Tidak Efisien
45
0,932229050 0,110989930 0,103468037 Tidak Efisien
46
0,970782380 0,110999980 0,107756825 Tidak Efisien
47
0,919995070 0,109216230 0,100478393 Tidak Efisien

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 16. Lanjutan
48
0,853032340 0,111047110
49
0,853032340 0,108644400
50
0,877770620 0,110850860
51
0,924392940 0,108654700
52
0,877770620 0,108851430
53
0,853032340 0,107612870
54
0,937486680 0,110491380
55
0,919995070 0,111333410
56
0,877770620 0,109096960
57
0,919995070 0,109202720
58
0,970782380 0,110491380
59
0,926408990 0,110978120
60
0,919995070 0,111246050
61
0,877770620 0,111218490
62
0,896870120 0,110491380
63
0,919995070 0,111321420
64
0,877770620 0,109101650
65
0,919995070 0,110896290
66
0,926408990 0,111135960
67
0,919995070 0,111320200
68
0,877770620 0,109195430
69
0,919995070 0,108742040
70
0,571524270 0,108764590
71
0,896870120 0,111297450
72
0,853032340 0,110858230
73
0,877770620 0,110853860
74
0,919995070 0,109216230
75
0,926408990 0,108691390
76
0,932229050 0,110790530
77
0,912954290 0,111009560
78
0,926408990 0,111007800
79
0,905259430 0,111228400
80
0,932229050 0,111214490
81
0,919995070 0,110996850
82
0,896870120 0,109022500
83
0,710037600 0,110843780
84
0,970782380 0,108654700
85
0,924392940 0,110685100
86
0,896870120 0,109136880
87
0,932229050 0,110809200
88
0,919995070 0,111098320
89
0,970782380 0,110658480
90
0,896870120 0,111056310
91
0,896870120 0,108654700
Rata- Rata
0,901150600 0,110164500
Sumber : Data Primer Diolah, 2017

0,094726776
0,092677187
0,097301628
0,100439638
0,095546587
0,091797258
0,103584197
0,102426188
0,095762106
0,100465964
0,107263085
0,102811128
0,102345818
0,097624323
0,099096417
0,102415158
0,095766223
0,102024040
0,102957352
0,102414035
0,095848540
0,100042141
0,062161603
0,099819357
0,094565655
0,097304261
0,100478393
0,100692681
0,103282151
0,101346654
0,102838624
0,100690558
0,103677378
0,102116555
0,097779023
0,078703252
0,105480068
0,102316525
0,097881607
0,103299555
0,102209907
0,107425303
0,099603086
0,097449154
0,099283102

Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien
Tidak Efisien

27
Universitas Sumatera Utara

Dari perhitungan yang telah dilakukan pada tabel 16. maka diperoleh ratarata nilai efisiensi ekonomi sebesar 0,09. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan pupuk pada usahatani ubi kayu di daerah penelitian tidak efisien
secara ekonomi karena 0,09 < 1. Artinya, penggunaan pupuk pada tanaman ubi
kayu harus dikurangi agar efisiensi secara ekonomi dapat tercapai. Dengan
demikian, hipotesis (1) yang menyatakan bahwa penggunaan pupuk pada
usahatani ubi kayu tidak efisien baik secara teknis, harga, maupun ekonomi
diterima kebenarannya.
5.1.4. Penggunaan Pupuk yang Optimal Berdasarkan Teori The Law Of
Diminishing Returns (LDR)
The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang),
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah
sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari
setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi
kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
Petani ubi kayu meningkatkan penggunaan jumlah pupuk dengan harapan
akan meningkatkan hasil produksi ubi kayunya. Sesuai dengan Teori The Low Of
Diminishing Retuns, jika jumlah pupuk ditambahkan pada waktu tertentu
produksi akan mengalami peningkatan. Namun jika penambahan jumlah pupuk
dilakukan secara terus-menerus sampai batas maksimal maka produksi tidak akan
bertambah, tetapi sebaliknya produksi yang dihasilkan akan semakin berkurang.
Untuk mengetahui tingkat penggunaan pupuk yang optimal (EP=1) maka
disajikan data jumlah pupuk, produksi ubi kayu, AP, MP pada tabel 17. sebagai
berikut:

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 17. Jumlah Pupuk, Produksi Ubi Kayu, AP, MP, dan EP penggunaan
pupuk Pada Usahatani Ubi Kayu/Ha
Jumlah
Pupuk
(Kg) X

Produksi
Ubi
Kayu
(Kg) Y

125
150
150
156
185
192
250
250
250
250
250
250
250
250
250
268
278
288
290
293
295
300
300
300
300
305
312
333
338
347
350
350
357

30.000
40.000
45.000
18.750
17.500
20.000
18.750
18.750
20.000
20.000
25.000
25.000
30.000
30.000
30.000
32.500
17.500
12.500
42.500
40.000
37.500
30.000
30.000
42.500
42.500
37.500
18.750
37.500
42.500
42.500
35.000
42.500
22.500

Ln X

Ln Y

AP

MP

4,82831
5,01064
5,01064
5,05146
5,22036
5,25910
5,52146
5,52146
5,52146
5,52146
5,52146
5,52146
5,52146
5,52146
5,52146
5,59045
5,62682
5,66122
5,66988
5,67846
5,68698
5,70378
5,70378
5,70378
5,70378
5,72031
5,74300
5,80914
5,82157
5,84996
5,85793
5,85793
5,87814

10,30895
10,59663
10,71442
9,83895
9,76996
9,90349
9,83895
9,83895
9,90349
9,90349
10,12663
10,12663
10,30895
10,30895
10,30895
10,38900
9,76996
9,43348
10,65726
10,59663
10,53210
10,30895
10,30895
10,65726
10,65726
10,53210
9,83895
10,53210
10,65726
10,65726
10,46310
10,65726
10,02127

2,13510
2,11483
2,13834
1,94774
1,87151
1,88312
1,78195
1,78195
1,79364
1,79364
1,83405
1,83405
1,86707
1,86707
1,86707
1,85835
1,73632
1,66633
1,87963
1,86611
1,85197
1,80739
1,80739
1,86845
1,86845
1,84118
1,71321
1,81302
1,83065
1,82176
1,78614
1,81929
1,70484

0,00000
1,57788
0,00000
-21,44601
-0,40849
3,44679
-0,24599
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
1,16016
-17,02170
-9,78076
141,34518
-7,06273
-7,58323
-13,27673
0,00000
0,00000
0,00000
-7,57220
-30,54668
10,48003
10,07550
0,00000
-24,36645
0,00000
-31,48037

EP

0,00
0,75
0,00
-11,01
-0,22
1,83
-0,14
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,62
-9,80
-5,87
75,20
-3,78
-4,09
-7,35
0,00
0,00
0,00
-4,11
-17,83
5,78
5,50
0,00
-13,64
0,00
-18,47

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 17. Lanjutan
367
375
375
375
375
375
390
400
417
482
486
500
500
500
500
500
500
500
530
540
542
545
545
550
625
650
708
750
750
774
775
800
825
839
875
875
900
900

15.000
25.000
25.000
32.500
37.500
37.500
25.000
45.000
20.000
42.500
37.500
20.000
20.000
37.500
37.500
37.500
40.000
45.000
37.500
37.500
37.500
45.000
45.000
17.500
37.500
42.500
20.000
25.000
25.000
25.000
25.000
37.500
40.000
25.000
17.500
37.500
30.000
37.500

5,90445
5,92693
5,92693
5,92693
5,92693
5,92693
5,96615
5,99146
6,03229
6,17824
6,18644
6,21461
6,21461
6,21461
6,21461
6,21461
6,21461
6,21461
6,27288
6,29157
6,29465
6,30013
6,30079
6,30992
6,43775
6,47697
6,56291
6,62007
6,62007
6,65133
6,65286
6,68461
6,71538
6,73255
6,77422
6,77422
6,80239
6,80239

9,61581
10,12663
10,12663
10,38900
10,53210
10,53210
10,12663
10,71442
9,90349
10,65726
10,53210
9,90349
9,90349
10,53210
10,53210
10,53210
10,59663
10,71442
10,53210
10,53210
10,53210
10,71442
10,71442
9,76996
10,53210
10,65726
9,90349
10,12663
10,12663
10,12663
10,12663
10,53210
10,59663
10,12663
9,76996
10,53210
10,30895
10,53210

1,62857
1,70858
1,70858
1,75285
1,77699
1,77699
1,69735
1,78828
1,64175
1,72497
1,70245
1,59358
1,59358
1,69473
1,69473
1,69473
1,70512
1,72407
1,67899
1,67400
1,67318
1,70067
1,70049
1,54835
1,63599
1,64541
1,50901
1,52969
1,52969
1,52250
1,52215
1,57557
1,57796
1,50413
1,44223
1,55473
1,51549
1,54829

-15,40678
22,73078
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
-10,33804
23,21633
-19,86503
5,16445
-15,26982
-22,31413
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
-3,12897
0,00000
0,00000
33,27360
0,00000
-103,41783
5,96198
3,19125
-8,77066
3,90395
0,00000
0,00000
0,00000
12,77108
2,09734
-27,37704
-8,55896
0,00000
-7,92107
0,00000

-9,46
13,30
0,00
0,00
0,00
0,00
-6,09
12,98
-12,10
2,99
-8,97
-14,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-1,86
0,00
0,00
19,57
0,00
-66,79
3,64
1,94
-5,81
2,55
0,00
0,00
0,00
8,11
1,33
-18,20
-5,93
0,00
-5,23
0,00

27
Universitas Sumatera Utara

Tabel 17. Lanjutan
917
37.500
6,82074
988
40.000
6,89518
1000
20.000
6,90776
1000
25.000
6,90776
1000
30.000
6,90776
1022
30.000
6,92957
1063
30.000
6,96838
1115
37.500
7,01661
1300
12.500
7,17012
1400
37.500
7,24423
1475
25.000
7,29641
1485
35.000
7,30317
1571
25.000
7,35974
1900
15.000
7,54961
2167
42.500
7,68095
2738
30.000
7,91480
3600
40.000
8,18869
4000
37.500
8,29405
5043
15.000
8,52566
7775
30.000
8,95867
Sumber : Data Primer Diolah, 2017

10,53210
10,59663
9,90349
10,12663
10,30895
10,30895
10,30895
10,53210
9,43348
10,53210
10,12663
10,46310
10,12663
9,61581
10,65726
10,30895
10,59663
10,53210
9,61581
10,30895

1,54413
1,53682
1,43368
1,46598
1,49237
1,48767
1,47939
1,50102
1,31567
1,45386
1,38789
1,43268
1,37595
1,27368
1,38749
1,30249
1,29406
1,26984
1,12787
1,15072

0,00000
0,86707
-55,10447
0,00000
0,00000
0,00000
0,00000
4,62668
-7,15662
14,82448
-7,76965
49,79770
-5,94785
-2,69041
7,92969
-1,48941
1,05036
-0,61255
-3,95622
1,60076

0,00
0,56
-38,44
0,00
0,00
0,00
0,00
3,08
-5,44
10,20
-5,60
34,76
-4,32
-2,11
5,72
-1,14
0,81
-0,48
-3,51
1,39

27
Universitas Sumatera Utara

Produksi Ubi Kayu (Kg/Ha)
50.000
45.000
40.000
35.000

30.000
2

Dokumen yang terkait

Analisis Viabilitas Finansial Petani Ubi Kayu Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus: Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Sergei)

4 90 63

Identifikasi Dan Inventarisasi Jenis Tanaman Ubikayu (Manihot Esculenta Crantz.) Di Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

1 95 63

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

5 67 57

Analisis Pengaruh Input Produksi Terhadap Produksi Usahatani Ubi Kayu Di Desa Sukasari Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

2 52 76

Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta) (Kasus: Desa Sukasari, Kec. Pegajahan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 14

Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta) (Kasus: Desa Sukasari, Kec. Pegajahan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta) (Kasus: Desa Sukasari, Kec. Pegajahan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 5

Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta) (Kasus: Desa Sukasari, Kec. Pegajahan, Kab. Serdang Bedagai)

0 1 22

Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta) (Kasus: Desa Sukasari, Kec. Pegajahan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 3

Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta) (Kasus: Desa Sukasari, Kec. Pegajahan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 87