Bahasa Waria di Jalan Sisingamangaraja Medan, Kajian Sosiolingistik

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan dan kemampuan serta
kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, baik
secara invidu maupun kelompok. Komunikasi sangatlah dibutuhkan manusia
untuk berinteraksi, komunikasi dapat dilakukan melalui bahasa, bahasa sangat
berperan penting di dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa bahasa siapa pun
tidak akan dapat menyampaikan sesuatu kepada orang lain apa yang ingin dia
sampaikan, lebih tepatnya bahasa sebagai penghubung antarmanusia, baik secara
lisan, tulisan dan isyarat.
Menurut Parlaungan (2016:1),Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota
masyarakat berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Pengertian itu meliputi dua bidang yaitu : bunyi yang dihasikan oleh alat ucap dan
arti atau makna yang tersirat dalam arus bunyi itu sendiri. Bunyi itu merupakan
getaran yang merangsang alat pendengaran kita, serta arti atau makna adalah isi
yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi terhadap
hal yang kita dengar.
Bahasa berfungsi di tengah masyarakat dan berupaya menjelaskan kemampuan
manusia menggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi

bervariasi.
Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan,
perbedaan

wilayah,

oleh

karena

itu,

Indonesia

memiliki

banyak

1
Universitas Sumatera Utara


ragam bahasa atau sering kita sebut dengan dialek. Dialek adalah bahasa
sekelompok masyarakat yang tinggal di suatu daerah tertentu.
Variasi atau ragam bahasa merupakan batasan pokok dalam studi sosiolinguistik,
Kridalaksana (1974) (dalam chaer dan leonie 2004:61) mendefiniskan
sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang berusaha menjelaskan ciri-ciri
variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan
ciri-ciri sosial kemasyarakatan. Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan
interaksi sosial yang tidak beragam dan dikarenakan para penuturnya yang tidak
homogen. Dalam hal ini variasi bahasa ada dua pandangan. Pertama, variasi
bahasa itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan
keragaman fungsi bahasa jadi, variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya
keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa sudah ada
untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang
beraneka ragam, kedua ragam bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan
adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat sosial.
Semakin berkembangnya zaman maka semakin berkembang pulalah
kehidupan di dalam masyarakat yang dapat mengubah perilaku, sikap begitu juga
dengan bahasa yang digunakan. Pada masa sekarang banyak bahasa-bahasa yang
terdengar aneh tetapi unik jika terdengar di telinga kita, salah satunya bahasa

waria yang dipakai oleh kaum waria itu sendiri.
Bahasa waria digolongkan ke dalam bahasa prokem,

yaitu bahasa yang

bersifat khusus dan rahasia. Pada masa sekarang penggunaan bahasa ini bukan
hanya digunakan oleh kaum waria saja tetapi, juga banyak dipakai oleh berbagai
golongan seperti, anak remaja dan lain sebagainya.

2
Universitas Sumatera Utara

Bahasa waria ini awalnya hanya bahasa yang dibuat-buat oleh pemakainya
saja dan tanpa disadari bahasa ini mulai populer dipergunakan untuk
berkomunikasi dan bahkan sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahasa
ini dianggap sebagai media berekspresi namun, tanpa disadari lama kelamaan
bahasa ini dapat mengancam eksitensi bahasa Indonesia. Bahasa ini juga dapat
mengubah karakter yang ada pada diri seseorang.
Setiap bahasa memiliki keunikan tersendiri yang digunakan oleh pemakainya,
peneliti ingin melihat keunikan yang ada pada bahasa waria, dan melihat gaya

hidup mereka.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut :
1.

Bagaimana proses pembentukan kosa kata bahasa waria di Jalan
Sisingamangaraja Medan?

2.

Apa makna kosa kata bahasa waria di Jalan Sisingamangaraja Medan?

1.3 Batasan Masalah
Suatu penelitian haruslah dibatasi dengan penelitian apa saja yang dilakukan agar
tidak terjadi kesimpangsiuran masalah serta tujuan dari penelitian dapat tercapai.
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji bidang sosiolinguistik khususnya tentang
kosa kata bahasa waria di Jalan Sisingamanagaraja Medan, peneliti hanya meneliti
makna kosa kata bahasa berdasarkan kata kerja, benda, sipat dan bagaimana

proses pembentukan kosa kata bahasa waria di Jalan Sisingamangaraja, Medan.

3
Universitas Sumatera Utara

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian pastilah mempunyai maksud dan tujuan mengapa penelitian itu
dilakukan, adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini yaitu:
1.

Mendeskripsikan proses pembentukan kosa kata bahasa waria di Jalan
Sisingamangaraja Medan.

2.

Mendeskripsikan

makna


kosa

kata

bahasa

waria

di

Jalan

Sisingamangaraja Medan.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat bagi penelitian ini yaitu:
1.5.1

Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah atau mempeluas khasanah

penelitian Program Sastra Indonesia.

1.5.2

Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai
proses pembentukan kosa kata bahasa waria dan apa makna pada kosa kata
bahasa waria di Jalan Sisingamangaraja Medan.

1.5.3

Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi atau masukan yang
positif bagi para kaum waria di kota Medan.

4
Universitas Sumatera Utara